Dokumen ini membahas strategi syariah untuk keluar dari riba (bunga) dalam sistem ekonomi. Ia menjelaskan bahwa riba dilarang dalam Al-Quran dan injil, dan menyebabkan penderitaan. Program selama dua hari ini bertujuan mengajarkan penggunaan ekonomi syariah sebagai alternatif untuk keluar dari jeratan riba. Sesi pertama membahas pengertian riba dan ekonomi syariah serta identifikasi masalah riba. Ses
Strategi Syari'ah Keluar Dari Riba Dalam Rangka Re-Strukturisasi Ekonomi dan Bisnis
1. 1
STRATEGI SYARI’AH UNTUK KELUAR DARI RIBA
Sebagaimana sudah dirasakan oleh semua orang, bahwa Riba adalah penyebab kesengsaraan umat
manusia, dan penghambat pertumbuhan ekonomi bagi suatu negara namun, karena Riba sudah
merajalela dan sudah masuk ke seluruh sektor perekonomian maupun kehidupan sehingga umat
Muslim dan Non-Muslim yang memahami tentang bahaya dan larangan Riba menjadi sulit untuk
keluar dari jeratan Riba yang dialami saat ini.
Al-Qur’an dan Injil, juga melarang adanya Riba di dalam sistem perekonomian, dan sebagai bukti
larangan di dalam Al-QUR’AN (Ar-Rum:39, An-Nisa:160-161, Ali Imron:130, Al-Baqarah:278-279),
dan INJIL (Keluaran 22:25-27, Ulangan 23:19, Imamat 25:36-37, Amsal 28).
Program Strategy Syari’ah untuk keluar dari Riba yang diselenggarakan selama 2 (dua) hari adalah
merupakan jawaban bagi Umat Muslim dan Non-Muslim, untuk keluar dari jeratan Riba yang
menyengsarakan masyarakat dan meruntuhkan sistem perekonomian suatu negara.
Objective
1. Penguasaan yang baik dan mendalam terhadap ilmu-ilmu syariah dan ilmu-ilmu pendukungnya
juga terhadap ilmu-ilmu yang berfungsi sebagai tool of analysis seperti matematika, statistik,
logika dan ushul fiqih;
2. Penguasaan masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai islam sesuai dengan
Al-Qur’an;
3. Menguasai bangunan perekonomian yang ada di dalam lingkungan masyarakat untuk disesuaikan
dengan syari’ah yang didirikan di atas landasan dasar-dasar Al-Qur’an, Al-Hadits dan As-
Sunnah;
4. Memiliki fondasi perekonomian yang mampu untuk menopang segala bentuk kegiatan ekonomi
guna mencapai tujuan mulia, dengan mengutamakan; tidak melakukan penimbunan (Ihtikar),
tidak melakukan monopoli, dan menghindari jual-beli yang diharamkan.
Benefits
1. Mewujudkan integritas seorang muslim yang kaffah, sehingga islamnya tidak lagi setengah-
setengah. Apabila ditemukan ada umat muslim yang masih bergelut dan mengamalkan ekonomi
konvensional, menunjukkan bahwa keislamannya belum kaffah.
2. Menerapkan dan mengamalkan ekonomi syariah melalui lembaga keuangan islam, baik berupa
bank, asuransi, pegadaian, maupun BMT (Baitul Maal wat Tamwil) yang akan mendapatkan
keuntungan dunia dan akhirat. Keuntungan di dunia diperoleh melalui bagi hasil yang diperoleh,
sedangkan keuntungan di akhirat adalah terbebas dari unsur riba yang diharamkan oleh Allah.
3. Praktik ekonomi berdasarkan syariat islam mengandung nilai ibadah, karena telah mengamalkan
syariat Allah.
4. Mengamalkan ekonomi syariah melalui lembaga keuangan syariah, berarti mendukung kemajuan
lembaga ekonomi umat Islam.
5. Mengamalkan ekonomi syariah dengan membuka tabungan, deposito atau menjadi nasabah
asuransi syariah berarti mendukung upaya pemberdayaan ekonomi umat. Sebab dana yang
terkumpul akan dihimpun dan disalurkan melalui sektor perdagangan riil.
6. Mengamalkan ekonomi syariah berarti ikut mendukung gerakan amar ma'ruf nahi munkar. Sebab
dana yang terkumpul pada lembaga keuangan syariah hanya boleh disalurkan kepada usaha-
usaha dan proyek yang halal.
2. 2
Outline (Scope)
1. Pengertian Riba dan Ekonomi Syari’ah;
2. Identifikasi masalah Riba di dalam kehidupan perekonomian;
3. Identifikasi Ekonomi Syari’ah untuk diterapkan di dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara;
4. Itikad baik dan keinginan dari para pihak yang terlibat dalam kegiatan Riba;
5. Analysis masalah hukum pada Riba dalam kehidupan ekonomi di Indonesia;
6. Berbagai kelemahan di dalam sistem hukum di Indonesia yang melindungi kegiatan Riba;
7. Elemen yang dapat mendukung legitimasi pada lembaga Legislatif dan Yudikatif untuk melawan
Riba;
8. Analysis dan identifikasi metode Syari’ah untuk menghadapi Riba dalam kehidupan ekonomi
berbangsa dan bernegara;
9. Strategi eksekusi Syari’ah untuk melemahkan kekuatan Riba di dalam kehidupan ekonomi di
masyarakat;
10. Memberdayakan legitimasi lembaga Legislatif dan Yudikatif untuk memperkuat kedudukan
Syari’ah dalam menghadapi Riba di pandang dari sudut hukum di Indonesia.
Methodology
1. Transformasi ilmu pengetahuan - 10%
2. Diskusi - 20%
3. Studi Kasus - 30%
4. Simulasi - 40%
Run Down
Hari Pertama
1. Pengertian Riba dan Ekonomi Syari’ah;
2. Identifikasi masalah Riba di dalam kehidupan perekonomian;
3. Identifikasi Ekonomi Syari’ah untuk diterapkan di dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara;
4. Itikad baik dan keinginan dari para pihak yang terlibat dalam kegiatan Riba;
5. Analysis masalah hukum pada Riba dalam kehidupan ekonomi di Indonesia;
6. Berbagai kelemahan di dalam sistem hukum di Indonesia yang melindungi kegiatan Riba;
Hari Kedua
7. Elemen yang dapat mendukung legitimasi pada lembaga Legislatif dan Yudikatif untuk melawan
Riba;
8. Analysis dan identifikasi metode Syari’ah untuk menghadapi Riba dalam kehidupan ekonomi
berbangsa dan bernegara;
9. Strategi eksekusi Syari’ah untuk melemahkan kekuatan Riba di dalam kehidupan ekonomi di
masyarakat;
10. Memberdayakan legitimasi lembaga Legislatif dan Yudikatif untuk memperkuat kedudukan
Syari’ah dalam menghadapi Riba di pandang dari sudut hukum di Indonesia.
Referensi
1. Al-Qur’an, Al-Hadits dan As-Sunnah;
2. Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPer) dan Kitab Undang-undang Hukum Pidana
(KUHP);
3. Undang-undang Nomor 4 tahun 2004 tentang Kehakiman;
3. 3
4. Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Pemberian Kredit;
5. Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Jaminan Kredit;
6. Undang-undang Nomor 30 tahun 2002 tentang Pemberantasan Korupsi;
7. Undang-undang Nomor 16 tahun 2004 tentang Kejaksaan;
8. Rammal, H. G., Zurbruegg, R. (2007). Awareness of Islamic Banking Products Among Muslims:
The Case of Australia. dalam Journal of Financial Services Marketing, 12(1), 65-74.
9. Saeed, Abdullah. (1996). Islamic Banking and Interest: A Study of the Prohibition of Riba and its
Contemporary Interpretation. Leiden, Netherlands: E.J.Brill.
10. Subhi Y. Labib (1969), Capitalism in Medieval Islam dalam The Journal of Economic History,
29 (1), hlm. 79-96 [81, 83, 85, 90, 93, 96].
11. Syafi'i Antonio, Muhammad (2001). Bank Syariah, Dari Teori ke Praktik, penyunting Dadi M.H.
Basri, Farida R. Dewi, Cet. 1, Jakarta: Gema Insani Press. ISBN 979-561-688-9.
12. Khursid Ahmad, Islamic Finance and Banking: The Challenge of the 21st Century, dalam
Imtiyazuddin Ahmad (ed.) Islamic Banking and Finance: The Concept, The Practice and The
Challenge (Plainfield: The Islamic Society of North America, 1999).
13. "Sharia calling". The Economist. 2009-11-12.
14. Slater, Joanna (2007-01-10). "World's Assets Hit Record Value Of $140 Trillion". The Wall
Street Journal.
15. Afzalur Rahman, Islamic Doctrine on Banking and Insurance (London: Muslim Trust Company,
1980).
16. H.M. Colvin, A Biographical Dictionary of British Architects, 1600–1840 (1997) ISBN 0-300-
07207-4
17. Charles Read Earl de Grey (2007)[1], published by Willow Historical Monographs.
18. Angela Mace; Robert Thorne (1986). The Royal Institute of British Architects: a guide to its
archive and history. Mansell Pub. ISBN 0-7201-1773-9.
19. Margaret Richardson (1984). 66 Portland Place: the London headquarters of the Royal Institute
of British Architects. RIBA Publications.
Narasumber
Praktisi hukum bisnis dan manajemen perusahaan yang berpengalaman di Indonesia dan luar negeri,
dan telah mendapatkan berbagai penghargaan (awards) dari berbagai lembaga internasional baik
pemerintah maupun organisasi non-profit.
Aktif dalam memberikan jasa konsultan bisnis dan assessor di berbagai lembaga pembiayaan (venture
capital) di luar negeri.
Mengikuti pendidikan Master of Business Administration dari Saint John University, Bachelor of
Business Law dari Universitas Islam Jakarta, Diploma Risk Management dari Murdock University,
Diploma Change Management dari National University Singapore.