3. Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang
yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja,
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan
yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena
jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat
akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya
kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
4. 1. Jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah
lapangan kerja yang mampu menyerapnya;
2. Kompetensi yang kurang. Lingkungan memegang peran
yang penting dalam pembentukan pribadi yang kuat dan
mampu bersaing. Kalau lingkungan membentuknya
menjadi pribadi yang kuat, ia akan terbiasa bekerja keras
dan berusaha melakukan yang terbaik. Sebaliknya,
lingkungan yang penuh dengan pemikiran pesimis, maka
pribadi yang terlahir adalah manusia yang tidak tahan
banting dan mudah menyerah;
3. Malas;
5. 4. Cacat atau umur. Orang yang cacat dianggap tidak
produktif untuk menghasilkan sesuatu. Faktor umurpun
sering menjadi alasan untuk tidak mempekerjakan
seseorang, karena yang sudah uzur kadang kreativitasnya
akan semakin berkurang. Bisa dikatakan semakin tua
semakin sempit pula harapan kita untuk bekerja, meskipun
tidak mutlak; dan
5. Rendahnya pendidikan dan keterampilan yang dimiliki.
6. Untuk memudahkan mempelajari jenis-jenis pengangguran
maka ilmu ekonomi menggolongkan jenis pengangguran menurut
lama waktu kerja dan penyeban terjadinya pengangguran tersebut.
A. Jenis Pengangguran menurut Lama Waktu Kerja
1. Pengangguran terbuka (open unemployment)
Pengangguran terbuka jenis pengangguran di mana kondisi tenaga
kerja benar-benar tidak memiliki pekerjaan atau dalam hal ini
tenaga kerja tidak bekerja sama sekali. Pengangguran jenis ini
terjadi karena lapangan kerja yang tidak tersedia atau
karena adanya ketidaksesuaian antara lapangan kerja dengan
pendidikan serta keahlian pencari kerja.
7. Cara menghitung tingkat pengangguran terbuka :
2. Setengah menganggur (under unemployment)
Under unemployment diartikan sebagai kondisi penggangguran di
mana seseorang telah bekerja namun masih belum optimal jika
diukur berdasarkan jam kerja, produktivitas maupun besar
pendapat yang diterima.
Cara menghitung tingkat setengah menganggur :
TSM = Bekerja kurang dari 35 jam/minggu x 100%
Angkatan yang bekerja
8. 3. Pengangguran terselubung (disguised uneployment)
Pengangguran terselubung dapat diartikan kondisi dimana
seseorang telah bekerja akan tetapi pekerjaanya tersebut
belum sesuai dengan pendidikan dan keahlian yang dimiliki
orang tersebut. Contohnya, seseorang dengan gelar Sarjana
Pendidikan bekerja sebagai teller bank, padahal seorang
dengan sarjana pendidikan seharusnya bekerja di dunia
pendidikan baik sebagai guru maupun tutor.
9. B. Jenis Pengangguran menurut Penyebab Terjadinya
1. Pengangguran Struktural
Pengangguran sruktural merupakan jenis pengangguran yang
terjadi karena adanya perubahan dalam struktur perekonomian
suatu negara. Contohnya, perubahan struktur perekonomian yang
awalnya struktur pertanian berubah menjadi struktur
perindustrian, akibat terjadinya perubahan struktur perekonomian
tersebut, maka tenaga kerja dituntut memiliki keahlian dalam
bidang perindustrian agar dapat bekerja, keahlian tersebut
misalnya keahlian dalam mengoperasikan mesin pabrik dan
sebagainya. Apabila seseorang tidak memiliki keahlian dalam
sektor perindustrian maka ia tidak dapat bekerja dalam sektor
industri sehingga hal tersebut akan mengakibatkan terjadinya
pengangguran stuktural.
10. 2. Pengangguran konjungtural / siklis
Berkaitan dengan turunnya kegiatan perekonomian suatu negara.
Ketika terjadi masa kemunduran kegiatan ekonomi,
masyarakat dalam suatu negara tersebut mengalami penurunan
daya beli akibatnya permintaan barang maupun jasa mengalami
penurunan. Dengan terjadinya penurunan tersebut maka produsen
melakukan pengurangan produksi barang maupun jasa,
pengurangan produksi yang dilakukan produsen dapat dilakukan
dengan cara mengurangi jumlah karyawan atau buruh,
pengurangan tenaga kerja ini mengakibatkan
terjadinya pengangguran konjugtural. Pada tahun 1997 ketika
terjadi krisis ekonomi banyak sekali pekerja yang mengalami
PHK, kondisi krisis tersebut memicu terjadinya pengangguran
konjungtural.
11. 3. Pengangguran friksional
Pengangguran friksional dapat dimaknai sebagai pengangguran
yang terjadi karena adanya pergeseran (friksi) pekerja dari
perusahaan satu ke perusahaan yang diinginkan, pergeseran
tersebut dilandasi oleh keinginan untuk mencari pekerjaan yang
lebih sesuai dengan dirinya dan lebih terjamin. Ketika dalam
masa-masa mencari pekerjaan baru, maka pekerja tersebut
menganggur, sehingga pekerja tersebut termasuk pengangguran
friksional.
4. Pengangguran musiman
Pengangguran musiman merupakan pengangguran terjadi karena
adanya perubahan musim atau pengangguran yang terjadi karena
adanya perubahan permintaan tenaga kerja yang terjadi secara
berkala. Salah satu contoh pengangguran musiman diantaranya;
petani yang menganggur setelah musim panen tiba.
12. A. Bagi Perekonomian Negara
1. Penurunan pendapatan perkapita;
2. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari
sektor pajak;
3. Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh
pemerintah; dan
4. Dapat menambah hutang negara.
B. Bagi Masyarakat
1. Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.
2. Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan,
karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
3. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial
dan politik.