SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
Download to read offline
Modul ke:
Matematika Ekonomi
Himpunan dan Bilangan
Pusat Bahan Ajar dan E-learning
01
2
Selamat Datang
di Perkuliahan
MATEMATIKA EKONOMI
MAFIZATUN NURHAYATI, SE.MM.
08159122650
mafiz_69@yahoo.com
3
BUKU BACAAN
• Dumairi, Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi
ke III BPFE Yogyakarta
• Josep Bintang Kalangi, Matematika Ekonomi dan Bisnis.
Salemba Empat. Buku 1 dan Buku 2.
4
MATERI PERKULIAHAN
1. Teori Himpunan
2. Deret
3. Penerapan Deret
4. Fungsi Linier
5. Penerapan Fungsi Linier : keseimbangan pasar, pajak dan subsidi
6. Penerapan Fungsi Linier : Analisis Break Even Point, fungsi konsumsi
7. Fungsi Kuadrat
8. Diferensial sederhana, diferensial majemuk
9. Penerapan ekonomi diferensial : analisis profit maximum, elastisitas,
optimasi bersyarat
10. Kaidah integral tak tentu dan tertentu
11. Penerapan integral : Surplus konsumen dan surplus produsen
12. Kaidah matriks, Determinan invers matriks
13. Penyelesaian persamaan linier
14. Linier Programming
5
PENILAIAN
POKOK PENILAIAN BOBOT NILAI
Kehadiran kuliah (minimal 65%) 10%
Tugas 40%
Ujian Tengah Semester (UTS) 20%
Ujian Akhir Semester (UAS) 30%
6
KEHADIRAN KULIAH
HADIR 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1
2
3 100 67 33
4 100 75 50 25 D
5 100 80 60 40 20 O
6 100 83 67 50 33 17 S
7 100 86 71 57 43 29 14 E
8 100 88 75 63 50 38 25 13 N
9 100 89 78 67 56 44 33 22 11
10 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10
11 100 91 82 73 64 55 45 36 27 18 9
12 100 92 83 75 67 58 50 42 33 25 17 8
13 100 92 85 77 69 62 54 46 38 31 23 15 8
14 100 93 86 79 71 64 57 50 43 36 29 21 14 7
MAHASISWA
7
KETUA KELAS
• TUGAS KETUA KELAS:
– Mengkoordinasi kelas, terkait dengan:
• ketidakhadiran dosen,
• tugas (PR)
• modul kuliah
8
ATURAN PERMAINAN (umum)
• Kehadiran mahasiswa minimal 65%, bila kurang dari 65% nilai E.
• Tidak ada toleransi keterlambatan kehadiran mahasiswa.
• Anda diberi kesempatan 4 kali tidak hadir di kelas.
• Tidak hadir dikelas dianggap tidak masuk. Tidak perlu surat ijin.
• Mahasiswa harus berpakaian sopan dan berperilaku sopan.
• Dilarang memakai kaos oblong di kelas
• Dilarang memakai sandal di kelas.
• Mahasiswa dilarang makan, merokok, mencoret tembok, kursi
dan melakukan aktivitas lain yang mengganggu di dalam kelas
• Segala alat komunikasi selama perkuliahan berlangsung dinon-
aktifkan atau dibuat getar.
9
• Tugas dikumpulkan tepat waktu. Terlambat
mengumpulkan tugas tidak akan dinilai.
• Ketahuan curang didalam mengerjakan tugas,
UTS dan UAS, kertas kerja tidak dikoreksi, nilai
langsung E.
• Terlambat masuk kuliah dan sudah diabsen,
dianggap tidak hadir, tidak akan diabsen.
ATURAN PERMAINAN (khusus)
10
HIMPUNAN DAN
BILANGAN
11
HIMPUNAN
• Himpunan (set) adalah suatu kumpulan atau
gugusan dari sejumlah objek (benda).
• Objek-objek yang mengisi atau membentuk
sebuah himpunan disebut anggota atau unsur
atau elemen.
12
Menyatakan HIMPUNAN
1. CARA DAFTAR / Enumerasi
yaitu menuliskan semua anggota himpunan di
antara 2 kurung kurawal.
contoh:
A = {1, 2, 3, 4, 5}
berarti himpunan A beranggotakan bilangan-
bilangan bulat positif 1,2, 3, 4 dan 5.
13
2. CARA KAIDAH / Dengan Sifat
yaitu menuliskan sifat – sifat / karakteristik tertentu yang
ada pada semua anggota himpunan di antara 2 kurung
kurawal.
contoh:
a. A = {x; 0 < x < 6}
berarti himpunan A beranggotakan obyek x, dimana x
adalah bilangan-bilangan bulat positif yang lebih besar dari
nol tetapi lebih kecil dari enam.
b. A = { x ; 1  X  5 }
berarti himpunan A beranggotakan obyek x yang harganya
paling sedikit sama dengan satu dan paling banyak sama
dengan lima.
14
Contoh :
1. A = Himpunan bilangan bulat antara 1 dan 5
2. B = Himpunan yang anggotanya adalah : kucing, meja,
buku, air
3. C = Himpunan bilangan riil yang lebih besar daripada 1
Enumerasi Dengan sifat
A = { 1, 2, 3 , 4 ,5} A = { x | x Z, 1  x  5
B = { kucing, meja, buku,
air}
B tidak dapat dinyatakan dengan
cara menuliskan sifat – sifatnya
karena tidak ada sifat yang sama
di antara anggota – anggotanya
C tidak bisa dinyatakan
dengan menuliskan anggota
– anggotanya karena jumlah
anggota C yang tak berhingga
banyaknya
C = { x | x R, x > 1}
Jika suatu objek x merupakan anggota dari himpunan A, maka
dituliskan x A dan dibaca : “ x adalah anggota A”, atau x ada di
dalam A”, atau “x adalah elemen A”. Sebaliknya jika x bukan
anggota A, dituliskan x  A.
Lambang-lambang dari Teori Himpunan dan Artinya
No. Lambang Arti Contoh Penggunaan
1.  anggota
(element)
x  A : obyek x adalah anggota
dari himpunan A
2.  himpunan bagian
(subset)
A  B: A adalah humpunan
bagian dari B
3.  gabungan
(union)
A  B : gabungan antara him-
punan A dan himpunan B
4.  irisan
(intersection)
A  B : irisan antara himpunan A
dan himpunan B
5 - selisih A – B : selisih antara A
dikurangi B
6. A
atau A’
komplemen A
(bukan A)
A = { x; x adalah semua
bilangan positif}.
A = { x ; x adalah semua bilangan
yang tidak positif}
7. U
Atau S
himpunan universal
himpunan semesta
-
8. 
atau { }
himpunan kosong -
15
16
HUKUM-HUKUM DALAM
PENGOPERASIAN HIMPUNAN
• Misalkan S adalah semesta pembicaraan dan A, B, C adalah
himpunan – himpunan dalam S, maka operasi himpunan
memenuhi beberapa hukum berikut :
1. Hukum Komutatif
A  B = B  A ;
A  B = B  A;
A  B = B  A
2. Hukum Asosiatif
( A  B )  C = A  ( B  C ) ;
( A  B )  A = A  ( B  A ) ;
( A  B )  C = A  ( B  C )
17
3. Hukum Distributif
( A  B )  C = ( A  C )  ( B  C );
( A  B )  C = ( A  C )  ( B  C ) ;
4. Hukum Identitas
A   = A ; A  S = A ; A   = A
5. Hukum Null
A  S = S ; A   =  ; A  A = 
6. Hukum Komplemen
A  Ac
= S ; A  Ac
= 
7. Hukum Idempoten
A  A = A ; A  A = A
8. Hukum Involusi
( Ac
) c
= A
18
9. Hukum Absorbsi (penyerapan)
A  ( A  B ) = A ;
A  ( A  B)
10 Hukum de Morgan
( A  B ) c
= Ac
 Bc
;
( A  B) c
= Ac
 Bc
11. Hukum I / O
 c
= S ;
S c
= 
19
1. U={bilangan cacah<8), A={1,3,7}, B={0,2,4},
C={1,2,6}. Tentukan himpunan :
a. A – (BC) b. (ABC)’
c. (BC) – A d. C’(AB)
2. U={bilangan riil}, A={X2-6X-16≤0),
B={X2-X-20≤0). Tentukan himpunan :
a. AB b. AB
c. A – B d. B – A
Latihan Soal :
20
3. Jika himpunan universal U = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9}, sedangkan P = { 2, 4, 6, 8 } dan Q = { 0, 5, 9 }
serta R = { 3, 7, 9 }, tentukan :
1. P , Q , R
2. P  Q, P  Q, P  Q, P  R.
3. P – Q, Q – P, P – ( Q – R ), ( P – Q ) – R,
P  Q
1. P  ( Q  R ),
2. (P  Q)  (P  R),
3. P  (Q  R),
4. (P  Q)  (P  R).
5. (P  Q), P  Q, (P  Q), P  Q
21
12. Misalkan himpunan A = { x, y, z } ,
B = { x, y, 2}. Dan C = { 1, 2, 3 }, maka tentukan
1. A  B, A  B, A  C, A  C
2. A  B  C; (A  B)  C; A  ( B  C)
3. B – A; B – C; C – B; A – C; C – A; ( B  C ) – A
13. Dengan himpunan A, B, dan C seperti pada soal
nomor 2 ujilah kedua hukum distributif
1. A  ( B  C ) = (A  B)  ( A  C)
2. A  ( B  C ) = (A  B)  ( A  C)
BILANGAN
• Bilangan adalah ungkapan dari penulisan satu
atau beberapa simbul bilangan.
– Misalnya :
• 187, terdiri dari simbul bilangan 1, 8, 7.
JENIS-JENIS BILANGAN
Bilangan Riil
Bil Rasional Bil Irrasional
Bil Bulat Bil Pecahan Negatif Positif
Bil Bulat Negatif Bil Cacah
Nol Bil Asli
Bil Genap Bil Gasal Bil Prima
26
27
KETERANGAN:
A = Bilangan asli yaitu {1,2,3,…}
C = Bilangan cacah yaitu {0,1,2,3,…}
B = Bilangan bulat yaitu { …,-2,-1,0,1,2,…}
Q = Bilangan rasional misal 1/3 ; 4/1 ; 0,25
I = Bilangan irasional bukan bilangan rasional
misal: √3 ; 0,143964032…
R = Bilangan real terdiri dari bilangan asli,
cacah, bulat, rasional dan irasional
M = bilangan imajiner bukan bilangan real
misal: √-1 , log (–1), dan lain-lain
28
Sifat-sifat operasi dasar pada bilangan real
Pada penjumlahan:
1. a+b = b+a, untuk setiap a,b bilangan real disebut
sifat komutatif pada penjumlahan.
2. (a+b)+c = a+(b+c), untuk setiap a,b,c bilangan real
disebut sifat asosiatif pada penjumlahan.
3. Ada bilangan nol yang merupakan bilangan real
sedemikian hingga 0+a = a+0 = a; untuk setiap a
bilangan real disebut sifat identitas, di mana 1
sebagai elemen identitas penjumlahan.
4. Untuk setiap a bilangan real terdapat –a anggota
bilangan real sedemikian hingga a+(-a) = (-a) + a = 0
disebut sifat invers.
29
Pada perkalian:
1. a.b = b.a, untuk setiap a,b bilangan real disebut
sifat komutatif pada perkalian.
2. (a.b).c = a.(b.c), untuk setiap a,b,c bilangan real
disebut sifat asosiatif pada perkalian.
3. Ada a yang tidak sama dengan nol, bilangan real
maka ada 1/a sedemikian hingga a.1/a = 1/a.a = 1
untuk setiap a bilangan real disebut sifat identitas,
di mana 1 elemen identitas sedangkan 1/a adalah
invers perkalian dari a.
4. a.(b+c) = a.b + a.c dan (b+c) a = b.a + c.a untuk
setiap a,b,c bilangan real disebut sifat distributif.
30
+ =
+
+
+
=
=
= =
Operasi bilangan pecahan
31
Kaidah-kaidah Dasar dalam Pemangkatan dan Pengakaran
No. Kaidah Dasar Contoh
1. x 0
= 1 30
= 1
2. 0x
= 0 03
= 0
3. x1
= x 31
= 3
4. xa
. xb
= xa + b
32
. 33
= 3 2 + 3
= 243
5. (xa
)b
= xab
(32
)3
= 3 2 . 3
= 36
= 729
6. (xy)a
= xa
ya
(3 . 4)2
= 32
. 42
= 9 . 16 = 144
7. (x / y)a
= xa
/ ya
(3/4)2
= 32
/ 42
= 9/16
8. 1 / xa
= x-a
1 / 32
= 3 -2
atau: 1 / 9 = 9 -1
9 xa
/ xb
= x a-b
= 1 / x b-a
32
/ 33
= 3 2-3
= 3 -1
= 1/3
10. x a/b
= b
xa
2 ¾
= 4
23
= 4
8
11. a
xy = a
x . a
y 2
3.4 = 2
3 2
4 = 2 . 2
3 = 2 3
12. a
x = x1/a 2
3 = 31/2
13. a
 b
x = ab
x 2
 3
9 = 2.3
9 = 6
9
14. a
x/y = a
x / a
y 2
3/4 = 2
3 / 2
4 = 3 / 4 = 1/2 3
32
SOAL-SOAL PANGKAT DAN AKAR
1. Jika f(x) = x3
– x2
+ 6 , carilah:
a. f (0)
b. f (-2)
c. f (a)
d. f (y2
)
2. Jika f (x) = (3x2
– 8) / (x – 1), carilah :
a. f (3)
b. f (-1)
c. f (x-2)
d. f (a-b)
3. Jika f (y) = (y2
-4 / y), carilah :
a. f (-1)
b. f (4)
c. f (a2
)
d. f (x+2)
4. Jika f (y) = 2y
+ y,
carilah:
a. f (0)
b. f (-1)
c. f (5)
d. f (y+b)
5. Jika f (x) = 3x – x2
,
carilah:
a. f (1)
b. f (-2)
c. f (a)
d. f (1/h)
33
6.
7.
34
7. Dipunyai a, b, dan c merupakan bilangan-
bilangan asli berbeda sehingga
c
b
a
1
1
1

 =
6
5
.
Tentukan nilai a2
+ b2
+ c2
.
8.
34
LOGARITMA
• Logaritma pada hakekatnya merupakan kebalikan
dari proses pengakaran. Logaritma dari suatu
bilangan adalah pangkat yang harus dikenakan pada
bilangan pokok logaritma untuk memperoleh
bilangan tersebut.
Contoh:
100 = 102
maka 10
log 100 = 10
log 102
= 2,
atau pada umumnya a
log ap
= p , karena ap
= ap
Adapun 10 10
log 100 = 102
= 100 ;
atau pada umumnya a a
log b = b
35
• Suatu bilangan pokok logaritma, namakan a, harus positif dan
tidak sama dengan satu; jadi a > 0 dan a  1.
• Dari sekian banyak kemungkinan bilangan pokok yang ada,
lazimnya yang dipakai dalam logaritma adalah bilangan 10
dan bilangan e ( = 2,718287).
• Berdasarkan jenis bilangan pokok yang digunakan ini maka
dikenal dua macam logaritma.
• Pertama, logaritma persepuluhan atau logaritma Brigg (nama
penemunya, hidup antara tahun 1560 – 1631), yaitu logaritma
dengan bilangan pokok 10.
• Sedangkan yang lain, logaritma alam atau logaritma Napier
(hidup antara tahun 1550 – 1617), yaitu logaritma dengan
bilangan pokok e.
• Logaritma Brigg dituliskan dengan simbul log, adapun
logaritma Napier dituliskan dengan simbul ln.
36
e
log x . x
log 10 . 10
log e = 1
e
log x . 10
log e = 10
log x
ln x . 0,4343 = log x
ln x = log x / 0,4343
ln x = 2,3026 log x
• Untuk mengubah logaritma natural menjadi
logaritma Brigg dapat diperoleh dengan
kaidah rantai:
Contoh:
• ln 10 = 2,3026 log 10 = 2,3026
• log e = 0,4343 ln e = 0,4343
• ln 2 = 2,3026 log 2 = 0,693
37
No. KAIDAH-KAIDAH LOGARITMA
1. a
log ap
= p
2 a a
log b = b
3 a
log x y = a
log x + a
log y
4 a
log x / y = a
log x - a
log y
5 a
log xn
= n a
log x
6 a
log a = 1
7 a
log 1 = 0
8 a
log b = 1 / b
log a atau a
log b . b
log a = 1
9 a
log b . b
log c . c
log a = 1
10 a
log b . c
log a = c
log b
38
CONTOH-CONTOH
Kaidah 1
a. 10
log 100 = 10
log 102
= 2
b. 10
log 10000 = 10
log 104
= 4
Kaidah 2
a. 10 10
log 100 = 10
log 102
= 102
= 100
b. 10 10
log 10000 = 10
log 104
= 104
= 10000
Kaidah 3
a. 10
log (10000) (100) = 10
log 10000 + 10
log 100
= 10
log 104
+ 10
log 102
= 4 + 2 = 6
b. 10
log (1000) (100) = 10
log 1000 + 10
log 100
= 10
log 103
+ 10
log 102
= 3 + 2 = 5
39
Kaidah 4
a. 10
log 10000/100 = 10
log 10000 - 10
log 100
= 10
log 104
- 10
log 102
= 4 – 2 = 2
b. 10
log 1000 /100 = 10
log 1000 - 10
log 100
= 10
log 103
+ 10
log 102
= 3 – 2 = 1
Kaidah 5
a. 10
log 1002
= 2 10
log 100 = 2 10
log 102
= 2 . 2 = 4
b. 10
log 1003
= 3 10
log 100 = 3 10
log 102
= 3 . 2 = 6
Kaidah 6
10
log 10 = 1, sebab 101
= 10
Kaidah 7
10
log 1 = 0, sebab 100
= 1
40
Kaidah 8
10
log 100 = 2, sebab 102
= 100
10
log 10 = 1/2 , sebab 1001/2
= 100 = 10
dengan demikian :
10
log 100 . 100
log 10 = 2 . 1/2 = 1
Kaidah 9
10
log 100 = 2 , sebab 102
= 100
100
log 10000 = 2 , sebab 1002
= 10000
10000
log 10 = 1/4 , sebab 100001/4
= 4
10000 = 10
dengan demikian :
10
log 100 . 100
log 10000 . 10000
log 10 = 2 . 2 . 1/4 = 1
41
SOAL-SOAL LOGARITMA
1. Hitunglah :
a. log xy
b. log x/y
c. log x2
y
d. log x2
/ y
apabila x = 100 dan y = 50
2. Carilah x jika :
a. log x = 0,3010
b. log x = 1,2304
c. log x2
= 1,7482
d. log x2
= 2,6021
3. Carilah x dari persamaan x37
= 2500 (7,50) 37
4. Carilah x jika 100x
= 50.000
5. Carilah x jika x5
= 50.000
42
38
Terima Kasih
Mafizatun Nurhayati, SE. MM.

More Related Content

What's hot

Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksReza Mahendra
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaKana Outlier
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiYousuf Kurniawan
 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearHelvyEffendi
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Yunus Thariq
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
Analisis Sensitivitas
Analisis SensitivitasAnalisis Sensitivitas
Analisis SensitivitasAde Nurlaila
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roFransiska Puteri
 
Pemograman Linier
Pemograman LinierPemograman Linier
Pemograman Linierainineni
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasPutri Handayani
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikEman Mendrofa
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensialTajus Yamani
 

What's hot (20)

Statistika Probabilitas
Statistika ProbabilitasStatistika Probabilitas
Statistika Probabilitas
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program Linear
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Analisis Sensitivitas
Analisis SensitivitasAnalisis Sensitivitas
Analisis Sensitivitas
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
 
Pemograman Linier
Pemograman LinierPemograman Linier
Pemograman Linier
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Bab vi konsep dasar teori diferensial
Bab vi    konsep dasar teori diferensialBab vi    konsep dasar teori diferensial
Bab vi konsep dasar teori diferensial
 
Metode modi
Metode modiMetode modi
Metode modi
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
29689173 bab-4-bunga-majemuk
29689173 bab-4-bunga-majemuk29689173 bab-4-bunga-majemuk
29689173 bab-4-bunga-majemuk
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 

Similar to Matematika Ekonomi Modul

Similar to Matematika Ekonomi Modul (20)

Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
 
Pertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomiPertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomi
 
Pertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomiPertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomi
 
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptxMateri Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
 
Bab 1 himpunan
Bab 1 himpunanBab 1 himpunan
Bab 1 himpunan
 
MATERI PERTEMUAN 1.pdf
MATERI PERTEMUAN 1.pdfMATERI PERTEMUAN 1.pdf
MATERI PERTEMUAN 1.pdf
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Silabus Matematika SD Kelas 6 kurikulum 2013
Silabus Matematika SD Kelas 6 kurikulum 2013Silabus Matematika SD Kelas 6 kurikulum 2013
Silabus Matematika SD Kelas 6 kurikulum 2013
 
LOGARITMA
LOGARITMALOGARITMA
LOGARITMA
 
himpunan dalam matematika
 himpunan dalam matematika himpunan dalam matematika
himpunan dalam matematika
 
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMPKisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
 
Modul bab 1
Modul bab 1Modul bab 1
Modul bab 1
 
Matematika[1]
Matematika[1]Matematika[1]
Matematika[1]
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Teori himpunan 1 14
Teori himpunan 1 14Teori himpunan 1 14
Teori himpunan 1 14
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Matematika Ekonomi Modul

  • 1. Modul ke: Matematika Ekonomi Himpunan dan Bilangan Pusat Bahan Ajar dan E-learning 01
  • 2. 2 Selamat Datang di Perkuliahan MATEMATIKA EKONOMI MAFIZATUN NURHAYATI, SE.MM. 08159122650 mafiz_69@yahoo.com
  • 3. 3 BUKU BACAAN • Dumairi, Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi ke III BPFE Yogyakarta • Josep Bintang Kalangi, Matematika Ekonomi dan Bisnis. Salemba Empat. Buku 1 dan Buku 2.
  • 4. 4 MATERI PERKULIAHAN 1. Teori Himpunan 2. Deret 3. Penerapan Deret 4. Fungsi Linier 5. Penerapan Fungsi Linier : keseimbangan pasar, pajak dan subsidi 6. Penerapan Fungsi Linier : Analisis Break Even Point, fungsi konsumsi 7. Fungsi Kuadrat 8. Diferensial sederhana, diferensial majemuk 9. Penerapan ekonomi diferensial : analisis profit maximum, elastisitas, optimasi bersyarat 10. Kaidah integral tak tentu dan tertentu 11. Penerapan integral : Surplus konsumen dan surplus produsen 12. Kaidah matriks, Determinan invers matriks 13. Penyelesaian persamaan linier 14. Linier Programming
  • 5. 5 PENILAIAN POKOK PENILAIAN BOBOT NILAI Kehadiran kuliah (minimal 65%) 10% Tugas 40% Ujian Tengah Semester (UTS) 20% Ujian Akhir Semester (UAS) 30%
  • 6. 6 KEHADIRAN KULIAH HADIR 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 100 67 33 4 100 75 50 25 D 5 100 80 60 40 20 O 6 100 83 67 50 33 17 S 7 100 86 71 57 43 29 14 E 8 100 88 75 63 50 38 25 13 N 9 100 89 78 67 56 44 33 22 11 10 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 11 100 91 82 73 64 55 45 36 27 18 9 12 100 92 83 75 67 58 50 42 33 25 17 8 13 100 92 85 77 69 62 54 46 38 31 23 15 8 14 100 93 86 79 71 64 57 50 43 36 29 21 14 7 MAHASISWA
  • 7. 7 KETUA KELAS • TUGAS KETUA KELAS: – Mengkoordinasi kelas, terkait dengan: • ketidakhadiran dosen, • tugas (PR) • modul kuliah
  • 8. 8 ATURAN PERMAINAN (umum) • Kehadiran mahasiswa minimal 65%, bila kurang dari 65% nilai E. • Tidak ada toleransi keterlambatan kehadiran mahasiswa. • Anda diberi kesempatan 4 kali tidak hadir di kelas. • Tidak hadir dikelas dianggap tidak masuk. Tidak perlu surat ijin. • Mahasiswa harus berpakaian sopan dan berperilaku sopan. • Dilarang memakai kaos oblong di kelas • Dilarang memakai sandal di kelas. • Mahasiswa dilarang makan, merokok, mencoret tembok, kursi dan melakukan aktivitas lain yang mengganggu di dalam kelas • Segala alat komunikasi selama perkuliahan berlangsung dinon- aktifkan atau dibuat getar.
  • 9. 9 • Tugas dikumpulkan tepat waktu. Terlambat mengumpulkan tugas tidak akan dinilai. • Ketahuan curang didalam mengerjakan tugas, UTS dan UAS, kertas kerja tidak dikoreksi, nilai langsung E. • Terlambat masuk kuliah dan sudah diabsen, dianggap tidak hadir, tidak akan diabsen. ATURAN PERMAINAN (khusus)
  • 11. 11 HIMPUNAN • Himpunan (set) adalah suatu kumpulan atau gugusan dari sejumlah objek (benda). • Objek-objek yang mengisi atau membentuk sebuah himpunan disebut anggota atau unsur atau elemen.
  • 12. 12 Menyatakan HIMPUNAN 1. CARA DAFTAR / Enumerasi yaitu menuliskan semua anggota himpunan di antara 2 kurung kurawal. contoh: A = {1, 2, 3, 4, 5} berarti himpunan A beranggotakan bilangan- bilangan bulat positif 1,2, 3, 4 dan 5.
  • 13. 13 2. CARA KAIDAH / Dengan Sifat yaitu menuliskan sifat – sifat / karakteristik tertentu yang ada pada semua anggota himpunan di antara 2 kurung kurawal. contoh: a. A = {x; 0 < x < 6} berarti himpunan A beranggotakan obyek x, dimana x adalah bilangan-bilangan bulat positif yang lebih besar dari nol tetapi lebih kecil dari enam. b. A = { x ; 1  X  5 } berarti himpunan A beranggotakan obyek x yang harganya paling sedikit sama dengan satu dan paling banyak sama dengan lima.
  • 14. 14 Contoh : 1. A = Himpunan bilangan bulat antara 1 dan 5 2. B = Himpunan yang anggotanya adalah : kucing, meja, buku, air 3. C = Himpunan bilangan riil yang lebih besar daripada 1 Enumerasi Dengan sifat A = { 1, 2, 3 , 4 ,5} A = { x | x Z, 1  x  5 B = { kucing, meja, buku, air} B tidak dapat dinyatakan dengan cara menuliskan sifat – sifatnya karena tidak ada sifat yang sama di antara anggota – anggotanya C tidak bisa dinyatakan dengan menuliskan anggota – anggotanya karena jumlah anggota C yang tak berhingga banyaknya C = { x | x R, x > 1} Jika suatu objek x merupakan anggota dari himpunan A, maka dituliskan x A dan dibaca : “ x adalah anggota A”, atau x ada di dalam A”, atau “x adalah elemen A”. Sebaliknya jika x bukan anggota A, dituliskan x  A.
  • 15. Lambang-lambang dari Teori Himpunan dan Artinya No. Lambang Arti Contoh Penggunaan 1.  anggota (element) x  A : obyek x adalah anggota dari himpunan A 2.  himpunan bagian (subset) A  B: A adalah humpunan bagian dari B 3.  gabungan (union) A  B : gabungan antara him- punan A dan himpunan B 4.  irisan (intersection) A  B : irisan antara himpunan A dan himpunan B 5 - selisih A – B : selisih antara A dikurangi B 6. A atau A’ komplemen A (bukan A) A = { x; x adalah semua bilangan positif}. A = { x ; x adalah semua bilangan yang tidak positif} 7. U Atau S himpunan universal himpunan semesta - 8.  atau { } himpunan kosong - 15
  • 16. 16 HUKUM-HUKUM DALAM PENGOPERASIAN HIMPUNAN • Misalkan S adalah semesta pembicaraan dan A, B, C adalah himpunan – himpunan dalam S, maka operasi himpunan memenuhi beberapa hukum berikut : 1. Hukum Komutatif A  B = B  A ; A  B = B  A; A  B = B  A 2. Hukum Asosiatif ( A  B )  C = A  ( B  C ) ; ( A  B )  A = A  ( B  A ) ; ( A  B )  C = A  ( B  C )
  • 17. 17 3. Hukum Distributif ( A  B )  C = ( A  C )  ( B  C ); ( A  B )  C = ( A  C )  ( B  C ) ; 4. Hukum Identitas A   = A ; A  S = A ; A   = A 5. Hukum Null A  S = S ; A   =  ; A  A =  6. Hukum Komplemen A  Ac = S ; A  Ac =  7. Hukum Idempoten A  A = A ; A  A = A 8. Hukum Involusi ( Ac ) c = A
  • 18. 18 9. Hukum Absorbsi (penyerapan) A  ( A  B ) = A ; A  ( A  B) 10 Hukum de Morgan ( A  B ) c = Ac  Bc ; ( A  B) c = Ac  Bc 11. Hukum I / O  c = S ; S c = 
  • 19. 19 1. U={bilangan cacah<8), A={1,3,7}, B={0,2,4}, C={1,2,6}. Tentukan himpunan : a. A – (BC) b. (ABC)’ c. (BC) – A d. C’(AB) 2. U={bilangan riil}, A={X2-6X-16≤0), B={X2-X-20≤0). Tentukan himpunan : a. AB b. AB c. A – B d. B – A Latihan Soal :
  • 20. 20 3. Jika himpunan universal U = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}, sedangkan P = { 2, 4, 6, 8 } dan Q = { 0, 5, 9 } serta R = { 3, 7, 9 }, tentukan : 1. P , Q , R 2. P  Q, P  Q, P  Q, P  R. 3. P – Q, Q – P, P – ( Q – R ), ( P – Q ) – R, P  Q 1. P  ( Q  R ), 2. (P  Q)  (P  R), 3. P  (Q  R), 4. (P  Q)  (P  R). 5. (P  Q), P  Q, (P  Q), P  Q
  • 21. 21 12. Misalkan himpunan A = { x, y, z } , B = { x, y, 2}. Dan C = { 1, 2, 3 }, maka tentukan 1. A  B, A  B, A  C, A  C 2. A  B  C; (A  B)  C; A  ( B  C) 3. B – A; B – C; C – B; A – C; C – A; ( B  C ) – A 13. Dengan himpunan A, B, dan C seperti pada soal nomor 2 ujilah kedua hukum distributif 1. A  ( B  C ) = (A  B)  ( A  C) 2. A  ( B  C ) = (A  B)  ( A  C)
  • 22. BILANGAN • Bilangan adalah ungkapan dari penulisan satu atau beberapa simbul bilangan. – Misalnya : • 187, terdiri dari simbul bilangan 1, 8, 7.
  • 24.
  • 25. Bilangan Riil Bil Rasional Bil Irrasional Bil Bulat Bil Pecahan Negatif Positif Bil Bulat Negatif Bil Cacah Nol Bil Asli Bil Genap Bil Gasal Bil Prima
  • 26. 26
  • 27. 27 KETERANGAN: A = Bilangan asli yaitu {1,2,3,…} C = Bilangan cacah yaitu {0,1,2,3,…} B = Bilangan bulat yaitu { …,-2,-1,0,1,2,…} Q = Bilangan rasional misal 1/3 ; 4/1 ; 0,25 I = Bilangan irasional bukan bilangan rasional misal: √3 ; 0,143964032… R = Bilangan real terdiri dari bilangan asli, cacah, bulat, rasional dan irasional M = bilangan imajiner bukan bilangan real misal: √-1 , log (–1), dan lain-lain
  • 28. 28 Sifat-sifat operasi dasar pada bilangan real Pada penjumlahan: 1. a+b = b+a, untuk setiap a,b bilangan real disebut sifat komutatif pada penjumlahan. 2. (a+b)+c = a+(b+c), untuk setiap a,b,c bilangan real disebut sifat asosiatif pada penjumlahan. 3. Ada bilangan nol yang merupakan bilangan real sedemikian hingga 0+a = a+0 = a; untuk setiap a bilangan real disebut sifat identitas, di mana 1 sebagai elemen identitas penjumlahan. 4. Untuk setiap a bilangan real terdapat –a anggota bilangan real sedemikian hingga a+(-a) = (-a) + a = 0 disebut sifat invers.
  • 29. 29 Pada perkalian: 1. a.b = b.a, untuk setiap a,b bilangan real disebut sifat komutatif pada perkalian. 2. (a.b).c = a.(b.c), untuk setiap a,b,c bilangan real disebut sifat asosiatif pada perkalian. 3. Ada a yang tidak sama dengan nol, bilangan real maka ada 1/a sedemikian hingga a.1/a = 1/a.a = 1 untuk setiap a bilangan real disebut sifat identitas, di mana 1 elemen identitas sedangkan 1/a adalah invers perkalian dari a. 4. a.(b+c) = a.b + a.c dan (b+c) a = b.a + c.a untuk setiap a,b,c bilangan real disebut sifat distributif.
  • 30. 30 + = + + + = = = = Operasi bilangan pecahan
  • 31. 31 Kaidah-kaidah Dasar dalam Pemangkatan dan Pengakaran No. Kaidah Dasar Contoh 1. x 0 = 1 30 = 1 2. 0x = 0 03 = 0 3. x1 = x 31 = 3 4. xa . xb = xa + b 32 . 33 = 3 2 + 3 = 243 5. (xa )b = xab (32 )3 = 3 2 . 3 = 36 = 729 6. (xy)a = xa ya (3 . 4)2 = 32 . 42 = 9 . 16 = 144 7. (x / y)a = xa / ya (3/4)2 = 32 / 42 = 9/16 8. 1 / xa = x-a 1 / 32 = 3 -2 atau: 1 / 9 = 9 -1 9 xa / xb = x a-b = 1 / x b-a 32 / 33 = 3 2-3 = 3 -1 = 1/3 10. x a/b = b xa 2 ¾ = 4 23 = 4 8 11. a xy = a x . a y 2 3.4 = 2 3 2 4 = 2 . 2 3 = 2 3 12. a x = x1/a 2 3 = 31/2 13. a  b x = ab x 2  3 9 = 2.3 9 = 6 9 14. a x/y = a x / a y 2 3/4 = 2 3 / 2 4 = 3 / 4 = 1/2 3
  • 32. 32 SOAL-SOAL PANGKAT DAN AKAR 1. Jika f(x) = x3 – x2 + 6 , carilah: a. f (0) b. f (-2) c. f (a) d. f (y2 ) 2. Jika f (x) = (3x2 – 8) / (x – 1), carilah : a. f (3) b. f (-1) c. f (x-2) d. f (a-b) 3. Jika f (y) = (y2 -4 / y), carilah : a. f (-1) b. f (4) c. f (a2 ) d. f (x+2) 4. Jika f (y) = 2y + y, carilah: a. f (0) b. f (-1) c. f (5) d. f (y+b) 5. Jika f (x) = 3x – x2 , carilah: a. f (1) b. f (-2) c. f (a) d. f (1/h)
  • 33. 33 6. 7. 34 7. Dipunyai a, b, dan c merupakan bilangan- bilangan asli berbeda sehingga c b a 1 1 1   = 6 5 . Tentukan nilai a2 + b2 + c2 . 8.
  • 34. 34 LOGARITMA • Logaritma pada hakekatnya merupakan kebalikan dari proses pengakaran. Logaritma dari suatu bilangan adalah pangkat yang harus dikenakan pada bilangan pokok logaritma untuk memperoleh bilangan tersebut. Contoh: 100 = 102 maka 10 log 100 = 10 log 102 = 2, atau pada umumnya a log ap = p , karena ap = ap Adapun 10 10 log 100 = 102 = 100 ; atau pada umumnya a a log b = b
  • 35. 35 • Suatu bilangan pokok logaritma, namakan a, harus positif dan tidak sama dengan satu; jadi a > 0 dan a  1. • Dari sekian banyak kemungkinan bilangan pokok yang ada, lazimnya yang dipakai dalam logaritma adalah bilangan 10 dan bilangan e ( = 2,718287). • Berdasarkan jenis bilangan pokok yang digunakan ini maka dikenal dua macam logaritma. • Pertama, logaritma persepuluhan atau logaritma Brigg (nama penemunya, hidup antara tahun 1560 – 1631), yaitu logaritma dengan bilangan pokok 10. • Sedangkan yang lain, logaritma alam atau logaritma Napier (hidup antara tahun 1550 – 1617), yaitu logaritma dengan bilangan pokok e. • Logaritma Brigg dituliskan dengan simbul log, adapun logaritma Napier dituliskan dengan simbul ln.
  • 36. 36 e log x . x log 10 . 10 log e = 1 e log x . 10 log e = 10 log x ln x . 0,4343 = log x ln x = log x / 0,4343 ln x = 2,3026 log x • Untuk mengubah logaritma natural menjadi logaritma Brigg dapat diperoleh dengan kaidah rantai: Contoh: • ln 10 = 2,3026 log 10 = 2,3026 • log e = 0,4343 ln e = 0,4343 • ln 2 = 2,3026 log 2 = 0,693
  • 37. 37 No. KAIDAH-KAIDAH LOGARITMA 1. a log ap = p 2 a a log b = b 3 a log x y = a log x + a log y 4 a log x / y = a log x - a log y 5 a log xn = n a log x 6 a log a = 1 7 a log 1 = 0 8 a log b = 1 / b log a atau a log b . b log a = 1 9 a log b . b log c . c log a = 1 10 a log b . c log a = c log b
  • 38. 38 CONTOH-CONTOH Kaidah 1 a. 10 log 100 = 10 log 102 = 2 b. 10 log 10000 = 10 log 104 = 4 Kaidah 2 a. 10 10 log 100 = 10 log 102 = 102 = 100 b. 10 10 log 10000 = 10 log 104 = 104 = 10000 Kaidah 3 a. 10 log (10000) (100) = 10 log 10000 + 10 log 100 = 10 log 104 + 10 log 102 = 4 + 2 = 6 b. 10 log (1000) (100) = 10 log 1000 + 10 log 100 = 10 log 103 + 10 log 102 = 3 + 2 = 5
  • 39. 39 Kaidah 4 a. 10 log 10000/100 = 10 log 10000 - 10 log 100 = 10 log 104 - 10 log 102 = 4 – 2 = 2 b. 10 log 1000 /100 = 10 log 1000 - 10 log 100 = 10 log 103 + 10 log 102 = 3 – 2 = 1 Kaidah 5 a. 10 log 1002 = 2 10 log 100 = 2 10 log 102 = 2 . 2 = 4 b. 10 log 1003 = 3 10 log 100 = 3 10 log 102 = 3 . 2 = 6 Kaidah 6 10 log 10 = 1, sebab 101 = 10 Kaidah 7 10 log 1 = 0, sebab 100 = 1
  • 40. 40 Kaidah 8 10 log 100 = 2, sebab 102 = 100 10 log 10 = 1/2 , sebab 1001/2 = 100 = 10 dengan demikian : 10 log 100 . 100 log 10 = 2 . 1/2 = 1 Kaidah 9 10 log 100 = 2 , sebab 102 = 100 100 log 10000 = 2 , sebab 1002 = 10000 10000 log 10 = 1/4 , sebab 100001/4 = 4 10000 = 10 dengan demikian : 10 log 100 . 100 log 10000 . 10000 log 10 = 2 . 2 . 1/4 = 1
  • 41. 41 SOAL-SOAL LOGARITMA 1. Hitunglah : a. log xy b. log x/y c. log x2 y d. log x2 / y apabila x = 100 dan y = 50 2. Carilah x jika : a. log x = 0,3010 b. log x = 1,2304 c. log x2 = 1,7482 d. log x2 = 2,6021 3. Carilah x dari persamaan x37 = 2500 (7,50) 37 4. Carilah x jika 100x = 50.000 5. Carilah x jika x5 = 50.000
  • 42. 42 38