Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan produksi perusahaan yang meliputi kebijakan persediaan, bangunan, peralatan, mesin, dan operasional. Juga dibahas mengenai pengawasan produksi yang meliputi perencanaan, jadwal, pengiriman, dan pengawasan berjalan guna menghasilkan kinerja produksi yang efektif dan efisien.
2. Kebijakan produksi merupakan suatu kode,
petunjuk, arahan, atau aturan umum yang
menetapkan prosedur yang disukai guna
ditindaklanjuti di dalam menangani situasi
yang berulang atau di dalam menjalankan
otoritas yang didelegasikan dalam rangka
menciptakan barang dan jasa agar
mempunyai nilai ekonomis atau nilai guna
yang lebih baik.
4. Aktivitas produksi adalah dapur perusahaan yang
dikerjakan oleh tenaga manusia. Di dalam
kebijakan produksi, kuantitas dan kualitas tenaga
kerja akan sangat mempengaruhi hasil akhir
produk.
Meskipun peralatan & mesin yg digunakan
kualitasnya terbaik & tercanggih akan tetapi jika
ditangani oleh tenaga kerja yg tidak sesusai dgn
spesifisikasi yg ditentukan maka hasil produksinya
tidak memuaskan.
Antara kualitas peralatan & mesin yg dipakai haru
sepadan dgn kualitas tenaga kerja yg akan
mengerjakannya.
5. Manajemen keuangan selalu menekankan pada efektivitas &
efisiensi pemakaian sumber ekonomi secara optimal. Oleh
karena itu semua aktivitas di bagian lain selalu ditinjau ulang
dampak yg akan ditimbulkannya.
Untuk memperkecil dampak buruk, manajemen keuangan akan
menyiapkan suatu anggaran organisasi. Dengan anggaran yg
ada, maka bagian lain harus mematuhinya.
Pertentangan yg sering muncul antara manajemen keuangan
dan manajemen produksi adalah berapa dana yg ada yg akan
dipersiapkan untuk manajemen produksi di dalam
melaksanakan fungsi produksi.
Kebijakan finansial sering terjebak pada pengeluaran sehemat
mungkin tidak pada pada pengeluaran seefisien mungkin.
Pengeluaran serendah-rendahnya belum berarti akan
memberikan profitabilitas tinggi pada perusahaan, malahan
mungkin akan menimbulkan ketidakefektifan bekerja serta
menimbulkan dampak negatif lainnya.
6. Bagian pemasaran menafsirkan berbagai permintaan
masyarakat untuk kebutuhan periode yg akan datang.
Kemudian menerjemahkan kebutuhan ini ke dalam output
produksi serta menetapkan tanggal pengiriman & juga
mempersiapkan berbagai cara pengiriman.
Manajemen produksi di dalam organisasi perusahaan
menyediakan fasilitas produksi seperti bangunan, peralatan,
mesin & berbagai fasilitas lainnya.
Adanya perbedaan atau pertentangan antara konsep &
kebijakan produksi & pemasaran akan menyebabkan sumber
petaka yg akan melahirkan ketidakefektifan & ketidakefisienan
baik per bagian maupun secara keseluruhan.
7. 1. Mekanisasi
2. Produksi massa (besar-besaran)
3. Standarisasi
4. Otomisasi
5. Penelitian dan pengembangan
6. Profesionalisasi manajemen
8. 1. Proses ekstraktif
2. Proses analitik
3. Proses fabrikasi (konversi)
4. Proses sintetik (penggabungan)
9. 1. Memilih produk
2. Memilih lokasi
3. Memperoleh bahan baku
4. Menetapkan tata ruang pabrik (perusahaan)
10. Telah begitu lama dunia bisnis melihat bahwa pembelian
hanya semata-mata sebagai pelaksana tata tulis pembelian &
pengeluaran beban bila diperlukan.
Akan tetapi belakangan ini, para ahli pembelian menyadari
bahwa pembelian merupakan kunci utama keberhasilan suatu
bisnis.
Di dalam berjuang menciptakan laba, perusahaan pertama
kali menekankan mencari laba & oleh karena itu penjualan
adalah dimensi pertama dalam menciptakan laba. Dimensi
kedua adalah pengawasan beban internal.
Baru kemudian perusahaan memperhatikan aspek pembelian
sebagai bagian untuk menciptakan laba, sehingga pembelian
disebut dimensi ketiga.
11. 1. Mempertahankan pemasukan barang yg ajeg
2. Menghindari adanya waktu yg terbuang serta menghindarkan diri
dari kekurangan bahan
3. Memperkecil investasi di bidang bahan dalam kaitan yg rasional
4. Menghindari diri dari kerusakan, keterlambatan atau duplikasi
5. Mendapatkan sumber alternatif semua bahan & menjamin
kestabilan kualitas & ketersediaan
6. Membeli bahan dgn harga termurah dgn kualitas standar
perusahaan
7. Mempertahankan posisi kompetitif dgn menjaga agar biaya tetap yg
terendah
8. Menetapkan batas interval waktu atau batas waktu giliran dari
pengiriman baru
9. Menetapkan harga kesepakatan antara pembeli dan penjual
10. Menganalisis secara kuantitatif terhadap berbagai kondisi & situasi
yg ada pada perusahaan
12. Secara tradisional ada 2 ukuran di dalam
menghitung efisiensi pembelian, yaitu:
1. Biaya per order pembelian
2. Biaya departemen sebagai prosentase
terhadap nilai pembelian
13. Pengawasan produksi melibatkan koordinasi
semua unsur produksi yg meliputi: bahan,
tenaga kerja, peralatan & mesin.
Pengawasan produksi akan baik, efektif &
efisien manakala telah dipersiapkan jauh
sebelumnya dalam bentuk kebijakan.
Pengawasan produksi sangat penting karena
akan menghasilkan kinerja produksi yg
efektif & efisien
14. 5 Langkah dasar dalam pengawasan produksi :
1. Kebijakan perencanaan
2. Rutinitas
3. Penetapan jadwal
4. Pengiriman
5. Pengawasan berjalan
15. Untuk menjamin agar produk atau layanan sesuai
dengan keinginan, selera & spesifikasi konsumen
maka perusahaan harus terus memantau bahan
baku & bahan jadi.
Pengawasan kualitas biasanya mengacu kepada
inspeksi produk yg sedang diproduksi.
16. Penelitian untuk mendapatkan cara terbaik dikenal dengan
nama metode perbaikan kerja. Konsep manajemen dinamis
mengakui bahwa metode kerja hari ini dapat diganti dengan
metode yg lebih baik di kemudian hari.
1. Adakah saat ini mesin yg lebih efisien yg tersedia
2. Dapatkan investasi mesin baru dijustifikasi
3. Apakah metode kerja yg ada saat ini sudah cukup efisien
atau sudah ketinggalan?
4. Dapatkah berbagai peralatan, mesin, dan suku cadang yg
ada disederhanakan?
5. Dapatkah perubahan yg akan diambil meningkatkan efisiensi
perusahaan?
6. Berapakah beban yg diperlukan untuk melakukan perubahan
tersebut?
17. Bagi para ahli efisiensi adalah selalu bekerja dgn menggunakan
stopwacth & papan jepitan yg ditempel di clipboard. Penggunaan
gambar pada masa lalu sekarang ini udah banyak ditinggalkan.
Para pekerja yg baik & terampil selalu menguji kinerja mereka
sendiri & selalu menganalisis setiap terjadi penyimpangan.
Dahulu analis kerja masih banyak yg hanya mengandalkan
kepada analisis tugas, sedangkan sekarang ini adalah bagaimana
menemukan cara dan metode kerja yg lebih baik serta
meningkatkan efisiensi.
Di dalam melakukan perbaikan kerja diperlukan dua studi yg
sangat penting, yaitu studi gerakan dan studi waktu.
Studi gerakan (studi gerak) adalah suatu studi yg mendalam &
seksama terhadap gerakan fisik pekerja atau gerakan mesin yang
melaksanakan tugasnya.
18. Tujuan dari studi gerakan adalah menemukan studi yg paling
efisien dari berbagai kombinasi gerak yg diperlukan untuk
melakukan suatu pekerjaan. Studi gerak juga berkaitan dgn studi
tata letak, sebab tidak menutup kemungkinan gerak yg
memerlukan waktu banyak (lambat) disebabkan karena tata letak
perusahaan, tata letak peralatan, tata letak mesin & tata letak
gudang yg salah.
Untuk memperpendek gerakan di dalam melaksanakan suatu
tugas maka diperlukan gerakan dasar. Gerakan dasar akan
berbeda manakala suatu pekerjaan ditangani oleh pekerja ahli &
perkerja yg tidak ahli. Antara gerak pekerja ahli & pekerja tidak
ahli terdapat gerakan standar.
Biasanya, pimpinan bijak akan menetapkan standar gerak
berdasarkan batas antara tadi.
Setelah studi gerak dilakukan maka langkah selanjutnya
melakukan studi waktu.
Setiap gerakan sudah pasti memerlukan waktu yg merupakan
pengukur gerakan.
19. Di dalam studi waktu akan dikaitkan dgn total waktu yg
diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atau siklus
kerja.
Sangat dianjurkan membuat standar waktu kerja berdasarkan
batas antara penyelesaian pekerjaan yg dilakukan oleh tenaga
kerja tidak ahli & tenaga kerja ahli.
Dengan cara ini maka standar waktu dapat ditetapkan untuk
setiap siklus kerja. Standar waktu juga sangat berguna di
dalam menetapkan upah/gaji yg akan diterima para pekerja.
Tenaga kerja ahli akan memperoleh upah tinggi terhadap
waktu yg dikorbankan untuk melakukan pekerjaan
dibandingkan tenaga kerja kurang ahli.
Agar para pekerja ahli dapat mempunyai keahlian &
keterampilan yg lebih baik maka proses pendidikan pekerja
perlu diselenggarakan.
20. Setiap departemen produksi harus menjaga
dan memperhatikan catatan pekerjaan barang
dalam proses & catatan menunggu pekerjaan.
Catatan akan menunjukkan dari tingkatan yg
paling sukar pada tingkatan yg sederhana,
serta menunjukkan tanggal akhir
penyelesaian dan dari sini dapat dipersiapkan
pekerjaan baru yg akan memasuki proses
awal.
Dalam catatan ini harus ditunjukkan tanggal
penyelesaian yg diharapkan dan kemajuan yg
telah dicapai.