SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
PENGANTAR LEAN MANUFACTURING
LEAN OPERATIONS
Outline:
I. Sejarah Lean Production
II. Pengertian Lean & Lean Operations
III. Metode Lean Production
IV. Cost Plus Model vs. Lean Thinking Model
Textbook:
• Lean Production Simplified, Pascal Dennis, Productivity Press, 2002
• How To Implement Lean Manufacturing, Lonnie Wilson, McGraw-Hill, 2009
• Note tambahan (photocopy).
Fokus 1: One piece flow production vs. Batch atau Mass Production
Fokus 2: Key concept of lean
I. Sejarah Lean Production
Lean secara umum:
“Lean production system” adalah istilah Barat untuk Toyota Production
System (TPS). Filosofi produksi ini sekarang digunakan secara luas pada
industri otomotif di seluruh dunia.
Sistem ini banyak dimodifikasi sesuai praktek dan situasi industri lokal,
sekalipun prinsip-prinsip intinya tetap sama. Sistem ini tidak hanya
digunakan pada industri otomotif, seperti proses assembling, tapi juga pada
jenis industri jasa, seperti rumah sakit, dll.
Kronologi:
Perkembangan ‘lean production system’ perlu dilihat dalam perspektif
sejarahnya. Era yang penting sebagai milestone adalah perkembangan
industri otomotif, sbb:
1. Craft Production (1900-an)
2. Mass Production (1900-1911)
3. The Toyota (or Lean) Production System (1933).
1. Craft Production (1900-an)
Ciri-ciri craft production:
• Pemilik juga pekerja sekaligus pedagang yang
terampil dalam design, machining, dan fitting
• Pemilik mengelola pekerjaan kontraktor, pekerja, dan
pelanggan.
• Menggunakan mesin serba guna untuk cutting, drilling, dan
grinding part.
• Volume produksi rendah, tapi harganya tinggi.
Kelemahan craft production :
1. Harga mahal
2. Kualitas tidak pasti (karena tiap produk adalah prototype)
3. Perbaikan kerja tidak bersama pihak lain (karena
dilihat sebagai ancaman).
Kronologi Lean Production System:
Invention of Automobile
Invention terpenting, adalah penemuan mobil oleh dua orang
inventor pada waktu hampir bersamaan.
Kedua inventor adalah Karl Benz
dan Gotlib Daimler.
Benz adalah pembuat mobil
pertama (1885). Dua orang
keturunan Jerman ini bergabung
tahun 1926, dengan nama yang
besar dalam industri otomotif, yaitu
Daimler Benz-AG.
2. Mass Production System (1900-1911)
Dua tokohnya, adalah Taylor dan Ford.
1) Frederick Winslow Taylor – Scientific Management:
Taylor, foundry manager dari Philadelphia meletakkan fondasi
mass production dengan Scientific Management.
Taylor’s Scientific Management terdiri dari 4 (empat) prinsip:
1. Mengganti rule of thumb dengan metode ilmiah.
2. Menyeleksi, melatih dan meningkatkan kemampuan pekerja
sebelum dipekerjakan.
3. Menyediakan instruksi dan supervisi untuk pekerja.
4. Membagi beban kerja, supaya manajer dapat menerapkan scientific
management dalam perencanaan dan pembagian pekerjaan kepada
pekerja.
Beberapa inovasi Taylor terpenting:
• Standar kerja – mengaplikasikan cara kerja terbaik.
• Mengurangi cycle time – waktu yang diperlukan
untuk suatu proses tertentu.
• Time & motion study – mengukur waktu gerakan
pekerja.
• Pengukuran dan analisa – perbaikan proses secara
kontinyu (awal P-D-C-A)
2). Henry Ford :
Tahun 1910 Ford membangun perakitan mobil sebagai sistem
manufaktur (Manusia, Mesin, Tooling, dan Produk) – dengan
“Conveyor Belt System”. Produksi model T chassis diselesaikan
dari 12.5 jam menjadi 1.5 jam; Cost dari $12,000 menjadi $290.
Tiga inovasi Henry Ford:
1. Standarisasi komponen
2. Mekanisasi, mengganti pekerjaan tangan dengan alat
3. Assembly line.
Point penting Ford:
Ford Motor Company juga merakit pesawat terbang
secara “mass production”. Hasilnya “A-Bomber an
Hour” production (selama PD II).
Sebelum diambil alih Ford, pabrik yang sama hanya
mampu memproduksi satu pesawat sehari.
Henry Ford with his
famous Model T Car
3. Toyota’s Lean Production System
Keberhasilan mass production dari “A Bomber an Hour” menarik perhatian industrialis
Jepang. Keluarga Toyoda menirunya untuk industri otomotif. Toyoda, selama ini
bergerak dalam usaha tenun (Toyoda Automatic Loom Company).
Kunjungan Eiji Toyoda ke Ford’s Rouge Plant Detroit:
Kunjungan rombongan Eiji Toyoda (insinyur muda Jepang) tahun 1950 untuk
mempelajari pabrik mobil Ford di Detroit.
Kesimpulan Eiji Toyoda dan Taiichi Ohno:
• Mass production tidak cocok di Jepang
• Banyak peluang untuk meningkatkan sistem produksi Toyota.
Tantangan berat Toyota menurut Eiji Toyoda:
1. Pasar domestik kecil dan membutuhkan jenis mobil yang bervariasi, truk besar
kecil, mobil luks, dan mobil-mobil kecil untuk jalan-jalan kecil, serta harga bensin
yang mahal di Jepang.
2. Perekonomian Jepang setelah PD II kekurangan modal. Jadi, investasi besar
dengan teknologi Barat mutakhir tidak mungkin.
3. Proteksi pasar negara lain dari ekspor mobil Jepang.
Sejarah & Kronologi Lean Manufacturing
1). Lean:
Lean Production atau disebut Lean adalah “metodologi
produksi untuk mengidentifikasi kegiatan-kegiatan,
proses-proses, tugas-tugas selain dari yang menciptakan
nilai (value) bagi pelanggan akhir (end customer),
sehingga merupakan pemborosan (wasteful) dan
karenanya menjadi target untuk dikurangi atau
dieliminasi.”
II. Pengertian Lean Production &
Lean Operations
“Lean is all about respecting people while
eliminating the 3 M’s which are muri
(overburdening), mura (unevenness), and
muda (non value added activity).”
LSS Academy
2). Lean Operations
“Toyota Production System: Beyond Large-Scale Production”
by Taiichi Ohno
Operasi Lean telah didefinisikan sebagai "sistem bisnis
untuk mengatur dan mengelola pengembangan produk,
operasi, pemasok, dan hubungan pelanggan yang
membutuhkan lebih sedikit usaha manusia, lebih sedikit
ruang, lebih sedikit modal, dan lebih sedikit waktu untuk
membuat produk dengan lebih sedikit cacat sesuai
keinginan pelanggan, dibandingkan dengan sistem
produksi massal sebelumnya.”
Lean Principles: Provide the Vision
5. Strive For
Perfection
1. Specify
Value
2. Define
the Value
Stream
3.Create
Flow
4. Create
Pull
Eliminate
“Waste”
“Lean Thinking: Banish Waste and Create Wealth in Your Corporation”, James P.
Womack and Daniel T. John, Free Press, 2003
3). Key Concepts of Lean
Ada beberapa cara untuk menjelaskan konsep lean.
Pertama, berdasarkan prinsip House of Toyota (Lean)
Production System.
Kedua, berdasarkan beberapa ciri Lean berikut:
• Pull (JIT, kanbans)
• Flow (small lot sizes, quick changeovers, kanbans)
• Waste elimination (muda)
• Continuous improvement (Kaizen)
Pertama: Konsep Lean dasar
berdasarkan prinsip “House of TPS”
House of TPS
Dua key concepts of Lean:
House of TPS mempunyai dua pilar, yaitu JIT dan Jidoka:
• JIT adalah cara untuk membuat segala sesuatunya
‘flow’(one piece at a time) dengan prinsip ‘takt time’.
JIT fokus ke customer dan hanya membuat apa yang
diminta customer ketika diminta. Sehingga tidak akan
ada ‘overproduce’ (salah satu seven deadly wastes).
• Jidoka adalah cara untuk menjamin produk yang
dibuat berkualitas dan mengeliminasi setiap
opportunity yang menghasilkan defects. Lean sangat
memperhatikan kapabilitas proses dan eliminasi
defects.
Selanjutnya, tiga dasar House of TPS adalah heijunka, standard work,
dan kaizen.
• Heijunka, atau ‘leveling’ adalah perataan level produksi
sedemikian rupa agar utilisasi resources lebih mudah.
• Standard work, yaitu langkah-langkah kerja proses berurutan yang
tertulis lengkap dengan waktunya dan terdokumentasi baik.
• Kaizen, adalah perbaikan yang kontinyu. Tidak ada kaizen kalau
tidak ada standar kerja. Sebab: jika tidak tahu bagaimana
mengerjakan sesuatu, atau tidak tahu melakukan pekerjaan
secara konsisten, bagaimana meng-improvenya?
Pusat dari House of TPS untuk mencapai Lean Enterprise, adalah:
• Respect for People, yaitu bentuk lean leadership memberdayakan
pekerja, medorong pekerja berkembang, bangga pada pekerjaannya,
sehingga pekerja dan perusahaan maju.
Raw
Material Machining Assembly
Shipment Shipment Shipment
Schedule Schedule Schedule
Customer
1. The Pull System
Kedua: Konsep Lean berdasarkan 4 ciri Lean
2. Small lot sizes
Q
q
3. Waste Elimination (Muda)
1. Muda karena
overproduction
MUDA
2. Muda
karena stok
(inventory)
3. Muda
karena
menunggu
(waiting)
4. Muda
karena
gerakan
(motion)
5. Muda karena
transportation
6. Muda karena
rejects (defects)
7. Muda karena
overprocessing
1. Overproduction - not needed
2. Inventory - for consumption or
Processing
3. Waiting – for information, people,
equipment
4. Motion - unnecessary movement
of people, etc.
5. Transportation - unnecessary conveyance
of output
6. Reworks (defects) - in outputs
7. Overprocessing - unnecessary processing.
Singkatannya: TWO DIME atau DOWNTIME
4. Kaizen vs. Innovation
Kaizen Teian, 1992
• Kaizen: Metode process analysis untuk melakukan
“continuous improvement”.
• Asal kata Kaizen:
- Kai – to break apart, to modify, to change
- Zen – think, make good, make better.
4). The Three Types of activity
• Value adding activity
– Those activities that, in the eyes of the final customer, make a
product or service more valuable.
• Non value adding activity
– Those activities that, in the eyes of the final customer, do not
make a product or service more valuable and are not necessary
even under present circumstances.
• Necessary non value adding activity
– Those activities that, in the eyes of the final customer, do not
make a product or service more valuable but are necessary unless
the existing supply process is radically changed.
Value adding vs. Non value adding activities
• In a physical product environment (manufacturing or
logistic flow) the distribution of the three types of
activities in the total value stream time for a typical (but
not world class) company is around:
–5% value adding activity
–60% non value adding
–35% necessary but non value adding
Hines & Taylor, 2000
Value adding vs. Non value adding activities
• In a information environment (eg office, distribution, data
processing) the distribution between the three types of
activities in the total value stream time for a typical (but
not world class) company is around:
–1% value adding activity
–49% non value adding
–50% necessary but non value adding
Hines & Taylor, 2000
VA
VA
NVA
NVA
NVA
Typical
Company
Traditional
Process
Improvements
Lean
Enterprise
Improvements
Minor
Improvement
Major
Improvement
TIME
VA
Lean vs. Mass Production
III. Metode Lean Production
Lean production atau just-in-time manufacturing, adalah
suatu sistem yang menggunakan metode-metode yang
berguna untuk mengeliminasi waste dalam proses produksi.
Setiap metode lean system fokus pada satu atau lebih
sumber waste. 9 metode lean system:
1. 5S fokus pada waste hasil ketidakteraturan – menyebar
atau hilangnya alat-alat tanpa tempat penyimpanan
tertentu, material dan parts dengan label yang buruk,
buruknya penandaan safety zone dan area penyimpanan,
jalan yang kacau, dll.
2. TPM (Toyota Productive Maintenance) fokus pada
waktu yang hilang, dan biaya yang terkait dengan
downtime dari peralatan yang tidak terencana.
3. Quick changeover, yaitu penurunan waktu
penggantian alat untuk produk yang berbeda.
4. Mistake-proofing methods, untuk mengeliminasi waktu
yang hilang dan biaya prosedur yang tidak aman,
atau prosedur yang menghasilkan produk cacat.
5. Cellular manufacturing, dialamatkan pada waste
transportasi karena peralatan pabrik diatur oleh operasi,
tidak oleh proses. Jadi dengan cell dapat dilakukan
produksi campuran (mixed production), dan line
balancing untuk memenuhi permintaan pelanggan, dan
multi-tasking training operator.
6. Kanban, untuk mengeliminasi overproduction dan WIP.
Ini adalah penerapan kunci dalam pull production.
7. Standardisasi, dengan mengidentifikasi standar
setiap operasi, dan menjaga kepatuhan pada standar
sampai fase peningkatan aktivitas berikutnya.
8. Jidoka (human automation), adalah pemberian
otonomi kepada operator untuk menyetop produksi bila
terjadi cacat, dan mengeliminasi sumber cacat.
9. Beberapa kondisi khusus pull production yang ditujukan
pada waste dari WIP, lead time, dan waktu idle dan
waktu tunggu, adalah:
- Leveling – kondisi lot kecil dan sangat bervariasi
, sesuai konsisten dengan pesanan pelanggan.
- Line balancing – memindahkan operator ke line yang
produksinya terbesar.
- Multi-process operations – kemampuan operator
untuk melaksanakan tugas-tugas ganda (multiple tasks)
atau operasi-operasi pada sel-selnya.
Pull Production
Step 5
Standard operations
Step 4
Leveling
Step 3
Cellular manufacturing
Jidoka
(human automation)
Step 2
The 5S for factory improvement
Step 1
An awareness revolution: prerequisite for factory improvement
Steps To Establishing A Lean Production System
Quick changeover
Multi-process
operations
Total productive
maintenance
Mistake-proofing
Kanban
Line
balancing
Visual
control
Cost reduction dilakukan TPS dengan meng-attack muda (wastes), sehingga cost turun.
Caranya:
• Melibatkan tim
• Menstandarisasi kegiatan perbaikan (improvement).
Improvement cycle: Improvement dilakukan berulang-ulang, sehingga makin banyak
hasil yang dicapai. Makin banyak hasil dicapai, makin besar rewards intrinsik dan
ekstrinsik diperoleh tim, sehingga menstimulasi kegiatan berikutnya.
Cost Plus Model equation (Traditional):
Price = Cost + Profit
Lean Thinking Model equation:
Profit = Price (fixed) - Cost
Jadi, kunci profitabilitas, adalah:
“Cost reduction”
Fixed Price
Cost
Profit
“Traditional” “Lean”
IV. Cost Plus Model vs. Lean Thinking Model
Cost Plus Model (Traditional)
Kebanyakan organisasi menggunakan model berdasarkan model
Traditional Cost Plus Model berikut:
Profit = (Price – Cost) x Volume
Tantangan perusahaan karena Customer semakin powerful:
• Pilihan semakin banyak
• Akses informasi semakin terbuka
• Tuntutan kualitas dengan harga yang bersaing.
Jadi: Bila price diturunkan akibat persaingan, sedangkan cost (tetap), maka
profit perusahaan akan terun menurun.
Asumsi utama dan penekanan dalam traditional cost plus model, adalah:
1. Cost atau biaya bersifat tetap/fixed (not controllable)
2. Price diturunkan oleh kebijakan perusahaan
Lean Thinking Model (Costs are Controllable)
Tantangan terbesar perusahaan adalah Cost reduction.
Bisakah meningkatkan kualitas, memberikan pilihan bagi customer,
sekaligus menurunkan biaya (reducing cost) secara terus menerus?.
Tapi, penurunan biaya tentunya:
• Tidak mengorbankan kepentingan karyawan
• Tidak mengkanibalkan maintenance.
• Tidak melemahkan perusahaan.
Profit = Price (fixed) - Cost
Penekanan dalam lean thinking model, adalah:
1. Cost atau biaya yang controllable (dapat diturunkan) dengan aplikasi
lean manufacturing method
2. Price atau harga ditentukan oleh what customer are willing to pay,
tidak karena company profitability policies (EBITDA Goals)
Sekian & Terimakasih

More Related Content

What's hot

Konsep Kaizen
Konsep KaizenKonsep Kaizen
Konsep Kaizenmasruhan
 
Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...
Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...
Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...Randi Ilhamm
 
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Institute of Technology Sepuluh Nopember
 
Training 7 waste (7 pemborosan)
Training 7 waste (7 pemborosan)Training 7 waste (7 pemborosan)
Training 7 waste (7 pemborosan)Titip Novika
 
Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)kancil3sakti
 
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan MutuPengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan MutuNuri Kartini
 
Material requirement planning
Material requirement planningMaterial requirement planning
Material requirement planningBrigita Haryani
 
Menyusun Pengukuran Kinerja (KPI) Divisi/Departemen _Training BALANCED SCORECARD
Menyusun Pengukuran Kinerja (KPI) Divisi/Departemen _Training BALANCED SCORECARDMenyusun Pengukuran Kinerja (KPI) Divisi/Departemen _Training BALANCED SCORECARD
Menyusun Pengukuran Kinerja (KPI) Divisi/Departemen _Training BALANCED SCORECARDKanaidi ken
 
Fmea, definis dan konsep
Fmea, definis dan konsepFmea, definis dan konsep
Fmea, definis dan konsepdodi mulya
 
PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)
PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)
PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)thyyaniie1015
 
Business process reengineering PPT
Business process reengineering PPTBusiness process reengineering PPT
Business process reengineering PPTYesica Adicondro
 
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)Wisnu Dewobroto
 
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - MANAJEMEN OPERASI
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - MANAJEMEN OPERASITOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - MANAJEMEN OPERASI
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - MANAJEMEN OPERASILisa Fransisca
 
Kaizen system guidance
Kaizen system guidanceKaizen system guidance
Kaizen system guidanceIdham Hanafiah
 
Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)
Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)
Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)yayan
 

What's hot (20)

Konsep Kaizen
Konsep KaizenKonsep Kaizen
Konsep Kaizen
 
Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...
Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...
Management quality-Kualitas manajemen, heizer and render. manajemen dual degr...
 
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
 
Training 7 waste (7 pemborosan)
Training 7 waste (7 pemborosan)Training 7 waste (7 pemborosan)
Training 7 waste (7 pemborosan)
 
Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)
 
Manajemen Kualitas
Manajemen KualitasManajemen Kualitas
Manajemen Kualitas
 
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan MutuPengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
 
Material requirement planning
Material requirement planningMaterial requirement planning
Material requirement planning
 
Modul kaizen
Modul kaizenModul kaizen
Modul kaizen
 
TQM dan Alat-alat TQM
TQM dan Alat-alat TQMTQM dan Alat-alat TQM
TQM dan Alat-alat TQM
 
Menyusun Pengukuran Kinerja (KPI) Divisi/Departemen _Training BALANCED SCORECARD
Menyusun Pengukuran Kinerja (KPI) Divisi/Departemen _Training BALANCED SCORECARDMenyusun Pengukuran Kinerja (KPI) Divisi/Departemen _Training BALANCED SCORECARD
Menyusun Pengukuran Kinerja (KPI) Divisi/Departemen _Training BALANCED SCORECARD
 
Fmea, definis dan konsep
Fmea, definis dan konsepFmea, definis dan konsep
Fmea, definis dan konsep
 
PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)
PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)
PPT inovasi bisnis (kewirausahaan)
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
Business process reengineering PPT
Business process reengineering PPTBusiness process reengineering PPT
Business process reengineering PPT
 
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
 
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - MANAJEMEN OPERASI
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - MANAJEMEN OPERASITOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - MANAJEMEN OPERASI
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - MANAJEMEN OPERASI
 
Kaizen system guidance
Kaizen system guidanceKaizen system guidance
Kaizen system guidance
 
Bab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pertBab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pert
 
Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)
Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)
Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)
 

Similar to LEAN MANUFAKTURING

kaizen_dan_implementasinya.pptx
kaizen_dan_implementasinya.pptxkaizen_dan_implementasinya.pptx
kaizen_dan_implementasinya.pptxMrMoon15
 
Mitramatra just in time
Mitramatra just in timeMitramatra just in time
Mitramatra just in timeDANANG WID
 
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1chienmario
 
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020Aminullah Assagaf
 
Kepentingan Kualiti dalam Pembuatan
Kepentingan Kualiti dalam PembuatanKepentingan Kualiti dalam Pembuatan
Kepentingan Kualiti dalam PembuatanTimothy Wooi
 
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020Aminullah Assagaf
 
pengendalian persediaan
pengendalian persediaanpengendalian persediaan
pengendalian persediaanadi4015
 
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021Aminullah Assagaf
 
Cara Menjadikan Perusahaan Agile _ Materi Agility Leadership
Cara Menjadikan Perusahaan Agile _ Materi Agility LeadershipCara Menjadikan Perusahaan Agile _ Materi Agility Leadership
Cara Menjadikan Perusahaan Agile _ Materi Agility LeadershipKanaidi ken
 

Similar to LEAN MANUFAKTURING (20)

kaizen_dan_implementasinya.pptx
kaizen_dan_implementasinya.pptxkaizen_dan_implementasinya.pptx
kaizen_dan_implementasinya.pptx
 
Mitramatra just in time
Mitramatra just in timeMitramatra just in time
Mitramatra just in time
 
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
 
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
 
SIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus KonversiSIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus Konversi
 
Kepentingan Kualiti dalam Pembuatan
Kepentingan Kualiti dalam PembuatanKepentingan Kualiti dalam Pembuatan
Kepentingan Kualiti dalam Pembuatan
 
Makalah jit
Makalah jitMakalah jit
Makalah jit
 
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2020
 
pengendalian persediaan
pengendalian persediaanpengendalian persediaan
pengendalian persediaan
 
Tugas pak rawidjo
Tugas pak rawidjoTugas pak rawidjo
Tugas pak rawidjo
 
Just In Time
Just In TimeJust In Time
Just In Time
 
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
 
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
 
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
 
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
 
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
 
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
 
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
 
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k1 3-manj oprs dan prod_2021
 
Cara Menjadikan Perusahaan Agile _ Materi Agility Leadership
Cara Menjadikan Perusahaan Agile _ Materi Agility LeadershipCara Menjadikan Perusahaan Agile _ Materi Agility Leadership
Cara Menjadikan Perusahaan Agile _ Materi Agility Leadership
 

More from AdityaKurniawan95

Entrepreneurship : Kreativitas dan Inovasi
Entrepreneurship : Kreativitas dan InovasiEntrepreneurship : Kreativitas dan Inovasi
Entrepreneurship : Kreativitas dan InovasiAdityaKurniawan95
 
370527415-1-Analisis-Fungsi.pptx
370527415-1-Analisis-Fungsi.pptx370527415-1-Analisis-Fungsi.pptx
370527415-1-Analisis-Fungsi.pptxAdityaKurniawan95
 
Desain Produk dan Manajemen Kualitas.pptx
Desain Produk dan Manajemen Kualitas.pptxDesain Produk dan Manajemen Kualitas.pptx
Desain Produk dan Manajemen Kualitas.pptxAdityaKurniawan95
 
Hukum_Ketenagakerjaan 14.ppt
Hukum_Ketenagakerjaan 14.pptHukum_Ketenagakerjaan 14.ppt
Hukum_Ketenagakerjaan 14.pptAdityaKurniawan95
 
6. PengawasanNorma KontBanguan Listrik, PKKebekaran.ppt
6. PengawasanNorma KontBanguan Listrik, PKKebekaran.ppt6. PengawasanNorma KontBanguan Listrik, PKKebekaran.ppt
6. PengawasanNorma KontBanguan Listrik, PKKebekaran.pptAdityaKurniawan95
 
8. PengwasanNorma Lingkungan Kerja & B3.ppt
8. PengwasanNorma Lingkungan Kerja & B3.ppt8. PengwasanNorma Lingkungan Kerja & B3.ppt
8. PengwasanNorma Lingkungan Kerja & B3.pptAdityaKurniawan95
 
9. Sistem Penanganan Material.ppt
9. Sistem Penanganan Material.ppt9. Sistem Penanganan Material.ppt
9. Sistem Penanganan Material.pptAdityaKurniawan95
 

More from AdityaKurniawan95 (13)

Entrepreneurship : Kreativitas dan Inovasi
Entrepreneurship : Kreativitas dan InovasiEntrepreneurship : Kreativitas dan Inovasi
Entrepreneurship : Kreativitas dan Inovasi
 
Entrepreneurship Ep 01.pptx
Entrepreneurship Ep 01.pptxEntrepreneurship Ep 01.pptx
Entrepreneurship Ep 01.pptx
 
Konsep Teknologi 01-02.pptx
Konsep Teknologi 01-02.pptxKonsep Teknologi 01-02.pptx
Konsep Teknologi 01-02.pptx
 
370527415-1-Analisis-Fungsi.pptx
370527415-1-Analisis-Fungsi.pptx370527415-1-Analisis-Fungsi.pptx
370527415-1-Analisis-Fungsi.pptx
 
Desain Produk dan Manajemen Kualitas.pptx
Desain Produk dan Manajemen Kualitas.pptxDesain Produk dan Manajemen Kualitas.pptx
Desain Produk dan Manajemen Kualitas.pptx
 
Hukum_Ketenagakerjaan 14.ppt
Hukum_Ketenagakerjaan 14.pptHukum_Ketenagakerjaan 14.ppt
Hukum_Ketenagakerjaan 14.ppt
 
6. PengawasanNorma KontBanguan Listrik, PKKebekaran.ppt
6. PengawasanNorma KontBanguan Listrik, PKKebekaran.ppt6. PengawasanNorma KontBanguan Listrik, PKKebekaran.ppt
6. PengawasanNorma KontBanguan Listrik, PKKebekaran.ppt
 
3. Dasar2 K3,Sejarah.ppt
3. Dasar2 K3,Sejarah.ppt3. Dasar2 K3,Sejarah.ppt
3. Dasar2 K3,Sejarah.ppt
 
8. PengwasanNorma Lingkungan Kerja & B3.ppt
8. PengwasanNorma Lingkungan Kerja & B3.ppt8. PengwasanNorma Lingkungan Kerja & B3.ppt
8. PengwasanNorma Lingkungan Kerja & B3.ppt
 
Sistem SMK3 (Bimtek).ppt
Sistem SMK3 (Bimtek).pptSistem SMK3 (Bimtek).ppt
Sistem SMK3 (Bimtek).ppt
 
Kualifikasi Posisi LAS.ppt
Kualifikasi Posisi LAS.pptKualifikasi Posisi LAS.ppt
Kualifikasi Posisi LAS.ppt
 
1. KEBIJAKAN K3.pptx
1. KEBIJAKAN K3.pptx1. KEBIJAKAN K3.pptx
1. KEBIJAKAN K3.pptx
 
9. Sistem Penanganan Material.ppt
9. Sistem Penanganan Material.ppt9. Sistem Penanganan Material.ppt
9. Sistem Penanganan Material.ppt
 

LEAN MANUFAKTURING

  • 1. PENGANTAR LEAN MANUFACTURING LEAN OPERATIONS Outline: I. Sejarah Lean Production II. Pengertian Lean & Lean Operations III. Metode Lean Production IV. Cost Plus Model vs. Lean Thinking Model Textbook: • Lean Production Simplified, Pascal Dennis, Productivity Press, 2002 • How To Implement Lean Manufacturing, Lonnie Wilson, McGraw-Hill, 2009 • Note tambahan (photocopy). Fokus 1: One piece flow production vs. Batch atau Mass Production Fokus 2: Key concept of lean
  • 2. I. Sejarah Lean Production Lean secara umum: “Lean production system” adalah istilah Barat untuk Toyota Production System (TPS). Filosofi produksi ini sekarang digunakan secara luas pada industri otomotif di seluruh dunia. Sistem ini banyak dimodifikasi sesuai praktek dan situasi industri lokal, sekalipun prinsip-prinsip intinya tetap sama. Sistem ini tidak hanya digunakan pada industri otomotif, seperti proses assembling, tapi juga pada jenis industri jasa, seperti rumah sakit, dll. Kronologi: Perkembangan ‘lean production system’ perlu dilihat dalam perspektif sejarahnya. Era yang penting sebagai milestone adalah perkembangan industri otomotif, sbb: 1. Craft Production (1900-an) 2. Mass Production (1900-1911) 3. The Toyota (or Lean) Production System (1933).
  • 3. 1. Craft Production (1900-an) Ciri-ciri craft production: • Pemilik juga pekerja sekaligus pedagang yang terampil dalam design, machining, dan fitting • Pemilik mengelola pekerjaan kontraktor, pekerja, dan pelanggan. • Menggunakan mesin serba guna untuk cutting, drilling, dan grinding part. • Volume produksi rendah, tapi harganya tinggi. Kelemahan craft production : 1. Harga mahal 2. Kualitas tidak pasti (karena tiap produk adalah prototype) 3. Perbaikan kerja tidak bersama pihak lain (karena dilihat sebagai ancaman). Kronologi Lean Production System:
  • 4. Invention of Automobile Invention terpenting, adalah penemuan mobil oleh dua orang inventor pada waktu hampir bersamaan. Kedua inventor adalah Karl Benz dan Gotlib Daimler. Benz adalah pembuat mobil pertama (1885). Dua orang keturunan Jerman ini bergabung tahun 1926, dengan nama yang besar dalam industri otomotif, yaitu Daimler Benz-AG.
  • 5. 2. Mass Production System (1900-1911) Dua tokohnya, adalah Taylor dan Ford. 1) Frederick Winslow Taylor – Scientific Management: Taylor, foundry manager dari Philadelphia meletakkan fondasi mass production dengan Scientific Management. Taylor’s Scientific Management terdiri dari 4 (empat) prinsip: 1. Mengganti rule of thumb dengan metode ilmiah. 2. Menyeleksi, melatih dan meningkatkan kemampuan pekerja sebelum dipekerjakan. 3. Menyediakan instruksi dan supervisi untuk pekerja. 4. Membagi beban kerja, supaya manajer dapat menerapkan scientific management dalam perencanaan dan pembagian pekerjaan kepada pekerja.
  • 6. Beberapa inovasi Taylor terpenting: • Standar kerja – mengaplikasikan cara kerja terbaik. • Mengurangi cycle time – waktu yang diperlukan untuk suatu proses tertentu. • Time & motion study – mengukur waktu gerakan pekerja. • Pengukuran dan analisa – perbaikan proses secara kontinyu (awal P-D-C-A)
  • 7. 2). Henry Ford : Tahun 1910 Ford membangun perakitan mobil sebagai sistem manufaktur (Manusia, Mesin, Tooling, dan Produk) – dengan “Conveyor Belt System”. Produksi model T chassis diselesaikan dari 12.5 jam menjadi 1.5 jam; Cost dari $12,000 menjadi $290. Tiga inovasi Henry Ford: 1. Standarisasi komponen 2. Mekanisasi, mengganti pekerjaan tangan dengan alat 3. Assembly line. Point penting Ford: Ford Motor Company juga merakit pesawat terbang secara “mass production”. Hasilnya “A-Bomber an Hour” production (selama PD II). Sebelum diambil alih Ford, pabrik yang sama hanya mampu memproduksi satu pesawat sehari. Henry Ford with his famous Model T Car
  • 8. 3. Toyota’s Lean Production System Keberhasilan mass production dari “A Bomber an Hour” menarik perhatian industrialis Jepang. Keluarga Toyoda menirunya untuk industri otomotif. Toyoda, selama ini bergerak dalam usaha tenun (Toyoda Automatic Loom Company). Kunjungan Eiji Toyoda ke Ford’s Rouge Plant Detroit: Kunjungan rombongan Eiji Toyoda (insinyur muda Jepang) tahun 1950 untuk mempelajari pabrik mobil Ford di Detroit. Kesimpulan Eiji Toyoda dan Taiichi Ohno: • Mass production tidak cocok di Jepang • Banyak peluang untuk meningkatkan sistem produksi Toyota. Tantangan berat Toyota menurut Eiji Toyoda: 1. Pasar domestik kecil dan membutuhkan jenis mobil yang bervariasi, truk besar kecil, mobil luks, dan mobil-mobil kecil untuk jalan-jalan kecil, serta harga bensin yang mahal di Jepang. 2. Perekonomian Jepang setelah PD II kekurangan modal. Jadi, investasi besar dengan teknologi Barat mutakhir tidak mungkin. 3. Proteksi pasar negara lain dari ekspor mobil Jepang.
  • 9. Sejarah & Kronologi Lean Manufacturing
  • 10. 1). Lean: Lean Production atau disebut Lean adalah “metodologi produksi untuk mengidentifikasi kegiatan-kegiatan, proses-proses, tugas-tugas selain dari yang menciptakan nilai (value) bagi pelanggan akhir (end customer), sehingga merupakan pemborosan (wasteful) dan karenanya menjadi target untuk dikurangi atau dieliminasi.” II. Pengertian Lean Production & Lean Operations
  • 11. “Lean is all about respecting people while eliminating the 3 M’s which are muri (overburdening), mura (unevenness), and muda (non value added activity).” LSS Academy
  • 12. 2). Lean Operations “Toyota Production System: Beyond Large-Scale Production” by Taiichi Ohno Operasi Lean telah didefinisikan sebagai "sistem bisnis untuk mengatur dan mengelola pengembangan produk, operasi, pemasok, dan hubungan pelanggan yang membutuhkan lebih sedikit usaha manusia, lebih sedikit ruang, lebih sedikit modal, dan lebih sedikit waktu untuk membuat produk dengan lebih sedikit cacat sesuai keinginan pelanggan, dibandingkan dengan sistem produksi massal sebelumnya.”
  • 13. Lean Principles: Provide the Vision 5. Strive For Perfection 1. Specify Value 2. Define the Value Stream 3.Create Flow 4. Create Pull Eliminate “Waste” “Lean Thinking: Banish Waste and Create Wealth in Your Corporation”, James P. Womack and Daniel T. John, Free Press, 2003
  • 14. 3). Key Concepts of Lean Ada beberapa cara untuk menjelaskan konsep lean. Pertama, berdasarkan prinsip House of Toyota (Lean) Production System. Kedua, berdasarkan beberapa ciri Lean berikut: • Pull (JIT, kanbans) • Flow (small lot sizes, quick changeovers, kanbans) • Waste elimination (muda) • Continuous improvement (Kaizen)
  • 15. Pertama: Konsep Lean dasar berdasarkan prinsip “House of TPS” House of TPS Dua key concepts of Lean:
  • 16. House of TPS mempunyai dua pilar, yaitu JIT dan Jidoka: • JIT adalah cara untuk membuat segala sesuatunya ‘flow’(one piece at a time) dengan prinsip ‘takt time’. JIT fokus ke customer dan hanya membuat apa yang diminta customer ketika diminta. Sehingga tidak akan ada ‘overproduce’ (salah satu seven deadly wastes). • Jidoka adalah cara untuk menjamin produk yang dibuat berkualitas dan mengeliminasi setiap opportunity yang menghasilkan defects. Lean sangat memperhatikan kapabilitas proses dan eliminasi defects.
  • 17. Selanjutnya, tiga dasar House of TPS adalah heijunka, standard work, dan kaizen. • Heijunka, atau ‘leveling’ adalah perataan level produksi sedemikian rupa agar utilisasi resources lebih mudah. • Standard work, yaitu langkah-langkah kerja proses berurutan yang tertulis lengkap dengan waktunya dan terdokumentasi baik. • Kaizen, adalah perbaikan yang kontinyu. Tidak ada kaizen kalau tidak ada standar kerja. Sebab: jika tidak tahu bagaimana mengerjakan sesuatu, atau tidak tahu melakukan pekerjaan secara konsisten, bagaimana meng-improvenya? Pusat dari House of TPS untuk mencapai Lean Enterprise, adalah: • Respect for People, yaitu bentuk lean leadership memberdayakan pekerja, medorong pekerja berkembang, bangga pada pekerjaannya, sehingga pekerja dan perusahaan maju.
  • 18. Raw Material Machining Assembly Shipment Shipment Shipment Schedule Schedule Schedule Customer 1. The Pull System Kedua: Konsep Lean berdasarkan 4 ciri Lean
  • 19. 2. Small lot sizes Q q
  • 20. 3. Waste Elimination (Muda) 1. Muda karena overproduction MUDA 2. Muda karena stok (inventory) 3. Muda karena menunggu (waiting) 4. Muda karena gerakan (motion) 5. Muda karena transportation 6. Muda karena rejects (defects) 7. Muda karena overprocessing 1. Overproduction - not needed 2. Inventory - for consumption or Processing 3. Waiting – for information, people, equipment 4. Motion - unnecessary movement of people, etc. 5. Transportation - unnecessary conveyance of output 6. Reworks (defects) - in outputs 7. Overprocessing - unnecessary processing. Singkatannya: TWO DIME atau DOWNTIME
  • 21. 4. Kaizen vs. Innovation Kaizen Teian, 1992 • Kaizen: Metode process analysis untuk melakukan “continuous improvement”. • Asal kata Kaizen: - Kai – to break apart, to modify, to change - Zen – think, make good, make better.
  • 22. 4). The Three Types of activity • Value adding activity – Those activities that, in the eyes of the final customer, make a product or service more valuable. • Non value adding activity – Those activities that, in the eyes of the final customer, do not make a product or service more valuable and are not necessary even under present circumstances. • Necessary non value adding activity – Those activities that, in the eyes of the final customer, do not make a product or service more valuable but are necessary unless the existing supply process is radically changed.
  • 23. Value adding vs. Non value adding activities • In a physical product environment (manufacturing or logistic flow) the distribution of the three types of activities in the total value stream time for a typical (but not world class) company is around: –5% value adding activity –60% non value adding –35% necessary but non value adding Hines & Taylor, 2000
  • 24. Value adding vs. Non value adding activities • In a information environment (eg office, distribution, data processing) the distribution between the three types of activities in the total value stream time for a typical (but not world class) company is around: –1% value adding activity –49% non value adding –50% necessary but non value adding Hines & Taylor, 2000
  • 26. III. Metode Lean Production Lean production atau just-in-time manufacturing, adalah suatu sistem yang menggunakan metode-metode yang berguna untuk mengeliminasi waste dalam proses produksi. Setiap metode lean system fokus pada satu atau lebih sumber waste. 9 metode lean system: 1. 5S fokus pada waste hasil ketidakteraturan – menyebar atau hilangnya alat-alat tanpa tempat penyimpanan tertentu, material dan parts dengan label yang buruk, buruknya penandaan safety zone dan area penyimpanan, jalan yang kacau, dll. 2. TPM (Toyota Productive Maintenance) fokus pada waktu yang hilang, dan biaya yang terkait dengan downtime dari peralatan yang tidak terencana.
  • 27. 3. Quick changeover, yaitu penurunan waktu penggantian alat untuk produk yang berbeda. 4. Mistake-proofing methods, untuk mengeliminasi waktu yang hilang dan biaya prosedur yang tidak aman, atau prosedur yang menghasilkan produk cacat. 5. Cellular manufacturing, dialamatkan pada waste transportasi karena peralatan pabrik diatur oleh operasi, tidak oleh proses. Jadi dengan cell dapat dilakukan produksi campuran (mixed production), dan line balancing untuk memenuhi permintaan pelanggan, dan multi-tasking training operator. 6. Kanban, untuk mengeliminasi overproduction dan WIP. Ini adalah penerapan kunci dalam pull production.
  • 28. 7. Standardisasi, dengan mengidentifikasi standar setiap operasi, dan menjaga kepatuhan pada standar sampai fase peningkatan aktivitas berikutnya. 8. Jidoka (human automation), adalah pemberian otonomi kepada operator untuk menyetop produksi bila terjadi cacat, dan mengeliminasi sumber cacat. 9. Beberapa kondisi khusus pull production yang ditujukan pada waste dari WIP, lead time, dan waktu idle dan waktu tunggu, adalah: - Leveling – kondisi lot kecil dan sangat bervariasi , sesuai konsisten dengan pesanan pelanggan. - Line balancing – memindahkan operator ke line yang produksinya terbesar. - Multi-process operations – kemampuan operator untuk melaksanakan tugas-tugas ganda (multiple tasks) atau operasi-operasi pada sel-selnya.
  • 29. Pull Production Step 5 Standard operations Step 4 Leveling Step 3 Cellular manufacturing Jidoka (human automation) Step 2 The 5S for factory improvement Step 1 An awareness revolution: prerequisite for factory improvement Steps To Establishing A Lean Production System Quick changeover Multi-process operations Total productive maintenance Mistake-proofing Kanban Line balancing Visual control
  • 30. Cost reduction dilakukan TPS dengan meng-attack muda (wastes), sehingga cost turun. Caranya: • Melibatkan tim • Menstandarisasi kegiatan perbaikan (improvement). Improvement cycle: Improvement dilakukan berulang-ulang, sehingga makin banyak hasil yang dicapai. Makin banyak hasil dicapai, makin besar rewards intrinsik dan ekstrinsik diperoleh tim, sehingga menstimulasi kegiatan berikutnya. Cost Plus Model equation (Traditional): Price = Cost + Profit Lean Thinking Model equation: Profit = Price (fixed) - Cost Jadi, kunci profitabilitas, adalah: “Cost reduction” Fixed Price Cost Profit “Traditional” “Lean” IV. Cost Plus Model vs. Lean Thinking Model
  • 31. Cost Plus Model (Traditional) Kebanyakan organisasi menggunakan model berdasarkan model Traditional Cost Plus Model berikut: Profit = (Price – Cost) x Volume Tantangan perusahaan karena Customer semakin powerful: • Pilihan semakin banyak • Akses informasi semakin terbuka • Tuntutan kualitas dengan harga yang bersaing. Jadi: Bila price diturunkan akibat persaingan, sedangkan cost (tetap), maka profit perusahaan akan terun menurun. Asumsi utama dan penekanan dalam traditional cost plus model, adalah: 1. Cost atau biaya bersifat tetap/fixed (not controllable) 2. Price diturunkan oleh kebijakan perusahaan
  • 32. Lean Thinking Model (Costs are Controllable) Tantangan terbesar perusahaan adalah Cost reduction. Bisakah meningkatkan kualitas, memberikan pilihan bagi customer, sekaligus menurunkan biaya (reducing cost) secara terus menerus?. Tapi, penurunan biaya tentunya: • Tidak mengorbankan kepentingan karyawan • Tidak mengkanibalkan maintenance. • Tidak melemahkan perusahaan. Profit = Price (fixed) - Cost Penekanan dalam lean thinking model, adalah: 1. Cost atau biaya yang controllable (dapat diturunkan) dengan aplikasi lean manufacturing method 2. Price atau harga ditentukan oleh what customer are willing to pay, tidak karena company profitability policies (EBITDA Goals)

Editor's Notes

  1. Overburdening = beban berlebih Unevenness – tidak seimbang