EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
Penyuluhan keluarga-sehat
1.
2. Keluarga sehat adalah
kumpulan dua orang atau
lebih yang terdiri dari suami
dan istri atau suami istri
dan anak yang tinggal
bersama dan mendiami
suatu tempat dan memiliki
kemampuan untuk
mempertahankan
kesehatan secara
MANDIRI
3. ASI
eksklusif
Imunisas
i dasar
lengkap
Pemberi
an
makan
Penimba
ngan
Vit A
MTBS
• P4K
• Buku KIA
• ANC terpadu
• Kelas Ibu Hamil
• APN
• RTK
• Kemitraan Bidan
Dukun
• KB PP
• PONED/ PONEK
• SDIDTK
• Imunisasi
• Gizi
• Kolaborasi
PAUD, BKB,
dan
Posyandu
• Deteksi dan
Simulasi
kognitif
• UKS
• Imunisasi
anak sekolah
• Penjaringan
anak usia
sekolah
• PMT
• Kesehatan
reproduksi
• Konsuling
gizi HIV/AIDS
dan NAPZA
• Tablet Fe
• Konseling
Kespro
• PKRT
• KB bagi PUS
• PKRT
• Deteksi PM
dan PTM
• Kesehatan OR
dan kerja
• Brain Healty
Life Style
• Posyandu Lansia
• Peningkatan
kualitas Hidup
Mandiri
• Perlambatan
proses
Degeneratif
IBU HAMIL,
BERSALIN,
DAN NIFAS
CONTINUUM OF CARE
6. Penerapan pendekatan
continuum of care
Intervensi berbasis
resiko kesehatan
(health risk)
RENSTRA 2015-
2019
Pilar 1.
Paradigma Sehat
Program
• Promotif –
preventif sebagai
landasan
pembangunan
kesehatan
• Pemberdayaan
masyarakat
• Keterlibatan lintas
sektor
Pilar 2.
Penguatan
YankesProgram
• Peningkatan Akses
terutama pd FKTP
• Optimalisasi Sistem
Rujukan
• Peningkatan Mutu
Pilar 3. JKN
Program
• Benefit
• Sistem
pembiayaan:
asuransi – azas
gotong royong
• Kendali Mutu &
Kendali Biaya
• Sasaran: PBI &
Non PBITanda kepesertaan
KIS
D
T
P
K
KELUARGA
SEHAT
Penerapan pendekatan
continuum of care
Intervensi berbasis
resiko kesehatan
(health risk)
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22. ASI
eksklusif
Imunisas
i dasar
lengkap
Pemberi
an
makan
Penimba
ngan
Vit A
MTBS
• P4K
• Buku KIA
• ANC terpadu
• Kelas Ibu Hamil
• APN
• RTK
• Kemitraan Bidan
Dukun
• KB PP
• PONED/ PONEK
• SDIDTK
• Imunisasi
• Gizi
• Kolaborasi
PAUD, BKB,
dan
Posyandu
• Deteksi dan
Simulasi
kognitif
• UKS
• Imunisasi
anak sekolah
• Penjaringan
anak usia
sekolah
• PMT
• Kesehatan
reproduksi
• Konsuling
gizi HIV/AIDS
dan NAPZA
• Tablet Fe
• Konseling
Kespro
• PKRT
• KB bagi PUS
• PKRT
• Deteksi PM
dan PTM
• Kesehatan OR
dan kerja
• Brain Healty
Life Style
• Posyandu Lansia
• Peningkatan
kualitas Hidup
Mandiri
• Perlambatan
proses
Degeneratif
IBU HAMIL,
BERSALIN,
DAN NIFAS
CONTINUUM OF CARE
Dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak, dilakukan dengan pendekatan Continuum of Care yang dimulai sejak masa pra hamil, hamil, bersalin dan nifas, bayi, balita, hingga remaja (pria dan wanita usia subur).
Pada masa pra hamil, program ditujukan bagi pasangan usia subur (PUS) melalui program keluarga berencana, yang diarahkan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Dengan demikian, diharapkan setiap PUS dapat merencanakan kehamilannya dengan baik dan terhindar dari kehamilan yang tidak diinginkan (KTD). Untuk PUS juga dikembangkan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu (PKRT) di Puskesmas.
Pada masa kehamilan, program ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya, dan apabila terdapat komplikasi atau faktor risiko diupayakan dapat dideteksi secara dini dan dilakukan intervensi. Kegiatan yang dilakukan meliputi Program Perencaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), pelayanan antenatal terpadu (HIV, malaria, gizi, dll), dan pelaksanaan kelas ibu hamil.
Pada tahap persalinan dan nifas, diupayakan agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Upaya tersebut antara lain dilakukan melalui pengembangan rumah tunggu kelahiran di daerah dengan akses sulit dan kemitraan bidan dan dukun untuk daerah dengan proporsi persalinan oleh dukun masih tinggi. Setelah melahirkan, diupayakan agar setiap ibu mendapat pelayanan nifas, termasuk KB pasca persalinan.
Apabila terjadi komplikasi pada masa kehamilan, persalinan, dan nifas, maka perlu dirujuk dan mendapatkan penanganan tepat waktu di fasyankes dasar (Puskesmas PONED) maupun fasyankes lanjutan (RS PONEK).
Kita telah memiliki Renstra 2015-2019
Paradigma sehat me
Pilar pertama, Paradigma Sehat, telah selaras dengan Gerakan Hidup Sehat yang dikordinasikan oleh Bappenas
Dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak, dilakukan dengan pendekatan Continuum of Care yang dimulai sejak masa pra hamil, hamil, bersalin dan nifas, bayi, balita, hingga remaja (pria dan wanita usia subur).
Pada masa pra hamil, program ditujukan bagi pasangan usia subur (PUS) melalui program keluarga berencana, yang diarahkan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Dengan demikian, diharapkan setiap PUS dapat merencanakan kehamilannya dengan baik dan terhindar dari kehamilan yang tidak diinginkan (KTD). Untuk PUS juga dikembangkan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu (PKRT) di Puskesmas.
Pada masa kehamilan, program ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya, dan apabila terdapat komplikasi atau faktor risiko diupayakan dapat dideteksi secara dini dan dilakukan intervensi. Kegiatan yang dilakukan meliputi Program Perencaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), pelayanan antenatal terpadu (HIV, malaria, gizi, dll), dan pelaksanaan kelas ibu hamil.
Pada tahap persalinan dan nifas, diupayakan agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Upaya tersebut antara lain dilakukan melalui pengembangan rumah tunggu kelahiran di daerah dengan akses sulit dan kemitraan bidan dan dukun untuk daerah dengan proporsi persalinan oleh dukun masih tinggi. Setelah melahirkan, diupayakan agar setiap ibu mendapat pelayanan nifas, termasuk KB pasca persalinan.
Apabila terjadi komplikasi pada masa kehamilan, persalinan, dan nifas, maka perlu dirujuk dan mendapatkan penanganan tepat waktu di fasyankes dasar (Puskesmas PONED) maupun fasyankes lanjutan (RS PONEK).
Yang Terhormat
Bapak Wakil Presiden RI dan jajaran dari Kantor Wakil Presiden
Pertama tama kami mengucapkan terima kasih atas perkenan Bapak Wakil Presiden yang telah berkenan datang ke kantor kami untuk memberikan arahan dan berdiskusi dengan para Jajaran Eselon 1, Eselon II dan sebagian Eselon III.
Namun demikian sebelumnya perkenankan kami menyampaikan paparan tentang arah kebijakan paradigma sehat untuk menuju Indonesia sehat.