SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
KEGAGALAN PEMBANGUNAN
MILITERISME
Militerisme adalah ideologi yang mengutamakan
penggunaan kekuatan militer untuk mengatasi masalah
atau dalam usaha untuk mencapai tujuan
Militarism is an
ideology which claims
that military is the
foundation of a
society’s security, and
thereby claims to be
its most important
aspect
MILITERISME
1. Lebih banyak menggunakan sistem
perintah/komando, keras dan sangat otoriter
Ciri-Ciri Kepemimpinan Militeristik :
2. Menghendaki kepatuhan mutlak
3. Senang dengan formalitas, dan tanda-tanda
kebesaran yang berlebihan
4. Menuntut disiplin tinggi
5. Tidak menghendaki saran, usul, dan kritikan
dari bawah
6. Komunikasi cenderung berlangsung searah
MILITERISME
Niccolo Machiavelli :
Negara harus menerapkan
prinsip “Tangan Besi” 
dilaksanakan oleh militer
Tidak mengakomodir adanya
perbedaan
Lebih baik ditakuti daripada
dicintai
Pemimpin Negara yang Menganut Paham
Militerisme
Saddam Husein
Moammar Qadhafi
Soeharto
Augusto
Pinochet
Militerisme di Indonesia
Entrypoint Militerisme :
Kegagalan Sipil dalam
mengelola kekuasaan
negara
Perasaan berjasa dalam
merebut kemerdekaan
Perasaan lebih mampu
dalam memimpin
Dwifungsi ABRI
Dwifungsi
ABRI
Kekuatan
Pertahanan
dan
Keamanan
Negara
Kekuatan
Sosial dan
Politik
Memegang
Posisi Dalam
Pemerintahan
Tameng untuk
Mempertahan-
kan Kekuasaan
MILITERISME ORDE BARU
Dwifungsi ABRI diperkuat dengan
Peraturan Perundang-Undangan
MILITERISME ORDE BARU
“Prajurit Angkatan
Bersenjata Republik
Indonesia
mengemban
Dwifungsi Angkatan
Bersenjata Republik
Indonesia, yaitu
sebagai kekuatan
pertahanan keamanan
negara dan kekuatan
sosial politik”
Trilogi Pembangunan
PEMBANGUNAN MASA ORDE BARU
1. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis
political development as prerequisite of economic
development (Lucyan W Pye)
Tidak ada kekuatan yang dapat digunakan untuk
menciptakan stabilitas selain militer
Menempatkan militer sebagai titik sentral
pembangunan nasional
Trilogi Pembangunan
PEMBANGUNAN MASA ORDE BARU
2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
Soeharto lebih mementingkan pembangunan ekonomi
dibanding pembangunan sektor-sektor lainnya
 GDP/PDB per kapita tahun 1968 = $ 70
 GDP/PDB per kapita tahun 1996 > $ 1.000
 Produksi Beras tahun 1969 = 12,2 Juta Ton
 Produksi Beras tahun 1984 = 25,8 Juta Ton
Stabilitas
Politik
Pertumbuhan
Ekonomi
Demokrasi
Trilogi Pembangunan
PEMBANGUNAN MASA ORDE BARU
2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
Trilogi Pembangunan
PEMBANGUNAN MASA ORDE BARU
3. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
Delapan jalur pemerataan :
 Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat
 Pemerataan memperoleh kesempatan pendidikan dan
pelayanan kesehatan
 Pemerataan pembagian pendapatan
 Pemerataan kesempatan kerja
 Pemerataan kesempatan berusaha
 Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan,
 Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah
Tanah Air
 Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan
Kegagalan
Demokrasi Versi Orde Baru
TUNTUTAN DEMOKRATISASI
Asas Tunggal
Massa Mengambang (floating
mass)
Dwifungsi ABRI
Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila (P4)
TUNTUTAN DEMOKRATISASI
Demokrasi versi Orde Baru dianggap tidak sesuai
dengan keadaan bangsa Indonesia
Pancasila sebagai asas tunggal tidak lagi digunakan
untuk memaksakan keseragaman, tetapi untuk
mengakui keberagaman
Partai politik sudah bisa memiliki cabang hingga ke
tingkat desa
Tidak ada lagi Pedoman Penghayatan dan Pengalaman
Pancasila
TUNTUTAN DEMOKRATISASI
Dwifungsi ABRI dihapus :
Dwifungsi ABRI berakhir setelah :
Sidang Umum MPR Oktober 1999 menghapus fraksi
ABRI di DPR
Ditetapkannya UU No.20 tahun 2003 tentang Susunan
dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD
Ditetapkannya UU No. 34 Tahun 2004 Tentang Tentara
Nasional Indonesia
TUNTUTAN DEMOKRATISASI
Dwifungsi ABRI dihapus :
Ditetapkannya UU No. 34 Tahun 2004 Tentang Tentara
Nasional Indonesia
“bahwa Tentara Nasional Indonesia sebagai alat pertahanan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, bertugas melaksanakan
kebijakan pertahanan negara untuk menegakkan kedaulatan
negara, mempertahankan keutuhan wilayah, dan melindungi
keselamatan bangsa, menjalankan operasi militer untuk
perang dan operasi militer selain perang, serta ikut secara
aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan
internasional”
TUNTUTAN DEMOKRATISASI
Dwifungsi ABRI dihapus :
Alasan :
1. Menghambat proses demokratisasi
 Tidak adanya kebebasan berekspresi,
berorganisasi, dan berpendapat
2. Mengurangi profesionalisme ABRI
 Tingginya Pelanggaran HAM
 Menghilangkan fungsi check and balance
 Menyalahi kode etik profesinya
 Berpotensi memperlemah daya tempur
PENUTUP
"Dengan konsep Repelita, arah pembangunan selama
orde baru tertata dengan baik sehingga kebijakan
ekonomi pemerintah tidak terkesan `tiba masa tiba
akal` seperti dewasa ini"
“Ekonomi memang tumbuh, tapi sektor yang
memberikan kontribusi terbesar dalam pertumbuhan
itu adalah konsumsi. Jadi rakyat diajar untuk konsumtif
dengan membangun mal-mal, supermarket,
hypermarket dan investasi-investasi yang mendorong
sikap konsumtif masyarakat”
Prof.DR.Halide
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to MILITERISME DI INDONESIA (20)

Budaya Demokrasi
Budaya DemokrasiBudaya Demokrasi
Budaya Demokrasi
 
Demokrasi pancasila (modul pancasila)
Demokrasi pancasila (modul pancasila)Demokrasi pancasila (modul pancasila)
Demokrasi pancasila (modul pancasila)
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
Babi 5~1
Babi 5~1Babi 5~1
Babi 5~1
 
A. HAKIKAT PANCASILA.pptx
A. HAKIKAT PANCASILA.pptxA. HAKIKAT PANCASILA.pptx
A. HAKIKAT PANCASILA.pptx
 
DEMOKRASI dan DEMOKRASI INDONESIA
DEMOKRASI dan DEMOKRASI INDONESIADEMOKRASI dan DEMOKRASI INDONESIA
DEMOKRASI dan DEMOKRASI INDONESIA
 
sistem dan dinamika demokrasi pancasila kelas xi
sistem dan dinamika demokrasi pancasila kelas xisistem dan dinamika demokrasi pancasila kelas xi
sistem dan dinamika demokrasi pancasila kelas xi
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
PKN BAB II Kelas XI
PKN BAB II  Kelas XIPKN BAB II  Kelas XI
PKN BAB II Kelas XI
 
PPT DEMOKRASI.ppt
PPT DEMOKRASI.pptPPT DEMOKRASI.ppt
PPT DEMOKRASI.ppt
 
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANIBUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
 
ANCAMAN BERDIMENSI POLITIK.pptx
ANCAMAN BERDIMENSI POLITIK.pptxANCAMAN BERDIMENSI POLITIK.pptx
ANCAMAN BERDIMENSI POLITIK.pptx
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 

More from muktiimam

Kasus pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial di malaysia
Kasus pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial di malaysiaKasus pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial di malaysia
Kasus pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial di malaysiamuktiimam
 
Isu Isu Pembangunan MP3EI
Isu Isu Pembangunan MP3EIIsu Isu Pembangunan MP3EI
Isu Isu Pembangunan MP3EImuktiimam
 
Milterisme Tuntutan Demokratisasi
Milterisme Tuntutan DemokratisasiMilterisme Tuntutan Demokratisasi
Milterisme Tuntutan Demokratisasimuktiimam
 
Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial (country report) China
Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial (country report) ChinaPembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial (country report) China
Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial (country report) Chinamuktiimam
 
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan BerkelanjutanPengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutanmuktiimam
 
Human Development Index di Bidang Pendidikan
Human Development Index di Bidang PendidikanHuman Development Index di Bidang Pendidikan
Human Development Index di Bidang Pendidikanmuktiimam
 
Pembangunan dan pemerataan ekonomi (piramida pembangunan)
Pembangunan dan pemerataan ekonomi (piramida pembangunan)Pembangunan dan pemerataan ekonomi (piramida pembangunan)
Pembangunan dan pemerataan ekonomi (piramida pembangunan)muktiimam
 
ISU PEMBANGUNAN : PERTAHANAN NASIONAL DAN KEAMANAN SOSIAL (KRIMINALITAS)
ISU PEMBANGUNAN : PERTAHANAN NASIONAL DAN KEAMANAN SOSIAL (KRIMINALITAS)ISU PEMBANGUNAN : PERTAHANAN NASIONAL DAN KEAMANAN SOSIAL (KRIMINALITAS)
ISU PEMBANGUNAN : PERTAHANAN NASIONAL DAN KEAMANAN SOSIAL (KRIMINALITAS)muktiimam
 
Kependudukan dan pengangguran
Kependudukan dan pengangguranKependudukan dan pengangguran
Kependudukan dan pengangguranmuktiimam
 
Masyarakat madani
Masyarakat madaniMasyarakat madani
Masyarakat madanimuktiimam
 

More from muktiimam (10)

Kasus pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial di malaysia
Kasus pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial di malaysiaKasus pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial di malaysia
Kasus pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial di malaysia
 
Isu Isu Pembangunan MP3EI
Isu Isu Pembangunan MP3EIIsu Isu Pembangunan MP3EI
Isu Isu Pembangunan MP3EI
 
Milterisme Tuntutan Demokratisasi
Milterisme Tuntutan DemokratisasiMilterisme Tuntutan Demokratisasi
Milterisme Tuntutan Demokratisasi
 
Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial (country report) China
Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial (country report) ChinaPembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial (country report) China
Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial (country report) China
 
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan BerkelanjutanPengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
 
Human Development Index di Bidang Pendidikan
Human Development Index di Bidang PendidikanHuman Development Index di Bidang Pendidikan
Human Development Index di Bidang Pendidikan
 
Pembangunan dan pemerataan ekonomi (piramida pembangunan)
Pembangunan dan pemerataan ekonomi (piramida pembangunan)Pembangunan dan pemerataan ekonomi (piramida pembangunan)
Pembangunan dan pemerataan ekonomi (piramida pembangunan)
 
ISU PEMBANGUNAN : PERTAHANAN NASIONAL DAN KEAMANAN SOSIAL (KRIMINALITAS)
ISU PEMBANGUNAN : PERTAHANAN NASIONAL DAN KEAMANAN SOSIAL (KRIMINALITAS)ISU PEMBANGUNAN : PERTAHANAN NASIONAL DAN KEAMANAN SOSIAL (KRIMINALITAS)
ISU PEMBANGUNAN : PERTAHANAN NASIONAL DAN KEAMANAN SOSIAL (KRIMINALITAS)
 
Kependudukan dan pengangguran
Kependudukan dan pengangguranKependudukan dan pengangguran
Kependudukan dan pengangguran
 
Masyarakat madani
Masyarakat madaniMasyarakat madani
Masyarakat madani
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

MILITERISME DI INDONESIA

  • 2. MILITERISME Militerisme adalah ideologi yang mengutamakan penggunaan kekuatan militer untuk mengatasi masalah atau dalam usaha untuk mencapai tujuan Militarism is an ideology which claims that military is the foundation of a society’s security, and thereby claims to be its most important aspect
  • 3. MILITERISME 1. Lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter Ciri-Ciri Kepemimpinan Militeristik : 2. Menghendaki kepatuhan mutlak 3. Senang dengan formalitas, dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan 4. Menuntut disiplin tinggi 5. Tidak menghendaki saran, usul, dan kritikan dari bawah 6. Komunikasi cenderung berlangsung searah
  • 4. MILITERISME Niccolo Machiavelli : Negara harus menerapkan prinsip “Tangan Besi”  dilaksanakan oleh militer Tidak mengakomodir adanya perbedaan Lebih baik ditakuti daripada dicintai
  • 5. Pemimpin Negara yang Menganut Paham Militerisme Saddam Husein Moammar Qadhafi Soeharto Augusto Pinochet
  • 6. Militerisme di Indonesia Entrypoint Militerisme : Kegagalan Sipil dalam mengelola kekuasaan negara Perasaan berjasa dalam merebut kemerdekaan Perasaan lebih mampu dalam memimpin
  • 7. Dwifungsi ABRI Dwifungsi ABRI Kekuatan Pertahanan dan Keamanan Negara Kekuatan Sosial dan Politik Memegang Posisi Dalam Pemerintahan Tameng untuk Mempertahan- kan Kekuasaan MILITERISME ORDE BARU
  • 8. Dwifungsi ABRI diperkuat dengan Peraturan Perundang-Undangan MILITERISME ORDE BARU “Prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia mengemban Dwifungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, yaitu sebagai kekuatan pertahanan keamanan negara dan kekuatan sosial politik”
  • 9. Trilogi Pembangunan PEMBANGUNAN MASA ORDE BARU 1. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis political development as prerequisite of economic development (Lucyan W Pye) Tidak ada kekuatan yang dapat digunakan untuk menciptakan stabilitas selain militer Menempatkan militer sebagai titik sentral pembangunan nasional
  • 10. Trilogi Pembangunan PEMBANGUNAN MASA ORDE BARU 2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi Soeharto lebih mementingkan pembangunan ekonomi dibanding pembangunan sektor-sektor lainnya  GDP/PDB per kapita tahun 1968 = $ 70  GDP/PDB per kapita tahun 1996 > $ 1.000  Produksi Beras tahun 1969 = 12,2 Juta Ton  Produksi Beras tahun 1984 = 25,8 Juta Ton Stabilitas Politik Pertumbuhan Ekonomi Demokrasi
  • 11. Trilogi Pembangunan PEMBANGUNAN MASA ORDE BARU 2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
  • 12. Trilogi Pembangunan PEMBANGUNAN MASA ORDE BARU 3. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya Delapan jalur pemerataan :  Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat  Pemerataan memperoleh kesempatan pendidikan dan pelayanan kesehatan  Pemerataan pembagian pendapatan  Pemerataan kesempatan kerja  Pemerataan kesempatan berusaha  Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan,  Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah Tanah Air  Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan Kegagalan
  • 13. Demokrasi Versi Orde Baru TUNTUTAN DEMOKRATISASI Asas Tunggal Massa Mengambang (floating mass) Dwifungsi ABRI Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)
  • 14. TUNTUTAN DEMOKRATISASI Demokrasi versi Orde Baru dianggap tidak sesuai dengan keadaan bangsa Indonesia Pancasila sebagai asas tunggal tidak lagi digunakan untuk memaksakan keseragaman, tetapi untuk mengakui keberagaman Partai politik sudah bisa memiliki cabang hingga ke tingkat desa Tidak ada lagi Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila
  • 15. TUNTUTAN DEMOKRATISASI Dwifungsi ABRI dihapus : Dwifungsi ABRI berakhir setelah : Sidang Umum MPR Oktober 1999 menghapus fraksi ABRI di DPR Ditetapkannya UU No.20 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD Ditetapkannya UU No. 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia
  • 16. TUNTUTAN DEMOKRATISASI Dwifungsi ABRI dihapus : Ditetapkannya UU No. 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia “bahwa Tentara Nasional Indonesia sebagai alat pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia, bertugas melaksanakan kebijakan pertahanan negara untuk menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah, dan melindungi keselamatan bangsa, menjalankan operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang, serta ikut secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional”
  • 17. TUNTUTAN DEMOKRATISASI Dwifungsi ABRI dihapus : Alasan : 1. Menghambat proses demokratisasi  Tidak adanya kebebasan berekspresi, berorganisasi, dan berpendapat 2. Mengurangi profesionalisme ABRI  Tingginya Pelanggaran HAM  Menghilangkan fungsi check and balance  Menyalahi kode etik profesinya  Berpotensi memperlemah daya tempur
  • 18. PENUTUP "Dengan konsep Repelita, arah pembangunan selama orde baru tertata dengan baik sehingga kebijakan ekonomi pemerintah tidak terkesan `tiba masa tiba akal` seperti dewasa ini" “Ekonomi memang tumbuh, tapi sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam pertumbuhan itu adalah konsumsi. Jadi rakyat diajar untuk konsumtif dengan membangun mal-mal, supermarket, hypermarket dan investasi-investasi yang mendorong sikap konsumtif masyarakat” Prof.DR.Halide

Editor's Notes

  1. Militarism is an ideology that creates a culture of fear
  2. Undang-Undang No. 16 Tahun 1969 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, dan DPRD Ketetapan MPR No. IV/MPR/1978 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara Undang-Undang No. 20 tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Undang-Undang No. 2 Tahun 1988 tentang Prajurit ABRI