Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) khususnya aspek pendidikan di Indonesia.
2. IPM Indonesia berada pada peringkat 121 dari 185 negara berdasarkan laporan PBB tahun 2013, yang menunjukkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.
3. Beberapa faktor penyebab rendahnya kualitas pendidikan antara lain ketidakmerataan sarana dan pras
2. • IPM indikator perbandingan untuk
mengklasifikasikan perkembangan suatu negara
berdasarkan ukuran harapan hidup, melek huruf,
dan standar hidup.
• IPM adalah Indikator keberhasilan upaya
membangun kualitas hidup manusia
(manusia/penduduk).
• Berdasarkan Pasal 28c ayat (1) UUD 1945
menyatakan bahwa “Setiap orang berhak
mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan
pendidikan dan memperoleh manfaat dari Ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan ummat manusia”
3. INDIKATOR PENDIDIKAN
Pendidikan menjadi salah satu aspek dalam Indeks Pembangunan
Manusia (Human Development Indeks) yang dikembangkan oleh
United Nations Development Program (UNDP). Dalam komposit IPM,
aspek pendidikan diukur dengan menggunakan dua indikator yakni;
ANGKA MELEK HURUF (AMH)
Penduduk usia 15 tahun keatas (Melek huruf diukur melalui
kemampuan membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya;)
RATA-RATA LAMA SEKOLAH (RLS)
Rata-rata lama sekolah dihitung dengan tiga variabel, yakni partipasi
sekolah, tingkat/kelas yang sedang pernah dijalani, dan jenjang
pendidikan tertinggi yang ditamatkan.
4. POSISI IPM INDONESIA
Lembaga Program Pembangunan Dunia
(UNDP) merilis IPM Indonesia berada
pada peringkat 121 dari 185 negara
( Sumber Human Development Report tahun 2013)
5. TINGGINYA RENDAHNYA PERINGKAT IPM SEBUAH NEGARA
SANGAT TERGANTUNG PADA TINGKAT KUALITAS
PENDIDIKAN DI NEGARA TERSEBUT
6. FAKTOR RENDAHNYA CAPAIAN
KUALITAS PENDIDIKAN
Tingkat keakuratan dan akumulasi data yang
belum mantap
Topografi wilayah indonesia yang terdiri dari
banyak pulau dan daerah yang sulit
dijangkau
Penyebaran guru yang belum merata sesuai
dengan analisis kebutuhan
Sarana dan prasana pendidikan yang belum
memadai
Pada sekolah menengah di daerah, angka
putus sekolah masih cukup tinggi
Angka melek huruf atau tuna aksara
merupakan faktor sangat penting dan masih
sangat rendah
Faktor birokrasi dan kebijakan yang belum
maksimal berpedoman kepada arah
kebijakan pendidikan.
7. STRATEGI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
( KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN)
KETERSEDIAAN LAYANAN
PENDIDIKAN
KETERJANGKAUAN LAYANAN
PENDIDIKAN
KUALITAS LAYANAN
PENDIDIKAN
KESETARAAN MEMPEROLEH
LAYANAN PENDIDIKAN
KEPASTIAN MEMPEROLEH
LAYANAN PENDIDIKAN YANG
BERMUTU
8. CAPAIAN TARGET MUTU PENDIDIKAN
(PERATURAN PEMERINTAH NO;19 TAHUN 20 TENTANG
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN)
• STANDAR ISI
• STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
• STANDAR PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
• STANDAR SARANA DAN
PRASARANA
• STANDAR PROSES
• SANDAR PENGELOLAAN DAN
• STANDAR BIAYA
• STANDAR PENILAIAN
PENDIDIKAN
9. STRATEGI PERCEPATAN PENINGKATAN INDEX
PENDIDIKAN
PROGRAM
PENDIDIKAN
DASAR DAN PAUD
PENDIDIKAN
MENENGAH
PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH
Semua anak dini usia (0-6 thn) memiliki
kesempatan yg sama untuk tumbuh dan
berkembang optimal sesuai dengan
potensi dan tahap perkembangan
usianya.
Meningkatkan pemerataan dan
perluasan layanan pendidikan dasar
yang bermutu dan terjangkau
• Meningkatkan kuantitas dan
kualitas pendidikan menengah
umum dan kejuruan, dalam
upaya mewujudkan rintisan
wajar dikmen 12 tahun.
Memberi pelayanan pendidikan kepada
warga masyarakat yang belum sekolah,
tidak pernah sekolah atau buta aksara,
putus sekolah, dan masyarakat yang
kebutuhan pendidikannya tidak dapat
terpenuhi melalui jalur pendidikan formal