SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
www.yourcompanylogo.comToetiec
1
D e f i n i s i , S e j a r a h , A s a s K o d e E t i k ,
Te o r i , S i s t e m , K e b e b a s a n & K o n f l i k .
www.yourcompanylogo.comToetiec
2
B75218070
M. Syafirul Fuadi
PRODI ILMU KOMUNIKASI
UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
www.yourcompanylogo.comToetiec
x
3
PERS
badan yang membuat penerbitan media
massa secara berkala
SECARA
ETIMOLOGIS
kata Pers (Belanda),
atau Press (inggris),
atau presse (prancis), berasal dari
bahasa latin, perssare dari
kata premere, yang berarti “Tekan”
atau “Cetak”, definisi
terminologisnya adalah “media
massa cetak” atau “media cetak
SECARA
ETIMOLOGIS
media massa cetak” atau “media
cetak”
Project Dalam UU pers no 40 tahun 1999, Pers adalah lembaga
sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan
kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh,
memiliki, menyimpan, mengolah, dan meyampaikan
informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara
dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk
lainnya dengan menggunakan media cetak, media
elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia
www.yourcompanylogo.comToetiec
4
Sejarah Pers Indonesiadimulai Sejak dibentuknya Kantor berita ANTARA didirikan tanggal 13 Desember 1937
www.yourcompanylogo.comToetiec
5
Kode EtikAsas atau norma yang diterima oleh suatu kelompok
tertentu sebagai pedoman tingkah laku
Himpunan Etika Profesi Kewartawanan
Selain dibatasi oleh ketentuan hukum, seperti
Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999, juga
harus berpegang kepada kode etik jurnalistik.
pers pada saat itu masih bergulat dengan
persoalan bagaimana dapat menerbitkan atau
memberikan informasi kepada masyarakat di era
kemerdekaan, maka belum terpikir soal
pembuatan Kode Etik Jurnalistik.
Periode Tanpa Kode Etik
Jurnalistik
Pada tahun 1969, keluar peraturan pemerintah
mengenai wartawan.
Periode Kode Etik Jurnalistik PWI
tahap 2
Pada tahun 1946, Persatuan Wartawan Indonesia
(PWI) dibentuk di Solo, tapi ketika organisasi ini
lahir pun belum memiliki kode etik. Setahun
kemudian, pada 1947, lahirlah Kode Etik PWI
yang pertama
Periode Kode Etik Jurnalistik
PWI tahap 1
Pada tahun 1999, lahir Undang-Undang No 40
tahun 1999 tentang Pers yaitu Pasal 7 ayat 1,
Undang-Undang ini membebaskan wartawan
dalam memilih organisasinya.
Periode Banyak Kode Etik Jurnalistik
SejarahKodeEtikJurnalistikdiIndonesia
Setelah PWI lahir, kemudian muncul berbagai
organisasi wartawan lainnya. Kode Etik Jurnalistik PWI
hanya berlaku bagi anggota PWI sendiri Berdasarkan
pemikiran itulah Dewan Pers membuat dan
mengeluarkan pula Kode Etik Jurnalistik
Periode Dualisme Kode Etik
Jurnalistik PWI dan Non PWI
www.yourcompanylogo.comToetiec
6
FUNGSI KODE ETIK
Menurut M. Alwi Dahlan, Kode Etik setidak-tidaknya
memiliki lima fungsi, yaitu
Melindungi keberadaan seseorang profesional
dalam berkiprah di bidangnya;
Melindungi masyarakat dari malapraktik oleh
praktisi yang kurang profesional
Mendorong persaingan sehat antarpraktisi
Mencegah kecurangan antar rekan profesi
Mencegah manipulasi informasi oleh narasumber
01
02
03
04
06
Untuk menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi
hak publik untuk memperoleh informasi yang
benar, maka diperlukan landasan moral dan etika
profesi sebagai pedoman operasional dalam
menjaga kepercayaan publik dan menegakkan
integritas serta profesionalisme. Atas dasar itu,
wartawan Indonesia menetapkan dan menaati
Kode Etik Jurnalistik
www.yourcompanylogo.comToetiec
7
Asas Kode Etik JurnalistikKode Etik Jurnalistik yang lahir pada 14 Maret 2006, oleh gabungan organisasi pers dan ditetapkan
sebagai Kode Etik Jurnalistik baru yang berlaku secara nasional melalui keputusan Dewan Pers No 03/
SK-DP/ III/2006 tanggal 24 Maret 2006,
Moralitas
Sebagai sebuah lembaga, media massa atau
pers dapat memberikan dampak sosial yang
sangat luas terhadap tata nilai, kehidupan,
dan penghidupan masyarakat luas yang
mengandalkan kepercayaan
Supremasi
Hukum
Dalam hal ini, wartawan bukanlah profesi
yang kebal dari hukum yang berlaku.
berita harus disiarkan secara berimbang dan
independen, selain itu, Pers wajib melayani
hak jawab dan hak koreksi, dan pers harus
mengutamakan kepentingan publik
Profesionalitas
Secara sederhana, pengertian asas
ini adalah wartawan Indonesia harus
menguasai profesinya, baik dari segi
teknis maupun filosofinya
Demokratis01
02
03
04
www.yourcompanylogo.comToetiec
8
TEORI PERS
Fred S. Siebert, Theodore Peterson, dan Wilbur Scrhamm dalam bukunya Four
Theories Of The Press menyatakan bahwa pers di dunia sekarang dapat
dikategorikan menjadi empat, yaitu :
1
2
3
4 Soviet Communist Press
(pers komunis Soviet)
Social Responsibility Press
(pers tanggung jawab sosial)
Libertarian Press (pers liberal)
Authoritarian Press (pers otoriter)
pers yang mendukung dan menjadi kepanjangan
tangan kebijakan pemerintah yang sedang
berkuasa dan melayani negara.
Esensi dasar sistem ini memandang manusia mempunyai
hak asasi dan meyakini bahwa manusia akan bisa
mengembangkan pemikirannya secara baik jika diberi
kebebasan
setiap orang yang memiliki suatu yang penting untuk
dikemukakan harus diberikan hak dalam forum, dan jika
media tidak dianggap memenuhi kewajibannya, maka
ada pihak yang harus memaksanya.
Teori pers komunis social baru tumbuh dua tahun
setelah revolusi oktober 1917 di Rusia dan
berakar pada teori pers authoritarian.
www.yourcompanylogo.comToetiec
9
System Pers
Sub Sistem dari Sistem Komunikasi. Unsur yang paling penting dalam sistem Pers
adalah Media Massa (Cetak & Elektronik)
Media Massa menjalankan fungsi untuk mempengaruhi Sikap & Perilaku Masyarakat.
PERS DI INDONESIA
Indonesia termasuk dalam sistem pers tanggung
jawab sosial. Ini tidak hanya dilihat dari istilah
“kebebasan pers yang bertanggung jawab”
pendapat Wilbur Schramm
(1973)
tak bisa dipungkiri juga bagi masyarakat, pers bisa dianggap
sebagai pengamat, forum dan guru (watcher, forum and
teacher).
10
15
28
20
10 10
8
23
5
8
0
5
10
15
20
25
30
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
www.yourcompanylogo.comToetiec
10
Kebebasan Pershak yang diberikan oleh konstitusional atau perlindungan hukum yang berkaitan dengan media
dan bahan-bahan yang dipublikasikan seperti menyebar luaskan, pencetakan dan menerbitkan
surat kabar, majalah, buku atau dalam material lainnya tanpa adanya campur tangan atau
perlakuan sensor dari pemerintah
Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
pasal 4 di dalam disebutkan
AYAT KEEMPAT
bahwa dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di
depan hukum, wartawan mempunyai Hak Tolak bahkan
dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 disebutkan antara
lain dalam pasal 28F bahwa setiap orang berhak untuk
berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta
berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
AYAT KESATU
bahwa kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga
negara,
AYAT KEDUA
bahwa terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran,
pembredelan atau pelarangan penyiaran,
AYAT KETIGA
bahwa untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional
mempunyai hak mencari, memperoleh, dan
menyebarluaskan gagasan dan informasi
www.yourcompanylogo.comToetiec
11
secara estimologi berasal dari kata
kerja Latin yaitu "con" yang artinya
bersama dan "fligere" yang artinya
benturan atau bertabrakan.
KONFLIK
Secara umum, konflik merupakan suatu
peristiwa atau fenomena sosial di mana terjadi
pertentangan atau pertikaian baik antar individu
dengan individu, individu dengan kelompok,
kelompok dengan kelompok, maupun kelompok
dengan pemerintah
www.yourcompanylogo.comToetiec
12
Definisi KonflikBeberapa ahli mendefinisikan konflik
DEFINITION
Lewis A. Coser
dalam tulisannya yang berjudul The Functions of Social
Conflict, ia mendefinisikan konflik sebagai perebutan nilai
dan klaim atas status, kekuasaan, dan sumber daya yang
langka di mana tujuan lawannya adalah untuk
menetralkan, melukai atau melumpuhkan pihak yang
menjadi lawan
Soerjono Soekanto
konflik sebagai proses pencapaian tujuan dengan cara
melemahkan pihak lawan, tanpa memperhatikan norma
dan nilai yang berlaku.
Stephen W. Robbin
Robbin mengatakan konflik dalam organisasi disebut
sebagai The Conflict Paradoks, yaitu pandangan
bahwa di sisi konflik dianggap dapat meningkatkan
kinerja kelompok, tetapi di sisi lain kebanyakan
kelompok dan organisasi berusaha untuk
meminimalisasikan konflik
Stoner dan Freeman
Stoner dan Freeman membagi
pandangan menjadi dua bagian, yaitu
pandangan tradisional dan pandangan
modern
01
02
03
04
www.yourcompanylogo.comToetiec
13
Penyebab KonflikAda beberapa penyebab yang bisa menyebabkan terjadinya konflik sosial dalam kehidupan
masyarakat
❑ Perbedaan Antar Perorangan
❑ Perbedaan Kepentingan
❑ Perubahan Yang Terlalu Cepat
❑ Perbedaan Kebudayaan
dapat berupa perbedaan perasaan, pendirian, atau pendapat.
Karena setiap manusia pastinya tidak pernah ada kesamaan yang
baku antara orang yang satu dengan yang lain.
Adanya perbedaan kepentingan bisa menjadi munculnya konflik
sosial. Karena kepentingan itu sifatnya esensial bagi
kelangsungan hidup itu sendiri.
Konflik sosial bisa terjadi dampak dari revolusi atau perubahan
sosial yang terlalu cepat di masyarakat.
Setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, seperti
perilaku atau tata sikap. Konflik bisa terjadi karena kelainan tata
sikap dan perilaku sosialnya. Jika tidak ada titik temu atau
kesepakatan akan konflik akan meluas
www.yourcompanylogo.comToetiec
14
Jenis-jenis
konflik
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan
menjadi 7 macam :
01 | berdasarkan pihak yang
terlibat di dalamnya
02 | berdasarkan fungsinya.
03 | berdasarkan
posisi seseorang dalam
struktur organisasi
04 | berdasarkan dampak
yang timbul
05 | konflik berdasarkan
sumber konflik
06 | konflik
berdasarkan
bentuknya
01
04
1. Konflik antara atau dalam
peran sosial (intrapribadi),
misalnya antara peranan-
peranan dalam keluarga
atau profesi (konflik peran
(role))
2. Konflik antara kelompok-
kelompok sosial (antar
keluarga, antar geng).
3. Konflik kelompok
terorganisir dan tidak
terorganisir (polisi
melawan massa).
4. Konflik antar satuan
nasional (kampanye,
perang saudara)
5. Konflik antar atau tidak
antar agama
6. Konflik antar politik.
7. konflik individu dengan
kelompok
07 | berdasarkan
tempat terjadinya
www.yourcompanylogo.comToetiec
15
Hasil dari sebuah konflik
Para pakar teori telah mengklaim bahwa pihak-
pihak yang berkonflik dapat menghasilkan
respon terhadap konflik menurut sebuah
skema dua-dimensi;
➢ meningkatkan solidaritas sesama anggota
kelompok (ingroup) yang mengalami konflik
dengan kelompok lain.
➢ keretakan hubungan antar kelompok yang
bertikai.
➢ perubahan kepribadian pada individu,
misalnya timbulnya rasa dendam, benci,
saling curiga dll.
➢ kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa
manusia.
➢ dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak
yang terlibat dalam konflik.
➢ pengertian terhadap hasil tujuan kita
➢ pengertian terhadap hasil tujuan pihak
lainnya.
www.yourcompanylogo.comToetiec
16
Thanks For
Attention
www.yourcompanylogo.comToetiec
17
DAFTAR PUSTAKA
▪ https://id.wikipedia.org/wiki/pers_indonesia diakses pada tanggal 27 November 2020 pukul 13.00
▪ https://www.academia.edu/15509002/Sejarah_Pers diakses pada tanggal 27 November 2020 pukul 13.00
▪ https://id.wikipedia.org/wiki/kode_etik_jurnalistik diakses pada tanggal 27 November 2020 pukul 14.10
▪ https://newslampungterkini.com/news/22233/kode-etik-jurnalistik.html diakses pada tanggal 27 November 2020 pukul 14.20
▪ https://www.hukum-hukum.com/2016/10/kode-etik-jurnalistik-dan-dewan-pers.html diakses pada tanggal 27 November 2020 pukul 14.22
▪ https://www.academia.edu/6825648/empat_teori_pers diakses pada tanggal 27 November 2020 pukul 20.15
▪ https://id.wikipedia.org/wiki/kebebasan_pers diakses pada tanggal 27 November 2020 pukul 21.22
▪ https://id.wikipedia.org/wiki/konflik diakses pada tanggal 27 November 2020 pukul 23.15
▪ Sobur, Alex. (2001). Etika Pers Profesionalisme dengan Nurani. Bandung : Humaniora Utama Press.
▪ Rauf, Ismet. Adam, Saleh Danny. (2002). Catatan Politik Pengalaman Wartawan Antara. Jakarta : Antara Pustaka Utama.
▪ Eisy, M Ridlo. (2007). Peranan Media dalam Masyarakat. Jakarta : Dewan Pers.
▪ Pasal 4 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers
▪ Sukardi. Wina Armada. 2007. Keutamaan di Balik Kontroversi Undang-Undang Pers. Jakarta: Dewan Pers.
▪ Henry Subaktio and Rachmah ida. 2012. Komunikasi politik, media, dan demokrasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
▪ Rauf, Maswadi (2001). Konsensus dan Konflik Politik. Jakarta: DIKTI.
▪ Susan, Novri (2009). Pengantar Sosiologi Konflik dan Isu-Isu Konflik Kontemporer. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

More Related Content

What's hot

Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersDampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersKiki Evi Wahyuliana
 
Mengevaluasi Peranan Pers Dalam Masyarakat Demokrasi
Mengevaluasi Peranan Pers Dalam Masyarakat DemokrasiMengevaluasi Peranan Pers Dalam Masyarakat Demokrasi
Mengevaluasi Peranan Pers Dalam Masyarakat DemokrasiTia's Diary
 
Peranan Pers dalam Masyarakat
Peranan Pers dalam MasyarakatPeranan Pers dalam Masyarakat
Peranan Pers dalam MasyarakatRahmayani Astuti
 
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...VJ Asenk
 
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)Princa Karim
 
Bab iii-pers-dlm-masyarakat
Bab iii-pers-dlm-masyarakatBab iii-pers-dlm-masyarakat
Bab iii-pers-dlm-masyarakatPutra Ivan
 
Peranan pers dalam masyarakat demokrasi
Peranan pers dalam masyarakat demokrasiPeranan pers dalam masyarakat demokrasi
Peranan pers dalam masyarakat demokrasiDita Fadhila
 
Makalah sistem pers era orde baru
Makalah sistem pers era orde baruMakalah sistem pers era orde baru
Makalah sistem pers era orde baruMuhidin Sewank
 
Bab "Pers" Kewarganegaraan XII
Bab "Pers" Kewarganegaraan XIIBab "Pers" Kewarganegaraan XII
Bab "Pers" Kewarganegaraan XIINurul Annisa
 
Perkembangan Pers di Indonesia
Perkembangan Pers di IndonesiaPerkembangan Pers di Indonesia
Perkembangan Pers di IndonesiaYunndBoregh
 
Perkembangan pers di indonesia
Perkembangan pers di indonesiaPerkembangan pers di indonesia
Perkembangan pers di indonesiawardatul_fijriya
 
Pers pada masa orde baru
Pers pada masa orde baruPers pada masa orde baru
Pers pada masa orde baruOdy Hari
 

What's hot (20)

Bab 3 awal pers kls xii
Bab 3 awal pers kls xiiBab 3 awal pers kls xii
Bab 3 awal pers kls xii
 
PKN-Pers
PKN-PersPKN-Pers
PKN-Pers
 
Pers di indonesia
Pers di indonesiaPers di indonesia
Pers di indonesia
 
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan PersDampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
Dampak Positif dan Negatif Kebebasan Pers
 
Mengevaluasi Peranan Pers Dalam Masyarakat Demokrasi
Mengevaluasi Peranan Pers Dalam Masyarakat DemokrasiMengevaluasi Peranan Pers Dalam Masyarakat Demokrasi
Mengevaluasi Peranan Pers Dalam Masyarakat Demokrasi
 
Presentasi kelompok 3 pkn
Presentasi kelompok 3 pknPresentasi kelompok 3 pkn
Presentasi kelompok 3 pkn
 
Peranan Pers dalam Masyarakat
Peranan Pers dalam MasyarakatPeranan Pers dalam Masyarakat
Peranan Pers dalam Masyarakat
 
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
Kebebasan pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media massa dalam masyarak...
 
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)
 
Bab iii-pers-dlm-masyarakat
Bab iii-pers-dlm-masyarakatBab iii-pers-dlm-masyarakat
Bab iii-pers-dlm-masyarakat
 
Peranan pers dalam masyarakat demokrasi
Peranan pers dalam masyarakat demokrasiPeranan pers dalam masyarakat demokrasi
Peranan pers dalam masyarakat demokrasi
 
Peranan Pers
Peranan PersPeranan Pers
Peranan Pers
 
Makalah sistem pers era orde baru
Makalah sistem pers era orde baruMakalah sistem pers era orde baru
Makalah sistem pers era orde baru
 
Bab "Pers" Kewarganegaraan XII
Bab "Pers" Kewarganegaraan XIIBab "Pers" Kewarganegaraan XII
Bab "Pers" Kewarganegaraan XII
 
Kebebasan Pers
Kebebasan PersKebebasan Pers
Kebebasan Pers
 
PKn XII
PKn XIIPKn XII
PKn XII
 
Perkembangan Pers di Indonesia
Perkembangan Pers di IndonesiaPerkembangan Pers di Indonesia
Perkembangan Pers di Indonesia
 
Perkembangan pers di indonesia
Perkembangan pers di indonesiaPerkembangan pers di indonesia
Perkembangan pers di indonesia
 
Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi
Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasiMengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi
Mengevaluasi peranan pers dalam masyarakat demokrasi
 
Pers pada masa orde baru
Pers pada masa orde baruPers pada masa orde baru
Pers pada masa orde baru
 

Similar to Pers & Konflik (20)

Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab 3 kelas 3
Bab 3 kelas 3Bab 3 kelas 3
Bab 3 kelas 3
 
Bab 3 awal pers kls xii
Bab 3 awal pers kls xiiBab 3 awal pers kls xii
Bab 3 awal pers kls xii
 
Bab 3 awal pers kls xii
Bab 3 awal pers kls xiiBab 3 awal pers kls xii
Bab 3 awal pers kls xii
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
ppt jurnalis hati.pptx
ppt jurnalis hati.pptxppt jurnalis hati.pptx
ppt jurnalis hati.pptx
 
PERS , kasus PKN ^^
PERS , kasus PKN ^^PERS , kasus PKN ^^
PERS , kasus PKN ^^
 
GAK PENTING CUMA COPAS HAHAA
GAK PENTING CUMA COPAS HAHAAGAK PENTING CUMA COPAS HAHAA
GAK PENTING CUMA COPAS HAHAA
 
8
88
8
 
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistikPKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik
PKN SMA - Bab Kode etik jurnalistik
 
Sejarah pers
Sejarah persSejarah pers
Sejarah pers
 
Babiiipersdlmmasyarakat
BabiiipersdlmmasyarakatBabiiipersdlmmasyarakat
Babiiipersdlmmasyarakat
 
UU No. 40 Tahun 1999
UU No. 40 Tahun 1999UU No. 40 Tahun 1999
UU No. 40 Tahun 1999
 
Pers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawabPers bebas dan bertanggungjawab
Pers bebas dan bertanggungjawab
 
Makalah Sistem Komunikasi Indonesia
Makalah Sistem Komunikasi IndonesiaMakalah Sistem Komunikasi Indonesia
Makalah Sistem Komunikasi Indonesia
 
Ppt isna
Ppt isnaPpt isna
Ppt isna
 
Taqiya m 12 ipa1 pers_pkn
Taqiya m 12 ipa1 pers_pknTaqiya m 12 ipa1 pers_pkn
Taqiya m 12 ipa1 pers_pkn
 
PRESENTASI JURNALISTIK.pptx
PRESENTASI JURNALISTIK.pptxPRESENTASI JURNALISTIK.pptx
PRESENTASI JURNALISTIK.pptx
 
Teori pers
Teori persTeori pers
Teori pers
 
Kliping
KlipingKliping
Kliping
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Pers & Konflik

  • 1. www.yourcompanylogo.comToetiec 1 D e f i n i s i , S e j a r a h , A s a s K o d e E t i k , Te o r i , S i s t e m , K e b e b a s a n & K o n f l i k .
  • 3. www.yourcompanylogo.comToetiec x 3 PERS badan yang membuat penerbitan media massa secara berkala SECARA ETIMOLOGIS kata Pers (Belanda), atau Press (inggris), atau presse (prancis), berasal dari bahasa latin, perssare dari kata premere, yang berarti “Tekan” atau “Cetak”, definisi terminologisnya adalah “media massa cetak” atau “media cetak SECARA ETIMOLOGIS media massa cetak” atau “media cetak” Project Dalam UU pers no 40 tahun 1999, Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan meyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia
  • 4. www.yourcompanylogo.comToetiec 4 Sejarah Pers Indonesiadimulai Sejak dibentuknya Kantor berita ANTARA didirikan tanggal 13 Desember 1937
  • 5. www.yourcompanylogo.comToetiec 5 Kode EtikAsas atau norma yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai pedoman tingkah laku Himpunan Etika Profesi Kewartawanan Selain dibatasi oleh ketentuan hukum, seperti Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999, juga harus berpegang kepada kode etik jurnalistik. pers pada saat itu masih bergulat dengan persoalan bagaimana dapat menerbitkan atau memberikan informasi kepada masyarakat di era kemerdekaan, maka belum terpikir soal pembuatan Kode Etik Jurnalistik. Periode Tanpa Kode Etik Jurnalistik Pada tahun 1969, keluar peraturan pemerintah mengenai wartawan. Periode Kode Etik Jurnalistik PWI tahap 2 Pada tahun 1946, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dibentuk di Solo, tapi ketika organisasi ini lahir pun belum memiliki kode etik. Setahun kemudian, pada 1947, lahirlah Kode Etik PWI yang pertama Periode Kode Etik Jurnalistik PWI tahap 1 Pada tahun 1999, lahir Undang-Undang No 40 tahun 1999 tentang Pers yaitu Pasal 7 ayat 1, Undang-Undang ini membebaskan wartawan dalam memilih organisasinya. Periode Banyak Kode Etik Jurnalistik SejarahKodeEtikJurnalistikdiIndonesia Setelah PWI lahir, kemudian muncul berbagai organisasi wartawan lainnya. Kode Etik Jurnalistik PWI hanya berlaku bagi anggota PWI sendiri Berdasarkan pemikiran itulah Dewan Pers membuat dan mengeluarkan pula Kode Etik Jurnalistik Periode Dualisme Kode Etik Jurnalistik PWI dan Non PWI
  • 6. www.yourcompanylogo.comToetiec 6 FUNGSI KODE ETIK Menurut M. Alwi Dahlan, Kode Etik setidak-tidaknya memiliki lima fungsi, yaitu Melindungi keberadaan seseorang profesional dalam berkiprah di bidangnya; Melindungi masyarakat dari malapraktik oleh praktisi yang kurang profesional Mendorong persaingan sehat antarpraktisi Mencegah kecurangan antar rekan profesi Mencegah manipulasi informasi oleh narasumber 01 02 03 04 06 Untuk menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi hak publik untuk memperoleh informasi yang benar, maka diperlukan landasan moral dan etika profesi sebagai pedoman operasional dalam menjaga kepercayaan publik dan menegakkan integritas serta profesionalisme. Atas dasar itu, wartawan Indonesia menetapkan dan menaati Kode Etik Jurnalistik
  • 7. www.yourcompanylogo.comToetiec 7 Asas Kode Etik JurnalistikKode Etik Jurnalistik yang lahir pada 14 Maret 2006, oleh gabungan organisasi pers dan ditetapkan sebagai Kode Etik Jurnalistik baru yang berlaku secara nasional melalui keputusan Dewan Pers No 03/ SK-DP/ III/2006 tanggal 24 Maret 2006, Moralitas Sebagai sebuah lembaga, media massa atau pers dapat memberikan dampak sosial yang sangat luas terhadap tata nilai, kehidupan, dan penghidupan masyarakat luas yang mengandalkan kepercayaan Supremasi Hukum Dalam hal ini, wartawan bukanlah profesi yang kebal dari hukum yang berlaku. berita harus disiarkan secara berimbang dan independen, selain itu, Pers wajib melayani hak jawab dan hak koreksi, dan pers harus mengutamakan kepentingan publik Profesionalitas Secara sederhana, pengertian asas ini adalah wartawan Indonesia harus menguasai profesinya, baik dari segi teknis maupun filosofinya Demokratis01 02 03 04
  • 8. www.yourcompanylogo.comToetiec 8 TEORI PERS Fred S. Siebert, Theodore Peterson, dan Wilbur Scrhamm dalam bukunya Four Theories Of The Press menyatakan bahwa pers di dunia sekarang dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu : 1 2 3 4 Soviet Communist Press (pers komunis Soviet) Social Responsibility Press (pers tanggung jawab sosial) Libertarian Press (pers liberal) Authoritarian Press (pers otoriter) pers yang mendukung dan menjadi kepanjangan tangan kebijakan pemerintah yang sedang berkuasa dan melayani negara. Esensi dasar sistem ini memandang manusia mempunyai hak asasi dan meyakini bahwa manusia akan bisa mengembangkan pemikirannya secara baik jika diberi kebebasan setiap orang yang memiliki suatu yang penting untuk dikemukakan harus diberikan hak dalam forum, dan jika media tidak dianggap memenuhi kewajibannya, maka ada pihak yang harus memaksanya. Teori pers komunis social baru tumbuh dua tahun setelah revolusi oktober 1917 di Rusia dan berakar pada teori pers authoritarian.
  • 9. www.yourcompanylogo.comToetiec 9 System Pers Sub Sistem dari Sistem Komunikasi. Unsur yang paling penting dalam sistem Pers adalah Media Massa (Cetak & Elektronik) Media Massa menjalankan fungsi untuk mempengaruhi Sikap & Perilaku Masyarakat. PERS DI INDONESIA Indonesia termasuk dalam sistem pers tanggung jawab sosial. Ini tidak hanya dilihat dari istilah “kebebasan pers yang bertanggung jawab” pendapat Wilbur Schramm (1973) tak bisa dipungkiri juga bagi masyarakat, pers bisa dianggap sebagai pengamat, forum dan guru (watcher, forum and teacher). 10 15 28 20 10 10 8 23 5 8 0 5 10 15 20 25 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
  • 10. www.yourcompanylogo.comToetiec 10 Kebebasan Pershak yang diberikan oleh konstitusional atau perlindungan hukum yang berkaitan dengan media dan bahan-bahan yang dipublikasikan seperti menyebar luaskan, pencetakan dan menerbitkan surat kabar, majalah, buku atau dalam material lainnya tanpa adanya campur tangan atau perlakuan sensor dari pemerintah Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers pasal 4 di dalam disebutkan AYAT KEEMPAT bahwa dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum, wartawan mempunyai Hak Tolak bahkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 disebutkan antara lain dalam pasal 28F bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. AYAT KESATU bahwa kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara, AYAT KEDUA bahwa terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan atau pelarangan penyiaran, AYAT KETIGA bahwa untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi
  • 11. www.yourcompanylogo.comToetiec 11 secara estimologi berasal dari kata kerja Latin yaitu "con" yang artinya bersama dan "fligere" yang artinya benturan atau bertabrakan. KONFLIK Secara umum, konflik merupakan suatu peristiwa atau fenomena sosial di mana terjadi pertentangan atau pertikaian baik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, maupun kelompok dengan pemerintah
  • 12. www.yourcompanylogo.comToetiec 12 Definisi KonflikBeberapa ahli mendefinisikan konflik DEFINITION Lewis A. Coser dalam tulisannya yang berjudul The Functions of Social Conflict, ia mendefinisikan konflik sebagai perebutan nilai dan klaim atas status, kekuasaan, dan sumber daya yang langka di mana tujuan lawannya adalah untuk menetralkan, melukai atau melumpuhkan pihak yang menjadi lawan Soerjono Soekanto konflik sebagai proses pencapaian tujuan dengan cara melemahkan pihak lawan, tanpa memperhatikan norma dan nilai yang berlaku. Stephen W. Robbin Robbin mengatakan konflik dalam organisasi disebut sebagai The Conflict Paradoks, yaitu pandangan bahwa di sisi konflik dianggap dapat meningkatkan kinerja kelompok, tetapi di sisi lain kebanyakan kelompok dan organisasi berusaha untuk meminimalisasikan konflik Stoner dan Freeman Stoner dan Freeman membagi pandangan menjadi dua bagian, yaitu pandangan tradisional dan pandangan modern 01 02 03 04
  • 13. www.yourcompanylogo.comToetiec 13 Penyebab KonflikAda beberapa penyebab yang bisa menyebabkan terjadinya konflik sosial dalam kehidupan masyarakat ❑ Perbedaan Antar Perorangan ❑ Perbedaan Kepentingan ❑ Perubahan Yang Terlalu Cepat ❑ Perbedaan Kebudayaan dapat berupa perbedaan perasaan, pendirian, atau pendapat. Karena setiap manusia pastinya tidak pernah ada kesamaan yang baku antara orang yang satu dengan yang lain. Adanya perbedaan kepentingan bisa menjadi munculnya konflik sosial. Karena kepentingan itu sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup itu sendiri. Konflik sosial bisa terjadi dampak dari revolusi atau perubahan sosial yang terlalu cepat di masyarakat. Setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, seperti perilaku atau tata sikap. Konflik bisa terjadi karena kelainan tata sikap dan perilaku sosialnya. Jika tidak ada titik temu atau kesepakatan akan konflik akan meluas
  • 14. www.yourcompanylogo.comToetiec 14 Jenis-jenis konflik Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 7 macam : 01 | berdasarkan pihak yang terlibat di dalamnya 02 | berdasarkan fungsinya. 03 | berdasarkan posisi seseorang dalam struktur organisasi 04 | berdasarkan dampak yang timbul 05 | konflik berdasarkan sumber konflik 06 | konflik berdasarkan bentuknya 01 04 1. Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan- peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role)) 2. Konflik antara kelompok- kelompok sosial (antar keluarga, antar geng). 3. Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa). 4. Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara) 5. Konflik antar atau tidak antar agama 6. Konflik antar politik. 7. konflik individu dengan kelompok 07 | berdasarkan tempat terjadinya
  • 15. www.yourcompanylogo.comToetiec 15 Hasil dari sebuah konflik Para pakar teori telah mengklaim bahwa pihak- pihak yang berkonflik dapat menghasilkan respon terhadap konflik menurut sebuah skema dua-dimensi; ➢ meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain. ➢ keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai. ➢ perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll. ➢ kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia. ➢ dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik. ➢ pengertian terhadap hasil tujuan kita ➢ pengertian terhadap hasil tujuan pihak lainnya.
  • 17. www.yourcompanylogo.comToetiec 17 DAFTAR PUSTAKA ▪ https://id.wikipedia.org/wiki/pers_indonesia diakses pada tanggal 27 November 2020 pukul 13.00 ▪ https://www.academia.edu/15509002/Sejarah_Pers diakses pada tanggal 27 November 2020 pukul 13.00 ▪ https://id.wikipedia.org/wiki/kode_etik_jurnalistik diakses pada tanggal 27 November 2020 pukul 14.10 ▪ https://newslampungterkini.com/news/22233/kode-etik-jurnalistik.html diakses pada tanggal 27 November 2020 pukul 14.20 ▪ https://www.hukum-hukum.com/2016/10/kode-etik-jurnalistik-dan-dewan-pers.html diakses pada tanggal 27 November 2020 pukul 14.22 ▪ https://www.academia.edu/6825648/empat_teori_pers diakses pada tanggal 27 November 2020 pukul 20.15 ▪ https://id.wikipedia.org/wiki/kebebasan_pers diakses pada tanggal 27 November 2020 pukul 21.22 ▪ https://id.wikipedia.org/wiki/konflik diakses pada tanggal 27 November 2020 pukul 23.15 ▪ Sobur, Alex. (2001). Etika Pers Profesionalisme dengan Nurani. Bandung : Humaniora Utama Press. ▪ Rauf, Ismet. Adam, Saleh Danny. (2002). Catatan Politik Pengalaman Wartawan Antara. Jakarta : Antara Pustaka Utama. ▪ Eisy, M Ridlo. (2007). Peranan Media dalam Masyarakat. Jakarta : Dewan Pers. ▪ Pasal 4 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers ▪ Sukardi. Wina Armada. 2007. Keutamaan di Balik Kontroversi Undang-Undang Pers. Jakarta: Dewan Pers. ▪ Henry Subaktio and Rachmah ida. 2012. Komunikasi politik, media, dan demokrasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group ▪ Rauf, Maswadi (2001). Konsensus dan Konflik Politik. Jakarta: DIKTI. ▪ Susan, Novri (2009). Pengantar Sosiologi Konflik dan Isu-Isu Konflik Kontemporer. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.