SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Pondasi atau landasan utama dalam demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi 
ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam 
tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg 
sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini 
diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol 
berdasarkan prinsip checks and balances. 
Melalui lembaga-lembaga negara tersebut seperti lembaga-lembaga pemerintah yang 
memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, 
lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan 
lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan 
menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh 
masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat 
yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umumlegislatif, 
selain sesuai hukum dan peraturan. 
B. Rumusan Masalah 
· Apa Pengertian Demokrasi 
· Bagaimana ciri-ciri Pemerintahan yang Demokrasi 
· Apa prinsip – prnsip demokrasi 
· Apa asas – asas pokok demokrasi 
· Seperti apa pancasila sebagai unsur instrinsik dalam demokrasi 
· Bagaimana pancasila dalam berdemokrasi 
C. Tujuan 
· Untuk mengetahui apa Pengertian Demokrasi 
· Untuk mengetahui Bagaimana ciri-ciri Pemerintahan yang Demokrasi 
· Untuk mengetahui Apa prinsip – prnsip demokrasi 
· Untuk mengetahui Apa asas – asas pokok demokrasi 
· Untuk mengetahui Seperti apa pancasila sebagai unsur instrinsik dalam demokrasi 
· Untuk mengetahui Bagaimana pancasila dalam berdemokrasi
BAB II 
KAJIAN PUSTAKA 
A. Pengertian Demokrasi 
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berartirakyat, 
dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai 
pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh 
rakyat dan untuk rakyat.Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam 
bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai 
indikator perkembangan politik suatu negara. 
Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu 
negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara 
yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran 
rakyat. Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika 
fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata 
tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan 
absolut pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia. 
Maka dari itu banyak kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya 
kekuasaan berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan 
tunjangan anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa 
kebaikan untuk rakyat. Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel 
(accountable), tetapi harus ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari 
setiap lembaga negara dan mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara 
teori) membatasi kekuasaan lembaga negara tersebut. 
B. Ciri-Ciri Pemerintahan Yang Demokrasi 
Bahasa kata demokrasi pertama diperkenalkan kali olehAristoteles sebagai suatu bentuk 
pemerintahan, yaitu suatu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di 
tangan banyak orang (rakyat). Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi 
suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia.Ciri-ciri suatu 
pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut. 
1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, 
baik langsung maupun tidak langsung(perwakilan). 
2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
3. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara. 
4. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga 
perwakilan rakyat 
C. Prinsip-Prinsip Demokrasi 
Setiap prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi 
telah terakomodasi dalam suatu konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip-prinsip 
demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan 
"soko guru demokrasi." Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah: 
1. Kedaulatan rakyat; 
2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah; 
3. Kekuasaan mayoritas; 
4. Hak-hak minoritas; 
5. Jaminan hak asasi manusia; 
6. Pemilihan yang bebas dan jujur; 
7. Persamaan di depan hukum; 
8. Proses hukum yang wajar; 
9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional; 
10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik; 
11. Nilai-nilai tolerensi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat. 
D. Asas Pokok Demokrasi 
Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah 
pengakuan hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang 
sama dalam hubungan sosial. Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat 2 (dua) asas 
pokok demokrasi, yaitu: 
Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat 
untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jurdil; 
dan Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk 
melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.
BAB III 
METODE PENELITIAN 
A. Demokrasi Pertama Di Indonesia 
Demokrasi pertama di Indonesia yaitu demokrasi terpimpin yang dimulai dengan berlakunya 
Dekrit Presiden 5 Juli 1959. 
a. Latar Belakang dikeluarkan dekrit Presiden : 
Undang-undang Dasar yang menjadi pelaksanaan pemerintahan negara belum berhasil 
dibuat sedangkan Undang-undang Dasar Sementara (UUDS 1950) dengan sistem 
pemerintahan demokrasi liberal dianggap tidak sesuai dengan kondisi kehidupan 
masyarakat Indonesia. 
Kegagalan konstituante dalam menetapkan undang-undang dasar sehingga membawa 
Indonesia ke jurang kehancuran sebab Indonesia tidak mempunyai pijakan hukum yang 
mantap. 
Situasi politik yang kacau dan semakin buruk. 
Terjadinya sejumlah pemberontakan di dalam negeri yang semakin bertambah gawat 
bahkan menjurus menuju gerakan sparatisme. Konflik antar partai politik yang mengganggu 
stabilitas nasional 
Banyaknya partai dalam parlemen yang saling berbeda pendapat sementara sulit sekali 
untuk mempertemukannya. Masing-masing partai politik selalu berusaha untuk 
menghalalkan segala cara agar tujuan partainya tercapai. 
Demi menyelamatkan negara maka presiden melakukan tindakan mengeluarkan keputusan 
Presiden RI No. 75/1959 sebuah dekrit yang selanjutnya dikenal dengan Dekrit Presiden 5 
Juli 1959. 
b. Tujuan dikeluarkan dekrit 
adalah untuk menyelesaikan masalah negara yang semakin tidak menentu dan untuk 
menyelamatkan negara. 
c. Isi Dekrit Presiden adalah sebagai berikut. 
· Pembubaran konstituante 
· Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945. 
· Pembentukan MPRS dan DPAS
B. Reaksi dengan adanya Dekrit Presiden: 
Rakyat menyambut baik sebab mereka telah mendambakan adanya stabilitas politik yang 
telah goyah selama masa Liberal. Mahkamah Agung membenarkan dan mendukung 
pelaksanaan Dekrit Presiden. KSAD meminta kepada seluruh anggota TNI-AD untuk 
melaksanakan pengamanan Dekrit Presiden. DPR pada tanggal 22 Juli 1945 secara 
aklamasi menyatakan kesediaannya untuk melakanakan UUD 1945. 
C. Dampak positif 
Diberlakukannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, adalah sebagai berikut.Menyelamatkan negara 
dari perpecahan dan krisis politik berkepanjangan. Memberikan pedoman yang jelas, yaitu 
UUD 1945 bagi kelangsungan negara.Merintis pembentukan lembaga tertinggi negara, yaitu 
MPRS dan lembaga tinggi negara berupa DPAS yang selama masa Demokrasi Parlemen 
tertertunda pembentukannya. 
D. Dampak negatif 
Diberlakukannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, adalah sebagai berikut.Ternyata UUD 1945 
tidak dilaksanakan secara murni dan konsekuen. UUD 45 yang harusnya menjadi dasar 
hukum konstitusional penyelenggaraan pemerintahan pelaksanaannya hanya menjadi 
slogan-slogan kosong belaka. Memberi kekeuasaan yang besar pada presiden, MPR,dan 
lembaga tinggi negara. Hal itu terlihat pada masa Demokrasi terpimpin dan berlanjut sampai 
Orde Baru. Memberi peluang bagi militer untuk terjun dalam bidang politik. Sejak Dekrit, 
militer terutama Angkatan Darat menjadi kekuatan politik yang disegani. Hal itu semakin 
terlihat pada masa Orde Baru dan tetap terasa sampai sekarang. 
E. Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin 
Demokrasi Terpimpin berlaku di Indonesia antara tahun 1959-1966, yaitu dari 
dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga Jatuhnya kekuasaan Sukarno. Disebut 
Demokrasi terpimpin karena demokrasi di Indonesia saat itu mengandalkan pada 
kepemimpinan Presiden Sukarno. 
Demokrasi pada awalnya diperkenalkan sebagai sebuah pemahaman negara-negara barat. 
Banyak para pemikir barat yang memulai untuk menekankan nilai-nilai demokrasi, akan 
tetapi sayangnya metodologi yang digunakan adalah ber-asal dari faham metodologi barat. 
Hubungan antara pemerintah dengan rak-yat yang diperintah, dapat dikategorikan dalam 
dua bentuk relasi: 
1. sistem diktator, dimana: (a) publik secara relatif mampu memberikan pengaruh kepada 
peme-rintah, dan/atau (b) terjadinya tindakan represif terhadap kaum minoritas;
2. sistem demokratis, dimana: (a) publik yang telah dewasa memiliki hak untuk memilih dan 
dipilih dalam pemilu, (b) terdapatnya pengakuan atas hak-hak kaum minoritas. 
(Sankhder & Nagel, 2002). 
Beberapa negara akan menerapkan sistem sesuai dengan sejarah dan kebudayaan 
masing-masing bangsa. Indonesia sebagai salah satu negara yang mencoba menerapkan 
demokrasi sesung-guhnya dapat ditinjau dari faktor sejarah ketika Indonesia mengalami 
proses penjajahan dimana kita bersinggungan dengan nilai-nilai kultural bangsa barat yang 
memperkenalkan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan individual. 
Kesepakatan terhadap makna demokrasi adalah pembagian kekuasaan (sharing of power) 
diantara beberapa kelompok dalam kehidupan suatu bangsa, dalam hal ini dapat berupa 
hak-hak yang mendasar berupa kebebasan untuk berekspresi, serta kebebasan untuk 
melakukan persaingan serta pula mampu mempengaruhi para pengambil keputusan. 
Persoalan utama yang muncul adalah ketika makna demokrasi tersebut berhadapan dengan 
berbagai macam kondisi kultural yang beragam, maka makna demokrasi tidak lagi seragam. 
Oleh karena itu mungkinkah dengan beragamnya budaya di dunia ini kita mampu 
mengoperasikan makna dan konsep demokrasi? 
Negara-negara totaliter yang mengalami proses transisi demokrasi acapkali mengalami 
beberapa kekerasan serta konflik. Indikator untuk menen-tukan keberhasilan sebuah 
demokrasi adalah ketika kebebasan untuk menyuarakan pendapat (freedom of speech) 
serta dihargainya kebebasan masyarakat sipil. Munculnya negara-negara yang sedang 
mela-kukan tahapan transisi dari negara otriter yang didominasi oleh kekuatan militer 
menuju pada sebuah negara yang tunduk pada kekuatan sipil, maka kekuatan ekonomi 
akan terkonsentrasi hanya pada kelompok tertenu saja. 
Indonesia adalah sebuah Negara yang sedang mengalami proses transisi demokrasi. Ketika 
kekuatan militer berhasil ditumbangkan, maka kekuatan pemegang modal mulai 
mengandalikan kekuasaan pemerintahan Negara. Dengan kekuatan modalnya beberapa 
Penguasa berupaya untuk menduduki jabatan-jabatan politik di Indonesia, hal ini dapat 
dibuktikan dengan beberapa jabatan Negara mulai dari yang terendah hingga tertinggi 
mampu dikuasai oleh beberapa pengusaha. 
Demokrasi pada konteks ini menjadikan para pemegang kekuatan ekonomi akan berupaya 
untuk mempengaruhi setiap kebijakan yang ada di negara tersebut. Hal ini terjadi di negara-negara 
barat ketika pertama kali menerima konsep demokrasi.
BAB IV 
PEMBAHASAN 
A. Pancasila sebagai unsur Intrinsik Dalam Demokrasi 
Sebelum kita memasuki unsur-unsur intrinsik dalam pemerintahan demokrasi, kita harus 
mengetahui pengertian dari demokrasi. Demokrasi adalah faham dimana bentuk 
pemerintahannya dan cara hidup yang tidak terlalu ideal, tidak terlalu buruk, tetapi cocok 
dengan kehidupan masyarakat, dan dapat dinikmati oleh masyarakat. Demokrasi 
membutuhkan sebuah prospek ke depan, faktor-faktor yaitu; faktor ekonomi, faktor sosial, 
faktor eksternal, dan kultural. 
Sebagai alternatif demokrasi diterima sebagai “sebuah kebijakan intrinsik” yang tidak perlu 
diperdebatkan lagi. Bubarnya Uni Soviet menandai berakhirnya komunisme, satu-satunya 
pesaing utama demokrasi yang masih tersisa sejak berakhirnya PD II.. Di saat bersamaaan, 
pendekatan ini, juga dalam banyak hal, menerima pembangunan ekonomi yang 
menekankan pertumbuhan sebagai tak terelakkan. Sudah tentu model pertumbuhan 
memiliki sejumlah kekurangan. Hanya saja persoalannya tidak lagi mengganti model itu 
dengan model lain, tetapi melengkapi gagasan pertumbuhan dengan pendekatan 
pemerataan atau partisipatif. 
Boleh dibilang pendekatan alernatif mendukung wacana yang sedang dominan yang 
meyakini demokrasi sebagai prakondisi yang tak terbantahkan bagi pertumbuhan ekonomi. 
Menurut keyakinan ini, demokrasi mengutamakan kebebasan, kompetisi, rule of law, 
transparansi dan akuntabilitas publik. Unsur-unsur demokrasi itu merupakan prasyarat yang 
diperlukan sebuah ekonomi pasar agar bisa bekerja secara optimal. Jika pasar bisa bekerja 
optimal dan menghasilkan pertumbuhan, maka pembangunan ekonomi akan memproduksi 
kesejahteraan yang amat diperlukan bagi keberlangsungan demokrasi. 
Unsur normatif politik itu yakni kebaikan dan jaminan keadilan untuk semua orang. Praktik 
politik yang mengorbankan martabat manusia secara politis dapat dikatakan bertentangan 
dengan tujuan esensial dan akhir politik itu sendiri yakni kebahagiaan hidup manusia yang 
kita sebut rakyat. Tujuan etis kegiatan politik adalah untuk humanisasi hidup. Artinya, 
dengan berpolitik manusia makin berkembang untuk mewujudkan hak-hak dan 
melaksanakan tanggung jawabnya sebagai warga negara. Politik yang benar adalah 
membebaskan dan memerdekakan manusia dari segala bentuk penindasan, pemerasan, 
pemerkosaan, manipulatif, ketidakadilan, kebodohan dan kemiskinan dalam kehidupan 
bersama. 
Faktor utama dari unsur instrinsik adalah kemakmuran ekonomi dan persamaan, dengan 
mengkolerasikan keduanya. Maksudnya adalah pertama,baik demokrasi maupun
kemakmuran dapat disebabkan oleh faktor ketiga (eksternal).Protenstantisme misalnya 
disebutkan sangat berperan dari lahirnya kapitalisme, perkembangan ekonomi, dan 
demokrasi. Kedua adalah demokrasi dapat menimbulkan kemakmuran. 
Faktor kedua adalah struktur sosial. Faktor kedua ini melibatkan masalah sampai sejauh 
mana struktur sosial dibedakan dan diartikulasi secara luas dengan kelas-kelas sosial, 
kelompok regional, kelompok profesi, kelompok etnis, dll. Oleh karena itu lembaga-lembaga 
politik demokrasi dipandang sebagai sarana yang efektif untuk melaksanakan kendali 
tersebut. 
Faktor ketiga adalah faktor lingkungan luar. Pengaruh luar dapat berperan dalam 
mempengaruhi apakah suatu masyarakat bergerak menuju demokrasi atau tidak, sejauh 
mana pengaruh demikian itu lebih penting dibanding dengan faktor-faktor asli, maka 
demokratisasi adalah akibat dari fusi dan bukan akibat perkembangan. 
Faktor yang keempat adalah Kebuadaayaan. Kebudayaan politik berakar dalam 
kebudayaan dalam kebudayaan masyarakat yang lebih luas lagi, yang melibatkan 
keyakinan, dan nilai-nilai mengenai hakikat manusia dan masyarakat, hubungan individu 
dengan sang Pengada yang sifatnya transenden. 
B. Pancasila Dalam Ber – Demokrasi 
Istilah demokrasi itu sendiri, tidak termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, yang memuat 
Pancasila. Namun, esensi demokrasi terdapat dalam Sila keempat Pancasila, Kedaulatan 
Rakyat yang dipimpin oleh hikmah kebijaksnaan berdasar Permusyawaratan/ Perwakilan. 
Sejauh apa demokrasi kita merupakan perwujudan Sila keempat itu ? 
Pancasila yang mempunyai hierarki dalam setiap sila-sila dalam pancasila yang mempunyai 
wujud kepedulian terhadap bangsa Indonesia. Sila pertama yaitu “Ketuhanan Yang Maha 
Esa”, yang mempunyai arti bahwa negara dan bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan 
dan Mempercayai agama dan melaksanakan ajaran-ajaran agama yang dianut oleh bangsa 
Indonesia. Sila yang kedua sampai sila kelima merupakan sebuah akisoma dari sisi 
humanisme bangsa Indonesia itu sendiri. Dengan masyarakat Indonesia yang dikatakan 
heterogen, yang mempunyai kebudayaan, bahasa, suku yang berbeda-beda, maka 
pancasila inilah yang menjadi sebuah kekuatan untuk mempersatukan masyarakat yang 
heterogen ini (bhineka tunggal ika). Pancasila tidak memandang stereotype suatu suku, 
suatu adat, atau budaya. Integrasi masyarakat yang heterogen menjadi masyarakat yang 
homogen dapat terwujud bila adanya rasanya persatuan dan kesatuan. Dinamika 
masyarakat yang heterogen menjadikan kekuatan Indonesia dalam menjadikan sebuah 
yang dinamakan “bangsa”, tetapi dapat menghancurkan Indonesia itu sendiri bila tidak ada 
rasa untuk bersatu.
Demokrasi, sebuah kata sakti dalam beberapa tahun terakhir.Sebuah kata yang setiap 
Negara/ bangsa selalu mengagungkannya. Saking saktinya kata tersebut sampai memiliki 
pengaruh yang luar biasa hebatnya. Meskipun sebagian masyarakat tidak paham apa 
sebenarnya yang didemokrasi, kekuasaan-kah, Keadilan-kah, Pendidikan-Kah atau Cuma 
pendapat/aspirasi saja. Kalau demokrasi diartikan sebagai kebebasan dalam mengeluarkan 
pendapat, berarti itu hanya demokrasi dalam lingkup mengeluarkan pendapat. Lalu 
dimanakah letak Demokrasi Pendidikan? Demokrasi Keadilan? Demokrasi beragama? (ya 
binggung kalo sudah begini). 
Ketika para pendiri bangsa ini merumuskan UUD 1945, sudah tentu ingin memberikan 
system ketatanegaraan yang terbaik bagi bangsa ini. Yang terbaik itu, adalah yang sesuai 
dengan kondisi bangsa yang sangat plural, baik dari aspek etnis, agama ,dan sosial budaya. 
Bahwa kedaulatan ditangan rakyat, mekanismenya berdasar Permusyawaratan/ Perwakilan. 
Sudahkah esensi demokrasi seperti itu diterjemahkan dalam kehidupan demokrasi 
kita? Sudahkah UU Pemilu kita benar – benar merujuk pada esensi demokrasi yang dicita – 
citakan para pendiri bangsa ini? Sudahkah mekansime demokrasi yang kita tempuh dalam 
setiap pengambilan keputusan merujuk ke esensi demokrasi yang kita cita-citakan ? 
Kalau wujud demokrasi yang telah kita laksanakan ternyata berbeda-beda ( sejak demokrasi 
terpimpin, demokrasi Pancasila dan demokrasi di era Reformasi) demokrasi yang mana 
yang sesuai atau paling sesuai dengan esensi demokrasi sebagaimana termaktub dalam 
Sila keempat Pancasila? Cukupkah alasan, bahwa demokrasi kita sekarang ” kebablasan”, 
menjadi ” democrazy” dan karena itu harus diluruskan kembali? 
Mengenai sila keempat daripada Pancasila, dasar filsafat negara Indonesia, yaitu 
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawatan / perwakilan 
dapat diketahui dengan empat hal sebagai berikut : 
· Sila kerakyatan sebagai bawaan dari persatuan dan kesatuan semua sila, mewujudkan 
penjelmaan dari tiga sila yang mendahuluinya dan merupakan dasar daripada sila yang 
kelima. 
· Di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar, sila kerakyatan ditentukan penggunaannya 
yaitu dijelmakan sebagai dasar politik Negara, bahwa negara Indonesia adalah negara 
berkedaulatan rakyat. 
· Pembukaan Undang-undang Dasar merupakan pokok kaidah Negara yang fundamentil 
sehingga dengan jalan hukum selama-lamanya tidak dapat diubah lagi, maka dasar 
politik Negara berkedaulatan rakyat merupakan dasar mutlak daripada Negara Indonesia. 
· Dasar berkedaulatan rakyat dikatakan bahwa,”Berdasarkan kerakyatan dan dalam 
permusyarawatan/perwakilan, oleh karena itu sistem negara yang nanti akan terbentuk 
dalam Undang-undang dasar harus berdasar juga, atas kedaulatan rakyat dan atas dasar
permusyarawatan/perwakilan”. Sehingga Negara Indonesia adalah mutlak suatu negara 
demokrasi, jadi untuk selama-lamanya. 
Sila ke-empat merupakan penjelmaan dalam dasar politik Negara, ialah Negara 
berkedaulatan rakyat menjadi landasan mutlak daripada sifat demokrasi Negara Indonesia. 
Disebabkan mempunyai dua dasar mutlak, maka sifat demokrasi Negara Indonesia adalah 
mutlak pula, yaitu tidak dapat dirubah atau ditiadakan. 
Berkat sifat persatuan dan kesatuan daripada Pancasila, sila ke-empat mengandung pula 
sila-sila lainnya, sehingga kerakyatan dan sebagainya adalah kerakyatan yang berke- 
Tuhanan Yang Maha Esa, Yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan 
Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 
Demokrasi langsung juga dikenal sebagai demokrasi bersih. Disinilah rakyat memiliki 
kebebasan secara mutlak memberikan pendapatnya, dan semua aspirasi mereka dimuat 
dengan segera didalam satu pertemuan. 
Jenis demokrasi ini dapat dipraktekkan hanya dalam kota kecil dan komunitas yang secara 
relatip belum berkembang, dimana secara fisik memungkinkan untuk seluruh electorate 
untuk bermusyawarah dalam satu tempat, walaupun permasalahan pemerintahan tersebut 
bersifat kecil. 
Demokrasi langsung berkembang di Negara kecil Yunani kuno dan Roma. Demokrasi ini 
tidak dapat dilaksanakan didalam masyarakat yang komplek dan Negara yang besar. 
demokrasi murni yang masih bisa diambil contoh terdapat diwilayah Switzerland. 
Mengubah bentuk demokrasi murni ini masih berlaku di Switzerland dan beberapa Negara 
yang didalamnya terdapat bentuk referendum dan inisiatip. Dibeberapa Negara sangat 
memungkinkan bagi rakyat untuk memulai dan mengadopsi hukum, bahkan untuk 
mengamandemengkan konstitusional dan menetapkan permasalahan public politik secara 
langsung tampa campur tangan representative.
BAB V 
KESIMPULAN 
Dari hasil pemaparan materi diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu pilar demokrasi 
adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara 
(eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang 
saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. 
Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga 
lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan 
prinsip checks and balances. ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut merupakan 
lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan 
melaksanakan kewenangan
DAFTAR PUSTAKA 
1. “http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi“ 
2. “http://dondsor.blogster.com/demokrasi_dan_Konstitusi.html“
MID TEST : ILMU LOGIKA 
SISTEM PEMERINTAHAN 
DEMOKRASI DI INDONESIA 
DISUSUN OLEH : 
NAMA : LA ODE KAMBURI 
STAMBUK : 21208269 
SEMESTER : II 
PRODI : ILMU PEMERINTAHAN 
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KENDARI 
2013 
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR..............................................................................................i 
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii 
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1 
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1 
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1 
1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................................1 
BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................................2 
A. Pengertian Demokrasi.................................................................................2 
B. ciri-ciri pemerintah yang demokrasi.............................................................2 
C. Prinsip – Prinsip Demokrasi........................................................................3 
D. Asas Pokok Demokrasi..............................................................................3 
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................4 
A. Demokrasi Pertama Di Indonesia...............................................................4 
B. Reaksi Dengan Adanya Dekrit Presiden.....................................................5 
C. Dampak Positif.................................................................... ........................5 
D. Dampak Negatif..........................................................................................5 
BAB IV PEMBAHASAN............................................................ .............................7 
A. Pancasila Sebagai Unsur Intrinsik Dalam Demokrasi.................................7 
B. Pacasila Dalam Berdemokrasi....................................................................8 
BAB V KESIMPULAN.................................................................... .......................11 
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12
KATA PENGANTAR 
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat 
dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan 
tepat waktu. 
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul 
“SISTEM PEMERINTAHAN DEMOKRASI DI INDONESIA” 
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman 
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau 
menyinggu perasaan pembaca. 
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan 
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. 
Raha, Juli 2013 
"Penulis"

More Related Content

What's hot

Analisa penerapan demokrasi di indonesia dengan amerika serikat
Analisa penerapan demokrasi di indonesia dengan amerika serikatAnalisa penerapan demokrasi di indonesia dengan amerika serikat
Analisa penerapan demokrasi di indonesia dengan amerika serikatMuma Amrien Civic
 
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi PancasilaDinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasilaafifahdhaniyah
 
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSAPANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSAEgar Fatmala
 
Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru Dan Reformasi Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru Dan Reformasi William Sentana
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaratatak santosa
 
Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966Nugraha Wirawan
 
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
4. demokrasi dan pendidikan demokrasiMardiah Ahmad
 
Pkn-pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pkn-pelaksanaan demokrasi di indonesiaPkn-pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pkn-pelaksanaan demokrasi di indonesiaReza Aulia
 
Kebangkitan Nasional Bagian 1.pptx
Kebangkitan Nasional Bagian 1.pptxKebangkitan Nasional Bagian 1.pptx
Kebangkitan Nasional Bagian 1.pptxBerlianAndriani3
 
Tuntutan dan agenda reformasi
Tuntutan dan agenda reformasiTuntutan dan agenda reformasi
Tuntutan dan agenda reformasiSMAN 54 Jakarta
 
PPT SEJARAH KEL.6.pptx
PPT SEJARAH KEL.6.pptxPPT SEJARAH KEL.6.pptx
PPT SEJARAH KEL.6.pptxTitiNana3
 
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan JepangPpt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan JepangDewi_Sejarah
 
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945bulan purnama
 
Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Perkembangan Demokrasi di IndonesiaPerkembangan Demokrasi di Indonesia
Perkembangan Demokrasi di IndonesiaHera Fitra
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaalfi akbar m
 

What's hot (20)

Analisa penerapan demokrasi di indonesia dengan amerika serikat
Analisa penerapan demokrasi di indonesia dengan amerika serikatAnalisa penerapan demokrasi di indonesia dengan amerika serikat
Analisa penerapan demokrasi di indonesia dengan amerika serikat
 
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi PancasilaDinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila
 
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSAPANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
 
Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru Dan Reformasi Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru Dan Reformasi
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966Demokrasi terpimpin 1959-1966
Demokrasi terpimpin 1959-1966
 
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Pkn-pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pkn-pelaksanaan demokrasi di indonesiaPkn-pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pkn-pelaksanaan demokrasi di indonesia
 
Kebangkitan Nasional Bagian 1.pptx
Kebangkitan Nasional Bagian 1.pptxKebangkitan Nasional Bagian 1.pptx
Kebangkitan Nasional Bagian 1.pptx
 
Tuntutan dan agenda reformasi
Tuntutan dan agenda reformasiTuntutan dan agenda reformasi
Tuntutan dan agenda reformasi
 
Ppt 10 pemilu 1955
Ppt 10 pemilu 1955Ppt 10 pemilu 1955
Ppt 10 pemilu 1955
 
PPT SEJARAH KEL.6.pptx
PPT SEJARAH KEL.6.pptxPPT SEJARAH KEL.6.pptx
PPT SEJARAH KEL.6.pptx
 
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan JepangPpt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
Ppt SNI Organisasi Masa Pendudukan Jepang
 
BPUPKI dan PPKI
BPUPKI dan PPKIBPUPKI dan PPKI
BPUPKI dan PPKI
 
Kelompok Kepentingan
Kelompok KepentinganKelompok Kepentingan
Kelompok Kepentingan
 
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
 
Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Perkembangan Demokrasi di IndonesiaPerkembangan Demokrasi di Indonesia
Perkembangan Demokrasi di Indonesia
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
Pancasila pada Orde Lama
Pancasila pada Orde LamaPancasila pada Orde Lama
Pancasila pada Orde Lama
 

Similar to DEMOKRASI PANCASILA

Similar to DEMOKRASI PANCASILA (20)

Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
PPT Kelompok 7 Kewarganegaraan.pptx
PPT Kelompok 7 Kewarganegaraan.pptxPPT Kelompok 7 Kewarganegaraan.pptx
PPT Kelompok 7 Kewarganegaraan.pptx
 
Penerapan demokrasi di indonesia
Penerapan demokrasi di indonesiaPenerapan demokrasi di indonesia
Penerapan demokrasi di indonesia
 
Demokrasi dan Implementasi
Demokrasi dan ImplementasiDemokrasi dan Implementasi
Demokrasi dan Implementasi
 
Artikel jadi
Artikel jadiArtikel jadi
Artikel jadi
 
Sistem dan dinamika Demokrasi Pancasila_compressed_compressed.pdf
Sistem dan dinamika Demokrasi Pancasila_compressed_compressed.pdfSistem dan dinamika Demokrasi Pancasila_compressed_compressed.pdf
Sistem dan dinamika Demokrasi Pancasila_compressed_compressed.pdf
 
Konsep Dasar Demokrasi.pptx
Konsep Dasar Demokrasi.pptxKonsep Dasar Demokrasi.pptx
Konsep Dasar Demokrasi.pptx
 
pertemuan 3.pptx
pertemuan 3.pptxpertemuan 3.pptx
pertemuan 3.pptx
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
 
Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasi
Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasiUnsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasi
Unsur-unsur demokrasi, prinsip demokrasi
 
Artikel jadi
Artikel jadiArtikel jadi
Artikel jadi
 
Perjalanan demokrasi indonesia
Perjalanan demokrasi indonesiaPerjalanan demokrasi indonesia
Perjalanan demokrasi indonesia
 
Paper Demokrasi
Paper DemokrasiPaper Demokrasi
Paper Demokrasi
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

DEMOKRASI PANCASILA

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pondasi atau landasan utama dalam demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances. Melalui lembaga-lembaga negara tersebut seperti lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umumlegislatif, selain sesuai hukum dan peraturan. B. Rumusan Masalah · Apa Pengertian Demokrasi · Bagaimana ciri-ciri Pemerintahan yang Demokrasi · Apa prinsip – prnsip demokrasi · Apa asas – asas pokok demokrasi · Seperti apa pancasila sebagai unsur instrinsik dalam demokrasi · Bagaimana pancasila dalam berdemokrasi C. Tujuan · Untuk mengetahui apa Pengertian Demokrasi · Untuk mengetahui Bagaimana ciri-ciri Pemerintahan yang Demokrasi · Untuk mengetahui Apa prinsip – prnsip demokrasi · Untuk mengetahui Apa asas – asas pokok demokrasi · Untuk mengetahui Seperti apa pancasila sebagai unsur instrinsik dalam demokrasi · Untuk mengetahui Bagaimana pancasila dalam berdemokrasi
  • 2. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Demokrasi Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berartirakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara. Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara (umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica) dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia. Maka dari itu banyak kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan untuk rakyat. Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi harus ada mekanisme formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan mekanisme ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi kekuasaan lembaga negara tersebut. B. Ciri-Ciri Pemerintahan Yang Demokrasi Bahasa kata demokrasi pertama diperkenalkan kali olehAristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu suatu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di tangan banyak orang (rakyat). Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia.Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut. 1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung(perwakilan). 2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
  • 3. 3. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara. 4. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat C. Prinsip-Prinsip Demokrasi Setiap prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi dalam suatu konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi." Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah: 1. Kedaulatan rakyat; 2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah; 3. Kekuasaan mayoritas; 4. Hak-hak minoritas; 5. Jaminan hak asasi manusia; 6. Pemilihan yang bebas dan jujur; 7. Persamaan di depan hukum; 8. Proses hukum yang wajar; 9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional; 10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik; 11. Nilai-nilai tolerensi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat. D. Asas Pokok Demokrasi Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam hubungan sosial. Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat 2 (dua) asas pokok demokrasi, yaitu: Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jurdil; dan Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.
  • 4. BAB III METODE PENELITIAN A. Demokrasi Pertama Di Indonesia Demokrasi pertama di Indonesia yaitu demokrasi terpimpin yang dimulai dengan berlakunya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. a. Latar Belakang dikeluarkan dekrit Presiden : Undang-undang Dasar yang menjadi pelaksanaan pemerintahan negara belum berhasil dibuat sedangkan Undang-undang Dasar Sementara (UUDS 1950) dengan sistem pemerintahan demokrasi liberal dianggap tidak sesuai dengan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia. Kegagalan konstituante dalam menetapkan undang-undang dasar sehingga membawa Indonesia ke jurang kehancuran sebab Indonesia tidak mempunyai pijakan hukum yang mantap. Situasi politik yang kacau dan semakin buruk. Terjadinya sejumlah pemberontakan di dalam negeri yang semakin bertambah gawat bahkan menjurus menuju gerakan sparatisme. Konflik antar partai politik yang mengganggu stabilitas nasional Banyaknya partai dalam parlemen yang saling berbeda pendapat sementara sulit sekali untuk mempertemukannya. Masing-masing partai politik selalu berusaha untuk menghalalkan segala cara agar tujuan partainya tercapai. Demi menyelamatkan negara maka presiden melakukan tindakan mengeluarkan keputusan Presiden RI No. 75/1959 sebuah dekrit yang selanjutnya dikenal dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. b. Tujuan dikeluarkan dekrit adalah untuk menyelesaikan masalah negara yang semakin tidak menentu dan untuk menyelamatkan negara. c. Isi Dekrit Presiden adalah sebagai berikut. · Pembubaran konstituante · Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945. · Pembentukan MPRS dan DPAS
  • 5. B. Reaksi dengan adanya Dekrit Presiden: Rakyat menyambut baik sebab mereka telah mendambakan adanya stabilitas politik yang telah goyah selama masa Liberal. Mahkamah Agung membenarkan dan mendukung pelaksanaan Dekrit Presiden. KSAD meminta kepada seluruh anggota TNI-AD untuk melaksanakan pengamanan Dekrit Presiden. DPR pada tanggal 22 Juli 1945 secara aklamasi menyatakan kesediaannya untuk melakanakan UUD 1945. C. Dampak positif Diberlakukannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, adalah sebagai berikut.Menyelamatkan negara dari perpecahan dan krisis politik berkepanjangan. Memberikan pedoman yang jelas, yaitu UUD 1945 bagi kelangsungan negara.Merintis pembentukan lembaga tertinggi negara, yaitu MPRS dan lembaga tinggi negara berupa DPAS yang selama masa Demokrasi Parlemen tertertunda pembentukannya. D. Dampak negatif Diberlakukannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, adalah sebagai berikut.Ternyata UUD 1945 tidak dilaksanakan secara murni dan konsekuen. UUD 45 yang harusnya menjadi dasar hukum konstitusional penyelenggaraan pemerintahan pelaksanaannya hanya menjadi slogan-slogan kosong belaka. Memberi kekeuasaan yang besar pada presiden, MPR,dan lembaga tinggi negara. Hal itu terlihat pada masa Demokrasi terpimpin dan berlanjut sampai Orde Baru. Memberi peluang bagi militer untuk terjun dalam bidang politik. Sejak Dekrit, militer terutama Angkatan Darat menjadi kekuatan politik yang disegani. Hal itu semakin terlihat pada masa Orde Baru dan tetap terasa sampai sekarang. E. Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin Demokrasi Terpimpin berlaku di Indonesia antara tahun 1959-1966, yaitu dari dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga Jatuhnya kekuasaan Sukarno. Disebut Demokrasi terpimpin karena demokrasi di Indonesia saat itu mengandalkan pada kepemimpinan Presiden Sukarno. Demokrasi pada awalnya diperkenalkan sebagai sebuah pemahaman negara-negara barat. Banyak para pemikir barat yang memulai untuk menekankan nilai-nilai demokrasi, akan tetapi sayangnya metodologi yang digunakan adalah ber-asal dari faham metodologi barat. Hubungan antara pemerintah dengan rak-yat yang diperintah, dapat dikategorikan dalam dua bentuk relasi: 1. sistem diktator, dimana: (a) publik secara relatif mampu memberikan pengaruh kepada peme-rintah, dan/atau (b) terjadinya tindakan represif terhadap kaum minoritas;
  • 6. 2. sistem demokratis, dimana: (a) publik yang telah dewasa memiliki hak untuk memilih dan dipilih dalam pemilu, (b) terdapatnya pengakuan atas hak-hak kaum minoritas. (Sankhder & Nagel, 2002). Beberapa negara akan menerapkan sistem sesuai dengan sejarah dan kebudayaan masing-masing bangsa. Indonesia sebagai salah satu negara yang mencoba menerapkan demokrasi sesung-guhnya dapat ditinjau dari faktor sejarah ketika Indonesia mengalami proses penjajahan dimana kita bersinggungan dengan nilai-nilai kultural bangsa barat yang memperkenalkan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan individual. Kesepakatan terhadap makna demokrasi adalah pembagian kekuasaan (sharing of power) diantara beberapa kelompok dalam kehidupan suatu bangsa, dalam hal ini dapat berupa hak-hak yang mendasar berupa kebebasan untuk berekspresi, serta kebebasan untuk melakukan persaingan serta pula mampu mempengaruhi para pengambil keputusan. Persoalan utama yang muncul adalah ketika makna demokrasi tersebut berhadapan dengan berbagai macam kondisi kultural yang beragam, maka makna demokrasi tidak lagi seragam. Oleh karena itu mungkinkah dengan beragamnya budaya di dunia ini kita mampu mengoperasikan makna dan konsep demokrasi? Negara-negara totaliter yang mengalami proses transisi demokrasi acapkali mengalami beberapa kekerasan serta konflik. Indikator untuk menen-tukan keberhasilan sebuah demokrasi adalah ketika kebebasan untuk menyuarakan pendapat (freedom of speech) serta dihargainya kebebasan masyarakat sipil. Munculnya negara-negara yang sedang mela-kukan tahapan transisi dari negara otriter yang didominasi oleh kekuatan militer menuju pada sebuah negara yang tunduk pada kekuatan sipil, maka kekuatan ekonomi akan terkonsentrasi hanya pada kelompok tertenu saja. Indonesia adalah sebuah Negara yang sedang mengalami proses transisi demokrasi. Ketika kekuatan militer berhasil ditumbangkan, maka kekuatan pemegang modal mulai mengandalikan kekuasaan pemerintahan Negara. Dengan kekuatan modalnya beberapa Penguasa berupaya untuk menduduki jabatan-jabatan politik di Indonesia, hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa jabatan Negara mulai dari yang terendah hingga tertinggi mampu dikuasai oleh beberapa pengusaha. Demokrasi pada konteks ini menjadikan para pemegang kekuatan ekonomi akan berupaya untuk mempengaruhi setiap kebijakan yang ada di negara tersebut. Hal ini terjadi di negara-negara barat ketika pertama kali menerima konsep demokrasi.
  • 7. BAB IV PEMBAHASAN A. Pancasila sebagai unsur Intrinsik Dalam Demokrasi Sebelum kita memasuki unsur-unsur intrinsik dalam pemerintahan demokrasi, kita harus mengetahui pengertian dari demokrasi. Demokrasi adalah faham dimana bentuk pemerintahannya dan cara hidup yang tidak terlalu ideal, tidak terlalu buruk, tetapi cocok dengan kehidupan masyarakat, dan dapat dinikmati oleh masyarakat. Demokrasi membutuhkan sebuah prospek ke depan, faktor-faktor yaitu; faktor ekonomi, faktor sosial, faktor eksternal, dan kultural. Sebagai alternatif demokrasi diterima sebagai “sebuah kebijakan intrinsik” yang tidak perlu diperdebatkan lagi. Bubarnya Uni Soviet menandai berakhirnya komunisme, satu-satunya pesaing utama demokrasi yang masih tersisa sejak berakhirnya PD II.. Di saat bersamaaan, pendekatan ini, juga dalam banyak hal, menerima pembangunan ekonomi yang menekankan pertumbuhan sebagai tak terelakkan. Sudah tentu model pertumbuhan memiliki sejumlah kekurangan. Hanya saja persoalannya tidak lagi mengganti model itu dengan model lain, tetapi melengkapi gagasan pertumbuhan dengan pendekatan pemerataan atau partisipatif. Boleh dibilang pendekatan alernatif mendukung wacana yang sedang dominan yang meyakini demokrasi sebagai prakondisi yang tak terbantahkan bagi pertumbuhan ekonomi. Menurut keyakinan ini, demokrasi mengutamakan kebebasan, kompetisi, rule of law, transparansi dan akuntabilitas publik. Unsur-unsur demokrasi itu merupakan prasyarat yang diperlukan sebuah ekonomi pasar agar bisa bekerja secara optimal. Jika pasar bisa bekerja optimal dan menghasilkan pertumbuhan, maka pembangunan ekonomi akan memproduksi kesejahteraan yang amat diperlukan bagi keberlangsungan demokrasi. Unsur normatif politik itu yakni kebaikan dan jaminan keadilan untuk semua orang. Praktik politik yang mengorbankan martabat manusia secara politis dapat dikatakan bertentangan dengan tujuan esensial dan akhir politik itu sendiri yakni kebahagiaan hidup manusia yang kita sebut rakyat. Tujuan etis kegiatan politik adalah untuk humanisasi hidup. Artinya, dengan berpolitik manusia makin berkembang untuk mewujudkan hak-hak dan melaksanakan tanggung jawabnya sebagai warga negara. Politik yang benar adalah membebaskan dan memerdekakan manusia dari segala bentuk penindasan, pemerasan, pemerkosaan, manipulatif, ketidakadilan, kebodohan dan kemiskinan dalam kehidupan bersama. Faktor utama dari unsur instrinsik adalah kemakmuran ekonomi dan persamaan, dengan mengkolerasikan keduanya. Maksudnya adalah pertama,baik demokrasi maupun
  • 8. kemakmuran dapat disebabkan oleh faktor ketiga (eksternal).Protenstantisme misalnya disebutkan sangat berperan dari lahirnya kapitalisme, perkembangan ekonomi, dan demokrasi. Kedua adalah demokrasi dapat menimbulkan kemakmuran. Faktor kedua adalah struktur sosial. Faktor kedua ini melibatkan masalah sampai sejauh mana struktur sosial dibedakan dan diartikulasi secara luas dengan kelas-kelas sosial, kelompok regional, kelompok profesi, kelompok etnis, dll. Oleh karena itu lembaga-lembaga politik demokrasi dipandang sebagai sarana yang efektif untuk melaksanakan kendali tersebut. Faktor ketiga adalah faktor lingkungan luar. Pengaruh luar dapat berperan dalam mempengaruhi apakah suatu masyarakat bergerak menuju demokrasi atau tidak, sejauh mana pengaruh demikian itu lebih penting dibanding dengan faktor-faktor asli, maka demokratisasi adalah akibat dari fusi dan bukan akibat perkembangan. Faktor yang keempat adalah Kebuadaayaan. Kebudayaan politik berakar dalam kebudayaan dalam kebudayaan masyarakat yang lebih luas lagi, yang melibatkan keyakinan, dan nilai-nilai mengenai hakikat manusia dan masyarakat, hubungan individu dengan sang Pengada yang sifatnya transenden. B. Pancasila Dalam Ber – Demokrasi Istilah demokrasi itu sendiri, tidak termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, yang memuat Pancasila. Namun, esensi demokrasi terdapat dalam Sila keempat Pancasila, Kedaulatan Rakyat yang dipimpin oleh hikmah kebijaksnaan berdasar Permusyawaratan/ Perwakilan. Sejauh apa demokrasi kita merupakan perwujudan Sila keempat itu ? Pancasila yang mempunyai hierarki dalam setiap sila-sila dalam pancasila yang mempunyai wujud kepedulian terhadap bangsa Indonesia. Sila pertama yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa”, yang mempunyai arti bahwa negara dan bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan dan Mempercayai agama dan melaksanakan ajaran-ajaran agama yang dianut oleh bangsa Indonesia. Sila yang kedua sampai sila kelima merupakan sebuah akisoma dari sisi humanisme bangsa Indonesia itu sendiri. Dengan masyarakat Indonesia yang dikatakan heterogen, yang mempunyai kebudayaan, bahasa, suku yang berbeda-beda, maka pancasila inilah yang menjadi sebuah kekuatan untuk mempersatukan masyarakat yang heterogen ini (bhineka tunggal ika). Pancasila tidak memandang stereotype suatu suku, suatu adat, atau budaya. Integrasi masyarakat yang heterogen menjadi masyarakat yang homogen dapat terwujud bila adanya rasanya persatuan dan kesatuan. Dinamika masyarakat yang heterogen menjadikan kekuatan Indonesia dalam menjadikan sebuah yang dinamakan “bangsa”, tetapi dapat menghancurkan Indonesia itu sendiri bila tidak ada rasa untuk bersatu.
  • 9. Demokrasi, sebuah kata sakti dalam beberapa tahun terakhir.Sebuah kata yang setiap Negara/ bangsa selalu mengagungkannya. Saking saktinya kata tersebut sampai memiliki pengaruh yang luar biasa hebatnya. Meskipun sebagian masyarakat tidak paham apa sebenarnya yang didemokrasi, kekuasaan-kah, Keadilan-kah, Pendidikan-Kah atau Cuma pendapat/aspirasi saja. Kalau demokrasi diartikan sebagai kebebasan dalam mengeluarkan pendapat, berarti itu hanya demokrasi dalam lingkup mengeluarkan pendapat. Lalu dimanakah letak Demokrasi Pendidikan? Demokrasi Keadilan? Demokrasi beragama? (ya binggung kalo sudah begini). Ketika para pendiri bangsa ini merumuskan UUD 1945, sudah tentu ingin memberikan system ketatanegaraan yang terbaik bagi bangsa ini. Yang terbaik itu, adalah yang sesuai dengan kondisi bangsa yang sangat plural, baik dari aspek etnis, agama ,dan sosial budaya. Bahwa kedaulatan ditangan rakyat, mekanismenya berdasar Permusyawaratan/ Perwakilan. Sudahkah esensi demokrasi seperti itu diterjemahkan dalam kehidupan demokrasi kita? Sudahkah UU Pemilu kita benar – benar merujuk pada esensi demokrasi yang dicita – citakan para pendiri bangsa ini? Sudahkah mekansime demokrasi yang kita tempuh dalam setiap pengambilan keputusan merujuk ke esensi demokrasi yang kita cita-citakan ? Kalau wujud demokrasi yang telah kita laksanakan ternyata berbeda-beda ( sejak demokrasi terpimpin, demokrasi Pancasila dan demokrasi di era Reformasi) demokrasi yang mana yang sesuai atau paling sesuai dengan esensi demokrasi sebagaimana termaktub dalam Sila keempat Pancasila? Cukupkah alasan, bahwa demokrasi kita sekarang ” kebablasan”, menjadi ” democrazy” dan karena itu harus diluruskan kembali? Mengenai sila keempat daripada Pancasila, dasar filsafat negara Indonesia, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawatan / perwakilan dapat diketahui dengan empat hal sebagai berikut : · Sila kerakyatan sebagai bawaan dari persatuan dan kesatuan semua sila, mewujudkan penjelmaan dari tiga sila yang mendahuluinya dan merupakan dasar daripada sila yang kelima. · Di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar, sila kerakyatan ditentukan penggunaannya yaitu dijelmakan sebagai dasar politik Negara, bahwa negara Indonesia adalah negara berkedaulatan rakyat. · Pembukaan Undang-undang Dasar merupakan pokok kaidah Negara yang fundamentil sehingga dengan jalan hukum selama-lamanya tidak dapat diubah lagi, maka dasar politik Negara berkedaulatan rakyat merupakan dasar mutlak daripada Negara Indonesia. · Dasar berkedaulatan rakyat dikatakan bahwa,”Berdasarkan kerakyatan dan dalam permusyarawatan/perwakilan, oleh karena itu sistem negara yang nanti akan terbentuk dalam Undang-undang dasar harus berdasar juga, atas kedaulatan rakyat dan atas dasar
  • 10. permusyarawatan/perwakilan”. Sehingga Negara Indonesia adalah mutlak suatu negara demokrasi, jadi untuk selama-lamanya. Sila ke-empat merupakan penjelmaan dalam dasar politik Negara, ialah Negara berkedaulatan rakyat menjadi landasan mutlak daripada sifat demokrasi Negara Indonesia. Disebabkan mempunyai dua dasar mutlak, maka sifat demokrasi Negara Indonesia adalah mutlak pula, yaitu tidak dapat dirubah atau ditiadakan. Berkat sifat persatuan dan kesatuan daripada Pancasila, sila ke-empat mengandung pula sila-sila lainnya, sehingga kerakyatan dan sebagainya adalah kerakyatan yang berke- Tuhanan Yang Maha Esa, Yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Demokrasi langsung juga dikenal sebagai demokrasi bersih. Disinilah rakyat memiliki kebebasan secara mutlak memberikan pendapatnya, dan semua aspirasi mereka dimuat dengan segera didalam satu pertemuan. Jenis demokrasi ini dapat dipraktekkan hanya dalam kota kecil dan komunitas yang secara relatip belum berkembang, dimana secara fisik memungkinkan untuk seluruh electorate untuk bermusyawarah dalam satu tempat, walaupun permasalahan pemerintahan tersebut bersifat kecil. Demokrasi langsung berkembang di Negara kecil Yunani kuno dan Roma. Demokrasi ini tidak dapat dilaksanakan didalam masyarakat yang komplek dan Negara yang besar. demokrasi murni yang masih bisa diambil contoh terdapat diwilayah Switzerland. Mengubah bentuk demokrasi murni ini masih berlaku di Switzerland dan beberapa Negara yang didalamnya terdapat bentuk referendum dan inisiatip. Dibeberapa Negara sangat memungkinkan bagi rakyat untuk memulai dan mengadopsi hukum, bahkan untuk mengamandemengkan konstitusional dan menetapkan permasalahan public politik secara langsung tampa campur tangan representative.
  • 11. BAB V KESIMPULAN Dari hasil pemaparan materi diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances. ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut merupakan lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan
  • 12. DAFTAR PUSTAKA 1. “http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi“ 2. “http://dondsor.blogster.com/demokrasi_dan_Konstitusi.html“
  • 13. MID TEST : ILMU LOGIKA SISTEM PEMERINTAHAN DEMOKRASI DI INDONESIA DISUSUN OLEH : NAMA : LA ODE KAMBURI STAMBUK : 21208269 SEMESTER : II PRODI : ILMU PEMERINTAHAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
  • 14. KENDARI 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................i DAFTAR ISI..........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1 1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1 1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1 1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................................1 BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................................2 A. Pengertian Demokrasi.................................................................................2 B. ciri-ciri pemerintah yang demokrasi.............................................................2 C. Prinsip – Prinsip Demokrasi........................................................................3 D. Asas Pokok Demokrasi..............................................................................3 BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................4 A. Demokrasi Pertama Di Indonesia...............................................................4 B. Reaksi Dengan Adanya Dekrit Presiden.....................................................5 C. Dampak Positif.................................................................... ........................5 D. Dampak Negatif..........................................................................................5 BAB IV PEMBAHASAN............................................................ .............................7 A. Pancasila Sebagai Unsur Intrinsik Dalam Demokrasi.................................7 B. Pacasila Dalam Berdemokrasi....................................................................8 BAB V KESIMPULAN.................................................................... .......................11 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12
  • 15. KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “SISTEM PEMERINTAHAN DEMOKRASI DI INDONESIA” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Raha, Juli 2013 "Penulis"