SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
KELOMPOK 2
NAMA ANGGOTA: LINA RINDI ANTIKA {17}
SUTINI {30}
ZARA PUTRI SALSABILA {35}
Hakikat KemerdekaanMengemukakanPendapat
Dasar pertimbangantentangperlunyakemerdekaanmengemukakanpendapatdi Indonesiaadalah:
a. Kemerdekaanmengemukanpendapatdi mukaumumadalahhakasasi manusiayangdijamin
olehUUD 1945 danDeklarasi Universal HAM.
b. Kemerdekaansetiapwarganegarauntukmengemukakanpendapatdi mukaumummerupakan
perwujudandemokrasi dalamtatanankehidupanbermasyarakat,berbangsadanbernegara.
c. Hak mengemukakanpendapatdi mukaumumdilaksanakansecarabertangungjawabsesuai
denganketentuanperaturanperundang-undanganyangberlaku.
Yang dimaksuddengankemerdekaanmengemukakanpendapatmenurutUndang-UndangNomor9
Tahun 1998 adalahhak setiapwarganegarauntukmenyampaikanpikiran,baiksecaralisan,tulisandan
sebagainya.Penyampaianpikiran/pendapatdilakukansecara:
a. Lisanseperti pidato,dialogdandiskusi
b. Tulisanseperti suratkabar,gambar,pamflet,poster,brosur,selebarandanspanduk
c. Ataudengancara lainseperti tutupmulut,demonstrasiataumogokmakan
B. PENTINGNYAKEMERDEKAAN MENGEMUKAKANPENDAPATSECARA BEBAS DAN BERTANGGUNG
JAWAB
Sebelummembahaspentingnyakemerdekaanmengemukakanpendapatsecarabebasdanbertanggung
jawab,kaliankerjakantugasdi bawah.Apayangkalianketahui setelahmelakukanpengamatanterhadap
pendapatdi mukaumumsecara bebasdan bertanggungjawab,yakni dalambentukdemonstrasidan
rapat umum.Mengapa demikian?Ikutilahpenjelasanberikutini.Mengeluarkanpikiransecarabebas
adalahmengeluarkanpendapat,pandangan,kehendak,atauperasaanyangbebasdari tekananfi sik,
psikis,ataupembatasanyangbertentangandengantujuanpengaturantentangkemerdekaan
menyampaikanpendapatdi mukaumum(PenjelasanPasal 5UU No. 9 Tahun 1998). Warga negarayang
menyampaikanpendapatnyadi mukaumumberhakuntukmengeluarkanpikiransecarabebas dan
memperolehperlindunganhukum(Pasal5UU No.9 Tahun 1998). Dengandemikian,orangbebas
mengeluarkanpendapattetapi jugaperlupengaturandalammengeluarkanpendapattersebutagar
tidakmenimbulkankonfl ikyangberkepanjanganantar-anggotamasyarakat.Apapentingnya
kemerdekaanmengemukakanpendapatsecarabebasdanbertanggungjawab?
Menurut Pasal 4 UU No. 9 Tahun 1998 adalah :
1. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab
dimaksudkan untuk mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu
pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945;
2. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab
dimaksudkan untuk mewujudkan perlindungan hukum yang konsisten dan
berkesinambungan dalam menjamin kemerdekaan menyampaikan pendapat;
3. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab
dimaksudkan untuk mewujudkan iklim yang kondusif bagi berkembangnya partisipasi
dan kreativitas setiap warga negara sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab dalam
kehidupan berdemokrasi;
4. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab
dimaksudkan untuk menempatkan tanggung jawab sosial kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, tanpa mengabaikan kepentingan perorangan atau kelompok.
Asas yang harus ditaati dalam kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum
(Pasal 3 UU No. 9 Tahun 1998), yaitu:
1. asas keseimbangan antara hak dan kewajiban,
2. asas musyawarah dan mufakat,
3. asas kepastian hukum dan keadilan,
4. asas proporsionalitas, dan
5. asas manfaat.
Kewajiban dan tanggung jawab warga negara dalam melaksanakan kemerdekaan
mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab di muka umum (Pasal 6
UU No. 9 Tahun 1998) terdiri atas:
1. menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain,
2. menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum,
3. menaati hukum dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku,
4. menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum, dan
5. menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
A. Hakikat Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat
Kemerdekaan mengemukakan atau menyampaikan pendapat merupakan hak setiap warga Negara
baik secara lisan maupun tulisan, namun harus bertanggung jawab dan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang – undangan berlaku. Kemerdekaan mengemukakan pendapat merupakan
sebagian dari hak asasi manusia. Oleh sebab itu, dijamin oleh Deklarasi Universal Hak – Hak Asasi
Manusia PBB, tegasnya dalam pasal 19 dan 20 seperti tertulis berikut ini.
1. Pasal 19
“Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat, dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat – pendapat dengan tidak mendapat gangguan dan untuk
mencari, menerima, dan menyampaikan keterangan – keterangan dan pendapat – pendapat dengan
cara apapun juga dan tidak memandang batas – batas”.
2. Pasal 20
Ayat 1: “Setiap orang mempunyai hak atas kebebasan berkumpul dan berpendapat.”
Ayat 2: “Tidak ada seorang juga pun dapat dipaksa memasuki salah satu perkumpulan.”
Di Indonesia, ketentuan yang mengatur dan menjamin kebebasan mengeluarkan pendapat dapat
dilihat pada berbagai ketentuan berikut.
1. Pasal 28 UUD 1945
“Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan atau tulisan, dan
sebagainya ditetapkan dengan undang – undang.”
2. Pasal 28E UUD 1945 Ayat 3
“Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.”
3. Undang – undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pandapat di muka
umum.
Dalam Pasal 2 Undang – Undang ini disebutkan sebagai berikut.
a. Setiap warga Negara, secara perorangan atau kelompok bebas menyampaikan pendapat sebagai
perwujudan hak dan tanggung jawab berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
b. Penyampaian pendapat di muka umum dilaksanakan sesuai dengan ketentuan undang – undang
ini.
Dengan jaminan berbagai ketentuan di atas maka seharusnya tidak ada pengekangan terhadap
seseorang untuk mengeluarkan pendapatnya, sehingga setiap warga Negara dapat mengeluarkan
segala pikiran, dan pendapatnya dengan bebas.
Apabila kebebasan tersebut dikekang, maka akan timbul gejolak – gejolak ataupun ganjalan –
ganjalan dalam hati banyak orang, yang suatu ketika dapat meledak dalam bentuk sikap – sikap
dan perbuatan yang tidak baik. Dan jika pendapat orang lain benar dan baik, sudah sepantasnya
kita mendukungnya. Namun, jika yakin pendapat kita benar, kita dapat mempertahankannya
dengan cara yang baik dan sopan, tanpa menyinggung perasaan orang lain. Kita juga harus mampu
memberikan argumentasi atau alasan – alasan yang masuk akal. Oleh karena itu,pendapat yang
kita sampaikan sebaiknya bersifat seperti :
a. Bukan semata untuk kepentingan pribadi ataupun golongan,
b. Dapat diterima akal dan mutu,
c. Tidak menimbulkan perpecahan,
d. Sesuai dengan norma yang berlaku
e. Tidak menyinggung perasaan orang lain.
B. Akibat Pembatasan Mengemukakan Pendapat
Dalam pemerintahan yang otoriter, kebebasan mengemukakan pendapat, apalagi di muka umum,
sangat dibatasi oleh pemerintah. Hal demikian sesungguhnya merupakan pelanggaran terhadap
hak asasi manusia. Memang, hak kemerdekaan mengemukakan pendapat tidak boleh digunakan
sekehendak hati karena di dalam hak tersebut juga melekat kewajiban untuk menghargai dan
menghormati hak yang sama yang dimiliki orang lain. Akan tetapi, apabila pembatasan atau
pengekangan dilakukan pemerintah terhadap rakyat demi kepentingan kekuasaan pemerintah
semata, hal ini sungguh merupakan sebuah kesalahan yang amat fatal. Semakin banyak pemerintah
di berbagai Negara yang menghormati dan menghargai hak kemerdekaan mengemukakan
pendapat. Meskipun demikian, masih ada juga pemerintah yang melakukan pembatasan –
pembatasan. Pengekangan terhadap kebebasan mengemukakan pendapat oleh pemerintah yang
berkuasa sebenarnya dapat menimbulkan akibat yang kurang baik bagi rakyat, pemerintah,
ataupun bangsa.
1. Akibat bagi Rakyat
Bagi rakyat, adanya pembatasan oleh pemerintah akan berakibat terjadinya hal berikut, yakni:
a. Berkurang atau hilangnya hak kemerdekaan mengemukakan pendapat,
b. Munculnya sikap apatis (tidak peduli) dari rakyat atau masyarakat terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara,
c. Kekecewaan yang dalam terhadap pemerintah,
d. Hilangnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintah, dan
e. Pembangkangan terhadap pemerintah.
2. Akibat bagi Pemerintah
Bagi pemerintah, adanya pembatasan oleh pemerintah akan berakibat terjadinya hal berikut:
a. Berkurang atau hilangnya kepercayaan rakyat,
b. Berkurang atau hilangnya kesempatan untuk mendapatkan masukan atau aspirasi dari rakyat
untuk kemajuan masyarakat, bangsa dan bernegara,
c. Berkurang atau hilangnya dukungan rakyat, dan
d. Perlawanan rakyat.
3. Akibat bagi Bangsa dan Negara
Bagi bangsa dan negara, adanya pembatasan oleh pemerintahterhadap hak warganya akan
berakibat terjadinya hal berikut:
a. Dengan sedikitnya masukan dan dukungan dari rakyat, maka pembangunan bangsa dan Negara
dapat terhambat,
b. Stabilitas nasional dapat terganggu, dan
c. Negara kehilangan pikiran – pikiran dan ide-ide kreatif dari rakyat.
A. KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM
Pada saat ini, kita sudah hidup dalam era kebebasan. Salah satu hal yang membuktikan datangnya
era kebebasan adalah diberikannya kebebasan oleh pemerintah pada masyarakat untuk
menyampaikan pendapat. Menyampaikan pendapat di muka umum telah dikuatkan dalam UU
secara khusus untuk mengaturnya. Yaitu, UU no 9 tahun 1998.
Musyawarah sudah dikenal sejak zaman dahulu. Musyawarah merupakan inti dari demokrasi
pancasila yang berbunyi “ Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan.”
Setiap orang mempunyai hak menyampaikan pendapat. Baik secara lisan maupun tertulis walau
kadangkala pendapat kita berbeda dari orang lain. Itu merupakan hal yang biasa. Apalagi,
Indonesia sekarang memasuki masa reformasi seringkali ada demokrasi.
Sebagai negara demokrasi pancasila, Indonesia memberikan kemerdekaan untuk mengeluarkan
pendapat bagi warga negaranya. Hal ini secara jelas telah ditegaskan dalam UUD 1945
(amandemen) pada pasal 28E ayat (3), yang berbunyi “Setiap orang berhak atas kebebasan
berserikat, berkumpul, dan menyampaikan pendapat”. Jaminan ini sangat penting bagi negara
yang berkedaulatan rakyat.
Pedoman dalam mengeluarkan pendapat dalam musyawarah adalah :
a.Sadar bahwa semua peserta musyawarah adalah pribadi-pribadi utuh yang mempunyai kemerdekaan
penuh untuk berpendapat.
b. Bersikap duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi terhadap sesama manusia.
c. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
d. Menghindari sifat memaksakan kehendak kepada orang lain.
e. Mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat yang diliputi semangat kekeluargaan.
f. Menghormati pendapat orang lain meskipun berbeda dengan pendapat kita
g. Menerima dan melaksanakan keputusan dengan penuh tanggung jawab

More Related Content

What's hot

Perkembangan ham di indonesia
Perkembangan ham di indonesiaPerkembangan ham di indonesia
Perkembangan ham di indonesiaArief Marbot
 
Budaya demokrasi dalam masyarakat madanii
Budaya demokrasi dalam masyarakat madaniiBudaya demokrasi dalam masyarakat madanii
Budaya demokrasi dalam masyarakat madaniirosie_lv
 
Bentuk bentuk mengemukakan pendapat
Bentuk bentuk mengemukakan pendapatBentuk bentuk mengemukakan pendapat
Bentuk bentuk mengemukakan pendapatsitizaharajamil
 
Bab 5 ham dan rule of the law
Bab 5 ham dan rule of the lawBab 5 ham dan rule of the law
Bab 5 ham dan rule of the lawTitikbudiarti
 
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKNBab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKNIchsan Maulana
 
Bab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARA
Bab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARABab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARA
Bab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARArframadhan
 
4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`HIMA KS FISIP UNPAD
 
Makalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan hamMakalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan hamPutri Sanuria
 
Tugas pp kn hak asasi manusia
Tugas pp kn hak asasi manusiaTugas pp kn hak asasi manusia
Tugas pp kn hak asasi manusiaNadia Santosa
 
HAM dan Rule Of Law
HAM dan Rule Of LawHAM dan Rule Of Law
HAM dan Rule Of Lawguntorotama
 
Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamsesukakita
 
Hak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaHak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaAhmad Royhan Nst
 
Sejarah lahirnya pancasila di Indonesia
Sejarah lahirnya pancasila di IndonesiaSejarah lahirnya pancasila di Indonesia
Sejarah lahirnya pancasila di IndonesiaDAYURIKA
 
Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA salsa moyara
 
Hak asasi manusia dalam pancasila dan uud 1945 (modul pancasila)
Hak asasi manusia dalam pancasila dan uud 1945 (modul pancasila)Hak asasi manusia dalam pancasila dan uud 1945 (modul pancasila)
Hak asasi manusia dalam pancasila dan uud 1945 (modul pancasila)fikri asyura
 
7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila
7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila
7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasilaMahifal Ginting
 

What's hot (20)

Perkembangan ham di indonesia
Perkembangan ham di indonesiaPerkembangan ham di indonesia
Perkembangan ham di indonesia
 
Budaya demokrasi dalam masyarakat madanii
Budaya demokrasi dalam masyarakat madaniiBudaya demokrasi dalam masyarakat madanii
Budaya demokrasi dalam masyarakat madanii
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
Pkn 7 smp
Pkn 7 smpPkn 7 smp
Pkn 7 smp
 
Bentuk bentuk mengemukakan pendapat
Bentuk bentuk mengemukakan pendapatBentuk bentuk mengemukakan pendapat
Bentuk bentuk mengemukakan pendapat
 
Bab 5 ham dan rule of the law
Bab 5 ham dan rule of the lawBab 5 ham dan rule of the law
Bab 5 ham dan rule of the law
 
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKNBab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
Bab isi Makalah "Hak Asasi Manusia" Mata Kuliah PKN
 
HUKUM DAN HAM
HUKUM DAN HAMHUKUM DAN HAM
HUKUM DAN HAM
 
Bab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARA
Bab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARABab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARA
Bab 5 HAM kelas 8 SMP KITA SEMUA SEDERAJAT DAN BERSAUDARA
 
4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`
 
Makalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan hamMakalah pancasila dan ham
Makalah pancasila dan ham
 
Tugas pp kn hak asasi manusia
Tugas pp kn hak asasi manusiaTugas pp kn hak asasi manusia
Tugas pp kn hak asasi manusia
 
HAM dan Rule Of Law
HAM dan Rule Of LawHAM dan Rule Of Law
HAM dan Rule Of Law
 
HAK ASASI MANUSIA
HAK ASASI MANUSIAHAK ASASI MANUSIA
HAK ASASI MANUSIA
 
Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan ham
 
Hak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaHak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasila
 
Sejarah lahirnya pancasila di Indonesia
Sejarah lahirnya pancasila di IndonesiaSejarah lahirnya pancasila di Indonesia
Sejarah lahirnya pancasila di Indonesia
 
Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA
 
Hak asasi manusia dalam pancasila dan uud 1945 (modul pancasila)
Hak asasi manusia dalam pancasila dan uud 1945 (modul pancasila)Hak asasi manusia dalam pancasila dan uud 1945 (modul pancasila)
Hak asasi manusia dalam pancasila dan uud 1945 (modul pancasila)
 
7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila
7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila
7 hak-hak-dan-kewajiban-dasar-asasi-manusia-dalam-pancasila
 

Similar to Kelompok 2

PPT_Kewarganegaraan_Hak_Kebebasan_Berpendapat_SK-2.ppt
PPT_Kewarganegaraan_Hak_Kebebasan_Berpendapat_SK-2.pptPPT_Kewarganegaraan_Hak_Kebebasan_Berpendapat_SK-2.ppt
PPT_Kewarganegaraan_Hak_Kebebasan_Berpendapat_SK-2.pptRommy Patra
 
PPT_Kewarganegaraan_Hak_Kebebasan_Berpendapat_SK-2.ppt
PPT_Kewarganegaraan_Hak_Kebebasan_Berpendapat_SK-2.pptPPT_Kewarganegaraan_Hak_Kebebasan_Berpendapat_SK-2.ppt
PPT_Kewarganegaraan_Hak_Kebebasan_Berpendapat_SK-2.pptNurulyDybala1
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang hamMakalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang hamSentra Komputer dan Foto Copy
 
Budaya Demokrasi - XI IPS
Budaya Demokrasi - XI IPSBudaya Demokrasi - XI IPS
Budaya Demokrasi - XI IPSTifanny Ellies
 
Makna Kedaulatan Rakyat
Makna Kedaulatan RakyatMakna Kedaulatan Rakyat
Makna Kedaulatan RakyatKITO DUTA
 
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XPPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XLatifa Syifa
 
Kwn bab iii
Kwn bab iiiKwn bab iii
Kwn bab iii07051994
 
Pengertian dan macam macam ham
Pengertian dan macam macam hamPengertian dan macam macam ham
Pengertian dan macam macam hamYon Narendra Arie
 
Sejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaSejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaDoan Gabriel Silalahi
 
Hak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of Law
Hak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of LawHak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of Law
Hak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of Lawsri rahayu
 
7. Hak Asasi Manusia.ppt
7. Hak Asasi Manusia.ppt7. Hak Asasi Manusia.ppt
7. Hak Asasi Manusia.pptFajri Mubarok
 
Hak Assii manuasia adalah bagian terpent
Hak Assii manuasia adalah bagian terpentHak Assii manuasia adalah bagian terpent
Hak Assii manuasia adalah bagian terpentAhmadAhadiYusufSetya
 
Hak kebebasan berpendapat
Hak kebebasan berpendapatHak kebebasan berpendapat
Hak kebebasan berpendapatkeluargacemara
 
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01nurngaeni
 

Similar to Kelompok 2 (20)

PPT_Kewarganegaraan_Hak_Kebebasan_Berpendapat_SK-2.ppt
PPT_Kewarganegaraan_Hak_Kebebasan_Berpendapat_SK-2.pptPPT_Kewarganegaraan_Hak_Kebebasan_Berpendapat_SK-2.ppt
PPT_Kewarganegaraan_Hak_Kebebasan_Berpendapat_SK-2.ppt
 
PPT_Kewarganegaraan_Hak_Kebebasan_Berpendapat_SK-2.ppt
PPT_Kewarganegaraan_Hak_Kebebasan_Berpendapat_SK-2.pptPPT_Kewarganegaraan_Hak_Kebebasan_Berpendapat_SK-2.ppt
PPT_Kewarganegaraan_Hak_Kebebasan_Berpendapat_SK-2.ppt
 
Sam 1
Sam 1Sam 1
Sam 1
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang hamMakalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
 
Budaya Demokrasi - XI IPS
Budaya Demokrasi - XI IPSBudaya Demokrasi - XI IPS
Budaya Demokrasi - XI IPS
 
Pkn (ham)
Pkn (ham)Pkn (ham)
Pkn (ham)
 
Makna Kedaulatan Rakyat
Makna Kedaulatan RakyatMakna Kedaulatan Rakyat
Makna Kedaulatan Rakyat
 
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XPPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
 
Kwn bab iii
Kwn bab iiiKwn bab iii
Kwn bab iii
 
Pengertian dan macam macam ham
Pengertian dan macam macam hamPengertian dan macam macam ham
Pengertian dan macam macam ham
 
Ppkn
PpknPpkn
Ppkn
 
Iv hak asasi manusia
Iv hak asasi manusiaIv hak asasi manusia
Iv hak asasi manusia
 
Sejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaSejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusia
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Hak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of Law
Hak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of LawHak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of Law
Hak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of Law
 
7. Hak Asasi Manusia.ppt
7. Hak Asasi Manusia.ppt7. Hak Asasi Manusia.ppt
7. Hak Asasi Manusia.ppt
 
Hak Assii manuasia adalah bagian terpent
Hak Assii manuasia adalah bagian terpentHak Assii manuasia adalah bagian terpent
Hak Assii manuasia adalah bagian terpent
 
Hak kebebasan berpendapat
Hak kebebasan berpendapatHak kebebasan berpendapat
Hak kebebasan berpendapat
 
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
 

Kelompok 2

  • 1. KELOMPOK 2 NAMA ANGGOTA: LINA RINDI ANTIKA {17} SUTINI {30} ZARA PUTRI SALSABILA {35} Hakikat KemerdekaanMengemukakanPendapat Dasar pertimbangantentangperlunyakemerdekaanmengemukakanpendapatdi Indonesiaadalah: a. Kemerdekaanmengemukanpendapatdi mukaumumadalahhakasasi manusiayangdijamin olehUUD 1945 danDeklarasi Universal HAM. b. Kemerdekaansetiapwarganegarauntukmengemukakanpendapatdi mukaumummerupakan perwujudandemokrasi dalamtatanankehidupanbermasyarakat,berbangsadanbernegara. c. Hak mengemukakanpendapatdi mukaumumdilaksanakansecarabertangungjawabsesuai denganketentuanperaturanperundang-undanganyangberlaku. Yang dimaksuddengankemerdekaanmengemukakanpendapatmenurutUndang-UndangNomor9 Tahun 1998 adalahhak setiapwarganegarauntukmenyampaikanpikiran,baiksecaralisan,tulisandan sebagainya.Penyampaianpikiran/pendapatdilakukansecara: a. Lisanseperti pidato,dialogdandiskusi b. Tulisanseperti suratkabar,gambar,pamflet,poster,brosur,selebarandanspanduk c. Ataudengancara lainseperti tutupmulut,demonstrasiataumogokmakan B. PENTINGNYAKEMERDEKAAN MENGEMUKAKANPENDAPATSECARA BEBAS DAN BERTANGGUNG JAWAB Sebelummembahaspentingnyakemerdekaanmengemukakanpendapatsecarabebasdanbertanggung jawab,kaliankerjakantugasdi bawah.Apayangkalianketahui setelahmelakukanpengamatanterhadap pendapatdi mukaumumsecara bebasdan bertanggungjawab,yakni dalambentukdemonstrasidan rapat umum.Mengapa demikian?Ikutilahpenjelasanberikutini.Mengeluarkanpikiransecarabebas adalahmengeluarkanpendapat,pandangan,kehendak,atauperasaanyangbebasdari tekananfi sik,
  • 2. psikis,ataupembatasanyangbertentangandengantujuanpengaturantentangkemerdekaan menyampaikanpendapatdi mukaumum(PenjelasanPasal 5UU No. 9 Tahun 1998). Warga negarayang menyampaikanpendapatnyadi mukaumumberhakuntukmengeluarkanpikiransecarabebas dan memperolehperlindunganhukum(Pasal5UU No.9 Tahun 1998). Dengandemikian,orangbebas mengeluarkanpendapattetapi jugaperlupengaturandalammengeluarkanpendapattersebutagar tidakmenimbulkankonfl ikyangberkepanjanganantar-anggotamasyarakat.Apapentingnya kemerdekaanmengemukakanpendapatsecarabebasdanbertanggungjawab? Menurut Pasal 4 UU No. 9 Tahun 1998 adalah : 1. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan untuk mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945; 2. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan untuk mewujudkan perlindungan hukum yang konsisten dan berkesinambungan dalam menjamin kemerdekaan menyampaikan pendapat; 3. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan untuk mewujudkan iklim yang kondusif bagi berkembangnya partisipasi dan kreativitas setiap warga negara sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab dalam kehidupan berdemokrasi; 4. Kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab dimaksudkan untuk menempatkan tanggung jawab sosial kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, tanpa mengabaikan kepentingan perorangan atau kelompok. Asas yang harus ditaati dalam kemerdekaan mengemukakan pendapat di muka umum (Pasal 3 UU No. 9 Tahun 1998), yaitu: 1. asas keseimbangan antara hak dan kewajiban, 2. asas musyawarah dan mufakat, 3. asas kepastian hukum dan keadilan, 4. asas proporsionalitas, dan 5. asas manfaat. Kewajiban dan tanggung jawab warga negara dalam melaksanakan kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab di muka umum (Pasal 6 UU No. 9 Tahun 1998) terdiri atas: 1. menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain, 2. menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum, 3. menaati hukum dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku, 4. menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum, dan 5. menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
  • 3. A. Hakikat Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat Kemerdekaan mengemukakan atau menyampaikan pendapat merupakan hak setiap warga Negara baik secara lisan maupun tulisan, namun harus bertanggung jawab dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan berlaku. Kemerdekaan mengemukakan pendapat merupakan sebagian dari hak asasi manusia. Oleh sebab itu, dijamin oleh Deklarasi Universal Hak – Hak Asasi Manusia PBB, tegasnya dalam pasal 19 dan 20 seperti tertulis berikut ini. 1. Pasal 19 “Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat, dalam hal ini termasuk kebebasan mempunyai pendapat – pendapat dengan tidak mendapat gangguan dan untuk mencari, menerima, dan menyampaikan keterangan – keterangan dan pendapat – pendapat dengan cara apapun juga dan tidak memandang batas – batas”. 2. Pasal 20 Ayat 1: “Setiap orang mempunyai hak atas kebebasan berkumpul dan berpendapat.” Ayat 2: “Tidak ada seorang juga pun dapat dipaksa memasuki salah satu perkumpulan.” Di Indonesia, ketentuan yang mengatur dan menjamin kebebasan mengeluarkan pendapat dapat dilihat pada berbagai ketentuan berikut. 1. Pasal 28 UUD 1945 “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan atau tulisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang – undang.” 2. Pasal 28E UUD 1945 Ayat 3 “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.” 3. Undang – undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pandapat di muka umum. Dalam Pasal 2 Undang – Undang ini disebutkan sebagai berikut. a. Setiap warga Negara, secara perorangan atau kelompok bebas menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. b. Penyampaian pendapat di muka umum dilaksanakan sesuai dengan ketentuan undang – undang ini. Dengan jaminan berbagai ketentuan di atas maka seharusnya tidak ada pengekangan terhadap seseorang untuk mengeluarkan pendapatnya, sehingga setiap warga Negara dapat mengeluarkan segala pikiran, dan pendapatnya dengan bebas. Apabila kebebasan tersebut dikekang, maka akan timbul gejolak – gejolak ataupun ganjalan – ganjalan dalam hati banyak orang, yang suatu ketika dapat meledak dalam bentuk sikap – sikap dan perbuatan yang tidak baik. Dan jika pendapat orang lain benar dan baik, sudah sepantasnya kita mendukungnya. Namun, jika yakin pendapat kita benar, kita dapat mempertahankannya
  • 4. dengan cara yang baik dan sopan, tanpa menyinggung perasaan orang lain. Kita juga harus mampu memberikan argumentasi atau alasan – alasan yang masuk akal. Oleh karena itu,pendapat yang kita sampaikan sebaiknya bersifat seperti : a. Bukan semata untuk kepentingan pribadi ataupun golongan, b. Dapat diterima akal dan mutu, c. Tidak menimbulkan perpecahan, d. Sesuai dengan norma yang berlaku e. Tidak menyinggung perasaan orang lain. B. Akibat Pembatasan Mengemukakan Pendapat Dalam pemerintahan yang otoriter, kebebasan mengemukakan pendapat, apalagi di muka umum, sangat dibatasi oleh pemerintah. Hal demikian sesungguhnya merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Memang, hak kemerdekaan mengemukakan pendapat tidak boleh digunakan sekehendak hati karena di dalam hak tersebut juga melekat kewajiban untuk menghargai dan menghormati hak yang sama yang dimiliki orang lain. Akan tetapi, apabila pembatasan atau pengekangan dilakukan pemerintah terhadap rakyat demi kepentingan kekuasaan pemerintah semata, hal ini sungguh merupakan sebuah kesalahan yang amat fatal. Semakin banyak pemerintah di berbagai Negara yang menghormati dan menghargai hak kemerdekaan mengemukakan pendapat. Meskipun demikian, masih ada juga pemerintah yang melakukan pembatasan – pembatasan. Pengekangan terhadap kebebasan mengemukakan pendapat oleh pemerintah yang berkuasa sebenarnya dapat menimbulkan akibat yang kurang baik bagi rakyat, pemerintah, ataupun bangsa. 1. Akibat bagi Rakyat Bagi rakyat, adanya pembatasan oleh pemerintah akan berakibat terjadinya hal berikut, yakni: a. Berkurang atau hilangnya hak kemerdekaan mengemukakan pendapat, b. Munculnya sikap apatis (tidak peduli) dari rakyat atau masyarakat terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, c. Kekecewaan yang dalam terhadap pemerintah, d. Hilangnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintah, dan e. Pembangkangan terhadap pemerintah. 2. Akibat bagi Pemerintah Bagi pemerintah, adanya pembatasan oleh pemerintah akan berakibat terjadinya hal berikut: a. Berkurang atau hilangnya kepercayaan rakyat, b. Berkurang atau hilangnya kesempatan untuk mendapatkan masukan atau aspirasi dari rakyat untuk kemajuan masyarakat, bangsa dan bernegara, c. Berkurang atau hilangnya dukungan rakyat, dan d. Perlawanan rakyat. 3. Akibat bagi Bangsa dan Negara Bagi bangsa dan negara, adanya pembatasan oleh pemerintahterhadap hak warganya akan berakibat terjadinya hal berikut: a. Dengan sedikitnya masukan dan dukungan dari rakyat, maka pembangunan bangsa dan Negara dapat terhambat, b. Stabilitas nasional dapat terganggu, dan c. Negara kehilangan pikiran – pikiran dan ide-ide kreatif dari rakyat.
  • 5. A. KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM Pada saat ini, kita sudah hidup dalam era kebebasan. Salah satu hal yang membuktikan datangnya era kebebasan adalah diberikannya kebebasan oleh pemerintah pada masyarakat untuk menyampaikan pendapat. Menyampaikan pendapat di muka umum telah dikuatkan dalam UU secara khusus untuk mengaturnya. Yaitu, UU no 9 tahun 1998. Musyawarah sudah dikenal sejak zaman dahulu. Musyawarah merupakan inti dari demokrasi pancasila yang berbunyi “ Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan.” Setiap orang mempunyai hak menyampaikan pendapat. Baik secara lisan maupun tertulis walau kadangkala pendapat kita berbeda dari orang lain. Itu merupakan hal yang biasa. Apalagi, Indonesia sekarang memasuki masa reformasi seringkali ada demokrasi. Sebagai negara demokrasi pancasila, Indonesia memberikan kemerdekaan untuk mengeluarkan pendapat bagi warga negaranya. Hal ini secara jelas telah ditegaskan dalam UUD 1945 (amandemen) pada pasal 28E ayat (3), yang berbunyi “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan menyampaikan pendapat”. Jaminan ini sangat penting bagi negara yang berkedaulatan rakyat. Pedoman dalam mengeluarkan pendapat dalam musyawarah adalah : a.Sadar bahwa semua peserta musyawarah adalah pribadi-pribadi utuh yang mempunyai kemerdekaan penuh untuk berpendapat. b. Bersikap duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi terhadap sesama manusia. c. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. d. Menghindari sifat memaksakan kehendak kepada orang lain. e. Mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat yang diliputi semangat kekeluargaan. f. Menghormati pendapat orang lain meskipun berbeda dengan pendapat kita g. Menerima dan melaksanakan keputusan dengan penuh tanggung jawab