Orang miskin itu menerima takdir miskinnya dengan lapang dada. Walaupun hidup susah, ia tetap bisa tertawa bersama keluarganya dan menghibur orang lain dengan cerita lucu tentang kemiskinan.
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Bahasa Indonesia (Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina dan Perihal Orang Miskin)
1. Anggota kelompok :
1. Eriska Wahyu R.
2. Indah L.
3. Muhammad Abdurrohman
4. Sri Wahyuni B. L.
2.
3. Sinopsis
Awal Kisah Zhu dan Sulaiman dimulai ketika Sulaiman dan ibunya-Nyiwar meminta pertolongan kepada Zhu,
seorang saudagar yang bisnis semakin maju salah satunya dibidang biji kopi. Zhu selalu menerima biji kopi hasil pertanian
dari Kualakambas, yang tanah sengketa yang diperjuangkan Sulaiman. Tanah sengketa itu diperebutkan para petani kopi
termasuk Ayah Sulaiman dengan negara sejak 18 tahun yang lalu. Awalnya Zhu menerima kedatangan Sulaiman dan
ibunya dengan baik. Melihat kondisi Sulaiman dan ibunya, Zhu teringat sosok sang ayah yang berbesar hati mau
menolong para pelarian. Kemudian diterimanya Sulaiman dan ibunya dengan baik di kediaman Zhu. Sulaiman lalu
menceritakan musibah yang dialaminya. Kemudian dia menjual 18 kain tapis yang merupakan hartanya yang tersisa
kepada Zhu. Setelah Zhu membeli kain tapis dari Sulaiman, kemudian Sulaiman dan ibunya pamit meninggalkan Zhu.
4. Beberapa saat setelah kepergian mereka berdua, Zhu kemudian mengambil sehelai kain tapis yang disulam oleh ibu
Sulaiman. Zhu merasa kagum betapa hebat Ibu Nyiwar menyulam kain tapis dengan segenap perasaannya. Zhu kembali teringat
sosok ayahnya dan kenangan-kenangannya yang lalu, lalu ia menyuruh bawahannya untuk mencari dan membawa kembali Sulaiman dan
ibunya. Sehari kemudian Sulaiman dan ibunya kembali ke rumah Zhu. Lalu Zhu meminta mereka tinggal bersamanya. Lambat laun
karena kebersamaannya dengan Sulaiman dan ibunya, Zhu mulai jatuh cinta pada Sulaiman. Menurutnya wawasan Sulaiman luas, dia
sopan dan berani mengambil resiko.
Kemudian Zhu menyampaikan kepada Nyiwar-Ibu Sulaiman bahwa ia mau menjadi istri Sulaiman. Akhirnya Zhu dan
Sulaiman menikah. Disaat kebahagiaan pernikahan mereka segerombolan lelaki garang datang dan memporak-porandakan rumah
mereka. Gerombolan itu lalu menggelandang Sulaiman secara paksa. Akhirnya Sulaiman meninggal dan Zhu sangat terpukul karena
kepergian Sulaiman. Sekarang tinggalah Zhu Ni Xia yang setia kepada Sulaiman, melalui sulamannya Zhu menceritakan kisah cinta
dan kerinduannya kepada Sulaiman.
5. ABSTRAKSI
Zhu, gadis yang berasal dari Kalimantan Timur yang
merantau ke Bandar Lampung. Pesona kecerdasan, keuletan,
serta kecantikan adalah bakat cemerlang yang ia miliki. Ia
merupakan anak dari saudagar besar yang sebagai pemburu
sarang walet yaitu Zhu Miau Jung.
Zhu memiliki kebiasaan menyulam kain tapis semenjak
meninggalnya sang suami, Sulaiman. Dengan menyulam Zhu
mencurahkan perasaan dan kerinduannya kepada Sulaiman.
Betapa ia sangat mencintai Sulaiman dan kesetiaannya setelah
Sulaiman tiada.
6. ORIENTASI
Orientasi (pengenalan cerita) dimulai dari paragraf ke-6 sampai
paragraf ke-9.
Zhu Ni Xia, gadis yang berasal dari Kalimantan Timur
yang merantau ke Bandar Lampung. Pesona kecerdasan,
keuletan, serta kecantikan adalah bakat cemerlang yang ia
miliki. Ia merupakan anak dari saudagar besar yang sebagai
pemburu sarang walet yaitu Zhu Miau Jung.
7. KOMPLIKASI
Setelah kepergian Sulaiman dan Nyiwar, Zhu mengambil salah satu kain hasil
sulaman Nyiwar, ia merasakan apa yang dirasakan oleh Nyiwar dan Sulaiman. Nyiwar
memang pandai menyulam. Ia mencurahkan seluruh perasaannya pada hasil sulamannya.
Esoknya, Zhu menyuruh anak buahnya untuk mencari Sulaiman dan Nyiwar. Satu hari
berlalu, sudah hampir habis harapannya. Namun, esoknya salah satu anak buahnya datang
bersama Sulaiman dan ibunya dan kemudian mereka tinggal di rumah Zhu.
Sulaiman dan ibunya, Nyiwar datang ke kediaman Zhu untuk meminta bantuan. Sesampainya di
rumah Zhu, mereka diterima dengan baik, kemudian Sulaiman menceritakan masalah ynng sedang
dihadapinya. Mereka hendak menjual 18 kain tapis yang dimilikinya. Setelah Zhu membeli 18 kain tapis
milik Nyiwar, Sulaiman dan ibunya segera pamit meninggalkan kediaman Zhu.
8. EVALUASI
Setiap malam Zhu mengajak Nyiwar
menyelami langit halaman. Nyiwar akan terus
bercerita dan Zhu menyimak. Kadang tentang
masa kecil Sulaiman, tentang penembakan, air
mata yang mengalir saat menanam benih kopi,
gelak tawa, tentang apa saja. Nyiwar kadang
terkekeh saat menceritakan Sulaiman. Sulaiman
seperti ayahnya, naluri besar untuk membela dan
melindungi petani ada di dalam dirinya. Adakah
yang gentar menolak takdir? Lama kalamaan
Zhu Ni Xia mulai mencintai Sulaiman.
9. RESOLUSI
Zhu Ni Xia akhirnya menikah dengan Sulaiman dan resmi
memanggil ibu kepada Nyiwar, namun angin ibukota tiba-tiba mengirimkan
badai lebih besar pada parasnya yang jelita. Dari Teluk Jakarta sebuah
kapal perang berpenumpang ratusan prajurit merapat di bandar,
mengendap di subuh hari. Mengepung kota, menyisir gunung. Berita
pemberontakan petani kopi kembali pecah menjadi prahara.
10. KODA
Segerombolan lelaki garang mendobrak gerbang pintu rumah pengantin
jelita, membakar gudang dan memporak-porandakan segala. Teriakan kata
pengkhianat dan penadah mengawali letusan tembakan di pagi buta. Sulaiman
digelandang paksa meninggalkan ceceran darah, dan tatapan penuh cinta. Zhu sangat
terpukul karena kepergian Sulaiman. Sekarang tinggalah Zhu Ni Xia yang setia
kepada Sulaiman, melalui sulamannya Zhu menceritakan kisah cinta dan kerinduannya
kepada Sulaiman.
12. HIPERBOLA
• Ada deraian hujan pada matanya
• Menyerut seluruh jiwa yang sedih
• Disanalah surga dari segala keriangan
• Batin Zhu tercabik parah dan gila
• Membangunnya menjadi istana walet
• Lesung pipitnya yang berkali membikin lelaki mabuk
lantaran rindu
14. PLAUSIBILITAS
...ketika ia resmi memanggil ibu kepada Nyiwar
dan memanggil abang kepada suami...
Di sini memang logis bukan memanggil ibu
kepada mertua dan memanggil abang kepada
sang suami. itulah yang dimaksud
15. Suspense
...Dan gajah yang mati akan menuntut balas dari negara...
Suspense memacu rasa ingin tahu pembaca
terhadap peristiwa yang terjadi pada tokoh atau
peristiwa lainnya. Hal ini sangat penting agar
membuat pembaca tidak jenuh untuk membaca
cerita hingga akhir.
16. Surprise
Zhu yang tiba-tiba jatuh cinta pada Sulaiman setelah melihat
hasil sulaman Nyiwar.
Di dalam cerita ada-ada saja hal
yang tak disangka-sangka terjadi,
hal inilah yang dinamakan
dengan surprise.
17. Unity
Tentunya sebuah cerita memiliki kesatuan dan hubungan yang sangat
erat antar peristiwa satu dengan peristiwa lainnya. Begitu juga
dengan cerpen "Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina", peristiwa satu ke
peristiwa lainnya saling mengikat dan koheren.
18. Konjungsi
Dan bertahun-tahun kemudian, barulah ia mengerti.
Tapi mereka bergeming.
Ketika ia telah resmi memanggil Ibu kepada Nyiwar.
Lalu Zhu melihat kepergian dua orang itu.
20. SINOPSIS
“Aku sudah resmi jadi orang miskin” katanya, sambil memperlihatkan
Kartu Tanda Miskin yang baru diperolehnya dari kelurahan. Kartu Tanda Miskin
yang bersih, licin dan mengkilat karena dilaminating itu disimpan di dompet
lecek dan kosongnya. Diam-diam aku suka mengintip rumah orang miskin itu. Ia
sering duduk melamun dan bersendau gurau bersama istri dan anaknya yang
dekil. Orang miskin itu dikenal ulet. Ia mau bekerja serabutan apa saja, mulai
dari tukang becak, kuli angkut, buruh bangunan. Ia pernah mendatangi dukun
untuk mengubah garis buruk tangannya. Tapi dukun itu berkata bahwa orang
miskin itu mempunyai bakat miskin.
Ia pernah bercerita kepadaku, bahwa terkadang ia bosan hidup miskin.
Ia pernah berniat jadi pelawak. Tapi karena melihat pengalaman temannya ia
mengurungkan niatnya. Orang miskin itu pernah bekerja sebagai badut dengan
kostum rombeng dan menyedihkan. Tak khayal membuat anak-anak menangis.
Akhirnya ia dipecat menjadi badut. Ia akrab sekali dengan lapar. Tiap kali lapar
datang ia selalu mengajaknya untuk berkelekar sekedar melupakan penderitaan.
21. Yang menyenangkan, orang miskin itu memang suka melucu. Ia sering,menceritakan kisah-kisah orang miskin yang sukses kepadaku.
Ia memiliki tiga orang anak yang paling tua berumur 8 tahun dan bungsu belum genap 6 tahun.pernah suatu malam kami nongkrong di warung
pinggir kali, ia suka memanjakan diri menikmati kopi dari hasil anaknya yang mengemis.saat seperti ini, aku sering memperhatikan raut wajahnya.
Wajah orang miskin itu mengingatkanku pada wajah yang selalu muncul setiap kali aku berkaca. Ia suka menghiburku, seperti tipe periang, tapi
aku kerap melihatnya menyembunyikan isak tangisnya. Wajah itu diliputi kesedihan.
Bila lagi sedih orang miskin itu suka dating ke pegajian. Ia akan terkantuk-kantuk sepanjang ceramah tapi langsung semangat begitu
makanan dibagi. Orang miskin itu pernah ditangkap polisi. Saat dikampung sering terjadi pencurian, ia sebagai warga miskin, dituduh melakukan
pencurian. Akhirnya ia dipukuli dan diintrogasi.
Banyak orang berkerumunan pada sore itu, kabarnya ada yang tewas, aku kira orang miskin itu yang tewas karena dipukuli warga. Ternyata
perempuan yang baru melahirkan mati bunuh diri bersama anaknya.Sekarang orang miskin itu memiliki kartu nama yang tertengger gagah
bertuliskan jabatan : orang miskin. Ia telihat keren, ia sering keliling kampong sampil menenteng ponsel sambil bersiul .
22. Saat tubuhnya digerogoti penyakit, dengan entengnya ia pergi ke rumah sakit dengan bermodalkan Kartu Tanda Miskin.
Beruntung sekali orang miskin itu memiliki anak dan istri yang tabah. Suatu sore, orang miskin itu mengajak anak dan istrinya berbelanja ke
mal. Mereka memborong apa saja yang mereka inginkan. Saat di kasir, ia menyerahkan Kartu Tanda Miskin itu, tentu saja petugas
keamanan langsung mengusirnya.
Ia tenang saat anak-anaknya tidak bisa sekolah. Ia berfikir sekolah itu tidak dapat merubah nasib mereka. Saat mendengar itu,
aku kembali memasukan amplop yang hendak kuberikan ke orang miskin itu.
Takdir selalu punya cara yang tak terduga, tanpa firasat apa-apa, orang miskin itu mendadak mati. Anaknya terbengong melihat
jasad ayahnya, sedangkan istrinya sedari tadi menangis, bukan karena sedih tapi bingung mau membelikan kain kafan pake apa.
Para pelayat sudah dongkol menunggu, “kapan hendak dikuburkan?” tanya mereka. Karena merasa hanya bikin susah orang lain,
orang miskin tadi memutuskan untuk kembali hidup. Sejak peristiwa itu, ia sering murung mungkin karena banyak orang yang mengolok-
oloknya. Nasib buruk terkadang memang kurang ajar, suatu hari orang miskin itu berubah menjadi anjing. Anak-istrinya yang kelaparan
segera menyembelihnya.
23. ABSTRAKSI
“Aku sudah resmi jadi orang miskin,” katanya sambil
menunjukkan Kartu Tanda Miskin yang masih bersih,
licin, dan mengkilat. Ia sering melamun melihat anak-
anaknya bermain riang menahan lapar. “ Kelak, ia akan
menjadi orang miskin yang baik dan sukses,” gumamnya.
Suatu sore, aku melihat mereka menikmati teh pahit dan ia
berkata, “ Ceritakan kisah paling lucu dalam hidup kita…”
“Ialah saat aku dan anak-anak kelaparan, lalu
menyembelihmu,” jawab istrinya. Mereka pun tertawa.
24. ORIENTASI
Orang miskin itu dikenal ulet. Namun siang malam ia membanting tulang, tapi alhamdulillah tetap miskin
juga. Ia pernah mendatangi dukun, berharap bisa mengubah nasibnya, namun si dukun berkata, “Mestinya
kamu bersyukur, tidak setiap orang punya bakat miskin seperti kamu.” Sejak itulah, ia berusaha
konsisten menjadi miskin. Ia pernah menjadi badut. Namun setiap ia menghibur, anak-anak yang dihibur
selalu menangis ketakutan. Orang miskin itu akrab sekali dengan lapar. Ia sering bermain dengan lapar
setiap kali lapar berkunjung dan mereka tertawa terpingkal-pingkal.
25. KOMPLIKASI
Yang menyenangkan, orang miskin itu memang suka
melucu. Ia kerap menceritakan kisah orang miskin yang
sukses. “Aku kenal kolega orang miskin yang kukagumi.
Dia merintis karier jadi orang miskin untuk membesarkan
anaknya. Sekarang satu anaknya di ITB, satu di UI, satu
di UGM, dan yang terakhir di Undip,” katanya. “Wah,
hebat! Semua kuliah, ya?” ujarku. “Tidak. Semuanya
mengemis disana.”
Orang miskin itu punya tiga anak. Yang sulung
berumur 8 tahun dan yang bungsu belum genap 6 tahun.
Dia bercita-cita agar anaknya menjadi orang miskin yang
26. Lanjutan……
“Makanya, sekali-kali cobalah jadi orang miskin,”
ujarnya, sambil menepuk pundakku. “Kalau kamu miskin,
kamu punya cukup tabungan penderitaan yang cukup untuk
membiayaimu sepanjang hidup. Kamu bakal punya
cadangan kesedihan yang melimpah.” Ada saat-saat wajah
orang miskin itu diliputi kesedihan. “Jangan salah, aku
sedih karena banyak orang malu mengakui miskin,”
ujarnya.
Bila lagi sedih, ia suka datang ke pengajian. Ia akan
terkantuk-kantuk sepanjang ceramah, tapi langsung
semangat saat makanan dibagikan. Ada suatu cerita
kesukaannya. Suatu malam ada pencuri masuk ke
27. EVALUASISaat sakit, dengan entengnya ia melenggang ke rumah sakit. Ia menyerahkan Kartu Tanda
Miskinnya kepada suster dan dibiarkan tidur di lantai lorong berhari-hari. Setelah tanpa diperiksa, ia
disuruh pulang dengan bekal obat murahan. Untungnya ia punya istri yang tabah, kata orang-orang. Suatu
sore, ia mengajak keluarganya ke mall. Di kasir, dengan bangganya ia memberikan Kartu Tanda
Miskinnya, dan tentu petugas mengusirnya. Ia tenang anak-anaknya tak sekolah. “Buat apa sekolah? Entar
malah jadi kaya. Nggak ada lagi yang berdesak-desakan dan saling injak saat pembagian beras dan
sembako. Itulah sebabnya orang miskin harus terus dilestarikan,” katanya.
28. RESOLUSI
Takdir berkata lain, mendadak ia mati. Istrinya menangis
karena bingung mesti beli kain kafan, nisan, dan bayar lunas
kuburan. Seharian ia mencari utangan, tapi tetap tak cukup.
“Bagaimana, mau dikubur tidak?” Para pelayat mulai
menggerutu. Karena merasa hanya bikin susah dan merepotkan,
maka orang miskin itu pun memutuskan untuk hidup kembali.
Sejak itu, kuperhatikan, ia jadi sering murung. Mungkin
karena banyak orang yang kini selalu mengolok-oloknya. Orang-
orang pun tertawa ngakak.
29. KODA
Nasib buruk kadang memang kurang ajar. Suatu hari, orang
miskin itu berubah menjadi anjing. Itulah hari paling membahagiakan
dalam hidupnya. Anak istrinya yang kelaparan segera menyembelihnya.
30. Plausibilitas
Orang miskin itu dikenal ulet. Ia mau
bekerja serabutan apa saja. Jadi tukang
becak, kuli angkut, buruh bangunan,
pemulung, tukang parkir.
32. Surprise
“Sekarang satu anaknya di ITB, satu di UI, satu di UGM, dan satunya lagi di Und
“Wah, hebat banget!” ujarku. “semua kuliah, ya?”
“Tidak. Semua jadi pengemis di kampus itu.”
33. Unity
Dalam cerpen “Perihal Orang Miskin”
ini, dalam setiap paragraf terdapat
kesatuan dan keterikatan yang
menunjukkan alur unity.
34. Personifikasi
• Setiap kali lapar berkunjung
• Dan lapar akan terpingkal-pingkal
Antitesis
• Ia akan terantuk antuk sepanjang ceramah tapi langsung
semangat begitu makanan dibagikan
35. PERBEDAAN KEDUA CERPEN
CERPEN 1 CERPEN 2
Ceritanya sulit dipahami Ceritanya mudah dipahami
Sudut pandang orang ketiga jamak Sudut pandang orang ketiga tunggal
Alurnya campuran Alurnya maju
Berisi cerita sedih Berisi cerita yang bahagia