SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
SUWANDONO
PENDAHULUAN
mata kuliah ini wajib diikuti oleh setiap mahasiswa pada
semua program studi terutama untuk program studi non
exacta dengan maksud mahasiswa dikenalkan pada
konsep-konsep dasar alamiah dalam menunjang dan
melandasi pengetahuan mahasiswa dalam memahami,
mengkaji dan menerapkan pengetahuan lainnya,
khususnya pemecahan-pemecahan masalah, teori maupun
konsep ilmu yang berkaitan dengan alam
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam
(natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji
tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di
muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip
I. PERKEMBANGAN ALAM PIKIR MANUSIA :
 Rasa ingin tahu :
 Manusia memiliki rasa ingin tahu tentang benda-
 benda di sekelilingnya, alam sekitarnya, bulan ,
 bintang, matahari bahkan dirinya sendiri, rasa
 ingin tahu manusia berkembang.
 Hewan juga mempunyai rasa ingin tahu tetapi tidak
 berkembang atau disebut idle coriousity. Segala
 aktivitasnya didorong oleh instink dengan tujuan
 untuk kelestarian hidupnya.
 Rasa ingin tahu tidak dimiliki oleh benda –benda
 tak hidup seperti batu, tanah, sungai, angin dsb.
.
- Benda mati : bergerak, berpindah, berkembang
  pengaruh alam.
- Tumbuhan : berkembang  melestarikan hidup.
- Hewan : berpindah-pindah, berkembang biak,
 membuat sarang  insting
 (tetap sepanjang jaman)
- Manusia : berkembang dengan berpikir
 - makanan
 - tempat tinggal
 - pakaian
 - pekerjaan
 - kendaraan
 - obat-obatan, dll.
II. MITOS :
1. Timbulnya mitos
Mitos adalah pengetahuan-pengetahuan baru yang
bermunculan dan merupakan gabungan dari
pengamatan pengalaman dan kepercayaan.
Cerita yang berdasarkan mitos disebut : legenda.
Contoh :
1) apakah pelangi itu ? Karena tdk terjawab mereka
mereka-reka sendiri dengan jawaban pelangi
adalah selendang bidadari, timbul pengetahuan
baru “bidadari”
2) gunung meletus, karena yang berkuasa di gunung
itu sedang marah, muncul pengetahuan baru
“yang berkuasa” di hutan, disungai, pohon, bulan ,
Timbulnya mitos, karena keterbatasan indera
manusia :
1. Alat penglihatan : terbatas untuk melihat benda
yang
bergerak begitu cepat, membedakan 10 gambar dlm
waktu 1 detik, ukuran yang terlalu kecil atau benda
yang terlalu jauh.
2. Alat pendengaran : terbatas pada getaran yang ber
frekuensi 20 sampai 20.000 Hz atau intensitas
0 sampai 140 dB.
3. Alat pencium dan pengecap : manusia hanya bisa
membedakan 4 jenis rasa manis, masam, asin dan
pahit, bahu bisa dikenal bila diudara lebih dari
.
Alat-alat indera sangat berbeda diantara manusia, ada
yang tajam ada yang tidak (lemah), akibat keterbatas
an itu timbul salah informasi, salah tafsir dan salah
pemikiran, untuk meningkatkan ketepatan alat inde
ra tersebut dapat dengan dilatih atau dengan pencip
taan alat.
Jadi mitos dapat diterima manusia saat itu karena :
1. Keterbatasan pengetahuan disebabkan keterbatasan
penginderaan baik langsung maupun dengan alat.
2. Keterbatasan penalaran manusia pada masa itu, dan
3. Hasrat ingin tahunya terpenuhi.
.
2. Kepuasan dan ketidak puasan thd. mitos :
 Perbedaan pola pikir orang jaman Babilon yang puas
 dengan mitos (700 – 600 SM) dengan orang jaman
 Yunani (600 – 200 SM) yang sdh mulai dengan pemi
 kiran rasional, adalah :
 Pengetahuan hasil pemikiran orang Babilon didasar
 kan atas pengamatan, pengalaman dan pemikiran
 yang serba terbatas kemudian dilengkapi atau disem
 purnakan dengan mitos.
 Adapun pengetahuan hasil pemikiran orang Yunani
 dari pengamatan yang lebih sempurna dengan
 ditemukannya teropong bintang juga didasarkan
 pemikiran rasional atau akal sehat. (metode diduksi,
 mengambil kesimpulan dari umum ke yang khusus)
3. Langkah lebih maju dari pola pikir mitos :
 Adalah penggabungan antara pengamatan,
 pengalaman dan rasional (ajaran orang Yunani
pada
 600 – 200 SM) :
1) Thales (624 – 546 SM)
 Astronom, ahli matematika dan teknik, manusia
 pertama yang mempertanyakan asal-usul semua
 benda di alam raya ini, pendapatnya :
 - bintang mengeluarkan cahaya sedang bulan seke
 dar memantulkan cahaya dari matahari.
 - bumi seperti piring datar yang terapung diatas air.
2) Anaximander (610 – 546 SM)
 Sejaman dengan Thales berpendapat bahwa alam
 semesta berbentuk seperti bola dan bumi sebagai
 pusatnya, langit dengan seisinya beredar mengeli
 lingi bumi, pendapat ini bertahan dua abad, dia
 yang mengajarkan “jam matahari” dan petunjuk
 waktu dengan tongkat.
3) Anaximenes (560 – 520 SM)
 Ia berpendapat bahwa unsur dasar pembentukan
 semua benda adalah air.
6) Empedokles (480 – 430 SM)
 Menyempurnakan ajaran Pythagoras, bahwa di
 samping 4 unsur ada tenega penyekat (tarik
 menarik) dan tenaga pemisah (tolak menolak)
 yang memisahkan atau mempersatukan unsur –
 unsur.
7) Plato (427 – 347 SM)
 Mempunyai titik tolak berpikir yang berbeda dari
 orang-orang sebelumnya, menurutnya keaneka
 ragaman yang nampak ini sebenarnya suatu dupli
 kat saja dari sesuatu yang kekal dan immaterial.
.4) Pythagoras (500 SM)
 - berpendapat bahwa : unsur dasar ada 4 yaitu
 tanah, api, udara dan air.
 - bumi bulat dan berputar.
 - penemu dalil Pythagoras.
5) Demokratos (460 – 370 SM)
 Penemu konsep atom : bahwa suatu benda
dipecah
 terus menerus suatu saat sampailah pada bagian
 yang terkecil dari benda itu yang tidak dapat di
 bagi lagi disebut atomos atau atom.
8. Aristoteles ( 348 – 322 SM )
Aristoteles tidak percaya adanya ruang hampa, ia
berpendapat bahwa bila disuatu tempat tidak ada
apa- apanya (benda) disitu ada sesuatu yang
immaterial
yaitu ether. Ajaran Aristoteles yang penting adalah
suatu pola berpikir dalam memperoleh kebenaran
berdasarkan logika.
Contoh :
- Semua manusia harus mengalami kematian (1)
- Si Fulan adalah manusia (2)
- Si Fulan harus mengalami kematian
Jadi kesimpulan ditarik dari sesuatu yang umum
menu
ju yang khusus ( metode diduksi). Pengaruh buah
9. Ptolomeus (127 – 151 M)
Dia adalah orang besar 450 tahun setelah Aristoteles
pendapat yang patut dicatat ialah bahwa bumi
adalah pusat jagad raya, berbentuk bulat diam
setimbang tanpa tiang penyangga, bintang-bintang
menempel tetap pada langit dan berputar mengeli
lingi bumi sekali dalam 24 jam, planet beredar
melalui orbitnya sendiri terletak antara bumi dan
bintang.
III. METODE ILMIAH :
1) Pengetahuan :
Pengetahuan adalah sesuatu yang kita ketahui, diawali
dengan adanya sentuhan pada indra, dengan sentuhan
timbul pengalaman (PENGETAHUAN), pengalaman ada
2 macam :
a) pengalaman diri sendiri
b) pengalaman dari orang lain
Pengertian “tahu” :
a) kenal
b) sadar
c) insaf
d) mengerti
Pengetahuan ada 2 macam :
1) pengetahuan biasa 2) pengetahuan ilmiah
1) pengetahuan biasa, adalah pengetahuan yang
dipergunakan orang untuk kehidupan sehari-hari
2) pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan, adalah
pengetahuan yang memenuhi syarat-syarat
keilmuan.
Sebelum ditemukan metode ilmiah, pengetahuan
diperoleh dengan : 1) prasangka
2) intuisi
3) trial and error
Pengetahuan dapat dikatakan ilmiah bila memenuhi
empat syarat, yaitu :
1) obyektif, pengetahuan itu sesuai dengan obyeknya
2) metodik, pengetahuan itu diperoleh dengan cara-
 cara tertentu yang teratur dan terkontrol
3) sistimatik, pengetahuan itu tersusun dalam suatu
 sistem
4) universal (berlaku umum), pengetahuan itu ber
 laku untuk semua orang, dengan cara eksperimen
 yang sama akan memperoleh hasil yang sama
 atau konsisten.
.Langkah langkah operasional metode ilmiah :
1) perumusan masalah
2) penyusunan hipotesis
3) pengujian hipotesis
4) penarikan kesimpulan
Keterbatasan metode ilmiah :
1) bersifat tentatif
2) tidak sanggup menguji adanya TUHAN
3) tidak sanggup membuat kesimpulan baik dan
buruk
 atau sistem nilai
4) tidak sanggup menjangkau ttg seni dan keindahan
.
Keunggulan metode ilmiah ada 7 , membimbing kita :
1) mencintai kebenaran yg obyektif, bersikap adil,
men
 jurus kearah hidup bahagia
2) menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut
3) tidak percaya tahayul, astronomi dan untung 2 an
4) ingin tahu lebih banyak
5) tidak berpikir secara prasangka
6) tidak percaya begitu saja tanpa bukti yg nyata
7) bersikap optimis, teliti dan berani membuat pernya
 taan yang benar

More Related Content

What's hot

Perkembangan Penalaran Manusia sampai Terwujudnya Metode Ilmiah
Perkembangan Penalaran Manusia sampai Terwujudnya Metode IlmiahPerkembangan Penalaran Manusia sampai Terwujudnya Metode Ilmiah
Perkembangan Penalaran Manusia sampai Terwujudnya Metode IlmiahYesica Adicondro
 
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)Nurainun Adamy
 
Materi IAD BAB 1 - BAB 5
Materi IAD BAB 1 - BAB 5Materi IAD BAB 1 - BAB 5
Materi IAD BAB 1 - BAB 5BagasBlogger
 
Proses perkembangan pola pikir manusia
Proses perkembangan pola pikir manusiaProses perkembangan pola pikir manusia
Proses perkembangan pola pikir manusiaDul Bjn
 
Tugas Ilmu Kealaman Dasar
Tugas Ilmu Kealaman DasarTugas Ilmu Kealaman Dasar
Tugas Ilmu Kealaman DasarFahmy Metala
 
PPT ILMU KEALAMAN DASAR
PPT ILMU KEALAMAN DASARPPT ILMU KEALAMAN DASAR
PPT ILMU KEALAMAN DASARClaudy Zoldycs
 
Perkembangan Pengetahuan Manusia
Perkembangan Pengetahuan ManusiaPerkembangan Pengetahuan Manusia
Perkembangan Pengetahuan ManusiaIntan Irawati
 
Materi Ilmu Alamiah Dasar
Materi Ilmu Alamiah DasarMateri Ilmu Alamiah Dasar
Materi Ilmu Alamiah DasarNela II
 
Modul ilmu-alamiah-dasar2
Modul ilmu-alamiah-dasar2Modul ilmu-alamiah-dasar2
Modul ilmu-alamiah-dasar2Haris Armstrong
 
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiah
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiahKelebihan dan kelemahan metode ilmiah
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiahDewi Kurnia Asih
 
ILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARtriewuland
 
Power ponit Ilmu Alamiah Dasar
Power ponit  Ilmu Alamiah DasarPower ponit  Ilmu Alamiah Dasar
Power ponit Ilmu Alamiah Dasarmonalisaibrahim
 
Pertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipaPertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipaNurainun Adamy
 
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdfTaksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdfherzanetti
 
teori evolusi dan rekayasa reproduksi
teori evolusi dan rekayasa reproduksiteori evolusi dan rekayasa reproduksi
teori evolusi dan rekayasa reproduksiRetno Nindia
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasaranggutbawah
 
Bab 2 alam pikiran manusia dan perkembangannya
Bab 2 alam pikiran manusia dan perkembangannyaBab 2 alam pikiran manusia dan perkembangannya
Bab 2 alam pikiran manusia dan perkembangannyaikhsan muhamad
 

What's hot (20)

Perkembangan Penalaran Manusia sampai Terwujudnya Metode Ilmiah
Perkembangan Penalaran Manusia sampai Terwujudnya Metode IlmiahPerkembangan Penalaran Manusia sampai Terwujudnya Metode Ilmiah
Perkembangan Penalaran Manusia sampai Terwujudnya Metode Ilmiah
 
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
 
Materi IAD BAB 1 - BAB 5
Materi IAD BAB 1 - BAB 5Materi IAD BAB 1 - BAB 5
Materi IAD BAB 1 - BAB 5
 
Proses perkembangan pola pikir manusia
Proses perkembangan pola pikir manusiaProses perkembangan pola pikir manusia
Proses perkembangan pola pikir manusia
 
Tugas Ilmu Kealaman Dasar
Tugas Ilmu Kealaman DasarTugas Ilmu Kealaman Dasar
Tugas Ilmu Kealaman Dasar
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Ilmu alamiah
Ilmu alamiahIlmu alamiah
Ilmu alamiah
 
PPT ILMU KEALAMAN DASAR
PPT ILMU KEALAMAN DASARPPT ILMU KEALAMAN DASAR
PPT ILMU KEALAMAN DASAR
 
Perkembangan Pengetahuan Manusia
Perkembangan Pengetahuan ManusiaPerkembangan Pengetahuan Manusia
Perkembangan Pengetahuan Manusia
 
Materi Ilmu Alamiah Dasar
Materi Ilmu Alamiah DasarMateri Ilmu Alamiah Dasar
Materi Ilmu Alamiah Dasar
 
Modul ilmu-alamiah-dasar2
Modul ilmu-alamiah-dasar2Modul ilmu-alamiah-dasar2
Modul ilmu-alamiah-dasar2
 
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiah
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiahKelebihan dan kelemahan metode ilmiah
Kelebihan dan kelemahan metode ilmiah
 
ILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASARILMU ALAMIAH DASAR
ILMU ALAMIAH DASAR
 
Power ponit Ilmu Alamiah Dasar
Power ponit  Ilmu Alamiah DasarPower ponit  Ilmu Alamiah Dasar
Power ponit Ilmu Alamiah Dasar
 
Pertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipaPertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipa
 
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdfTaksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
 
teori evolusi dan rekayasa reproduksi
teori evolusi dan rekayasa reproduksiteori evolusi dan rekayasa reproduksi
teori evolusi dan rekayasa reproduksi
 
Pembelajaransainssd
PembelajaransainssdPembelajaransainssd
Pembelajaransainssd
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Bab 2 alam pikiran manusia dan perkembangannya
Bab 2 alam pikiran manusia dan perkembangannyaBab 2 alam pikiran manusia dan perkembangannya
Bab 2 alam pikiran manusia dan perkembangannya
 

Viewers also liked (13)

Jo's CV 2
Jo's CV 2Jo's CV 2
Jo's CV 2
 
Naratriptan 121679-13-8-api
Naratriptan 121679-13-8-apiNaratriptan 121679-13-8-api
Naratriptan 121679-13-8-api
 
Terapi Realitas
Terapi RealitasTerapi Realitas
Terapi Realitas
 
Moxonidine hydrochloride 75438-57-2-api
Moxonidine hydrochloride 75438-57-2-apiMoxonidine hydrochloride 75438-57-2-api
Moxonidine hydrochloride 75438-57-2-api
 
Moexipril 103775-10-6-api
Moexipril 103775-10-6-apiMoexipril 103775-10-6-api
Moexipril 103775-10-6-api
 
Anil_Resume
Anil_ResumeAnil_Resume
Anil_Resume
 
Anil_Resume
Anil_ResumeAnil_Resume
Anil_Resume
 
Quantitative research
Quantitative researchQuantitative research
Quantitative research
 
Nama: susanto Nim; 3402140140 manajemen D
Nama: susanto Nim; 3402140140 manajemen D Nama: susanto Nim; 3402140140 manajemen D
Nama: susanto Nim; 3402140140 manajemen D
 
Will and going to
Will and going toWill and going to
Will and going to
 
Laundry soap
Laundry soapLaundry soap
Laundry soap
 
Hindustan Yellowpages
Hindustan YellowpagesHindustan Yellowpages
Hindustan Yellowpages
 
Demographic model
Demographic modelDemographic model
Demographic model
 

Similar to OPTIMALKAN SUKSES

Materi_I_ILMU_ALAMIAH_DASAR.ppt
Materi_I_ILMU_ALAMIAH_DASAR.pptMateri_I_ILMU_ALAMIAH_DASAR.ppt
Materi_I_ILMU_ALAMIAH_DASAR.pptLitbangKpm
 
Kuliah filafat (S1).ppt
Kuliah filafat (S1).pptKuliah filafat (S1).ppt
Kuliah filafat (S1).pptYusufRauf2
 
the basics of logic and philosophy of science
the basics of logic and philosophy of sciencethe basics of logic and philosophy of science
the basics of logic and philosophy of scienceBakrie University
 
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Stugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Smitamitadwisetyani
 
PPT Kelompok 4_Wawasan IPTEKS.pptx
PPT Kelompok 4_Wawasan IPTEKS.pptxPPT Kelompok 4_Wawasan IPTEKS.pptx
PPT Kelompok 4_Wawasan IPTEKS.pptxJacklynPakidi
 
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdfFilsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdfVinaAnastasya
 
FILSAFAT ILMU PPDS Anestesi.pptx
FILSAFAT ILMU PPDS Anestesi.pptxFILSAFAT ILMU PPDS Anestesi.pptx
FILSAFAT ILMU PPDS Anestesi.pptxsyukronchalim
 
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatDedi Yulianto
 
Ilmu, filsafat dan teologi
Ilmu, filsafat dan teologiIlmu, filsafat dan teologi
Ilmu, filsafat dan teologiMuhammad Idris
 
Filsafat filsafat sains
Filsafat filsafat sainsFilsafat filsafat sains
Filsafat filsafat sainsdvryin26
 
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUANSEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUANAlvenolia Adaong
 
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuanfilsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuanCecep Kustandi
 

Similar to OPTIMALKAN SUKSES (20)

Iad
IadIad
Iad
 
Bab 1 .ppt
Bab 1 .pptBab 1 .ppt
Bab 1 .ppt
 
Metode ilmiah
Metode ilmiahMetode ilmiah
Metode ilmiah
 
Materi_I_ILMU_ALAMIAH_DASAR.ppt
Materi_I_ILMU_ALAMIAH_DASAR.pptMateri_I_ILMU_ALAMIAH_DASAR.ppt
Materi_I_ILMU_ALAMIAH_DASAR.ppt
 
Sejarah fisika
Sejarah fisikaSejarah fisika
Sejarah fisika
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Kuliah filafat (S1).ppt
Kuliah filafat (S1).pptKuliah filafat (S1).ppt
Kuliah filafat (S1).ppt
 
mitos.ppt
mitos.pptmitos.ppt
mitos.ppt
 
the basics of logic and philosophy of science
the basics of logic and philosophy of sciencethe basics of logic and philosophy of science
the basics of logic and philosophy of science
 
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Stugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
 
PPT Kelompok 4_Wawasan IPTEKS.pptx
PPT Kelompok 4_Wawasan IPTEKS.pptxPPT Kelompok 4_Wawasan IPTEKS.pptx
PPT Kelompok 4_Wawasan IPTEKS.pptx
 
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdfFilsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
 
FILSAFAT ILMU PPDS Anestesi.pptx
FILSAFAT ILMU PPDS Anestesi.pptxFILSAFAT ILMU PPDS Anestesi.pptx
FILSAFAT ILMU PPDS Anestesi.pptx
 
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
 
Ilmu, filsafat dan teologi
Ilmu, filsafat dan teologiIlmu, filsafat dan teologi
Ilmu, filsafat dan teologi
 
Filsafat filsafat sains
Filsafat filsafat sainsFilsafat filsafat sains
Filsafat filsafat sains
 
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUANSEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
 
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuanfilsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
filsafat, pengetahuan dan ilmu pengetahuan
 

OPTIMALKAN SUKSES

  • 2. PENDAHULUAN mata kuliah ini wajib diikuti oleh setiap mahasiswa pada semua program studi terutama untuk program studi non exacta dengan maksud mahasiswa dikenalkan pada konsep-konsep dasar alamiah dalam menunjang dan melandasi pengetahuan mahasiswa dalam memahami, mengkaji dan menerapkan pengetahuan lainnya, khususnya pemecahan-pemecahan masalah, teori maupun konsep ilmu yang berkaitan dengan alam Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip
  • 3. I. PERKEMBANGAN ALAM PIKIR MANUSIA :  Rasa ingin tahu :  Manusia memiliki rasa ingin tahu tentang benda-  benda di sekelilingnya, alam sekitarnya, bulan ,  bintang, matahari bahkan dirinya sendiri, rasa  ingin tahu manusia berkembang.  Hewan juga mempunyai rasa ingin tahu tetapi tidak  berkembang atau disebut idle coriousity. Segala  aktivitasnya didorong oleh instink dengan tujuan  untuk kelestarian hidupnya.  Rasa ingin tahu tidak dimiliki oleh benda –benda  tak hidup seperti batu, tanah, sungai, angin dsb.
  • 4. . - Benda mati : bergerak, berpindah, berkembang   pengaruh alam. - Tumbuhan : berkembang  melestarikan hidup. - Hewan : berpindah-pindah, berkembang biak,  membuat sarang  insting  (tetap sepanjang jaman) - Manusia : berkembang dengan berpikir  - makanan  - tempat tinggal  - pakaian  - pekerjaan  - kendaraan  - obat-obatan, dll.
  • 5. II. MITOS : 1. Timbulnya mitos Mitos adalah pengetahuan-pengetahuan baru yang bermunculan dan merupakan gabungan dari pengamatan pengalaman dan kepercayaan. Cerita yang berdasarkan mitos disebut : legenda. Contoh : 1) apakah pelangi itu ? Karena tdk terjawab mereka mereka-reka sendiri dengan jawaban pelangi adalah selendang bidadari, timbul pengetahuan baru “bidadari” 2) gunung meletus, karena yang berkuasa di gunung itu sedang marah, muncul pengetahuan baru “yang berkuasa” di hutan, disungai, pohon, bulan ,
  • 6. Timbulnya mitos, karena keterbatasan indera manusia : 1. Alat penglihatan : terbatas untuk melihat benda yang bergerak begitu cepat, membedakan 10 gambar dlm waktu 1 detik, ukuran yang terlalu kecil atau benda yang terlalu jauh. 2. Alat pendengaran : terbatas pada getaran yang ber frekuensi 20 sampai 20.000 Hz atau intensitas 0 sampai 140 dB. 3. Alat pencium dan pengecap : manusia hanya bisa membedakan 4 jenis rasa manis, masam, asin dan pahit, bahu bisa dikenal bila diudara lebih dari
  • 7. . Alat-alat indera sangat berbeda diantara manusia, ada yang tajam ada yang tidak (lemah), akibat keterbatas an itu timbul salah informasi, salah tafsir dan salah pemikiran, untuk meningkatkan ketepatan alat inde ra tersebut dapat dengan dilatih atau dengan pencip taan alat. Jadi mitos dapat diterima manusia saat itu karena : 1. Keterbatasan pengetahuan disebabkan keterbatasan penginderaan baik langsung maupun dengan alat. 2. Keterbatasan penalaran manusia pada masa itu, dan 3. Hasrat ingin tahunya terpenuhi.
  • 8. . 2. Kepuasan dan ketidak puasan thd. mitos :  Perbedaan pola pikir orang jaman Babilon yang puas  dengan mitos (700 – 600 SM) dengan orang jaman  Yunani (600 – 200 SM) yang sdh mulai dengan pemi  kiran rasional, adalah :  Pengetahuan hasil pemikiran orang Babilon didasar  kan atas pengamatan, pengalaman dan pemikiran  yang serba terbatas kemudian dilengkapi atau disem  purnakan dengan mitos.  Adapun pengetahuan hasil pemikiran orang Yunani  dari pengamatan yang lebih sempurna dengan  ditemukannya teropong bintang juga didasarkan  pemikiran rasional atau akal sehat. (metode diduksi,  mengambil kesimpulan dari umum ke yang khusus)
  • 9. 3. Langkah lebih maju dari pola pikir mitos :  Adalah penggabungan antara pengamatan,  pengalaman dan rasional (ajaran orang Yunani pada  600 – 200 SM) : 1) Thales (624 – 546 SM)  Astronom, ahli matematika dan teknik, manusia  pertama yang mempertanyakan asal-usul semua  benda di alam raya ini, pendapatnya :  - bintang mengeluarkan cahaya sedang bulan seke  dar memantulkan cahaya dari matahari.  - bumi seperti piring datar yang terapung diatas air.
  • 10. 2) Anaximander (610 – 546 SM)  Sejaman dengan Thales berpendapat bahwa alam  semesta berbentuk seperti bola dan bumi sebagai  pusatnya, langit dengan seisinya beredar mengeli  lingi bumi, pendapat ini bertahan dua abad, dia  yang mengajarkan “jam matahari” dan petunjuk  waktu dengan tongkat. 3) Anaximenes (560 – 520 SM)  Ia berpendapat bahwa unsur dasar pembentukan  semua benda adalah air.
  • 11. 6) Empedokles (480 – 430 SM)  Menyempurnakan ajaran Pythagoras, bahwa di  samping 4 unsur ada tenega penyekat (tarik  menarik) dan tenaga pemisah (tolak menolak)  yang memisahkan atau mempersatukan unsur –  unsur. 7) Plato (427 – 347 SM)  Mempunyai titik tolak berpikir yang berbeda dari  orang-orang sebelumnya, menurutnya keaneka  ragaman yang nampak ini sebenarnya suatu dupli  kat saja dari sesuatu yang kekal dan immaterial.
  • 12. .4) Pythagoras (500 SM)  - berpendapat bahwa : unsur dasar ada 4 yaitu  tanah, api, udara dan air.  - bumi bulat dan berputar.  - penemu dalil Pythagoras. 5) Demokratos (460 – 370 SM)  Penemu konsep atom : bahwa suatu benda dipecah  terus menerus suatu saat sampailah pada bagian  yang terkecil dari benda itu yang tidak dapat di  bagi lagi disebut atomos atau atom.
  • 13. 8. Aristoteles ( 348 – 322 SM ) Aristoteles tidak percaya adanya ruang hampa, ia berpendapat bahwa bila disuatu tempat tidak ada apa- apanya (benda) disitu ada sesuatu yang immaterial yaitu ether. Ajaran Aristoteles yang penting adalah suatu pola berpikir dalam memperoleh kebenaran berdasarkan logika. Contoh : - Semua manusia harus mengalami kematian (1) - Si Fulan adalah manusia (2) - Si Fulan harus mengalami kematian Jadi kesimpulan ditarik dari sesuatu yang umum menu ju yang khusus ( metode diduksi). Pengaruh buah
  • 14. 9. Ptolomeus (127 – 151 M) Dia adalah orang besar 450 tahun setelah Aristoteles pendapat yang patut dicatat ialah bahwa bumi adalah pusat jagad raya, berbentuk bulat diam setimbang tanpa tiang penyangga, bintang-bintang menempel tetap pada langit dan berputar mengeli lingi bumi sekali dalam 24 jam, planet beredar melalui orbitnya sendiri terletak antara bumi dan bintang.
  • 15. III. METODE ILMIAH : 1) Pengetahuan : Pengetahuan adalah sesuatu yang kita ketahui, diawali dengan adanya sentuhan pada indra, dengan sentuhan timbul pengalaman (PENGETAHUAN), pengalaman ada 2 macam : a) pengalaman diri sendiri b) pengalaman dari orang lain Pengertian “tahu” : a) kenal b) sadar c) insaf d) mengerti
  • 16. Pengetahuan ada 2 macam : 1) pengetahuan biasa 2) pengetahuan ilmiah 1) pengetahuan biasa, adalah pengetahuan yang dipergunakan orang untuk kehidupan sehari-hari 2) pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan, adalah pengetahuan yang memenuhi syarat-syarat keilmuan. Sebelum ditemukan metode ilmiah, pengetahuan diperoleh dengan : 1) prasangka 2) intuisi 3) trial and error
  • 17. Pengetahuan dapat dikatakan ilmiah bila memenuhi empat syarat, yaitu : 1) obyektif, pengetahuan itu sesuai dengan obyeknya 2) metodik, pengetahuan itu diperoleh dengan cara-  cara tertentu yang teratur dan terkontrol 3) sistimatik, pengetahuan itu tersusun dalam suatu  sistem 4) universal (berlaku umum), pengetahuan itu ber  laku untuk semua orang, dengan cara eksperimen  yang sama akan memperoleh hasil yang sama  atau konsisten.
  • 18. .Langkah langkah operasional metode ilmiah : 1) perumusan masalah 2) penyusunan hipotesis 3) pengujian hipotesis 4) penarikan kesimpulan Keterbatasan metode ilmiah : 1) bersifat tentatif 2) tidak sanggup menguji adanya TUHAN 3) tidak sanggup membuat kesimpulan baik dan buruk  atau sistem nilai 4) tidak sanggup menjangkau ttg seni dan keindahan
  • 19. . Keunggulan metode ilmiah ada 7 , membimbing kita : 1) mencintai kebenaran yg obyektif, bersikap adil, men  jurus kearah hidup bahagia 2) menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut 3) tidak percaya tahayul, astronomi dan untung 2 an 4) ingin tahu lebih banyak 5) tidak berpikir secara prasangka 6) tidak percaya begitu saja tanpa bukti yg nyata 7) bersikap optimis, teliti dan berani membuat pernya  taan yang benar