Mata kuliah ini memperkenalkan konsep-konsep dasar ilmu alam kepada mahasiswa non-eksakta. Dokumen ini membahas perkembangan pemikiran manusia dari mitos hingga metode ilmiah, termasuk rasa ingin tahu manusia, mitos-mitos pada zaman Babilonia dan Yunani Kuno, serta cendekiawan-cendekiawan penting seperti Thales, Aristoteles, dan Ptolomeus. Metode ilmiah dikemukakan sebagai pengetahuan yang
2. PENDAHULUAN
mata kuliah ini wajib diikuti oleh setiap mahasiswa pada
semua program studi terutama untuk program studi non
exacta dengan maksud mahasiswa dikenalkan pada
konsep-konsep dasar alamiah dalam menunjang dan
melandasi pengetahuan mahasiswa dalam memahami,
mengkaji dan menerapkan pengetahuan lainnya,
khususnya pemecahan-pemecahan masalah, teori maupun
konsep ilmu yang berkaitan dengan alam
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam
(natural science) merupakan pengetahuan yang mengkaji
tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di
muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip
3. I. PERKEMBANGAN ALAM PIKIR MANUSIA :
Rasa ingin tahu :
Manusia memiliki rasa ingin tahu tentang benda-
benda di sekelilingnya, alam sekitarnya, bulan ,
bintang, matahari bahkan dirinya sendiri, rasa
ingin tahu manusia berkembang.
Hewan juga mempunyai rasa ingin tahu tetapi tidak
berkembang atau disebut idle coriousity. Segala
aktivitasnya didorong oleh instink dengan tujuan
untuk kelestarian hidupnya.
Rasa ingin tahu tidak dimiliki oleh benda –benda
tak hidup seperti batu, tanah, sungai, angin dsb.
4. .
- Benda mati : bergerak, berpindah, berkembang
pengaruh alam.
- Tumbuhan : berkembang melestarikan hidup.
- Hewan : berpindah-pindah, berkembang biak,
membuat sarang insting
(tetap sepanjang jaman)
- Manusia : berkembang dengan berpikir
- makanan
- tempat tinggal
- pakaian
- pekerjaan
- kendaraan
- obat-obatan, dll.
5. II. MITOS :
1. Timbulnya mitos
Mitos adalah pengetahuan-pengetahuan baru yang
bermunculan dan merupakan gabungan dari
pengamatan pengalaman dan kepercayaan.
Cerita yang berdasarkan mitos disebut : legenda.
Contoh :
1) apakah pelangi itu ? Karena tdk terjawab mereka
mereka-reka sendiri dengan jawaban pelangi
adalah selendang bidadari, timbul pengetahuan
baru “bidadari”
2) gunung meletus, karena yang berkuasa di gunung
itu sedang marah, muncul pengetahuan baru
“yang berkuasa” di hutan, disungai, pohon, bulan ,
6. Timbulnya mitos, karena keterbatasan indera
manusia :
1. Alat penglihatan : terbatas untuk melihat benda
yang
bergerak begitu cepat, membedakan 10 gambar dlm
waktu 1 detik, ukuran yang terlalu kecil atau benda
yang terlalu jauh.
2. Alat pendengaran : terbatas pada getaran yang ber
frekuensi 20 sampai 20.000 Hz atau intensitas
0 sampai 140 dB.
3. Alat pencium dan pengecap : manusia hanya bisa
membedakan 4 jenis rasa manis, masam, asin dan
pahit, bahu bisa dikenal bila diudara lebih dari
7. .
Alat-alat indera sangat berbeda diantara manusia, ada
yang tajam ada yang tidak (lemah), akibat keterbatas
an itu timbul salah informasi, salah tafsir dan salah
pemikiran, untuk meningkatkan ketepatan alat inde
ra tersebut dapat dengan dilatih atau dengan pencip
taan alat.
Jadi mitos dapat diterima manusia saat itu karena :
1. Keterbatasan pengetahuan disebabkan keterbatasan
penginderaan baik langsung maupun dengan alat.
2. Keterbatasan penalaran manusia pada masa itu, dan
3. Hasrat ingin tahunya terpenuhi.
8. .
2. Kepuasan dan ketidak puasan thd. mitos :
Perbedaan pola pikir orang jaman Babilon yang puas
dengan mitos (700 – 600 SM) dengan orang jaman
Yunani (600 – 200 SM) yang sdh mulai dengan pemi
kiran rasional, adalah :
Pengetahuan hasil pemikiran orang Babilon didasar
kan atas pengamatan, pengalaman dan pemikiran
yang serba terbatas kemudian dilengkapi atau disem
purnakan dengan mitos.
Adapun pengetahuan hasil pemikiran orang Yunani
dari pengamatan yang lebih sempurna dengan
ditemukannya teropong bintang juga didasarkan
pemikiran rasional atau akal sehat. (metode diduksi,
mengambil kesimpulan dari umum ke yang khusus)
9. 3. Langkah lebih maju dari pola pikir mitos :
Adalah penggabungan antara pengamatan,
pengalaman dan rasional (ajaran orang Yunani
pada
600 – 200 SM) :
1) Thales (624 – 546 SM)
Astronom, ahli matematika dan teknik, manusia
pertama yang mempertanyakan asal-usul semua
benda di alam raya ini, pendapatnya :
- bintang mengeluarkan cahaya sedang bulan seke
dar memantulkan cahaya dari matahari.
- bumi seperti piring datar yang terapung diatas air.
10. 2) Anaximander (610 – 546 SM)
Sejaman dengan Thales berpendapat bahwa alam
semesta berbentuk seperti bola dan bumi sebagai
pusatnya, langit dengan seisinya beredar mengeli
lingi bumi, pendapat ini bertahan dua abad, dia
yang mengajarkan “jam matahari” dan petunjuk
waktu dengan tongkat.
3) Anaximenes (560 – 520 SM)
Ia berpendapat bahwa unsur dasar pembentukan
semua benda adalah air.
11. 6) Empedokles (480 – 430 SM)
Menyempurnakan ajaran Pythagoras, bahwa di
samping 4 unsur ada tenega penyekat (tarik
menarik) dan tenaga pemisah (tolak menolak)
yang memisahkan atau mempersatukan unsur –
unsur.
7) Plato (427 – 347 SM)
Mempunyai titik tolak berpikir yang berbeda dari
orang-orang sebelumnya, menurutnya keaneka
ragaman yang nampak ini sebenarnya suatu dupli
kat saja dari sesuatu yang kekal dan immaterial.
12. .4) Pythagoras (500 SM)
- berpendapat bahwa : unsur dasar ada 4 yaitu
tanah, api, udara dan air.
- bumi bulat dan berputar.
- penemu dalil Pythagoras.
5) Demokratos (460 – 370 SM)
Penemu konsep atom : bahwa suatu benda
dipecah
terus menerus suatu saat sampailah pada bagian
yang terkecil dari benda itu yang tidak dapat di
bagi lagi disebut atomos atau atom.
13. 8. Aristoteles ( 348 – 322 SM )
Aristoteles tidak percaya adanya ruang hampa, ia
berpendapat bahwa bila disuatu tempat tidak ada
apa- apanya (benda) disitu ada sesuatu yang
immaterial
yaitu ether. Ajaran Aristoteles yang penting adalah
suatu pola berpikir dalam memperoleh kebenaran
berdasarkan logika.
Contoh :
- Semua manusia harus mengalami kematian (1)
- Si Fulan adalah manusia (2)
- Si Fulan harus mengalami kematian
Jadi kesimpulan ditarik dari sesuatu yang umum
menu
ju yang khusus ( metode diduksi). Pengaruh buah
14. 9. Ptolomeus (127 – 151 M)
Dia adalah orang besar 450 tahun setelah Aristoteles
pendapat yang patut dicatat ialah bahwa bumi
adalah pusat jagad raya, berbentuk bulat diam
setimbang tanpa tiang penyangga, bintang-bintang
menempel tetap pada langit dan berputar mengeli
lingi bumi sekali dalam 24 jam, planet beredar
melalui orbitnya sendiri terletak antara bumi dan
bintang.
15. III. METODE ILMIAH :
1) Pengetahuan :
Pengetahuan adalah sesuatu yang kita ketahui, diawali
dengan adanya sentuhan pada indra, dengan sentuhan
timbul pengalaman (PENGETAHUAN), pengalaman ada
2 macam :
a) pengalaman diri sendiri
b) pengalaman dari orang lain
Pengertian “tahu” :
a) kenal
b) sadar
c) insaf
d) mengerti
16. Pengetahuan ada 2 macam :
1) pengetahuan biasa 2) pengetahuan ilmiah
1) pengetahuan biasa, adalah pengetahuan yang
dipergunakan orang untuk kehidupan sehari-hari
2) pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan, adalah
pengetahuan yang memenuhi syarat-syarat
keilmuan.
Sebelum ditemukan metode ilmiah, pengetahuan
diperoleh dengan : 1) prasangka
2) intuisi
3) trial and error
17. Pengetahuan dapat dikatakan ilmiah bila memenuhi
empat syarat, yaitu :
1) obyektif, pengetahuan itu sesuai dengan obyeknya
2) metodik, pengetahuan itu diperoleh dengan cara-
cara tertentu yang teratur dan terkontrol
3) sistimatik, pengetahuan itu tersusun dalam suatu
sistem
4) universal (berlaku umum), pengetahuan itu ber
laku untuk semua orang, dengan cara eksperimen
yang sama akan memperoleh hasil yang sama
atau konsisten.
18. .Langkah langkah operasional metode ilmiah :
1) perumusan masalah
2) penyusunan hipotesis
3) pengujian hipotesis
4) penarikan kesimpulan
Keterbatasan metode ilmiah :
1) bersifat tentatif
2) tidak sanggup menguji adanya TUHAN
3) tidak sanggup membuat kesimpulan baik dan
buruk
atau sistem nilai
4) tidak sanggup menjangkau ttg seni dan keindahan
19. .
Keunggulan metode ilmiah ada 7 , membimbing kita :
1) mencintai kebenaran yg obyektif, bersikap adil,
men
jurus kearah hidup bahagia
2) menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut
3) tidak percaya tahayul, astronomi dan untung 2 an
4) ingin tahu lebih banyak
5) tidak berpikir secara prasangka
6) tidak percaya begitu saja tanpa bukti yg nyata
7) bersikap optimis, teliti dan berani membuat pernya
taan yang benar