SlideShare a Scribd company logo
1 of 79
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
FILSAFAT ILMU
FITRANTO ARJADI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
• Menjelaskan tentang:
(i) pengertian, sejarah dan perkembangan filsafat;
(iii) dasar-dasar pemahaman filsafat
(iii) Sarana Berfikir dan Metode Ilmiah
(iv) pengantar filsafat kedokteran dan Implementasi
Tujuan Pembelajaran
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
3
PENDAHULUAN
MENGAPA HARUS BELAJAR FILSAFAT?
• Untuk mengetahui sejak kapan munculnya ilmu pengetahuan
• Agar mampu berpikir sistematis, kritis untuk memperoleh
kebenaran.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
4
PENGERTIAN FILSAFAT
1. Dari sisi kebahasaan
• Yunani:philosophia (philo=cinta, sophia=kebijaksanaan/kebenaran)
artinya orang yang mencintai kebenaran, sehingga berupaya
memperoleh dan memilikinya.
• Transformasi ke berbagai bahasa. Arab = falsafah, Indonesia =
falsafat/filsafat, Belanda dan Jerman = Philosophie
• Pythagoras (582-496 SM) : hanya Tuhan yang mempunyai hikmah
yang sungguh-sungguh. Manusia harus puas dengan tugasnya di
dunia ini yaitu “mencari hikmat”, “mencintai pengetahuan” dan
“berperilaku hikmat bijaksana”.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
5
2. Dari sisi filsafat sebagai ilmu
• Plato, filsuf besar Yunani : filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
berusaha mencapai kebenaran yang asli, karena kebenaran mutlak di
tangan Tuhan / dikatakan pengetahuan tentang segala yang ada.
• Aristoteles, murid Plato : filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu matafisika,
logika, retorika, politik, sosial budaya dan estetika.
• Alfarabi, Filsuf besar (Aristoteles ke-2) Filsafat adalah pengetahuan
tentang yang ada menurut hakikatnya yang sebenarnya.
• Hasbullah Bakry, filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu
dengan mendalam mengenai Ketuhanan, alam semesta, dan manusia
sehingga dapat melahirkan pengetahuan tentang bagaimana
hakikatnya sejauh yang dicapai manusia.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
6
• Immanuel Kant, (filsuf barat, pemikir Eropa ; filsafat adalah ilmu
pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di
dalamnya empat persoalan:
1. apa yang dapat kita ketahui, dijawab oleh metafisika
2. apa yang boleh kita kerjakan, dijawab oleh etika
3. apa yang dinamakan manusia, dijawab oleh antropologi.
4. sampai dimana harapan kita, dijawab oleh agama.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
7
3. Filsafat dari sisi benda
• Titus dkk: dua pengertian filsafat.
- Filsafat adalah sekumpulan problem-problem yang langsung dan
mendapat perhatian dari manusia yang dicarikan jawabannya oleh
ahli filsafat.
- Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap
kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
8
4. Filsafat sebagai suatu aktivitas
• Filsafat adalah sebagai suatu proses berpikir untuk memperoleh
jawaban-jawaban dari berbagai problem.
• Titus dkk, :3 pengertian filsafat sbg aktivitas:
a. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap
kepercayaan diri dari sikap yang sangat kita junjung tinggi.
b. Filsafat adalah sebagai analisi logis dari bahasa serta penjelasan
tentang arti kata dan konsep.
c. Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh gambaran
keseluruhan
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
9
BERDASARKAN KONSEP DAN TEORI , PROSES
BERFILSAFAT MELALUI EMPAT TAHAP
1. LOGIS, yaitu berpikir dengan menggunakan logika (undang-undang
berpikir) yaitu melalui tiga tahap; pemahaman, keputusan dan
argumentasi, contoh :
- Alam berubah-ubah (premis minor)
- Setiap berubah-ubah baru (premis mayor)
- Alam baru (simpulan)
2. SISTEMATIS, berpikir melalui alur yang sistemik sehingga ditemukan
adanya koheren (saling runtut), diantara satu pertanyaan dengan
pertanyaan lainnya.
3. RADIKAL, berpikir sampai kepada akar masalah.
4. UNIVERSAL, berpikir secara umum bukan khusus. Disini perbedaannya
ilmu berpikir secara khusus, filsafat berpikir secara umum.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
10
SEJARAH TIMBULNYA FILSAFAT
• KAPAN MUNCULNYA FILSAFAT?
Filsafat muncul sejak manusia ada dan sejak adanya pembicaraan
manusia. Maka sejarah lahirnya filsafat disebutkan dari Yunani, India,
Persia. Karena filsafat memiliki kualifikasi tertentu, maka lahirnya
filsafat diidentikan dengan Yunani. Hal ini sesuai dengan karakter
orang yunani ialah Rasional
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
• Filsafat adalah mencintai kebijaksanaan.
• Plato memberi istilah dialektika yaitu seni berdiskusi.
• Cicero menyebut sebagai ibu semua seni.
• Al Farabi menyelidiki hakikat dari segala yang ada.
• Rene Descartes menyatakan kumpulan segala pengetahuan di mana
Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok.
• Filsafat sebagai ilmu karena mengandung 4 pertanyaan ilmiah yaitu:
bagaimana, mengapa, kemana dan apa.
Perkembangan Filsafat
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
Dibedakan menjadi tiga:
• Filsafat India.
Cara berfikir India diuraikan oleh Rabindranath Tagore (1816-1941) berpangkal pada
keyakinan bahwa terdapat kesatuan fundamental antara manusia dan alam. Dibagi
menjadi 5 periode besar:
(a) Zaman Weda (2000-600 SM),masa terbentunya literasi suci, masa ritus korban dan
refleksi filsafat dalam Upanisad,
(b) Zaman Skeptisisme (600 SM-300 M) Buddhisme dan Jainisme kontrareformasi
dalam bentuk enam sekolah ortodoks “Saddaharsana”,
(c) Zaman Puranis (300-1200) karya mitologi terutama Shiwa dan Wisnu
(d) Zaman Muslim (1200-1757)
(e) Zaman Modern terdiri dari Renaisance dari nilai-nilai India terhadap pengaruh dari
luar.
Sejarah Filsafat
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
•Filsafat Cina.
Pemikiran cina dengan pokok “perikemanusiaan” lebih antro-posentris dan pragmatis
dibanding India dan barat. Manusia bertindak supaya tercapai keseimbangan antara
surga dan dunia. Dibagi menjadi 4 periode:
(a) Zaman Klasik (600-200 SM) sekolah filsafat Konfusianisme, Taoisme, Yin-Yang,
Mooisme, dialetik dan legalisme,
(b) Zaman Neo-Taoisme dan budhisme (200-1000 SM)
(c) Zaman Neo-Konfusianisme (1000-1900)
(d) Zaman Modern setelah 1900 berisi pengaruh filsafat barat, renaisance dari filsafat
klasik cina, marxisme dan mooisme.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
• Filsafat Barat
Dibedakan menjadi 4 periode terdiri dari :
(a) Zaman Kuno (600-400 SM), pra Socrates di Yunani, Zaman keemasan Yunani:
Socrates, Plato, Aristoteles, dan Zaman Hellenisme
(b) Zaman Patristik dan Skolastik (400-1500),
(c) Zaman Modern (1500-1800) Zaman modern renaisance, Zaman Barak, Zaman
Fajarbudi, Zaman Romantik,
(iv) Zaman sekarang (setelah 1800).
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
• Periode Yunani Kuno = periode filsafat alam (kosmologi) ditandai munculnya ahli pikir
alam di mana arah dan perhatian pemikiran pada alam sekitarnya.
Muncul dari pengaruh mitologi, mistisisme, metafisika dan persepsi.
Tokoh filosofisnya :
(i) Parmenides abad ke-5 = Argumennya bersifat abstrak dan tegas, “yang kita dapat
pikirkan atau bicarakan pastilah yang ada” sementara yang tiada ada tidak dapat kita
sebutkan”.
(ii) Xenophanes abad ke-6 = Kepercayaan pada satu dewa (monotheisme)
(iii) Thales abad ke-7 = Dunia dikelilingi oleh air pada akhirnya, dan berasal dari air.
Tetapi tidak beranggapan bahwa segala sesuatu terbuat dari air.
Corak Pemikiran Filsafat Zaman Yunani Kuno
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
(iv) Aristoteles abad ke-4 = Seorang animis dengan ide bahwa dunia sebagai suatu
keseluruhan kosmos pada dasarnya hidup dan bersifat illahi.
Keyakinan animis dari Thales dan Aristoteles adalah; (i) Segala sesuatu hidup (
bahkan batuan dan air), (ii) segala yang hidup tunduk pada hukum sebab-akibat
(kausalitas), (iii) Kosmos sebagai keseluruhan adalah hidup.
(v) Heraklitus (515-450)
Pengamatannya yang jelas pada pemikiran kedua menyadarkan kita dengan pernyataan
“alam mencintai ketersembunyiannya.
(vi) Phythagoras (581-507)
Teorema Phythagoras dari basis geometri dalam bangun segitiga menghasilkan kuadrat
sisi miring sama dengan jumlah kuadrat kedua sisinya. Penemuan bilangan irasional,
teori tentang hakikat alam semesta dan membuat alat musik,gerakan bintang, hakikat
roh dan konsep menjalani kehidupan.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
• Patristik dari kata latin ‘patres’, bapa-bapa gereja. Patristik Yunani
(Patristik Timur) dan Patristik Latin (Patristik Barat).
• Ahli pikir ada yang menolak filsafat Yunani, karena mempunyai sumber
kebenaran firman Tuhan. Yang menerima karena yang diambil adalah
tata cara berfikirnya, ahli patristik antara lain (Justinus Martir, Klemens,
Tertullianus, dan Augustinus).
Karakteristik Pemikiran Zaman Patristik
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
• Periode filsafat Islam:
(a) Periode Mutazilah yaitu mendahulukan akal pikiran , kemudian diselaraskan dengan
Al-Quran dan Al-Hadits
(b) Periode Filsafat Pertama, pendahuluannya dengan mengumpulkan naskah filsafat
yunani kemudian diterjemahkan
(c) Periode Kalam Asy’ari , periode memperkokoh akidah Islam
(d) Periode filsafat Kedua merupakan prestasi besar mata rantai hubungan Islam dari
Timur ke Eropa. Menginspirasi kebebasan berfikir pada masa Renaisance.
• Sumbangan pemikiran umat Islam pola berfikir secara empiris yang terkenal di dunia
barat lewat tulisan Francis Bacon dalam bukunya Nouum Organum.
Sumbangan Pemikiran Filsafat Islam pada Abad Pertengahan
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
• Pemikiran zaman modern dengan metode pendekatan Induktif-
Deduktif, Gabungan Induktif dari Bacon dan Deduksi dari
Aristoteles.
• Pendekatan ini dibutuhkan seorang ilmuwan yang ingin mencari
kesimpulan umum namun tidak mungkin untuk mengamati secara
keseluruhan. Sehingga mengharuskannya dia mengamati sebagian
(sampling) untuk menarik kesimpulan umum.
Perbedaan Pemikiran Zaman Modern dan Kontemporer
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
20
APA YANG MENYEBABKAN LAHIRNYA FILSAFAT?
Manusia berfilsafat didorong oleh rasa keheranan, kesangsian, dan kesadaran akan keterbatasan.
1. PERTENTANGAN ANTARA MITOS DAN LOGOS
Dikalangan masyarakat Yunani dikenal adanya mitos, sebagai suatu keyakinan
lama yang berkembang dengan pesat misalnya mite kosmologi yang
melukiskan kejadian alam. Lama-lama mitos hilang dikalahkan oleh logos,
maka logos penyebab pertama lahirnya filsafat.
2. RASA INGIN TAHU
Karena mite hanya bersifat dongeng belaka, maka orang mulai berpikir rasional,
untuk mencari jawaban-jawaban yang logis. Keingintahuan terhadap alam
semesta, keingintahuan terhadap penciptanya dsb.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
21
3. RASA KAGUM
Menurut Plato, filsafat lahir adanya kekaguman manusia tentang
dunia dan lingkungannya. Para filsuf atas kekagumannya mencoba
merumuskan asal mula alam semesta.
• Thales bapak filsafat Yunani ; alam semesta berasal dari air.
• Anaximandros, alam berasal dari apairon (api)
• Democrios, alam berasal dari atom
• Empedokles, alam berasal dari empat unsur; air, api, angin, tanah.
4. PERKEMBANGAN KESUSASTRAAN
Faktor lain yang menyebakan lahirnya filsafat adalah kesusastraan
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
5.Kesangsian:
Filsuf Augustinus dan Descartes menunjukkan kesangsian/ragu-ragu
sebagai sumber utama pemikiran. Berguna sebagai titik pangkal untuk
menemukan kepastianyang dinamakan sikap Skeptis (penyelidikan).
6.Kesadaran akan keterbatasan:
Filsuf-filsuf lain mengatakan manusia berfilsafat kalau ia menyadari
betapa kecil dan lemahnya jika dibandingkan dengan alam semesta dan
Penciptanya.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
23
KARAKTERISTIK FILSAFAT
1. SKEPTISIS
Skeptisis adalah keraguan terhadap suatu kebenaran sebelum mendapat
argumen yang kuat terhadap kebenaran tersebut. Dikelompokkan;
-bersifat Gradasi , dari ragu ke yakin
-bersifat degradasi, dari yakin ke ragu
-bertahan sophisme, terus menurus ragu.
• Sifat gradasi diungkapkan oleh RENE DECARTES (Filsuf Prancis) cagito ergo
sum (saya berpikir maka saya ada)
2.KOMUNALISME
Hasil pemikiran filsafat dimiliki masyarakat umum tidak memandang ras,
kelas, ekonomi, dan keyakinan. Misalnya hasil pemikiran Yunani
bermanfaat untuk orang Eropa, Asia Afrika dsb.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
24
3. DISINTERESTEDNESS
Dari kata INTEREST, yaitu suatu kegiatan filsafat yang tidak
dimotivasi untuk suatu kepentingan tertentu.
4. UNIVERSALISME
Filsafat bersifat umum, berati filsafat adalah hak seluruh umat
manusia secara umum atau sifatnya internasional.
Semua umat manusia berhak mengadakan kajian filsafat.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
25
APA GUNANYA FILSAFAT BAGI MANUSIA?
• Filsafat mampu memberikan pemahaman yang menyeluruh (general) terhadap
suatu wujud (ontologi) sekaligus memberikan konsep kebenaran (justifikasi)
terhadap wujud tersebut. Manusia mencoba mengambil pilihan dalam
menghadapi masalah yang berkembang dan belajar menjadi bijaksana
(wisdom)
• Filsafat dapat memberikan kepuasan bagi seseorang karena kemampuannya dalam
menggambarkan problem kehidupan yang sedang dan akan dihadapi sesuai dengan
leluasan pemahamannya.
Plato mengatakan, berpikir dan memikirkan itu suatu kenikmatan yang luar biasa dan kebahagian yang paling berharga.
• Filsafat dapat dijadikan sebagai bahan pijakan untuk merubah dunia.
Karl Marx mengatakan, filsafat tidak hanya hanya menjelaskan pada dunia(interfere
the world) melainkan juga merubahnya.
Filsafat memberikan petunjuk dengan metode pemikiran reflektif yang
menyerasikan antara logika, rasa, rasio, pengalaman dan agama untuk
pemenuhan kebutuhan hidup sejahtera, bahagia dan mulia.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
26
PROBLEMATIKA FILSAFAT
• Secara Umum terbagi menjadi tiga;
1. ONTOLOGI, yaitu mengkaji hakikat segala sesuatu, terbagi 2:
a. Kuantitas;
- - Monisme, asal Alam terdiri dari satu unsur (mono=satu). Thales dari air,
- Anaximandros dari apairon, Anaximenes dari udara, Democritos dari tanah.
- Dualisme, yang mengatakan alam semesta terdiri dari dua unsur yaitu
materi dan roh. Tokohnya Anaxagoras dan Aristolteles.
- Pluralisme, alam semesta terdiri dari empat unsur; air, angin, api, tanah.
Tokohnya Empedokles, Leukippos.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
27
b. Kualitas
Bagaimana alam berproses, muncul 4 teori:
-Mekanisme, yang mengatakan bahwa segala sesuatu berproses secara
mekanik.
-Teleologi, mengatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam raya
berproses menuju suatu tujuan, yaitu Tuhan.
-Determinisme, kejadian di alam ini berproses melalui suatu ketentuan yang
telah ditetapkan sebelumnya, baik oleh hukum alam maupun oleh Tuhan
-Indeterminisme, segala kejadian di alam ini berlangsung secara bebas,
tanpa kendali tertentu dari Tuhan atau kekuatannya.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
28
PROBLEM FILSAFAT
2. EPISTEMOLOGI, membicarakan 2 hal;
a. Hakikat pengetahuan, muncul 2 pandangan;
- realisme, yaitu pengetahuan manusia riil adanya dalam kehidupan.
- idealisme, yaitu hakikat ilmu pengetahuan tidak terdapat dalam dunia riil, melainkan
konsep ideal atau dunia ide-ide.
b. Sumber Pengetahuan, muncul 3 pandangan;
- rasionalisme, mengatakan bahwa sumber pengetahuan muncul dari rasio (akal)
manusia.
- Empirisme, sumber pengetahuan adalah indera manusia.
- Kritisme, pengetahuan manusia bersumber dari luar diri manusia, yaitu Tuhan.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
29
PROBLEM FILSAFAT
3. AXIOLOGI, TERBAGI MENJADI 6 PANDANGAN;
a. naturalisme, yang menyatakan ukuran baik buruk ialah sesuai tidaknya
perbuatan tersebut sesuai dengan fitrah (natura) manusia.
b. Hedonisme, yang menyatakan bahwa ukuran baik buruk ialah sejauh
mana suatu perbuatan mendatangkan kenikmatan (hedone) bagi
manusia.
c. Vitalisme, ukuran baik buruk ditentukan oleh sejauh mana suatu
perbuatan tersebut dapat mendorong manusia untuk hidup lebih
maju.
d. Ultitarianisme, Ukuran baik buruk ditentukan oleh ada tidaknya suatu
perbuatan mendatangkan manfaat bagi manusia.
e. Idealisme, ukuran baik buruk ditentukan oleh sesuai tidaknya sesuatu
perbuatan dengan konsep ideal (rancang bangun) pikiran manusia.
f. Teologis, baik buruknya suatu perbuatan ditentukan oleh sesuai
tidaknya suatu perbuatan dengan ketentuan agama (teos=Tuhan,
agama)
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
30
Berdasarkan uraian problematika di atas kebenaran
itu bersifat relatif tergantung pada latar belakang
pendidikan, sosial, budaya, agama dan sebagainya.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
31
BAGAIMANA HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT, DAN
AGAMA
• Ilmu adalah sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing
mengenai suatu pengalaman tertentu yang disusun melalui sistem
tertentu, sehingga menjadi suatu kesatuan.
• Menurut Harsojo, ilmu terdiri atas tiga kesimpulan, yaitu;
1. Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematikan
2. Suatu pendekatan/metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris,
yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada
prinsipnya dapat diamati oleh panca indra manusia, dan
3. Suatu cara yang mengijinkan kepada ahli-ahli lainnya untuk menyatakan
suatu proporsi.
Filsafat menurut Plato dan Al Faraby; filsafat adalah pengetahuan tentang
segala yang ada.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
32
•AGAMA
Terdapat perbedaan pengertian agama dikalangan tokoh agama.
Agama diartikan secara praktis, adalah suatu keyakinan akan adanya
aturan/jalan hidup (way of life) yang bersumber dari suatu kekuatan
yang absolut (Tuhan).
• Agama memiliki empat perangkat sbb:
1. Adanya pengatur (Tuhan) sebagai kebenaran yang pertama dan
terakhir.
2. Aturan (code hukum) yang harus dipahami yang termaktub dalam
kitab suci dan kebenarannya bersifat absolut.
3. Adanya seorang nabi sebagai pembawa aturan hukum.
4. Adanya komunitas (manusia) sebagai pelaksana aturan yang
bersumber dari Tuhan.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
33
HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT DAN AGAMA
ILMU, mencari kebenaran dengan cara penyelidikan (riset) sesuai dengan
eksistensinya yang berhubungan dengan alam empiris.Dalam penyelidikan ilmu
selalu mencari hukum sebab akibat. Sebagai hukum sebab akibat maka
kebenaranya pasti ada.
FILSAFAT, karena selalu berhadapan denga alam empiris, (metafisika, ghaib) maka ia
komit dengan organon (alatnya) yaitu logika. Cara kerjanya selalu diawali dengan
pertanyaan apa.
Berpikir logis, sistematis, radikal, dan universal.
AGAMA, menemukan konsep kebenaran bersumber pada wahyu, kebenarannya
bersifat mutlak, absolut sebagiai kebenaran tertinggi.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
34
• Ilmu kebenarannya bersifat empiris, filsafat kebenarannya bersifat
spekulatif (berdasrkan nalar dan logika), keduanya bersifat nisbi.
Agama kebenarannya bersifat absolut mutlak, dalam penentuannya
semua perlu perumusan
• Hubungan ilmu filsafat dan agama, Albert Einstein menagatakan
dengan singkat’
“science without religion is blind, religion without science is blame”
Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
35
BAGAIMANAKAH KATEGORI MANUSIA ITU?
1. MANUSIA ADA YANG TIDAK TAHU DALAM KETIDAKAHUANNYA
2. MANUSIA TIDAK TAHU DALAM KETAHUANNYA
3. MANUSIA TAHU AKAN KETIDAKTAHUANNYA
4. MANUSIA TAHU AKAN KETAHUANNYA
Kategori manakah yang paling baik?
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
36
Manusia adalah akhluk ciptaan Tuhan yang tercanggih. Memiliki banyak
kelebihan dibanding dengan makhluk lain terutama akalnya.
• Memiliki rasa ingin tahu, maka diaktuakisasikan dalam bentuk
bertanya.
• Melalui rasio maka manusia memberikan jawaban terhadap aneka
pertanyaan
• Manusia bertanya, manusia pula menjawab
• Manusialah yang benar-benar bereksistensi karena memiliki
kesadaran dan otonomi dirinya.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
37
DENGAN KATA LAIN
Malalui akalnya manusia mampu menyamai makhluk lain.
• Burung terbang tinggi, manusia terbang dengan pesawat ciptaannya.
• Angsa bisa berenang ke ujung pulau, manusia berenang dengan kapal
Feri ciptaannya.
• Ikan mampu menembus dasar lautan, manusia menembus lautan
dengan kapal selam ciptaannya.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
38
APAKAH SETIAP MANUSIA MAMPU BERFILSAFAT?
Tidak juga.
Rule of the game ( ada aturan mainnya)
• Berpikir logis, sistematis, radikal, dan universal.
Dengan mengindahkan ke empat aturan main tersebut, maka Anda bisa
menjadi seorang filsuf
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
39
LAHIRNYA ILMU PENGETAHUAN
SEJAK KAPAN LAHIRNYA ILMU PENGETAHUAN?
• Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang tercanggih.
• Dengan akalnya manusia mampu. berpikir, dengan pikirannya
memperoleh pengetahuan, dengan pengetahuannya manusia
memiliki ilmu, dengan ilmunya manusia mampu berpikir rasional,
logis dan sistematis.
• JADI PENGETAHUAN LAHIR SEJAK MANUSIA ITU ADA
SEJAK MANUSIA BERPIKIR
SEJAK MANUSIA BERINTERAKSI DENGAN ALAM
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
40
BAGAIMANA HUBUNGAN ILMU PENGETAHUAN DENGAN FILSAFAT?
• Pengetahuan bagian dari kajian filsafat ilmu, pengetahuan lahir sejak
adanya peradaban manusia dan berkembang pesat sesuai dengan
budayanya.
• Pengetahuan lahir dari aktivitas
• Aktivitas memerlukan metode
• Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.
• Ilmu dan pengetahuan tidak bisa dipisahkan.
• Aktivitas memerlukan metode
• Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.
• Ilmu dan pengetahuan tidak bisa dipisahkan.
AKTIVITAS
PENGETAHUAN
METODE
ILMU
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
41
PENGERTIAN ILMU SEBAGAI PENGETAHUAN
Dari segi maknanya pengertian ilmu sekurang-kurangnya merujuk tiga hal
yaitu pengetahuan, aktivitas dan metode
• Ilmu adalah sesuatu kumpulan yang sistematis dari pengetahuan.
• Ilmu berarti semua pengetahuan yang dihimpun dengan perantara metode
ilmiah (John G. Kemeny).
Ilmu adalah suatu kumpulan pengetahuan yang berguna dan praktis dan
suatu metode untuk memperoleh pengetahuan, tidak bersangkutan
dengan kehidupan praktis dan tidak dapat mempengaruhinya kecuali
dalam cara yang paling tak langsung, baik kebaikan atau keburukan
(Norman Campbell).
Ilmu Pengetahuan adalah suatu pengetahuan tentang objek tertentu yang
disusun secara sistematis, objektif, rasional dan empiris sebagai hasil
penelitian dengan metode tertentu.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
• Antara teologi dan ilmu pengetahuan terdapat daerah tidak bertuan, yang
diserang baik oleh teologi maupun ilmu pengetahuan, daerah ini disebut “Filsafat”
(Bertrand Russell, 1872-1970).
• Makin banyak manusia tahu, makin banyak pertanyaan yang timbul. Pertanyaan
asal usul, hidup dan mati.
• Filsafat adalah pengetahuan metodis, sistematis dan koheren tentang seluruh
kenyataan.
• Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan metodis, sistematis dan koheren tentang
suatu bidang tertentu dari kenyataan.
Objek Studi Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
• Objek yang diteliti khusus tentang alam dan manusia yang empiris
dalam pengalaman sehari-hari.
• Menurut objek studinya dibagi menjadi objek material (lapangan)
dan objek formal (sudut pandang).
• Hosein (1964), objek material filsafat adalah segala bentuk
pemikiran manusia tentang sesuatu yang ada dan mungkin ada.
• Kattsoff (1992), objek material filsafat adalah segala pengetahuan
manusia serta apa yang ingin diketahui manusia.
Objek dan Sudut Pandang Filsafat
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
• Pengetahuan hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui
tentang suatu objek tertentu, termasuk di dalamnya adalah ilmu.
• Setiap jenis ilmu pengetahuan memiliki ciri spesifik mengenai apa
(ontologi), bagaimana (epistemologi) dan untuk apa (aksiologi)
pengetahuan tersebut disusun.
• Sumber-sumber pengetahuan yaitu: (i) pengalaman indra /empirik, (ii)
nalar, (iii) otoritas adalah kekuasaan sah, (iv) intuisi , (v) wahyu Tuhan,
dan (vi) keyakinan melalui kepercayaan.
Sumber Pengetahuan
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
45
SIMPULAN
• Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif
dengan berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah
sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis
mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan atau keorangan
untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman,
memberikan penjelasan, ataupun melakukan penerapan.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
FILSAFAT KEDOKTERAN
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
◗Tidak puas memandang ilmu dari sudut pandang ilmu itu
sendiri
◗Melihat hakekat ilmu dalam konstelasi pengetahuan lain
◗Menghubungkan ilmu dengan moral agama etika
◗Mempertanyakan apakah ilmu benar-benar membawa
kebahagiaan
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
◗Merupakan filsafat pengetahuan yang secara
khusus mengkaji hakikat ilmu
◗Merupakan telaah hakikat ilmu yang meliputi
◦Ontologi (obyek / ruang lingkup bahan kajian)
◦Epistemologi (bagaimana pengetahuan yang valid itu
di-generate)
◦Axiology (nilai kemanfaatan/worthy)
1. FILSAFAT ILMU
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
◗Obyek telaah ilmu
◗Bagaimana wujud hakiki obyek tersebut?
◗Bagaimana hubungan antara obyek tersebut
dengan daya tangkap manusia
◦Berpikir
◦Merasa
◦Mengindera
ONTOLOGI
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
◗Proses Penemuan ilmu
◗Bagaimana proses yang memungkinkan didapatkannya
pengetahuan yang berupa ilmu?
◗Bagaimana Prosedur penemuan ilmu?
◗Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar mendapatkan
pengetahuan yang benar
◗Apa yang disebut kebenaran itu sendiri:?
◗Apa kriteria kebenaran tersebut?
◗Cara/teknik/sarana pa yang membantu kita dalam
mendapatkan ilmu?
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
Manfaat ILMU
◗Untuk apa ilmu tersebut dipergunakan?
◗Bagaimana keterkaitan antara cara penggunaan ilmu tersebut
dengan kaidah-kaidah moral
◗Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan
moral
◗Bagaimana keterkaitan prosedur ilmiahnya dengan norma-
norma moral/profesional?
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
◗Nilai Kegunaan Suatu Ilmu
◗Ilmu secara moral harus ditujukan untuk kebaikan manusia tanpa
merendahkan martabat atau mengubah hakikat kemanusiaan
◗Penggunaan ilmu bersifat sosial (untuk masyarakat) meskipun
penciptaannya bersifat individual
◗Tanggungjawab sosial seorang ilmuwan
◦ menjadikan karya keilmuannya sampai dan dapat dipergunakan oleh masyarakat
secara benar dan etis untuk kesejahteraan manusia
◦ Memberikan contoh perbuatan etik terkait keilmuannya : obyektif terbuka menerima
kritik, menerima pendapat orang lain, kukuh dlm mempertahankan kebenaran dan siap
mengakui kesalahan
◦ Menjaga karya ilmiahnya dipergunakan untuk kemaslahatan manusia bukan sebaliknya
◦ Mempertahankan kejujuran ilmiah
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
◗Alat yang digunakan untuk membantu kegiatan ilmiah dalam setiap
langkah yang harus ditempuh
◗Bukan merupakan kumpulan ilmu yang didapatkan berdasar metode
ilmiah
◗Bertujuan untuk dapat melakukan telaah ilmiah secara baik
◗Alat bagi cabang-cabang pengetahuan untuk mengembangkan materi
pengetahuannya berdasarkan metode ilmiah atau alat bagi metode
ilmiah dalam melakukan fungsinya secara baik
◗Sarana berpikir ilmiah membantu proses metode ilmiah dalam
mengembangkan ilmu dan bukan merupakan ilmu itu sendiri
2. SARANA BERPIKIR ILMIAH
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
◗Melalui bahasa, logika, matematika dan statistika
SARANA BERPIKIR ILMIAH
Bahasa
◗Alat komunikasi verbal yang
digunakan dlm seluruh proses
berpikir ilmiah
◗Alat untuk menjalankan proses
berpikir dengan baik MEMBEDAKAN
dengan Binatang
◗Alat untuk mengkomunikasikan
jalan/hasil berfikir tersebut kepada
orang lain
◗Memiliki aspek informatif dan Emotia
◗Terus berkembang seiring dengan
pengalaman dan perkembangan
pemikiran manusia
◗Memberikan kemampuan kepada
manusia untuk memberi arti atau
makna pada segala aspek yang ditemui
dalam hidupnya
Logika
◗Proses berpikir ilmiah
◗Logika Deduktif
◦ Proses berpikir dalam pengambilan
kesimpulan yang bersifat khusus
berdasarkan premis-premis yang
bersifat umum (kebenarannya sudah
ditentukan)
◦ Menggunakan sarana matematika
◗Logika Induktif
◦ Proses berpikir dalam pengambilan
kesimpulan yang bersifat umum
berdasarkan fakta-fakta yang bersifat
khusus
◦ Menggunakan sarana statistika
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
◗Prosedur mendapatkan pengetahuan yang disebut ILMU
◗Metode = prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai
langkah-langkah sistematis (Senn)
◗Metodologi = pengkajian terhadap peraturan dalam metode tersebut
◗Metodologi ilmiah = pengkajian terhadap peraturan yang digunakan dalam
metode ilmiah.
◗Metodologi = epistemologi =pembahasan bagaimana mendapatkan
pengetahuan yang disebut ILMU
◗Metode ilmiah merupakan ekspresi tentang cara bekerja pikiran untuk
menghasilkan pengetahuan yang memiliki ciri rasional dan teruji sehingga
menghasilkan pengetahuan yang diandalkan
3. METODE ILMIAH
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
◗Metode ilmiah menggabungkan cara berfikir deduktif dan induktif dalam
membangun tubuh pengetahuan
◗Berpikir deduktif menciptakan karakteristik rasional dan konsisten
dengan pengetahuan sebelumnya
◗Berpikir deduktif -- pengetahuan dengan kebenaran bersifat koherensi
--- kesimpulan yang diperoleh belum final (bersifat
teoritik/berdasarkan premis-premis sebelumnya)
◦ Membentuk hipotesis yang perlu diuji kebenarannya.
◗Berpikir induktif -- pengetahuan dengan kebenaran bersifat
korespondensi --- kesimpulan yang diperoleh berkesuaian
(berkorespondensi) dengan obyek faktual (fakta empiris) yang
mendukung
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
◗Proses berpikir ilmiah dimualai ketika manusia mengamati
sesuatu (Ritchie Calder)
◗Pengamatan menghasilkan pertanyaan2 yang memerlukan
jawaban (Research Question)
◗Pemecahan masalah menggunakan pengetahuan yang telah
ada (cara berpikir deduktif) Hipotesis (Jawaban sementara
terhadap masalah yang diteliti dan perlu dibuktikan
kebenarannya
◗Pengujian hipotesis  melakukan pengamatan lebih lanjut
(verifikasi kebenaran)
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
PERUMUSAN
MASALAH
KERANGKA
BERPIKIR
KHASANAH
PENGETAHUAN
ILMIAH
Deduksi
Koherensi
PENGUJIAN
HIPOTESIS
DI
TOLAK
DI
TERIM
A
PERUMUSAN
HIPOTESIS
Induksi
Korespondensi
Fragmatisme
◗Metode ilmiah dikenal sebagai proses LOGICO HYPOTHETICO-VERIFIKATIF
◗Metode ilmiah perkawinan yang berkesinambungan antara deduksi
dan induksi
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
Cabang ilmu filsafat yang meliputi epistemologi
ontologi dan etik ilmu Kedokteran“Etika
Kedokteran=Bioetik”
FILSAFAT LAYANAN KESEHATAN
Mempelajari aspek etik proses dan orang yang bertugas
memberikan pelayanan kesehatan kepada manusia.
Merupakan pendekatan terbaik sebagai komponen yang
terpisahkan dalam struktur sosial masyarakat
Lebih fokus pada isu etik dan politik yang timbul dari
penelitian dan praktik layanan kesehatan
4. FILSAFAT KEDOKTERAN
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
FILOSOFI ILMU KEDOKTERAN
• Filosofi
Pola berfikir secara menyeluruh – mendasar – hipotetik
• Ilmu
Kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik –
terstruktur – konsisten berdasar metode yang valid dan handal
(Ilmiah)
• Pengetahuan
Segala sesuatu yang kita ketahui tentang suatu materi/ peristiwa
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
◗Langkah-langkah/metode yang dilakukan oleh tenaga
profesional kesehatan (dokter-pakar biomedis) untuk
mengetahui dan menggunakan ilmu pengetahuan baik
secara individu maupun kelompok dengan fokus kajian pada
ilmu kedokteran.
◗Evidence-based medicine (EBM) diperoleh dari penelitian
untuk mendapatkan pengetahuan yang didasarkan
pertanyaan penelitian klinik terkait
◦ effects of medical interventions,
◦ the accuracy of diagnostic tests,
◦ the predictive value of prognostic markers.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
◗EBM mendorong bagaimana
ilmu pengetahuan kedokteran
diterapkan dalam pelayanan
klinik
◗EBM tidak hanya mendorong
para klinisi mempunyai
strategi memberi pelayanan
klinik terbaik tetapi juga
pemahaman terhadap filosofi
eviden
◗EBM Hierarchy of Evidence
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
Hill Causation [Sir Bradford Hill]
Strength of association  meta-analisis, duplikasi  statistik [kekuatan
asosiasi dan p]
Specificity statistic [regresi] / biomarker
spesifik
Temporal sequence  desain penelitian
Biologic gradient (dose-response relationship)  model binatang, manusia 
kajian biomol
Biologic plausibility  model binatang, manusia, laporan kasus [eg reseksi
amygdala]
Consistency 
duplikasi
Coherence  antar pengetahuan valid saling
koheren
Experimental
study
 model binatang /
manusia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9. Analog
y
Van Rekum et al, 2001; Murti,
2012
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
Ontologi Ilmu Kedokteran
• Bidang garap : Manusia (kesehatan jasmani, ruhani & sosial)
• Atribut manusia :
• Martabat
• Sistem nilai
• Emosi – akal – spiritual
• Budaya, agama
• Profesi: Jasa pelayanan medis yang non profit pengabdian penuh pada
orang sakit
• Beberapa bidang ilmu lain yang terkait :
• Hukum – hukum kedokteran, medical forensic
• Ekonomi – Health economic
• Psikologi – medical psychology
• Antropologi – medical anthropology
• Dll.
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
• EPISTEMOLOGI KEDOKTERAN
• Empirik (rasional)
• Metodologi ilmiah
• Perkembangan ilmu kedokteran
•Mistik
•Kebetulan
•Otoritas dan Tradisi
•Trial & Error (common sense)
•Rasionalisme (observasi – argumentasi)
•Empirisme (pengalaman, pengamatan inderawi)
•Hipotesis & experimen (gabungan, Metodologi penelitian yang
valid & Reliabel ilmiah)
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
◗Cabang filsafat yang berkaitan dengan proses analitis atas hakikat
fundamental mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya.
◗Fokus kajian -- aspek kausalitas -- why ?
◗Karena tujuan sebagian riset kedokteran adl untuk menegakkan
hubungan kausalitas,
◦ Apa penyebab penyakit
◦ Apa penyebab seseorang menjadi sembuh
◗Proses ilmiah digunakan untuk mendapatkan pengetahuan terkait
hubungan kausal
◦ RCTs digunakan untuk menegakan hubungan kausal antar variabel , sedangkan metode
obsevasional tidak
◦ RCT memiliki kelompok yang dibandingkan sementara observasional hanya menggambarkan
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
BIDANG ILMU ORIENTASI FILOSOFIS
• Ilmu Hukum • Menegakkan keadilan
• Menciptakan rasa nyaman, tenteram, aman
• Ilmu Sosial, Politik • Kekuasaan negara (Pemerintahan)
• Kehidupan bermasyarakat
• Ilmu Ekonomi • Sistem perdagangan (Bisnis)
• Profit – pemasaran & manajemen
• Ilmu Teknik • Pembangunan sarana fisik (gedung, Jembatan,
Terminal dll)
• Ilmu Pertanian (Agro)
(Peternakan, teknologi Pertanian)
• Budidaya tanaman
• Penyediaan Pangan
• Ilmu Kedokteran
(Ked. Gigi, Kesehatan masyarakat,
Gizi, Keperawatan, farmasi)
• Kesehatan jasmani, ruhani & sosial
• Pengabdian terhadap nilai kemanusiaan
• Non profit
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
◗Beberapa fokus ketertarikan pakar ontologi kedokteran
◦ Revolusi ontologi yang melahirkan konsep kedokteran modern
◦ Konsep monogenik penyakit
◦ Pathway biokimia yang mendasari fenomena sehat dan sakit
◦ Konseptualisasi plasebo dan “Placebo effect”
◗Ontologi kedokteran umum definisi logis dari terminologi yang paling umum
digunakan dalam seluruh disiplin ilmu kedokteran = istilah “penyakit,
kelainan/gangguan, sakit, diagnosis , pasien dll
◗Lingkup Ontologi ilmu kedokteran umum terbatas pada manusia tetapi beberapa
istilah bisa digunakan untuk organisme lain.
◗Ontologi ilmu kedokteran umum menyajikan teori formal dari penyakit
termasuk
◦ Ontologi penyakit infeksi
◦ Ontologi penyakit jiwa
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
Berisik
o
Seh
at
3. Orientasi
keluarga
Promosi kesehatan Proteksi
spesifik
Gangguan
kesehatan
Deteksi dini
Sakit
Terapi
segera
Disabilitas
Rehabilita
si
Sekarat Wafat
Perawatan paliatif
2.
Holistik
1. Comprehensiveness of care dan Continuity of
care
4. Komunitas/
geografis
Biomedik Pengalaman sakit
Konte
ks
Kemitraan
terapetik
Struktur
keluarg
a
Keluarga
sebagai
system
Istri
Anggota keluarga
lain
Fungsi keluarga Resolusi konflik Siklus
keluarga Keintiman keluarga Perilaku
rawat keluarga
Identita
s
kultura
l
Socia
l
capita
l
Sua
mi
Anak
Etnis
Keagamaa
n
Spiritualitas &
religiusitas
Tru
st
Reciproc
al
Social
institution
Perilaku sehat
dan sakit terkait
budaya
5. Manajemen
pelayanan
Pengetahuan sikap dan perilaku
dokter
Sistem kesehatan
nasional
Five stages of grief Kübler-
Ross
Lingkup pelaynan kedokteran
keluarga
contoh: Ilmu Kedokteran Keluarga
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
Eksakta & non
Eksakta
Tataran :
• Murni (S1, S2, S3)
• Terapan atau profesi (dokter, spesialis I –MS,
Spesialis II – DS)
Pembagian
Ilmu
Murni &
Terapan
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
FENOMENA PEAksiologi Kedokteran (Pelayanan )
• Dari non profit ke orientasi profit (bisnis, komersialisasi) dokter, rumah sakit, apotek,
laboratorium (diagnostik)
• Dari pelayanan manusia yang menyeluruh (Holistik) ke materialisrik (Fragmentatif) – spesialistik/
subspesialistik
• Perkembangan teknologi kedokteran:
• Dokter lebih peraya pada hasil alat diagnostik daripada ketajaman penginderaan
(pengamatan klinis)
• Teknologi menguasai dokter bukannya dokter yang menguasai teknologi
• Dari pasien sebagai subjek menjadi objek
• Dokter seharusnya berhadapan dengan orang sakit bukannya dokter berhadapan dengan
penyakit
• Menjadi dokter baik, menjadi pedagang baik juga, tetapi menjadi dokter yang
pedagang tidak baik (mengkomersialisasikan profesi kedokteran)
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
UPAYA UNTUK MENANGGULANGI
• Perketat sistem pengawasan penyimpangan profesi kedokteran
oleh:
• Perhimpunan profesi (IDI)
• Pemerintah & Masyarakat
• Tambahan SKS mata pelajaran etika Profesi serta revisi sistem
pembelajarannya (Teaching & learning methodology)
• Keteladanan para senior
• Sistem reward & Punishment
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
INSTITUTE FOR INTERNATIONAL MEDICAL EDUCATION (IIME)1999
Kompetensi Minimal Esensial seorang dokter:
1. Nilai-nilai, sikap, perilaku dan etik profesional
2. Dasar-dasar ilmiah kedokteran
3. Ketrampilan klinik
4. Ketrampilan komunikasi
5. Sistem Kesehatan dan Kesehatan populasi
6. Manajemen Informasi
7. Penalaran kritik dan penelitian ilmiah
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
• Penelitian hendaklah mempunyai nilai kemanfaatan
• Kemanfaatan meliputi:
• Strategi/Solusi baru terhadap masalah kesehatan
• Pemahaman /cara pandang baru terhadap masalah kesehatan
• Wilayah baru
• Tambahan bukti kekuatan asosiasi
• Tambahan bukti biological plausibility
• Tambahan bukti konsistensi
• Tambahan bukti koherensi
PEAksiologi Kedokteran (Penelitian)
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
• Pemecahan masalah kesehatan nasional [skala individu, keluarga,
maupun komunitas]
• Mendapatkan pemahaman yang baik tentang akar permasalahan
kesehatan
• Menghasilkan protokol pemecahan masalah kesehatan dalam layanan
primer
• Produk komersialisasi [teknologi, modul pendidikan, game]
• Alat ukur
contoh: Ilmu Kedokteran Keluarga
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
◗Pemahaman konsep sakit dan sehat
◗Pengembangan perangkat diagnostik
◗Pengembangan terapi penyakit
◗Pengembangan etik kedokteran
◗dll
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id
Tugas
Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
pengganti ujian
Membuat esai tulis
Resume prinsip filsafat ilmu pada Anestesi, berupa soft file, font New
Times Roman 12, spasi 1.5, ukuran HVS, paling lambat Kamis, 30
Februari 2023 dan dikirim ke imel f.arjadi@yahoo.com dengan
menuliskan nama dan NIM
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Kedokteran
fk.unsoed.ac.id Menjadi pusat pengembangan IPTEK Kedokteran berbasis lingkungan dan kearifan lokal yang diakui dunia
Creating environmental health and developing local wisdom for a better future
Sumber : Materi kuliah Filsafat Ilmu dari Prof, Totok Agung DH

More Related Content

Similar to FK UNSOED FILSAFAT

Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafatAdrian Hulu
 
Bab iii pembahasan
Bab iii pembahasanBab iii pembahasan
Bab iii pembahasanCindar Tyas
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAChristian Lokas
 
BUKU PENGANTAR FILSFAT.docx
BUKU PENGANTAR FILSFAT.docxBUKU PENGANTAR FILSFAT.docx
BUKU PENGANTAR FILSFAT.docxMunatarKause
 
Filsafat pend
Filsafat pendFilsafat pend
Filsafat pendUNIB
 
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan AgamaHubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan AgamaAcintyaNasywa
 
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanTjoetnyak Izzatie
 
Filsafat-Hukum-baru.pptx
Filsafat-Hukum-baru.pptxFilsafat-Hukum-baru.pptx
Filsafat-Hukum-baru.pptxdikyermiza
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu Ram Dhany
 
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuanFilsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuanIthaa Napashaa Part II
 
2 Filsafat.pptx
2 Filsafat.pptx2 Filsafat.pptx
2 Filsafat.pptxagunk4
 
KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2
KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2
KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2Amas Imania Fadlie
 
Intro To Philosophy
Intro To PhilosophyIntro To Philosophy
Intro To Philosophygueste97040
 
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01Shelly Azahra
 
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskjfilsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskjAfifahNuri
 

Similar to FK UNSOED FILSAFAT (20)

Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
 
Bab iii pembahasan
Bab iii pembahasanBab iii pembahasan
Bab iii pembahasan
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
 
BUKU PENGANTAR FILSFAT.docx
BUKU PENGANTAR FILSFAT.docxBUKU PENGANTAR FILSFAT.docx
BUKU PENGANTAR FILSFAT.docx
 
Filsafat pend
Filsafat pendFilsafat pend
Filsafat pend
 
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan AgamaHubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
 
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikan
 
Filsafat-Hukum-baru.pptx
Filsafat-Hukum-baru.pptxFilsafat-Hukum-baru.pptx
Filsafat-Hukum-baru.pptx
 
Spe Bab1
Spe Bab1Spe Bab1
Spe Bab1
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu
 
ilmu filsafat
ilmu filsafatilmu filsafat
ilmu filsafat
 
13726975.ppt
13726975.ppt13726975.ppt
13726975.ppt
 
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuanFilsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
2 Filsafat.pptx
2 Filsafat.pptx2 Filsafat.pptx
2 Filsafat.pptx
 
Ilmu, filsafat, dan agama
Ilmu, filsafat, dan agamaIlmu, filsafat, dan agama
Ilmu, filsafat, dan agama
 
KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2
KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2
KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2
 
Intro To Philosophy
Intro To PhilosophyIntro To Philosophy
Intro To Philosophy
 
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
 
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskjfilsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
filsafat pendidikan sljhfijdshfidshfjsdhfjdshkjfhdskj
 

More from syukronchalim

analgetik opioid anti nyeri golongan opioid.ppt
analgetik opioid anti nyeri golongan opioid.pptanalgetik opioid anti nyeri golongan opioid.ppt
analgetik opioid anti nyeri golongan opioid.pptsyukronchalim
 
persiapan obat dan alat anestesi umum, lokal.pptx
persiapan obat dan alat anestesi umum, lokal.pptxpersiapan obat dan alat anestesi umum, lokal.pptx
persiapan obat dan alat anestesi umum, lokal.pptxsyukronchalim
 
LIM MR 21 oktober 23 BMM.pptx
LIM MR 21 oktober 23 BMM.pptxLIM MR 21 oktober 23 BMM.pptx
LIM MR 21 oktober 23 BMM.pptxsyukronchalim
 
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.ppt
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.pptResusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.ppt
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.pptsyukronchalim
 
anestesi peb ppt.ppt
anestesi peb ppt.pptanestesi peb ppt.ppt
anestesi peb ppt.pptsyukronchalim
 
KDIGO-2012-AKI-Guideline-English.pdf
KDIGO-2012-AKI-Guideline-English.pdfKDIGO-2012-AKI-Guideline-English.pdf
KDIGO-2012-AKI-Guideline-English.pdfsyukronchalim
 

More from syukronchalim (7)

analgetik opioid anti nyeri golongan opioid.ppt
analgetik opioid anti nyeri golongan opioid.pptanalgetik opioid anti nyeri golongan opioid.ppt
analgetik opioid anti nyeri golongan opioid.ppt
 
persiapan obat dan alat anestesi umum, lokal.pptx
persiapan obat dan alat anestesi umum, lokal.pptxpersiapan obat dan alat anestesi umum, lokal.pptx
persiapan obat dan alat anestesi umum, lokal.pptx
 
LIM MR 21 oktober 23 BMM.pptx
LIM MR 21 oktober 23 BMM.pptxLIM MR 21 oktober 23 BMM.pptx
LIM MR 21 oktober 23 BMM.pptx
 
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.ppt
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.pptResusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.ppt
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.ppt
 
anestesi peb ppt.ppt
anestesi peb ppt.pptanestesi peb ppt.ppt
anestesi peb ppt.ppt
 
KETOROLAC.pptx
KETOROLAC.pptxKETOROLAC.pptx
KETOROLAC.pptx
 
KDIGO-2012-AKI-Guideline-English.pdf
KDIGO-2012-AKI-Guideline-English.pdfKDIGO-2012-AKI-Guideline-English.pdf
KDIGO-2012-AKI-Guideline-English.pdf
 

Recently uploaded

2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 

Recently uploaded (20)

2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 

FK UNSOED FILSAFAT

  • 1. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future fk.unsoed.ac.id Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran FILSAFAT ILMU FITRANTO ARJADI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO
  • 2. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id • Menjelaskan tentang: (i) pengertian, sejarah dan perkembangan filsafat; (iii) dasar-dasar pemahaman filsafat (iii) Sarana Berfikir dan Metode Ilmiah (iv) pengantar filsafat kedokteran dan Implementasi Tujuan Pembelajaran
  • 3. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 3 PENDAHULUAN MENGAPA HARUS BELAJAR FILSAFAT? • Untuk mengetahui sejak kapan munculnya ilmu pengetahuan • Agar mampu berpikir sistematis, kritis untuk memperoleh kebenaran.
  • 4. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 4 PENGERTIAN FILSAFAT 1. Dari sisi kebahasaan • Yunani:philosophia (philo=cinta, sophia=kebijaksanaan/kebenaran) artinya orang yang mencintai kebenaran, sehingga berupaya memperoleh dan memilikinya. • Transformasi ke berbagai bahasa. Arab = falsafah, Indonesia = falsafat/filsafat, Belanda dan Jerman = Philosophie • Pythagoras (582-496 SM) : hanya Tuhan yang mempunyai hikmah yang sungguh-sungguh. Manusia harus puas dengan tugasnya di dunia ini yaitu “mencari hikmat”, “mencintai pengetahuan” dan “berperilaku hikmat bijaksana”.
  • 5. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 5 2. Dari sisi filsafat sebagai ilmu • Plato, filsuf besar Yunani : filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mencapai kebenaran yang asli, karena kebenaran mutlak di tangan Tuhan / dikatakan pengetahuan tentang segala yang ada. • Aristoteles, murid Plato : filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu matafisika, logika, retorika, politik, sosial budaya dan estetika. • Alfarabi, Filsuf besar (Aristoteles ke-2) Filsafat adalah pengetahuan tentang yang ada menurut hakikatnya yang sebenarnya. • Hasbullah Bakry, filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ketuhanan, alam semesta, dan manusia sehingga dapat melahirkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dicapai manusia.
  • 6. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 6 • Immanuel Kant, (filsuf barat, pemikir Eropa ; filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan: 1. apa yang dapat kita ketahui, dijawab oleh metafisika 2. apa yang boleh kita kerjakan, dijawab oleh etika 3. apa yang dinamakan manusia, dijawab oleh antropologi. 4. sampai dimana harapan kita, dijawab oleh agama.
  • 7. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 7 3. Filsafat dari sisi benda • Titus dkk: dua pengertian filsafat. - Filsafat adalah sekumpulan problem-problem yang langsung dan mendapat perhatian dari manusia yang dicarikan jawabannya oleh ahli filsafat. - Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis.
  • 8. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 8 4. Filsafat sebagai suatu aktivitas • Filsafat adalah sebagai suatu proses berpikir untuk memperoleh jawaban-jawaban dari berbagai problem. • Titus dkk, :3 pengertian filsafat sbg aktivitas: a. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan diri dari sikap yang sangat kita junjung tinggi. b. Filsafat adalah sebagai analisi logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep. c. Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh gambaran keseluruhan
  • 9. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 9 BERDASARKAN KONSEP DAN TEORI , PROSES BERFILSAFAT MELALUI EMPAT TAHAP 1. LOGIS, yaitu berpikir dengan menggunakan logika (undang-undang berpikir) yaitu melalui tiga tahap; pemahaman, keputusan dan argumentasi, contoh : - Alam berubah-ubah (premis minor) - Setiap berubah-ubah baru (premis mayor) - Alam baru (simpulan) 2. SISTEMATIS, berpikir melalui alur yang sistemik sehingga ditemukan adanya koheren (saling runtut), diantara satu pertanyaan dengan pertanyaan lainnya. 3. RADIKAL, berpikir sampai kepada akar masalah. 4. UNIVERSAL, berpikir secara umum bukan khusus. Disini perbedaannya ilmu berpikir secara khusus, filsafat berpikir secara umum.
  • 10. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 10 SEJARAH TIMBULNYA FILSAFAT • KAPAN MUNCULNYA FILSAFAT? Filsafat muncul sejak manusia ada dan sejak adanya pembicaraan manusia. Maka sejarah lahirnya filsafat disebutkan dari Yunani, India, Persia. Karena filsafat memiliki kualifikasi tertentu, maka lahirnya filsafat diidentikan dengan Yunani. Hal ini sesuai dengan karakter orang yunani ialah Rasional
  • 11. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id • Filsafat adalah mencintai kebijaksanaan. • Plato memberi istilah dialektika yaitu seni berdiskusi. • Cicero menyebut sebagai ibu semua seni. • Al Farabi menyelidiki hakikat dari segala yang ada. • Rene Descartes menyatakan kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok. • Filsafat sebagai ilmu karena mengandung 4 pertanyaan ilmiah yaitu: bagaimana, mengapa, kemana dan apa. Perkembangan Filsafat
  • 12. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id Dibedakan menjadi tiga: • Filsafat India. Cara berfikir India diuraikan oleh Rabindranath Tagore (1816-1941) berpangkal pada keyakinan bahwa terdapat kesatuan fundamental antara manusia dan alam. Dibagi menjadi 5 periode besar: (a) Zaman Weda (2000-600 SM),masa terbentunya literasi suci, masa ritus korban dan refleksi filsafat dalam Upanisad, (b) Zaman Skeptisisme (600 SM-300 M) Buddhisme dan Jainisme kontrareformasi dalam bentuk enam sekolah ortodoks “Saddaharsana”, (c) Zaman Puranis (300-1200) karya mitologi terutama Shiwa dan Wisnu (d) Zaman Muslim (1200-1757) (e) Zaman Modern terdiri dari Renaisance dari nilai-nilai India terhadap pengaruh dari luar. Sejarah Filsafat
  • 13. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id •Filsafat Cina. Pemikiran cina dengan pokok “perikemanusiaan” lebih antro-posentris dan pragmatis dibanding India dan barat. Manusia bertindak supaya tercapai keseimbangan antara surga dan dunia. Dibagi menjadi 4 periode: (a) Zaman Klasik (600-200 SM) sekolah filsafat Konfusianisme, Taoisme, Yin-Yang, Mooisme, dialetik dan legalisme, (b) Zaman Neo-Taoisme dan budhisme (200-1000 SM) (c) Zaman Neo-Konfusianisme (1000-1900) (d) Zaman Modern setelah 1900 berisi pengaruh filsafat barat, renaisance dari filsafat klasik cina, marxisme dan mooisme.
  • 14. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id • Filsafat Barat Dibedakan menjadi 4 periode terdiri dari : (a) Zaman Kuno (600-400 SM), pra Socrates di Yunani, Zaman keemasan Yunani: Socrates, Plato, Aristoteles, dan Zaman Hellenisme (b) Zaman Patristik dan Skolastik (400-1500), (c) Zaman Modern (1500-1800) Zaman modern renaisance, Zaman Barak, Zaman Fajarbudi, Zaman Romantik, (iv) Zaman sekarang (setelah 1800).
  • 15. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id • Periode Yunani Kuno = periode filsafat alam (kosmologi) ditandai munculnya ahli pikir alam di mana arah dan perhatian pemikiran pada alam sekitarnya. Muncul dari pengaruh mitologi, mistisisme, metafisika dan persepsi. Tokoh filosofisnya : (i) Parmenides abad ke-5 = Argumennya bersifat abstrak dan tegas, “yang kita dapat pikirkan atau bicarakan pastilah yang ada” sementara yang tiada ada tidak dapat kita sebutkan”. (ii) Xenophanes abad ke-6 = Kepercayaan pada satu dewa (monotheisme) (iii) Thales abad ke-7 = Dunia dikelilingi oleh air pada akhirnya, dan berasal dari air. Tetapi tidak beranggapan bahwa segala sesuatu terbuat dari air. Corak Pemikiran Filsafat Zaman Yunani Kuno
  • 16. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id (iv) Aristoteles abad ke-4 = Seorang animis dengan ide bahwa dunia sebagai suatu keseluruhan kosmos pada dasarnya hidup dan bersifat illahi. Keyakinan animis dari Thales dan Aristoteles adalah; (i) Segala sesuatu hidup ( bahkan batuan dan air), (ii) segala yang hidup tunduk pada hukum sebab-akibat (kausalitas), (iii) Kosmos sebagai keseluruhan adalah hidup. (v) Heraklitus (515-450) Pengamatannya yang jelas pada pemikiran kedua menyadarkan kita dengan pernyataan “alam mencintai ketersembunyiannya. (vi) Phythagoras (581-507) Teorema Phythagoras dari basis geometri dalam bangun segitiga menghasilkan kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat kedua sisinya. Penemuan bilangan irasional, teori tentang hakikat alam semesta dan membuat alat musik,gerakan bintang, hakikat roh dan konsep menjalani kehidupan.
  • 17. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id • Patristik dari kata latin ‘patres’, bapa-bapa gereja. Patristik Yunani (Patristik Timur) dan Patristik Latin (Patristik Barat). • Ahli pikir ada yang menolak filsafat Yunani, karena mempunyai sumber kebenaran firman Tuhan. Yang menerima karena yang diambil adalah tata cara berfikirnya, ahli patristik antara lain (Justinus Martir, Klemens, Tertullianus, dan Augustinus). Karakteristik Pemikiran Zaman Patristik
  • 18. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id • Periode filsafat Islam: (a) Periode Mutazilah yaitu mendahulukan akal pikiran , kemudian diselaraskan dengan Al-Quran dan Al-Hadits (b) Periode Filsafat Pertama, pendahuluannya dengan mengumpulkan naskah filsafat yunani kemudian diterjemahkan (c) Periode Kalam Asy’ari , periode memperkokoh akidah Islam (d) Periode filsafat Kedua merupakan prestasi besar mata rantai hubungan Islam dari Timur ke Eropa. Menginspirasi kebebasan berfikir pada masa Renaisance. • Sumbangan pemikiran umat Islam pola berfikir secara empiris yang terkenal di dunia barat lewat tulisan Francis Bacon dalam bukunya Nouum Organum. Sumbangan Pemikiran Filsafat Islam pada Abad Pertengahan
  • 19. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id • Pemikiran zaman modern dengan metode pendekatan Induktif- Deduktif, Gabungan Induktif dari Bacon dan Deduksi dari Aristoteles. • Pendekatan ini dibutuhkan seorang ilmuwan yang ingin mencari kesimpulan umum namun tidak mungkin untuk mengamati secara keseluruhan. Sehingga mengharuskannya dia mengamati sebagian (sampling) untuk menarik kesimpulan umum. Perbedaan Pemikiran Zaman Modern dan Kontemporer
  • 20. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 20 APA YANG MENYEBABKAN LAHIRNYA FILSAFAT? Manusia berfilsafat didorong oleh rasa keheranan, kesangsian, dan kesadaran akan keterbatasan. 1. PERTENTANGAN ANTARA MITOS DAN LOGOS Dikalangan masyarakat Yunani dikenal adanya mitos, sebagai suatu keyakinan lama yang berkembang dengan pesat misalnya mite kosmologi yang melukiskan kejadian alam. Lama-lama mitos hilang dikalahkan oleh logos, maka logos penyebab pertama lahirnya filsafat. 2. RASA INGIN TAHU Karena mite hanya bersifat dongeng belaka, maka orang mulai berpikir rasional, untuk mencari jawaban-jawaban yang logis. Keingintahuan terhadap alam semesta, keingintahuan terhadap penciptanya dsb.
  • 21. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 21 3. RASA KAGUM Menurut Plato, filsafat lahir adanya kekaguman manusia tentang dunia dan lingkungannya. Para filsuf atas kekagumannya mencoba merumuskan asal mula alam semesta. • Thales bapak filsafat Yunani ; alam semesta berasal dari air. • Anaximandros, alam berasal dari apairon (api) • Democrios, alam berasal dari atom • Empedokles, alam berasal dari empat unsur; air, api, angin, tanah. 4. PERKEMBANGAN KESUSASTRAAN Faktor lain yang menyebakan lahirnya filsafat adalah kesusastraan
  • 22. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 5.Kesangsian: Filsuf Augustinus dan Descartes menunjukkan kesangsian/ragu-ragu sebagai sumber utama pemikiran. Berguna sebagai titik pangkal untuk menemukan kepastianyang dinamakan sikap Skeptis (penyelidikan). 6.Kesadaran akan keterbatasan: Filsuf-filsuf lain mengatakan manusia berfilsafat kalau ia menyadari betapa kecil dan lemahnya jika dibandingkan dengan alam semesta dan Penciptanya.
  • 23. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 23 KARAKTERISTIK FILSAFAT 1. SKEPTISIS Skeptisis adalah keraguan terhadap suatu kebenaran sebelum mendapat argumen yang kuat terhadap kebenaran tersebut. Dikelompokkan; -bersifat Gradasi , dari ragu ke yakin -bersifat degradasi, dari yakin ke ragu -bertahan sophisme, terus menurus ragu. • Sifat gradasi diungkapkan oleh RENE DECARTES (Filsuf Prancis) cagito ergo sum (saya berpikir maka saya ada) 2.KOMUNALISME Hasil pemikiran filsafat dimiliki masyarakat umum tidak memandang ras, kelas, ekonomi, dan keyakinan. Misalnya hasil pemikiran Yunani bermanfaat untuk orang Eropa, Asia Afrika dsb.
  • 24. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 24 3. DISINTERESTEDNESS Dari kata INTEREST, yaitu suatu kegiatan filsafat yang tidak dimotivasi untuk suatu kepentingan tertentu. 4. UNIVERSALISME Filsafat bersifat umum, berati filsafat adalah hak seluruh umat manusia secara umum atau sifatnya internasional. Semua umat manusia berhak mengadakan kajian filsafat.
  • 25. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 25 APA GUNANYA FILSAFAT BAGI MANUSIA? • Filsafat mampu memberikan pemahaman yang menyeluruh (general) terhadap suatu wujud (ontologi) sekaligus memberikan konsep kebenaran (justifikasi) terhadap wujud tersebut. Manusia mencoba mengambil pilihan dalam menghadapi masalah yang berkembang dan belajar menjadi bijaksana (wisdom) • Filsafat dapat memberikan kepuasan bagi seseorang karena kemampuannya dalam menggambarkan problem kehidupan yang sedang dan akan dihadapi sesuai dengan leluasan pemahamannya. Plato mengatakan, berpikir dan memikirkan itu suatu kenikmatan yang luar biasa dan kebahagian yang paling berharga. • Filsafat dapat dijadikan sebagai bahan pijakan untuk merubah dunia. Karl Marx mengatakan, filsafat tidak hanya hanya menjelaskan pada dunia(interfere the world) melainkan juga merubahnya. Filsafat memberikan petunjuk dengan metode pemikiran reflektif yang menyerasikan antara logika, rasa, rasio, pengalaman dan agama untuk pemenuhan kebutuhan hidup sejahtera, bahagia dan mulia.
  • 26. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 26 PROBLEMATIKA FILSAFAT • Secara Umum terbagi menjadi tiga; 1. ONTOLOGI, yaitu mengkaji hakikat segala sesuatu, terbagi 2: a. Kuantitas; - - Monisme, asal Alam terdiri dari satu unsur (mono=satu). Thales dari air, - Anaximandros dari apairon, Anaximenes dari udara, Democritos dari tanah. - Dualisme, yang mengatakan alam semesta terdiri dari dua unsur yaitu materi dan roh. Tokohnya Anaxagoras dan Aristolteles. - Pluralisme, alam semesta terdiri dari empat unsur; air, angin, api, tanah. Tokohnya Empedokles, Leukippos.
  • 27. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 27 b. Kualitas Bagaimana alam berproses, muncul 4 teori: -Mekanisme, yang mengatakan bahwa segala sesuatu berproses secara mekanik. -Teleologi, mengatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam raya berproses menuju suatu tujuan, yaitu Tuhan. -Determinisme, kejadian di alam ini berproses melalui suatu ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya, baik oleh hukum alam maupun oleh Tuhan -Indeterminisme, segala kejadian di alam ini berlangsung secara bebas, tanpa kendali tertentu dari Tuhan atau kekuatannya.
  • 28. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 28 PROBLEM FILSAFAT 2. EPISTEMOLOGI, membicarakan 2 hal; a. Hakikat pengetahuan, muncul 2 pandangan; - realisme, yaitu pengetahuan manusia riil adanya dalam kehidupan. - idealisme, yaitu hakikat ilmu pengetahuan tidak terdapat dalam dunia riil, melainkan konsep ideal atau dunia ide-ide. b. Sumber Pengetahuan, muncul 3 pandangan; - rasionalisme, mengatakan bahwa sumber pengetahuan muncul dari rasio (akal) manusia. - Empirisme, sumber pengetahuan adalah indera manusia. - Kritisme, pengetahuan manusia bersumber dari luar diri manusia, yaitu Tuhan.
  • 29. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 29 PROBLEM FILSAFAT 3. AXIOLOGI, TERBAGI MENJADI 6 PANDANGAN; a. naturalisme, yang menyatakan ukuran baik buruk ialah sesuai tidaknya perbuatan tersebut sesuai dengan fitrah (natura) manusia. b. Hedonisme, yang menyatakan bahwa ukuran baik buruk ialah sejauh mana suatu perbuatan mendatangkan kenikmatan (hedone) bagi manusia. c. Vitalisme, ukuran baik buruk ditentukan oleh sejauh mana suatu perbuatan tersebut dapat mendorong manusia untuk hidup lebih maju. d. Ultitarianisme, Ukuran baik buruk ditentukan oleh ada tidaknya suatu perbuatan mendatangkan manfaat bagi manusia. e. Idealisme, ukuran baik buruk ditentukan oleh sesuai tidaknya sesuatu perbuatan dengan konsep ideal (rancang bangun) pikiran manusia. f. Teologis, baik buruknya suatu perbuatan ditentukan oleh sesuai tidaknya suatu perbuatan dengan ketentuan agama (teos=Tuhan, agama)
  • 30. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 30 Berdasarkan uraian problematika di atas kebenaran itu bersifat relatif tergantung pada latar belakang pendidikan, sosial, budaya, agama dan sebagainya.
  • 31. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 31 BAGAIMANA HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT, DAN AGAMA • Ilmu adalah sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing mengenai suatu pengalaman tertentu yang disusun melalui sistem tertentu, sehingga menjadi suatu kesatuan. • Menurut Harsojo, ilmu terdiri atas tiga kesimpulan, yaitu; 1. Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematikan 2. Suatu pendekatan/metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris, yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indra manusia, dan 3. Suatu cara yang mengijinkan kepada ahli-ahli lainnya untuk menyatakan suatu proporsi. Filsafat menurut Plato dan Al Faraby; filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada.
  • 32. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 32 •AGAMA Terdapat perbedaan pengertian agama dikalangan tokoh agama. Agama diartikan secara praktis, adalah suatu keyakinan akan adanya aturan/jalan hidup (way of life) yang bersumber dari suatu kekuatan yang absolut (Tuhan). • Agama memiliki empat perangkat sbb: 1. Adanya pengatur (Tuhan) sebagai kebenaran yang pertama dan terakhir. 2. Aturan (code hukum) yang harus dipahami yang termaktub dalam kitab suci dan kebenarannya bersifat absolut. 3. Adanya seorang nabi sebagai pembawa aturan hukum. 4. Adanya komunitas (manusia) sebagai pelaksana aturan yang bersumber dari Tuhan.
  • 33. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 33 HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT DAN AGAMA ILMU, mencari kebenaran dengan cara penyelidikan (riset) sesuai dengan eksistensinya yang berhubungan dengan alam empiris.Dalam penyelidikan ilmu selalu mencari hukum sebab akibat. Sebagai hukum sebab akibat maka kebenaranya pasti ada. FILSAFAT, karena selalu berhadapan denga alam empiris, (metafisika, ghaib) maka ia komit dengan organon (alatnya) yaitu logika. Cara kerjanya selalu diawali dengan pertanyaan apa. Berpikir logis, sistematis, radikal, dan universal. AGAMA, menemukan konsep kebenaran bersumber pada wahyu, kebenarannya bersifat mutlak, absolut sebagiai kebenaran tertinggi.
  • 34. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 34 • Ilmu kebenarannya bersifat empiris, filsafat kebenarannya bersifat spekulatif (berdasrkan nalar dan logika), keduanya bersifat nisbi. Agama kebenarannya bersifat absolut mutlak, dalam penentuannya semua perlu perumusan • Hubungan ilmu filsafat dan agama, Albert Einstein menagatakan dengan singkat’ “science without religion is blind, religion without science is blame” Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh.
  • 35. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 35 BAGAIMANAKAH KATEGORI MANUSIA ITU? 1. MANUSIA ADA YANG TIDAK TAHU DALAM KETIDAKAHUANNYA 2. MANUSIA TIDAK TAHU DALAM KETAHUANNYA 3. MANUSIA TAHU AKAN KETIDAKTAHUANNYA 4. MANUSIA TAHU AKAN KETAHUANNYA Kategori manakah yang paling baik?
  • 36. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 36 Manusia adalah akhluk ciptaan Tuhan yang tercanggih. Memiliki banyak kelebihan dibanding dengan makhluk lain terutama akalnya. • Memiliki rasa ingin tahu, maka diaktuakisasikan dalam bentuk bertanya. • Melalui rasio maka manusia memberikan jawaban terhadap aneka pertanyaan • Manusia bertanya, manusia pula menjawab • Manusialah yang benar-benar bereksistensi karena memiliki kesadaran dan otonomi dirinya.
  • 37. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 37 DENGAN KATA LAIN Malalui akalnya manusia mampu menyamai makhluk lain. • Burung terbang tinggi, manusia terbang dengan pesawat ciptaannya. • Angsa bisa berenang ke ujung pulau, manusia berenang dengan kapal Feri ciptaannya. • Ikan mampu menembus dasar lautan, manusia menembus lautan dengan kapal selam ciptaannya.
  • 38. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 38 APAKAH SETIAP MANUSIA MAMPU BERFILSAFAT? Tidak juga. Rule of the game ( ada aturan mainnya) • Berpikir logis, sistematis, radikal, dan universal. Dengan mengindahkan ke empat aturan main tersebut, maka Anda bisa menjadi seorang filsuf
  • 39. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 39 LAHIRNYA ILMU PENGETAHUAN SEJAK KAPAN LAHIRNYA ILMU PENGETAHUAN? • Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang tercanggih. • Dengan akalnya manusia mampu. berpikir, dengan pikirannya memperoleh pengetahuan, dengan pengetahuannya manusia memiliki ilmu, dengan ilmunya manusia mampu berpikir rasional, logis dan sistematis. • JADI PENGETAHUAN LAHIR SEJAK MANUSIA ITU ADA SEJAK MANUSIA BERPIKIR SEJAK MANUSIA BERINTERAKSI DENGAN ALAM
  • 40. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 40 BAGAIMANA HUBUNGAN ILMU PENGETAHUAN DENGAN FILSAFAT? • Pengetahuan bagian dari kajian filsafat ilmu, pengetahuan lahir sejak adanya peradaban manusia dan berkembang pesat sesuai dengan budayanya. • Pengetahuan lahir dari aktivitas • Aktivitas memerlukan metode • Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu. • Ilmu dan pengetahuan tidak bisa dipisahkan. • Aktivitas memerlukan metode • Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu. • Ilmu dan pengetahuan tidak bisa dipisahkan. AKTIVITAS PENGETAHUAN METODE ILMU
  • 41. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 41 PENGERTIAN ILMU SEBAGAI PENGETAHUAN Dari segi maknanya pengertian ilmu sekurang-kurangnya merujuk tiga hal yaitu pengetahuan, aktivitas dan metode • Ilmu adalah sesuatu kumpulan yang sistematis dari pengetahuan. • Ilmu berarti semua pengetahuan yang dihimpun dengan perantara metode ilmiah (John G. Kemeny). Ilmu adalah suatu kumpulan pengetahuan yang berguna dan praktis dan suatu metode untuk memperoleh pengetahuan, tidak bersangkutan dengan kehidupan praktis dan tidak dapat mempengaruhinya kecuali dalam cara yang paling tak langsung, baik kebaikan atau keburukan (Norman Campbell). Ilmu Pengetahuan adalah suatu pengetahuan tentang objek tertentu yang disusun secara sistematis, objektif, rasional dan empiris sebagai hasil penelitian dengan metode tertentu.
  • 42. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id • Antara teologi dan ilmu pengetahuan terdapat daerah tidak bertuan, yang diserang baik oleh teologi maupun ilmu pengetahuan, daerah ini disebut “Filsafat” (Bertrand Russell, 1872-1970). • Makin banyak manusia tahu, makin banyak pertanyaan yang timbul. Pertanyaan asal usul, hidup dan mati. • Filsafat adalah pengetahuan metodis, sistematis dan koheren tentang seluruh kenyataan. • Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan metodis, sistematis dan koheren tentang suatu bidang tertentu dari kenyataan. Objek Studi Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
  • 43. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id • Objek yang diteliti khusus tentang alam dan manusia yang empiris dalam pengalaman sehari-hari. • Menurut objek studinya dibagi menjadi objek material (lapangan) dan objek formal (sudut pandang). • Hosein (1964), objek material filsafat adalah segala bentuk pemikiran manusia tentang sesuatu yang ada dan mungkin ada. • Kattsoff (1992), objek material filsafat adalah segala pengetahuan manusia serta apa yang ingin diketahui manusia. Objek dan Sudut Pandang Filsafat
  • 44. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id • Pengetahuan hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk di dalamnya adalah ilmu. • Setiap jenis ilmu pengetahuan memiliki ciri spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistemologi) dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun. • Sumber-sumber pengetahuan yaitu: (i) pengalaman indra /empirik, (ii) nalar, (iii) otoritas adalah kekuasaan sah, (iv) intuisi , (v) wahyu Tuhan, dan (vi) keyakinan melalui kepercayaan. Sumber Pengetahuan
  • 45. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id 45 SIMPULAN • Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan atau keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan penerapan.
  • 46. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id Creating environmental health and developing local wisdom for a better future fk.unsoed.ac.id Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran FILSAFAT KEDOKTERAN
  • 47. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id ◗Tidak puas memandang ilmu dari sudut pandang ilmu itu sendiri ◗Melihat hakekat ilmu dalam konstelasi pengetahuan lain ◗Menghubungkan ilmu dengan moral agama etika ◗Mempertanyakan apakah ilmu benar-benar membawa kebahagiaan
  • 48. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id ◗Merupakan filsafat pengetahuan yang secara khusus mengkaji hakikat ilmu ◗Merupakan telaah hakikat ilmu yang meliputi ◦Ontologi (obyek / ruang lingkup bahan kajian) ◦Epistemologi (bagaimana pengetahuan yang valid itu di-generate) ◦Axiology (nilai kemanfaatan/worthy) 1. FILSAFAT ILMU
  • 49. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id ◗Obyek telaah ilmu ◗Bagaimana wujud hakiki obyek tersebut? ◗Bagaimana hubungan antara obyek tersebut dengan daya tangkap manusia ◦Berpikir ◦Merasa ◦Mengindera ONTOLOGI
  • 50. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id ◗Proses Penemuan ilmu ◗Bagaimana proses yang memungkinkan didapatkannya pengetahuan yang berupa ilmu? ◗Bagaimana Prosedur penemuan ilmu? ◗Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar mendapatkan pengetahuan yang benar ◗Apa yang disebut kebenaran itu sendiri:? ◗Apa kriteria kebenaran tersebut? ◗Cara/teknik/sarana pa yang membantu kita dalam mendapatkan ilmu?
  • 51. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id Manfaat ILMU ◗Untuk apa ilmu tersebut dipergunakan? ◗Bagaimana keterkaitan antara cara penggunaan ilmu tersebut dengan kaidah-kaidah moral ◗Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan moral ◗Bagaimana keterkaitan prosedur ilmiahnya dengan norma- norma moral/profesional?
  • 52. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id ◗Nilai Kegunaan Suatu Ilmu ◗Ilmu secara moral harus ditujukan untuk kebaikan manusia tanpa merendahkan martabat atau mengubah hakikat kemanusiaan ◗Penggunaan ilmu bersifat sosial (untuk masyarakat) meskipun penciptaannya bersifat individual ◗Tanggungjawab sosial seorang ilmuwan ◦ menjadikan karya keilmuannya sampai dan dapat dipergunakan oleh masyarakat secara benar dan etis untuk kesejahteraan manusia ◦ Memberikan contoh perbuatan etik terkait keilmuannya : obyektif terbuka menerima kritik, menerima pendapat orang lain, kukuh dlm mempertahankan kebenaran dan siap mengakui kesalahan ◦ Menjaga karya ilmiahnya dipergunakan untuk kemaslahatan manusia bukan sebaliknya ◦ Mempertahankan kejujuran ilmiah
  • 53. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id ◗Alat yang digunakan untuk membantu kegiatan ilmiah dalam setiap langkah yang harus ditempuh ◗Bukan merupakan kumpulan ilmu yang didapatkan berdasar metode ilmiah ◗Bertujuan untuk dapat melakukan telaah ilmiah secara baik ◗Alat bagi cabang-cabang pengetahuan untuk mengembangkan materi pengetahuannya berdasarkan metode ilmiah atau alat bagi metode ilmiah dalam melakukan fungsinya secara baik ◗Sarana berpikir ilmiah membantu proses metode ilmiah dalam mengembangkan ilmu dan bukan merupakan ilmu itu sendiri 2. SARANA BERPIKIR ILMIAH
  • 54. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id ◗Melalui bahasa, logika, matematika dan statistika SARANA BERPIKIR ILMIAH Bahasa ◗Alat komunikasi verbal yang digunakan dlm seluruh proses berpikir ilmiah ◗Alat untuk menjalankan proses berpikir dengan baik MEMBEDAKAN dengan Binatang ◗Alat untuk mengkomunikasikan jalan/hasil berfikir tersebut kepada orang lain ◗Memiliki aspek informatif dan Emotia ◗Terus berkembang seiring dengan pengalaman dan perkembangan pemikiran manusia ◗Memberikan kemampuan kepada manusia untuk memberi arti atau makna pada segala aspek yang ditemui dalam hidupnya Logika ◗Proses berpikir ilmiah ◗Logika Deduktif ◦ Proses berpikir dalam pengambilan kesimpulan yang bersifat khusus berdasarkan premis-premis yang bersifat umum (kebenarannya sudah ditentukan) ◦ Menggunakan sarana matematika ◗Logika Induktif ◦ Proses berpikir dalam pengambilan kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus ◦ Menggunakan sarana statistika
  • 55. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id ◗Prosedur mendapatkan pengetahuan yang disebut ILMU ◗Metode = prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis (Senn) ◗Metodologi = pengkajian terhadap peraturan dalam metode tersebut ◗Metodologi ilmiah = pengkajian terhadap peraturan yang digunakan dalam metode ilmiah. ◗Metodologi = epistemologi =pembahasan bagaimana mendapatkan pengetahuan yang disebut ILMU ◗Metode ilmiah merupakan ekspresi tentang cara bekerja pikiran untuk menghasilkan pengetahuan yang memiliki ciri rasional dan teruji sehingga menghasilkan pengetahuan yang diandalkan 3. METODE ILMIAH
  • 56. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id ◗Metode ilmiah menggabungkan cara berfikir deduktif dan induktif dalam membangun tubuh pengetahuan ◗Berpikir deduktif menciptakan karakteristik rasional dan konsisten dengan pengetahuan sebelumnya ◗Berpikir deduktif -- pengetahuan dengan kebenaran bersifat koherensi --- kesimpulan yang diperoleh belum final (bersifat teoritik/berdasarkan premis-premis sebelumnya) ◦ Membentuk hipotesis yang perlu diuji kebenarannya. ◗Berpikir induktif -- pengetahuan dengan kebenaran bersifat korespondensi --- kesimpulan yang diperoleh berkesuaian (berkorespondensi) dengan obyek faktual (fakta empiris) yang mendukung
  • 57. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id ◗Proses berpikir ilmiah dimualai ketika manusia mengamati sesuatu (Ritchie Calder) ◗Pengamatan menghasilkan pertanyaan2 yang memerlukan jawaban (Research Question) ◗Pemecahan masalah menggunakan pengetahuan yang telah ada (cara berpikir deduktif) Hipotesis (Jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti dan perlu dibuktikan kebenarannya ◗Pengujian hipotesis  melakukan pengamatan lebih lanjut (verifikasi kebenaran)
  • 58. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id PERUMUSAN MASALAH KERANGKA BERPIKIR KHASANAH PENGETAHUAN ILMIAH Deduksi Koherensi PENGUJIAN HIPOTESIS DI TOLAK DI TERIM A PERUMUSAN HIPOTESIS Induksi Korespondensi Fragmatisme ◗Metode ilmiah dikenal sebagai proses LOGICO HYPOTHETICO-VERIFIKATIF ◗Metode ilmiah perkawinan yang berkesinambungan antara deduksi dan induksi
  • 59. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id Cabang ilmu filsafat yang meliputi epistemologi ontologi dan etik ilmu Kedokteran“Etika Kedokteran=Bioetik” FILSAFAT LAYANAN KESEHATAN Mempelajari aspek etik proses dan orang yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan kepada manusia. Merupakan pendekatan terbaik sebagai komponen yang terpisahkan dalam struktur sosial masyarakat Lebih fokus pada isu etik dan politik yang timbul dari penelitian dan praktik layanan kesehatan 4. FILSAFAT KEDOKTERAN
  • 60. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id FILOSOFI ILMU KEDOKTERAN • Filosofi Pola berfikir secara menyeluruh – mendasar – hipotetik • Ilmu Kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik – terstruktur – konsisten berdasar metode yang valid dan handal (Ilmiah) • Pengetahuan Segala sesuatu yang kita ketahui tentang suatu materi/ peristiwa
  • 61. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id ◗Langkah-langkah/metode yang dilakukan oleh tenaga profesional kesehatan (dokter-pakar biomedis) untuk mengetahui dan menggunakan ilmu pengetahuan baik secara individu maupun kelompok dengan fokus kajian pada ilmu kedokteran. ◗Evidence-based medicine (EBM) diperoleh dari penelitian untuk mendapatkan pengetahuan yang didasarkan pertanyaan penelitian klinik terkait ◦ effects of medical interventions, ◦ the accuracy of diagnostic tests, ◦ the predictive value of prognostic markers.
  • 62. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id ◗EBM mendorong bagaimana ilmu pengetahuan kedokteran diterapkan dalam pelayanan klinik ◗EBM tidak hanya mendorong para klinisi mempunyai strategi memberi pelayanan klinik terbaik tetapi juga pemahaman terhadap filosofi eviden ◗EBM Hierarchy of Evidence
  • 63. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id
  • 64. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id Hill Causation [Sir Bradford Hill] Strength of association  meta-analisis, duplikasi  statistik [kekuatan asosiasi dan p] Specificity statistic [regresi] / biomarker spesifik Temporal sequence  desain penelitian Biologic gradient (dose-response relationship)  model binatang, manusia  kajian biomol Biologic plausibility  model binatang, manusia, laporan kasus [eg reseksi amygdala] Consistency  duplikasi Coherence  antar pengetahuan valid saling koheren Experimental study  model binatang / manusia 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Analog y Van Rekum et al, 2001; Murti, 2012
  • 65. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id Ontologi Ilmu Kedokteran • Bidang garap : Manusia (kesehatan jasmani, ruhani & sosial) • Atribut manusia : • Martabat • Sistem nilai • Emosi – akal – spiritual • Budaya, agama • Profesi: Jasa pelayanan medis yang non profit pengabdian penuh pada orang sakit • Beberapa bidang ilmu lain yang terkait : • Hukum – hukum kedokteran, medical forensic • Ekonomi – Health economic • Psikologi – medical psychology • Antropologi – medical anthropology • Dll.
  • 66. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id • EPISTEMOLOGI KEDOKTERAN • Empirik (rasional) • Metodologi ilmiah • Perkembangan ilmu kedokteran •Mistik •Kebetulan •Otoritas dan Tradisi •Trial & Error (common sense) •Rasionalisme (observasi – argumentasi) •Empirisme (pengalaman, pengamatan inderawi) •Hipotesis & experimen (gabungan, Metodologi penelitian yang valid & Reliabel ilmiah)
  • 67. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id ◗Cabang filsafat yang berkaitan dengan proses analitis atas hakikat fundamental mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya. ◗Fokus kajian -- aspek kausalitas -- why ? ◗Karena tujuan sebagian riset kedokteran adl untuk menegakkan hubungan kausalitas, ◦ Apa penyebab penyakit ◦ Apa penyebab seseorang menjadi sembuh ◗Proses ilmiah digunakan untuk mendapatkan pengetahuan terkait hubungan kausal ◦ RCTs digunakan untuk menegakan hubungan kausal antar variabel , sedangkan metode obsevasional tidak ◦ RCT memiliki kelompok yang dibandingkan sementara observasional hanya menggambarkan
  • 68. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id BIDANG ILMU ORIENTASI FILOSOFIS • Ilmu Hukum • Menegakkan keadilan • Menciptakan rasa nyaman, tenteram, aman • Ilmu Sosial, Politik • Kekuasaan negara (Pemerintahan) • Kehidupan bermasyarakat • Ilmu Ekonomi • Sistem perdagangan (Bisnis) • Profit – pemasaran & manajemen • Ilmu Teknik • Pembangunan sarana fisik (gedung, Jembatan, Terminal dll) • Ilmu Pertanian (Agro) (Peternakan, teknologi Pertanian) • Budidaya tanaman • Penyediaan Pangan • Ilmu Kedokteran (Ked. Gigi, Kesehatan masyarakat, Gizi, Keperawatan, farmasi) • Kesehatan jasmani, ruhani & sosial • Pengabdian terhadap nilai kemanusiaan • Non profit
  • 69. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id ◗Beberapa fokus ketertarikan pakar ontologi kedokteran ◦ Revolusi ontologi yang melahirkan konsep kedokteran modern ◦ Konsep monogenik penyakit ◦ Pathway biokimia yang mendasari fenomena sehat dan sakit ◦ Konseptualisasi plasebo dan “Placebo effect” ◗Ontologi kedokteran umum definisi logis dari terminologi yang paling umum digunakan dalam seluruh disiplin ilmu kedokteran = istilah “penyakit, kelainan/gangguan, sakit, diagnosis , pasien dll ◗Lingkup Ontologi ilmu kedokteran umum terbatas pada manusia tetapi beberapa istilah bisa digunakan untuk organisme lain. ◗Ontologi ilmu kedokteran umum menyajikan teori formal dari penyakit termasuk ◦ Ontologi penyakit infeksi ◦ Ontologi penyakit jiwa
  • 70. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id Berisik o Seh at 3. Orientasi keluarga Promosi kesehatan Proteksi spesifik Gangguan kesehatan Deteksi dini Sakit Terapi segera Disabilitas Rehabilita si Sekarat Wafat Perawatan paliatif 2. Holistik 1. Comprehensiveness of care dan Continuity of care 4. Komunitas/ geografis Biomedik Pengalaman sakit Konte ks Kemitraan terapetik Struktur keluarg a Keluarga sebagai system Istri Anggota keluarga lain Fungsi keluarga Resolusi konflik Siklus keluarga Keintiman keluarga Perilaku rawat keluarga Identita s kultura l Socia l capita l Sua mi Anak Etnis Keagamaa n Spiritualitas & religiusitas Tru st Reciproc al Social institution Perilaku sehat dan sakit terkait budaya 5. Manajemen pelayanan Pengetahuan sikap dan perilaku dokter Sistem kesehatan nasional Five stages of grief Kübler- Ross Lingkup pelaynan kedokteran keluarga contoh: Ilmu Kedokteran Keluarga
  • 71. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id Eksakta & non Eksakta Tataran : • Murni (S1, S2, S3) • Terapan atau profesi (dokter, spesialis I –MS, Spesialis II – DS) Pembagian Ilmu Murni & Terapan
  • 72. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id FENOMENA PEAksiologi Kedokteran (Pelayanan ) • Dari non profit ke orientasi profit (bisnis, komersialisasi) dokter, rumah sakit, apotek, laboratorium (diagnostik) • Dari pelayanan manusia yang menyeluruh (Holistik) ke materialisrik (Fragmentatif) – spesialistik/ subspesialistik • Perkembangan teknologi kedokteran: • Dokter lebih peraya pada hasil alat diagnostik daripada ketajaman penginderaan (pengamatan klinis) • Teknologi menguasai dokter bukannya dokter yang menguasai teknologi • Dari pasien sebagai subjek menjadi objek • Dokter seharusnya berhadapan dengan orang sakit bukannya dokter berhadapan dengan penyakit • Menjadi dokter baik, menjadi pedagang baik juga, tetapi menjadi dokter yang pedagang tidak baik (mengkomersialisasikan profesi kedokteran)
  • 73. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id UPAYA UNTUK MENANGGULANGI • Perketat sistem pengawasan penyimpangan profesi kedokteran oleh: • Perhimpunan profesi (IDI) • Pemerintah & Masyarakat • Tambahan SKS mata pelajaran etika Profesi serta revisi sistem pembelajarannya (Teaching & learning methodology) • Keteladanan para senior • Sistem reward & Punishment
  • 74. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id INSTITUTE FOR INTERNATIONAL MEDICAL EDUCATION (IIME)1999 Kompetensi Minimal Esensial seorang dokter: 1. Nilai-nilai, sikap, perilaku dan etik profesional 2. Dasar-dasar ilmiah kedokteran 3. Ketrampilan klinik 4. Ketrampilan komunikasi 5. Sistem Kesehatan dan Kesehatan populasi 6. Manajemen Informasi 7. Penalaran kritik dan penelitian ilmiah
  • 75. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id • Penelitian hendaklah mempunyai nilai kemanfaatan • Kemanfaatan meliputi: • Strategi/Solusi baru terhadap masalah kesehatan • Pemahaman /cara pandang baru terhadap masalah kesehatan • Wilayah baru • Tambahan bukti kekuatan asosiasi • Tambahan bukti biological plausibility • Tambahan bukti konsistensi • Tambahan bukti koherensi PEAksiologi Kedokteran (Penelitian)
  • 76. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id • Pemecahan masalah kesehatan nasional [skala individu, keluarga, maupun komunitas] • Mendapatkan pemahaman yang baik tentang akar permasalahan kesehatan • Menghasilkan protokol pemecahan masalah kesehatan dalam layanan primer • Produk komersialisasi [teknologi, modul pendidikan, game] • Alat ukur contoh: Ilmu Kedokteran Keluarga
  • 77. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id ◗Pemahaman konsep sakit dan sehat ◗Pengembangan perangkat diagnostik ◗Pengembangan terapi penyakit ◗Pengembangan etik kedokteran ◗dll
  • 78. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id Tugas Creating environmental health and developing local wisdom for a better future pengganti ujian Membuat esai tulis Resume prinsip filsafat ilmu pada Anestesi, berupa soft file, font New Times Roman 12, spasi 1.5, ukuran HVS, paling lambat Kamis, 30 Februari 2023 dan dikirim ke imel f.arjadi@yahoo.com dengan menuliskan nama dan NIM
  • 79. Universitas Jenderal Soedirman Fakultas Kedokteran fk.unsoed.ac.id Menjadi pusat pengembangan IPTEK Kedokteran berbasis lingkungan dan kearifan lokal yang diakui dunia Creating environmental health and developing local wisdom for a better future Sumber : Materi kuliah Filsafat Ilmu dari Prof, Totok Agung DH