SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
MOTOR TIGA FASA




              MOTOR SANGKAR TUPAI


1. - Motor ini mempunyai pemegun / stator yang berbelit
   iaitu satu belitan mewakili satu fasa.
2. Pemegun stator ini berfungsi sebagai;
  i. Tempat meletak belitan stator
  ii. Berfungsi sebagai teras besi pada motor.
  iii.Berlamina serta berlapis-lapis bagi mengurangkan arus
      pusar atau eddy current.
  iv.Arus pusar yang tinggi akan menyebabkan stator/pemegun
    menjadi panas dan menyebabkan belitannya terbakar.
  v. Sebagai teras sambungan bekalan daripada luar sama ada
      sambungan bintang atau delta.
  vi. Sebagai tempat untuk menghasilkan medan magnet
berputar
      sebelum bertindakbalas dengan rotor.




                      PRINSIP KENDALIAN



      Seperti mana kita tahu belitan medan/belitan
    pemegun pada motor aruhan 3 fasa terdiri daripada 3
belitan bagi setiap fasa yang mana terpisah sebanyak 120°.

      Apabila bekalan 3 fasa dibekalkan pada belitan
  pemegun,medan magnet akan terbentuk pada setiap
  belitan dan membentuk satu medan magnet yang sentiasa
  berputar pada pemegun.

      Penghasilan medan magnet ini adalah disebabkan
  turun naiknya arus di pemegun mengikut gelombang
  frekuensi bekalan.




         CIRI-CIRI MOTOR SANGKAR TUPAI


Mempunyai kelajuan yang tunggal dan kelajuan seakan-
 akan sama dengan ciri-ciri kelajuan motor medan magnet.
Tork permulaan amat rendah dan power faktor permulaan
 amat rendah.

Faktor kuasa ini akan bertambah sehingga beban
 penuh/full load dan nilainya mencapai tahap 0.85/0.90.




               MOTOR ROTOR BERLILIT


 Motor ini juga dikenali sebagai motor gelang gelincir atau
  Slip ring motor dan wound Rotor Induction Motor.
 Binaannya adalah sama dengan motor aruhan 3 fasa jenis
  sangkar tupai cuma bahagian rotornya/pemutar
  disambungkan kepada 3 perintang luar menerusi gelang
  gelincir.

 Daripada gelang gelincir/slip ring ini ia akan disambungkan
  ke litar luar dengan menggunakan 3 berus karbon sebagai
  perantaraan.




                   PRINSIP KENDALIAN



 Sepertimana yang berlaku pada motor aruhan 3 fasa
  sangkar tupai,apabila pemegun/stator mendapat bekalan
3 fasa ia akan menghasilkan medan magnet berputar di
  pemegun dengan kelajuan Ns.

 Dengan berlakunya proses aruhan saling diantara stator
  dan rotor, maka arus teraruh akan teraruh di rotor berbelit
  dan menyebabkan rotor mula berputar dengan kelajuan
  Nr.

 Sekiranya pada masa itu,perintang yang disambungkan
  pada rotor pada tahap maksima ,maka kadar putaran rotor
  adalah pada tahap paling minima tetapi kilas motor adalah
  tinggi.




            CIRI-CIRI MOTOR ROTOR BERLILIT



 Kelajuan motor ini boleh dikawal kelajuannya dengan
menggunakan perintang boleh laras yang disambung pada
  bahagian pemutar.

 Kelajuan pemutar tinggi – Nilai rintangan rendah.

 Kelajuan pemutar tinggi – Nilai rintangan tinggi.

 Kawalan kelajuan dengan menggunakan perintang boleh
  laras tidak berapa baik kerana banyak kehilangan kuasa
  berlaku pada perintang tersebut.

 Kelajuan kawalannya hanya 50% daripada kelajuan
  segerak motor.

 Kilas/tork motor ini adalah agak baik.

 Penyelenggaraan motor ini adalah agak mahal.

 Bagi menyongsangkan arah putaran motor,ia hanya
  dilakukan dengan menukarkan urutan fasa bekalan motor
  ini.




                   MOTOR SEGERAK


 Motor segerak sebenarnya adalah pengulang-alik tetapi ia
dijalankan sebagai sebuah motor.

   Nama motor ini diperolehi daripada kelajuan segerak yang
    dimiliki motor ini iaitu Ns = Nr.

   Oleh itu motor ini tidak mempunyai gelinciran.

   Kelajuan motor ini berubah mengikut frekuensi dan
    bilangan kutub atau diringkaskan dalam formula berikut:
Motor ini mempunyai kelajuan yang malar dan ia tidak boleh
bergerak dengan sendiri kerana ia memerlukan penggerak
sama ada daripada luar atau dalam motor




                     PRINSIP KENDALIAN
 Apabila bekalan tiga fasa dibekalkan pada pemegun
  motor, medan magnet berputar akan terhasil pada
  pemegun tersebut dengan kelajuan Ns putaran per-minit.

 Putaran medan magnet ini tidak berguna bagi
  menghasilkan arus aruhan di pemutar kerana pemutar
  akan digerakkan oleh satu penggerak daripada luar yang
  berputar mengikut arah putaran medan magnet.

 Kelajuan putaran pemutar (Nr) itu mestilah sama dengan
  kelajuan medan magnet / kelajuan segerak (Ns).

 Setelah kelajuan pemutar dan segerak hampir
  sama,bekalan a.t akan diberikan ke pemutar melalui
  gelang gelincir.

 Fluks magnet yang terhasil di pemutar akan bertindakbalas
  dengan medan magnet berputar.

 Seterusnya akan berputar selaju putaran segerak
( kelajuan medan magnet berputar ) iaitu Ns = Nr.

 Walaupun penggerak pemutar ditanggalkan, motor masih
  berputar kerana ini disebabkan oleh tindakan saling kunci
  di antara medan magnet berputar dengan medan magnet
  di pemutar.

 Daya yang menguncikan pemutar dengan pemegun
  diistilahkan sebagai daya kilas tarik ke dalam ( perapat )
 Bagi motor segerak, pemutarnya mempunyai batang
  pengalir sangkar tupai dan motor segerak ini dijalankan
  mengikut kendalian motor aruhan sangkar tupai sebelum
  bekalan a.t dibekalkan pada pemutar apabila pemutar
  hampir menyamai kelajuan segerak.

 Tetapi cara ini terbatas pada motor yang berukuran
  sederhana sahaja.




            PENGGUNAAN MOTOR SEGERAK
 Oleh kerana motor segerak tidak boleh hidup dengan
    sendirinya,ia hanya digunakan di tempat perusahaan
    sahaja.

   Penggunaan yang paling utama ialah sebagai alat untuk
    membaiki faktor kuasa disamping kerja-kerja lain seperti;
  i. menjalankan mesin bancuhan bahan mentah kerana
    kelajuannya malar samada berbeban atau berbeban penuh
    seperti pengisar dan pembancuh simen.
  ii.Menjalankan beban yang berterusan seperti pemampat
empar.
  iii.Set motor-janakuasa.
  iv.kipas pengalih udaraan utama.
  v. pam
  vi. Pemutar pemampat salingan.
  vii.Pemutar pendorong-kapal elektrik.

More Related Content

What's hot

Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)kurniapw
 
Presentation motor ac. revisi
Presentation motor ac. revisiPresentation motor ac. revisi
Presentation motor ac. revisiDanangHenriW
 
Motor ac 3 fasa
Motor ac 3 fasaMotor ac 3 fasa
Motor ac 3 fasauti kurnia
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrikalfath756
 
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikPenyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikRicky Bahar Syah
 
Teori motor-induksi
Teori motor-induksiTeori motor-induksi
Teori motor-induksiNemo Galau
 
Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053PT. PLN (Persero)
 
Instalas motor-listrik
Instalas motor-listrikInstalas motor-listrik
Instalas motor-listrikAryo Guno
 
Aktuator, Motor and Pump
Aktuator, Motor and PumpAktuator, Motor and Pump
Aktuator, Motor and PumpTito Riyanto
 
Presentasi motor-motor listrik
Presentasi motor-motor listrikPresentasi motor-motor listrik
Presentasi motor-motor listrikHastuti ELINS
 
Tugas teknik tenaga listrik b nugroho yulianto
Tugas teknik tenaga listrik b nugroho yuliantoTugas teknik tenaga listrik b nugroho yulianto
Tugas teknik tenaga listrik b nugroho yuliantobernadus123
 
Karakteristik motor listrik
Karakteristik motor listrikKarakteristik motor listrik
Karakteristik motor listriksuparman unkhair
 

What's hot (20)

Motor starter
Motor starterMotor starter
Motor starter
 
Upload3
Upload3Upload3
Upload3
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrik
 
Motor Listrik
Motor ListrikMotor Listrik
Motor Listrik
 
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
 
Presentation motor ac. revisi
Presentation motor ac. revisiPresentation motor ac. revisi
Presentation motor ac. revisi
 
Motor ac 3 fasa
Motor ac 3 fasaMotor ac 3 fasa
Motor ac 3 fasa
 
6 motor-induksi
6 motor-induksi6 motor-induksi
6 motor-induksi
 
Teori dasar motor AC
Teori dasar motor ACTeori dasar motor AC
Teori dasar motor AC
 
1
11
1
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrik
 
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikPenyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
 
Teori motor-induksi
Teori motor-induksiTeori motor-induksi
Teori motor-induksi
 
Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
Ieee mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
 
Instalas motor-listrik
Instalas motor-listrikInstalas motor-listrik
Instalas motor-listrik
 
Motor induksi
Motor induksiMotor induksi
Motor induksi
 
Aktuator, Motor and Pump
Aktuator, Motor and PumpAktuator, Motor and Pump
Aktuator, Motor and Pump
 
Presentasi motor-motor listrik
Presentasi motor-motor listrikPresentasi motor-motor listrik
Presentasi motor-motor listrik
 
Tugas teknik tenaga listrik b nugroho yulianto
Tugas teknik tenaga listrik b nugroho yuliantoTugas teknik tenaga listrik b nugroho yulianto
Tugas teknik tenaga listrik b nugroho yulianto
 
Karakteristik motor listrik
Karakteristik motor listrikKarakteristik motor listrik
Karakteristik motor listrik
 

Viewers also liked

Viewers also liked (7)

Slide pnp 3 phase motor
Slide pnp 3 phase motorSlide pnp 3 phase motor
Slide pnp 3 phase motor
 
Pembinaan motor
Pembinaan motorPembinaan motor
Pembinaan motor
 
Relay dan contactor
Relay dan contactorRelay dan contactor
Relay dan contactor
 
Jenis2 pghidup
Jenis2 pghidupJenis2 pghidup
Jenis2 pghidup
 
LnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa Tunggal
LnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa TunggalLnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa Tunggal
LnP01.01 Prinsip Kendalian Motor Fasa Tunggal
 
Pengenalan motor
Pengenalan motorPengenalan motor
Pengenalan motor
 
Bab 2 fungsi kawalan motor
Bab 2 fungsi kawalan motorBab 2 fungsi kawalan motor
Bab 2 fungsi kawalan motor
 

Similar to Upload2

Rachman satya pamungkas_tugas_teknik_tenaga_listrik_motor_ac
Rachman satya pamungkas_tugas_teknik_tenaga_listrik_motor_acRachman satya pamungkas_tugas_teknik_tenaga_listrik_motor_ac
Rachman satya pamungkas_tugas_teknik_tenaga_listrik_motor_acRachman Satya Pamungkas
 
Ttl divian 2015 a motor ac 1
Ttl  divian 2015 a motor ac 1Ttl  divian 2015 a motor ac 1
Ttl divian 2015 a motor ac 1divianyusi
 
Tugas TTL motor ac paralel
Tugas TTL motor ac paralelTugas TTL motor ac paralel
Tugas TTL motor ac paralelhanung hermawan
 
Stepper Motor
Stepper MotorStepper Motor
Stepper Motormrg timoq
 
Modul 9-motor-stepper-
Modul 9-motor-stepper-Modul 9-motor-stepper-
Modul 9-motor-stepper-Raden Septiadi
 
Tugas teknik tenaga listrik motor ac
Tugas teknik tenaga listrik motor acTugas teknik tenaga listrik motor ac
Tugas teknik tenaga listrik motor acfatkhuls
 
Hendi kurniawan tugas teknik tenaga listrik motor ac
Hendi kurniawan tugas teknik tenaga listrik motor acHendi kurniawan tugas teknik tenaga listrik motor ac
Hendi kurniawan tugas teknik tenaga listrik motor acKurniawanHendi
 
IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053PT. PLN (Persero)
 
Motor ac-sinkron
Motor ac-sinkronMotor ac-sinkron
Motor ac-sinkronNovia Putri
 
IEEE pml oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE pml oktarico susilatama pp 21060110141053IEEE pml oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE pml oktarico susilatama pp 21060110141053PT. PLN (Persero)
 
Dasar mtor lisrtik 3 pasa
Dasar mtor lisrtik 3 pasaDasar mtor lisrtik 3 pasa
Dasar mtor lisrtik 3 pasaAnanda Haris
 
4cfa18af706819ada75eb8df6b8f8fcf.pptx
4cfa18af706819ada75eb8df6b8f8fcf.pptx4cfa18af706819ada75eb8df6b8f8fcf.pptx
4cfa18af706819ada75eb8df6b8f8fcf.pptxHendriPuswadi1
 
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi
Teknik Tenaga Listrik_Mesin InduksiTeknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi
Teknik Tenaga Listrik_Mesin InduksiTioMarlina1
 
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptxTeknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx404notfound10
 
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptxTeknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx404notfound10
 
B Nugroho Y 1310502005 ttl motor ac
B Nugroho Y 1310502005 ttl motor acB Nugroho Y 1310502005 ttl motor ac
B Nugroho Y 1310502005 ttl motor acbernadus123
 

Similar to Upload2 (20)

mude.pdf
mude.pdfmude.pdf
mude.pdf
 
Jenis-jenis Motor Listrik
Jenis-jenis Motor ListrikJenis-jenis Motor Listrik
Jenis-jenis Motor Listrik
 
Motor ac
Motor acMotor ac
Motor ac
 
Rachman satya pamungkas_tugas_teknik_tenaga_listrik_motor_ac
Rachman satya pamungkas_tugas_teknik_tenaga_listrik_motor_acRachman satya pamungkas_tugas_teknik_tenaga_listrik_motor_ac
Rachman satya pamungkas_tugas_teknik_tenaga_listrik_motor_ac
 
Ttl divian 2015 a motor ac 1
Ttl  divian 2015 a motor ac 1Ttl  divian 2015 a motor ac 1
Ttl divian 2015 a motor ac 1
 
Tugas TTL motor ac paralel
Tugas TTL motor ac paralelTugas TTL motor ac paralel
Tugas TTL motor ac paralel
 
Stepper Motor
Stepper MotorStepper Motor
Stepper Motor
 
Modul 9-motor-stepper-
Modul 9-motor-stepper-Modul 9-motor-stepper-
Modul 9-motor-stepper-
 
Tugas teknik tenaga listrik motor ac
Tugas teknik tenaga listrik motor acTugas teknik tenaga listrik motor ac
Tugas teknik tenaga listrik motor ac
 
Hendi kurniawan tugas teknik tenaga listrik motor ac
Hendi kurniawan tugas teknik tenaga listrik motor acHendi kurniawan tugas teknik tenaga listrik motor ac
Hendi kurniawan tugas teknik tenaga listrik motor ac
 
IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE mesin listrik 2 oktarico susilatama pp 21060110141053
 
Motor ac-sinkron
Motor ac-sinkronMotor ac-sinkron
Motor ac-sinkron
 
IEEE pml oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE pml oktarico susilatama pp 21060110141053IEEE pml oktarico susilatama pp 21060110141053
IEEE pml oktarico susilatama pp 21060110141053
 
Dasar mtor lisrtik 3 pasa
Dasar mtor lisrtik 3 pasaDasar mtor lisrtik 3 pasa
Dasar mtor lisrtik 3 pasa
 
Pengaturan Kecepatan pada Motor Sinkron
Pengaturan Kecepatan pada Motor SinkronPengaturan Kecepatan pada Motor Sinkron
Pengaturan Kecepatan pada Motor Sinkron
 
4cfa18af706819ada75eb8df6b8f8fcf.pptx
4cfa18af706819ada75eb8df6b8f8fcf.pptx4cfa18af706819ada75eb8df6b8f8fcf.pptx
4cfa18af706819ada75eb8df6b8f8fcf.pptx
 
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi
Teknik Tenaga Listrik_Mesin InduksiTeknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi
 
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptxTeknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
 
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptxTeknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx
 
B Nugroho Y 1310502005 ttl motor ac
B Nugroho Y 1310502005 ttl motor acB Nugroho Y 1310502005 ttl motor ac
B Nugroho Y 1310502005 ttl motor ac
 

More from MAZLINI MASTURA YUSOF (6)

KOMPONEN KAWALAN MOTOR
KOMPONEN KAWALAN MOTORKOMPONEN KAWALAN MOTOR
KOMPONEN KAWALAN MOTOR
 
Kelajuan
KelajuanKelajuan
Kelajuan
 
Accessories
AccessoriesAccessories
Accessories
 
Starter
Starter Starter
Starter
 
Upload5
Upload5Upload5
Upload5
 
Upload1
Upload1Upload1
Upload1
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

Upload2

  • 1. MOTOR TIGA FASA MOTOR SANGKAR TUPAI 1. - Motor ini mempunyai pemegun / stator yang berbelit iaitu satu belitan mewakili satu fasa.
  • 2. 2. Pemegun stator ini berfungsi sebagai; i. Tempat meletak belitan stator ii. Berfungsi sebagai teras besi pada motor. iii.Berlamina serta berlapis-lapis bagi mengurangkan arus pusar atau eddy current. iv.Arus pusar yang tinggi akan menyebabkan stator/pemegun menjadi panas dan menyebabkan belitannya terbakar. v. Sebagai teras sambungan bekalan daripada luar sama ada sambungan bintang atau delta. vi. Sebagai tempat untuk menghasilkan medan magnet berputar sebelum bertindakbalas dengan rotor. PRINSIP KENDALIAN  Seperti mana kita tahu belitan medan/belitan pemegun pada motor aruhan 3 fasa terdiri daripada 3
  • 3. belitan bagi setiap fasa yang mana terpisah sebanyak 120°.  Apabila bekalan 3 fasa dibekalkan pada belitan pemegun,medan magnet akan terbentuk pada setiap belitan dan membentuk satu medan magnet yang sentiasa berputar pada pemegun.  Penghasilan medan magnet ini adalah disebabkan turun naiknya arus di pemegun mengikut gelombang frekuensi bekalan. CIRI-CIRI MOTOR SANGKAR TUPAI Mempunyai kelajuan yang tunggal dan kelajuan seakan- akan sama dengan ciri-ciri kelajuan motor medan magnet.
  • 4. Tork permulaan amat rendah dan power faktor permulaan amat rendah. Faktor kuasa ini akan bertambah sehingga beban penuh/full load dan nilainya mencapai tahap 0.85/0.90. MOTOR ROTOR BERLILIT  Motor ini juga dikenali sebagai motor gelang gelincir atau Slip ring motor dan wound Rotor Induction Motor.
  • 5.  Binaannya adalah sama dengan motor aruhan 3 fasa jenis sangkar tupai cuma bahagian rotornya/pemutar disambungkan kepada 3 perintang luar menerusi gelang gelincir.  Daripada gelang gelincir/slip ring ini ia akan disambungkan ke litar luar dengan menggunakan 3 berus karbon sebagai perantaraan. PRINSIP KENDALIAN  Sepertimana yang berlaku pada motor aruhan 3 fasa sangkar tupai,apabila pemegun/stator mendapat bekalan
  • 6. 3 fasa ia akan menghasilkan medan magnet berputar di pemegun dengan kelajuan Ns.  Dengan berlakunya proses aruhan saling diantara stator dan rotor, maka arus teraruh akan teraruh di rotor berbelit dan menyebabkan rotor mula berputar dengan kelajuan Nr.  Sekiranya pada masa itu,perintang yang disambungkan pada rotor pada tahap maksima ,maka kadar putaran rotor adalah pada tahap paling minima tetapi kilas motor adalah tinggi. CIRI-CIRI MOTOR ROTOR BERLILIT  Kelajuan motor ini boleh dikawal kelajuannya dengan
  • 7. menggunakan perintang boleh laras yang disambung pada bahagian pemutar.  Kelajuan pemutar tinggi – Nilai rintangan rendah.  Kelajuan pemutar tinggi – Nilai rintangan tinggi.  Kawalan kelajuan dengan menggunakan perintang boleh laras tidak berapa baik kerana banyak kehilangan kuasa berlaku pada perintang tersebut.  Kelajuan kawalannya hanya 50% daripada kelajuan segerak motor.  Kilas/tork motor ini adalah agak baik.  Penyelenggaraan motor ini adalah agak mahal.  Bagi menyongsangkan arah putaran motor,ia hanya dilakukan dengan menukarkan urutan fasa bekalan motor ini. MOTOR SEGERAK  Motor segerak sebenarnya adalah pengulang-alik tetapi ia
  • 8. dijalankan sebagai sebuah motor.  Nama motor ini diperolehi daripada kelajuan segerak yang dimiliki motor ini iaitu Ns = Nr.  Oleh itu motor ini tidak mempunyai gelinciran.  Kelajuan motor ini berubah mengikut frekuensi dan bilangan kutub atau diringkaskan dalam formula berikut: Motor ini mempunyai kelajuan yang malar dan ia tidak boleh bergerak dengan sendiri kerana ia memerlukan penggerak sama ada daripada luar atau dalam motor PRINSIP KENDALIAN
  • 9.  Apabila bekalan tiga fasa dibekalkan pada pemegun motor, medan magnet berputar akan terhasil pada pemegun tersebut dengan kelajuan Ns putaran per-minit.  Putaran medan magnet ini tidak berguna bagi menghasilkan arus aruhan di pemutar kerana pemutar akan digerakkan oleh satu penggerak daripada luar yang berputar mengikut arah putaran medan magnet.  Kelajuan putaran pemutar (Nr) itu mestilah sama dengan kelajuan medan magnet / kelajuan segerak (Ns).  Setelah kelajuan pemutar dan segerak hampir sama,bekalan a.t akan diberikan ke pemutar melalui gelang gelincir.  Fluks magnet yang terhasil di pemutar akan bertindakbalas dengan medan magnet berputar.  Seterusnya akan berputar selaju putaran segerak ( kelajuan medan magnet berputar ) iaitu Ns = Nr.  Walaupun penggerak pemutar ditanggalkan, motor masih berputar kerana ini disebabkan oleh tindakan saling kunci di antara medan magnet berputar dengan medan magnet di pemutar.  Daya yang menguncikan pemutar dengan pemegun diistilahkan sebagai daya kilas tarik ke dalam ( perapat )
  • 10.  Bagi motor segerak, pemutarnya mempunyai batang pengalir sangkar tupai dan motor segerak ini dijalankan mengikut kendalian motor aruhan sangkar tupai sebelum bekalan a.t dibekalkan pada pemutar apabila pemutar hampir menyamai kelajuan segerak.  Tetapi cara ini terbatas pada motor yang berukuran sederhana sahaja. PENGGUNAAN MOTOR SEGERAK
  • 11.  Oleh kerana motor segerak tidak boleh hidup dengan sendirinya,ia hanya digunakan di tempat perusahaan sahaja.  Penggunaan yang paling utama ialah sebagai alat untuk membaiki faktor kuasa disamping kerja-kerja lain seperti; i. menjalankan mesin bancuhan bahan mentah kerana kelajuannya malar samada berbeban atau berbeban penuh seperti pengisar dan pembancuh simen. ii.Menjalankan beban yang berterusan seperti pemampat empar. iii.Set motor-janakuasa. iv.kipas pengalih udaraan utama. v. pam vi. Pemutar pemampat salingan. vii.Pemutar pendorong-kapal elektrik.