1. MODUL 3
PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK DIAGRAM
P E M A 4 2 1 0 - S T A T I S T I K A P E N D I D I K A N
D i s u s u n o l e h :
M I R Z A D W I PA M U G H N I ( 8 5 6 7 1 0 8 3 9 )
N U R H AYAT I ( 8 5 6 7 2 1 6 4 1 )
S U R G A ( 8 5 6 7 1 0 9 2 5 )
3. A. DATA TERKELOMPOK
Data terkelompok adalah sebagian data yang sejenis dan terdiri dari
beberapa anggota yang berjumlah banyak dan memiliki ciri-ciri yang
sama.
Contoh :
Kumpulan data mengenai intelegensi anak-anak di sekolah dasar.
Sekumpulan data tersebut dinilai sejenis sebab hanya mengukur dan
mempertimbangkan intelegensinya saja tanpa memperhatikan data
daalam jenis lain yang memiliki keunggulan. Jadi, mislakan anak
tersebut memiliki intelegensi yang rendah tetapi meiliki kemampuan
atletik yang hebat, kemampuan atletik tersebut tetap tidak tergolong
ke dalam intelegensi siswa tersebut.
Biasanya kumpulan data tersebut dapat disederhanakan ke dalam
beberapa kelompok/ klaster dan memiliki aturan tersendiri, sepertii
adanya panjang kelas interval, dan banyaknya kelas interval.
KEGIATAN BELAJAR 1
4. B. DATA TIDAK TERKELOMPOK
Data tidak terkelompok umumnya berasal dari ukuran yang kecil dan
juga bersifat luas sehingga dapat digeneralisasikan dan tidak perlu
dikelompokkan. Hal ini tidak akan mengganggu teknik pengelolaan
selanjutnya.
Contoh :
Data mengenai banyaknya jumlah anak laki-laki dan perempuan yang
terdapat pada suatu sekolah dasar. Misalnya jumlah seluruh siswa
dalam suatu kelas sebanyak 50 orang, dengan 30 orang perempuan
dan 20 orang laki-laki. Dengan data seukuran tersebut, tidak perlu
dilakukan pengelompokkan untuk mengolahnya. Cukup diurutkan
menjadi kolom-kolom sederhana dan tidak terlalu panjang.
Perlu diingat, data semacam ini tidak memiliki keterkaitan antara data
yang satu dan yang lain, atau dengan kata lain, data tersebut dibuat
terpisah (disjoint).
KEGIATAN BELAJAR 1
5. C. PENYAJIAN DATA TIDAK TERKELOMPOK DALAM
BENTUK DIAGRAM
KEGIATAN BELAJAR 1
6. 1. DIAGRAM BATANG
KEGIATAN BELAJAR 1
Langkah-langkah dalam membuat diagram batang adalah :
• Buatlah dua sumbu, sumbu datar dan sumbu tegak
• Buat kategori dan kelas interval pada sumbu datar dan frekuensi pada
sumbu tegak
• Buat batang-batang pada setiap kategori dan tingginya sesuai nilai frekuensi
pada setiap kategori
• Warnai masing-masing batang tersebut.
8. 2. DIAGRAM LINGKARAN
KEGIATAN BELAJAR 1
Langkah-langkah dalam membuat diagram lingkaran adalah :
• Ubah nilai data absolut ke dalam persentase untuk masing-masing
kategori.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝐷𝑎𝑡𝑎
x 100%
• Ubah nilai data dalam bentuk persentase ke dalam satuan derajat
untuk masing-masing kategori
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝐷𝑎𝑡𝑎
x 360o
• Buat sebuah lingkaran menggunakan jangka
• Masukkan kategori pertama seukuran sudut kategori tersebut dengan bantuan busur derajat
• Masukkan kategori lainnya untuk kemudian diwarnai atau diberi corak yang berbeda untuk
setiap kategorinya
• Beri identitas untuk setiap kategori berupa nilai persentase atau jumlah data, atau pun besar
sudutnya.
10. 3. DIAGRAM TITIK
KEGIATAN BELAJAR 1
Langkah-langkah dalam membuat diagram titik adalah :
• Buatlah dua sumbu, sumbu datar dan sumbu tegak, kemudian buatlah kategorinya.
• Buat batang-batang pada setiap kategori dan tingginya sesuai nilai frekuensi pada
setiap kategori
• Beri titik yang agak menonjol pada titik temu antara frekuensi dengan kategori nilai.
11. 4. DIAGRAM GARIS
KEGIATAN BELAJAR 1
Langkah-langkah dalam membuat diagram
garis adalah :
• Buatlah dua sumbu, sumbu datar dan
sumbu tegak, kemudian buatlah
kategorinya.
• Buat garis pada setiap kategori dan
frekuensi sesuai dengan nilai nya
• Beri titik yang agak menonjol pada titik
temu antara frekuensi dengan kategori
nilai.
• Hubungkan tiap titik sehingga terlihat garis
naik turun hingga akhir kategori.
13. 4. DIAGRAM LAMBANG
KEGIATAN BELAJAR 1
Langkah-langkah dalam membuat diagram lambang adalah :
• Buat tabel dengan kolom kategori, lambang, dan nilai
• Masukkan nilai sesuai dengan kategorinya.
• Buat lambang untuk mewakili per-bagian nilai sehingga jumlah nilai dan
jumlah lambang tidak sama.
• Buat catatan di bawah tabel mengenai cara membaca lambang yang ada.
16. 1. HISTOGRAM DAN POLIGON FREKUENSI
KEGIATAN BELAJAR 2
Langkah-langkah dalam membuat histogram dan poligon frekuensi adalah :
• Membuat sumbu datar dan sumbu tegak yang saling berpotongan.
• Untuk menyajikan data yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi
menjadi diagram, seperti biasa dipakai sumbu datar untuk menyatakan kelas
interval dan sumbu tegak untuk menyatakan frekuensi.
• Menyajikan frekuensi pada tabel ke dalam bentuk diagram.
• Setelah sumbu datar dan sumbu tegak dibuat pada langkah 1, buat diagram
yang menyatakan frekuensi data. Bentuk diagramnya seperti kotak (diagram
batang) dengan sisi-sisi dari batang-batang yang berdekatan harus
berimpitan. Pada tepi masing-masing kotak/batang ditulis nilai tepi kelas
yang diurutkan dari tepi bawah ke tepi atas kelas.
• Tengah-tengah tiap sisi atas yang berdekatan dihubungkan oleh ruas-ruas
garis dan titik-titik tengah sisi-sisi atas pada batang pertama dan terakhir di
sisi terakhir dihubungkan dengan setengah jarak kelas interval pada sumbu
datar. Bentuk yang diperoleh dinamakan poligon frekuensi (poligon
tertutup).
18. 2. OGIVE (OZAIV)
KEGIATAN BELAJAR 2
Ogive adalah grafik yang digambarkan berdasarkan data yang sudah disusun
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif. Untuk data yang disusun
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif kurang dari, grafiknya
berupa ogive positif, sedangkan untuk data yang disusun dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi kumulatif lebih dari, grafiknya berupa ogive negatif.
buat terlebih dahulu tabel distribusi frekuensi kumulatifnya.
19. 2. OGIVE (OZAIV)
KEGIATAN BELAJAR 2
Dari tabel distribusi frekuensi kumulatif tadi, dapat digambarkan ogive seperti
pada diagram berikut.