2. www.ut.ac.id
Setelah mempelajari Materi โMenyajikan Dataโ, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.Menjelaskan benang merah dari data yang disajikan
1.Membuat tabel angka distribusi frekuensi untuk data tunggal
1.Membuat tabel distribusi frekuensi untuk data berkelompok
1.Mengambar diagram kue
1.Menggambar diagram batang
1.Menggambar histogram
1.Menggambar grafik garis
3. www.ut.ac.id
KB 1 Penyajian Data dengan Tabel
Merupakan hal yang penting dalam
suatu penelitian
Hasil pengolahan data harus
ditampilkan dalam bentuk yang
menarik sehingga bisa membuat
orang tertarik untuk membacanya
Dapat ditampilkan dalam bentuk
tabel, grafik atau gambar
PENYAJIAN DATA
Kelompok Umur Proporsi (%)
>20 8
20-29 34
30-39 30
40-49 22
>50 6
4. www.ut.ac.id
Tabel DistribusiFrekuensi
Langkah pertama: Buatlah tabel dengan tiga kolom, berilah label
umur, turus, dan frekuensi. Jumlah baris disesuaikan dengan
rentangan data dari yang terkecil hingga yang terbesar. Dalam
Contoh 2.4 jumlah rentangan data adalah 25 sampai 45 atau 21
baris ditambah satu barus untuk label.
Langkah kedua: masukkan semua nilai dengan cara diurutkan
dari yang terkecil hinggal yang terbesar pada kolom pertama.
Langkah ketiga: hitung frekuensinya dengan cara membuat turus
pada kolom kedua.
Langkah keempat: hitung jumlah turus pada setiap barisnya, tulis
di kolom ketiga.
5. www.ut.ac.id
Menyusun Tabel Distribusi Frekuensi dengan
Turus
Umur Turus Frekuensi
25 | | 2
26 | 1
27 | | | | 5
28 | | | | 4
29 | | 2
30 0
31 | | 2
32 | | | 3
33 | | 2
34 | | | | 4
35 | | 2
36 | | | 3
37 | | | | 4
38 | 1
39 | 1
40 | | | 3
41 | | | 3
42 | | 2
43 | | 2
44 | 1
45 | | | 3
Jumlah 50
TIPS: Untuk mengecek apakah semua data sudah kita
masukkan ke dalam tabel, lakukanlah penjumlahan ke
bawah pada kolom frekuensi.pastikan jumlah
frekuensinya sama dengan jumlah data mentah. Untuk
contoh di atas jumlah frekueansi totalnya 50.
6. www.ut.ac.id
Tabel Distribusi Frekuesi Relatif dan Distribusi
Frekuensi Komulatif
Distribusi frekuensi relatif
menunjukkan proporsi
relatif munculnya angka
tertentu terhadap jumlah
frekuensi secara
keseluruhan.
Cara menghitungnya
adalah dengan membagi
jumlah frekuensi pada
setiap baris dengan
jumlah keseluruhan data.
Distibusi frekuensi
komulatif diperoleh dengan
cara menjumlahkan
frekuensi di setiap baris
dengan baris sebelumnya.
Untuk mengecek apakah
frekuensi komulatif yang
kita hitung benar atau salah,
bandingkan angka komulatif
di baris terakhir dengan
jumlah datanya.
Umur Frekuensi Frekuensi
relatif
% Frekuensi
relatif
Frekuensi
komulatif
Frekuensi
komulatif
25 2 2 4%
26 1 1+2=3 2%+4%=6%
27 5 0,10 10% 5+3=8 10%+6%=16%
28 4 0,08 8% 4+8=12 24%
29 2 0,04 4% 14 28%
30 0 0,00 0% 14 28%
31 2 0,04 4% 16 32%
32 3 0,06 6% 19 38%
33 2 0,04 4% 21 42%
34 4 0,08 8% 25 50%
35 2 0,04 4% 27 54%
36 3 0,06 6% 30 60%
37 4 0,08 8% 34 68%
38 1 0,02 2% 35 70%
39 1 0,02 2% 36 72%
40 3 0,06 6% 39 78%
41 3 0,06 6% 42 84%
42 2 0,04 4% 44 88%
43 2 0,04 4% 46 92%
44 1 0,02 2% 47 94%
45 3 0,06 6% 50 100%
Jumlah 50 1,00 100,00%
2
0,04
50
๏ฝ 0,04 100% 4%
๏ด ๏ฝ
1
0,02
50
๏ฝ 0,02 100% 2%
๏ด ๏ฝ
7. www.ut.ac.id
Tabel distribusi Frekuensi untuk data
Berkelompok
Teknik yang dapat kita pergunakan untuk menyusun tabel distribusi frekuensi untuk data berkelompok adalah teknik
stem and leaf (dahan dan daun).
Untuk melakukan teknik stem and leaf, lakukanlah langkah-langkah di bawah ini:
Langkah pertama: sediakan dua kolom satu untuk kolom stem dan satu untuk kolom leaf. Beri label
keduanya. Jumlah baris mengikuti urutan angka dijit pertama pada data, misalnya untuk contoh kita
dimulai dari 1 (17) dan diakhiri dengan 5 (54).
Langkah kedua: urutkan angka digit pertama dari baris-baris yang telah kita buat.
Langkah ketiga: masukkan angka digit kedua pada kolom kedua.
Langkah keempat: rapikan angka dijit kedua dengan mengurutkannya.
9. www.ut.ac.id
Istilah-Istilah
๏ท Interval kelas adalah kelompok-kelompok data. Untuk
contoh di atas interval kelasnya adalah:
๏ 15-19 adalah interval kelas pertama
๏ 20-24 adalah interval kelas kedua, dst
๏ท Batas kelas adalah nilai terkecil dan terbesar dari setiap
kelompok. Nilai terkecil kita sebut batas bawah dan
nilai terbesarnya disebut batas atas. Untuk contoh di
atas yang merupakan batas bawah dari interval kelas
15-19 adalah 15 dan yang menjadi batas atasnya
adalah 19.
๏ท Tepi kelas adalah jarak nyata antarkelas. Cara mencari
tepi kelas adalah:
๏ Tepi bawah = batas bawah - 0,5
๏ Tepi atas = batas atas + 0,5
โข Lebar kelas adalah selisih antara tepi kelas
atau:
Lebar kelas = tepi atas โ tepi bawah.
Untuk contoh di atas lebar kelasnya adalah
19,5 โ 14,5 = 5.
โข Titik tengah adalah nilai yang berada tepat di
tengah-tengah interval kelas. Untuk
menghitungnya kita gunakan rumus sebagai
berikut:
(batas atas + batas bawah)
titik tengah=
2
10. www.ut.ac.id
KB 2 Menyajikan Data dengan Diagram
dan Gambar
1. Diagram kue (pie chart) digunakan
untuk menunjukkan ukuran relatif dari
data.
34%
14%
29%
12%
11%
Zona Awas Gunungapi Agung
Abang
Bebandem
Karangasem
Kubu
Manggis
Rendang
Selat
Sidemen
Untuk membuat diagram kue dengan cara manual,
perhatikanlah langkah-langkah di bawah ini.
Langkah pertama: ubah data ke dalam bentuk persentase,
caranya dengan membagi jumlah data pada setiap
kategorinya dengan jumlah keseluruhan data dikali dengan
100%.
Langkah kedua: kalikanlah persentase kategori yang Anda
peroleh pada langkah pertama dengan 3,6.
Langkah ketiga: gambarlah lingkaran penuh. Dengan
bantuan busur bagilah lingkaran tersebut sesuai dengan
persentase setiap kategori yang Anda peroleh pada langkah
kedua.
Langkah keempat: tulislah label pada setiap bagiannya,
jangan lupa sertakan judul.
11. www.ut.ac.id
2. Diagram Batang
Diagram batang adalah penggambaran data secara
grafis dengan menggunakan batang-batang vertikal.
Batang-batang ini memiliki tinggi yang berbeda-beda
sesuai dengan nilai datanya.
-
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
Jumlah Penduduk dan KK Per Desa
Jumlah Penduduk Jumlah KK Per Desa
Membuat Diagram Batang dengan Ms. Excel
Langkah pertama: Buka MS Excel. Ketiklah kategori data dan
label data, lalu masukkan datanya. Biarkan sel pada bagian atas
kategori kosong (langkah pertama sama dengan diagram kue di
atas)
Langkah kedua: blok semua kategori dan data (sama dengan
diagram kue di atas)
Langkah ketiga: klik jendela insert+ charts + column + bentuk
grafik batang yang Anda inginkan. Catatan: ada beberapa bentuk
grafik yang bisa Anda pilih disesuaikan dengan keinginan Anda.
Langkah keempat: untuk mengubah tampilan diagram, Anda bisa
menggunakan chart tools, di dalam chart tools ini terdapat
beberapa jendela seperti design, layout, dan format.
Langkah kelima: Untuk menyalin diagram, Anda bisa mengklik
gambar diagram yang telah Anda buat lalu klik kanan + copy +
paste ke dokumen yang Anda tuju.
12. www.ut.ac.id
3. Histogram
๏ท Histogram memiliki bentuk yang hampir sama dengan
diagram batang yaitu menggunakan batang-batang dengan
tinggi yang berbeda-beda sesuai dengan data yang
diwakilkannya. Namun, histogram memiliki fungsi yang
berbeda dari grafik batang. Bila grafik batang digunakan
untuk menunjukkan ukuran suatu kategori (umumnya
diskrit), maka histogram digunakan untuk menunjukkan
rentangan nilai dari beberapa observasi dalam kategori
yang sama. Karena bersifat rentang nilai, maka histogram
biasanya digunakan untuk data-data kontinyu
13. www.ut.ac.id
4. Diagram Garis
โข Diagram garis adalah diagram yang digunakan untuk
memberikan informasi runtut waktu (time series).
Diagram garis pada dasarnya adalah garis yang
menghubungkan titik-titik data pada waktu yang berbeda-
beda. Diagram ini sangat cocok untuk menyajikan
informasi historis suatu variabel dari waktu ke waktu,
misalnya data pertumbuhan PDB, data pertumbuhan
penduduk, data pertumbuhan keuntungan perusahaan,
data perkembangan karga komoditas, dan sebagainya.