SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
PENGARUH MEDAN DAN TEGANGAN LISTRIK
PADA ELKTROFORESIS DALAM PROSES PCR
(POLYMERASE CHAIN REACTION)
Makalah Mata Kuliah Fisika Dasar II
oleh:
Muchamad Zain Nur Ichsan 1141820028
Muhamad Imam Khairy 1141820029
Muhammad Azhari Ramadhan 1141820030
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
TANGERANG
2019
ii
KATA PENGANTAR
Makalah Mata Kuliah Fisika Dasar II yang berjudul Pengaruh Medan
Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Polymerase Chain
Reaction) ini disusun untuk melengkapi tugas dan nilai semester II di
Institut Teknologi Indonesia – Tangerang. Telah diintruksikan bahwa
secara berkelompok, mahasiswa mencari aplikasi dari pelajaran yang
telah diterima. Salah satunya yaitu tentang medan dan tegangan listrik.
Adapun isi laporan ini meliputi: pendahuluan mengenai latar belakang,
pentingngnya masalah, dan tujuan, tinjauan pustaka, mekanisme,
pembahasan, kesimpulan dan saran, serta daftar pustaka.
Puji syukur tim penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmatnya laporan ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Tidak lupa ucapan terimakasih kepada Bpk. Dr. Marzuki
Silalahi sebagai Dosen Fisika Dasar II di Institut Teknologi Indonesia –
Tangerang.
Pada kesempatan ini tim penyusun masih membuka kritik dan saran.
Sehingga kritik dan saran tersebut dapat menjadi suatu acuan untuk
memperbaiki makalah ini. Makalah ini masih jauh dari sempurna, karena
kesempurnaan hanya milik Tuhan.
Tim penyusun amat berharap kepada seluruh pembaca makalah ini
dapat membantu dalam pemahaman mengenai salah satu aplikasi medan
dan tegangan listrik yang salah satunya yaitu pada elektroforesis.
Tangerang, April 2019 Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Pentingnya Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan....................................................................................................... 2
BAB II ...................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................. 3
A. PCR (Polymerase Chain Reaction) ............................................................. 3
B. Elektroforesis................................................................................................ 4
C. Medan Listrik ............................................................................................ 5
D. Tegangan Listrik....................................................................................... 6
BAB III ..................................................................................................................... 8
MEKANISME........................................................................................................... 8
BAB IV................................................................................................................... 10
PEMBAHASAAN................................................................................................... 10
BAB V.................................................................................................................... 13
PENUTUP ............................................................................................................. 13
A. Kesimpulan................................................................................................. 13
B. Saran.......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya zaman, semakin pesat juga
perkembangan di bidang ilmu pengetahuan. Tak terkecuali dengan
aplikasi dari berbagai ilmu. Dalam pengaplikasian tersebut banyak
menggunakan prinsip-prinsip yang dapat dijelaskan dari berbagai jenis
ilmu eksak ataupun sebenarnya mereka memang berkaitan satu sama
lain. Salah satunya adalah teknik identifikasi suatu DNA menggunakan
metode PCR (Polymerase Chain Reaction) yang disempurnakan
menggunakan teknik elektroforesis. Keduanya merupakan pengaplikasian
dari ilmu biologi molekuler dan fisika. Biologi molekular atau biologi
molekul merupakan salah satu cabang biologi yang merujuk kepada
pengkajian mengenai kehidupan pada skala molekul. Ini termasuk
penyelidikan tentang interaksi molekul dalam benda hidup dan kesannya,
terutama tentang interaksi berbagai sistem dalam sel, termasuk interaksi
DNA, RNA, dan sintesis protein, dan bagaimana interaksi tersebut diatur.
Bidang ini bertumpang tindih dengan bidang biologi (dan kimia) lainnya,
terutama genetika dan biokimia. Sedangkan ilmu fisika sendiri itu
merupakan sains atau ilmu alam yang mempelajari materi beserta gerak
dan perilakunya dalam lingkup ruang dan waktu, bersamaan dengan
konsep yang berkaitan seperti energi dan gaya. Salah satu ilmu sains
paling dasar, tujuan utama fisika adalah memahami bagaimana alam
semesta berkerja. Dalam makalah ini akan ditekankan bagaimana ilmu
fisika yaitu medan dan listrik bekerja pada tahapan elektroforesis dalam
rangkaian proses PCR (Polymerase Chain Reaction).
2
B. Pentingnya Masalah
Setelah melalui proses PCR (Polymerase Chain Reaction), dimana
suatu DNA spesifik telah diduplikat menjadi jutaan kali lipat dalam 30-40
siklus, DNA perlu diidentifikasi dengan bukti bahwa terjadi atau tidak
terjadinya penduplikatan tersebut. Bukti tersebut dapat dimunculkan
melalui proses elektroforesis yang menggunakan medan dan tegangan
listrik sebagai prinsip utamanya.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari dari penelitian ini, antara lain:
1. Mengetahui aplikasi hubungan dari ilmu fisika dan ilmu biologi molekuler.
2. Mengetahui mekanisme medan dan tegangan listrik yang bekerja pada
elektroforesis.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PCR (Polymerase Chain Reaction)
PCR (Polymerase Chain Reaction) pertama kali
ditemukan oleh Kary Mullis dan koleganya pada
tahun 1983. Tujuan dari PCR adalah
menggandakan atau memperbanyak sebuah
bagian spesifik dari DNA menjadi berkali-kali lipat
secara in vitro, sehingga bagian spesifik DNA yang
diinginkan dapat diidentifikasi. PCR merupakan
metode yang sangat sensitif, sehingga dari satu
pasang molekul DNA dapat diperbanyak menjadi
jutaan kali lipat setelah 30-40 siklus PCR
(Campbell, 2002).
Siklus kerja PCR terdiri dari tiga tahap, yaitu denaturasi, annealing,
dan polimerisasi. Denaturasi berlangsung dengan suhu sekitar 93-95O
C.
Seluruh reaksi enzimatik dihentikan pada tahap denaturasi. Selain itu,
ikatan hidrogen antar basa nitrogen juga ikut rusak pada tahap denaturasi.
Rantai ganda DNA terpisah menjadi untai tunggal yang disebut sebagai
DNA template. Semakin panjang untaian rantai DNA, semakin lama
waktu yang diperlukan untuk tahap denaturasi (Passarge, 2007).
Annealing adalah proses pelekatan yang berlangsung dengan suhu
sekitar 50-70O
C. Annealing merupakan tahap penempelan sekuen primer
ke untai DNA template. Primer adalah oligonukleotida sintetik yang
melekat pada sekuen sisi yang akan diamplifikasi. Primer berfungsi untuk
mengapit daerah spesifik pada DNA yang akan digandakan serta
menginisiasi replikasi DNA. Tahap annealing dilakukan pada suhu yang
lebih rendah bertujuan agar primer yang berupa oligonukleida dapat
melekat dengan situs yang terdapat pada DNA template (Passarge,
2007).
Gambar 1. PCR
(Polymerase Chain Reactor)
4
Polimerisasi adalah proses pemanjangan yang berlangsung dengan
suhu sekitar 70-75O
C. Taq DNA polimerase dibutuhkan dalam tahap
polimerisasi, taq polymerase berasal dari bakteri Thermus aquaticus yang
dapat bertahan pada suhu tinggi. Peran Taq polimerase dapat
menggantikan fungsi enzim DNA polimerase. Enzim polimerase
memanjangkan primer oligonukleotida dari 5’ menuju 3’ dengan
menggunakan cetakan dari DNA template. Hasil dari tahap polimerisasi
menghasilkan dua untai DNA ganda baru, masing-masing DNA ganda
tersusun atas untai baru dan untai lama yang bergabung (Passarge,
2007).
B. Elektroforesis
Elektroforesis adalah satu teknik
pemisahan senyawa berdasarkan
kecepatan migrasi yang bermuatan
listrik di bawah pengaruh medan listrik.
Elektroforesis digunakan untuk
menentukan komposisi protein dari
suatu produk makanan. Elektroforesis
juga dapat digunakan untuk menentukan
ketulenan suatu ekstrak protein. Kegunaan elektroforesis yang lainnya
adalah untuk menentukan berat molekul, kemurnian molekul pada suatu
bahan, mendeteksi suatu pemalsuan bahan, mendeteksi kerusakan suatu
bahan seperti protein dalam pengolahan dan penyimpanan, untuk
memisahkan spesies-spesies yang berbeda secara kualitatif, serta
pemurnian suatu protein.
Elektroforesis gel memisahkan makromolekul berdasaran laju
perpindahannya melewati suatu gel di bawah pengaruh medan listrik.
Elektroforesis gel memisahkan suatu campuran molekul DNA menjadi
pita-pita yang masing-masing terdiri atas molekul DNA dengan panjang
yang sama. Laju perpindahan tersebut bergantung pada ukuran
molekulnya. Sampel molekul ditempatkan ke dalam sumur pada gel yang
Gambar 2. Elektroforesis
5
ditempatkan di dalam larutan penyangga yaitu TAE (Tris HCl-Acetic acid-
EDTA) dan tegangan istrik yang dialirkan sebesar 80 Volt (Campbell,
2002).
Molekul-molekul sampel akan bergerak di dalam matriks gel ke arah
salah satu kutub listrik sesuai muatannya. RNA dan DNA arah
pergerakannya menuju elektroda positif. Hal tersebut disebabkan oleh
muatan negatif pada rangka gula fosfat yang dimilikinya. Gel yang
digunakan adalah agarosa yang berasal dari ekstrak rumput laut yang
telah dimurnikan. Marka atau penanda (marker) yang digunakan pada
proses running merupakan campuran molekul dengan ukuran berbeda-
beda yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran molekul dalam pita
sampel. Ukuran DNA dapat ditentukan dengan menyertakan marka atau
penanda yang digunakan pada proses running. Hal ini dilakukan dengan
tujuan agar molekul sampel berpendar dalam sinar ultraviolet.
Penghilangan warna dilakukan dengan cara gel dimasukkan ke dalam
aqua destilata selama 5 hingga 7 menit (Mikkelsen dan Corton, 2004).
C. Medan Listrik
Medan listrik adalah efek yang
ditimbulkan oleh keberadaan muatan
listrik, seperti elektron, ion, atau proton,
dalam ruangan yang ada di sekitarnya.
Medan listrik memiliki satuan N/C atau
dibaca Newton/coulomb. Medan listrik
umumnya dipelajari dalam bidang fisika
dan bidang-bidang terkait, dan secara tak langsung juga di bidang
elektronika yang telah memanfaatkan medan listrik ini dalam kawat
konduktor (kabel).
Rumus matematika untuk medan listrik dapat diturunkan melalui
Hukum Coulomb, yaitu gaya antara dua titik muatan.
𝐹 = 𝑘
𝑞1. 𝑞2
𝑟2
Gambar 3. Medan Listrik
6
Menurut persamaan ini, gaya pada salah satu titik muatan berbanding
lurus dengan besar muatannya. Medan listrik didefinisikan sebagai suatu
konstan perbandingan antara muatan dan gaya.
𝐹 = 𝑞𝐸
𝐸 = 𝑘
𝑞
𝑟2
Maka, medan listrik bergantung pada posisi. Suatu medan, merupakan
sebuah vektor yang bergantung pada vektor lainnya. Medan listrik dapat
dianggap sebagai gradien dari potensial listrik. Jika beberapa muatan
yang disebarkan menghasiklan potensial listrik, gradien potensial listrik
dapat ditentukan.
D. Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik
dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini
mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan
adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada
perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan
sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi
tegangan listrik menyebabkan objek bermuatan listrik negatif tertarik dari
tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi.
Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor mengalir
dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah.
Secara sederhana, sirkuit elektronik dapat dianalogikan sebagai aliran
air dalam pipa yang didorong oleh pompa air. Perbedaan tekanan air dari
satu titik dekat pompa dan titik lain di ujung pipa dapat dianalogikan
dengan potensial tegangan listrik. Jika pompa mulai bekerja tekanan air
dalam pipa pada titik di dekat pompa menjadi lebih tinggi sehingga air
dalam pipa mulai terdorong dari satu titik (dekat pompa) menuju titik yang
lain (ujung pipa). Pergerakan air ini (yang disebabkan perbedaan tekanan)
mampu melakukan usaha, misalnya memutar turbin. Begitu pula dalam
sirkuit elektronik, perbedaan potensial tegangan (misalnya dihasilkan oleh
7
baterai) mampu melakukan usaha pula, misalnya memutar motor listrik.
Jika dalam analogi, air pompa tidak bekerja, maka tidak ada perbedaan
tekanan dan air tidak mengalir. Begitu pula untuk sirkuit elektronik, jika
baterai, misalnya, habis, maka tidak ada perbedaan potensial tegangan
listrik dan motor listrik tidak akan berputar.
8
BAB III
MEKANISME
Gambar 4. Mekanisme Elektroforesis
Elektroforesis dilakukan pada
media gel agarose dengan cairan
buffer TAE. Keduanya diletakan
pada area medan listrik pada alat
elektroforesis. Dibuat lubang pada
gel agarose untuk meletakan
molekul sampel. Alat dinyalakan
dengan tegangan 80-100 Volt untuk
menghasilkan medan listrik yang
sesuai. Alat akan bekerja selama
waktu yang telah ditentukan.
Molekul sampel yang merupakan
berjuta duplikat DNA mempunyai
pasangan elektron bebas yang
Kutub (-)
Kutub (+)
Molekul sampel bermuatan (-)
Gel Agarose
Cairan Buffer TAE
Arah
Pergerakan
Elektron
Gambar 5. Molekul sampel bergerak setelah
proses elektroforesis selesai
Gambar 6. Molekul sampel dilihat di dalam alat
menggunakan sinar ultraviolet
9
menjadikannya sebagai molekul yang
bermuatan negatif. Karena bermuatan
negatif maka molekul akan bergerak
ke arah kutub positif. Molekul sampel
yang bergerak itu dapat diketahui oleh
sebuah marka yang sebelumnya
ditambahkan dan dilihat di ruangan
gelap disinari ultraviolet sehingga
akan berpendar. Dimana pegerakan
tersebut menandakan bahwa molekul sampel mengandung DNA tertentu
yang ingin kita tahu secara kualitatif.
Gambar 7. Pembacaan molekul sampel
menggunakan sinar ultraviolet
10
BAB IV
PEMBAHASAAN
DNA (deoxyribonucleicacid) adalah
biomolekul yang menyandi dan menyimpan
informasi genetika setiap organisme. DNA
tersusun atas polimer dari nukleotida yang
berulang-ulang membentuk rantai double
helix berpilin ke kanan dan berfungsi sebagai
pewaris sifat serta sintesis protein. Setiap
nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul,
yaitu gula 5 karbon (deoksiribosa), gugus
fosfat, dan basa nitrogen dari golongan purin,
yaitu Adenin dan Guanin serta golongan
pirimidin, yaitu Timin dan Sitosin (Passarge,
2007).
RNA adalah hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA
merupakan polimer yang jauh lebih pendek disbanding DNA. RNA
(ribonucleic acid) atau asam ribonukleat merupakan makromolekul yang
berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik. RNA
sebagai penyimpan informasi genetik misalnya pada materi genetik virus,
terutama golongan retrovirus. RNA sebagai penyalur informasi genetik
misalnya pada proses translasi untuk sintesis protein. RNA juga dapat
berfungsi sebagai enzim (ribozim) yang dapat mengkalis formasi RNA-nya
sendiri atau molekul RNA lain.
RNA merupakan rantai tunggal polinukleotida. Setiap ribonukleotida
terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu:
1. 5 karbon.
2. Basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin yang sama dengan
DNA, yaitu Adenin (A) dan Guanin (G) serta golongan pirimidin yang
berbeda, yaitu sitosin (C) dan Urasil (U).
Gambar 8. DNA
(Deoxyribonucleidacid)
11
3. Gugus fosfat.
Gugus fosfat pada pada rantai RNA ini mempengaruhi bahwa semua
keseluruhan DNA merupakan molekul yang bermuatan negatif. Sehingga
saat elektroforesis molekul yang benar-benar mengandung DNA akan
bergerak menuju kutub positif.
Pada alat elektroforesis terdapat komponen-komponen listrik yang
dapat mempengaruhi jalannya proses elektroforesis, antara lain:
1. Medan Listrik
Medan listrik yang terjadi di elektroforesis dapat mempengaruhi
jalannya elektroforesis. Semakin besar medan listrik makan semakin peka
juga molekul sampel untuk bergerak. Selanjutnya medan listrik ini
dipengaruhi penempatan gel agarose di area elektroforesis. Semakin
dekat gel agarose dengan kutub positif maka medan listrik yang dialami
akan semakin besar. Hal ini dapat dibuktikan melalui rumus medan listrik.
𝐸 = 𝑘
𝑞
𝑟2
Keterangan:
E = Kuat Medan Listrik (N/C)
k = Konstanta (9x109 Nm2/C2)
q = Muatan Listrik (C)
r = Jarak dari titik ke kuatan sumber medan listrik (m)
2. Tegangan Listrik
Untuk menghasilkan medan listrik, sebuah medium yaitu gel agarose
perlu dialiri arus listrik, alat menggunakan penentuan tegangan listrik
karena media gel agarose merupakan suatu hambatan. Adanya arus listrik
dan hambatan akan menimbukan suatu nilai yaitu potensial listrik yang
tidak lain adalah tegangan listrik. Semaking besar tegangan listrik maka
semakin besar arus listrik maka semakin cepat muatan bermigrasi
sehingga proses elektroforesis semakin cepat. Namun tegangan yang
terlalu tinggi dapat merusak tatanan struktur DNA. Hubungan tegangan,
arus, hambatan, dan muatan listrik dapat dibuktikan melalui rumus berikut.
12
𝑉 = 𝐼𝑅
𝐼 =
𝑞
𝑡
Keterangan:
V = Tegangan Listrik (V)
I = Arus Listrik (A)
R = Hambatan (Ω)
q = Muatan Listrik (C)
t = Waktu (s)
13
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan proses PCR (Polymerase Chain Reaction), DNA
yang sudah diduplikasi peerlu diidentifikasi ada atau tidaknya. Hal ini
dapat dilakukan menggunakan teknik elektroforesis. Teknik elektroforesis
ini banyak menggunakan prinsip listrik statis dalam fisika dan dapat
dijelaskan khususnya menggunakan prinsip medan dan tegangan listrik.
B. Saran
Teknik identifikasi pada elektroforesis perlu dikembangkan lagi menjadi lebih
efektif, sensitif, serta lebih teliti dalam hasil yang diberikan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J. B. Reece & L. G. Mitchell. 2002. BIOLOGI. Ed ke-5.
Erlangga. Jakarta.
Passarge, Ebernard. 2007. Color Atlas of Genetics. Thieme. New York.
Mikkelsen, S. R. Corton, E. 2004. Bioanalytical Chemistry. John Wiley &
Sons. New Jersey.
Wikipedia. 2018. https://id.wikipedia.org/wiki/Medan_listrik. Diakses pada
12 April 2019 pukul 20.44.
Wikipedia. 2019 https://id.wikipedia.org/wiki/Tegangan_listrik. Diakses
pada 12 April 2019 pukul 20.44.

More Related Content

What's hot

Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Pujiati Puu
 
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi lombkTBK
 
Bioenergitika
BioenergitikaBioenergitika
BioenergitikaAinur
 
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaMikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaYusuf Ahmad
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumRukmana Suharta
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsf' yagami
 
Elektroforesis bahan presentasi
Elektroforesis bahan presentasiElektroforesis bahan presentasi
Elektroforesis bahan presentasiAdjie Affan
 
Praktikum bio protista
Praktikum bio protistaPraktikum bio protista
Praktikum bio protistanailun
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...UNESA
 

What's hot (20)

Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
 
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Bioenergitika
BioenergitikaBioenergitika
Bioenergitika
 
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikrobaMikrobiologi - pertumbuhan mikroba
Mikrobiologi - pertumbuhan mikroba
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
Sentrifugasi
SentrifugasiSentrifugasi
Sentrifugasi
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
 
Metabolisme mikrobial
Metabolisme mikrobialMetabolisme mikrobial
Metabolisme mikrobial
 
Uji Millon
Uji MillonUji Millon
Uji Millon
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
 
Elektroforesis bahan presentasi
Elektroforesis bahan presentasiElektroforesis bahan presentasi
Elektroforesis bahan presentasi
 
Praktikum bio protista
Praktikum bio protistaPraktikum bio protista
Praktikum bio protista
 
Transkripsi eukariot-prokariot
Transkripsi eukariot-prokariotTranskripsi eukariot-prokariot
Transkripsi eukariot-prokariot
 
Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 

Similar to Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Polymerase Chain Reaction)

Modeling DNA Amplification by Polymerase Chain Reaction (PCR)
Modeling DNA Amplification by Polymerase Chain Reaction (PCR)Modeling DNA Amplification by Polymerase Chain Reaction (PCR)
Modeling DNA Amplification by Polymerase Chain Reaction (PCR)Danielle Snowflack
 
Final report - Adam Zienkiewicz
Final report - Adam ZienkiewiczFinal report - Adam Zienkiewicz
Final report - Adam ZienkiewiczAdam Zienkiewicz
 
Microwave assisted organic synthesis
Microwave assisted organic synthesis  Microwave assisted organic synthesis
Microwave assisted organic synthesis priyanka priya
 
PCR presentation autumne 2015
PCR presentation autumne 2015PCR presentation autumne 2015
PCR presentation autumne 2015Richard Trinh
 
Coulomb Screening and Coherent Phonon in Methylammonium Lead Iodide Perovskites
Coulomb Screening and Coherent Phonon in Methylammonium Lead Iodide PerovskitesCoulomb Screening and Coherent Phonon in Methylammonium Lead Iodide Perovskites
Coulomb Screening and Coherent Phonon in Methylammonium Lead Iodide PerovskitesLexi Cao
 
Dielectric Behaviour of Pzt Ceramics at Microwave Frequencies
Dielectric Behaviour of Pzt Ceramics at Microwave FrequenciesDielectric Behaviour of Pzt Ceramics at Microwave Frequencies
Dielectric Behaviour of Pzt Ceramics at Microwave Frequenciestheijes
 
Paper Egr 183 Modeling Neural Networks In Silico
Paper Egr 183 Modeling Neural Networks In SilicoPaper Egr 183 Modeling Neural Networks In Silico
Paper Egr 183 Modeling Neural Networks In SilicoJoshua Mendoza-Elias
 
Microwave dehydrator an environmental friendly step toward improving microwav...
Microwave dehydrator an environmental friendly step toward improving microwav...Microwave dehydrator an environmental friendly step toward improving microwav...
Microwave dehydrator an environmental friendly step toward improving microwav...eSAT Publishing House
 
利用分子動力學電腦模擬研究聚穀氨醯胺及胰
利用分子動力學電腦模擬研究聚穀氨醯胺及胰利用分子動力學電腦模擬研究聚穀氨醯胺及胰
利用分子動力學電腦模擬研究聚穀氨醯胺及胰Hsin-Lin Chiang
 
Photophysics of dendrimers colombi
Photophysics of dendrimers   colombiPhotophysics of dendrimers   colombi
Photophysics of dendrimers colombiGiorgio Colombi
 
Program web New Trends 2015
Program web New Trends 2015Program web New Trends 2015
Program web New Trends 2015xrqtchemistry
 

Similar to Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Polymerase Chain Reaction) (20)

Molecular Electronics
Molecular ElectronicsMolecular Electronics
Molecular Electronics
 
Modeling DNA Amplification by Polymerase Chain Reaction (PCR)
Modeling DNA Amplification by Polymerase Chain Reaction (PCR)Modeling DNA Amplification by Polymerase Chain Reaction (PCR)
Modeling DNA Amplification by Polymerase Chain Reaction (PCR)
 
Final report - Adam Zienkiewicz
Final report - Adam ZienkiewiczFinal report - Adam Zienkiewicz
Final report - Adam Zienkiewicz
 
Bradshaw - Human Performance and Biosystems - Spring Review 2013
Bradshaw - Human Performance and Biosystems - Spring Review 2013Bradshaw - Human Performance and Biosystems - Spring Review 2013
Bradshaw - Human Performance and Biosystems - Spring Review 2013
 
Microwave assisted organic synthesis
Microwave assisted organic synthesis  Microwave assisted organic synthesis
Microwave assisted organic synthesis
 
Macromolecules
MacromoleculesMacromolecules
Macromolecules
 
PCR presentation autumne 2015
PCR presentation autumne 2015PCR presentation autumne 2015
PCR presentation autumne 2015
 
Coulomb Screening and Coherent Phonon in Methylammonium Lead Iodide Perovskites
Coulomb Screening and Coherent Phonon in Methylammonium Lead Iodide PerovskitesCoulomb Screening and Coherent Phonon in Methylammonium Lead Iodide Perovskites
Coulomb Screening and Coherent Phonon in Methylammonium Lead Iodide Perovskites
 
doctoral_thesis
doctoral_thesisdoctoral_thesis
doctoral_thesis
 
Daniel Young-Farhat 2016
Daniel Young-Farhat 2016Daniel Young-Farhat 2016
Daniel Young-Farhat 2016
 
PtCo and PtNi
PtCo and PtNiPtCo and PtNi
PtCo and PtNi
 
Dielectric Behaviour of Pzt Ceramics at Microwave Frequencies
Dielectric Behaviour of Pzt Ceramics at Microwave FrequenciesDielectric Behaviour of Pzt Ceramics at Microwave Frequencies
Dielectric Behaviour of Pzt Ceramics at Microwave Frequencies
 
THESIS FINAL
THESIS FINALTHESIS FINAL
THESIS FINAL
 
Paper Egr 183 Modeling Neural Networks In Silico
Paper Egr 183 Modeling Neural Networks In SilicoPaper Egr 183 Modeling Neural Networks In Silico
Paper Egr 183 Modeling Neural Networks In Silico
 
Microwave dehydrator an environmental friendly step toward improving microwav...
Microwave dehydrator an environmental friendly step toward improving microwav...Microwave dehydrator an environmental friendly step toward improving microwav...
Microwave dehydrator an environmental friendly step toward improving microwav...
 
利用分子動力學電腦模擬研究聚穀氨醯胺及胰
利用分子動力學電腦模擬研究聚穀氨醯胺及胰利用分子動力學電腦模擬研究聚穀氨醯胺及胰
利用分子動力學電腦模擬研究聚穀氨醯胺及胰
 
report ch5.docx
report ch5.docxreport ch5.docx
report ch5.docx
 
Photophysics of dendrimers colombi
Photophysics of dendrimers   colombiPhotophysics of dendrimers   colombi
Photophysics of dendrimers colombi
 
BSc_thesis_final
BSc_thesis_finalBSc_thesis_final
BSc_thesis_final
 
Program web New Trends 2015
Program web New Trends 2015Program web New Trends 2015
Program web New Trends 2015
 

More from Muhamad Imam Khairy

Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai SisiEssay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai SisiMuhamad Imam Khairy
 
Product Polishing by Muhamad Imam Khairy
Product Polishing by Muhamad Imam KhairyProduct Polishing by Muhamad Imam Khairy
Product Polishing by Muhamad Imam KhairyMuhamad Imam Khairy
 
Penisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Penisilin Essay by Muhamad Imam KhairyPenisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Penisilin Essay by Muhamad Imam KhairyMuhamad Imam Khairy
 
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam KhairyBiomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam KhairyMuhamad Imam Khairy
 
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaSNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara JarSNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara JarMuhamad Imam Khairy
 
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaSNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 

More from Muhamad Imam Khairy (20)

Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai SisiEssay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
Essay: Teknologi Biorefinery dari Berbagai Sisi
 
Product Polishing by Muhamad Imam Khairy
Product Polishing by Muhamad Imam KhairyProduct Polishing by Muhamad Imam Khairy
Product Polishing by Muhamad Imam Khairy
 
Penisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Penisilin Essay by Muhamad Imam KhairyPenisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
Penisilin Essay by Muhamad Imam Khairy
 
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam KhairyBiomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
Biomagnifikasi Essay by Muhamad Imam Khairy
 
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
SNI 7325:2009 tentang Metoda Pengukuran Kadar Debu Respirabel di Udara Tempat...
 
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaSNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
 
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
 
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
SNI 6989.2:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 2: Cara Uji Kebutuhan Oks...
 
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.9-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 9: Penentuan Lokasi Pengambi...
 
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
 
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
 
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
 
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
 
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
 
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...
SNI 19-7117.2-2005 tentang Emisi Gas Buang - Sumber Tidak Bergerak - Bagian 2...
 
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara JarSNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
SNI 19-6449-2000 tentang Metode Pengujian Koagulasi - Flokulasi dengan Cara Jar
 
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
 
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaSNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
 

Recently uploaded

Kisan Call Centre - To harness potential of ICT in Agriculture by answer farm...
Kisan Call Centre - To harness potential of ICT in Agriculture by answer farm...Kisan Call Centre - To harness potential of ICT in Agriculture by answer farm...
Kisan Call Centre - To harness potential of ICT in Agriculture by answer farm...Krashi Coaching
 
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Education
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher EducationIntroduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Education
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Educationpboyjonauth
 
KSHARA STURA .pptx---KSHARA KARMA THERAPY (CAUSTIC THERAPY)————IMP.OF KSHARA ...
KSHARA STURA .pptx---KSHARA KARMA THERAPY (CAUSTIC THERAPY)————IMP.OF KSHARA ...KSHARA STURA .pptx---KSHARA KARMA THERAPY (CAUSTIC THERAPY)————IMP.OF KSHARA ...
KSHARA STURA .pptx---KSHARA KARMA THERAPY (CAUSTIC THERAPY)————IMP.OF KSHARA ...M56BOOKSTORE PRODUCT/SERVICE
 
Contemporary philippine arts from the regions_PPT_Module_12 [Autosaved] (1).pptx
Contemporary philippine arts from the regions_PPT_Module_12 [Autosaved] (1).pptxContemporary philippine arts from the regions_PPT_Module_12 [Autosaved] (1).pptx
Contemporary philippine arts from the regions_PPT_Module_12 [Autosaved] (1).pptxRoyAbrique
 
call girls in Kamla Market (DELHI) 🔝 >༒9953330565🔝 genuine Escort Service 🔝✔️✔️
call girls in Kamla Market (DELHI) 🔝 >༒9953330565🔝 genuine Escort Service 🔝✔️✔️call girls in Kamla Market (DELHI) 🔝 >༒9953330565🔝 genuine Escort Service 🔝✔️✔️
call girls in Kamla Market (DELHI) 🔝 >༒9953330565🔝 genuine Escort Service 🔝✔️✔️9953056974 Low Rate Call Girls In Saket, Delhi NCR
 
Organic Name Reactions for the students and aspirants of Chemistry12th.pptx
Organic Name Reactions  for the students and aspirants of Chemistry12th.pptxOrganic Name Reactions  for the students and aspirants of Chemistry12th.pptx
Organic Name Reactions for the students and aspirants of Chemistry12th.pptxVS Mahajan Coaching Centre
 
Paris 2024 Olympic Geographies - an activity
Paris 2024 Olympic Geographies - an activityParis 2024 Olympic Geographies - an activity
Paris 2024 Olympic Geographies - an activityGeoBlogs
 
Sanyam Choudhary Chemistry practical.pdf
Sanyam Choudhary Chemistry practical.pdfSanyam Choudhary Chemistry practical.pdf
Sanyam Choudhary Chemistry practical.pdfsanyamsingh5019
 
How to Make a Pirate ship Primary Education.pptx
How to Make a Pirate ship Primary Education.pptxHow to Make a Pirate ship Primary Education.pptx
How to Make a Pirate ship Primary Education.pptxmanuelaromero2013
 
“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...
“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...
“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...Marc Dusseiller Dusjagr
 
Enzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdf
Enzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdfEnzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdf
Enzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdfSumit Tiwari
 
Mastering the Unannounced Regulatory Inspection
Mastering the Unannounced Regulatory InspectionMastering the Unannounced Regulatory Inspection
Mastering the Unannounced Regulatory InspectionSafetyChain Software
 
Science 7 - LAND and SEA BREEZE and its Characteristics
Science 7 - LAND and SEA BREEZE and its CharacteristicsScience 7 - LAND and SEA BREEZE and its Characteristics
Science 7 - LAND and SEA BREEZE and its CharacteristicsKarinaGenton
 
BASLIQ CURRENT LOOKBOOK LOOKBOOK(1) (1).pdf
BASLIQ CURRENT LOOKBOOK  LOOKBOOK(1) (1).pdfBASLIQ CURRENT LOOKBOOK  LOOKBOOK(1) (1).pdf
BASLIQ CURRENT LOOKBOOK LOOKBOOK(1) (1).pdfSoniaTolstoy
 
Interactive Powerpoint_How to Master effective communication
Interactive Powerpoint_How to Master effective communicationInteractive Powerpoint_How to Master effective communication
Interactive Powerpoint_How to Master effective communicationnomboosow
 
Solving Puzzles Benefits Everyone (English).pptx
Solving Puzzles Benefits Everyone (English).pptxSolving Puzzles Benefits Everyone (English).pptx
Solving Puzzles Benefits Everyone (English).pptxOH TEIK BIN
 

Recently uploaded (20)

Kisan Call Centre - To harness potential of ICT in Agriculture by answer farm...
Kisan Call Centre - To harness potential of ICT in Agriculture by answer farm...Kisan Call Centre - To harness potential of ICT in Agriculture by answer farm...
Kisan Call Centre - To harness potential of ICT in Agriculture by answer farm...
 
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Education
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher EducationIntroduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Education
Introduction to ArtificiaI Intelligence in Higher Education
 
KSHARA STURA .pptx---KSHARA KARMA THERAPY (CAUSTIC THERAPY)————IMP.OF KSHARA ...
KSHARA STURA .pptx---KSHARA KARMA THERAPY (CAUSTIC THERAPY)————IMP.OF KSHARA ...KSHARA STURA .pptx---KSHARA KARMA THERAPY (CAUSTIC THERAPY)————IMP.OF KSHARA ...
KSHARA STURA .pptx---KSHARA KARMA THERAPY (CAUSTIC THERAPY)————IMP.OF KSHARA ...
 
Model Call Girl in Tilak Nagar Delhi reach out to us at 🔝9953056974🔝
Model Call Girl in Tilak Nagar Delhi reach out to us at 🔝9953056974🔝Model Call Girl in Tilak Nagar Delhi reach out to us at 🔝9953056974🔝
Model Call Girl in Tilak Nagar Delhi reach out to us at 🔝9953056974🔝
 
Contemporary philippine arts from the regions_PPT_Module_12 [Autosaved] (1).pptx
Contemporary philippine arts from the regions_PPT_Module_12 [Autosaved] (1).pptxContemporary philippine arts from the regions_PPT_Module_12 [Autosaved] (1).pptx
Contemporary philippine arts from the regions_PPT_Module_12 [Autosaved] (1).pptx
 
call girls in Kamla Market (DELHI) 🔝 >༒9953330565🔝 genuine Escort Service 🔝✔️✔️
call girls in Kamla Market (DELHI) 🔝 >༒9953330565🔝 genuine Escort Service 🔝✔️✔️call girls in Kamla Market (DELHI) 🔝 >༒9953330565🔝 genuine Escort Service 🔝✔️✔️
call girls in Kamla Market (DELHI) 🔝 >༒9953330565🔝 genuine Escort Service 🔝✔️✔️
 
Código Creativo y Arte de Software | Unidad 1
Código Creativo y Arte de Software | Unidad 1Código Creativo y Arte de Software | Unidad 1
Código Creativo y Arte de Software | Unidad 1
 
Organic Name Reactions for the students and aspirants of Chemistry12th.pptx
Organic Name Reactions  for the students and aspirants of Chemistry12th.pptxOrganic Name Reactions  for the students and aspirants of Chemistry12th.pptx
Organic Name Reactions for the students and aspirants of Chemistry12th.pptx
 
Paris 2024 Olympic Geographies - an activity
Paris 2024 Olympic Geographies - an activityParis 2024 Olympic Geographies - an activity
Paris 2024 Olympic Geographies - an activity
 
Sanyam Choudhary Chemistry practical.pdf
Sanyam Choudhary Chemistry practical.pdfSanyam Choudhary Chemistry practical.pdf
Sanyam Choudhary Chemistry practical.pdf
 
How to Make a Pirate ship Primary Education.pptx
How to Make a Pirate ship Primary Education.pptxHow to Make a Pirate ship Primary Education.pptx
How to Make a Pirate ship Primary Education.pptx
 
“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...
“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...
“Oh GOSH! Reflecting on Hackteria's Collaborative Practices in a Global Do-It...
 
Enzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdf
Enzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdfEnzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdf
Enzyme, Pharmaceutical Aids, Miscellaneous Last Part of Chapter no 5th.pdf
 
Mastering the Unannounced Regulatory Inspection
Mastering the Unannounced Regulatory InspectionMastering the Unannounced Regulatory Inspection
Mastering the Unannounced Regulatory Inspection
 
Science 7 - LAND and SEA BREEZE and its Characteristics
Science 7 - LAND and SEA BREEZE and its CharacteristicsScience 7 - LAND and SEA BREEZE and its Characteristics
Science 7 - LAND and SEA BREEZE and its Characteristics
 
TataKelola dan KamSiber Kecerdasan Buatan v022.pdf
TataKelola dan KamSiber Kecerdasan Buatan v022.pdfTataKelola dan KamSiber Kecerdasan Buatan v022.pdf
TataKelola dan KamSiber Kecerdasan Buatan v022.pdf
 
BASLIQ CURRENT LOOKBOOK LOOKBOOK(1) (1).pdf
BASLIQ CURRENT LOOKBOOK  LOOKBOOK(1) (1).pdfBASLIQ CURRENT LOOKBOOK  LOOKBOOK(1) (1).pdf
BASLIQ CURRENT LOOKBOOK LOOKBOOK(1) (1).pdf
 
Model Call Girl in Bikash Puri Delhi reach out to us at 🔝9953056974🔝
Model Call Girl in Bikash Puri  Delhi reach out to us at 🔝9953056974🔝Model Call Girl in Bikash Puri  Delhi reach out to us at 🔝9953056974🔝
Model Call Girl in Bikash Puri Delhi reach out to us at 🔝9953056974🔝
 
Interactive Powerpoint_How to Master effective communication
Interactive Powerpoint_How to Master effective communicationInteractive Powerpoint_How to Master effective communication
Interactive Powerpoint_How to Master effective communication
 
Solving Puzzles Benefits Everyone (English).pptx
Solving Puzzles Benefits Everyone (English).pptxSolving Puzzles Benefits Everyone (English).pptx
Solving Puzzles Benefits Everyone (English).pptx
 

Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Polymerase Chain Reaction)

  • 1. PENGARUH MEDAN DAN TEGANGAN LISTRIK PADA ELKTROFORESIS DALAM PROSES PCR (POLYMERASE CHAIN REACTION) Makalah Mata Kuliah Fisika Dasar II oleh: Muchamad Zain Nur Ichsan 1141820028 Muhamad Imam Khairy 1141820029 Muhammad Azhari Ramadhan 1141820030 PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA TANGERANG 2019
  • 2. ii KATA PENGANTAR Makalah Mata Kuliah Fisika Dasar II yang berjudul Pengaruh Medan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Polymerase Chain Reaction) ini disusun untuk melengkapi tugas dan nilai semester II di Institut Teknologi Indonesia – Tangerang. Telah diintruksikan bahwa secara berkelompok, mahasiswa mencari aplikasi dari pelajaran yang telah diterima. Salah satunya yaitu tentang medan dan tegangan listrik. Adapun isi laporan ini meliputi: pendahuluan mengenai latar belakang, pentingngnya masalah, dan tujuan, tinjauan pustaka, mekanisme, pembahasan, kesimpulan dan saran, serta daftar pustaka. Puji syukur tim penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnya laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tidak lupa ucapan terimakasih kepada Bpk. Dr. Marzuki Silalahi sebagai Dosen Fisika Dasar II di Institut Teknologi Indonesia – Tangerang. Pada kesempatan ini tim penyusun masih membuka kritik dan saran. Sehingga kritik dan saran tersebut dapat menjadi suatu acuan untuk memperbaiki makalah ini. Makalah ini masih jauh dari sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. Tim penyusun amat berharap kepada seluruh pembaca makalah ini dapat membantu dalam pemahaman mengenai salah satu aplikasi medan dan tegangan listrik yang salah satunya yaitu pada elektroforesis. Tangerang, April 2019 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................ii DAFTAR ISI.............................................................................................................iii BAB I ....................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN..................................................................................................... 1 A. Latar Belakang............................................................................................. 1 B. Pentingnya Masalah..................................................................................... 2 C. Tujuan....................................................................................................... 2 BAB II ...................................................................................................................... 3 TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................. 3 A. PCR (Polymerase Chain Reaction) ............................................................. 3 B. Elektroforesis................................................................................................ 4 C. Medan Listrik ............................................................................................ 5 D. Tegangan Listrik....................................................................................... 6 BAB III ..................................................................................................................... 8 MEKANISME........................................................................................................... 8 BAB IV................................................................................................................... 10 PEMBAHASAAN................................................................................................... 10 BAB V.................................................................................................................... 13 PENUTUP ............................................................................................................. 13 A. Kesimpulan................................................................................................. 13 B. Saran.......................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 14
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya zaman, semakin pesat juga perkembangan di bidang ilmu pengetahuan. Tak terkecuali dengan aplikasi dari berbagai ilmu. Dalam pengaplikasian tersebut banyak menggunakan prinsip-prinsip yang dapat dijelaskan dari berbagai jenis ilmu eksak ataupun sebenarnya mereka memang berkaitan satu sama lain. Salah satunya adalah teknik identifikasi suatu DNA menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) yang disempurnakan menggunakan teknik elektroforesis. Keduanya merupakan pengaplikasian dari ilmu biologi molekuler dan fisika. Biologi molekular atau biologi molekul merupakan salah satu cabang biologi yang merujuk kepada pengkajian mengenai kehidupan pada skala molekul. Ini termasuk penyelidikan tentang interaksi molekul dalam benda hidup dan kesannya, terutama tentang interaksi berbagai sistem dalam sel, termasuk interaksi DNA, RNA, dan sintesis protein, dan bagaimana interaksi tersebut diatur. Bidang ini bertumpang tindih dengan bidang biologi (dan kimia) lainnya, terutama genetika dan biokimia. Sedangkan ilmu fisika sendiri itu merupakan sains atau ilmu alam yang mempelajari materi beserta gerak dan perilakunya dalam lingkup ruang dan waktu, bersamaan dengan konsep yang berkaitan seperti energi dan gaya. Salah satu ilmu sains paling dasar, tujuan utama fisika adalah memahami bagaimana alam semesta berkerja. Dalam makalah ini akan ditekankan bagaimana ilmu fisika yaitu medan dan listrik bekerja pada tahapan elektroforesis dalam rangkaian proses PCR (Polymerase Chain Reaction).
  • 5. 2 B. Pentingnya Masalah Setelah melalui proses PCR (Polymerase Chain Reaction), dimana suatu DNA spesifik telah diduplikat menjadi jutaan kali lipat dalam 30-40 siklus, DNA perlu diidentifikasi dengan bukti bahwa terjadi atau tidak terjadinya penduplikatan tersebut. Bukti tersebut dapat dimunculkan melalui proses elektroforesis yang menggunakan medan dan tegangan listrik sebagai prinsip utamanya. C. Tujuan Adapun tujuan dari dari penelitian ini, antara lain: 1. Mengetahui aplikasi hubungan dari ilmu fisika dan ilmu biologi molekuler. 2. Mengetahui mekanisme medan dan tegangan listrik yang bekerja pada elektroforesis.
  • 6. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PCR (Polymerase Chain Reaction) PCR (Polymerase Chain Reaction) pertama kali ditemukan oleh Kary Mullis dan koleganya pada tahun 1983. Tujuan dari PCR adalah menggandakan atau memperbanyak sebuah bagian spesifik dari DNA menjadi berkali-kali lipat secara in vitro, sehingga bagian spesifik DNA yang diinginkan dapat diidentifikasi. PCR merupakan metode yang sangat sensitif, sehingga dari satu pasang molekul DNA dapat diperbanyak menjadi jutaan kali lipat setelah 30-40 siklus PCR (Campbell, 2002). Siklus kerja PCR terdiri dari tiga tahap, yaitu denaturasi, annealing, dan polimerisasi. Denaturasi berlangsung dengan suhu sekitar 93-95O C. Seluruh reaksi enzimatik dihentikan pada tahap denaturasi. Selain itu, ikatan hidrogen antar basa nitrogen juga ikut rusak pada tahap denaturasi. Rantai ganda DNA terpisah menjadi untai tunggal yang disebut sebagai DNA template. Semakin panjang untaian rantai DNA, semakin lama waktu yang diperlukan untuk tahap denaturasi (Passarge, 2007). Annealing adalah proses pelekatan yang berlangsung dengan suhu sekitar 50-70O C. Annealing merupakan tahap penempelan sekuen primer ke untai DNA template. Primer adalah oligonukleotida sintetik yang melekat pada sekuen sisi yang akan diamplifikasi. Primer berfungsi untuk mengapit daerah spesifik pada DNA yang akan digandakan serta menginisiasi replikasi DNA. Tahap annealing dilakukan pada suhu yang lebih rendah bertujuan agar primer yang berupa oligonukleida dapat melekat dengan situs yang terdapat pada DNA template (Passarge, 2007). Gambar 1. PCR (Polymerase Chain Reactor)
  • 7. 4 Polimerisasi adalah proses pemanjangan yang berlangsung dengan suhu sekitar 70-75O C. Taq DNA polimerase dibutuhkan dalam tahap polimerisasi, taq polymerase berasal dari bakteri Thermus aquaticus yang dapat bertahan pada suhu tinggi. Peran Taq polimerase dapat menggantikan fungsi enzim DNA polimerase. Enzim polimerase memanjangkan primer oligonukleotida dari 5’ menuju 3’ dengan menggunakan cetakan dari DNA template. Hasil dari tahap polimerisasi menghasilkan dua untai DNA ganda baru, masing-masing DNA ganda tersusun atas untai baru dan untai lama yang bergabung (Passarge, 2007). B. Elektroforesis Elektroforesis adalah satu teknik pemisahan senyawa berdasarkan kecepatan migrasi yang bermuatan listrik di bawah pengaruh medan listrik. Elektroforesis digunakan untuk menentukan komposisi protein dari suatu produk makanan. Elektroforesis juga dapat digunakan untuk menentukan ketulenan suatu ekstrak protein. Kegunaan elektroforesis yang lainnya adalah untuk menentukan berat molekul, kemurnian molekul pada suatu bahan, mendeteksi suatu pemalsuan bahan, mendeteksi kerusakan suatu bahan seperti protein dalam pengolahan dan penyimpanan, untuk memisahkan spesies-spesies yang berbeda secara kualitatif, serta pemurnian suatu protein. Elektroforesis gel memisahkan makromolekul berdasaran laju perpindahannya melewati suatu gel di bawah pengaruh medan listrik. Elektroforesis gel memisahkan suatu campuran molekul DNA menjadi pita-pita yang masing-masing terdiri atas molekul DNA dengan panjang yang sama. Laju perpindahan tersebut bergantung pada ukuran molekulnya. Sampel molekul ditempatkan ke dalam sumur pada gel yang Gambar 2. Elektroforesis
  • 8. 5 ditempatkan di dalam larutan penyangga yaitu TAE (Tris HCl-Acetic acid- EDTA) dan tegangan istrik yang dialirkan sebesar 80 Volt (Campbell, 2002). Molekul-molekul sampel akan bergerak di dalam matriks gel ke arah salah satu kutub listrik sesuai muatannya. RNA dan DNA arah pergerakannya menuju elektroda positif. Hal tersebut disebabkan oleh muatan negatif pada rangka gula fosfat yang dimilikinya. Gel yang digunakan adalah agarosa yang berasal dari ekstrak rumput laut yang telah dimurnikan. Marka atau penanda (marker) yang digunakan pada proses running merupakan campuran molekul dengan ukuran berbeda- beda yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran molekul dalam pita sampel. Ukuran DNA dapat ditentukan dengan menyertakan marka atau penanda yang digunakan pada proses running. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar molekul sampel berpendar dalam sinar ultraviolet. Penghilangan warna dilakukan dengan cara gel dimasukkan ke dalam aqua destilata selama 5 hingga 7 menit (Mikkelsen dan Corton, 2004). C. Medan Listrik Medan listrik adalah efek yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik, seperti elektron, ion, atau proton, dalam ruangan yang ada di sekitarnya. Medan listrik memiliki satuan N/C atau dibaca Newton/coulomb. Medan listrik umumnya dipelajari dalam bidang fisika dan bidang-bidang terkait, dan secara tak langsung juga di bidang elektronika yang telah memanfaatkan medan listrik ini dalam kawat konduktor (kabel). Rumus matematika untuk medan listrik dapat diturunkan melalui Hukum Coulomb, yaitu gaya antara dua titik muatan. 𝐹 = 𝑘 𝑞1. 𝑞2 𝑟2 Gambar 3. Medan Listrik
  • 9. 6 Menurut persamaan ini, gaya pada salah satu titik muatan berbanding lurus dengan besar muatannya. Medan listrik didefinisikan sebagai suatu konstan perbandingan antara muatan dan gaya. 𝐹 = 𝑞𝐸 𝐸 = 𝑘 𝑞 𝑟2 Maka, medan listrik bergantung pada posisi. Suatu medan, merupakan sebuah vektor yang bergantung pada vektor lainnya. Medan listrik dapat dianggap sebagai gradien dari potensial listrik. Jika beberapa muatan yang disebarkan menghasiklan potensial listrik, gradien potensial listrik dapat ditentukan. D. Tegangan Listrik Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan objek bermuatan listrik negatif tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan rendah. Secara sederhana, sirkuit elektronik dapat dianalogikan sebagai aliran air dalam pipa yang didorong oleh pompa air. Perbedaan tekanan air dari satu titik dekat pompa dan titik lain di ujung pipa dapat dianalogikan dengan potensial tegangan listrik. Jika pompa mulai bekerja tekanan air dalam pipa pada titik di dekat pompa menjadi lebih tinggi sehingga air dalam pipa mulai terdorong dari satu titik (dekat pompa) menuju titik yang lain (ujung pipa). Pergerakan air ini (yang disebabkan perbedaan tekanan) mampu melakukan usaha, misalnya memutar turbin. Begitu pula dalam sirkuit elektronik, perbedaan potensial tegangan (misalnya dihasilkan oleh
  • 10. 7 baterai) mampu melakukan usaha pula, misalnya memutar motor listrik. Jika dalam analogi, air pompa tidak bekerja, maka tidak ada perbedaan tekanan dan air tidak mengalir. Begitu pula untuk sirkuit elektronik, jika baterai, misalnya, habis, maka tidak ada perbedaan potensial tegangan listrik dan motor listrik tidak akan berputar.
  • 11. 8 BAB III MEKANISME Gambar 4. Mekanisme Elektroforesis Elektroforesis dilakukan pada media gel agarose dengan cairan buffer TAE. Keduanya diletakan pada area medan listrik pada alat elektroforesis. Dibuat lubang pada gel agarose untuk meletakan molekul sampel. Alat dinyalakan dengan tegangan 80-100 Volt untuk menghasilkan medan listrik yang sesuai. Alat akan bekerja selama waktu yang telah ditentukan. Molekul sampel yang merupakan berjuta duplikat DNA mempunyai pasangan elektron bebas yang Kutub (-) Kutub (+) Molekul sampel bermuatan (-) Gel Agarose Cairan Buffer TAE Arah Pergerakan Elektron Gambar 5. Molekul sampel bergerak setelah proses elektroforesis selesai Gambar 6. Molekul sampel dilihat di dalam alat menggunakan sinar ultraviolet
  • 12. 9 menjadikannya sebagai molekul yang bermuatan negatif. Karena bermuatan negatif maka molekul akan bergerak ke arah kutub positif. Molekul sampel yang bergerak itu dapat diketahui oleh sebuah marka yang sebelumnya ditambahkan dan dilihat di ruangan gelap disinari ultraviolet sehingga akan berpendar. Dimana pegerakan tersebut menandakan bahwa molekul sampel mengandung DNA tertentu yang ingin kita tahu secara kualitatif. Gambar 7. Pembacaan molekul sampel menggunakan sinar ultraviolet
  • 13. 10 BAB IV PEMBAHASAAN DNA (deoxyribonucleicacid) adalah biomolekul yang menyandi dan menyimpan informasi genetika setiap organisme. DNA tersusun atas polimer dari nukleotida yang berulang-ulang membentuk rantai double helix berpilin ke kanan dan berfungsi sebagai pewaris sifat serta sintesis protein. Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu gula 5 karbon (deoksiribosa), gugus fosfat, dan basa nitrogen dari golongan purin, yaitu Adenin dan Guanin serta golongan pirimidin, yaitu Timin dan Sitosin (Passarge, 2007). RNA adalah hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA merupakan polimer yang jauh lebih pendek disbanding DNA. RNA (ribonucleic acid) atau asam ribonukleat merupakan makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik. RNA sebagai penyimpan informasi genetik misalnya pada materi genetik virus, terutama golongan retrovirus. RNA sebagai penyalur informasi genetik misalnya pada proses translasi untuk sintesis protein. RNA juga dapat berfungsi sebagai enzim (ribozim) yang dapat mengkalis formasi RNA-nya sendiri atau molekul RNA lain. RNA merupakan rantai tunggal polinukleotida. Setiap ribonukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu: 1. 5 karbon. 2. Basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin yang sama dengan DNA, yaitu Adenin (A) dan Guanin (G) serta golongan pirimidin yang berbeda, yaitu sitosin (C) dan Urasil (U). Gambar 8. DNA (Deoxyribonucleidacid)
  • 14. 11 3. Gugus fosfat. Gugus fosfat pada pada rantai RNA ini mempengaruhi bahwa semua keseluruhan DNA merupakan molekul yang bermuatan negatif. Sehingga saat elektroforesis molekul yang benar-benar mengandung DNA akan bergerak menuju kutub positif. Pada alat elektroforesis terdapat komponen-komponen listrik yang dapat mempengaruhi jalannya proses elektroforesis, antara lain: 1. Medan Listrik Medan listrik yang terjadi di elektroforesis dapat mempengaruhi jalannya elektroforesis. Semakin besar medan listrik makan semakin peka juga molekul sampel untuk bergerak. Selanjutnya medan listrik ini dipengaruhi penempatan gel agarose di area elektroforesis. Semakin dekat gel agarose dengan kutub positif maka medan listrik yang dialami akan semakin besar. Hal ini dapat dibuktikan melalui rumus medan listrik. 𝐸 = 𝑘 𝑞 𝑟2 Keterangan: E = Kuat Medan Listrik (N/C) k = Konstanta (9x109 Nm2/C2) q = Muatan Listrik (C) r = Jarak dari titik ke kuatan sumber medan listrik (m) 2. Tegangan Listrik Untuk menghasilkan medan listrik, sebuah medium yaitu gel agarose perlu dialiri arus listrik, alat menggunakan penentuan tegangan listrik karena media gel agarose merupakan suatu hambatan. Adanya arus listrik dan hambatan akan menimbukan suatu nilai yaitu potensial listrik yang tidak lain adalah tegangan listrik. Semaking besar tegangan listrik maka semakin besar arus listrik maka semakin cepat muatan bermigrasi sehingga proses elektroforesis semakin cepat. Namun tegangan yang terlalu tinggi dapat merusak tatanan struktur DNA. Hubungan tegangan, arus, hambatan, dan muatan listrik dapat dibuktikan melalui rumus berikut.
  • 15. 12 𝑉 = 𝐼𝑅 𝐼 = 𝑞 𝑡 Keterangan: V = Tegangan Listrik (V) I = Arus Listrik (A) R = Hambatan (Ω) q = Muatan Listrik (C) t = Waktu (s)
  • 16. 13 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah dilakukan proses PCR (Polymerase Chain Reaction), DNA yang sudah diduplikasi peerlu diidentifikasi ada atau tidaknya. Hal ini dapat dilakukan menggunakan teknik elektroforesis. Teknik elektroforesis ini banyak menggunakan prinsip listrik statis dalam fisika dan dapat dijelaskan khususnya menggunakan prinsip medan dan tegangan listrik. B. Saran Teknik identifikasi pada elektroforesis perlu dikembangkan lagi menjadi lebih efektif, sensitif, serta lebih teliti dalam hasil yang diberikan.
  • 17. 14 DAFTAR PUSTAKA Campbell, N.A., J. B. Reece & L. G. Mitchell. 2002. BIOLOGI. Ed ke-5. Erlangga. Jakarta. Passarge, Ebernard. 2007. Color Atlas of Genetics. Thieme. New York. Mikkelsen, S. R. Corton, E. 2004. Bioanalytical Chemistry. John Wiley & Sons. New Jersey. Wikipedia. 2018. https://id.wikipedia.org/wiki/Medan_listrik. Diakses pada 12 April 2019 pukul 20.44. Wikipedia. 2019 https://id.wikipedia.org/wiki/Tegangan_listrik. Diakses pada 12 April 2019 pukul 20.44.