SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
TATA RUANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ruang dan wilayah merupakan objek studi yang utama. Seseorang dalam kehidupannya
sehari-hari membutuhkan ruang untuk melakukan kegiatan, seperti misalnya ruang untuk
makan, ruang untuk berjalan, ruang untuk bekerja dan lain-lain. Pemahaman tentang ruang
tidak terbatas pada skala kecil seperti yang dicontohkan melainkan dapat menjangkau skala yang
lebih luas, seperti ruang tempat tinggal, ruang desa, ruang kota bahkan lebih luas dari itu yaitu
ruang permukaan bumi. Sehingga secara fungsional ruang dapat diartikan sebagai tempat,
wilayah, ataupun wadah yang dapat menampung sesuatu atau bisa juga diartikan wadah
seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan kegiatan. Begitu pula dengan wilayah.
Wilayah merupakan kesatuan alam yaitu alam yang serba sama atau homogen atau seragam, dan
kesatuan manusia, yaitu masyarakat serta kebudayaanya yang serba sama yang mempunyai ciri
(kekhususan) yang khas.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang didefinisikan sebagai ruang?
2. Bagaiman konsep ruang sebagai wilayah?
3. Apakah pengertian wilayah untuk kebutuhan perencanaan?
4. Apa saja jenis-jenis perwilayahan?
5. Apakah kebaikan dan keburukan dari masing-masing jenis perwilayahan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk memahami apa itu ruang.
2. Untuk mengetahui konsep ruang sebagai wilayah.
3. Untuk memahami definisi wilayah beserta jenis-jenis perwilayahannya.
4. Untuk mengetahui kebaikan beserta keburukan dari masing-masing perwilayahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Ruang
Ruang adalah tempat yang memberikan kita hidup karena di dalamnya terdapat unsur-
unsur yang diperlukan untuk kehidupan. Karena itu, menurut istilah geografi umum yang
dimaksud dengan ruang (space) adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan
biosfera tempat hidup tumbuhan, binatang, dan manusia (Jayadinata, 1992). Sedangkan
menurut istilah geografi regional bahwa ruang adalah suatu wilayah yang mempunyai batasan
geografi, yaitu batas menurut keadaan fisik, sosial, atau pemerintahan yang terjadi dari sebagian
permukaan bumi dan lapisan tanah dibawahnya, serta lapisan udara di atasnya. Menurut
Sumaatmadja, mengatakan bahwa wujud ruang dipermukaan bumi berbentuk tiga dimensi,
bentangannya berupa daratan dan perairan, sedangkan kearah vertikal berupa lapisan udara,
dalam ruang ini berlokasi benda hidup dan benda mati serta gejala-gejala yang satu sama lainnya
beriteraksi.
B.Ruang sebagai Wilayah
Wilayah dapat dilihat sebagai suatu ruang pada permukaan bumi. Menurut Glasson
(1974) dalam Tarigan, R.(2009) terdapat 2 (dua) cara pandang tentang wilayah yaitu
pandangan subyektif dan pandangan obyektif. Cara pandang subyektif, yaitu wilayah
adalah alat untuk mengidentifikasi suatu lokasi yang didasarkan atas kriteria
tertentu/tujuan tertentu. Dengan demikian banyaknya wilayah tergantung pada kriteria
yang digunakan. Wilayah hanyalah suatu model agar bisa dibedakan satu lokasi dengan
lokasi yang lainnya. Sedangkan pandangan obyektif menyatakan bahwa wilayah itu
benar-benar ada dan dapat dibedakan dari ciri/gejala alam di setiap wilayah (misalnya
dari unsur musim/temperatur, topografi, jenis tumbuhan, kepadatan penduduk, dan
sebagainya atau gabungan dari unsur/ciri tersebut). Menggunakan pandangan obyektif
membuat jenis analisis atas ruang menjadi terbatas. Menurut Hanafiah (1982) unsur-
unsur ruang yang terpenting adalah: jarak, lokasi, bentuk, dan ukuran/skala. Artinya
pada setiap wilayah harus memiliki keempat unsur tersebut. Unsur-unsur tersebut
secara bersama-sama membentuk/menyusun suatu unit ruang yang disebut wilayah
yang dapat dibedakan dari wilayah lainnya.
C. Ruang sebagai Wilayah
Wilayah dapat dilihat sebagai suatu ruang pada permukaan bumi. Menurut Glasson
(1974) dalam Tarigan, R.(2009) terdapat 2 (dua) cara pandang tentang wilayah yaitu
pandangan subyektif dan pandangan obyektif. Cara pandang subyektif, yaitu wilayah
adalah alat untuk mengidentifikasi suatu lokasi yang didasarkan atas kriteria
tertentu/tujuan tertentu. Dengan demikian banyaknya wilayah tergantung pada kriteria
yang digunakan. Wilayah hanyalah suatu model agar bisa dibedakan satu lokasi dengan
lokasi yang lainnya. Sedangkan pandangan obyektif menyatakan bahwa wilayah itu
benar-benar ada dan dapat dibedakan dari ciri/gejala alam di setiap wilayah (misalnya
dari unsur musim/temperatur, topografi, jenis tumbuhan, kepadatan penduduk, dan
sebagainya atau gabungan dari unsur/ciri tersebut). Menggunakan pandangan obyektif
membuat jenis analisis atas ruang menjadi terbatas. Menurut Hanafiah (1982) unsur-
unsur ruang yang terpenting adalah: jarak, lokasi, bentuk, dan ukuran/skala. Artinya
pada setiap wilayah harus memiliki keempat unsur tersebut. Unsur-unsur tersebut
secara bersama-sama membentuk/menyusun suatu unit ruang yang disebut wilayah
yang dapat dibedakan dari wilayah lainnya.
D.Jenis-Jenis Perwilayahan
Perwilayahan adalah proses pengelompokkan wilayah berdasarkan ciri kesamaan atas dasar fisik dan
sosial. Regionalisasi selalu didasarkan pada kriteria dan kepentingan tertentu, misalnya, pada pembagian
region permukaan bumi berdasarkan iklim maka kriteria yang digunakan adalah unsur cuaca, seperti
temperatur, curah hujan, penguapan, kelembapan, dan angin.
Perwilayahan dibagi menjadi dua :
1. Perwilayahan secara formal Tujuan perwilayahan formal adalah untuk mengetahui wilayah mana yang
homogen atau seragam. Teknik yang bisa digunakan pendelineasian wilayah formal adalah metode nilai
bobot indeks. Metode ini digunakan untuk mendelineasi wilayah berdasarkan lebih dari satu kriteria.
2. Perwilayah secara fungsional Pembatas suatu wilayah secara fungsional menyangkut pengelompokan
beberapa unit wilayah yang memiliki tingkat kepentingan hubungan. Dengan demikian wilayah
fungsional lebih menekankan pada arus hubungan dengan titik pusat. Pendekatan untuk perwilayah
fungsional dilakukan dengan analisis aliran barang atau orang. Pada analisis ini wilayah fungsional
berdasar pada arah dan intensitas aliran barang atau orang antara titik pusat dan wilayah sekitarnya. Pada
umumnya aliran lebih intensif untuk 2 wilayah yang jauh dari pusat. Luas daerah pengaruh pusat adalah
sampai pada tempat arus aliran. Aliran itu bisa dalam beberapa bentuk, dalam bidang ekonomi bisa
berupa barang, penumpang atau jalan. Dalam bidang sosial seperti arus siswa atau pasien di rumah sakit.
Bidang politik terutama arus belanja negara. Bidang informasi seperti surat telegram, surat kabar, telepon
dan lain-lain. Variasi dari analisis aliran barang atau orang adalah teori grafik. Pendekatan ini masih
sederhana tapi merupakan cara yang lebih berstruktur dan sistematis untuk identifikasi wilayah
fungsional atau wilayah modal.
E. Kebaikan dan Keburukan Masing-Masing Jenis Perwilayahan
Masing-masing cara perwilayahan/regionalisasi mempunyai kelebihan dan kekurangan
sendiri-sendiri. Cara perwilayahan mana yang paling cocok diterapkan tergantung pada tujuan
studi/perencanaan yang dilakukan. Beberapa kelebihan dan kekurangan model perwilayahan
diantaranya (Tarigan, R., 2009):
1. Perwilayahan berdasarkan administrasi pemerintahan meskipun dirasa kurang efisien tetapi
tidak mudah diganti karena menyangkut sejarah, ditetapkan dengan undang-undang dan
terdapat fanatisme kedaerahan dalam masyarakatnya. Perubahan perwilayahan membutuhkan
ketetapan undang-undang dan mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) dan Pemerintah Pusat. Salah satu keunggulan model perwilayahan ini adalah dapat
ditetapkannya batas wilayah secara jelas dan terstruktur.
2. Perwilayahan berdasarkan homogenitas terutama berguna bagi perencana sektoral. Daerah-
daerah yang memiliki kesamaan dalam sektor yang dibahas dapat dijadikan satu wilayah. Dapat
dibuat satu pusat pelayanan dan program yang sama/sejenis sebagai pemecahan masalah yang
tepat dan efisien, meskipun pada beberapa kasus seringpula terjadi tumpang-
tindih (overlaping) terutama pada daerah-daerah yang mempunyai lebih dari satu sektor
potensial. Kelemahan model perwilayahan ini adalah batas luar sulit ditentukan sehingga
umumnya juga memanfaatkan batas wilayah administratif. Hal ini juga mempermudah
pengumpulan data dan pengaturan kebijakan pengembangan masing-masing wilayah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, lautan, dan udara yang merupakan seluruh permukaan bumi yang
menjadi tempat manusia, hewan dan tumbuhan untuk melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya. Sedangkan
tempat lebih merujuk kepada suatu wilayah di mana orang hidup berada.
Wilayah adalah bagian atau daerah di permukaan bumi yang dibatasi oleh kenampakan tertentu yang bersifat khas yang
membedakan dari daerah lain, misalnya wilayah hutan berbeda dengan wilayah pertanian, wilayah kota berbeda dengan wilayah
perdesaan.
Regional (perwilayahan) didalam geografi adalah suatu upaya mengelompokan atau mengklasifikasi unsur-unsur yang
sama. Menyusun dan mengelompokan serangkaian lokasi yang mempunyai sifat-sifat yang sama menurut kriteria tertentu.
Sehinnga informasi dapat dipeoleh secara efisien dan ekonomis.
Masing-masing cara perwilayahan/regionalisasi mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Cara perwilayahan
mana yang paling cocok diterapkan tergantung pada tujuan studi/perencanaan yang dilakukan.
NAMA KELOMPOK :
1. Adrian al-khaidir
2. Rifdha Aurelia
3. Wahidah Indri Yani
4.Bayu Frandika
5. Panji Angga S
6. Sendika
7. Sepriansyah

More Related Content

Similar to Tata Ruang dan Perwilayahan

Konsep wilayah dan tata ruang.ppt1
Konsep wilayah dan tata ruang.ppt1Konsep wilayah dan tata ruang.ppt1
Konsep wilayah dan tata ruang.ppt1niarohania1
 
Geografi-kelas X
Geografi-kelas XGeografi-kelas X
Geografi-kelas XAnisa Sosa
 
bahan-ajar-kd-3.1-konsep-wilayah-dan-tata-ruang.pdf
bahan-ajar-kd-3.1-konsep-wilayah-dan-tata-ruang.pdfbahan-ajar-kd-3.1-konsep-wilayah-dan-tata-ruang.pdf
bahan-ajar-kd-3.1-konsep-wilayah-dan-tata-ruang.pdfSerlinaNumba
 
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota MalangKPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota MalangSeptinia Silviana
 
Dita rosalia k (16102026)
Dita rosalia k (16102026)Dita rosalia k (16102026)
Dita rosalia k (16102026)DitaRosalia
 
Geografi - Percepatan Pertumbuhan Wilayah
Geografi - Percepatan Pertumbuhan WilayahGeografi - Percepatan Pertumbuhan Wilayah
Geografi - Percepatan Pertumbuhan WilayahSyifa Sahaliya
 
Materi pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografi
Materi pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografiMateri pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografi
Materi pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografiOperator Warnet Vast Raha
 
RUANG LINGKUP GEOGRAFI - PELAJARAN GEOGRAFI
RUANG LINGKUP GEOGRAFI - PELAJARAN GEOGRAFIRUANG LINGKUP GEOGRAFI - PELAJARAN GEOGRAFI
RUANG LINGKUP GEOGRAFI - PELAJARAN GEOGRAFIAshaMeera
 
Rpp kelas x geografi edy
Rpp kelas x geografi edyRpp kelas x geografi edy
Rpp kelas x geografi edyEdy Wibowo
 

Similar to Tata Ruang dan Perwilayahan (20)

Konsep wilayah dan tata ruang.ppt1
Konsep wilayah dan tata ruang.ppt1Konsep wilayah dan tata ruang.ppt1
Konsep wilayah dan tata ruang.ppt1
 
Ruang dan perwilayahan
Ruang dan perwilayahanRuang dan perwilayahan
Ruang dan perwilayahan
 
Geografi-kelas X
Geografi-kelas XGeografi-kelas X
Geografi-kelas X
 
bahan-ajar-kd-3.1-konsep-wilayah-dan-tata-ruang.pdf
bahan-ajar-kd-3.1-konsep-wilayah-dan-tata-ruang.pdfbahan-ajar-kd-3.1-konsep-wilayah-dan-tata-ruang.pdf
bahan-ajar-kd-3.1-konsep-wilayah-dan-tata-ruang.pdf
 
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota MalangKPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
KPP : Kebijakan Tata Ruang dan Implementasinya di Kota Malang
 
Elfrida harder tan b
Elfrida harder tan bElfrida harder tan b
Elfrida harder tan b
 
Dita rosalia k (16102026)
Dita rosalia k (16102026)Dita rosalia k (16102026)
Dita rosalia k (16102026)
 
Geografi - Percepatan Pertumbuhan Wilayah
Geografi - Percepatan Pertumbuhan WilayahGeografi - Percepatan Pertumbuhan Wilayah
Geografi - Percepatan Pertumbuhan Wilayah
 
Materi pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografi
Materi pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografiMateri pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografi
Materi pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografi
 
Konsep Dasar IPS.pptx
Konsep Dasar IPS.pptxKonsep Dasar IPS.pptx
Konsep Dasar IPS.pptx
 
Modul geo
Modul geoModul geo
Modul geo
 
RUANG LINGKUP GEOGRAFI - PELAJARAN GEOGRAFI
RUANG LINGKUP GEOGRAFI - PELAJARAN GEOGRAFIRUANG LINGKUP GEOGRAFI - PELAJARAN GEOGRAFI
RUANG LINGKUP GEOGRAFI - PELAJARAN GEOGRAFI
 
mas hafid.pptx
mas hafid.pptxmas hafid.pptx
mas hafid.pptx
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
 
Pengantar Geografi.docx
Pengantar Geografi.docxPengantar Geografi.docx
Pengantar Geografi.docx
 
Modul geografi
Modul geografiModul geografi
Modul geografi
 
Rpp kelas x geografi edy
Rpp kelas x geografi edyRpp kelas x geografi edy
Rpp kelas x geografi edy
 
konsep-wilayah.pdf
konsep-wilayah.pdfkonsep-wilayah.pdf
konsep-wilayah.pdf
 
Makalah geografi
Makalah geografiMakalah geografi
Makalah geografi
 

Recently uploaded

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

Tata Ruang dan Perwilayahan

  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ruang dan wilayah merupakan objek studi yang utama. Seseorang dalam kehidupannya sehari-hari membutuhkan ruang untuk melakukan kegiatan, seperti misalnya ruang untuk makan, ruang untuk berjalan, ruang untuk bekerja dan lain-lain. Pemahaman tentang ruang tidak terbatas pada skala kecil seperti yang dicontohkan melainkan dapat menjangkau skala yang lebih luas, seperti ruang tempat tinggal, ruang desa, ruang kota bahkan lebih luas dari itu yaitu ruang permukaan bumi. Sehingga secara fungsional ruang dapat diartikan sebagai tempat, wilayah, ataupun wadah yang dapat menampung sesuatu atau bisa juga diartikan wadah seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan kegiatan. Begitu pula dengan wilayah. Wilayah merupakan kesatuan alam yaitu alam yang serba sama atau homogen atau seragam, dan kesatuan manusia, yaitu masyarakat serta kebudayaanya yang serba sama yang mempunyai ciri (kekhususan) yang khas.
  • 3. B. Rumusan masalah 1. Apa yang didefinisikan sebagai ruang? 2. Bagaiman konsep ruang sebagai wilayah? 3. Apakah pengertian wilayah untuk kebutuhan perencanaan? 4. Apa saja jenis-jenis perwilayahan? 5. Apakah kebaikan dan keburukan dari masing-masing jenis perwilayahan? C. Tujuan Pembahasan 1. Untuk memahami apa itu ruang. 2. Untuk mengetahui konsep ruang sebagai wilayah. 3. Untuk memahami definisi wilayah beserta jenis-jenis perwilayahannya. 4. Untuk mengetahui kebaikan beserta keburukan dari masing-masing perwilayahan.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Ruang Ruang adalah tempat yang memberikan kita hidup karena di dalamnya terdapat unsur- unsur yang diperlukan untuk kehidupan. Karena itu, menurut istilah geografi umum yang dimaksud dengan ruang (space) adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfera tempat hidup tumbuhan, binatang, dan manusia (Jayadinata, 1992). Sedangkan menurut istilah geografi regional bahwa ruang adalah suatu wilayah yang mempunyai batasan geografi, yaitu batas menurut keadaan fisik, sosial, atau pemerintahan yang terjadi dari sebagian permukaan bumi dan lapisan tanah dibawahnya, serta lapisan udara di atasnya. Menurut Sumaatmadja, mengatakan bahwa wujud ruang dipermukaan bumi berbentuk tiga dimensi, bentangannya berupa daratan dan perairan, sedangkan kearah vertikal berupa lapisan udara, dalam ruang ini berlokasi benda hidup dan benda mati serta gejala-gejala yang satu sama lainnya beriteraksi.
  • 5. B.Ruang sebagai Wilayah Wilayah dapat dilihat sebagai suatu ruang pada permukaan bumi. Menurut Glasson (1974) dalam Tarigan, R.(2009) terdapat 2 (dua) cara pandang tentang wilayah yaitu pandangan subyektif dan pandangan obyektif. Cara pandang subyektif, yaitu wilayah adalah alat untuk mengidentifikasi suatu lokasi yang didasarkan atas kriteria tertentu/tujuan tertentu. Dengan demikian banyaknya wilayah tergantung pada kriteria yang digunakan. Wilayah hanyalah suatu model agar bisa dibedakan satu lokasi dengan lokasi yang lainnya. Sedangkan pandangan obyektif menyatakan bahwa wilayah itu benar-benar ada dan dapat dibedakan dari ciri/gejala alam di setiap wilayah (misalnya dari unsur musim/temperatur, topografi, jenis tumbuhan, kepadatan penduduk, dan sebagainya atau gabungan dari unsur/ciri tersebut). Menggunakan pandangan obyektif membuat jenis analisis atas ruang menjadi terbatas. Menurut Hanafiah (1982) unsur- unsur ruang yang terpenting adalah: jarak, lokasi, bentuk, dan ukuran/skala. Artinya pada setiap wilayah harus memiliki keempat unsur tersebut. Unsur-unsur tersebut secara bersama-sama membentuk/menyusun suatu unit ruang yang disebut wilayah yang dapat dibedakan dari wilayah lainnya.
  • 6. C. Ruang sebagai Wilayah Wilayah dapat dilihat sebagai suatu ruang pada permukaan bumi. Menurut Glasson (1974) dalam Tarigan, R.(2009) terdapat 2 (dua) cara pandang tentang wilayah yaitu pandangan subyektif dan pandangan obyektif. Cara pandang subyektif, yaitu wilayah adalah alat untuk mengidentifikasi suatu lokasi yang didasarkan atas kriteria tertentu/tujuan tertentu. Dengan demikian banyaknya wilayah tergantung pada kriteria yang digunakan. Wilayah hanyalah suatu model agar bisa dibedakan satu lokasi dengan lokasi yang lainnya. Sedangkan pandangan obyektif menyatakan bahwa wilayah itu benar-benar ada dan dapat dibedakan dari ciri/gejala alam di setiap wilayah (misalnya dari unsur musim/temperatur, topografi, jenis tumbuhan, kepadatan penduduk, dan sebagainya atau gabungan dari unsur/ciri tersebut). Menggunakan pandangan obyektif membuat jenis analisis atas ruang menjadi terbatas. Menurut Hanafiah (1982) unsur- unsur ruang yang terpenting adalah: jarak, lokasi, bentuk, dan ukuran/skala. Artinya pada setiap wilayah harus memiliki keempat unsur tersebut. Unsur-unsur tersebut secara bersama-sama membentuk/menyusun suatu unit ruang yang disebut wilayah yang dapat dibedakan dari wilayah lainnya.
  • 7. D.Jenis-Jenis Perwilayahan Perwilayahan adalah proses pengelompokkan wilayah berdasarkan ciri kesamaan atas dasar fisik dan sosial. Regionalisasi selalu didasarkan pada kriteria dan kepentingan tertentu, misalnya, pada pembagian region permukaan bumi berdasarkan iklim maka kriteria yang digunakan adalah unsur cuaca, seperti temperatur, curah hujan, penguapan, kelembapan, dan angin. Perwilayahan dibagi menjadi dua : 1. Perwilayahan secara formal Tujuan perwilayahan formal adalah untuk mengetahui wilayah mana yang homogen atau seragam. Teknik yang bisa digunakan pendelineasian wilayah formal adalah metode nilai bobot indeks. Metode ini digunakan untuk mendelineasi wilayah berdasarkan lebih dari satu kriteria. 2. Perwilayah secara fungsional Pembatas suatu wilayah secara fungsional menyangkut pengelompokan beberapa unit wilayah yang memiliki tingkat kepentingan hubungan. Dengan demikian wilayah fungsional lebih menekankan pada arus hubungan dengan titik pusat. Pendekatan untuk perwilayah fungsional dilakukan dengan analisis aliran barang atau orang. Pada analisis ini wilayah fungsional berdasar pada arah dan intensitas aliran barang atau orang antara titik pusat dan wilayah sekitarnya. Pada umumnya aliran lebih intensif untuk 2 wilayah yang jauh dari pusat. Luas daerah pengaruh pusat adalah sampai pada tempat arus aliran. Aliran itu bisa dalam beberapa bentuk, dalam bidang ekonomi bisa berupa barang, penumpang atau jalan. Dalam bidang sosial seperti arus siswa atau pasien di rumah sakit. Bidang politik terutama arus belanja negara. Bidang informasi seperti surat telegram, surat kabar, telepon dan lain-lain. Variasi dari analisis aliran barang atau orang adalah teori grafik. Pendekatan ini masih sederhana tapi merupakan cara yang lebih berstruktur dan sistematis untuk identifikasi wilayah fungsional atau wilayah modal.
  • 8. E. Kebaikan dan Keburukan Masing-Masing Jenis Perwilayahan Masing-masing cara perwilayahan/regionalisasi mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Cara perwilayahan mana yang paling cocok diterapkan tergantung pada tujuan studi/perencanaan yang dilakukan. Beberapa kelebihan dan kekurangan model perwilayahan diantaranya (Tarigan, R., 2009): 1. Perwilayahan berdasarkan administrasi pemerintahan meskipun dirasa kurang efisien tetapi tidak mudah diganti karena menyangkut sejarah, ditetapkan dengan undang-undang dan terdapat fanatisme kedaerahan dalam masyarakatnya. Perubahan perwilayahan membutuhkan ketetapan undang-undang dan mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemerintah Pusat. Salah satu keunggulan model perwilayahan ini adalah dapat ditetapkannya batas wilayah secara jelas dan terstruktur. 2. Perwilayahan berdasarkan homogenitas terutama berguna bagi perencana sektoral. Daerah- daerah yang memiliki kesamaan dalam sektor yang dibahas dapat dijadikan satu wilayah. Dapat dibuat satu pusat pelayanan dan program yang sama/sejenis sebagai pemecahan masalah yang tepat dan efisien, meskipun pada beberapa kasus seringpula terjadi tumpang- tindih (overlaping) terutama pada daerah-daerah yang mempunyai lebih dari satu sektor potensial. Kelemahan model perwilayahan ini adalah batas luar sulit ditentukan sehingga umumnya juga memanfaatkan batas wilayah administratif. Hal ini juga mempermudah pengumpulan data dan pengaturan kebijakan pengembangan masing-masing wilayah.
  • 9. BAB III PENUTUP Kesimpulan Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, lautan, dan udara yang merupakan seluruh permukaan bumi yang menjadi tempat manusia, hewan dan tumbuhan untuk melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya. Sedangkan tempat lebih merujuk kepada suatu wilayah di mana orang hidup berada. Wilayah adalah bagian atau daerah di permukaan bumi yang dibatasi oleh kenampakan tertentu yang bersifat khas yang membedakan dari daerah lain, misalnya wilayah hutan berbeda dengan wilayah pertanian, wilayah kota berbeda dengan wilayah perdesaan. Regional (perwilayahan) didalam geografi adalah suatu upaya mengelompokan atau mengklasifikasi unsur-unsur yang sama. Menyusun dan mengelompokan serangkaian lokasi yang mempunyai sifat-sifat yang sama menurut kriteria tertentu. Sehinnga informasi dapat dipeoleh secara efisien dan ekonomis. Masing-masing cara perwilayahan/regionalisasi mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Cara perwilayahan mana yang paling cocok diterapkan tergantung pada tujuan studi/perencanaan yang dilakukan.
  • 10. NAMA KELOMPOK : 1. Adrian al-khaidir 2. Rifdha Aurelia 3. Wahidah Indri Yani 4.Bayu Frandika 5. Panji Angga S 6. Sendika 7. Sepriansyah