Objek studi geografi terdiri atas dua aspek yaitu objek material yang meliputi fenomena alam di permukaan bumi, dan objek formal yang mengkaji fenomena tersebut dari sudut pandang keruangan dan lingkungan. Geografi mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungan fisik dan sosialnya dengan berbagai pendekatan seperti keruangan, lingkungan, dan wilayah.
3. Geografi berasal dari bahasa yunani yaitu “ge” yang
berarti bumi, dan “graphia” yang berarti menulis dan
akhirnya di kombinasikan menjadi “Geografi “ yang
berarti studi tentang hubungan kenampakan fisik bumi
dan kegiatan manusia, Istilah geografi juga di kenal di
dalam berbagai bahasa, seperti geography (Inggris)
, geographie (Perancis) , die geographie (Jerman)
, geografie laa rdh-jkskunde (Belanda) dan geographike
(Yunani)
4. 1.
2.
Geografi adalah studi tentang permukaan bumi
yang meliputi fenomana dan proses alam
, lingkungan manusia , serta bentang alam pada
skala lokal sampai global. ( Herbert dan Matthews
Tahun 2001)
Geografi merupakan disiplin yang memberi
perhatian pada pemahaman dimensi keruangan
dari proses lingkungan dan sosial (White, tahun
2002)
5. 3.
4.
5.
Geografi mempelajari hubungan kasual gejala-gejala
di muka bumi dan peristiwa – peristiwa yang terjadi
di muka bumi yang fisikal maupun menyangkut
makhluk hidup beserta permasalahannya. (Bintarto
tahun 1984)
Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang
mengajarkan spasial (ruang) . Ekologi dan region (
wilayah). (Daldjoeni tahun 1996)
Geografi
adalah
ilmu
pengetahuan
yang
mempelajari perbedaan dan persamaan fenomena
geosfer
dengan
sudut
pandang
kelingkungan,
kewilayahan
dalam
konteks, keruangan (seminar dari lokasibya dan
lokakarya ikatan geografi indonesia {IGI} Di
Semarang tahun 1988)
6.
7. 1.
Konsep lokasi.
Suatu tempat di permukaan bumi memiliki nilai
ekonomi apabila dihubungkan dengan harga. Misalnya:
a.
Di daerah dingin orang cenderung berpakaian tebal.
b.
Nilai tanah atau lahan untuk pemukiman akan
berkurang
apabila
berdekatan
dengan
kuburan, terminal kendaraan umum, pasar, atau
pabrik karena kebisingan dan pencemaran.
8. 2.
Konsep jarak
Jarak dihubungkan dengan keuntungan yang
diperoleh,
sehingga
manusia
cenderung
akan
memperhitungkan jarak, Misalnya:
a. Harga tanah akan semakin tinggi apabila mendekati
pusat kota dibandingkan dengan harga tanah di
pedesaan.
b. Peternakan ayam cenderung mendekati kota sebagai
tempat pemasaran, agar telur dan ayam yang dibawa
ke tempat pemasaran tidak banyak mengalami
kerusakan,
dibandingkan
apabila
peternakan
ditempatkan jauh dari kota.
9. 3.
Konsep keterjangkauan
Hubungan atau interaksi antartempat dapat
dicapai, baik dengan menggunakan sarana
transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki.
Misalnya:
a.
Keterjangkauan, Jakarta – Biak (pesawat
terbang), Bandung – Jakarta (kereta api).
b. Daerah A penghasil beras dan daerah B penghasil
sandang. Kedua daerah ini tidak akan
berinteraksi apabila tidak ada transportasi.
c.
Suatu daerah tidak akan berkembang apabila
tidak dapat dijangkau oleh sarana transportasi.
10. 4.
Konsep pola.
Bentuk interaksi manusia dengan lingkungan atau
interaksi alam dengan alam, hubungannya dengan
pola persebaran, seperti sebagai berikut.
a.
Pola aliran sungai terkait dengan jenis batuan
dan struktur geologi.
b. Pola pemukiman terkait dengan
sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya.
11. 5.
Konsep morfologi.
Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam
dan hubungannya dengan aktivitas manusia.
Misalnya:
a.
Bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan
pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan
lapisan tanah, ketersediaan air, dan sebagainya.
b. Pengelompokan
pemukiman cenderung di
daerah datar.
12. 6.
Konsep aglomerasi
Pengelompokan penduduk dan aktivitasnya di suatu
daerah, Misalnya:
a.
Masyarakat
atau
penduduk
cenderung
mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga
timbul daerah elit, daerah kumuh, daerah
perumnas, pedagang besi tua, pedagang barang
atau pakaian bekas, dan lain-lain.
b. Enam puluh delapan persen industri tekstil
Indonesia berada di Bandung.
13. 7.
Konsep nilai kegunaan
Manfaat suatu wilayah atau daerah mempuyai nilai
tersendiri bagi orang yang menggunakannya.
Misalnya:
a.
Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari
kebisingan, seperti di Puncak antara Bogor
dengan Cianjur, banyak dijadikan tempat
peristirahatan dan rekreasi.
b. Lahan pertanian yang subur sangat bernilai bagi
petani dibandingkan bagi nelayan atau
karyawan/pegawai kantor.
14. 8.
Konsep interaksi dan interdependensi
Setiap wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya
sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan wilayah
lain, sehingga memunculkan adanya hubungan timbal
balik dalam bentuk arus barang dan
jasa, komunikasi, persebaran ide, dan lain-lain. Misalnya:
gerakan orang, barang, dan gagasan dari suatu tempat ke
tempat lain seperti :
a.
Pergerakan penduduk, berupa sirkulasi, komutasi
(ulang-alik), dan migrasi.
b.
Pergerakan barang (sandang) dari kota ke desa;
pangan dari desa ke kota.
c.
Pergerakan berita (informasi) melalui
radio, televisi, surat kabar dan lain-lain, terhadap
pembaca atau pemirsa.
15. 9.
Konsep differensiasi area (struktur keruangan atau
distribusi keruangan).
Suatu wilayah kaitannya dengan wilayah lain.
Wilayah di permukaan bumi memiliki perbedaan
nilai yang terdapat di dalamnya. Misalnya:
a.
Fenomena yang berbeda dari suatu tempat ke
tempat lain, seperti:
1.
jarak dekat, jarak sedang, atau jarak jauh.
2. pemukiman padat, sedang, atau jarang.
b. Pertanian
sayuran dihasilkan di daerah
pegunungan, perikanan laut atau tambak di
pantai dan padi di daerah yang relatif datar.
16. 10.
Konsep keterkaitan keruangan (proses keruangan).
Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya
hubungan dengan wilayah lain, atau adanya saling
keterkaitan
antarwilayah
dalam
memenuhi
kebutuhan dan sosial penduduknya. Misalnya, jika
dikaji melalui peta, maka terdapat konservasi spasial
(keterkaitan wilayah) antara wilayah A, B, C, dan D.
17.
18. Objek studi geografi terbagi menjadi 2 yaitu :
1.
Objek Material : meliputi segala sesuatu yang berada di bumi baik benda
mati dan lingkungannya.
Objek material ini dapat dinamakan “Fenomena Geosfer” yang mencakup :
a) Atmosfer,yaitu lapisan udara yang menyelimuti permukaan bumi
dari Tropospher hingga Eksosfer
b) Lithosfer,yaitu lapisan batuan penyusun kulit bumi
c) Hidrosfer,yaitu lapisan air yang menyelimuti perairan darat dan
laut
d) Pedosfer,yaitu lapisan tanah yang merupakan hasil pelapukan dari
batuan
e) Biosfer,yaitu lapisan tanah yang meliputi kesatuan sistim antara
hewan,tumbuhan dan manusia
f) Antroposfer,yaitu lapisan yang menetik beratkan kepada manusia
serta aktifitasnya di permukaan bumi
19. 2.
Objek Formal : sudut pandang dan cara berpikir
(pendekatan) terhadap gejala material di muka bumi,baik
yang sifatnya fisik maupun sosial yang dilihat dari sudut
pandang keruangan spatial.
Objek formal inilah yang membedakan Geografi dengan
ilmu yang lain.Cara pandang dan cara berfikir ini dapat
melalui pendekatan keruangan kelingkungan dan
kewilayahan.
a)
Pendekatan Spatial, yaitu mempelajari suatu wilayah antara lain
dari segi suatu tempat dan berbagai kepentingan (tentang letak
jarak keterjangkauan dsb)
b) Pendekatan Kelingkungan, yaitu dilakukan dengan cara
mengetahui adanya inteksi makhluk hidup lain
c) Pendekatan Kewilayahan,yaitu merupakan kombinasi antara
keruangan dan kelingkungan.
20.
21. 1.
2.
Interelasi (Sebab Akibat)
Prinsip ini merupakan suatu hubungan saling terkait dalam
ruang antar gejala yang satu dengan gejala yang lain.
Contohnya adalah vegetasi pohon pinus dapat tumbuh subur
didaerah yang dingin dan tanaman teh akan tumbuh jika
ditanam dengan kondisi lahan tertentu.
Deskripsi (Penggambaran)
prinsip ini merupakan penjelasan mengenai gejala-gejala yang
dipelajari. Deskripsi dalam kajian geografi selain disajikan
dengan
tulisan
perlu
dilengkapi
pula
dengan
peta, diagram, grafik, tabel dan gambar agar memberikan suatu
deskripsi keruangan yang jelas baik secara sederhana maupun
sampai tingkat analisis. Contoh : fenomena penduduk di
kelurahan X.
22. 3.
4.
Distribusi (Penyebaran)
prinsip ini merupakan suatu gejala yang tersebar tidak
merata di permukaan bumi yang meliputi bentang
alam, tumbuhan, hewan dan manusia. Contoh : danya
penyebaran flora dan fauna di Indonesia yang dibagi
menjadi 3 tipe yaitu : Asiatis, Peralihan, dan Australis.
Korologi (Gabungan)
prinsip ini merupakan suatu gejala, fakta, ataupun
masalah geografi disuatu tempat. Contoh : kita bicara
tentang pasar pada suatu wilayah, maka pasar itu akan
bergantung
pada
fenomena
pembeli, penjual, barang, transportasi dan transaksi pada
ruang tertentu pula.
23.
24. Pendekatan keruangan (spatia anmoach)
Mengkaji adanya perbedaan tempat melalui
penggambaran letak distribusi , relasi dan
interelasinya
Contoh : teori difusi , yaitu teori yang menelaah
adanya perjalanan atau pemekaran fenomena
dalam ruang (space) dan dimensi waktu (time)
25.
Difusi ini terjadi perjalanan fenomena dalam
ruang yang sama tetapi semakin luas dari
waktu ke waktu
T1 = waktu 1
T2 = waktu 2
T3 = waktu 3
26.
Pada difusi ini tejadi perjalanan dan
pemekaran fenomena dalam ruang sekaligus
pemindahan ruang dan waktu
28.
Berdasarkan pada interaksi organisme dan
lingkungannya . Dalam ekosistem , jika ada
satu elemen berkembang diatas batas
maksimal , maka elemen lain mengalami
penurunan kualitas dan kuantitas
29.
Melakukan pendekatan keruangan dan pendekatan
lingkungan
Disebut kompleks wilayah tertentu , karena bahwa
interaksi suatu wilayah berkembang bila terdapat
permintaan dan penawaran antar wilayah
Ramalan wilayah (regional forescasting )dan
perancangan wilayah (regional planning ) adalah
aspek yang menelaah fenomena tertentu pada suatu
wilayah secar fisik atau sosial
Kelebihan terletak pada fungsi sebagai sintetis dalam
pemahaman secara holistik dan komprehensi
Kelemahan kurang jelasnya struktur serta fokus yang
berorientasi pada masalah
31.
Pendekatan regional dilakukan dengan
membagi seluruh permukaan bumi menjadi
region-region atau wilayah-wilayah
Pendekatan topikal dilakukan dengan melihat
topik utama pada suatu wilayah
Pendekatan majalah dilakukan membahas
cara penyelesaian masalah
Pendekatan studi lokal dilakukan dengan
mengadakan pengamatan secara langsung di
lapangan
32.
33. 1.
Aspek fisik.
Aspek fisik adalah aspek yang mempengaruhi kehidupan
manusia, misalnya : iklim, gempa bumi, vulkanik dll.
Aspek fisik terdiri atas :
1. Iklim dan unsur-unsurnya
Iklim merupakan elemen geografis penting yang
dapat mempengaruhi kegiatan manusia. Negara
kepulauan memiliki 3 karakteristik iklim dasar, yaitu :
a. Suhu rata-rata tahunan tinggi.
b. Memiliki 2 musim yaitu hujan dan kemarau.
c. Kelembaban udara tinggi.
34. 2.
Gempa bumi.
Gempa bumi terbagi menjadi 2, yaitu : gempa
vulkanik dan gempa tektonik.
Efek gempa bumi ialah :
a. Gempa bumi dapat membantu ahli geologi
untuk menentukan isi dari mineral dalam
litosfer.
b. Gempa
dapat membantu arsitek dalam
menentukan bentuk rumah yang tahan gempa.
35. 2.
Aspek non-fisik.
Aspek non-fisik adalah aspek sosial geografi yang dapat
mempengaruhi kehidupan manusia, misalnya penduduk, mobilitas
penduduk dan penyebaran penduduk.
a)
Populasi
salah satu aspek non-fisik yang mempengaruhi kehidupan
manusia adalah jumlah penduduk.
potensi penduduk yang dapat mendukung pengembangan
antara lain :
1.
Penduduk usia produktif merupakan sumber tenaga kerja.
2.
Populasi besar dapat digunakan sebagai tenaga kerja
pengembangan.
3.
Kualitas tinggi dari tenaga kerja dapat digunakan sebagai ahli.
36. b)
Mobilitas penduduk.
aspek non-fisik yang sesuai dengan mobilisasi
penduduk adalah urbanisasi. urbanisasi berpengaruh
pada daerah perkotaan dan daerah pedesaan.
Fenomena yang bisa dilihat di daerah perkotaan
adalah penyebaran dan tingkat kriminalitas kumuh
yang tingi. Sementara itu, fenomena yang muncul
didaerah pedesaan adalah menurunnya produktivitas
pertanian sebagai dampak dari kehilangan pekerjaan
muda.