SlideShare a Scribd company logo
1 of 68
Download to read offline
EDY WIBOWO
2014
RINGKASAN MATERI
GEOGRAFI
UNTUK PERSIAPAN UJIAN NASIONAL
S M A N E G E R I S U M P I U H
SIAP UN GEOGRAFI Page 2
DAFTAR ISI
SKL 1 .......................................................................................................................................1
SKL 2 .......................................................................................................................................3
SKL 3 .......................................................................................................................................6
SKL 4 .......................................................................................................................................43
SKL 5 .......................................................................................................................................44
SKL 6 .......................................................................................................................................46
SKL 7 .......................................................................................................................................51
SKL 8 .......................................................................................................................................59
SIAP UN GEOGRAFI Page 3
NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR
1 Mendeskripsikan hakikat, objek, ruang
lingkup, prinsip, konsep, aspek dan
pendekatan geografi.
Menentukan penggunaan prinsip dan konsep dasar geografi
dalam rangka pengkajian geosfer di muka bumi.
Menentukan aspek dan pendekatan geografi dalam rangka
pengkajian geosfer di muka bumi.
.
A. Hakikat Geografi
1. Berdasarkan hasii seminar dan lokakarya Ikatan Geografi Indonesia (IGI) Geografi adalah
ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang
kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan.
2. R. Bintarto Geografi adalah studi yang mempelajari hubungan kausal gejala-gejaladi
permukaan bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di permukaanbumi. Kajian secara fisik
maupun yang mencakup makhluk hidup beserta permasalahannya. Kajian dilakukan melalui
pendekatan keruangan,ekologi, regional untuk kepentingan, proses, dan keberhasilan program.
B. Obyek Geografi
a. Objek Material Geografi
Objek material geografi yaitu merupakan sasaran atau yang dikaji dalam studi geografi (lapisan
lapisan bumi/geosfer).
1. Atmosfer, yaitu lapisan udara: cuaca dan iklim yang dikaji dalam Klimatologi dan Meteorologi, dll.
2. Lithosfer, yaitu lapisan batu-batuan yang dikaji dalam Geologi, Geomorfologi, Petrografi, dll.
3. Hydrosfer, yaitu lapisan air meliputi perairan di darat maupun di laut yang dikaji dalam Hidrologi
dan Oceanografi, dll.
4. Biosfer, yaitu lapisan kehidupan: flora dan fauna yang dikaji dalam Biogeografi, Biologi, dll.
5. Anthroposfer, yaitu lapisan manusia yang merupakan „tema sentral‟ di antara lapisanlapisan
lainnya. Tema sentral artinya diutamakan dalam kajiannya
6. Pedosfer, yaitu lapisan tanah
b. Objek Formal Geografi
Objek formal adalah metode atau pendekatan yang digunakan dalam mengkaji suatu masalah.
1. Pendekatan Keruangan (Spasial); geografi mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi “nilai”
suatu tempat dari berbagai kepentingan. Dari hal ini kita lalu mempelajari tentang letak, jarak,
keterjangkauan dsb. Contoh Indonesia terletak diantara dua benua dan dua samudra
2. Pendekatan Ekologi (Kelingkungan); geografi mempelajari suatu tempat dalam kaitan dengan
keadaan suatu tempat dan komponen-komponen di dalamnya dalam satu kesatuan wilayah.
Komponen-komponen itu terdiri dari komponen tak hidup seperti tanah, air, iklim dsb, dan
komponen hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia. Contoh: Penebangan hutan secara liar
menyebabkan bencana banjir.
3. Pendekatan Komplek wilayah (Kewilayahan); geografi mempelajari kesamaan dan perbedaan
wilayah serta wilayah dengan ciri-ciri khas. Dari hal ini lalu muncul pewilayahan atau
regionalisasi misalnya kawasan gurun, yaitu daerah-daerah yang mempunyai ciri-ciri serupa
sebagai gurun.
SIAP UN GEOGRAFI Page 4
C. Ruang lingkup dan struktur geografi
Menurut Rhoad Murphey, seorang ahli Geografi Jerman ruang lingkup geografi meliputi:
1. Persebaran penduduk di muka bumi dengan sejumlah aspek keruangan serta cara manusia
memanfaatkannya.
2. Interaksi manusia dengan lingkungan fisiknya.
3. Kajian dan analisis dari region yang memiliki ciri-ciri khusus (spesifik).
D. Prinsip-Prinsip Geografi
1. Prinsip Persebaran adalah prinsip geografi yang berkenaan dengan persebaran gejala di permukaan
bumi yang cenderung tersebar tidak merata.
2. Prinsip Interelasi adalah prinsip geografi yang berkenaan dengan hubungan timbal balik (interelasi)
antara gejala yang satu dan gejala yang lainnya.
3. Prinsip Deskripsi adalah prinsip geografi yang berkenaan dengan pemaparan (deskripsi) suatu gejala
di permukaan bumi baik melalui tulisan, tabel, diagram, peta, atau video.
4. Prinsip Korologi (keruangan) adalah prinsip geografi yang berkenaan dengan kajian gejala, fakta,
dan masalah geografi ditinjau dari aspek persebaran, interelasi, dan interaksinya dalam ruang
(permukaa bumi) yang membentuk suatu integritas atau kesatuan tertentu.
E. Konsep Esensial Geografi
1. Konsep Lokasi; yaitu letak di permukaan bumi, Ada dua macam lokasi yaitu lokasi absolut dan lokasi
relatif. Lokasi absolut adalah posisi sesuatu berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur.
Misalnya, Indonesia terletak di antara 6° LU–11° LS dan antara 95° BT–141° BT. Contohnya, Kota
Pontianak terletak pada garis lintang 0° dan 109,3° BT.
Lokasi relatif adalah posisi sesuatu berdasarkan kondisi dan situasi daerah di sekitarnya. Kondisi dan
situasi di sini dapat berupa kondisi fisik, sosial, ekonomi, budaya, dan keberadaan sarana
transportasi dengan daerah sekitarnya. Misalnya, Indonesia terletak di antara dua samudra dan dua
benua, serta dilalui oleh dua jalur pegunungan dunia.
2. Konsep Jarak adalah: konsep yang digunakan untuk menyatakan ukuran tertentu dari suatu
tempat/lokasi tertentu ke tempat/lokasi lain yang dinyatakan dengan satuan ukuran tertent misalnya
kilometer, meter, atau yang lainya, misalnya jauh atau dekat. Misalnya, antara Bandung
dengan Jakarta jaraknya 140 km, dahulu jarak tempuh Bandung-Jakarta naik bus mencapai 5 jam.
Sekarang dengan adanya jalan tol Cipularang dapat dijangkau hanya sekitar 3 jam saja dengan jenis
kendaraan yang sama
3. Konsep Keterjangkauan; yaitu mudah dijangkau atau tidaknya suatu tempat, misalnya dari Jakarta
ke Kota Cirebon lebih mudah dijangkau dibandingkan dengan dari Jakarta ke Pulau Kelapa (di
kepulauan Seribu) karena kendaraan Jakarta – Cirebon lebih mudah didapat dibandingkan dengan
Jakarta – Pulau Kelapa.
4. Konsep Pola; yaitu adalah konsep yang menjelaskan tentang sesuatu yang berulang sehingga
menampakkan suatu bentuk yang konsisten. Konsep ini berkaitan dengan susunan, bentuk, atau
persebaran fenomena dalam ruang muka Bumi baik yang bersifat fisis maupun sosial. misalnya pola
pemukiman yang menyebar, yang berbentuk garis dan sebagainya.
SIAP UN GEOGRAFI Page 5
Pola Baju Pola Makan Pola Bunga
Pola Angin Pola Aliran Sungai Pola Permukiman
5. Konsep Morfologi; yaitu konsep yg menjelaskan/menggambarkan bentuk-bentuk permukaan Bumi
sebagai hasil dari tenaga endogen dan tenaga eksogen contoh: Gunung, Dataran tinggi,
Pegunungan, Lembah dll.
6. Konsep Aglomerasi; yaitu konsep dalam Geografi yang berusaha mengungkap kecenderungan
persebaran gejala Geografis yang mengelompok pada suatu tempat didasarkan suatu faktor yang
sama contoh: Daerah Permukiman Kumuh, Permukiman Mewah, Kawasan Berikat Batam.
7. Konsep Nilai Kegunaan; yaitu nilai suatu tempat mempunyai kegunaan yang berbeda-beda dilihat
dari fungsinya. Misalnya
 daerah wisata mempunyai kegunaan dan nilai yang berlainan bagi setiap orang. Tempat wisata
tersebut belum tentu bernilai untuk pertanian atau fungsi lainnya.
 Lahan/tanah di perkotaan harganya lebih mahal dibanding di desa karena lahan/tanah di kota
memiliki nilai kegunaan yang lebih tinggi daripada di desa, misalnya untuk lokasi industri,
pertokoan, perkantoran, di samping juga untuk permukiman, dll
8. Konsep Interaksi dan Interdependensi; yaitu keterkaitan dan ketergantungan satu tempat dengan
tempat lainnya. Misalnya antara kota dan desa sekitarnya terjadi saling membutuhkan. Contoh desa
sebagai hinterland,
SIAP UN GEOGRAFI Page 6
9. Konsep Deferensiasi Areal; yaitu fenomena yang berbeda antara satu tempat dengan tempat
lainnya atau kekhasan suatu tempat.contoh : Wilayah perdesaan bercorak khas berupa lahan
pertanian (persawahan) & lahan pekarangang yg beraneka ragam serta permukiman penduduknya
berada di sisi lainnya, dengan kehidupan yg masih tradisional. Sedang perkotaan ditandai dengan
padatnya bangunan yg menandakan padatnya penduduk kota dengan segala aktifitas dan
permasalahan pada kehidupan modern.
10. Konsep Keterkaitan Keruangan (Asosiasi); yaitu menunjukkan derajad keterkaitan antar wilayah, baik
mengenai alam atau sosialnya. Contoh: Vegetasi-vegetasi pada hutan pada siang hari menyerap gas
karbon dioksida (CO2) & gas-gas polutan lainnya dan mengeluarkan gas oksigen (O2) yang
menyegarkan.
NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR
2 Menganalisis sejarah pembentukan bumi,
tata surya, dan jagad raya.
Mengidentifikasi proses dan bukti-bukti pembentukan bumi.
Mendeskripsikan proses pembentukan tata surya.
Menganalisis proses pembentukan jagad raya.
Mengidentifikasi tata surya dan jagad raya.
A. Jagat raya
Jagat raya atau ruang angkasa adalah suatu ruang tak terbatas yang terletak antara benda-benda langit
(antara planet-planet, satelit-satelit, dan galaksi- galaksi) yang tidak terhingga luasnya dan belum
diketahui secara pasti luasnya oleh manusia
Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)
Menurut Teori Ledakan Besar, jagat raya berawal dari adanya suatu massa yang sangat besar dengan
berat jenis yang besar pula dan mengalami ledakan yang sangat dahsyat karena adanya reaksi pada inti
massa. Ketika terjadi ledakan besar, bagian-bagian dari massa tersebut berserakan dan terpental
menjauhi pusat dari ledakan. Setelah miliaran tahun kemudian, bagian-bagian yang terpental tersebut
membentuk kelompok-kelompok yang dikenal sebagai galaksi-galaksi dalam sistem tata surya.
B. Galaksi (The Galaxy)
Galaksi adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem, terdiri atas satu atau lebih benda
angkasa yang berukuran besar dan dike lilingi oleh benda-benda angkasa lainnya sebagai anggotanya
yang bergerak menge lilinginya secara teratur.Secara garis besar, menurut morfologinya galaksi dibagi
menjadi tiga tipe, yaitu galaksi tipe spiral, elips, dan tidak beraturan. Pembagian tipe ini berdasarkan
bentuk atau penampakan galaksi-galaksi tersebut.
C. Tata Surya (The Solar System)
Tata surya atau sistem matahari adalah suatu sistem yang terdapat dijagat raya terdiri atas matahari
sebagai pusatnya, planet-planet (termasukPlanet Bumi), satelit-satelit (misalnya bulan), asteroid, komet,
meteor, debu, kabut, dan benda-benda lainnya struktur utama dari sistem tata surya adalah: Matahari,
planet, satelit, asteroid; dan komet.
SIAP UN GEOGRAFI Page 7
1. Teori Terjadinya Tata Surya
a. Nebula
Menurut Imanuel Kant, tata surya berasal dari nebula yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan
bersuhu tinggi berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat tersebut menyebabkan terbentuknya
konsentrasi materi yang memiliki berat jenis tinggi yang disebut inti massa pada beberapa tempat
yang berbeda. Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di
sekitarnya. Akibat terjadinya proses pendinginan inti-inti massa yang lebih kecil maka berubahlah
menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu
tinggi disebut matahari. Teori nebula lainnya yang berkembang dikemukakan oleh seorang astronom
berkebangsaan Prancis bernama Pierre Simon de Laplace
b. Teori Planetesimal
Moulton dan Chamberlain (1900) mengemukakan pendapat bahwa tata surya berasal dari adanya
bahan-bahan padat kecil yang disebut planetesimal yang mengelilingi inti berwujud gas dan bersuhu
tinggi. Gabungan dari bahan-bahan padat kecil itu kemudian membentuk planet-planet, sedangkan
inti massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk matahari.
c. Teori Pasang Surut
Astronom Jeans dan Jefireys (1917) mengemukakan pendapat bahwa tata surya pada awalnya
hanya terdiri dari matahari tanpa memiliki anggota. Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk
karena adanya bagian dari matahari yang tertarik dan terlepas oleh adanya pengaruh gravitasi
bintang yang melintas ke dekat matahari. Bagian yang terlepas itu berbentuk seperti cerutu panjang
(bagian tengah besar dan kedua ujungnya mengecil) yang terus berputar mengelilingi matahari.
Lama kelamaan mendingin dan membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet.
d. Teori Bintang Kembar
Teori Bintang Kembar dikemukakan oleh seorang astronom ber kebangsaan Inggris yang bernama
Lyttleton (1930). Teori ini mengemukakan bahwa awalnya matahari merupakan bintang kembar yang
satu dengan lainnya saling mengelilingi. Pada suatu masa, melintas bintang lain dan menabrak salah
satu bintang kembar tersebut kemudian Menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus
berputar dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang tetap bertahan, yaitu
matahari.
e. Teori Awan Debu
Von Weizsaecker (1945) dan G.P . Kuiper (1950) mengemukakan pendapat bahwa tata surya
berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri dari debu dan gas (hidrogen dan helium). Adanya
ketidakteraturan dalam awan tersebut menyebabkan ter jadinya penyusutan karena gaya tarik
menarik dan gerakan perputaran yang sangat cepat dan teratur sehingga ter tentuklah piringan
seperti cakram. Inti cakram yang menggelembung kemudian menjadi matahari, sedangkan bagian
pinggirnya berubah bentuk menjadi planet-planet.
2. Matahari sebagai Pusat Tata Surya
a) Bagian-Bagian Matahari
SIAP UN GEOGRAFI Page 8
b) Bagian matahari dari dalam ke luar adalah inti, fotosfer, kromosfer, dan korona.
1) Inti Matahari , Terjadinya ledakan inti hidrogen menjadi helium maka terjadilah panas yang
tinggi.
2) Fotosfer (Photosphere), Bagian luar matahari yang tampak menyerupai piringan berwarna
emas, terdiri dari gelembung seperti permukaan air yang mendidih. Sebuah gelembung di
permukaan matahari bergaris tengah + 1.000 km.
3) Kromosfer (Chromosphere), Kromosfer berwarna kemerah-merahan berupa cincin cahaya dan
tonjolan merah berupa awan (obor matahari). Kromosfer terletak di atas fotosfer berupa
lapisan atmosfer matahari paling bawah yang materialnya sangat jarang. Tebal lapisan
khromosfer + 16.000 km.
4) Korona (Corona), Lapisan atas atmosfer matahari ini akan tampak jelas ketika terjadi
gerhana matahari. Sepanjang sisi bulatan matahari sebagai lidah-lidah raksasa (fontein)
yang dipancarkan beratus, bahkan beribu kilometerpanjangnya.
Selain bagian-bagian matahari tersebut di atas, terdapat pula bagian sebagai berikut:
1) Protuberans, yaitu obor matahari;
2) Prominen, yaitu semburan material matahari ke arah luar yang kemudian jatuh kembali ke
permukaan matahari;
3) Sunspots atau noktah (bintik matahari), yaitu bagian permukaan matahari yang suhunya
lebih rendah dari suhu di sekitarnya, warnanya agak gelap (hitam);
4) Flare (kilatan cahaya), yaitu bagian tengah antara bintik-bintik matahari dengan bagian
yang memancar jauh lebih terang;
5) Aurora, yaitu cahaya warna-warni di kutub yang disebabkan oleh semburan material
matahari yang sampai ke atmosfer bumi.
3. Planet
1. Berdasarkan Massanya
a) Planet Bermassa Besar (Superior Planet), terdiri atas Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.
b) Planet Bermassa Kecil (Inferior Planet), terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
2. Berdasarkan Jaraknya ke Matahari
a) Planet Dalam (Interior Planet), yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari
lebih dekat dari jarak rata-rata bumi ke matahari atau lintasannya berada di antara lintasan
bumi dan matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang termasuk Planet Dalam
adalah Merkurius dan Venus.
b) Planet Luar (Eksterior Planet), yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih
jauh dari jarak rata-rata bumi ke matahari atau lintasannya berada di luar lintasan bumi.
Planet-planet yang termasuk ke dalam kelompok planet luar, yaitu Mars, Yupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.
3. Berdasarkan sifat fisisnya
a) Planet Terestrial yaitu planet yang memiliki sifat kebumian baik ukuran, massa, masa jenis
dll, Meliputi merkurius, venus, bumi mars.
b) Planer Jovian yaitu planet yang tidak memiliki sifat kebumian planet ini tersusun dari
kumpulan gas, Meliputi Jupiter, saturnus, Uranus, neptunus
SIAP UN GEOGRAFI Page 9
4. Komet
Komet merupakan anggota tata surya yang terdiri atas pecahan benda angkasa, es, dan gas yang
membeku. Komet mengorbit matahari dalam suatu lintasan yang berbentuk elips. Strukturnya terdiri atas
kepala dan ekor komet. yang arahnya selalu menjauhi atau berlawanan dengan matahari.
5. Meteor
Meteor adalah benda angkasa berupa pecahan batuan angkasa yang jatuh dan masuk ke dalam
atmosfer bumi. Meteor yang tidak habis terbakar yang sampai ke permukaan bumi disebut meteorit.
NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR
3 Menganalisis dinamika unsur-unsur
geosfer serta kaitannya dengan
kehidupan manusia.
Menganalisis fenomena yang terjadi di lithosfer dan kaitannya
dengan kehidupan manusia.
Menganalisis fenomena yang terjadi di pedosfer dan
kaitannya dengan kehidupan manusia.
Menganalisis fenomena yang terjadi di atmosfer dan kaitannya
dengan kehidupan manusia.
Menganalisis fenomena yang terjadi di hidrosfer dan kaitannya
dengan kehidupan manusia.
Mendeskripsikan keanekaragaman flora dan fauna di muka
bumi sebagai potensi pendukung kehidupan.
Mendeskripsikan fenomena/permasalahan kependudukan.
A. PERKEMBANGAN MUKA BUMI
1. Sejarah pembentukan muka bumi
Perkembangan bentuk muka bumi dipengaruhi oleh dua tenaga endogen dan eksogen. Tenaga endogen
adalah tenaga yang disebabkan dari dalam bumi. Tenaga tektonik adalah tenaga yang dapat
menimbulkan bentukan-bentukan baru di muka bumi ini. Hasil dari tenaga tektonik antara lain naik
turunya permukaan bumi.
SIAP UN GEOGRAFI Page 10
a. Continental drift (Apungan benua)
Teori ini dikemukakan oleh Alfred Lothar Wegener, seseorang ahli meteorology Jerman tahun
1912. wegener mengatakan bahwa semua benua berasal dari satu masa daratan yang besar atau
induk disebut pangea.
Gambar 7. Benua Pangea
Sumber: https://www.eoearth.org
b. Kontraksi
Teori ini dikemukakan oleh James Dana dan Elie De Baumant. James dan bauman mengatakan
bahwa bumi mengalami menyusutan dan pengerutan karena pendinginan sehingga terbentuklah
lembah dan pegunungan.
c. Laurasia Gondwana
Teori ini dikemukakan oleh Sues pada tahun 1884. Sues mengatakan bahwa bumi terbentuk
dari 2 benua benua yang berbeda dibelahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan. Kedua benua ini
bernama Laurasia dan Gonwana.
d. Lempeng Tektonik
Teori ini dikembangkan oleh F. Vine dan D Matthews pada tahun 1963. Vine dan Matthews
menemukan garis-garis magnetis Bumi yang menunjukan bahwa Bumi terdiri dari lempengan-
lempengan yang sebgian berupa Benua dan sebagian lain berupa Lautan.
Gambar Perubahan Pergerakan Lempeng
SIAP UN GEOGRAFI Page 11
Lempeng lempeng tektonik mempunyai gerak saling menjauh ,mendekat , dan berpapasan.
Pergerakan lempeng kerakbumi ada 3 macam yaitu pergerakan yang saling mendekati (Konvergen),
saling menjauh (Divergen) dan saling berpapasan (Transfrom) .
1) Pergerakan lempeng saling mendekati (Konvergen) akan menyebabkan tumbukan dimana salah
satu dari lempeng akan menunjam ke bawah yang lain. Daerah penunjaman membentuk suatu
palung yang dalam, yang biasanya merupakan jalur gempa bumi yang kuat. Dibelakang jalur
penunjaman akan terbentuk rangkaian kegiatan Magmatik dan Gunungapi serta berbagai
cekungan pengendapan. Salah satu contohnya terjadi di Indonesia, pertemuan antara lempeng
Indo-Australia dan Lempeng Eurasia menghasilkan jalur penunjaman di selatan pulau Jawa dan
jalur Gunungapi Sumatera,
2) Pergerakan lempeng saling menjauh (Divergen) akan menyebabkan penipisan dan peregangan
kerak Bumi dan akhirnya terjadi pengeluaran material baru dari mantel membentuk jalur
Magmatik atau Gunungapi. Contoh pembentukan gunungapi di Pematang Tengah Samudera di
Lautan Pasific dan Benua Afrika.
3) Pergerakan saling berpapasan (Transform) dicirikan oleh adanya sesar mendatar yang besar
seperti misalnya sesar besar San Andreas di Amerika
Konvergen Divergen Transform
SIAP UN GEOGRAFI Page 12
B. LITHOSFER
1. Karakteristik Lapisan Bumi
Bumi tersusun atas lapisan lapisan yang dibatasi oleh bidang diskontinu bidang-bidang tersebut
dapat dikemukakan pada kedalaman 32 km, 2932 dan 5182 lapisan lapaisan bumi itu adalah sebagai
berikut :
Gambar 10. Lapisan Bumi
Sumber : https://www.eoearth.org
1) Barisfer (lapisan inti Bumi) yaitu lapisan yang tersusun dari unsur-unsur Nikel dan Besi. Lapisan
inti bumi terdiri dari lapisan inti dalam (inner core) dan inti luar (outer core) . Suhu udara pada
lapisan inti dalam dapat mencapai 5000
o
C dengan ketebaan lapisan 1300 km. lapisan inti luar,
suhunya dapat mencapai antara 2200
o
C dan 5000
o
C dengan ketebalan lapisan 2250 km. Berat
jenis lapisan inti bumi adalah 9,6 gr/cm
3
.
2) Mantel (lapisan antara) atau lapisan Asthenosfer adalah lapisan yang ada diatas lapisan inti luar.
Lapisan ini memiliki ketebalan 2900 km lapisan ini memiliki terdiri dari beberapa unsur antara lain
Silicon, Oksigen, Besi, dan Magnesium. Bagian bawah mantel yang dekat dengan lapisan inti
luar suhunya dapat mencapai 2200
o
C. Bagian atas mantel suhunya sekitar 870
o
C. berat jenis
lapisan ini rata rata 5 gr/cm
2
.
3) Kerak Bumi (Lapisan paling luar) Yaitu lapisan yang ada diatas mantel lapisan ini memiliki
ketebalan antara 8 – 32 km. kerak bumi terdiri dari beberapa 7 unsur antara lain Oksigen,
Silicon, Almunium, Kalsium, Besi sodium dan Magnesium.
Litosfer dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Lapisan SIAL adalah lapisan yang tersusun dari sisilium dan aluminium. Lapisan ini terdapat
pada lapisan bagian atas litosfer.
b. Lapisam SIMA adalah lapisan yang tersusun dari sisilium dan magnesium. Lapisan ini
terdapat pada lapisan bagian bawah litosfer.
2. Batuan
Siklus batuan berawal dari proses pembentukan magma. Batuan pembentuk kulit bumi selalu
mengalami siklus (daur), yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku,
sedimen, malihan,dan kembali lagi menjadi magma. Tempat pembekuan mungkin terjadi di permukaan
bumi, di lapisan litosfer yang tidak begitu dalam, atau di dalam dapur magma bersama-sama dengan
proses pembekuan magma secara keseluruhan. Oleh karena itu, batuan yang berasal dari magma
akan berbeda-beda pula jenisnya. Semuanya dinamakan batuan beku.
SIAP UN GEOGRAFI Page 13
Gambar Siklus Batuan
a. Batuan Beku
Ada dua macam batuan beku, yaitu batuan beku dalam (contohnya batu granit), dan batuan beku luar
(contohnya batu andesit ). Untuk mengetahui ketepatan batuan jenis batuan harus dilakukan uji
laboratorium dengan menggunakan mikroskop untuk melihat bentuk kristal batuanya. Beberapa jenis
batuan beku penting yang banyak terdapat di alam : granit, granodiorit, diorit, andesit, gabro, basal, batu
kaca (obsidian), batu apung, dan konglomerat.
b. Batuan Sedimen
Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik, sedimen kimiawi dan sedimen
organic. Sedimen klastik berupa campuran hancuran batuan beku, contohnya breksi, konglomerat dan
batu pasir. Sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya batu kapur dan batu giok,
batu pasir, dan batu serpih.. Sedimen organic berupa endapan sisa sisa hewan dan tumbuhan laut
contohnya batu gamping dan koral.
c. Batuan Malihan (Batuan Metamorf)
Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah bentuk. Contohnya kapur (kalsit) berubah
menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit.
3. Tenaga Pembentuk Muka Bumi.
Perubahan bentuk muka bumi secara alami dipengaruhi oleh dua tenaga alami, yaitu tenaga endogen
dan tenaga eksogen. Tenaga dari dalam bumi atau tenaga endogen meliputi vulkanisme (aktivitas
gunungapi) dan tektonisme (aktivitas gerakan lapisan bumi). Adapun tenaga dari luar bumi atau
tenaga eksogen, meliputi kekuatan angin, air, dan gletser.
a. Tenaga Endogen
1) Tektonisme
Tektonisme adalah tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan terjadinya perubahan letak (dislokasi)
atau bentuk (deformasi) kulit bumi.
Berdasarkan luas dan waktu terjadinya, gerakan lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
gerak Epirogenetik dan gerak Orogenetik.
a. Gerak Epirogenetik adalah gerak lapisan kerak bumi yang relatif lambat dalam waktu yang lama,
serta meliputi daerah yang luas. Misalnya, tenggelamnya benua Gondwana menjadi Sesar Hindia.
Gerak epirogenetik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1) Epirogenetik Positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga kelihatannya permukaan air laut
yang naik. Misalnya, turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku Barat
Daya sampai ke Pulau Banda).
SIAP UN GEOGRAFI Page 14
2) Epirogenetik Negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga kelihatannya permukaan air yang
turun. Misalnya, naiknya Pulau Buton dan Pulau Timor.
b. Gerak Orogenetik adalah proses pembentukan pegunungan. Proses orogenetik meliputi luas
areal yang relatif sempit dan dalam waktu relatif singkat. Misalnya, pembentukan pegunungan-
pegunungan yang ada di bumi, seperti Pegunungan Andes, Rocky Mountain, Sirkum Mediterania,
dan Pegunungan Alpen.
1) Proses Lipatan (Folded Process), yaitu suatu bentuk kulit bumi yang berbentuk lipatan
(gelombang) yang terjadi karena adanya tenaga endogen yang arahnya mendatar dari dua
arah yang berlawanan sehingga lapisan-lapisan batuan di sekitar daerah itu terlipat, dan
membentuk puncak lipatan (antiklin) dan lembah lipatan (sinklin).
2) (Proses Patahan (Fault Process), terjadi ketika lempeng yang membentuk kerak bumi
bergerak dan saling berdesakan. Gerakan tersebut memberi tegangan yang sangat besar
sampai pada akhirnya memecahkan batuan pada akhirnya patah membentuk bagian yang
merosot (graben atau slenk) dan bagian yang menonjol (horst)
Morfologi Lipatan Morfologi Patahan (Sesar)
Macam Macam Bentuk Sesar
SIAP UN GEOGRAFI Page 15
2) Vulkanisme
Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.
1) Intrusi magma
intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak
mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
a) Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan,
mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut.
b) Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa
cembung atau kue serabi.
c) Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela lipatan
(korok).
d) Diatrema adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi
bentuknya seperti silinder memanjang .
Gambar Penampang gunung api.
2) Ekstrusi magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi dan
membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit
bumi . Ekstrusi magma dapat di bedakan Menjadi:
a) Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentukKerucut gunung api.
b) Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan
membentuk gunung yang letaknya tersendiri.
c) Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang
sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat
luas.
Materi hasil ekstrusi magma antara lain sebagai berikut.
a. Lava, yaitu magma yang keluar sampai ke permukaan bumi dan mengalir ke permukaan
bumi.
b. Lahar, yaitu material campuran antara lava dan materi-materi yang terdapat di permukaan
bumi berupa pasir, kerikil, atau debu, dengan air sehingga membentuk lumpur.
c. Eflata dan piroklastika, yaitu material padat berupa bom, lapili, kerikil, dan debu vulkanik.
d. Ekhalasi (gas), yaitu material berupa gas asam arang, seperti fumarol (sumber uap air dan
zat lemas), solfatar (sumber gas belerang), dan mofet (gas asam arang).
SIAP UN GEOGRAFI Page 16
3) Klasifikasi gunungapi
Berdasarkan bentuknya, gunungapi dapat dibedakan, antara lain sebagai berikut:
1. Gunungapi strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung berapai kerucut. Letusan pada
gunung api kerucut termasuk letusan kecil.letusan dapat berupa lelehan batuan
yang panas dan cair. Seringnya terjadi lelehan menyebabkan lereng gunugn berlapis
lapis.Oleh karena itu, gunung api ini disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung
berapi di sumatera, jawa, bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.
Gambar 04 .06 Gunung api strato (kerucut)
2. Gunung api maar.
Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar seperti danau kering.
Jenis gunung api maar tidak banyak. gunung berapi ini terbentuk karena ada letusan besar
yang membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar memiliki
corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah.
Gambar 04.07 gunung api maar.
3. Gunung api perisai
Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api perisai contohnya Maona
Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi karena magma cair keluar dengan
tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat landai.
Gambar 04.08 Gunung api perisai
Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
SIAP UN GEOGRAFI Page 17
3) Seisme (Gempa bumi)
Berdasarkan faktor penyebabnya, gempa bumi dapat dibedakan antara lain sebagai berikut:
a) Gempa Bumi Runtuhan terjadi akibat runtuhnya batu-batu raksasa di sisi gunung, atau akibat
runtuhnya gua-gua besar. Radius getarannya tidak begitu luas dan tidak begitu terasa di tempat
Fokus jauh.
b) Gempa Bumi Vulkanik (terjadi akibat adanya aktivitas gunungapi. Dalam banyak peristiwa, gempa
bumi ini mendahului terjadinya erupsi gunungapi, tetapi lebih sering terjadi dalam waktu
bersamaan. Getaran gempa vulkanik lebih terasa jika dibandingkan getaran gempa runtuhan,
getarannya terasa di daerah yang lebih luas
c) Gempa Bumi Tektonik terjadi akibat proses tektonik di dalam litosfer yang berupa pergeseran lapisan
batuan.
Menghitung Pusat Gempa/ episentrum ( rumus Laska)
SIAP UN GEOGRAFI Page 18
Beberapa istilah yang berhubungan dengan gempa bumi, yaitu sebagai berikut.
a) Hiposentrum, yaitu titik pusat terjadinya gempa yang terletak di lapisan bumi bagian dalam.
b) Episentrum, yaitu titik pusat gempa bumi yang terletak di permukaan bumi, tegak lurus dengan
hiposentrum.
c) Fokus, yaitu jarak antara hiposentrum dan episentrum.
d) Isoseista, yaitu garis pada peta yang menghubungkan daerah-daerah yang mengalami intensitas
getaran gempa yang sama besarnya.
e) Pleistoseista, yaitu garis pada peta yang menunjukkan daerah yang paling kuat menerima
goncangan gempa. Daerah tersebut terletak di sekitar episentrum.
f) Homoseista, yaitu garis pada peta yang menghubungkan daerah yang menerima getaran gempa
yang pertama pada waktu yang bersamaan.
b. Tenaga Eksogen
1) Pelapukan
Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu :
a) Pelapukan fisik dan mekanik.
yaitu proses atau peristiwa hancur dan Lepasnya material batuan, tanpa mengubah struktur kimiawi
batuan Tersebut. Pelapukan mekanik merupakan penghancuran bongkah batuan menjadi bagian-
bagian yang jauh lebih kecil.
Faktor yang menyebabkan pelapukan mekanik, yaitu temperature contoh batu hancur karena
permainan, Air terjun menghancurkan batu.
b) Pelapukan organik
Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan manusia, binatang yang
dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Contoh batu hancur karena lumut
c) Pelapukan kimiawi
Terdapat empat proses yang termasuk pada pelapukan kimia, yaitu sebagai berikut.
1. Hidrasi, yaitu proses pembentukan batuan dengan cara mengikat batuan di atas permukaannya
saja.
2. Hidrolisa, yaitu proses penguraian air (H2O) atas unsur-unsurnya menjadi ion-ion positif dan
negatif. Jenis proses pelapukan ini terkait dengan pembentukan tanah liat.
3. Oksidasi, yaitu proses pengkaratan besi. Batuan yang mengalami proses oksidasi umumnya
akan memiliki warna kecokelatan karena kandungan besi dalam batuan mengalami
pengkaratan. Proses pengkaratan ini berlangsung sangat lama, tetapi batuan akan mengalami
pelapukan.
4. Karbonasi, yaitu proses pelapukan batuan oleh karbondioksida (CO2). Gas ini terkandung pada
air hujan ketika masih menjadi uap air. Jenis batuan yang mudah mengalami karbonasi adalah
jenis batuan kapur. Reaksi antara CO2 dan batuan kapur akan menyebabkan batuan menjadi
rusak. Pelapukan ini berlangsung dengan bantuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak
mengandung CO2 (zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CaCO2).
Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst. Proses pelapukan
batuan secara kimiawi di daerah karst disebut kartiifkasi. Gejala atau bentuk-bentuk alam yang
terjadi di daerah karst, di antaranya dolina (danau karst), gua dan sungai bawah tanah, serta
stalaktit dan stalagmite.
SIAP UN GEOGRAFI Page 19
Gejala atau bentuk - bentuk alam yang terjadi di daerah karst diantaranya:
(1) Dolina
Dolina adalah lubang lubang yang berbanuk corong. Dolina dapat terjadi karena erosi
(pelarutan) atau karena runtuhan. Dolina terdapat hampir di semua bagian pegununga
kapur di jawa bagian selatan, yaitu di pegunungan seribu.
(2) Uvala
adalah suatu depresi di daerah karst, lebih besar dari doline.Biasanya terbentuk sebagai
gabungan dari beberapa doline, berdiameter 100 meter atau lebih.
(3) Gua dan sungai di dalam Tanah
Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat celah atau retakan. Retakan akan semakin besar
dan membentuk gua-gua atau lubang-lubang, karena pengaruh larutan.Jika lubang-lubang
itu berhubungan, akan terbentuklah sungai-sungai di dalam tanah.
(4) Stalaktit
Stalaktit adalah kerucut kerucut kapur yang bergantungan pada atap gua. Terbentuk dari
kapur yang tebal akibat udara masuk dalam gua.
(5) Stalakmit
Stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur yang berdiri pada dasar gua. Contohnnya stalaktit
dan stalakmit di Gua tabunan dan gua Gong di Pacitan, jawa Timur serta Gua jatijajar di
Kebumen, Jawa Tengah.
2) Pengikisan (Erosi)
a. Erosi oleh air laut
Bentang alam yang diakibatkan oleh erosi air laut, antara lain:
1) cliff (tebing terjal),
2) notch (takik),
3) gua di pantai,
4) wave cut platform (punggung yang terpotong gelombang),
5) tanjung, dan
6) teluk
b. Erosi oleh es/gletser
Contoh bentang alam yang terjadi akibat erosi gletser adalah pantai fyord, yaitu pantai dengan dinding
yang berkelok kelok.
c. Erosi oleh angin
Jika angin dan pasir mengikis batu batuan yang dilaluinya maka akan membentuk batu cendawan
(Mushrom Rock).
d. Erosi oleh air
Pengendapan oleh air Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang alam
hasil pengendapan oleh air, antara lain meander, Oxbow Lake.
SIAP UN GEOGRAFI Page 20
3) Sedimentasi (Pengendapan)
1) Pengendapan oleh air laut
Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut, antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang
pantai
2) Pengendapan oleh angin
Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen
aeolis. Bentang alam hasil pengendapan oleh angin dapat
berupa gumuk pasir (sand dune).
3) Pengendapan oleh gletser
Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen
glacial. Bentang alam hasil pengendapan oleh gletser adalah
bentuk lembah yang semula berbentuk V menjadi U
SIAP UN GEOGRAFI Page 21
4) Pergerakan batuan atau tanah (Masswasting)
Masswasting atau massmovement adalah proses perpindahan massa batuan dan atau tanah dalam
volume yang besar karena pengaruh gravitasi. Berdasarkan materi dan kecepatannya, masswasting
dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai berikut:
(1) Slow flowage disebut juga rayapan massa (creep), adalah perpindahan massa tanah dalam waktu
yang sangat lambat. Peristiwa ini hanya dapat diketahui dengan mengenali pepohonan yang tumbuh
membengkok atau tiang listrik yang berdiri miring.
(2) Rapid flowage, adalah perpindahan massa batuan atau tanah yang relative cepat karena dibantu
oleh aliran air dalam tanah yang telah jenuh.
(3) Landslide atau longsoran, yaitu perpindahan massa batuan atau tanah dalam bentuk blok-blok besar
dalam jangka waktu yang cepat.
C. TANAH (Pedosfer)
A. Faktor-Faktor Pembentuk Tanah
Ada beberapa faktor penting yang memengaruhi proses pembentukan tanah, antara lain iklim,
organisme, bahan induk, topografi, dan waktu.
B. Profil tanah atau lapisan-lapisan tanah
C. Tekstur Tanah
SIAP UN GEOGRAFI Page 22
D. Jenis Jenis Tanah di Indonesia
a. Tanah gambut atau tanah organic Jenis tanah ini berasal dari bahan induk organik seperti dari hutan
rawa atau rumput rawa. Tanah gambut mempunyai ciri dan sifat, yaitu tidak terjadi deferensiasi horizon
secara jelas, ketebalan lebih dari 0,5 meter, warna coklat hingga kehitaman, tekstur debu lempung, tidak
berstruktur, konsistensi tidak lekat-agak lekat, kandungan organik lebih dari 30% untuk tanah tekstur
lempung dan lebih dari 20% untuk tanah tekstur pasir, umumnya bersifat sangat asam (pH 4.0),
kandungan unsur hara rendah.
b. Aluvial
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal dari bahan induk aluvium, tekstur
beraneka ragam, belum terbentuk struktur, konsistensi dalam keadaan basah lekat, pH bermacam-
macam, kesuburan sedang hingga tinggi. Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, dataran
aluvial pantai dan daerah cekungan (depresi).
c. Regosol
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami diferensiasi horizon, tekstur pasir, struktur berbukit
tunggal, konsistensi lepas-lepas, pH umumnya netral, kesuburan sedang, berasal dari bahan induk
material vulkanik piroklastis atau pasir pantai. Penyebarannya di daerah lereng vulkanik muda dan di
daerah beting pantai dan gumuk-gumuk pasir pantai.
d. Litosol
Tanah mineral yang sedikit mempunyai perkembangan profil, batuan induknya merupakan batuan beku
atau batuan sedimen keras, kedalaman tanah dangkal (< 30 cm) bahkan kadang-kadang merupakan
singkapan batuan induk (outerop). Tekstur tanah beranekaragam, dan pada umumnya berpasir dan
tidak berstruktur, terdapat kandungan batu, kerikil, dan kesuburannya bervariasi. Tanah litosol dapat
dijumpai pada segala iklim, umumnya di topografi berbukit, pegunungan, lereng miring sampai curam.
e. Latosol
Jenis tanah ini telah berkembang atau terjadi diferensiasi horizon, kedalaman- nya dalam, tekstur
lempung, struktur remah hingga gumpal, konsistensi gembur hingga agak teguh, warna coklat merah
hingga kuning. Penyebarannya di daerah beriklim basah dengan curah hujan lebih dari 300–1000 cm.
Batuan induk berasal dari tuf, dan material vulkanik.
SIAP UN GEOGRAFI Page 23
f. Grumosol
Tanah mineral yang mempunyai perkembangan profil, agak tebal, tekstur lempung berat, struktur kersai
(granular) di lapisan atas dan gumpal hingga pejal di lapisan bawah, konsistensi bila basah sangat lekat
dan plastis, bila kering sangat keras dan tanah retak-retak, umumnya bersifat alkalis, kejenuhan basa,
dan kapasitas absorpsi tinggi, permeabilitas lambat dan peka erosi.
Jenis ini berasal dari batu kapur, mergel, batuan lempung atau tuf vulkanik bersifat basa.
Penyebarannya di daerah iklim subhumid atau subarid, curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun.
h. Podsol
Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil, susunan horizon terdiri atas horizon albic (A2) dan
spodic (B2H) yang jelas, tekstur lempung hingga pasir, struktur gumpal, konsistensi lekat, kandungan
pasir kuarsanya tinggi, sangat masam, kesuburan rendah, kapasitas pertukaran kation sangat rendah,
peka terhadap erosi, batuan induk berupa batuan pasir dengan kandungan kuarsanya tinggi, batuan
lempung, dan tuf vulkan masam. Penyebarannya di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 2000
mm/tahun tanpa bulan kering, topografi pegunungan. Contohnya, di daerah Kalimantan Tengah,
Sumatra Utara dan Irian Jaya (Papua).
i. Andosol
Jenis tanah mineral yang telah mengalami perkembangan profil, solum agak tebal, warna agak coklat
kekelabuan hingga hitam, kandungan organic tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur remah, konsistensi
gembur dan bersifat licin berminyak (smeary), agak asam, kejenuhan basa tinggi dan daya absorpsi
sedang, kelembaban tinggi, permeabilitas sedang dan peka terhadap erosi. Tanah ini berasal dari
batuan induk abu atau tuf vulkanik.
Secara garis besar usaha pelestarian/pengawetan tanah dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Metode Vegetatif
Metode vegetatif adalah metode pengawetan tanah dengan cara menanam vegetasi (tumbuhan) pada
lahan yang dilestarikan. Metode ini sangat efektif (tepat) dalam pengontrolan erosi. Ada beberapa cara
mengawetkan tanah melalui metode vegetative antara laain:
a. Penghijauan, yaitu penanaman kembali lahan gundul dengan jenis tanaman tahunaan. Jenis
tanamannya antara lain, akasia,angsana, flamboyan.Fungsinya untuk mencegah erosi,
mempertahankan kesuburan tanah, dan menyerap debu/kotoran di udara lapisan bawah.
b. Reboisasi, yaitu penanaman kembali hutan gundul dengan jenis tanaman keras. Jenis tanamannya
antara lain, pinus, jati, rasamala, dan cemara. Fungsinya untuk menahan erosi dan diambil hasilnya
(kayunya).
c. Penanaman secara kontur (contour strip cropping), yaitu menanam tanaman searah dengan garis
kontur. Fungsinya untuk menghambat kecepatan aliran air dan memperbesar resapan air ke dalam
tanah. Cara ini sangat cocok dilakukan pada lahan dengan kemiringan 3 - 8%.
d. Penanaman tumbuhan penutup tanah (bufering), yaitu menanam lahan dengan tumbuhan keras
(pinus, jati, cemara). Fungsinya untuk menghambat penghancuran tanah permukaan oleh air hujan,
memperlambat erosi dan memperkaya bahan organic tanah.
e. Penanaman tanaman secara berbaris (strip cropping), yaitu melakukan penanaman berbagai jenis
tanaman secara berbaris (larikan). Penanaman berbaris tegak lurus terhadap arah aliran air atau
arah angin. Pada daerah yang hampir datar jarak tanaman diperbesar, pada kemiringan lebih dari
8% jarak tanaman dipersempit. Fungsinya untuk mengurangi kecepatan erosi dan mempertahankan
kesuburan tanah.
SIAP UN GEOGRAFI Page 24
f. Pergiliran tanaman (croprotation), yaitu penanaman tanaman secara bergantian (bergilir) dalam satu
lahan. Jenis tanamannya disesuaikan dengan musim. Fungsinya untuk menjaga agar kesuburan
tanah tidak berkurang.
2. Metode Mekanik
Metode mekanik adalah metode mengawetkan tanah melalui tehnik-tehnik pengolahan tanah yang dapat
memperlambat aliran air. Beberapa cara yang umum dilakukan pada metode mekanik antara lain:
1) Pengolahan tanah menurut garis kontur (contour village), yaitu pengolahan tanah sejajar dengan
garis kontur. Fungsinya untuk menghambat aliran air dan memperbesar resapan air.
2) Pembuatan tanggul/pematang/guludan bersaluran Pembuatan tanggul sejajar dengan kontur.
Fungsinya agar air hujan dapat tertampung dan meresap dalam tanah. Pada tanggulnya dapat
ditanami palawija.
3) Pembuatan teras (terrassering), yaitu membuat teras-teras (tangga-tangga) pada lahan miring
dengan lereng yang panjang. Fungsinya untuk memperpendek panjang lereng, memperbesar
resapan air dan mengurangi erosi.
4) Pembuatan saluran air (drainase), Saluran pelepasan air ini dibuat untuk memotong lereng panjang
menjadi lereng yang pendek. Sehingga aliran air dapat diperlambat dan mengatur aliran air sampai
ke sungai. Metode pengawetan tanah atau pengontrolan erosi menjadi sangat efektif apabila metode
mekanik dipadukan atau dikombinasikan dengan metode vegetatif, misalnya terrassering dan
bufering.
Cara Pelestarian Lahan Potensial di Pantai, Dataran Rendah, Dan Pegunungan
1. Pelestarian Lahan Potensial di kawasan Pantai
Untuk menjaga kelestarian lahan potensial di kawasan pantai antara lain:
a. Tidak melakukan pengeringan rawa di kawasan pantai atau pengrusakan hutan bakau(mangrove).
b. Membuat sistem saluran air yang dilengkapi dengan pintu air untuk mengatur pergantian air agar pH
nya tetap.
2. Pelestarian Lahan Potensial di Dataran Rendah
Pelestarian lahan potensial di dataran rendah antara lain dengan:
a. Pembuatan/perbaikan saluran air (drainase)
b. Penggunaan lahan secara teratur disesuaikan dengan kondisi fisisnya.
c. Pemupukan tanah dalam jumlah seimbang, untuk menghindari keracunan atau kejenuhan tanah
terhadap pupuk.
d. Melakukan sistem pergiliran tanaman (crop rotation).
3. Pelestarian Lahan Potensial di Pegunungan/Perbukitan
Usaha pencegahan terjadinya lahan kritis di pegunungan anatara lain:
a. Penanaman pohon pelindung (tanaman penutup tanah) Fungsinya untuk menghambat
penghancuran tanah lapisan atas oleh air hujan. Jenis tanaman yang paling cocok adalah tanaman
reboisasi (pinus, jati, rasamala, dan cemara).
b. Penanaman secara kontur, Yaitu melakukan penanaman searah dengan garis kontur. Fungsinya
untuk menghambat kecepatan aliran air dan memperbesar resapan air.
c. Penggunaan tehnik pengolahan lahan secara baik, Yaitu pengolahan tanah menurut garis kontur.
Fungsinya untuk menghambat aliran air.
d. Pembuatan teras. (sengkedan/terrassering), Fungsinya untuk mengurangi panjang lereng,
memperbesar resapan air, danmengurangi erosi.
e. Pembuatan tanggul/guludan bersaluran,Fungsinya agar air hujan dapat tertampung dan meresap
dalam tubuh.
SIAP UN GEOGRAFI Page 25
D.ATMOSFER
1. LAPISAN ATMOSFER
2) Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer yang berada pada ketinggian 0 sampai dengan
10 km dari atas permukaan bumi. Gejala cuaca (awan, petir, topan, badai, dan hujan) terjadi di
lapisan ini,
3) Stratosfer (Stratosphere)
Lapisan stratosfer antara 15 - 55 km dari muka laut, Di zona stratopause merupakan konsentrasi gas
ozon (O ) paling besar. Konsentrasi gas ozon di lapisan ini berfungsi sebagai pelindung bumi karena
unsur-unsur radiasi matahari, seperti sinar gamma, sinar X, ultraviolet, dan inframerah dinetralkan
oleh karena itu tidak membahayakan kehidupan makhluk hidup.
4) Mesosfer (Mesosphere)
Di lapisan mesosfer, batu meteorit dihimpit oleh massa udara yang dingin. Akibatnya, terbakar dan
hancur sebelum menyentuh muka bumi. Jadi, mesosfer berfungsi sebagai pelindung bumi dari
benturan-benturan batuan meteorit.
5) Termosfer (Thermosphere)
Lapisan termosfer dari 75 km sampai ketinggian yang belum diketahui. Lapisan bawah termosfer ini
disebut ionosfer. Lapisan ionosfer ini antara 75 -375 km dan merupakan ruang tempat proses
ionisasi atau pembentukan ionyang bermuatan listrik positif. Akibatnya, suhu di lapisan ini tinggi.
Ionisasi adalah suatu proses penyerapan radiasi matahari oleh oksigen dan nitrogen menjadi atom-
atom ion. Konsentrasi gas ion di ruang termosfer membentuk lapisan-lapisan yang dapat
memantulkan gelombang radio.
SIAP UN GEOGRAFI Page 26
2. CUACA DAN IKLIM
a. Defnisi Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan
dalam jangka waktu yang singkat. Cuaca terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu
cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya pagi hari, siang hari, atau sore hari, dan
keadaannya dapat berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan
dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Matahari adalah kendali
iklim yang sangat penting dan sumber energi di bumi yang menimbulkan gerak udara dan arus laut.
Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi darat dan air, tekanan tinggi dan rendah, massa udara,
pegunungan, serta arus laut dan badai. Perlu Anda ketahui bahwa ilmu yang mempelajari tentang
iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu yang mempelajari tentang keadaan cuaca disebut
Meteorologi.
b. Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim
1) Suhu Udara
Suhu udara adalah suatu keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara
atau derajat panas disebut Termometer.Keadaan suhu suatu tempat di permukaan bumi
bergantung pada hal-hal sebagai berikut.
a) Intensitas dan durasi harian dari energi matahari yang diterima di atmosfer di atas
permukaan daerah.
b) Pelenyapan energi dalam atmosfer terjadi oleh pemantulan, pemancaran, dan penyerapan.
c) Kemampuan penyerapan di permukaan daerah.
d) Sifat-sifat fisik permukaan daerah dan daerah sekitarnya.
e) Pertukaran panas dalam penguapan (evaporasi), pengembunan (kondensasi), pembekuan
(freezing), dan pencairan (melting) air.
Banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut.
1) Lamanya Penyinaran Matahari
Semakin lama matahari memancarkan sinarnya di suatu daerah, semakin banyak panas yang
diterima bagian bumi itu. Keadaan cuaca yang cerah sepanjang hari akan semakin panas, jika
dibandingkan dengan keadaan cuaca yang berawan sepanjang hari.
2) Sudut Datang Sinar Matahari
Jika sudut datang sinar matahari di suatu daerah lebih tegak, panas yang diterima daerah tersebut
cenderung lebih banyak, daripada sudut datang sinar matahari yang miring.
Contohnya, di wilayah ekuator yang memiliki suhu paling tinggi, sudut datang sinar matahari relatif
tegak. Di daerah ini sinar matahari selalu ada sepanjang tahun, sehingga rata-rata suhu yang ada di
daerah ini relatif konstan.
3) Keadaan Permukaan Bumi
Hal yang berkaitan dengan keadaan permukaan bumi ialah perbedaan warna batuan dan perbedaan
sifat darat dan laut. Batuan yang berwarna cerah lebih cepat menerima panas jika dibandingkan
dengan jenis batuan yang berwarna gelap. Bentuk permukaan daratan lebih cepat menerima panas
jika dibandingkan dengan permukaan laut.
SIAP UN GEOGRAFI Page 27
Pemanasan oleh bumi terjadi melalui proses sebagai berikut.
a) Pemanasan langsung terjadi karena kontak langsung.
b) Konveksi terjadi karena terjadi perpindahan udara.
c) Turbulensi terjadi karena pergerakan udara yang tidak teratur, pada umumnya berputar-putar.
d) Adveksi terjadi karena perpindahan udara ke arah horisontal atau mendatar.
Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Tx = temperatur rata-rata suatu tempat (x) yang dicari (
o
C).
T
o
= temperatur suatu tempat yang sudah diketahui (
o
C).
∆h = Selisih tinggi tempat (m dpl)
Contoh:
Temperatur daerah Sukamakmur 20°C. Ketinggian tempatnya 700 m di atas permukaan laut. Berapakah
temperatur rata-rata daerah Sukamakmur?
Jawab:
Diketahui:
To = 20° C
h = 700 m dpl
Ditanyakan: Tx?
Tx = 20 – 0,6 ×
700
100
= 20 – (0,6 × 7)
= 20 – 4,2
= 15,8° C
2) Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Ada tiga hal penting yang menyangkut sifat angin yaitu Kekuatan
angin, Arah angin Kecepatan angin.Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang
sama tekanan udaranya disebut isobar. Bidang isobar ialah bidang yang tiap-tiap titiknya mempunyai
tekanan udara sama. Jadi perbedaan suhu akan menyebabkan perbedaan tekanan udara
𝑇𝑥 = 𝑇𝑜 − 0,6 ×
∆ℎ
100
SIAP UN GEOGRAFI Page 28
Jadi angin yang bertiup dari A ke B lebih kuat daripada angin yang bertiup dari P ke Q.
b. Arah Angin Satuan yang digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah derajat.
 1 derajat untuk angin arah dari Utara.
 90 derajat untuk angin arah dari Timur.
 180 derajat untuk angin arah dari Selatan.
 270 derajat untuk angin arah dari Barat.
c. Kecepatan angin Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin disebut anemometer.
Sistem Angin.
a. Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah
ekuator (khatulistiwa).
a) Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara.
b) Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.
b. Angin Anti Passat
Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik
merupakan angin Anti Passat
c. Angin Barat
Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utaradan Selatan mengalir ke daerah
sedang Utara dan daerah sedang Selatan sebagai angin Barat. Pengaruh angin Barat di belahan
bumiUtara tidak begitu terasa karena hambatan dari benua.
d. Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerahdengan tekanan udara maksimum.
e. Angin Muson (Musim)
Angin muson ialah angin yang berganti arah secara berlawanan setiapsetengah tahun. Umumnya pada
setengah tahun pertama bertiupangin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin
laut yang basah.
 Pada bulan Oktober – April terjadi angin musim Barat akibatnya musim hujan di Indonesia
 Pada bulan April – Oktober terjadi angin musim timur akibatnya musim kemarau di Indonesia
f. Angin Siklon (Cyclone) dan Antisiklon (Anticyclone)
Siklon (cyclone) ialah daerah depresi atau pusat barometris minimum. Angin siklon ialah angin yang
gerakannya berputar menuju pusat Arah putaran siklon di Belahan Bumi Utara (di sebelah utara
khatulistiwa) berlawanan dengan arah putaranjarum jam. Sebaliknya, di Belahan Bumi Selatan (di
sebelah khatulistiwa) arah putarannya searah dengan jarum jam.
Angin antisiklon ialah angin yang gerakannya berputar meninggalkan pusat. Terjadinya angin antisiklon
disebabkan adanya daerah baromet-ris maksimum dikelilingi oleh daerah barometris minimum sehingga
angin bergerak memutar keluar meninggalkan pusat.
SIAP UN GEOGRAFI Page 29
g. Angin Lokal
Di samping angin musim, di Indonesia juga terdapat angin lokal (setempat) yaitu sebagai berikut:
1) Angin darat dan angin laut
Angin ini terjadi di daerah pantai. Pada siang hari daratan lebih cepat menerima panas dibandingkan
dengan lautan. Angin bertiup dari laut ke darat, disebut angin laut. Sebaliknya, pada malam hari
daratan lebih cepat melepaskan panas dibandingkan dengan lautan. Daratan bertekanan maksimum
dan lautan bertekanan minimum. Angin bertiup dari darat ke laut, disebut angin darat.
Angin darat & Angin laut
2) Angin lembah dan angin gunung
Pada siang hari udara yang seolah-olah terkurung pada dasar lembah lebih cepat panas
dibandingkan dengan udara di puncak gunung yang lebih terbuka (bebas), maka udara mengalir dari
lembah ke puncak gunung menjadi angin lembah. Sebaliknya pada malam hari udara mengalir dari
gunung ke lembah menjadi angin gunung.
SIAP UN GEOGRAFI Page 30
3) Angin Jatuh yang sifatnya kering dan panas
Angin jatuh atau Fohn ialah angin jatuh bersifatnya kering dan panas terdapat di lereng pegunungan
Alpine. Sejenis angin ini banyak terdapat di Indonesia dengan nama angin Bahorok (Deli), angin
Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan Angin Brubu di Sulawesi
Selatan).
3) Kelembaban Udara
Ada dua macam kelembaban udara:
a. Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapat di udara pada suatu tempat.
Dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1 m³ udara. Rumus:
b. Kelembaban udara relative(Q), ialah perbandingan jumlah uap air dalam udara (kelembaban
absolut) dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung oleh udara tersebut dalam suhu
yang sama dan dinyatakan dalam persen (%). Rumus :
Contoh :
Dalam 1 m³ udara yang suhunya 20° C terdapat 14 gram uap air (basah absolut = 14 gram),
sedangkan uap air maksimum yang daat dikandungnya pada suhu 20° C = 20 gram.
Jadi, kelembapan relatif udara itu =
14
20
× 100% = 70%
Alat untuk mengukur kelembapan udara dinamakan hygrometer atau psychrometer.
4) Curah Hujan
Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain:
- Bentuk medan/topografi
- Arah lereng medan
- Arah angin yang sejajar dengan garis pantai
- Jarak perjalanan angin di atas medan datar
Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke
permukaan bumi. Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah hujan
yang sama disebut Isohyet.
Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan atas:
a. Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi di daerah front, yang disebabkan oleh pertemuan dua massa
udara yang berbeda temperaturnya
𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡
× 100%
𝑄 =
𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟 𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎
𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
× 100%
SIAP UN GEOGRAFI Page 31
b. Hujan Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/ Naik Tropis
Disebut juga hujan zenithal karena pada umumnya hujan terjadi pada waktu matahari melalui zenith
daerah itu. Semua tempat di daerah tropis itu mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun.
c. Hujan Orografis/Hujan Naik Pegunungan
Terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan yang
makin ke atas makin dingin sehingga terjadi kondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai hujan.
Hujan yang jatuh pada lereng yang dilaluinya disebut hujan orografis,
c. Awan
Awan ialah kumpulan titik-titik air/kristal es di dalam udara yang terjadi karena adanya
kondensasi/sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara. Awan yang menempel di permukaan bumi
disebut kabut
SIAP UN GEOGRAFI Page 32
3. Klasifikasi Iklim
a. Iklim Matahari
Klasifikasi iklim matahari, didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh
permukaan bumi.
b. Iklim Kodrat (Menurut Koppen)
Pembagian iklim ini disesuaikan dengan batas kehidupan tumbuh-tumbuhan dan sebagai batas daerah
iklimnya dipergunakan garis isotherm pada bulan terpanas dan terdingin selama satu tahun.
Iklim ini paling banyak dipergunakan orang. Klasifikasinya berdasarkan curah hujan dan temperatur.
Koppen membagi iklim dalam 5 daerah iklim, dinyatakandengan simbol huruf.
1) Iklim A (Iklim Hujan Tropis) Temperatur bulan terdingin tidak kurang dari 18
o
C, curah hujan tahunan
tinggi, rata rata lebih dari 70 cm/tahun. Tumbuhan beraneka ragam.
2) Iklim B (Iklim Kering/Gurun) Terdapat di daerah gurun atau semiarid (steppa), curah hujan terendah
25,5 mm/tahun. Penguapan besar.
3) Iklim C (Iklim Sedang) Temperatur bulan terdingin 18
o
C sampai –3
o
C.
4) Iklim D (Iklim Salju atau Mikrothermal) Suhu rata-rata bulan terpanas lebih dari 10
o
C, sedangkan
suhu rata rata bulan terdingin – 3
o
C.
SIAP UN GEOGRAFI Page 33
5) Iklim E atau iklim Kutub, Terdapat di diderah Arctic dan Antartika. Suhu tidak pernah lebih dari 10
o
C.
Tidak mempunyai musim panas yang benar-benar panas.
Berdasarkan klasifikasi Koppen, sebagian besar wilayah Indonesia beriklim A, di daerah pegunungan
beriklim C, dan di Puncak Jaya Wijaya beriklim E. Tipe iklim A dibagi menjadi tiga subtipe yang ditandai
dengan huruf kecil yaitu f, w, dan m sehingga terbentuk tipe iklim Af (iklim tropik basah), Aw (iklim basah
tropik), dan Am (iklim basah tropik dengan musim kering yang singkat). Rincian pembagian iklim Koppen
secara mendalam adalah sebagai berikut.
Af = iklim hujan tropik
Aw = iklim sabana tropik
Bs = iklim stepa
Bw = iklim gurun
Cf = iklim hujan sedang, panas tanpa musim kering
Cw = iklim hujan sedang, panas dengan musim dingin kering
Cs = iklim hujan sedang, panas dengan musim panas yang kering
Df = iklim hujan salju tanpa musim kering
Dw = iklim hujan salju dengan musim dingin yang kering
Et = iklim tundra
Ef = iklim salju
c. Iklim Schmidt – Ferguson
Iklim Schmidt-Ferguson sering disebut Q model karena didasarkan atas nilai indeks nilai Q.
d. Iklim Oldeman
Seperti halnya metode Schmidt-Ferguson, metode Oldeman (1975) hanya memakai unsur curah hujan
sebagai dasar klasifikasi iklim. Bulan basah danbulan kering secara berturut turut yang dikaitkan dengan
pertanian untuk daerah daerah tertentu.
SIAP UN GEOGRAFI Page 34
e. Iklim F. Junghuhn
Junghuhn mengklasifikasi daerah iklim di Pulau Jawa secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuh-
tumbuhan,
4. PERUBAHAN IKLIM GLOBAL
Perubahan iklim adalah perubahan unsur unsur iklim yang mempunyai kecenderungan naik atau turun
secara nyata. Dampak perubahan iklim yang diperkirakan akan menyertai pemanasan global adalah
sebagai berikut:
a. Mencairnya bongkahan es di kutub, sehingga permukaan laut naik.
b. Air laut naik sehingga akan menenggelamkan pulau dan menghalangi mengalirnya air sungai ke
laut yang menimbulkan banjir di dataran rendah. Kalau di Indonesia, seperti pantai utara Pulau
Jawa, dataran rendah Sumatera bagian timur, Kalimantan bagian selatan, dan lain-lain.
c. Perubahan iklim yang ekstrim dapat menimbulkan dampak buruk terhadap pola pertanian di
Indonesia, sedangkan suhu bumi yang panas menyebabkan mengeringnya air permukaan,
sehingga air menjadi langka. Tentunya hal ini memukul pola pertanian yang berbasis air.
d. Meningkatnya risiko kebakaran hutan.
e. El Nino dan La Nina merupakan gejala yang menunjukkan perubahan iklim.
SIAP UN GEOGRAFI Page 35
E. HIDROSFER
1. Siklus Hidrologi
Siklus air kecil Siklus air sedang Siklus air besar
Terjadinya siklus air tersebut disebabkan oreh adanya proses-proses yang mengikuti gejala meteorologis
dan klimatologis, antara lain:
a. Evaporasi, yaitu penguapan benda-benda abiotik dan mbrupakan proses perubahan wujud air
menjadi gas. penguapan di bumi 80% berasal dari penguapan air laut.
b. Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan
c. melalui stomata atau mulut daun.
d. Evapotranspirasi, yaitu proses gabungan evaporasi dan transpirasi.
e. Kondensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan.
f. Adveksi, yaitu transportasi air pada gerakan horisontal seperti transportasi panas dan uap air dari
satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar.
g. Presipitasi, yaitu segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke Bumi yang meliputi hujan air,
hujan es dan hujan salju.
h. Run off (aliran permukaan) yaitu pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui sungai dan anak
sungai.
i. Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakan air kedalam tanah melalui pori tanah secara vertikal.
j. Perkolasi, yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori tanah secara
horisontal.
2. Perairan darat,
Mengenai jenis dan persebaran perairan darat ini antara lain danau, rawa, air, tanah, sungai, dan
Daerah Aliran Sungai (DAS).
a. Air Tanah
1) macam-macam jenis air tanah.
SIAP UN GEOGRAFI Page 36
a) Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah permukaan (Freatik)
dan air tanah dalam.
b) Air tanah permukaan (Freatik) adalah air tanah yang terdapat di atas lapisan tanah/batuan
yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di sumursumur, sungai, danau dan rawa
termasuk jenis ini.
c) Air tanah dalam, adalah air tanah yang terdapat di bawah lapisan tanah/ batuan yang tidak
tembus air (impermeable). Untuk memperoleh air tanah jenis ini harus dilakukan pengeboran.
Sumur bor atau artesis merupakan salah satu contoh sumur yang airnya berasal dari air tanah
dalam.
d) Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari atmosfer
(angkasa) dan air tanah yang berasal dari dalam perut bumi.
1) Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu air tanahberasal dari
hujan dan pencairan salju.
2) Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya air tanah turbir (Connate water) yaitu air
tanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen)
3) air tanah juvenil yaitu air tanah yang naik dari magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui
mata air panas.
2) Lapisan tanah kaitannya dengan kemampuan menyimpan dan meloloskan air
Dibedakan atas empat lapisan yaitu:
1) Aquifer, yaitu lapisan yang dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah besar. Lapisan
batuan bersifat permeabel, seperti pasir, kerikil, dan batupasir yang retak-retak;
2) Aquiclude, yaitu lapisan yang dapat menyimpan tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah
yang berarti, seperti lempung, tuf halus, dan silt;
3) Aquifuge, yaitu lapisan yang tidak menyimpan dan mengalirkan air, contohnya batuan granit dan
batuan yang kompak;
4) Aquitard, yaitu lapisan atau formasi batuan yang dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat
meloloskan air dalam jumlah yang terbatas.
3) Sungai dan Jenis-jenisnya
Berdasarkan pola alirannya sungai dibedakan menjadi 6 macam yaitu radial, dendritik, trellis,
rektanguler dan pinate dan Radial atau menjari.
Sungai Radial Sentrifugal. Sungai Radial Sentripetal. Sungai Dendritik. Sungai Trellis.
Sungai Rektanguler. Sungai Pinate. Sungai Anular.
SIAP UN GEOGRAFI Page 37
Bagian-bagian Sungai dan Ciri-cirinya
a) Bagian hulu memiliki ciri-ciri: arusnya deras, daya erosinya besar, arah erosinya (terutama bagian
dasar sungai) vertikal. Palung sungai berbentuk V dan lerengnya cembung (convecs), kadang-
kadang terdapat air terjun atau jeram dan tidak terjadi pengendapan.
b) Bagian tengah mempunyai ciri-ciri: arusnya tidak begitu deras, daya erosinya mulai berkurang,
arah erosi ke bagian dasar dan samping (vertikal dan horizontal), palung sungai berbentuk U
(konkaf), mulai terjadi pengendapan (sedimentasi) dan sering terjadi meander yaitu kelokan
sungai yang mencapai 180
o
atau lebih.
c) Bagian hilir memiliki ciri-ciri: arusnya tenang, daya erosi kecil dengan arah ke samping
(horizontal), banyak terjadi pengendapan, di bagian muara kadang-kadang terjadi delta serta
palungnya lebar.
4) Daerah Aliran Sungai (DAS)
DAS adalah bagian dari muka bumi yang airnya mengalir ke dalam sungai tertentu. Dengan
perkataan lain, daerah aliran sungai yaitu wilayah tampungan air hujan yang masuk ke dalam
wilayah air sungai. Jadi, sebuah sungai beserta anak-anak sungainya membentuk satu daerah aliran.
Misalnya sungai Cimanuk dengan anak-anak sungainya disebut daerah aliran sungai Cimanuk. DAS,
Citarum, DAS Bengawan Solo dan sebagainya.
Daerah yang memisahkan antara daerah aliran sungai yang satu dengan daerah aliran sungai yang
lainnya merupakan daerah punggungan, dinamakan watershed atau stream devide. Dalam satu DAS
hanya ada satu induk sunga dan memiliki percabangan anak-anak sungai. Perhatikan satu satuan
DAS pada gambar di bawah ini!
3. Perairan Laut
a. Jenis Laut
1) Laut Transgresi (laut yang meluas), terjadi karena adanya perubahan permukaan laut secara
positif (secara meluas). Contoh laut jenis ini adalah laut Jawa, laut Arafuru dan laut Utara.
2) Laut Ingresi, adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan tanah di dasar laut. Lubuk laut
atau basin adalah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat. Contohnya lubuk Sulu, lubuk
Sulawesi, lubuk Banda dan lubuk Karibia. Sedangkan Palung Laut atau trog adalah penurunan
di dasar laut yang bentuknya memanjang
3) Laut Regresi, adalah laut yang menyempit. Penyempitan terjadi karena adanya pengendapan
oleh batuan (pasir, lumpur dan lain-lain) yang dibawa oleh sungaisungai yang bermuara di laut
tersebut banyak terjadi di pantai utara pulau Jawa.
SIAP UN GEOGRAFI Page 38
Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan menjadi 4 wilayah (zona) yaitu: zona Lithoral, zona Neritic, zona
Bathyal dan zona Abysal
a. Zona Lithoral, adalah wilayah pantai atau pesisir atau shore. Di wilayah ini pada saat air pasang
tergenang air dan pada saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini
sering juga disebut wilayah pasang-surut.
b. Zona Neritic (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m.
Pada zona ini masih dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga pada wilayah ini paling banyak
terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Contohnya laut Jawa, laut
Natuna, selat Malaka dan laut-laut di sekitar kepulauan Riau.
c. Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara 150 m
hingga 1800 m. Wilayah ini tidak dapat tertembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan
organismenya tidak sebanyak yang terdapat di wilayah Neritic.
d. Zone Abyssal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang memiliki kedalaman di atas 1800
m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan. Jenis hewan yang dapat
hidup di wilayah ini sangat terbatas
Pembagian wilayah perairan laut di Indonesia
Batas Laut Nusantara, Batas Landas Kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusive (ZEE).
A. Batas Laut Teritorial yaitu batas kedaulatan penuh negara Indonesia artinya negara-negara lain tidak
diperbolehkanmemasuki wilayah ini tanpa izin negara kitaBatas Laut Teritorial ini ditarik sejauh 12 mil
laut dari garis pantai yang terjauh menjorok ke laut (1 mil laut = 1,852 km).
Abysal
SIAP UN GEOGRAFI Page 39
B. Landas Kontinen (Continental Shelf) adalah bagian dari benua yang terendam oleh air lautBatas Landas
Kontinen diukur dari garis dasar ke arah luar paling jauh 200 mil laut
C. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah daerah-daerah yang berbatasan dengan laut bebas seperti
sebelah selatan pulau Jawa dan sebelah barat pulau Sumatera yang berbatasan dengan Samudera
Hindia atau Maluku Utara yang berbatasan dengan Samudera Pasifik ZEE diukur sejauh 200 mil laut
dari garis pantai yang paling jauh menjorok ke laut (garis dasar)
F. BIOSFER
Biosfer (berasal dari kata bio = hidup dan sphaira = tempat/lapisan). Biosfer dapat dibagi menjadi tiga
bagian lingkungan atau biocycle, yaitu air asin (lautan), air tawar (sungai, danau, dan kolam), dan daratan
(tanah dan udara yang bersentuhan dengan tanah).
Faktor-faktor Geografi yang Memengaruhi persebaran Flora dan Fauna
1. Klimatik (Iklim) ,Unsur-unsur iklim yang banyak memengaruhi jenis dan persebaran flora dan fauna,
antara lain: Angin, Cahaya matahari, Tanah, Relief. Mahluk Hidup (Manusia & Hewan)
2. Edafik (Tanah) Sifat-sifat tanah, seperti teksturnya, strukturnya, kadar udara dan kadar air, suhunya,
kadar kimiawi, serta unsur biologinya sangat menentukan jenis tanaman yang tumbuh di tempat itu.
3. Fisiografis (Relief) Perbedaan tinggi rendahnya muka bumi berpengaruh terhadap angin dan juga
suhu. Sedangkan angin dan suhu berpengaruh terhadap tetumbuhan serta terhadap kehidupan
hewan.
4. Biotik (Makhluk Hidup) hewan dan manusia dapat memengaruhi kehidupan di suatu tempat. Hewan,
misalnya sapi, dengan cara memakan rumput, hewan itu dapat menggundulkan padang rumput dan
mengubahnya menjadi padang pasir. Hal ini seperti yang terjadi di Pulau Sumba.
SIAP UN GEOGRAFI Page 40
1. Fauna di Dunia
Pengelompokan persebaran fauna di dunia dibagi menjadi beberapa wilayah persebaran (region)
menurut Wallace yang digambarkan sebagai berikut:
Keterangan
A. Neartik
B. Neotropik
C. Palearktik
D. Etiopian
E. Oriental
F. Australian
2. Flora di Dunia
Faktor yang berpengaruh terhadap persebaran flora antara lain faktor geologi, iklim, sinar matahari,
ketinggian tempat, kesuburan tanah, serta unsur biotic.
Berdasarkan iklim, flora di dunia terdiri dari :
1. Hutan hujan tropik, : Vegetasinya yaitu hutan tropis
2. Hutan musim/gugur : Vegetasinya Tanaman yang daunya bias meranggas ex:Pohon Jati
3. Hutan sabana, : Vegetasi berupa padang rumput dan semak semak seperti akasia
4. Stepa. : Vegetasinya berupa Padang Rumput
5. Taiga : Vegetasinya Berupa Pohon corniver (Cemara)
6. Tundra : Vegetasinya berupa Lumut
3. Fauna di Indonesia
Gambar 1.1. Peta daerah flora dan fauna di Indonesia menurut Wallace dan Weber.
Sumber: Buku Geografi SMU, Drs. Priatna Sutisna, dkk.
a. Berdasarkan keadaan geologi, flora dan fauna di Indonesia terdiri dari flora dan fauna jenis Asia,
disebelah Timur dibatasi oleh garis Wallace. Flora dan fauna jenis Australia disebelah Barat dibatasi
oleh garis Weber. Bagian tengah disebut flora dan fauna jenis peralihan.
C
A
F
B D
E
SIAP UN GEOGRAFI Page 41
Fauna Oriental/Asiatis
Fauna endemik di daerah ini adalah,
badak bercula satu di Ujung kulon
Jawa Barat, Beo Nias di Kabupaten
Nias, kijang, Bekantan/Kera Belanda
dan Orang Utan
Fauna Peralihan
Komodo di P.Komodo dan pulau-pulau
sekitarnya, tapir (kerbau liar), burung
Kasuari di Pulau Morotai, Obi, Halmahera
dan Bacan katak terbang.
Tipe Australia
. Ciri yangpaling khas di
kawasan ini adalah mamalia
berkantong. Di antaramamalia
berkantong tersebut, beberapa
jenis telah punah, yaitubeberapa
jenis walabi dan bandikut,
kanguru, kuskus, kaswari
b. Berdasarkan iklim, flora di Indonesia terdiri dari hutan hujan tropik, hutan musim, hutan sabana, dan
stepa.
c. Usaha-usaha pelestraian flora dan fauna adalah:
• ditetapkan daerah suaka alam dan cagar alam,
• pembangunan penangkaran hewan,
• pembangunan harus berwawasan lingkungan,
• mendorong peningkatan nilai-nilai ilmiah, budaya, pendidikan, ekonomi,
• penerapan UU Perlindungan Alam,
• menetapkan flora dan fauna langka,
• melakukan usaha-usaha pelestarian diluar usaha konservasi (pelestarian hutan, pelestarian satwa,
dan biota air).
d. Suaka alam dan margasatwa berfungsi melindungi lingkungan kehidupan, menjaga kesuburan
tanah, menjaga tata air, sebagai obyek wisata, sumber devisa negara, sumber belajar, dan tempat
penelitian.
SIAP UN GEOGRAFI Page 42
G. ANTHROPOSFER
A. Pendataan Kependudukan
Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui beberapa cara yaitu sensus penduduk, survey
penduduk dan registrasi penduduk
a. Sensus Penduduk (cacah jiwa) yaitu penghitungan jumlah penduduk oleh Pemerintah dalam jangka
waktu tertentu secara serentak. Sensus penduduk dilaksanakan tiap 10 tahun dan dilaksanakan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS). Pemerintah Indonesia telah melaksanakan sensus penduduk pada
tahun 1930, 1961, 1970, 1980, 1990 dan 2000. Dan yang akan datang berarti 2010.
Sensus penduduk ada dua macam yaitu:
- Sensus De Facto yaitu penghitungan/pencacahan terhadap setiap penduduk yang berada di suatu
wilayah ketika sensus dilaksanakan.
- Sensus De Yure yaitu penghitungan/pencacahan terhadap penduduk yang benarbenar bertempat
tinggal di wilayah yang dilaksanakan sensus. Jadi penduduk yang hanya bertamu atau menumpang
tidak ikut didata.
*Di Indonesia digunakan kriteria sensus de facto.
Metode Yang digunakan dalam sensus:
Canvaser : Petugaas mengisi formulir pendataan penduduk
House Holder : Kepala keluarga yang mengisi sendiri (dinegara maju)
b. Survey penduduk yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan penelitian dan
menyediakan data statistik kependudukan pada waktu dan tempat tertentu. Survey yang dilakukan
meliputi survey ekonomi nasional, survey angkatan kerja nasional dan survey penduduk antar
sensus (SUPAS).
c. Registrasi yaitu proses kegiatan pemerintah yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian,
perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan pekerjaan secara rutin.
Pencatatan ini terutama dilakukan di tingkat pemerintahterendah yaitu kelurahan.
B. Pertumbuhan Penduduk
1. Menghitung Pertumbuhan Penduduk
Untuk menghitung pertumbuhan penduduk digunakan rumus:
a. Pertumbahan penduduk alami atau natural increase artinya pertambahan penduduk yang dihitung
dari selisih antara kelahiran dan kematian
b. Pertumbuhan penduduk Total artinya pertambahan penduduk yang dihitung dari selisih antara
kelahiran , kematian, dan selosih antara imigrasi dan emigrasi.
Ket:
P = Pertambahan penduduk
L = Jumlah kelahiran (natalitas) dalam 1 tahun
M = Jumlah kematian (mortalitas) dalam satu tahun
I = Jumlah penduduk yang masuk (imigrasi)
E = Jumlah penduduk yang keluar (emigrasi)
Contoh Soal:
SIAP UN GEOGRAFI Page 43
Penduduk suatu negara pada pertengahan tahun 1999 berjumlah 24.500.000 jiwa. Pada tahun tersebut
terdapat kelahiran 1.300.000 jiwa dan kematian 700.000 jiwa. Migrasi masuk 20.000 jiwa dan migrasi
keluar 15.000 jiwa. Dari data tersebut hitunglah!
a. pertumbuhan penduduk alami
b. pertumbuhan penduduk migrasi
c. pertumbuhan penduduk total (sosial)
Ingat! perhitungan di atas untuk menghitung pertumbuhan, dengan prosentase (%). Sedangkan bila
ditanyakan jumlah/angka pertambahan kelahiran alaminya, maka perhitungannya lebih sederhana tanpa
prosentase.Untuk menentukan tinggi rendahnya pertumbuhan penduduk suatu negara, kriteria yang
digunakan adalah:
a. kurang dari 1% digolongkan rendah
b. antara 1% – 2% digolongkan sedang
c. lebih dari 2% digolongkan tinggi
c. Proyeksi Penduduk yaitu perhitungan perkiraan jumlah penduduk untuk beberapa tahun mendatang:
Rumus Aritmatika Rumus Geometrik Rumus Eksponensial
Pn = Po (1+ r.n) Pn = Po (1+ r)n
Pn = Po . ern
Rumus:
Pn = Jumlah penduduk setelah n tahun ke depan.
Po = Jumlah penduduk tahun awal
1 = Konstante (angka tetap)
r = Pertumbuhan penduduk (dalam %)
n = Selisih tahun antara Pt dan Po.
e = Eksponensial = 2.7
Contoh soal:
Wilayah A berpenduduk 50.000 jiwa pada tahun 2005 dan pertumbuhan penduduknya adalah 2% per
tahun. Berapakah jumlah penduduk wilayah A setelah 5 tahun kemudian?
Penyelesaian:
Pn = Po (1 + r.n)
= 50.000 (1 + 0,02.5)
= 50.000 + 5.000
= 55.000 jiwa
Jumlah penduduk wilayah A setelah 5 tahun mendatang atau tahun 2010 adalah 55.000 jiwa
SIAP UN GEOGRAFI Page 44
d. Proyeksi penduduk lipat ganda (Doubling Time) Rumus yang digunakan:
Ket :
DT = Proyeksi Doubling Time
70 = konstante
r = Presentase pertumbuhan penduduk
i = 1 tahun
Contoh soal:
Pada tahun 2000 penduduk Indonesia berjumlah 209.597.000. Pertumbuhan penduduk 1,6%. Kapan
penduduk menjadi dua kali lipat jumlahnya dan berapa jumlahnya?
Penyelesaian soal:
Jadi dengan pertumbuhan 1,6% pertahun, penduduk akan menjadi dua kali lipat dalam waktu 44
tahun.Ini berarti menjadi dua kali lipat = 2000 + 44 = tahun 2044. Pada tahun 2044 penduduk Indonesia
diproyeksikan menjadi 2 x 209.597.000 = 419.194.000 jiwa
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran (natalitas), kematian
(mortalitas) dan perpindahan penduduk (migrasi).
C. Kelahiran(Natalitas)
1. Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate)
CBR = Crude Birth Rate (angka kelahiran kasar)
B = Jumlah kelahiran dalam satu tahun
P = Jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun
1000 = konstanta
2. Angka kelahiran menurut kelompok umur (Age Specific Fertiliy Rate)disingkat ASFR)
ASFRx = Angka kelahiran menurut kelompok umur x
Bx = Jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur x
Pfx = Jumlah wanita pada kelompok umur x
K = Konstanta (angka 1000)
X = Umur wanita kelompok umur tertentu yang umumnya dihitung tiap 5 tahun seperti 15 – 19
tahun, 20 – 24 tahun dan seterusnya.
Contoh soal:
Suatu daerah pada tahun 2000, terdapat penduduk wanita berusia 24-30 tahun berjumlah 30.000 jiwa.
Jumlah kelahiran pada usia tersebut berjumlah 1.500 jiwa. Berapakah besar angka kelahiran khusus
(ASFR)?
SIAP UN GEOGRAFI Page 45
Angka kelahiran 50 berarti tiap 1000 wanita berusia 24-30 tahun terdapat kelahiran 50 bayi.
Hasil perhitungan ASFR ini lebih teliti dibanding dengan perhitungan CBR (kelahiran besar) karena
dilihat per kelompok umur dan jenis kelamin.
D. Kematian(Mortalitas)
1. Angka kematian kasar (Crude Death Rate = CDR)
Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun
tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu.
Dimana: CDR = Angka Kematian kasar
D = Jumlah kematian pada pertengahan tahun
1000 = Konstanta (k)
Contoh soal:
Jumlah penduduk Jakarta pertengahan tahun 2000 berjumlah 11.000.000 orang. Pada tahun tersebut
terdapat kematian 200.000 orang.Hitung berapa angka kematian kasarnya!
CDR 18 artinya tiap 1000 penduduk terdapat kematian 18 jiwa dalam waktu satu tahun.
Penggolongan angka kematian kasar adalah:
- Rendah, jika angka kematian 9 – 13.
- Sedang, jika angka kematian 14 – 18.
- Tinggi, jika angka kematian lebih dari 18.
2. Angka kematian khusus menurut umur tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR)
Angka ini dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak
terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atauusia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada
kelompok usia muda jauh lebih rendah.
Ket: ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah penduduk pada umur tertentu
1000 = Konstanta (k)
SIAP UN GEOGRAFI Page 46
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas)
- Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila
terlambat kawin keluarga akan malu.
- Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk
membantu orang tua.
- Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
- Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
- Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-
laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan
ingin mempunyai anak lagi.
- Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan
pembatasan jumlahanak.
- Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal
berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
- Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
- Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri
yaitu tunjangan anakdiberikan hanya sampai anak ke – 2.
- Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan
memperoleh pekerjaan.
Faktor pendukung kematian (pro mortalitas) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
- Sarana kesehatan yang kurang memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam
- Terjadinya peperangan
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
- - Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
- Lingkungan hidup sehat.
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
- - Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
3. Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate (IMR)
Keterangan:
IMR = Angka kematian bayi.
Do = Jumlah kematian bayi yang berumur < 1 tahun.
B = Jumlah kelahiran per tahun.
Contoh soal:
Di Desa Sekar Mulia pada tahun 2005 telah terjadi kelahiran 160bayi. Dari jumlah kelahiran tersebut,
20 bayi meninggal. Berapakahangka kematian bayi di Desa Sekar Mulia?
Penyelesaian:
E. Komposisi Penduduk
1. Sex Ratio
Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di daerah/Negara tertentu pada tahun
tertentu disebut perbandingan jenis kelamin (Sex Ratio)
Contoh:
Suatu daerah terdapat penduduk laki-laki berjumlah 185.000, sedang perempuan berjumlah 197.000.
Hitunglah Sex Rationya!
Sex Ratio 94 artinya setiap 100 perempuan terdapat 94 orang laki-laki.
Piramida Penduduk
𝐼𝑀𝑅 =
𝐷𝑜
𝐵
× 1000
SIAP UN GEOGRAFI Page 47
Gambar 3. Piramida Penduduk
2. Rasio ketergantungan (dependency ratio) yaitu angka perbandingan yang menunjukkan besar
beban tanggungan dari kelompok usia produktif. Usia produktif (15 – 64 tahun) selain menanggung
kebutuhan hidup dirinya juga menanggung kebutuhan hidup golongan usia muda (0 – 14 tahun) dan
golongan tua (65 tahun ke atas).
Rumus untuk menghitungnya:
Makin besar rasio ketergantungan, makin besar beban yang ditanggung oleh kelompok usia produktif.
Apabila suatu negara besarnya rasio ketergantungan misalnya 65 berarti setiap 100 orang penduduk
yang produktif menanggung beban hidup orang yang belum atau tidak produktif sebanyak 65 orang.
3. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk Aritmatik
Kepadatan penduduk agraris
SIAP UN GEOGRAFI Page 48
NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR
4 Menganalisis sumber daya alam serta
kaitannya dengan kehidupan manusia.
Mengidentifikasi sumber daya alam yang berhubungan
dengan aspek geografi.
Mendeskripsikan pemanfaatan sumber daya alam untuk
mendukung kegiatan ekonomi penduduk.
a. Pengertian Sumber Daya Alam
Yang dimaksud dengan sumber daya alam (Natural Resources) adalah semua kekayaan bumi baik
yang bersifat biotic ataupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia.
b. Jenis-jenis Sumber Daya Alam
c. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Ekofiensi
Pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip ekofiensiadalah menggunakan sumber daya alam
dengan biaya yang murahdan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Ekofiensi
mempunyai dua prinsip, yaitu prinsip mengoptimalkan daya dukung lingkungan dan prinsip kedua
meningkatkan efisiensi bahan baku. Contoh penerapan prinsip ekofiensi dalam kehidupan sehari-hari,
seperti:
1) menghemat penggunaan listrik,
2) menghemat penggunaan air,
3) menggunakan bensin super tanpa timbal untuk kendaraan,
4) mendaur ulang kertas yang tidak terpakai,
5) menjadikan sampah sebagai sampah atau pupuk,
6) mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai (reuse),
7) menggunakan kembali barang yang sudah dipakai (recycle),
8) mengurangi eksploitasi yang berlebihan terhadap alam (reduce).
SIAP UN GEOGRAFI Page 49
NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR
5 Menganalisis pemanfaatan dan
pelestarian lingkungan hidup.
Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup.
Mengkaji lingkungan hidup dalam kaitannya dengan
pembangunan berkelanjutan.
Mendeskripsikan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan.
1. Pengertian Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah sistem kehidupan di mana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan
ekosistem. Dari dua pengertian di atas, maka sesungguhnya ilmu lingkungan mempelajari hubungan
antara makhluk hidup atau biotik, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan beserta segala sesuatu
dengan yang berada di sekitarnya, baik unsur fisik, sepertI batu-batuan, air, udara, angin, dan
sebagainya, yang membentuksuatu kesatuan atau sistem (ekosistem) serta hubungannya yang bersifat
imbal balik. Lingkungan hidup juga dapat dipandang dari aspek biologi, fisik, manusia, dan sosial.
a. Dari aspek biologi, lingkungan biologi merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar
manusia yang berupa organisme hidup(selain manusia sendiri), misalnya hewan kecil (kuman)
sampai hewan besar (gajah) dan tumbuhan kecil (rumput) sampai tumbuhan besar (pohon
kelapa).
b. Lingkungan fisik manusia merupakan lingkungan alam yang mengelilingi atau berada di sekitar
manusia. Lingkungan ini meliputi faktor:
1) Iklim
2) Bentuk lahan (contoh: dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan).
3) Tanah
4) Perairan (seperti sungai, danau, mata air, rawa, dan laut).
5) Vegetasi (contoh: hutan, padang rumput, flora, dan gurun).
6) Mineral tambang.
c. Lingkungan sosial merupakan lingkungan manusia dalam masyarakat yang berada di
sekitarnya, misalnya tetangga, teman sekerja, dan orang lain.
2. Pemanfaatan Lingkungan bagi Pembangunan
Pembangunan dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di lingkungan.
Berbagai jenis kegiatan pembangunan dilakukan dengan memanfaatkan lingkungan antara lain
reklamasi, peningkatan lahan garapan dan hasil panen, serta pengembangan transportasi dan
perhubungan.
3. Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development)
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan
bahwa pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan
terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumberdaya, ke dalam proses pembangunan
untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi
masadepan. Manfaat lingkungan hidup antara lain sebagai berikut.
a. Tempat hidup manusia dan melakukan kegiatannya.
b. Tempat hidup hewan dan tumbuhan.
c. Sumber bahan pangan.
d. Sumber bahan baku atau bahan mentah.
SIAP UN GEOGRAFI Page 50
e. Sumber bahan tambang dan mineral.
f. Sumber energi atau bahan bakar.
4. Pelestarian Lingkungan Hidup
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan
bahwa pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Untuk pelestarian fungsi lingkungan hidup maka
dilakukan upaya terpadu dalam pengelolaan lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan,
pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian.
NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR
6 Menganalisis keterampilan dasar
peta/pemetaan dalam memahami
fenomena geosfer.
Menerapkan keterampilan dasar pemetaan pada pembuatan
peta.
Menganalisis penggunaan peta untuk penentuan lokasi
kegiatan ekonomi penduduk.
2. PETA
1. jenis-jenis
Jenis peta berdasarban skalnya.
a. Peta kadaster skalal 1: 100 -1: 5.000
b. Peta skala besar skala 1 : 5.000 - I : 250.000
c. Peta skala sedang skala 1 : 250.000 - 1 : 500.000
d. Peta skala kecil skala 1 : 500.000 - 1 : 1000.000
e. Peta geografi skala > 1: 1.000.000
Jenis peta berdasarkan isinya.
a. Peta umum yaitu peta yang menggambarkan informasi secara umum meliputi kenampakan fisik
maupun sosial ekonomi. Ada dua macam peta umum yaitu: peta topografi dan peta korografi.
Perbedaan kedua peta umum tersebut terletak pada skalapetanya.
b. Peta khusus yaitu peta yang menggambarkan informasi khusus atau berdasarkan topik-topik
tertentu.
2. Proyeksi Peta.
Cara membuat peta diantaranya dengan menggunakan proyeksi peta. Proyeksi peta yaitucara
menggambarkan garis-garis paralel dan meridian dari permukaan bumi yang lengkung ke bidang datar.
Proyeksi peta ada empat yaitu:
a. Proyeksi zenital (azimuthal) yaitu proyeksi permukaan bumi dengan bidang proyeksi
menyinggung bagian bola bumi. Titik singgung tersebut dapat terletak di kutub, ekuator, atau
antara kutub dan ekuator.
SIAP UN GEOGRAFI Page 51
b. Proyeksi kerucut (conic) yaitu proyeksi yang dilakukan dengan cara memperoyeksikan permukaan
bumi pada kerucut yang menyinggung sepanjang satu lingkaran dengan kedudukan sumbu
kerucutnya tegak lurus terhadap sumbu bumi, kemudian dibuka.
c. Proyeksi silinder (cyllndrlc) yaitu proyeksi yang diperoleh dengan cara memproyeksikan
permukaan bola bumi pada bidang silinder dimana kedudukan silindernya menyinggung ekuator.
d. Proyeksi unik (unique) yaitu proyeksi Bumi yang lengkung menuju bidang datar dari hasil
pengembangan para ahli. Contoh proyeksi unik yaitu proyeksi homolografik Mollweide, proyeksi
homolosin Goode, dan proyeksi Eckart IV.
3. Syarat peta dikatakan baik
a. Equiualent, artinya luas pada peta sebanding dengan luas permukaan bumi.
b. Conform artinya bentuk pada peta sama dengan bentuk aslinya.
c. Equidistant artinya jarak pada peta sebanding dengan jarak sebenarnya.
Berdasarkan isinya peta dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu: peta umum dan peta khusus
(tematik). Peta umum ada 2 jenis yaitu: peta topografi dan peta chorografi
Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi.
Dalam peta topografi digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis yang menghubungkan tempat-
tempat yang mempunyai ketinggian sama Penjelasan :
a) Komponen-komponen/Kelengkapan Peta:
1. Judul peta
2. Skala peta
3. Legenda atau keterangan
4. Tanda arah atau orientasi
5. Simbol dan warna
6. Sumber dan tahun pembuatan peta
7. Proyeksi peta
8.inset
b) Symbol pada peta, Ada 3 bentuk yaitu :
c) Skala Peta yaitu perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak sebenarnya di
permukaan bumi, dengan satuan ukuran yang sama.
Contoh:
skala 1 : 500.000 artinya 1 bagian di peta sama dengan 500.000 jarak yang sebenarnya, apabila
dipakai satuan cm maka artinya 1 cm jarak di peta sama dengan 500.000 cm (5 km) jarak
sebenarnya di permukaan bumi.
𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑃𝑒𝑡𝑎 =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑂𝑏𝑦𝑒𝑘 𝑑𝑖 𝑃𝑒𝑡𝑎
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑂𝑏𝑦𝑒𝑘 𝑑𝑖 𝐿𝑎𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
SIAP UN GEOGRAFI Page 52
Mengkonversi atau merubah skala
4> Memperbesar dan memperkecil peta
SIAP UN GEOGRAFI Page 53
Kontur
Menghitung Gradien
Misal jarak B - C = 2 cm, skala peta 1 : 50.000, jarak di lapangan = 2 cm x 50.000 = 100.000 cm = 1000 m
Beda Tinggi B-C adalah 100 – 25 = 75 meter. Gradien = 75 / 1000 = 0,075 derajat = 7,5 %
d) Sudut Arah (Azimuth)
Arah orientasi merupakan salah satu unsur utama dalam proses pengukuran untuk membuat peta,
khususnya peta umum. Pada umumnya setiap peta memiliki arah utama yang ditunjukkan ke arah atas
(utara).
Terdapat 3 (tiga) arah utara yang sering digunakan dalam suatu peta.
a. Utara magnetis, yaitu utara yang menunjukkan kutub magnetis.
b. Utara sebenarnya (utara geografis), atau utara arah meridian.
c. Utara grid, yaitu utara yang berupa garis tegak lurus pada garis horizontal di peta.
Perbedaan sudut antara utara magnetis dengan arah dari suatu obyek ke tempat obyek lain searah
jarum jam disebut sudut arah atau sering disebut azimuth magnetis
Contoh:
Azimuth Magnetis AB (Az, AB) = 70º
Azimuth Magnetis AC (Az, AC) = 310º
Pada gambar 2.3, menunjukkan
kenampakan gunung dengan
puncaknya yang digambarkan
menjadi peta kontur. Pada
gambartersebut, A daerah
curam, B daerahlandai dan C
daerah cekungan dipuncak.
SIAP UN GEOGRAFI Page 54
e) Sudut Bearing
Model bearing, yaitu penentuan arah dengan menghirung besar sudut berdasarkan arah utara.
Contoh
Pembacaan:
Sudut α =U 40' B
Sudut β =U 35' T
3. Penempatan Lokasi Industri
1. Faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi industri adalah bahan baku yang digunakan, sumber
tenaga/energi, pasar, tenaga kerja dan biaya angkutan, modal, teknologi, peraturan dan lingkungan.
a. Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam berproduksi pada industri.
b. Sumber tenaga/energi yang dimaksud adalah sumber tenaga/energi yang digunakan dalam
berproduksi yang dapat berupa tenaga hewan, tenaga angin, tenaga air, tenaga listrik, tenaga
panas bumi, tenaga matahari, tenaga uap, minyak bumi dan batubara.
c. Pasar yang dimaksud adalah keberadaan konsumen atau orang yang akan memanfaatkan hasil
industri.
d. Tenaga kerja yang dimaksud adalah tenaga manusia yang dipergunakan dalam berproduksi.
Hal ini berkaitan dengan biaya tenaga kerja dengan kualifikasi dan tingkat ketrampilan tertentu.
e. Biaya angkut termasuk merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut bahan baku di
dalamnya berkaitan dengan kemudahan mendatangkan bahan baku ke lokasi industri dan biaya
pengangkutan hasil produksi ke konsumen.
f. Teknologi dalam hal ini berkaitan dengan sarana dan prasarana pendukung pada industri
seperti peralatan, mesin, dan lain-lainnya.
g. Peraturan dalam hal ini berkaitan dengan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah baik pusat
maupun daerah yang mengatur tentang tata guna lahan termasuk di dalamnya penentuan lokasi
industri.
h. Lingkungan yang dimaksud berkaitan dengan kepadatan penduduk di sekitar lokasi industri
dalam hal ini berkaitan dengan sumber tenaga kerja dan dampak pencemaran lokasi industri
terhadap lingkungan
2. Aglomerasi industri adalah kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok atau pemusatan
industri pada suatu wilayah tertentu dengan tujuan agar pengelolaanya dapat optimal.
Teori lokasi Weber menggambarkan lokasi pemasaran dan bahan baku yang berbentuk segitiga.
Untuk mengetahui suatu industry berorientasi pada bahan baku atau pada pasar weber membuat
rumusan tentang indeks material
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 =
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑑𝑖
Contoh:
Industri yang membuat barang jadi 2 ton membutuhkan bahan baku 4 ton, maka indeks materialnya
4:2 = 2. Maka sebaiknya industry tsb dekat bahan baku.
SIAP UN GEOGRAFI Page 55
NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR
7 Menganalisis pemanfaatan citra
penginderaan jauh dan SIG sebagai media
informasi fenomena geosfer.
Menginterpretasi pemanfaatan Penginderaan Jauh sebagai
sumber informasi fenomena geosfer.
Mendeksripsikan Sistem Informasi Geografi sebagai media
informasi fenomena geosfer.
A. PENGINDERAAN JAUH
1. Pengertian Penginderaan Jauh Beberapa ahli berpendapat bahwa inderaja merupakan teknik yang
dikembangkan untuk memperoleh data di permukaan bumi, jadi inderaja sekedar suatu teknik.
2. Komponen Sistem Pengindraan Jauh
a. Sumber Tenaga
o Pengindraan Jauh Sistem Pasif, Pada pengindraan jauh sistem pasif, tenaga yang
menghubungkan perekam dengan objek di bumi dengan menggunakan tenaga alamiah
yaitumatahari (dengan memanfaatkan tenaga pantulan), sehingga perekamannya hanya bisa
dilakukan pada siang hari dengan kondisi cuaca yang cerah.
o Pengindraan Jauh Sistem Aktif, Pada pengindraan jauh sistem aktif, perekamannya
dilakukan dengan tenaga buatan (dengan tenaga pancaran), sehingga memungkinkan
perekamannya dapat dilakukan pada malam hari maupun siang hari, dandi segala cuaca.
b. Atmosfer
Atmosfer mempunyai peranan untuk menghambat dan mengganggu tenaga atau sinar matahari
yang datang (bersifat selektif terhadap panjang gelombang).Bagian darispektrum elektromagnetik
yang mampu menembus atmosfer dan sampai ke permukaan bumi disebut jendela atmosfer.
c. Interaksi antara Tenaga dan Objek
Setiap objek mempunyai sifat tertentu dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor.
Objek yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga akan tampak lebih cerah,
sedangkan objek yang pantulan atau pancarannya sedikit akan tampak gelap.
SIAP UN GEOGRAFI Page 56
d. Sensor
Sensor berfungsi untuk menerima dan merekam tenaga yang datang dari suatu objek.
Kemampuan sensor dalam merekam objek terkecil disebut dengan resolusi spasial
e. Perolehan Data
Perolehan data dapat dilakukan dengan cara manual secara visual, maupun dengan numerik
atau digital. Perolehan data dengan menggunakan cara manual yaitu cara memperoleh data
dengan menginterpretasi foto udara secara visual dengan alat bantu (stereoskop) .Perolehan data
dengan cara numerik atau digital yaitu dengan menggunakan data digital melalui komputer.
stereoscop
f. Pengguna Data
Tingkat keberhasilan dari penerapan sistem pengindraan jauh ditentukanoleh pengguna data,
Berdasarkan kerincian,keandalan, dan kesesuaian data dari sistem pengindaraan jauh akan
menentukandapat diterima atau tidaknya data pengindraan jauh oleh pengguna (user)
3. Hasil pengindraan jauh adalah Citra, Citra dapat dibedakan atas citra foto (photographyc image)
atau foto udara dan citra non foto (non-photograpyc image).
1. Citra Foto
a. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik
1) Foto Ultraviolet yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultraviolet dekat
dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer. Cirinya tidak banyak informasi yang dapat
disadap, tetapi untuk beberapa objek dari foto ini mudah pengenalannya karena tingkat
kontrasnya yang besar. Foto ini sangat baik untuk mendeteksi tumpahan minyak di laut,
membedakan atap logam yang tidak dicat, jaringan jalan aspal, dan daerah batuan kapur.
2) Foto Ortokromatik yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum tampak dari
saluran biru hingga hijau (0,4–0,56 mikrometer). Cirinya banyak objek yang tampak jelas.
Foto ini bermanfaat untuk studi pantai karena film nya peka terhadap objek di bawah
permukaan air hingga kedalaman kurang lebih 20 meter. Foto ini juga sangat baik untuk
survei vegetasi karena daun hijau tergambar dengan kontras.
3) Foto Pankromatik yaitu foto yang menggunakan seluruh spektrum tampak mata mulai dari
warna merah hingga ungu. Kepekaan film hampir sama dengan kepekaan mata manusia.
Cirinya, warna objek sama dengan kesamaan mata manusia. Foto pankromatik baik untuk
mendeteksi pencemaran air, kerusakan banjir, penyebaran air tanah, dan air permukaan.
4) Foto Inframerah Asli (True Infrared Photo) yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan
spektrum inframerah dekat hingga panjang gelombang 0,9–1,2 mikrometer yang dibuat
secara khusus. Cirinya, dapat mencapai bagian dalam daun sehingga rona pada foto infra
merah tidak ditentukan warna daun tetapi oleh sifat jaringannya. Foto inframerah asli baik
untuk mendeteksi berbagai jenis tanaman termasuk tanaman yang sehat atau yang sakit.
Modul geo
Modul geo
Modul geo
Modul geo
Modul geo
Modul geo
Modul geo
Modul geo
Modul geo
Modul geo
Modul geo
Modul geo

More Related Content

What's hot

Bab 1 (pengetahuan dasar geografi)
Bab 1 (pengetahuan dasar geografi)Bab 1 (pengetahuan dasar geografi)
Bab 1 (pengetahuan dasar geografi)Dendy Alvian
 
Hakikat geografi dalam kehidupan manusia
Hakikat geografi dalam kehidupan manusiaHakikat geografi dalam kehidupan manusia
Hakikat geografi dalam kehidupan manusiaocirtsa
 
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFIPENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFINesha Mutiara
 
Makalah konsep dasar geografi
Makalah konsep dasar geografiMakalah konsep dasar geografi
Makalah konsep dasar geografiayu Naoman
 
Dasar dasar ilmu geografi
Dasar dasar ilmu geografiDasar dasar ilmu geografi
Dasar dasar ilmu geografialiluqman
 
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografiKonsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografiAriza Ekky
 
Pengantar dan dasar dasar geografi
Pengantar dan dasar dasar geografiPengantar dan dasar dasar geografi
Pengantar dan dasar dasar geografiKhaerun Nisa
 
Kelas x perkenalan ilmu geografi
Kelas x perkenalan ilmu geografiKelas x perkenalan ilmu geografi
Kelas x perkenalan ilmu geografiChacha Meirissa
 
Ppt mpg konsep dan objek geografi hilda_
Ppt mpg konsep dan objek geografi hilda_Ppt mpg konsep dan objek geografi hilda_
Ppt mpg konsep dan objek geografi hilda_Hilda HAmdanah
 
objek studi geografi- daen dels tarigan
objek studi geografi- daen dels tariganobjek studi geografi- daen dels tarigan
objek studi geografi- daen dels tariganDaen Dels Tarigan
 
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup GeografiDownload PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup GeografiAgnas Setiawan
 
Materi geografi kelas x untuk dua semester
Materi geografi kelas x untuk dua semesterMateri geografi kelas x untuk dua semester
Materi geografi kelas x untuk dua semesterRizka Anindita
 
Pendekatan Geografi by SMAGO Fosfourt
Pendekatan Geografi by SMAGO FosfourtPendekatan Geografi by SMAGO Fosfourt
Pendekatan Geografi by SMAGO FosfourtMuhammad Rafi
 
aspek aspek geografi
aspek aspek geografiaspek aspek geografi
aspek aspek geografiTika Noprija
 

What's hot (20)

Bab 1 (pengetahuan dasar geografi)
Bab 1 (pengetahuan dasar geografi)Bab 1 (pengetahuan dasar geografi)
Bab 1 (pengetahuan dasar geografi)
 
Hakikat geografi dalam kehidupan manusia
Hakikat geografi dalam kehidupan manusiaHakikat geografi dalam kehidupan manusia
Hakikat geografi dalam kehidupan manusia
 
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFIPENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
 
Makalah konsep dasar geografi
Makalah konsep dasar geografiMakalah konsep dasar geografi
Makalah konsep dasar geografi
 
1 modul hakikat geografi
1 modul  hakikat geografi1 modul  hakikat geografi
1 modul hakikat geografi
 
Dasar dasar ilmu geografi
Dasar dasar ilmu geografiDasar dasar ilmu geografi
Dasar dasar ilmu geografi
 
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografiKonsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
 
Pengantar dan dasar dasar geografi
Pengantar dan dasar dasar geografiPengantar dan dasar dasar geografi
Pengantar dan dasar dasar geografi
 
Kelas x perkenalan ilmu geografi
Kelas x perkenalan ilmu geografiKelas x perkenalan ilmu geografi
Kelas x perkenalan ilmu geografi
 
Ppt mpg konsep dan objek geografi hilda_
Ppt mpg konsep dan objek geografi hilda_Ppt mpg konsep dan objek geografi hilda_
Ppt mpg konsep dan objek geografi hilda_
 
Objek studi geografi
Objek studi geografiObjek studi geografi
Objek studi geografi
 
Aspek dan objek study.ppt
Aspek dan objek study.pptAspek dan objek study.ppt
Aspek dan objek study.ppt
 
Ruang lingkup geografi
Ruang lingkup geografiRuang lingkup geografi
Ruang lingkup geografi
 
objek studi geografi- daen dels tarigan
objek studi geografi- daen dels tariganobjek studi geografi- daen dels tarigan
objek studi geografi- daen dels tarigan
 
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup GeografiDownload PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
 
Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi
Bab 1 Pengetahuan Dasar GeografiBab 1 Pengetahuan Dasar Geografi
Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi
 
Makalah geografi
Makalah geografiMakalah geografi
Makalah geografi
 
Materi geografi kelas x untuk dua semester
Materi geografi kelas x untuk dua semesterMateri geografi kelas x untuk dua semester
Materi geografi kelas x untuk dua semester
 
Pendekatan Geografi by SMAGO Fosfourt
Pendekatan Geografi by SMAGO FosfourtPendekatan Geografi by SMAGO Fosfourt
Pendekatan Geografi by SMAGO Fosfourt
 
aspek aspek geografi
aspek aspek geografiaspek aspek geografi
aspek aspek geografi
 

Viewers also liked

Exec. SUMMARY BB CV BARA JAYA MAKMUR_update
Exec. SUMMARY BB CV BARA JAYA MAKMUR_updateExec. SUMMARY BB CV BARA JAYA MAKMUR_update
Exec. SUMMARY BB CV BARA JAYA MAKMUR_updateAndri Zul Haq
 
Pengantar ilmu kebumian & teknologi mineral
Pengantar ilmu kebumian & teknologi mineralPengantar ilmu kebumian & teknologi mineral
Pengantar ilmu kebumian & teknologi mineralIpung Noor
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...Mario Yuven
 
1 mineral-dan-batuan-1-pdf
1 mineral-dan-batuan-1-pdf1 mineral-dan-batuan-1-pdf
1 mineral-dan-batuan-1-pdfSiti Masula Uul
 
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihBab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihRomi Fadli
 
Makalah mineral dan batuan YOGI
Makalah mineral dan batuan YOGIMakalah mineral dan batuan YOGI
Makalah mineral dan batuan YOGIYogiShidiq
 
Laporan peta geologi
Laporan peta geologiLaporan peta geologi
Laporan peta geologi4211410001
 
Analisis produksi konsentrat bijih timah penambangan bawah laut
Analisis produksi konsentrat bijih timah penambangan bawah lautAnalisis produksi konsentrat bijih timah penambangan bawah laut
Analisis produksi konsentrat bijih timah penambangan bawah lautsarfan afandi
 
Writing course (KTI angkatan ke-2) Pusdiklat Geologi 28-10-2015
Writing course (KTI angkatan ke-2) Pusdiklat Geologi 28-10-2015Writing course (KTI angkatan ke-2) Pusdiklat Geologi 28-10-2015
Writing course (KTI angkatan ke-2) Pusdiklat Geologi 28-10-2015Dasapta Erwin Irawan
 
Pasir besi - bahan galian industri
Pasir besi - bahan galian industriPasir besi - bahan galian industri
Pasir besi - bahan galian industriBonita Susimah
 
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinyaAlviyanda Whoost
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Materi Geologi.//
Materi Geologi.//Materi Geologi.//
Materi Geologi.//mansur p5
 

Viewers also liked (20)

Soal OSP Geosains (Kebumian) 2014
Soal OSP Geosains (Kebumian) 2014Soal OSP Geosains (Kebumian) 2014
Soal OSP Geosains (Kebumian) 2014
 
Exec. SUMMARY BB CV BARA JAYA MAKMUR_update
Exec. SUMMARY BB CV BARA JAYA MAKMUR_updateExec. SUMMARY BB CV BARA JAYA MAKMUR_update
Exec. SUMMARY BB CV BARA JAYA MAKMUR_update
 
Pengantar ilmu kebumian & teknologi mineral
Pengantar ilmu kebumian & teknologi mineralPengantar ilmu kebumian & teknologi mineral
Pengantar ilmu kebumian & teknologi mineral
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 
Kuliah 5 penentuan umur
Kuliah 5   penentuan umurKuliah 5   penentuan umur
Kuliah 5 penentuan umur
 
1 mineral-dan-batuan-1-pdf
1 mineral-dan-batuan-1-pdf1 mineral-dan-batuan-1-pdf
1 mineral-dan-batuan-1-pdf
 
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihBab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
 
Bauksit
BauksitBauksit
Bauksit
 
Bahan galian
Bahan galianBahan galian
Bahan galian
 
Presentasi pasir besi (9)
Presentasi pasir besi (9)Presentasi pasir besi (9)
Presentasi pasir besi (9)
 
Sifat fisik mineral
Sifat fisik mineralSifat fisik mineral
Sifat fisik mineral
 
Makalah mineral dan batuan YOGI
Makalah mineral dan batuan YOGIMakalah mineral dan batuan YOGI
Makalah mineral dan batuan YOGI
 
Laporan peta geologi
Laporan peta geologiLaporan peta geologi
Laporan peta geologi
 
Analisis produksi konsentrat bijih timah penambangan bawah laut
Analisis produksi konsentrat bijih timah penambangan bawah lautAnalisis produksi konsentrat bijih timah penambangan bawah laut
Analisis produksi konsentrat bijih timah penambangan bawah laut
 
Writing course (KTI angkatan ke-2) Pusdiklat Geologi 28-10-2015
Writing course (KTI angkatan ke-2) Pusdiklat Geologi 28-10-2015Writing course (KTI angkatan ke-2) Pusdiklat Geologi 28-10-2015
Writing course (KTI angkatan ke-2) Pusdiklat Geologi 28-10-2015
 
Pasir besi - bahan galian industri
Pasir besi - bahan galian industriPasir besi - bahan galian industri
Pasir besi - bahan galian industri
 
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya
2 bab i mineral dan sumber daya mineral dan klasifikasinya
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Materi Geologi.//
Materi Geologi.//Materi Geologi.//
Materi Geologi.//
 

Similar to Modul geo

Materi pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografi
Materi pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografiMateri pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografi
Materi pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografiOperator Warnet Vast Raha
 
RUANG LINGKUP GEOGRAFI - PELAJARAN GEOGRAFI
RUANG LINGKUP GEOGRAFI - PELAJARAN GEOGRAFIRUANG LINGKUP GEOGRAFI - PELAJARAN GEOGRAFI
RUANG LINGKUP GEOGRAFI - PELAJARAN GEOGRAFIAshaMeera
 
BAB_1_PENGETAHUAN_DASAR_GEOGRAFI.pptx
BAB_1_PENGETAHUAN_DASAR_GEOGRAFI.pptxBAB_1_PENGETAHUAN_DASAR_GEOGRAFI.pptx
BAB_1_PENGETAHUAN_DASAR_GEOGRAFI.pptxMukarobinspdMukarobi
 
MAKALAH GEO ADEK.pdf
MAKALAH GEO ADEK.pdfMAKALAH GEO ADEK.pdf
MAKALAH GEO ADEK.pdfLatifaAini5
 
Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)
Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)
Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)diana fachrurazi
 
BAB_1_PENGETAHUAN_DASAR_GEOGRAFI.pptx
BAB_1_PENGETAHUAN_DASAR_GEOGRAFI.pptxBAB_1_PENGETAHUAN_DASAR_GEOGRAFI.pptx
BAB_1_PENGETAHUAN_DASAR_GEOGRAFI.pptxssusera19585
 
fdokumen.com_pengantar-geografi.ppt
fdokumen.com_pengantar-geografi.pptfdokumen.com_pengantar-geografi.ppt
fdokumen.com_pengantar-geografi.pptJack781
 
PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1
PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1
PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1Tuti Rina Lestari
 
Hubungan sosiologi dengan perspektif global
Hubungan sosiologi dengan perspektif globalHubungan sosiologi dengan perspektif global
Hubungan sosiologi dengan perspektif globalMurniasih Murniasih
 
Hakekat Geografi & 10 Konsep Dasar Edited.pptx
Hakekat Geografi & 10 Konsep Dasar Edited.pptxHakekat Geografi & 10 Konsep Dasar Edited.pptx
Hakekat Geografi & 10 Konsep Dasar Edited.pptxmuhamadharianto1
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 1 Pengantar Geografi_May.pptx
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 1 Pengantar Geografi_May.pptxPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 1 Pengantar Geografi_May.pptx
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 1 Pengantar Geografi_May.pptxRickiMaulizarSahputr
 

Similar to Modul geo (20)

Materi pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografi
Materi pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografiMateri pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografi
Materi pelajaran geografi sma kelas x hakikat geografi
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
 
Modul geografi
Modul geografiModul geografi
Modul geografi
 
RUANG LINGKUP GEOGRAFI - PELAJARAN GEOGRAFI
RUANG LINGKUP GEOGRAFI - PELAJARAN GEOGRAFIRUANG LINGKUP GEOGRAFI - PELAJARAN GEOGRAFI
RUANG LINGKUP GEOGRAFI - PELAJARAN GEOGRAFI
 
BAB_1_PENGETAHUAN_DASAR_GEOGRAFI.pptx
BAB_1_PENGETAHUAN_DASAR_GEOGRAFI.pptxBAB_1_PENGETAHUAN_DASAR_GEOGRAFI.pptx
BAB_1_PENGETAHUAN_DASAR_GEOGRAFI.pptx
 
Makalah geografi
Makalah geografiMakalah geografi
Makalah geografi
 
Remed geografi x ips
Remed geografi x ipsRemed geografi x ips
Remed geografi x ips
 
MAKALAH GEO ADEK.pdf
MAKALAH GEO ADEK.pdfMAKALAH GEO ADEK.pdf
MAKALAH GEO ADEK.pdf
 
PPT PENGANTAR GEOGRAFI X.pptx
PPT PENGANTAR GEOGRAFI X.pptxPPT PENGANTAR GEOGRAFI X.pptx
PPT PENGANTAR GEOGRAFI X.pptx
 
Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)
Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)
Rpp ips smp kelas vii bab 1(2)
 
BAB_1_PENGETAHUAN_DASAR_GEOGRAFI.pptx
BAB_1_PENGETAHUAN_DASAR_GEOGRAFI.pptxBAB_1_PENGETAHUAN_DASAR_GEOGRAFI.pptx
BAB_1_PENGETAHUAN_DASAR_GEOGRAFI.pptx
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
 
fdokumen.com_pengantar-geografi.ppt
fdokumen.com_pengantar-geografi.pptfdokumen.com_pengantar-geografi.ppt
fdokumen.com_pengantar-geografi.ppt
 
PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1
PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1
PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1
 
Hubungan sosiologi dengan perspektif global
Hubungan sosiologi dengan perspektif globalHubungan sosiologi dengan perspektif global
Hubungan sosiologi dengan perspektif global
 
Hakekat Geografi & 10 Konsep Dasar Edited.pptx
Hakekat Geografi & 10 Konsep Dasar Edited.pptxHakekat Geografi & 10 Konsep Dasar Edited.pptx
Hakekat Geografi & 10 Konsep Dasar Edited.pptx
 
PPT Geografi 1
PPT Geografi 1PPT Geografi 1
PPT Geografi 1
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 1 Pengantar Geografi_May.pptx
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 1 Pengantar Geografi_May.pptxPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 1 Pengantar Geografi_May.pptx
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 1 Pengantar Geografi_May.pptx
 
Ge0g rafi
Ge0g rafiGe0g rafi
Ge0g rafi
 
Materi Geografi 1
Materi Geografi 1Materi Geografi 1
Materi Geografi 1
 

More from Edy Wibowo

Prota geo 2015
Prota geo 2015Prota geo 2015
Prota geo 2015Edy Wibowo
 
Prota georafi 2015
Prota georafi  2015Prota georafi  2015
Prota georafi 2015Edy Wibowo
 
Prota geo 2015
Prota geo 2015Prota geo 2015
Prota geo 2015Edy Wibowo
 
Program semester 4
Program semester 4Program semester 4
Program semester 4Edy Wibowo
 
Program semester3
Program semester3Program semester3
Program semester3Edy Wibowo
 
Program semester 2
Program semester 2Program semester 2
Program semester 2Edy Wibowo
 
Program semester1
Program semester1Program semester1
Program semester1Edy Wibowo
 
Silabus geografi-xi
Silabus geografi-xiSilabus geografi-xi
Silabus geografi-xiEdy Wibowo
 
Silabus geografi-x
Silabus geografi-xSilabus geografi-x
Silabus geografi-xEdy Wibowo
 
Rpp kelas xi geografi edy
Rpp kelas xi geografi edyRpp kelas xi geografi edy
Rpp kelas xi geografi edyEdy Wibowo
 
Rpp kelas x geografi edy
Rpp kelas x geografi edyRpp kelas x geografi edy
Rpp kelas x geografi edyEdy Wibowo
 

More from Edy Wibowo (15)

Promes geo
Promes geoPromes geo
Promes geo
 
Prota geo 2015
Prota geo 2015Prota geo 2015
Prota geo 2015
 
Prota georafi 2015
Prota georafi  2015Prota georafi  2015
Prota georafi 2015
 
Prota geo 2015
Prota geo 2015Prota geo 2015
Prota geo 2015
 
Promes geo
Promes geoPromes geo
Promes geo
 
Program semester 4
Program semester 4Program semester 4
Program semester 4
 
Program semester3
Program semester3Program semester3
Program semester3
 
Program semester 2
Program semester 2Program semester 2
Program semester 2
 
Program semester1
Program semester1Program semester1
Program semester1
 
Silabus geografi-xi
Silabus geografi-xiSilabus geografi-xi
Silabus geografi-xi
 
Silabus geografi-x
Silabus geografi-xSilabus geografi-x
Silabus geografi-x
 
Rpp kelas xi geografi edy
Rpp kelas xi geografi edyRpp kelas xi geografi edy
Rpp kelas xi geografi edy
 
Rpp kelas x geografi edy
Rpp kelas x geografi edyRpp kelas x geografi edy
Rpp kelas x geografi edy
 
Asd
AsdAsd
Asd
 
Biografi
BiografiBiografi
Biografi
 

Recently uploaded

aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Modul geo

  • 1. EDY WIBOWO 2014 RINGKASAN MATERI GEOGRAFI UNTUK PERSIAPAN UJIAN NASIONAL S M A N E G E R I S U M P I U H
  • 2. SIAP UN GEOGRAFI Page 2 DAFTAR ISI SKL 1 .......................................................................................................................................1 SKL 2 .......................................................................................................................................3 SKL 3 .......................................................................................................................................6 SKL 4 .......................................................................................................................................43 SKL 5 .......................................................................................................................................44 SKL 6 .......................................................................................................................................46 SKL 7 .......................................................................................................................................51 SKL 8 .......................................................................................................................................59
  • 3. SIAP UN GEOGRAFI Page 3 NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR 1 Mendeskripsikan hakikat, objek, ruang lingkup, prinsip, konsep, aspek dan pendekatan geografi. Menentukan penggunaan prinsip dan konsep dasar geografi dalam rangka pengkajian geosfer di muka bumi. Menentukan aspek dan pendekatan geografi dalam rangka pengkajian geosfer di muka bumi. . A. Hakikat Geografi 1. Berdasarkan hasii seminar dan lokakarya Ikatan Geografi Indonesia (IGI) Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan. 2. R. Bintarto Geografi adalah studi yang mempelajari hubungan kausal gejala-gejaladi permukaan bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di permukaanbumi. Kajian secara fisik maupun yang mencakup makhluk hidup beserta permasalahannya. Kajian dilakukan melalui pendekatan keruangan,ekologi, regional untuk kepentingan, proses, dan keberhasilan program. B. Obyek Geografi a. Objek Material Geografi Objek material geografi yaitu merupakan sasaran atau yang dikaji dalam studi geografi (lapisan lapisan bumi/geosfer). 1. Atmosfer, yaitu lapisan udara: cuaca dan iklim yang dikaji dalam Klimatologi dan Meteorologi, dll. 2. Lithosfer, yaitu lapisan batu-batuan yang dikaji dalam Geologi, Geomorfologi, Petrografi, dll. 3. Hydrosfer, yaitu lapisan air meliputi perairan di darat maupun di laut yang dikaji dalam Hidrologi dan Oceanografi, dll. 4. Biosfer, yaitu lapisan kehidupan: flora dan fauna yang dikaji dalam Biogeografi, Biologi, dll. 5. Anthroposfer, yaitu lapisan manusia yang merupakan „tema sentral‟ di antara lapisanlapisan lainnya. Tema sentral artinya diutamakan dalam kajiannya 6. Pedosfer, yaitu lapisan tanah b. Objek Formal Geografi Objek formal adalah metode atau pendekatan yang digunakan dalam mengkaji suatu masalah. 1. Pendekatan Keruangan (Spasial); geografi mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi “nilai” suatu tempat dari berbagai kepentingan. Dari hal ini kita lalu mempelajari tentang letak, jarak, keterjangkauan dsb. Contoh Indonesia terletak diantara dua benua dan dua samudra 2. Pendekatan Ekologi (Kelingkungan); geografi mempelajari suatu tempat dalam kaitan dengan keadaan suatu tempat dan komponen-komponen di dalamnya dalam satu kesatuan wilayah. Komponen-komponen itu terdiri dari komponen tak hidup seperti tanah, air, iklim dsb, dan komponen hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia. Contoh: Penebangan hutan secara liar menyebabkan bencana banjir. 3. Pendekatan Komplek wilayah (Kewilayahan); geografi mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah serta wilayah dengan ciri-ciri khas. Dari hal ini lalu muncul pewilayahan atau regionalisasi misalnya kawasan gurun, yaitu daerah-daerah yang mempunyai ciri-ciri serupa sebagai gurun.
  • 4. SIAP UN GEOGRAFI Page 4 C. Ruang lingkup dan struktur geografi Menurut Rhoad Murphey, seorang ahli Geografi Jerman ruang lingkup geografi meliputi: 1. Persebaran penduduk di muka bumi dengan sejumlah aspek keruangan serta cara manusia memanfaatkannya. 2. Interaksi manusia dengan lingkungan fisiknya. 3. Kajian dan analisis dari region yang memiliki ciri-ciri khusus (spesifik). D. Prinsip-Prinsip Geografi 1. Prinsip Persebaran adalah prinsip geografi yang berkenaan dengan persebaran gejala di permukaan bumi yang cenderung tersebar tidak merata. 2. Prinsip Interelasi adalah prinsip geografi yang berkenaan dengan hubungan timbal balik (interelasi) antara gejala yang satu dan gejala yang lainnya. 3. Prinsip Deskripsi adalah prinsip geografi yang berkenaan dengan pemaparan (deskripsi) suatu gejala di permukaan bumi baik melalui tulisan, tabel, diagram, peta, atau video. 4. Prinsip Korologi (keruangan) adalah prinsip geografi yang berkenaan dengan kajian gejala, fakta, dan masalah geografi ditinjau dari aspek persebaran, interelasi, dan interaksinya dalam ruang (permukaa bumi) yang membentuk suatu integritas atau kesatuan tertentu. E. Konsep Esensial Geografi 1. Konsep Lokasi; yaitu letak di permukaan bumi, Ada dua macam lokasi yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut adalah posisi sesuatu berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur. Misalnya, Indonesia terletak di antara 6° LU–11° LS dan antara 95° BT–141° BT. Contohnya, Kota Pontianak terletak pada garis lintang 0° dan 109,3° BT. Lokasi relatif adalah posisi sesuatu berdasarkan kondisi dan situasi daerah di sekitarnya. Kondisi dan situasi di sini dapat berupa kondisi fisik, sosial, ekonomi, budaya, dan keberadaan sarana transportasi dengan daerah sekitarnya. Misalnya, Indonesia terletak di antara dua samudra dan dua benua, serta dilalui oleh dua jalur pegunungan dunia. 2. Konsep Jarak adalah: konsep yang digunakan untuk menyatakan ukuran tertentu dari suatu tempat/lokasi tertentu ke tempat/lokasi lain yang dinyatakan dengan satuan ukuran tertent misalnya kilometer, meter, atau yang lainya, misalnya jauh atau dekat. Misalnya, antara Bandung dengan Jakarta jaraknya 140 km, dahulu jarak tempuh Bandung-Jakarta naik bus mencapai 5 jam. Sekarang dengan adanya jalan tol Cipularang dapat dijangkau hanya sekitar 3 jam saja dengan jenis kendaraan yang sama 3. Konsep Keterjangkauan; yaitu mudah dijangkau atau tidaknya suatu tempat, misalnya dari Jakarta ke Kota Cirebon lebih mudah dijangkau dibandingkan dengan dari Jakarta ke Pulau Kelapa (di kepulauan Seribu) karena kendaraan Jakarta – Cirebon lebih mudah didapat dibandingkan dengan Jakarta – Pulau Kelapa. 4. Konsep Pola; yaitu adalah konsep yang menjelaskan tentang sesuatu yang berulang sehingga menampakkan suatu bentuk yang konsisten. Konsep ini berkaitan dengan susunan, bentuk, atau persebaran fenomena dalam ruang muka Bumi baik yang bersifat fisis maupun sosial. misalnya pola pemukiman yang menyebar, yang berbentuk garis dan sebagainya.
  • 5. SIAP UN GEOGRAFI Page 5 Pola Baju Pola Makan Pola Bunga Pola Angin Pola Aliran Sungai Pola Permukiman 5. Konsep Morfologi; yaitu konsep yg menjelaskan/menggambarkan bentuk-bentuk permukaan Bumi sebagai hasil dari tenaga endogen dan tenaga eksogen contoh: Gunung, Dataran tinggi, Pegunungan, Lembah dll. 6. Konsep Aglomerasi; yaitu konsep dalam Geografi yang berusaha mengungkap kecenderungan persebaran gejala Geografis yang mengelompok pada suatu tempat didasarkan suatu faktor yang sama contoh: Daerah Permukiman Kumuh, Permukiman Mewah, Kawasan Berikat Batam. 7. Konsep Nilai Kegunaan; yaitu nilai suatu tempat mempunyai kegunaan yang berbeda-beda dilihat dari fungsinya. Misalnya  daerah wisata mempunyai kegunaan dan nilai yang berlainan bagi setiap orang. Tempat wisata tersebut belum tentu bernilai untuk pertanian atau fungsi lainnya.  Lahan/tanah di perkotaan harganya lebih mahal dibanding di desa karena lahan/tanah di kota memiliki nilai kegunaan yang lebih tinggi daripada di desa, misalnya untuk lokasi industri, pertokoan, perkantoran, di samping juga untuk permukiman, dll 8. Konsep Interaksi dan Interdependensi; yaitu keterkaitan dan ketergantungan satu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya antara kota dan desa sekitarnya terjadi saling membutuhkan. Contoh desa sebagai hinterland,
  • 6. SIAP UN GEOGRAFI Page 6 9. Konsep Deferensiasi Areal; yaitu fenomena yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya atau kekhasan suatu tempat.contoh : Wilayah perdesaan bercorak khas berupa lahan pertanian (persawahan) & lahan pekarangang yg beraneka ragam serta permukiman penduduknya berada di sisi lainnya, dengan kehidupan yg masih tradisional. Sedang perkotaan ditandai dengan padatnya bangunan yg menandakan padatnya penduduk kota dengan segala aktifitas dan permasalahan pada kehidupan modern. 10. Konsep Keterkaitan Keruangan (Asosiasi); yaitu menunjukkan derajad keterkaitan antar wilayah, baik mengenai alam atau sosialnya. Contoh: Vegetasi-vegetasi pada hutan pada siang hari menyerap gas karbon dioksida (CO2) & gas-gas polutan lainnya dan mengeluarkan gas oksigen (O2) yang menyegarkan. NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR 2 Menganalisis sejarah pembentukan bumi, tata surya, dan jagad raya. Mengidentifikasi proses dan bukti-bukti pembentukan bumi. Mendeskripsikan proses pembentukan tata surya. Menganalisis proses pembentukan jagad raya. Mengidentifikasi tata surya dan jagad raya. A. Jagat raya Jagat raya atau ruang angkasa adalah suatu ruang tak terbatas yang terletak antara benda-benda langit (antara planet-planet, satelit-satelit, dan galaksi- galaksi) yang tidak terhingga luasnya dan belum diketahui secara pasti luasnya oleh manusia Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory) Menurut Teori Ledakan Besar, jagat raya berawal dari adanya suatu massa yang sangat besar dengan berat jenis yang besar pula dan mengalami ledakan yang sangat dahsyat karena adanya reaksi pada inti massa. Ketika terjadi ledakan besar, bagian-bagian dari massa tersebut berserakan dan terpental menjauhi pusat dari ledakan. Setelah miliaran tahun kemudian, bagian-bagian yang terpental tersebut membentuk kelompok-kelompok yang dikenal sebagai galaksi-galaksi dalam sistem tata surya. B. Galaksi (The Galaxy) Galaksi adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem, terdiri atas satu atau lebih benda angkasa yang berukuran besar dan dike lilingi oleh benda-benda angkasa lainnya sebagai anggotanya yang bergerak menge lilinginya secara teratur.Secara garis besar, menurut morfologinya galaksi dibagi menjadi tiga tipe, yaitu galaksi tipe spiral, elips, dan tidak beraturan. Pembagian tipe ini berdasarkan bentuk atau penampakan galaksi-galaksi tersebut. C. Tata Surya (The Solar System) Tata surya atau sistem matahari adalah suatu sistem yang terdapat dijagat raya terdiri atas matahari sebagai pusatnya, planet-planet (termasukPlanet Bumi), satelit-satelit (misalnya bulan), asteroid, komet, meteor, debu, kabut, dan benda-benda lainnya struktur utama dari sistem tata surya adalah: Matahari, planet, satelit, asteroid; dan komet.
  • 7. SIAP UN GEOGRAFI Page 7 1. Teori Terjadinya Tata Surya a. Nebula Menurut Imanuel Kant, tata surya berasal dari nebula yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat tersebut menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang memiliki berat jenis tinggi yang disebut inti massa pada beberapa tempat yang berbeda. Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya. Akibat terjadinya proses pendinginan inti-inti massa yang lebih kecil maka berubahlah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu tinggi disebut matahari. Teori nebula lainnya yang berkembang dikemukakan oleh seorang astronom berkebangsaan Prancis bernama Pierre Simon de Laplace b. Teori Planetesimal Moulton dan Chamberlain (1900) mengemukakan pendapat bahwa tata surya berasal dari adanya bahan-bahan padat kecil yang disebut planetesimal yang mengelilingi inti berwujud gas dan bersuhu tinggi. Gabungan dari bahan-bahan padat kecil itu kemudian membentuk planet-planet, sedangkan inti massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk matahari. c. Teori Pasang Surut Astronom Jeans dan Jefireys (1917) mengemukakan pendapat bahwa tata surya pada awalnya hanya terdiri dari matahari tanpa memiliki anggota. Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk karena adanya bagian dari matahari yang tertarik dan terlepas oleh adanya pengaruh gravitasi bintang yang melintas ke dekat matahari. Bagian yang terlepas itu berbentuk seperti cerutu panjang (bagian tengah besar dan kedua ujungnya mengecil) yang terus berputar mengelilingi matahari. Lama kelamaan mendingin dan membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet. d. Teori Bintang Kembar Teori Bintang Kembar dikemukakan oleh seorang astronom ber kebangsaan Inggris yang bernama Lyttleton (1930). Teori ini mengemukakan bahwa awalnya matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan lainnya saling mengelilingi. Pada suatu masa, melintas bintang lain dan menabrak salah satu bintang kembar tersebut kemudian Menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang tetap bertahan, yaitu matahari. e. Teori Awan Debu Von Weizsaecker (1945) dan G.P . Kuiper (1950) mengemukakan pendapat bahwa tata surya berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri dari debu dan gas (hidrogen dan helium). Adanya ketidakteraturan dalam awan tersebut menyebabkan ter jadinya penyusutan karena gaya tarik menarik dan gerakan perputaran yang sangat cepat dan teratur sehingga ter tentuklah piringan seperti cakram. Inti cakram yang menggelembung kemudian menjadi matahari, sedangkan bagian pinggirnya berubah bentuk menjadi planet-planet. 2. Matahari sebagai Pusat Tata Surya a) Bagian-Bagian Matahari
  • 8. SIAP UN GEOGRAFI Page 8 b) Bagian matahari dari dalam ke luar adalah inti, fotosfer, kromosfer, dan korona. 1) Inti Matahari , Terjadinya ledakan inti hidrogen menjadi helium maka terjadilah panas yang tinggi. 2) Fotosfer (Photosphere), Bagian luar matahari yang tampak menyerupai piringan berwarna emas, terdiri dari gelembung seperti permukaan air yang mendidih. Sebuah gelembung di permukaan matahari bergaris tengah + 1.000 km. 3) Kromosfer (Chromosphere), Kromosfer berwarna kemerah-merahan berupa cincin cahaya dan tonjolan merah berupa awan (obor matahari). Kromosfer terletak di atas fotosfer berupa lapisan atmosfer matahari paling bawah yang materialnya sangat jarang. Tebal lapisan khromosfer + 16.000 km. 4) Korona (Corona), Lapisan atas atmosfer matahari ini akan tampak jelas ketika terjadi gerhana matahari. Sepanjang sisi bulatan matahari sebagai lidah-lidah raksasa (fontein) yang dipancarkan beratus, bahkan beribu kilometerpanjangnya. Selain bagian-bagian matahari tersebut di atas, terdapat pula bagian sebagai berikut: 1) Protuberans, yaitu obor matahari; 2) Prominen, yaitu semburan material matahari ke arah luar yang kemudian jatuh kembali ke permukaan matahari; 3) Sunspots atau noktah (bintik matahari), yaitu bagian permukaan matahari yang suhunya lebih rendah dari suhu di sekitarnya, warnanya agak gelap (hitam); 4) Flare (kilatan cahaya), yaitu bagian tengah antara bintik-bintik matahari dengan bagian yang memancar jauh lebih terang; 5) Aurora, yaitu cahaya warna-warni di kutub yang disebabkan oleh semburan material matahari yang sampai ke atmosfer bumi. 3. Planet 1. Berdasarkan Massanya a) Planet Bermassa Besar (Superior Planet), terdiri atas Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. b) Planet Bermassa Kecil (Inferior Planet), terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. 2. Berdasarkan Jaraknya ke Matahari a) Planet Dalam (Interior Planet), yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih dekat dari jarak rata-rata bumi ke matahari atau lintasannya berada di antara lintasan bumi dan matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang termasuk Planet Dalam adalah Merkurius dan Venus. b) Planet Luar (Eksterior Planet), yaitu planet-planet yang jarak rata-ratanya ke matahari lebih jauh dari jarak rata-rata bumi ke matahari atau lintasannya berada di luar lintasan bumi. Planet-planet yang termasuk ke dalam kelompok planet luar, yaitu Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. 3. Berdasarkan sifat fisisnya a) Planet Terestrial yaitu planet yang memiliki sifat kebumian baik ukuran, massa, masa jenis dll, Meliputi merkurius, venus, bumi mars. b) Planer Jovian yaitu planet yang tidak memiliki sifat kebumian planet ini tersusun dari kumpulan gas, Meliputi Jupiter, saturnus, Uranus, neptunus
  • 9. SIAP UN GEOGRAFI Page 9 4. Komet Komet merupakan anggota tata surya yang terdiri atas pecahan benda angkasa, es, dan gas yang membeku. Komet mengorbit matahari dalam suatu lintasan yang berbentuk elips. Strukturnya terdiri atas kepala dan ekor komet. yang arahnya selalu menjauhi atau berlawanan dengan matahari. 5. Meteor Meteor adalah benda angkasa berupa pecahan batuan angkasa yang jatuh dan masuk ke dalam atmosfer bumi. Meteor yang tidak habis terbakar yang sampai ke permukaan bumi disebut meteorit. NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR 3 Menganalisis dinamika unsur-unsur geosfer serta kaitannya dengan kehidupan manusia. Menganalisis fenomena yang terjadi di lithosfer dan kaitannya dengan kehidupan manusia. Menganalisis fenomena yang terjadi di pedosfer dan kaitannya dengan kehidupan manusia. Menganalisis fenomena yang terjadi di atmosfer dan kaitannya dengan kehidupan manusia. Menganalisis fenomena yang terjadi di hidrosfer dan kaitannya dengan kehidupan manusia. Mendeskripsikan keanekaragaman flora dan fauna di muka bumi sebagai potensi pendukung kehidupan. Mendeskripsikan fenomena/permasalahan kependudukan. A. PERKEMBANGAN MUKA BUMI 1. Sejarah pembentukan muka bumi Perkembangan bentuk muka bumi dipengaruhi oleh dua tenaga endogen dan eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang disebabkan dari dalam bumi. Tenaga tektonik adalah tenaga yang dapat menimbulkan bentukan-bentukan baru di muka bumi ini. Hasil dari tenaga tektonik antara lain naik turunya permukaan bumi.
  • 10. SIAP UN GEOGRAFI Page 10 a. Continental drift (Apungan benua) Teori ini dikemukakan oleh Alfred Lothar Wegener, seseorang ahli meteorology Jerman tahun 1912. wegener mengatakan bahwa semua benua berasal dari satu masa daratan yang besar atau induk disebut pangea. Gambar 7. Benua Pangea Sumber: https://www.eoearth.org b. Kontraksi Teori ini dikemukakan oleh James Dana dan Elie De Baumant. James dan bauman mengatakan bahwa bumi mengalami menyusutan dan pengerutan karena pendinginan sehingga terbentuklah lembah dan pegunungan. c. Laurasia Gondwana Teori ini dikemukakan oleh Sues pada tahun 1884. Sues mengatakan bahwa bumi terbentuk dari 2 benua benua yang berbeda dibelahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan. Kedua benua ini bernama Laurasia dan Gonwana. d. Lempeng Tektonik Teori ini dikembangkan oleh F. Vine dan D Matthews pada tahun 1963. Vine dan Matthews menemukan garis-garis magnetis Bumi yang menunjukan bahwa Bumi terdiri dari lempengan- lempengan yang sebgian berupa Benua dan sebagian lain berupa Lautan. Gambar Perubahan Pergerakan Lempeng
  • 11. SIAP UN GEOGRAFI Page 11 Lempeng lempeng tektonik mempunyai gerak saling menjauh ,mendekat , dan berpapasan. Pergerakan lempeng kerakbumi ada 3 macam yaitu pergerakan yang saling mendekati (Konvergen), saling menjauh (Divergen) dan saling berpapasan (Transfrom) . 1) Pergerakan lempeng saling mendekati (Konvergen) akan menyebabkan tumbukan dimana salah satu dari lempeng akan menunjam ke bawah yang lain. Daerah penunjaman membentuk suatu palung yang dalam, yang biasanya merupakan jalur gempa bumi yang kuat. Dibelakang jalur penunjaman akan terbentuk rangkaian kegiatan Magmatik dan Gunungapi serta berbagai cekungan pengendapan. Salah satu contohnya terjadi di Indonesia, pertemuan antara lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia menghasilkan jalur penunjaman di selatan pulau Jawa dan jalur Gunungapi Sumatera, 2) Pergerakan lempeng saling menjauh (Divergen) akan menyebabkan penipisan dan peregangan kerak Bumi dan akhirnya terjadi pengeluaran material baru dari mantel membentuk jalur Magmatik atau Gunungapi. Contoh pembentukan gunungapi di Pematang Tengah Samudera di Lautan Pasific dan Benua Afrika. 3) Pergerakan saling berpapasan (Transform) dicirikan oleh adanya sesar mendatar yang besar seperti misalnya sesar besar San Andreas di Amerika Konvergen Divergen Transform
  • 12. SIAP UN GEOGRAFI Page 12 B. LITHOSFER 1. Karakteristik Lapisan Bumi Bumi tersusun atas lapisan lapisan yang dibatasi oleh bidang diskontinu bidang-bidang tersebut dapat dikemukakan pada kedalaman 32 km, 2932 dan 5182 lapisan lapaisan bumi itu adalah sebagai berikut : Gambar 10. Lapisan Bumi Sumber : https://www.eoearth.org 1) Barisfer (lapisan inti Bumi) yaitu lapisan yang tersusun dari unsur-unsur Nikel dan Besi. Lapisan inti bumi terdiri dari lapisan inti dalam (inner core) dan inti luar (outer core) . Suhu udara pada lapisan inti dalam dapat mencapai 5000 o C dengan ketebaan lapisan 1300 km. lapisan inti luar, suhunya dapat mencapai antara 2200 o C dan 5000 o C dengan ketebalan lapisan 2250 km. Berat jenis lapisan inti bumi adalah 9,6 gr/cm 3 . 2) Mantel (lapisan antara) atau lapisan Asthenosfer adalah lapisan yang ada diatas lapisan inti luar. Lapisan ini memiliki ketebalan 2900 km lapisan ini memiliki terdiri dari beberapa unsur antara lain Silicon, Oksigen, Besi, dan Magnesium. Bagian bawah mantel yang dekat dengan lapisan inti luar suhunya dapat mencapai 2200 o C. Bagian atas mantel suhunya sekitar 870 o C. berat jenis lapisan ini rata rata 5 gr/cm 2 . 3) Kerak Bumi (Lapisan paling luar) Yaitu lapisan yang ada diatas mantel lapisan ini memiliki ketebalan antara 8 – 32 km. kerak bumi terdiri dari beberapa 7 unsur antara lain Oksigen, Silicon, Almunium, Kalsium, Besi sodium dan Magnesium. Litosfer dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a. Lapisan SIAL adalah lapisan yang tersusun dari sisilium dan aluminium. Lapisan ini terdapat pada lapisan bagian atas litosfer. b. Lapisam SIMA adalah lapisan yang tersusun dari sisilium dan magnesium. Lapisan ini terdapat pada lapisan bagian bawah litosfer. 2. Batuan Siklus batuan berawal dari proses pembentukan magma. Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus (daur), yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, sedimen, malihan,dan kembali lagi menjadi magma. Tempat pembekuan mungkin terjadi di permukaan bumi, di lapisan litosfer yang tidak begitu dalam, atau di dalam dapur magma bersama-sama dengan proses pembekuan magma secara keseluruhan. Oleh karena itu, batuan yang berasal dari magma akan berbeda-beda pula jenisnya. Semuanya dinamakan batuan beku.
  • 13. SIAP UN GEOGRAFI Page 13 Gambar Siklus Batuan a. Batuan Beku Ada dua macam batuan beku, yaitu batuan beku dalam (contohnya batu granit), dan batuan beku luar (contohnya batu andesit ). Untuk mengetahui ketepatan batuan jenis batuan harus dilakukan uji laboratorium dengan menggunakan mikroskop untuk melihat bentuk kristal batuanya. Beberapa jenis batuan beku penting yang banyak terdapat di alam : granit, granodiorit, diorit, andesit, gabro, basal, batu kaca (obsidian), batu apung, dan konglomerat. b. Batuan Sedimen Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik, sedimen kimiawi dan sedimen organic. Sedimen klastik berupa campuran hancuran batuan beku, contohnya breksi, konglomerat dan batu pasir. Sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya batu kapur dan batu giok, batu pasir, dan batu serpih.. Sedimen organic berupa endapan sisa sisa hewan dan tumbuhan laut contohnya batu gamping dan koral. c. Batuan Malihan (Batuan Metamorf) Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah bentuk. Contohnya kapur (kalsit) berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit. 3. Tenaga Pembentuk Muka Bumi. Perubahan bentuk muka bumi secara alami dipengaruhi oleh dua tenaga alami, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga dari dalam bumi atau tenaga endogen meliputi vulkanisme (aktivitas gunungapi) dan tektonisme (aktivitas gerakan lapisan bumi). Adapun tenaga dari luar bumi atau tenaga eksogen, meliputi kekuatan angin, air, dan gletser. a. Tenaga Endogen 1) Tektonisme Tektonisme adalah tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan terjadinya perubahan letak (dislokasi) atau bentuk (deformasi) kulit bumi. Berdasarkan luas dan waktu terjadinya, gerakan lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gerak Epirogenetik dan gerak Orogenetik. a. Gerak Epirogenetik adalah gerak lapisan kerak bumi yang relatif lambat dalam waktu yang lama, serta meliputi daerah yang luas. Misalnya, tenggelamnya benua Gondwana menjadi Sesar Hindia. Gerak epirogenetik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 1) Epirogenetik Positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga kelihatannya permukaan air laut yang naik. Misalnya, turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku Barat Daya sampai ke Pulau Banda).
  • 14. SIAP UN GEOGRAFI Page 14 2) Epirogenetik Negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga kelihatannya permukaan air yang turun. Misalnya, naiknya Pulau Buton dan Pulau Timor. b. Gerak Orogenetik adalah proses pembentukan pegunungan. Proses orogenetik meliputi luas areal yang relatif sempit dan dalam waktu relatif singkat. Misalnya, pembentukan pegunungan- pegunungan yang ada di bumi, seperti Pegunungan Andes, Rocky Mountain, Sirkum Mediterania, dan Pegunungan Alpen. 1) Proses Lipatan (Folded Process), yaitu suatu bentuk kulit bumi yang berbentuk lipatan (gelombang) yang terjadi karena adanya tenaga endogen yang arahnya mendatar dari dua arah yang berlawanan sehingga lapisan-lapisan batuan di sekitar daerah itu terlipat, dan membentuk puncak lipatan (antiklin) dan lembah lipatan (sinklin). 2) (Proses Patahan (Fault Process), terjadi ketika lempeng yang membentuk kerak bumi bergerak dan saling berdesakan. Gerakan tersebut memberi tegangan yang sangat besar sampai pada akhirnya memecahkan batuan pada akhirnya patah membentuk bagian yang merosot (graben atau slenk) dan bagian yang menonjol (horst) Morfologi Lipatan Morfologi Patahan (Sesar) Macam Macam Bentuk Sesar
  • 15. SIAP UN GEOGRAFI Page 15 2) Vulkanisme Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. 1) Intrusi magma intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu: a) Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut. b) Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi. c) Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela lipatan (korok). d) Diatrema adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang . Gambar Penampang gunung api. 2) Ekstrusi magma Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi . Ekstrusi magma dapat di bedakan Menjadi: a) Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentukKerucut gunung api. b) Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri. c) Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas. Materi hasil ekstrusi magma antara lain sebagai berikut. a. Lava, yaitu magma yang keluar sampai ke permukaan bumi dan mengalir ke permukaan bumi. b. Lahar, yaitu material campuran antara lava dan materi-materi yang terdapat di permukaan bumi berupa pasir, kerikil, atau debu, dengan air sehingga membentuk lumpur. c. Eflata dan piroklastika, yaitu material padat berupa bom, lapili, kerikil, dan debu vulkanik. d. Ekhalasi (gas), yaitu material berupa gas asam arang, seperti fumarol (sumber uap air dan zat lemas), solfatar (sumber gas belerang), dan mofet (gas asam arang).
  • 16. SIAP UN GEOGRAFI Page 16 3) Klasifikasi gunungapi Berdasarkan bentuknya, gunungapi dapat dibedakan, antara lain sebagai berikut: 1. Gunungapi strato atau kerucut. Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung berapai kerucut. Letusan pada gunung api kerucut termasuk letusan kecil.letusan dapat berupa lelehan batuan yang panas dan cair. Seringnya terjadi lelehan menyebabkan lereng gunugn berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung api ini disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di sumatera, jawa, bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut. Gambar 04 .06 Gunung api strato (kerucut) 2. Gunung api maar. Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. gunung berapi ini terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah. Gambar 04.07 gunung api maar. 3. Gunung api perisai Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat landai. Gambar 04.08 Gunung api perisai Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
  • 17. SIAP UN GEOGRAFI Page 17 3) Seisme (Gempa bumi) Berdasarkan faktor penyebabnya, gempa bumi dapat dibedakan antara lain sebagai berikut: a) Gempa Bumi Runtuhan terjadi akibat runtuhnya batu-batu raksasa di sisi gunung, atau akibat runtuhnya gua-gua besar. Radius getarannya tidak begitu luas dan tidak begitu terasa di tempat Fokus jauh. b) Gempa Bumi Vulkanik (terjadi akibat adanya aktivitas gunungapi. Dalam banyak peristiwa, gempa bumi ini mendahului terjadinya erupsi gunungapi, tetapi lebih sering terjadi dalam waktu bersamaan. Getaran gempa vulkanik lebih terasa jika dibandingkan getaran gempa runtuhan, getarannya terasa di daerah yang lebih luas c) Gempa Bumi Tektonik terjadi akibat proses tektonik di dalam litosfer yang berupa pergeseran lapisan batuan. Menghitung Pusat Gempa/ episentrum ( rumus Laska)
  • 18. SIAP UN GEOGRAFI Page 18 Beberapa istilah yang berhubungan dengan gempa bumi, yaitu sebagai berikut. a) Hiposentrum, yaitu titik pusat terjadinya gempa yang terletak di lapisan bumi bagian dalam. b) Episentrum, yaitu titik pusat gempa bumi yang terletak di permukaan bumi, tegak lurus dengan hiposentrum. c) Fokus, yaitu jarak antara hiposentrum dan episentrum. d) Isoseista, yaitu garis pada peta yang menghubungkan daerah-daerah yang mengalami intensitas getaran gempa yang sama besarnya. e) Pleistoseista, yaitu garis pada peta yang menunjukkan daerah yang paling kuat menerima goncangan gempa. Daerah tersebut terletak di sekitar episentrum. f) Homoseista, yaitu garis pada peta yang menghubungkan daerah yang menerima getaran gempa yang pertama pada waktu yang bersamaan. b. Tenaga Eksogen 1) Pelapukan Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu : a) Pelapukan fisik dan mekanik. yaitu proses atau peristiwa hancur dan Lepasnya material batuan, tanpa mengubah struktur kimiawi batuan Tersebut. Pelapukan mekanik merupakan penghancuran bongkah batuan menjadi bagian- bagian yang jauh lebih kecil. Faktor yang menyebabkan pelapukan mekanik, yaitu temperature contoh batu hancur karena permainan, Air terjun menghancurkan batu. b) Pelapukan organik Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan manusia, binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Contoh batu hancur karena lumut c) Pelapukan kimiawi Terdapat empat proses yang termasuk pada pelapukan kimia, yaitu sebagai berikut. 1. Hidrasi, yaitu proses pembentukan batuan dengan cara mengikat batuan di atas permukaannya saja. 2. Hidrolisa, yaitu proses penguraian air (H2O) atas unsur-unsurnya menjadi ion-ion positif dan negatif. Jenis proses pelapukan ini terkait dengan pembentukan tanah liat. 3. Oksidasi, yaitu proses pengkaratan besi. Batuan yang mengalami proses oksidasi umumnya akan memiliki warna kecokelatan karena kandungan besi dalam batuan mengalami pengkaratan. Proses pengkaratan ini berlangsung sangat lama, tetapi batuan akan mengalami pelapukan. 4. Karbonasi, yaitu proses pelapukan batuan oleh karbondioksida (CO2). Gas ini terkandung pada air hujan ketika masih menjadi uap air. Jenis batuan yang mudah mengalami karbonasi adalah jenis batuan kapur. Reaksi antara CO2 dan batuan kapur akan menyebabkan batuan menjadi rusak. Pelapukan ini berlangsung dengan bantuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CaCO2). Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst. Proses pelapukan batuan secara kimiawi di daerah karst disebut kartiifkasi. Gejala atau bentuk-bentuk alam yang terjadi di daerah karst, di antaranya dolina (danau karst), gua dan sungai bawah tanah, serta stalaktit dan stalagmite.
  • 19. SIAP UN GEOGRAFI Page 19 Gejala atau bentuk - bentuk alam yang terjadi di daerah karst diantaranya: (1) Dolina Dolina adalah lubang lubang yang berbanuk corong. Dolina dapat terjadi karena erosi (pelarutan) atau karena runtuhan. Dolina terdapat hampir di semua bagian pegununga kapur di jawa bagian selatan, yaitu di pegunungan seribu. (2) Uvala adalah suatu depresi di daerah karst, lebih besar dari doline.Biasanya terbentuk sebagai gabungan dari beberapa doline, berdiameter 100 meter atau lebih. (3) Gua dan sungai di dalam Tanah Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat celah atau retakan. Retakan akan semakin besar dan membentuk gua-gua atau lubang-lubang, karena pengaruh larutan.Jika lubang-lubang itu berhubungan, akan terbentuklah sungai-sungai di dalam tanah. (4) Stalaktit Stalaktit adalah kerucut kerucut kapur yang bergantungan pada atap gua. Terbentuk dari kapur yang tebal akibat udara masuk dalam gua. (5) Stalakmit Stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur yang berdiri pada dasar gua. Contohnnya stalaktit dan stalakmit di Gua tabunan dan gua Gong di Pacitan, jawa Timur serta Gua jatijajar di Kebumen, Jawa Tengah. 2) Pengikisan (Erosi) a. Erosi oleh air laut Bentang alam yang diakibatkan oleh erosi air laut, antara lain: 1) cliff (tebing terjal), 2) notch (takik), 3) gua di pantai, 4) wave cut platform (punggung yang terpotong gelombang), 5) tanjung, dan 6) teluk b. Erosi oleh es/gletser Contoh bentang alam yang terjadi akibat erosi gletser adalah pantai fyord, yaitu pantai dengan dinding yang berkelok kelok. c. Erosi oleh angin Jika angin dan pasir mengikis batu batuan yang dilaluinya maka akan membentuk batu cendawan (Mushrom Rock). d. Erosi oleh air Pengendapan oleh air Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang alam hasil pengendapan oleh air, antara lain meander, Oxbow Lake.
  • 20. SIAP UN GEOGRAFI Page 20 3) Sedimentasi (Pengendapan) 1) Pengendapan oleh air laut Bentang alam hasil pengendapan oleh air laut, antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang pantai 2) Pengendapan oleh angin Sedimen hasil pengendapan oleh angin disebut sedimen aeolis. Bentang alam hasil pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune). 3) Pengendapan oleh gletser Sedimen hasil pengendapan oleh gletser disebut sedimen glacial. Bentang alam hasil pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula berbentuk V menjadi U
  • 21. SIAP UN GEOGRAFI Page 21 4) Pergerakan batuan atau tanah (Masswasting) Masswasting atau massmovement adalah proses perpindahan massa batuan dan atau tanah dalam volume yang besar karena pengaruh gravitasi. Berdasarkan materi dan kecepatannya, masswasting dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai berikut: (1) Slow flowage disebut juga rayapan massa (creep), adalah perpindahan massa tanah dalam waktu yang sangat lambat. Peristiwa ini hanya dapat diketahui dengan mengenali pepohonan yang tumbuh membengkok atau tiang listrik yang berdiri miring. (2) Rapid flowage, adalah perpindahan massa batuan atau tanah yang relative cepat karena dibantu oleh aliran air dalam tanah yang telah jenuh. (3) Landslide atau longsoran, yaitu perpindahan massa batuan atau tanah dalam bentuk blok-blok besar dalam jangka waktu yang cepat. C. TANAH (Pedosfer) A. Faktor-Faktor Pembentuk Tanah Ada beberapa faktor penting yang memengaruhi proses pembentukan tanah, antara lain iklim, organisme, bahan induk, topografi, dan waktu. B. Profil tanah atau lapisan-lapisan tanah C. Tekstur Tanah
  • 22. SIAP UN GEOGRAFI Page 22 D. Jenis Jenis Tanah di Indonesia a. Tanah gambut atau tanah organic Jenis tanah ini berasal dari bahan induk organik seperti dari hutan rawa atau rumput rawa. Tanah gambut mempunyai ciri dan sifat, yaitu tidak terjadi deferensiasi horizon secara jelas, ketebalan lebih dari 0,5 meter, warna coklat hingga kehitaman, tekstur debu lempung, tidak berstruktur, konsistensi tidak lekat-agak lekat, kandungan organik lebih dari 30% untuk tanah tekstur lempung dan lebih dari 20% untuk tanah tekstur pasir, umumnya bersifat sangat asam (pH 4.0), kandungan unsur hara rendah. b. Aluvial Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal dari bahan induk aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk struktur, konsistensi dalam keadaan basah lekat, pH bermacam- macam, kesuburan sedang hingga tinggi. Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, dataran aluvial pantai dan daerah cekungan (depresi). c. Regosol Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami diferensiasi horizon, tekstur pasir, struktur berbukit tunggal, konsistensi lepas-lepas, pH umumnya netral, kesuburan sedang, berasal dari bahan induk material vulkanik piroklastis atau pasir pantai. Penyebarannya di daerah lereng vulkanik muda dan di daerah beting pantai dan gumuk-gumuk pasir pantai. d. Litosol Tanah mineral yang sedikit mempunyai perkembangan profil, batuan induknya merupakan batuan beku atau batuan sedimen keras, kedalaman tanah dangkal (< 30 cm) bahkan kadang-kadang merupakan singkapan batuan induk (outerop). Tekstur tanah beranekaragam, dan pada umumnya berpasir dan tidak berstruktur, terdapat kandungan batu, kerikil, dan kesuburannya bervariasi. Tanah litosol dapat dijumpai pada segala iklim, umumnya di topografi berbukit, pegunungan, lereng miring sampai curam. e. Latosol Jenis tanah ini telah berkembang atau terjadi diferensiasi horizon, kedalaman- nya dalam, tekstur lempung, struktur remah hingga gumpal, konsistensi gembur hingga agak teguh, warna coklat merah hingga kuning. Penyebarannya di daerah beriklim basah dengan curah hujan lebih dari 300–1000 cm. Batuan induk berasal dari tuf, dan material vulkanik.
  • 23. SIAP UN GEOGRAFI Page 23 f. Grumosol Tanah mineral yang mempunyai perkembangan profil, agak tebal, tekstur lempung berat, struktur kersai (granular) di lapisan atas dan gumpal hingga pejal di lapisan bawah, konsistensi bila basah sangat lekat dan plastis, bila kering sangat keras dan tanah retak-retak, umumnya bersifat alkalis, kejenuhan basa, dan kapasitas absorpsi tinggi, permeabilitas lambat dan peka erosi. Jenis ini berasal dari batu kapur, mergel, batuan lempung atau tuf vulkanik bersifat basa. Penyebarannya di daerah iklim subhumid atau subarid, curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun. h. Podsol Jenis tanah ini telah mengalami perkembangan profil, susunan horizon terdiri atas horizon albic (A2) dan spodic (B2H) yang jelas, tekstur lempung hingga pasir, struktur gumpal, konsistensi lekat, kandungan pasir kuarsanya tinggi, sangat masam, kesuburan rendah, kapasitas pertukaran kation sangat rendah, peka terhadap erosi, batuan induk berupa batuan pasir dengan kandungan kuarsanya tinggi, batuan lempung, dan tuf vulkan masam. Penyebarannya di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 2000 mm/tahun tanpa bulan kering, topografi pegunungan. Contohnya, di daerah Kalimantan Tengah, Sumatra Utara dan Irian Jaya (Papua). i. Andosol Jenis tanah mineral yang telah mengalami perkembangan profil, solum agak tebal, warna agak coklat kekelabuan hingga hitam, kandungan organic tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur remah, konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak (smeary), agak asam, kejenuhan basa tinggi dan daya absorpsi sedang, kelembaban tinggi, permeabilitas sedang dan peka terhadap erosi. Tanah ini berasal dari batuan induk abu atau tuf vulkanik. Secara garis besar usaha pelestarian/pengawetan tanah dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Metode Vegetatif Metode vegetatif adalah metode pengawetan tanah dengan cara menanam vegetasi (tumbuhan) pada lahan yang dilestarikan. Metode ini sangat efektif (tepat) dalam pengontrolan erosi. Ada beberapa cara mengawetkan tanah melalui metode vegetative antara laain: a. Penghijauan, yaitu penanaman kembali lahan gundul dengan jenis tanaman tahunaan. Jenis tanamannya antara lain, akasia,angsana, flamboyan.Fungsinya untuk mencegah erosi, mempertahankan kesuburan tanah, dan menyerap debu/kotoran di udara lapisan bawah. b. Reboisasi, yaitu penanaman kembali hutan gundul dengan jenis tanaman keras. Jenis tanamannya antara lain, pinus, jati, rasamala, dan cemara. Fungsinya untuk menahan erosi dan diambil hasilnya (kayunya). c. Penanaman secara kontur (contour strip cropping), yaitu menanam tanaman searah dengan garis kontur. Fungsinya untuk menghambat kecepatan aliran air dan memperbesar resapan air ke dalam tanah. Cara ini sangat cocok dilakukan pada lahan dengan kemiringan 3 - 8%. d. Penanaman tumbuhan penutup tanah (bufering), yaitu menanam lahan dengan tumbuhan keras (pinus, jati, cemara). Fungsinya untuk menghambat penghancuran tanah permukaan oleh air hujan, memperlambat erosi dan memperkaya bahan organic tanah. e. Penanaman tanaman secara berbaris (strip cropping), yaitu melakukan penanaman berbagai jenis tanaman secara berbaris (larikan). Penanaman berbaris tegak lurus terhadap arah aliran air atau arah angin. Pada daerah yang hampir datar jarak tanaman diperbesar, pada kemiringan lebih dari 8% jarak tanaman dipersempit. Fungsinya untuk mengurangi kecepatan erosi dan mempertahankan kesuburan tanah.
  • 24. SIAP UN GEOGRAFI Page 24 f. Pergiliran tanaman (croprotation), yaitu penanaman tanaman secara bergantian (bergilir) dalam satu lahan. Jenis tanamannya disesuaikan dengan musim. Fungsinya untuk menjaga agar kesuburan tanah tidak berkurang. 2. Metode Mekanik Metode mekanik adalah metode mengawetkan tanah melalui tehnik-tehnik pengolahan tanah yang dapat memperlambat aliran air. Beberapa cara yang umum dilakukan pada metode mekanik antara lain: 1) Pengolahan tanah menurut garis kontur (contour village), yaitu pengolahan tanah sejajar dengan garis kontur. Fungsinya untuk menghambat aliran air dan memperbesar resapan air. 2) Pembuatan tanggul/pematang/guludan bersaluran Pembuatan tanggul sejajar dengan kontur. Fungsinya agar air hujan dapat tertampung dan meresap dalam tanah. Pada tanggulnya dapat ditanami palawija. 3) Pembuatan teras (terrassering), yaitu membuat teras-teras (tangga-tangga) pada lahan miring dengan lereng yang panjang. Fungsinya untuk memperpendek panjang lereng, memperbesar resapan air dan mengurangi erosi. 4) Pembuatan saluran air (drainase), Saluran pelepasan air ini dibuat untuk memotong lereng panjang menjadi lereng yang pendek. Sehingga aliran air dapat diperlambat dan mengatur aliran air sampai ke sungai. Metode pengawetan tanah atau pengontrolan erosi menjadi sangat efektif apabila metode mekanik dipadukan atau dikombinasikan dengan metode vegetatif, misalnya terrassering dan bufering. Cara Pelestarian Lahan Potensial di Pantai, Dataran Rendah, Dan Pegunungan 1. Pelestarian Lahan Potensial di kawasan Pantai Untuk menjaga kelestarian lahan potensial di kawasan pantai antara lain: a. Tidak melakukan pengeringan rawa di kawasan pantai atau pengrusakan hutan bakau(mangrove). b. Membuat sistem saluran air yang dilengkapi dengan pintu air untuk mengatur pergantian air agar pH nya tetap. 2. Pelestarian Lahan Potensial di Dataran Rendah Pelestarian lahan potensial di dataran rendah antara lain dengan: a. Pembuatan/perbaikan saluran air (drainase) b. Penggunaan lahan secara teratur disesuaikan dengan kondisi fisisnya. c. Pemupukan tanah dalam jumlah seimbang, untuk menghindari keracunan atau kejenuhan tanah terhadap pupuk. d. Melakukan sistem pergiliran tanaman (crop rotation). 3. Pelestarian Lahan Potensial di Pegunungan/Perbukitan Usaha pencegahan terjadinya lahan kritis di pegunungan anatara lain: a. Penanaman pohon pelindung (tanaman penutup tanah) Fungsinya untuk menghambat penghancuran tanah lapisan atas oleh air hujan. Jenis tanaman yang paling cocok adalah tanaman reboisasi (pinus, jati, rasamala, dan cemara). b. Penanaman secara kontur, Yaitu melakukan penanaman searah dengan garis kontur. Fungsinya untuk menghambat kecepatan aliran air dan memperbesar resapan air. c. Penggunaan tehnik pengolahan lahan secara baik, Yaitu pengolahan tanah menurut garis kontur. Fungsinya untuk menghambat aliran air. d. Pembuatan teras. (sengkedan/terrassering), Fungsinya untuk mengurangi panjang lereng, memperbesar resapan air, danmengurangi erosi. e. Pembuatan tanggul/guludan bersaluran,Fungsinya agar air hujan dapat tertampung dan meresap dalam tubuh.
  • 25. SIAP UN GEOGRAFI Page 25 D.ATMOSFER 1. LAPISAN ATMOSFER 2) Troposfer Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer yang berada pada ketinggian 0 sampai dengan 10 km dari atas permukaan bumi. Gejala cuaca (awan, petir, topan, badai, dan hujan) terjadi di lapisan ini, 3) Stratosfer (Stratosphere) Lapisan stratosfer antara 15 - 55 km dari muka laut, Di zona stratopause merupakan konsentrasi gas ozon (O ) paling besar. Konsentrasi gas ozon di lapisan ini berfungsi sebagai pelindung bumi karena unsur-unsur radiasi matahari, seperti sinar gamma, sinar X, ultraviolet, dan inframerah dinetralkan oleh karena itu tidak membahayakan kehidupan makhluk hidup. 4) Mesosfer (Mesosphere) Di lapisan mesosfer, batu meteorit dihimpit oleh massa udara yang dingin. Akibatnya, terbakar dan hancur sebelum menyentuh muka bumi. Jadi, mesosfer berfungsi sebagai pelindung bumi dari benturan-benturan batuan meteorit. 5) Termosfer (Thermosphere) Lapisan termosfer dari 75 km sampai ketinggian yang belum diketahui. Lapisan bawah termosfer ini disebut ionosfer. Lapisan ionosfer ini antara 75 -375 km dan merupakan ruang tempat proses ionisasi atau pembentukan ionyang bermuatan listrik positif. Akibatnya, suhu di lapisan ini tinggi. Ionisasi adalah suatu proses penyerapan radiasi matahari oleh oksigen dan nitrogen menjadi atom- atom ion. Konsentrasi gas ion di ruang termosfer membentuk lapisan-lapisan yang dapat memantulkan gelombang radio.
  • 26. SIAP UN GEOGRAFI Page 26 2. CUACA DAN IKLIM a. Defnisi Cuaca dan Iklim Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan dalam jangka waktu yang singkat. Cuaca terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya pagi hari, siang hari, atau sore hari, dan keadaannya dapat berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Matahari adalah kendali iklim yang sangat penting dan sumber energi di bumi yang menimbulkan gerak udara dan arus laut. Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi darat dan air, tekanan tinggi dan rendah, massa udara, pegunungan, serta arus laut dan badai. Perlu Anda ketahui bahwa ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu yang mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi. b. Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim 1) Suhu Udara Suhu udara adalah suatu keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara atau derajat panas disebut Termometer.Keadaan suhu suatu tempat di permukaan bumi bergantung pada hal-hal sebagai berikut. a) Intensitas dan durasi harian dari energi matahari yang diterima di atmosfer di atas permukaan daerah. b) Pelenyapan energi dalam atmosfer terjadi oleh pemantulan, pemancaran, dan penyerapan. c) Kemampuan penyerapan di permukaan daerah. d) Sifat-sifat fisik permukaan daerah dan daerah sekitarnya. e) Pertukaran panas dalam penguapan (evaporasi), pengembunan (kondensasi), pembekuan (freezing), dan pencairan (melting) air. Banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut. 1) Lamanya Penyinaran Matahari Semakin lama matahari memancarkan sinarnya di suatu daerah, semakin banyak panas yang diterima bagian bumi itu. Keadaan cuaca yang cerah sepanjang hari akan semakin panas, jika dibandingkan dengan keadaan cuaca yang berawan sepanjang hari. 2) Sudut Datang Sinar Matahari Jika sudut datang sinar matahari di suatu daerah lebih tegak, panas yang diterima daerah tersebut cenderung lebih banyak, daripada sudut datang sinar matahari yang miring. Contohnya, di wilayah ekuator yang memiliki suhu paling tinggi, sudut datang sinar matahari relatif tegak. Di daerah ini sinar matahari selalu ada sepanjang tahun, sehingga rata-rata suhu yang ada di daerah ini relatif konstan. 3) Keadaan Permukaan Bumi Hal yang berkaitan dengan keadaan permukaan bumi ialah perbedaan warna batuan dan perbedaan sifat darat dan laut. Batuan yang berwarna cerah lebih cepat menerima panas jika dibandingkan dengan jenis batuan yang berwarna gelap. Bentuk permukaan daratan lebih cepat menerima panas jika dibandingkan dengan permukaan laut.
  • 27. SIAP UN GEOGRAFI Page 27 Pemanasan oleh bumi terjadi melalui proses sebagai berikut. a) Pemanasan langsung terjadi karena kontak langsung. b) Konveksi terjadi karena terjadi perpindahan udara. c) Turbulensi terjadi karena pergerakan udara yang tidak teratur, pada umumnya berputar-putar. d) Adveksi terjadi karena perpindahan udara ke arah horisontal atau mendatar. Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: Tx = temperatur rata-rata suatu tempat (x) yang dicari ( o C). T o = temperatur suatu tempat yang sudah diketahui ( o C). ∆h = Selisih tinggi tempat (m dpl) Contoh: Temperatur daerah Sukamakmur 20°C. Ketinggian tempatnya 700 m di atas permukaan laut. Berapakah temperatur rata-rata daerah Sukamakmur? Jawab: Diketahui: To = 20° C h = 700 m dpl Ditanyakan: Tx? Tx = 20 – 0,6 × 700 100 = 20 – (0,6 × 7) = 20 – 4,2 = 15,8° C 2) Angin Angin adalah udara yang bergerak. Ada tiga hal penting yang menyangkut sifat angin yaitu Kekuatan angin, Arah angin Kecepatan angin.Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya disebut isobar. Bidang isobar ialah bidang yang tiap-tiap titiknya mempunyai tekanan udara sama. Jadi perbedaan suhu akan menyebabkan perbedaan tekanan udara 𝑇𝑥 = 𝑇𝑜 − 0,6 × ∆ℎ 100
  • 28. SIAP UN GEOGRAFI Page 28 Jadi angin yang bertiup dari A ke B lebih kuat daripada angin yang bertiup dari P ke Q. b. Arah Angin Satuan yang digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah derajat.  1 derajat untuk angin arah dari Utara.  90 derajat untuk angin arah dari Timur.  180 derajat untuk angin arah dari Selatan.  270 derajat untuk angin arah dari Barat. c. Kecepatan angin Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin disebut anemometer. Sistem Angin. a. Angin Passat Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). a) Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara. b) Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan. b. Angin Anti Passat Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat c. Angin Barat Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utaradan Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan sebagai angin Barat. Pengaruh angin Barat di belahan bumiUtara tidak begitu terasa karena hambatan dari benua. d. Angin Timur Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerahdengan tekanan udara maksimum. e. Angin Muson (Musim) Angin muson ialah angin yang berganti arah secara berlawanan setiapsetengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiupangin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.  Pada bulan Oktober – April terjadi angin musim Barat akibatnya musim hujan di Indonesia  Pada bulan April – Oktober terjadi angin musim timur akibatnya musim kemarau di Indonesia f. Angin Siklon (Cyclone) dan Antisiklon (Anticyclone) Siklon (cyclone) ialah daerah depresi atau pusat barometris minimum. Angin siklon ialah angin yang gerakannya berputar menuju pusat Arah putaran siklon di Belahan Bumi Utara (di sebelah utara khatulistiwa) berlawanan dengan arah putaranjarum jam. Sebaliknya, di Belahan Bumi Selatan (di sebelah khatulistiwa) arah putarannya searah dengan jarum jam. Angin antisiklon ialah angin yang gerakannya berputar meninggalkan pusat. Terjadinya angin antisiklon disebabkan adanya daerah baromet-ris maksimum dikelilingi oleh daerah barometris minimum sehingga angin bergerak memutar keluar meninggalkan pusat.
  • 29. SIAP UN GEOGRAFI Page 29 g. Angin Lokal Di samping angin musim, di Indonesia juga terdapat angin lokal (setempat) yaitu sebagai berikut: 1) Angin darat dan angin laut Angin ini terjadi di daerah pantai. Pada siang hari daratan lebih cepat menerima panas dibandingkan dengan lautan. Angin bertiup dari laut ke darat, disebut angin laut. Sebaliknya, pada malam hari daratan lebih cepat melepaskan panas dibandingkan dengan lautan. Daratan bertekanan maksimum dan lautan bertekanan minimum. Angin bertiup dari darat ke laut, disebut angin darat. Angin darat & Angin laut 2) Angin lembah dan angin gunung Pada siang hari udara yang seolah-olah terkurung pada dasar lembah lebih cepat panas dibandingkan dengan udara di puncak gunung yang lebih terbuka (bebas), maka udara mengalir dari lembah ke puncak gunung menjadi angin lembah. Sebaliknya pada malam hari udara mengalir dari gunung ke lembah menjadi angin gunung.
  • 30. SIAP UN GEOGRAFI Page 30 3) Angin Jatuh yang sifatnya kering dan panas Angin jatuh atau Fohn ialah angin jatuh bersifatnya kering dan panas terdapat di lereng pegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyak terdapat di Indonesia dengan nama angin Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan Angin Brubu di Sulawesi Selatan). 3) Kelembaban Udara Ada dua macam kelembaban udara: a. Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapat di udara pada suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1 m³ udara. Rumus: b. Kelembaban udara relative(Q), ialah perbandingan jumlah uap air dalam udara (kelembaban absolut) dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung oleh udara tersebut dalam suhu yang sama dan dinyatakan dalam persen (%). Rumus : Contoh : Dalam 1 m³ udara yang suhunya 20° C terdapat 14 gram uap air (basah absolut = 14 gram), sedangkan uap air maksimum yang daat dikandungnya pada suhu 20° C = 20 gram. Jadi, kelembapan relatif udara itu = 14 20 × 100% = 70% Alat untuk mengukur kelembapan udara dinamakan hygrometer atau psychrometer. 4) Curah Hujan Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain: - Bentuk medan/topografi - Arah lereng medan - Arah angin yang sejajar dengan garis pantai - Jarak perjalanan angin di atas medan datar Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama disebut Isohyet. Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan atas: a. Hujan Frontal Hujan frontal adalah hujan yang terjadi di daerah front, yang disebabkan oleh pertemuan dua massa udara yang berbeda temperaturnya 𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 × 100% 𝑄 = 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟 𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 × 100%
  • 31. SIAP UN GEOGRAFI Page 31 b. Hujan Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/ Naik Tropis Disebut juga hujan zenithal karena pada umumnya hujan terjadi pada waktu matahari melalui zenith daerah itu. Semua tempat di daerah tropis itu mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun. c. Hujan Orografis/Hujan Naik Pegunungan Terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan yang makin ke atas makin dingin sehingga terjadi kondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai hujan. Hujan yang jatuh pada lereng yang dilaluinya disebut hujan orografis, c. Awan Awan ialah kumpulan titik-titik air/kristal es di dalam udara yang terjadi karena adanya kondensasi/sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara. Awan yang menempel di permukaan bumi disebut kabut
  • 32. SIAP UN GEOGRAFI Page 32 3. Klasifikasi Iklim a. Iklim Matahari Klasifikasi iklim matahari, didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. b. Iklim Kodrat (Menurut Koppen) Pembagian iklim ini disesuaikan dengan batas kehidupan tumbuh-tumbuhan dan sebagai batas daerah iklimnya dipergunakan garis isotherm pada bulan terpanas dan terdingin selama satu tahun. Iklim ini paling banyak dipergunakan orang. Klasifikasinya berdasarkan curah hujan dan temperatur. Koppen membagi iklim dalam 5 daerah iklim, dinyatakandengan simbol huruf. 1) Iklim A (Iklim Hujan Tropis) Temperatur bulan terdingin tidak kurang dari 18 o C, curah hujan tahunan tinggi, rata rata lebih dari 70 cm/tahun. Tumbuhan beraneka ragam. 2) Iklim B (Iklim Kering/Gurun) Terdapat di daerah gurun atau semiarid (steppa), curah hujan terendah 25,5 mm/tahun. Penguapan besar. 3) Iklim C (Iklim Sedang) Temperatur bulan terdingin 18 o C sampai –3 o C. 4) Iklim D (Iklim Salju atau Mikrothermal) Suhu rata-rata bulan terpanas lebih dari 10 o C, sedangkan suhu rata rata bulan terdingin – 3 o C.
  • 33. SIAP UN GEOGRAFI Page 33 5) Iklim E atau iklim Kutub, Terdapat di diderah Arctic dan Antartika. Suhu tidak pernah lebih dari 10 o C. Tidak mempunyai musim panas yang benar-benar panas. Berdasarkan klasifikasi Koppen, sebagian besar wilayah Indonesia beriklim A, di daerah pegunungan beriklim C, dan di Puncak Jaya Wijaya beriklim E. Tipe iklim A dibagi menjadi tiga subtipe yang ditandai dengan huruf kecil yaitu f, w, dan m sehingga terbentuk tipe iklim Af (iklim tropik basah), Aw (iklim basah tropik), dan Am (iklim basah tropik dengan musim kering yang singkat). Rincian pembagian iklim Koppen secara mendalam adalah sebagai berikut. Af = iklim hujan tropik Aw = iklim sabana tropik Bs = iklim stepa Bw = iklim gurun Cf = iklim hujan sedang, panas tanpa musim kering Cw = iklim hujan sedang, panas dengan musim dingin kering Cs = iklim hujan sedang, panas dengan musim panas yang kering Df = iklim hujan salju tanpa musim kering Dw = iklim hujan salju dengan musim dingin yang kering Et = iklim tundra Ef = iklim salju c. Iklim Schmidt – Ferguson Iklim Schmidt-Ferguson sering disebut Q model karena didasarkan atas nilai indeks nilai Q. d. Iklim Oldeman Seperti halnya metode Schmidt-Ferguson, metode Oldeman (1975) hanya memakai unsur curah hujan sebagai dasar klasifikasi iklim. Bulan basah danbulan kering secara berturut turut yang dikaitkan dengan pertanian untuk daerah daerah tertentu.
  • 34. SIAP UN GEOGRAFI Page 34 e. Iklim F. Junghuhn Junghuhn mengklasifikasi daerah iklim di Pulau Jawa secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuh- tumbuhan, 4. PERUBAHAN IKLIM GLOBAL Perubahan iklim adalah perubahan unsur unsur iklim yang mempunyai kecenderungan naik atau turun secara nyata. Dampak perubahan iklim yang diperkirakan akan menyertai pemanasan global adalah sebagai berikut: a. Mencairnya bongkahan es di kutub, sehingga permukaan laut naik. b. Air laut naik sehingga akan menenggelamkan pulau dan menghalangi mengalirnya air sungai ke laut yang menimbulkan banjir di dataran rendah. Kalau di Indonesia, seperti pantai utara Pulau Jawa, dataran rendah Sumatera bagian timur, Kalimantan bagian selatan, dan lain-lain. c. Perubahan iklim yang ekstrim dapat menimbulkan dampak buruk terhadap pola pertanian di Indonesia, sedangkan suhu bumi yang panas menyebabkan mengeringnya air permukaan, sehingga air menjadi langka. Tentunya hal ini memukul pola pertanian yang berbasis air. d. Meningkatnya risiko kebakaran hutan. e. El Nino dan La Nina merupakan gejala yang menunjukkan perubahan iklim.
  • 35. SIAP UN GEOGRAFI Page 35 E. HIDROSFER 1. Siklus Hidrologi Siklus air kecil Siklus air sedang Siklus air besar Terjadinya siklus air tersebut disebabkan oreh adanya proses-proses yang mengikuti gejala meteorologis dan klimatologis, antara lain: a. Evaporasi, yaitu penguapan benda-benda abiotik dan mbrupakan proses perubahan wujud air menjadi gas. penguapan di bumi 80% berasal dari penguapan air laut. b. Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan c. melalui stomata atau mulut daun. d. Evapotranspirasi, yaitu proses gabungan evaporasi dan transpirasi. e. Kondensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan. f. Adveksi, yaitu transportasi air pada gerakan horisontal seperti transportasi panas dan uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar. g. Presipitasi, yaitu segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke Bumi yang meliputi hujan air, hujan es dan hujan salju. h. Run off (aliran permukaan) yaitu pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui sungai dan anak sungai. i. Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakan air kedalam tanah melalui pori tanah secara vertikal. j. Perkolasi, yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori tanah secara horisontal. 2. Perairan darat, Mengenai jenis dan persebaran perairan darat ini antara lain danau, rawa, air, tanah, sungai, dan Daerah Aliran Sungai (DAS). a. Air Tanah 1) macam-macam jenis air tanah.
  • 36. SIAP UN GEOGRAFI Page 36 a) Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air tanah permukaan (Freatik) dan air tanah dalam. b) Air tanah permukaan (Freatik) adalah air tanah yang terdapat di atas lapisan tanah/batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di sumursumur, sungai, danau dan rawa termasuk jenis ini. c) Air tanah dalam, adalah air tanah yang terdapat di bawah lapisan tanah/ batuan yang tidak tembus air (impermeable). Untuk memperoleh air tanah jenis ini harus dilakukan pengeboran. Sumur bor atau artesis merupakan salah satu contoh sumur yang airnya berasal dari air tanah dalam. d) Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang berasal dari atmosfer (angkasa) dan air tanah yang berasal dari dalam perut bumi. 1) Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu air tanahberasal dari hujan dan pencairan salju. 2) Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya air tanah turbir (Connate water) yaitu air tanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen) 3) air tanah juvenil yaitu air tanah yang naik dari magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas. 2) Lapisan tanah kaitannya dengan kemampuan menyimpan dan meloloskan air Dibedakan atas empat lapisan yaitu: 1) Aquifer, yaitu lapisan yang dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah besar. Lapisan batuan bersifat permeabel, seperti pasir, kerikil, dan batupasir yang retak-retak; 2) Aquiclude, yaitu lapisan yang dapat menyimpan tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah yang berarti, seperti lempung, tuf halus, dan silt; 3) Aquifuge, yaitu lapisan yang tidak menyimpan dan mengalirkan air, contohnya batuan granit dan batuan yang kompak; 4) Aquitard, yaitu lapisan atau formasi batuan yang dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat meloloskan air dalam jumlah yang terbatas. 3) Sungai dan Jenis-jenisnya Berdasarkan pola alirannya sungai dibedakan menjadi 6 macam yaitu radial, dendritik, trellis, rektanguler dan pinate dan Radial atau menjari. Sungai Radial Sentrifugal. Sungai Radial Sentripetal. Sungai Dendritik. Sungai Trellis. Sungai Rektanguler. Sungai Pinate. Sungai Anular.
  • 37. SIAP UN GEOGRAFI Page 37 Bagian-bagian Sungai dan Ciri-cirinya a) Bagian hulu memiliki ciri-ciri: arusnya deras, daya erosinya besar, arah erosinya (terutama bagian dasar sungai) vertikal. Palung sungai berbentuk V dan lerengnya cembung (convecs), kadang- kadang terdapat air terjun atau jeram dan tidak terjadi pengendapan. b) Bagian tengah mempunyai ciri-ciri: arusnya tidak begitu deras, daya erosinya mulai berkurang, arah erosi ke bagian dasar dan samping (vertikal dan horizontal), palung sungai berbentuk U (konkaf), mulai terjadi pengendapan (sedimentasi) dan sering terjadi meander yaitu kelokan sungai yang mencapai 180 o atau lebih. c) Bagian hilir memiliki ciri-ciri: arusnya tenang, daya erosi kecil dengan arah ke samping (horizontal), banyak terjadi pengendapan, di bagian muara kadang-kadang terjadi delta serta palungnya lebar. 4) Daerah Aliran Sungai (DAS) DAS adalah bagian dari muka bumi yang airnya mengalir ke dalam sungai tertentu. Dengan perkataan lain, daerah aliran sungai yaitu wilayah tampungan air hujan yang masuk ke dalam wilayah air sungai. Jadi, sebuah sungai beserta anak-anak sungainya membentuk satu daerah aliran. Misalnya sungai Cimanuk dengan anak-anak sungainya disebut daerah aliran sungai Cimanuk. DAS, Citarum, DAS Bengawan Solo dan sebagainya. Daerah yang memisahkan antara daerah aliran sungai yang satu dengan daerah aliran sungai yang lainnya merupakan daerah punggungan, dinamakan watershed atau stream devide. Dalam satu DAS hanya ada satu induk sunga dan memiliki percabangan anak-anak sungai. Perhatikan satu satuan DAS pada gambar di bawah ini! 3. Perairan Laut a. Jenis Laut 1) Laut Transgresi (laut yang meluas), terjadi karena adanya perubahan permukaan laut secara positif (secara meluas). Contoh laut jenis ini adalah laut Jawa, laut Arafuru dan laut Utara. 2) Laut Ingresi, adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan tanah di dasar laut. Lubuk laut atau basin adalah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat. Contohnya lubuk Sulu, lubuk Sulawesi, lubuk Banda dan lubuk Karibia. Sedangkan Palung Laut atau trog adalah penurunan di dasar laut yang bentuknya memanjang 3) Laut Regresi, adalah laut yang menyempit. Penyempitan terjadi karena adanya pengendapan oleh batuan (pasir, lumpur dan lain-lain) yang dibawa oleh sungaisungai yang bermuara di laut tersebut banyak terjadi di pantai utara pulau Jawa.
  • 38. SIAP UN GEOGRAFI Page 38 Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan menjadi 4 wilayah (zona) yaitu: zona Lithoral, zona Neritic, zona Bathyal dan zona Abysal a. Zona Lithoral, adalah wilayah pantai atau pesisir atau shore. Di wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering juga disebut wilayah pasang-surut. b. Zona Neritic (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga pada wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Contohnya laut Jawa, laut Natuna, selat Malaka dan laut-laut di sekitar kepulauan Riau. c. Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara 150 m hingga 1800 m. Wilayah ini tidak dapat tertembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di wilayah Neritic. d. Zone Abyssal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang memiliki kedalaman di atas 1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan. Jenis hewan yang dapat hidup di wilayah ini sangat terbatas Pembagian wilayah perairan laut di Indonesia Batas Laut Nusantara, Batas Landas Kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusive (ZEE). A. Batas Laut Teritorial yaitu batas kedaulatan penuh negara Indonesia artinya negara-negara lain tidak diperbolehkanmemasuki wilayah ini tanpa izin negara kitaBatas Laut Teritorial ini ditarik sejauh 12 mil laut dari garis pantai yang terjauh menjorok ke laut (1 mil laut = 1,852 km). Abysal
  • 39. SIAP UN GEOGRAFI Page 39 B. Landas Kontinen (Continental Shelf) adalah bagian dari benua yang terendam oleh air lautBatas Landas Kontinen diukur dari garis dasar ke arah luar paling jauh 200 mil laut C. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah daerah-daerah yang berbatasan dengan laut bebas seperti sebelah selatan pulau Jawa dan sebelah barat pulau Sumatera yang berbatasan dengan Samudera Hindia atau Maluku Utara yang berbatasan dengan Samudera Pasifik ZEE diukur sejauh 200 mil laut dari garis pantai yang paling jauh menjorok ke laut (garis dasar) F. BIOSFER Biosfer (berasal dari kata bio = hidup dan sphaira = tempat/lapisan). Biosfer dapat dibagi menjadi tiga bagian lingkungan atau biocycle, yaitu air asin (lautan), air tawar (sungai, danau, dan kolam), dan daratan (tanah dan udara yang bersentuhan dengan tanah). Faktor-faktor Geografi yang Memengaruhi persebaran Flora dan Fauna 1. Klimatik (Iklim) ,Unsur-unsur iklim yang banyak memengaruhi jenis dan persebaran flora dan fauna, antara lain: Angin, Cahaya matahari, Tanah, Relief. Mahluk Hidup (Manusia & Hewan) 2. Edafik (Tanah) Sifat-sifat tanah, seperti teksturnya, strukturnya, kadar udara dan kadar air, suhunya, kadar kimiawi, serta unsur biologinya sangat menentukan jenis tanaman yang tumbuh di tempat itu. 3. Fisiografis (Relief) Perbedaan tinggi rendahnya muka bumi berpengaruh terhadap angin dan juga suhu. Sedangkan angin dan suhu berpengaruh terhadap tetumbuhan serta terhadap kehidupan hewan. 4. Biotik (Makhluk Hidup) hewan dan manusia dapat memengaruhi kehidupan di suatu tempat. Hewan, misalnya sapi, dengan cara memakan rumput, hewan itu dapat menggundulkan padang rumput dan mengubahnya menjadi padang pasir. Hal ini seperti yang terjadi di Pulau Sumba.
  • 40. SIAP UN GEOGRAFI Page 40 1. Fauna di Dunia Pengelompokan persebaran fauna di dunia dibagi menjadi beberapa wilayah persebaran (region) menurut Wallace yang digambarkan sebagai berikut: Keterangan A. Neartik B. Neotropik C. Palearktik D. Etiopian E. Oriental F. Australian 2. Flora di Dunia Faktor yang berpengaruh terhadap persebaran flora antara lain faktor geologi, iklim, sinar matahari, ketinggian tempat, kesuburan tanah, serta unsur biotic. Berdasarkan iklim, flora di dunia terdiri dari : 1. Hutan hujan tropik, : Vegetasinya yaitu hutan tropis 2. Hutan musim/gugur : Vegetasinya Tanaman yang daunya bias meranggas ex:Pohon Jati 3. Hutan sabana, : Vegetasi berupa padang rumput dan semak semak seperti akasia 4. Stepa. : Vegetasinya berupa Padang Rumput 5. Taiga : Vegetasinya Berupa Pohon corniver (Cemara) 6. Tundra : Vegetasinya berupa Lumut 3. Fauna di Indonesia Gambar 1.1. Peta daerah flora dan fauna di Indonesia menurut Wallace dan Weber. Sumber: Buku Geografi SMU, Drs. Priatna Sutisna, dkk. a. Berdasarkan keadaan geologi, flora dan fauna di Indonesia terdiri dari flora dan fauna jenis Asia, disebelah Timur dibatasi oleh garis Wallace. Flora dan fauna jenis Australia disebelah Barat dibatasi oleh garis Weber. Bagian tengah disebut flora dan fauna jenis peralihan. C A F B D E
  • 41. SIAP UN GEOGRAFI Page 41 Fauna Oriental/Asiatis Fauna endemik di daerah ini adalah, badak bercula satu di Ujung kulon Jawa Barat, Beo Nias di Kabupaten Nias, kijang, Bekantan/Kera Belanda dan Orang Utan Fauna Peralihan Komodo di P.Komodo dan pulau-pulau sekitarnya, tapir (kerbau liar), burung Kasuari di Pulau Morotai, Obi, Halmahera dan Bacan katak terbang. Tipe Australia . Ciri yangpaling khas di kawasan ini adalah mamalia berkantong. Di antaramamalia berkantong tersebut, beberapa jenis telah punah, yaitubeberapa jenis walabi dan bandikut, kanguru, kuskus, kaswari b. Berdasarkan iklim, flora di Indonesia terdiri dari hutan hujan tropik, hutan musim, hutan sabana, dan stepa. c. Usaha-usaha pelestraian flora dan fauna adalah: • ditetapkan daerah suaka alam dan cagar alam, • pembangunan penangkaran hewan, • pembangunan harus berwawasan lingkungan, • mendorong peningkatan nilai-nilai ilmiah, budaya, pendidikan, ekonomi, • penerapan UU Perlindungan Alam, • menetapkan flora dan fauna langka, • melakukan usaha-usaha pelestarian diluar usaha konservasi (pelestarian hutan, pelestarian satwa, dan biota air). d. Suaka alam dan margasatwa berfungsi melindungi lingkungan kehidupan, menjaga kesuburan tanah, menjaga tata air, sebagai obyek wisata, sumber devisa negara, sumber belajar, dan tempat penelitian.
  • 42. SIAP UN GEOGRAFI Page 42 G. ANTHROPOSFER A. Pendataan Kependudukan Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui beberapa cara yaitu sensus penduduk, survey penduduk dan registrasi penduduk a. Sensus Penduduk (cacah jiwa) yaitu penghitungan jumlah penduduk oleh Pemerintah dalam jangka waktu tertentu secara serentak. Sensus penduduk dilaksanakan tiap 10 tahun dan dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Pemerintah Indonesia telah melaksanakan sensus penduduk pada tahun 1930, 1961, 1970, 1980, 1990 dan 2000. Dan yang akan datang berarti 2010. Sensus penduduk ada dua macam yaitu: - Sensus De Facto yaitu penghitungan/pencacahan terhadap setiap penduduk yang berada di suatu wilayah ketika sensus dilaksanakan. - Sensus De Yure yaitu penghitungan/pencacahan terhadap penduduk yang benarbenar bertempat tinggal di wilayah yang dilaksanakan sensus. Jadi penduduk yang hanya bertamu atau menumpang tidak ikut didata. *Di Indonesia digunakan kriteria sensus de facto. Metode Yang digunakan dalam sensus: Canvaser : Petugaas mengisi formulir pendataan penduduk House Holder : Kepala keluarga yang mengisi sendiri (dinegara maju) b. Survey penduduk yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan penelitian dan menyediakan data statistik kependudukan pada waktu dan tempat tertentu. Survey yang dilakukan meliputi survey ekonomi nasional, survey angkatan kerja nasional dan survey penduduk antar sensus (SUPAS). c. Registrasi yaitu proses kegiatan pemerintah yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan pekerjaan secara rutin. Pencatatan ini terutama dilakukan di tingkat pemerintahterendah yaitu kelurahan. B. Pertumbuhan Penduduk 1. Menghitung Pertumbuhan Penduduk Untuk menghitung pertumbuhan penduduk digunakan rumus: a. Pertumbahan penduduk alami atau natural increase artinya pertambahan penduduk yang dihitung dari selisih antara kelahiran dan kematian b. Pertumbuhan penduduk Total artinya pertambahan penduduk yang dihitung dari selisih antara kelahiran , kematian, dan selosih antara imigrasi dan emigrasi. Ket: P = Pertambahan penduduk L = Jumlah kelahiran (natalitas) dalam 1 tahun M = Jumlah kematian (mortalitas) dalam satu tahun I = Jumlah penduduk yang masuk (imigrasi) E = Jumlah penduduk yang keluar (emigrasi) Contoh Soal:
  • 43. SIAP UN GEOGRAFI Page 43 Penduduk suatu negara pada pertengahan tahun 1999 berjumlah 24.500.000 jiwa. Pada tahun tersebut terdapat kelahiran 1.300.000 jiwa dan kematian 700.000 jiwa. Migrasi masuk 20.000 jiwa dan migrasi keluar 15.000 jiwa. Dari data tersebut hitunglah! a. pertumbuhan penduduk alami b. pertumbuhan penduduk migrasi c. pertumbuhan penduduk total (sosial) Ingat! perhitungan di atas untuk menghitung pertumbuhan, dengan prosentase (%). Sedangkan bila ditanyakan jumlah/angka pertambahan kelahiran alaminya, maka perhitungannya lebih sederhana tanpa prosentase.Untuk menentukan tinggi rendahnya pertumbuhan penduduk suatu negara, kriteria yang digunakan adalah: a. kurang dari 1% digolongkan rendah b. antara 1% – 2% digolongkan sedang c. lebih dari 2% digolongkan tinggi c. Proyeksi Penduduk yaitu perhitungan perkiraan jumlah penduduk untuk beberapa tahun mendatang: Rumus Aritmatika Rumus Geometrik Rumus Eksponensial Pn = Po (1+ r.n) Pn = Po (1+ r)n Pn = Po . ern Rumus: Pn = Jumlah penduduk setelah n tahun ke depan. Po = Jumlah penduduk tahun awal 1 = Konstante (angka tetap) r = Pertumbuhan penduduk (dalam %) n = Selisih tahun antara Pt dan Po. e = Eksponensial = 2.7 Contoh soal: Wilayah A berpenduduk 50.000 jiwa pada tahun 2005 dan pertumbuhan penduduknya adalah 2% per tahun. Berapakah jumlah penduduk wilayah A setelah 5 tahun kemudian? Penyelesaian: Pn = Po (1 + r.n) = 50.000 (1 + 0,02.5) = 50.000 + 5.000 = 55.000 jiwa Jumlah penduduk wilayah A setelah 5 tahun mendatang atau tahun 2010 adalah 55.000 jiwa
  • 44. SIAP UN GEOGRAFI Page 44 d. Proyeksi penduduk lipat ganda (Doubling Time) Rumus yang digunakan: Ket : DT = Proyeksi Doubling Time 70 = konstante r = Presentase pertumbuhan penduduk i = 1 tahun Contoh soal: Pada tahun 2000 penduduk Indonesia berjumlah 209.597.000. Pertumbuhan penduduk 1,6%. Kapan penduduk menjadi dua kali lipat jumlahnya dan berapa jumlahnya? Penyelesaian soal: Jadi dengan pertumbuhan 1,6% pertahun, penduduk akan menjadi dua kali lipat dalam waktu 44 tahun.Ini berarti menjadi dua kali lipat = 2000 + 44 = tahun 2044. Pada tahun 2044 penduduk Indonesia diproyeksikan menjadi 2 x 209.597.000 = 419.194.000 jiwa Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas) dan perpindahan penduduk (migrasi). C. Kelahiran(Natalitas) 1. Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate) CBR = Crude Birth Rate (angka kelahiran kasar) B = Jumlah kelahiran dalam satu tahun P = Jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun 1000 = konstanta 2. Angka kelahiran menurut kelompok umur (Age Specific Fertiliy Rate)disingkat ASFR) ASFRx = Angka kelahiran menurut kelompok umur x Bx = Jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur x Pfx = Jumlah wanita pada kelompok umur x K = Konstanta (angka 1000) X = Umur wanita kelompok umur tertentu yang umumnya dihitung tiap 5 tahun seperti 15 – 19 tahun, 20 – 24 tahun dan seterusnya. Contoh soal: Suatu daerah pada tahun 2000, terdapat penduduk wanita berusia 24-30 tahun berjumlah 30.000 jiwa. Jumlah kelahiran pada usia tersebut berjumlah 1.500 jiwa. Berapakah besar angka kelahiran khusus (ASFR)?
  • 45. SIAP UN GEOGRAFI Page 45 Angka kelahiran 50 berarti tiap 1000 wanita berusia 24-30 tahun terdapat kelahiran 50 bayi. Hasil perhitungan ASFR ini lebih teliti dibanding dengan perhitungan CBR (kelahiran besar) karena dilihat per kelompok umur dan jenis kelamin. D. Kematian(Mortalitas) 1. Angka kematian kasar (Crude Death Rate = CDR) Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu. Dimana: CDR = Angka Kematian kasar D = Jumlah kematian pada pertengahan tahun 1000 = Konstanta (k) Contoh soal: Jumlah penduduk Jakarta pertengahan tahun 2000 berjumlah 11.000.000 orang. Pada tahun tersebut terdapat kematian 200.000 orang.Hitung berapa angka kematian kasarnya! CDR 18 artinya tiap 1000 penduduk terdapat kematian 18 jiwa dalam waktu satu tahun. Penggolongan angka kematian kasar adalah: - Rendah, jika angka kematian 9 – 13. - Sedang, jika angka kematian 14 – 18. - Tinggi, jika angka kematian lebih dari 18. 2. Angka kematian khusus menurut umur tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR) Angka ini dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atauusia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah. Ket: ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x) Dx = Jumlah kematian pada umur tertentu selama satu tahun Px = Jumlah penduduk pada umur tertentu 1000 = Konstanta (k)
  • 46. SIAP UN GEOGRAFI Page 46 Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas) - Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu. - Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua. - Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki. - Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua. - Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki- laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi. - Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlahanak. - Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun. - Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. - Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anakdiberikan hanya sampai anak ke – 2. - Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan. Faktor pendukung kematian (pro mortalitas) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas) - Sarana kesehatan yang kurang memadai. - Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan - Terjadinya berbagai bencana alam - Terjadinya peperangan - Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri - - Tindakan bunuh diri dan pembunuhan. - Lingkungan hidup sehat. - Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap. - Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain. - Tingkat kesehatan masyarakat tinggi. - - Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk. 3. Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) Keterangan: IMR = Angka kematian bayi. Do = Jumlah kematian bayi yang berumur < 1 tahun. B = Jumlah kelahiran per tahun. Contoh soal: Di Desa Sekar Mulia pada tahun 2005 telah terjadi kelahiran 160bayi. Dari jumlah kelahiran tersebut, 20 bayi meninggal. Berapakahangka kematian bayi di Desa Sekar Mulia? Penyelesaian: E. Komposisi Penduduk 1. Sex Ratio Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di daerah/Negara tertentu pada tahun tertentu disebut perbandingan jenis kelamin (Sex Ratio) Contoh: Suatu daerah terdapat penduduk laki-laki berjumlah 185.000, sedang perempuan berjumlah 197.000. Hitunglah Sex Rationya! Sex Ratio 94 artinya setiap 100 perempuan terdapat 94 orang laki-laki. Piramida Penduduk 𝐼𝑀𝑅 = 𝐷𝑜 𝐵 × 1000
  • 47. SIAP UN GEOGRAFI Page 47 Gambar 3. Piramida Penduduk 2. Rasio ketergantungan (dependency ratio) yaitu angka perbandingan yang menunjukkan besar beban tanggungan dari kelompok usia produktif. Usia produktif (15 – 64 tahun) selain menanggung kebutuhan hidup dirinya juga menanggung kebutuhan hidup golongan usia muda (0 – 14 tahun) dan golongan tua (65 tahun ke atas). Rumus untuk menghitungnya: Makin besar rasio ketergantungan, makin besar beban yang ditanggung oleh kelompok usia produktif. Apabila suatu negara besarnya rasio ketergantungan misalnya 65 berarti setiap 100 orang penduduk yang produktif menanggung beban hidup orang yang belum atau tidak produktif sebanyak 65 orang. 3. Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk Aritmatik Kepadatan penduduk agraris
  • 48. SIAP UN GEOGRAFI Page 48 NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR 4 Menganalisis sumber daya alam serta kaitannya dengan kehidupan manusia. Mengidentifikasi sumber daya alam yang berhubungan dengan aspek geografi. Mendeskripsikan pemanfaatan sumber daya alam untuk mendukung kegiatan ekonomi penduduk. a. Pengertian Sumber Daya Alam Yang dimaksud dengan sumber daya alam (Natural Resources) adalah semua kekayaan bumi baik yang bersifat biotic ataupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia. b. Jenis-jenis Sumber Daya Alam c. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Ekofiensi Pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip ekofiensiadalah menggunakan sumber daya alam dengan biaya yang murahdan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Ekofiensi mempunyai dua prinsip, yaitu prinsip mengoptimalkan daya dukung lingkungan dan prinsip kedua meningkatkan efisiensi bahan baku. Contoh penerapan prinsip ekofiensi dalam kehidupan sehari-hari, seperti: 1) menghemat penggunaan listrik, 2) menghemat penggunaan air, 3) menggunakan bensin super tanpa timbal untuk kendaraan, 4) mendaur ulang kertas yang tidak terpakai, 5) menjadikan sampah sebagai sampah atau pupuk, 6) mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai (reuse), 7) menggunakan kembali barang yang sudah dipakai (recycle), 8) mengurangi eksploitasi yang berlebihan terhadap alam (reduce).
  • 49. SIAP UN GEOGRAFI Page 49 NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR 5 Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup. Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup. Mengkaji lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan. Mendeskripsikan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan. 1. Pengertian Lingkungan Hidup Lingkungan hidup adalah sistem kehidupan di mana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem. Dari dua pengertian di atas, maka sesungguhnya ilmu lingkungan mempelajari hubungan antara makhluk hidup atau biotik, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan beserta segala sesuatu dengan yang berada di sekitarnya, baik unsur fisik, sepertI batu-batuan, air, udara, angin, dan sebagainya, yang membentuksuatu kesatuan atau sistem (ekosistem) serta hubungannya yang bersifat imbal balik. Lingkungan hidup juga dapat dipandang dari aspek biologi, fisik, manusia, dan sosial. a. Dari aspek biologi, lingkungan biologi merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang berupa organisme hidup(selain manusia sendiri), misalnya hewan kecil (kuman) sampai hewan besar (gajah) dan tumbuhan kecil (rumput) sampai tumbuhan besar (pohon kelapa). b. Lingkungan fisik manusia merupakan lingkungan alam yang mengelilingi atau berada di sekitar manusia. Lingkungan ini meliputi faktor: 1) Iklim 2) Bentuk lahan (contoh: dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan). 3) Tanah 4) Perairan (seperti sungai, danau, mata air, rawa, dan laut). 5) Vegetasi (contoh: hutan, padang rumput, flora, dan gurun). 6) Mineral tambang. c. Lingkungan sosial merupakan lingkungan manusia dalam masyarakat yang berada di sekitarnya, misalnya tetangga, teman sekerja, dan orang lain. 2. Pemanfaatan Lingkungan bagi Pembangunan Pembangunan dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di lingkungan. Berbagai jenis kegiatan pembangunan dilakukan dengan memanfaatkan lingkungan antara lain reklamasi, peningkatan lahan garapan dan hasil panen, serta pengembangan transportasi dan perhubungan. 3. Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumberdaya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masadepan. Manfaat lingkungan hidup antara lain sebagai berikut. a. Tempat hidup manusia dan melakukan kegiatannya. b. Tempat hidup hewan dan tumbuhan. c. Sumber bahan pangan. d. Sumber bahan baku atau bahan mentah.
  • 50. SIAP UN GEOGRAFI Page 50 e. Sumber bahan tambang dan mineral. f. Sumber energi atau bahan bakar. 4. Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Untuk pelestarian fungsi lingkungan hidup maka dilakukan upaya terpadu dalam pengelolaan lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian. NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR 6 Menganalisis keterampilan dasar peta/pemetaan dalam memahami fenomena geosfer. Menerapkan keterampilan dasar pemetaan pada pembuatan peta. Menganalisis penggunaan peta untuk penentuan lokasi kegiatan ekonomi penduduk. 2. PETA 1. jenis-jenis Jenis peta berdasarban skalnya. a. Peta kadaster skalal 1: 100 -1: 5.000 b. Peta skala besar skala 1 : 5.000 - I : 250.000 c. Peta skala sedang skala 1 : 250.000 - 1 : 500.000 d. Peta skala kecil skala 1 : 500.000 - 1 : 1000.000 e. Peta geografi skala > 1: 1.000.000 Jenis peta berdasarkan isinya. a. Peta umum yaitu peta yang menggambarkan informasi secara umum meliputi kenampakan fisik maupun sosial ekonomi. Ada dua macam peta umum yaitu: peta topografi dan peta korografi. Perbedaan kedua peta umum tersebut terletak pada skalapetanya. b. Peta khusus yaitu peta yang menggambarkan informasi khusus atau berdasarkan topik-topik tertentu. 2. Proyeksi Peta. Cara membuat peta diantaranya dengan menggunakan proyeksi peta. Proyeksi peta yaitucara menggambarkan garis-garis paralel dan meridian dari permukaan bumi yang lengkung ke bidang datar. Proyeksi peta ada empat yaitu: a. Proyeksi zenital (azimuthal) yaitu proyeksi permukaan bumi dengan bidang proyeksi menyinggung bagian bola bumi. Titik singgung tersebut dapat terletak di kutub, ekuator, atau antara kutub dan ekuator.
  • 51. SIAP UN GEOGRAFI Page 51 b. Proyeksi kerucut (conic) yaitu proyeksi yang dilakukan dengan cara memperoyeksikan permukaan bumi pada kerucut yang menyinggung sepanjang satu lingkaran dengan kedudukan sumbu kerucutnya tegak lurus terhadap sumbu bumi, kemudian dibuka. c. Proyeksi silinder (cyllndrlc) yaitu proyeksi yang diperoleh dengan cara memproyeksikan permukaan bola bumi pada bidang silinder dimana kedudukan silindernya menyinggung ekuator. d. Proyeksi unik (unique) yaitu proyeksi Bumi yang lengkung menuju bidang datar dari hasil pengembangan para ahli. Contoh proyeksi unik yaitu proyeksi homolografik Mollweide, proyeksi homolosin Goode, dan proyeksi Eckart IV. 3. Syarat peta dikatakan baik a. Equiualent, artinya luas pada peta sebanding dengan luas permukaan bumi. b. Conform artinya bentuk pada peta sama dengan bentuk aslinya. c. Equidistant artinya jarak pada peta sebanding dengan jarak sebenarnya. Berdasarkan isinya peta dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu: peta umum dan peta khusus (tematik). Peta umum ada 2 jenis yaitu: peta topografi dan peta chorografi Peta topografi yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis yang menghubungkan tempat- tempat yang mempunyai ketinggian sama Penjelasan : a) Komponen-komponen/Kelengkapan Peta: 1. Judul peta 2. Skala peta 3. Legenda atau keterangan 4. Tanda arah atau orientasi 5. Simbol dan warna 6. Sumber dan tahun pembuatan peta 7. Proyeksi peta 8.inset b) Symbol pada peta, Ada 3 bentuk yaitu : c) Skala Peta yaitu perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi, dengan satuan ukuran yang sama. Contoh: skala 1 : 500.000 artinya 1 bagian di peta sama dengan 500.000 jarak yang sebenarnya, apabila dipakai satuan cm maka artinya 1 cm jarak di peta sama dengan 500.000 cm (5 km) jarak sebenarnya di permukaan bumi. 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑃𝑒𝑡𝑎 = 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑂𝑏𝑦𝑒𝑘 𝑑𝑖 𝑃𝑒𝑡𝑎 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑂𝑏𝑦𝑒𝑘 𝑑𝑖 𝐿𝑎𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
  • 52. SIAP UN GEOGRAFI Page 52 Mengkonversi atau merubah skala 4> Memperbesar dan memperkecil peta
  • 53. SIAP UN GEOGRAFI Page 53 Kontur Menghitung Gradien Misal jarak B - C = 2 cm, skala peta 1 : 50.000, jarak di lapangan = 2 cm x 50.000 = 100.000 cm = 1000 m Beda Tinggi B-C adalah 100 – 25 = 75 meter. Gradien = 75 / 1000 = 0,075 derajat = 7,5 % d) Sudut Arah (Azimuth) Arah orientasi merupakan salah satu unsur utama dalam proses pengukuran untuk membuat peta, khususnya peta umum. Pada umumnya setiap peta memiliki arah utama yang ditunjukkan ke arah atas (utara). Terdapat 3 (tiga) arah utara yang sering digunakan dalam suatu peta. a. Utara magnetis, yaitu utara yang menunjukkan kutub magnetis. b. Utara sebenarnya (utara geografis), atau utara arah meridian. c. Utara grid, yaitu utara yang berupa garis tegak lurus pada garis horizontal di peta. Perbedaan sudut antara utara magnetis dengan arah dari suatu obyek ke tempat obyek lain searah jarum jam disebut sudut arah atau sering disebut azimuth magnetis Contoh: Azimuth Magnetis AB (Az, AB) = 70º Azimuth Magnetis AC (Az, AC) = 310º Pada gambar 2.3, menunjukkan kenampakan gunung dengan puncaknya yang digambarkan menjadi peta kontur. Pada gambartersebut, A daerah curam, B daerahlandai dan C daerah cekungan dipuncak.
  • 54. SIAP UN GEOGRAFI Page 54 e) Sudut Bearing Model bearing, yaitu penentuan arah dengan menghirung besar sudut berdasarkan arah utara. Contoh Pembacaan: Sudut α =U 40' B Sudut β =U 35' T 3. Penempatan Lokasi Industri 1. Faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi industri adalah bahan baku yang digunakan, sumber tenaga/energi, pasar, tenaga kerja dan biaya angkutan, modal, teknologi, peraturan dan lingkungan. a. Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam berproduksi pada industri. b. Sumber tenaga/energi yang dimaksud adalah sumber tenaga/energi yang digunakan dalam berproduksi yang dapat berupa tenaga hewan, tenaga angin, tenaga air, tenaga listrik, tenaga panas bumi, tenaga matahari, tenaga uap, minyak bumi dan batubara. c. Pasar yang dimaksud adalah keberadaan konsumen atau orang yang akan memanfaatkan hasil industri. d. Tenaga kerja yang dimaksud adalah tenaga manusia yang dipergunakan dalam berproduksi. Hal ini berkaitan dengan biaya tenaga kerja dengan kualifikasi dan tingkat ketrampilan tertentu. e. Biaya angkut termasuk merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut bahan baku di dalamnya berkaitan dengan kemudahan mendatangkan bahan baku ke lokasi industri dan biaya pengangkutan hasil produksi ke konsumen. f. Teknologi dalam hal ini berkaitan dengan sarana dan prasarana pendukung pada industri seperti peralatan, mesin, dan lain-lainnya. g. Peraturan dalam hal ini berkaitan dengan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah yang mengatur tentang tata guna lahan termasuk di dalamnya penentuan lokasi industri. h. Lingkungan yang dimaksud berkaitan dengan kepadatan penduduk di sekitar lokasi industri dalam hal ini berkaitan dengan sumber tenaga kerja dan dampak pencemaran lokasi industri terhadap lingkungan 2. Aglomerasi industri adalah kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok atau pemusatan industri pada suatu wilayah tertentu dengan tujuan agar pengelolaanya dapat optimal. Teori lokasi Weber menggambarkan lokasi pemasaran dan bahan baku yang berbentuk segitiga. Untuk mengetahui suatu industry berorientasi pada bahan baku atau pada pasar weber membuat rumusan tentang indeks material 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑑𝑖 Contoh: Industri yang membuat barang jadi 2 ton membutuhkan bahan baku 4 ton, maka indeks materialnya 4:2 = 2. Maka sebaiknya industry tsb dekat bahan baku.
  • 55. SIAP UN GEOGRAFI Page 55 NO STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR 7 Menganalisis pemanfaatan citra penginderaan jauh dan SIG sebagai media informasi fenomena geosfer. Menginterpretasi pemanfaatan Penginderaan Jauh sebagai sumber informasi fenomena geosfer. Mendeksripsikan Sistem Informasi Geografi sebagai media informasi fenomena geosfer. A. PENGINDERAAN JAUH 1. Pengertian Penginderaan Jauh Beberapa ahli berpendapat bahwa inderaja merupakan teknik yang dikembangkan untuk memperoleh data di permukaan bumi, jadi inderaja sekedar suatu teknik. 2. Komponen Sistem Pengindraan Jauh a. Sumber Tenaga o Pengindraan Jauh Sistem Pasif, Pada pengindraan jauh sistem pasif, tenaga yang menghubungkan perekam dengan objek di bumi dengan menggunakan tenaga alamiah yaitumatahari (dengan memanfaatkan tenaga pantulan), sehingga perekamannya hanya bisa dilakukan pada siang hari dengan kondisi cuaca yang cerah. o Pengindraan Jauh Sistem Aktif, Pada pengindraan jauh sistem aktif, perekamannya dilakukan dengan tenaga buatan (dengan tenaga pancaran), sehingga memungkinkan perekamannya dapat dilakukan pada malam hari maupun siang hari, dandi segala cuaca. b. Atmosfer Atmosfer mempunyai peranan untuk menghambat dan mengganggu tenaga atau sinar matahari yang datang (bersifat selektif terhadap panjang gelombang).Bagian darispektrum elektromagnetik yang mampu menembus atmosfer dan sampai ke permukaan bumi disebut jendela atmosfer. c. Interaksi antara Tenaga dan Objek Setiap objek mempunyai sifat tertentu dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor. Objek yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga akan tampak lebih cerah, sedangkan objek yang pantulan atau pancarannya sedikit akan tampak gelap.
  • 56. SIAP UN GEOGRAFI Page 56 d. Sensor Sensor berfungsi untuk menerima dan merekam tenaga yang datang dari suatu objek. Kemampuan sensor dalam merekam objek terkecil disebut dengan resolusi spasial e. Perolehan Data Perolehan data dapat dilakukan dengan cara manual secara visual, maupun dengan numerik atau digital. Perolehan data dengan menggunakan cara manual yaitu cara memperoleh data dengan menginterpretasi foto udara secara visual dengan alat bantu (stereoskop) .Perolehan data dengan cara numerik atau digital yaitu dengan menggunakan data digital melalui komputer. stereoscop f. Pengguna Data Tingkat keberhasilan dari penerapan sistem pengindraan jauh ditentukanoleh pengguna data, Berdasarkan kerincian,keandalan, dan kesesuaian data dari sistem pengindaraan jauh akan menentukandapat diterima atau tidaknya data pengindraan jauh oleh pengguna (user) 3. Hasil pengindraan jauh adalah Citra, Citra dapat dibedakan atas citra foto (photographyc image) atau foto udara dan citra non foto (non-photograpyc image). 1. Citra Foto a. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik 1) Foto Ultraviolet yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultraviolet dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer. Cirinya tidak banyak informasi yang dapat disadap, tetapi untuk beberapa objek dari foto ini mudah pengenalannya karena tingkat kontrasnya yang besar. Foto ini sangat baik untuk mendeteksi tumpahan minyak di laut, membedakan atap logam yang tidak dicat, jaringan jalan aspal, dan daerah batuan kapur. 2) Foto Ortokromatik yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum tampak dari saluran biru hingga hijau (0,4–0,56 mikrometer). Cirinya banyak objek yang tampak jelas. Foto ini bermanfaat untuk studi pantai karena film nya peka terhadap objek di bawah permukaan air hingga kedalaman kurang lebih 20 meter. Foto ini juga sangat baik untuk survei vegetasi karena daun hijau tergambar dengan kontras. 3) Foto Pankromatik yaitu foto yang menggunakan seluruh spektrum tampak mata mulai dari warna merah hingga ungu. Kepekaan film hampir sama dengan kepekaan mata manusia. Cirinya, warna objek sama dengan kesamaan mata manusia. Foto pankromatik baik untuk mendeteksi pencemaran air, kerusakan banjir, penyebaran air tanah, dan air permukaan. 4) Foto Inframerah Asli (True Infrared Photo) yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum inframerah dekat hingga panjang gelombang 0,9–1,2 mikrometer yang dibuat secara khusus. Cirinya, dapat mencapai bagian dalam daun sehingga rona pada foto infra merah tidak ditentukan warna daun tetapi oleh sifat jaringannya. Foto inframerah asli baik untuk mendeteksi berbagai jenis tanaman termasuk tanaman yang sehat atau yang sakit.