SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Nama : Maya Dwi Indrawati
NIM : 5517110048
Dosen Pengampu : Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, Pre-MSc,MM,CMA
Forum 6 :
PT Indosat Tbk. telah dijual oleh Asia Mobile Holding Pte.Ltd kepada Qatar Telecom. Asia Mobile
merupakan anak perusahaan Temasek Holding. Perusahaan itu merupakan kongsi yang didirikan oleh
Qatar Telecom dan Singapore Technologies Telemedia dan mayoritas saham kepemilikannya (75
persen) dimiliki Singapore Technologies Telemedia. Dengan pembelian seluruh saham Asia Mobile oleh
Qatar Telecom (40,8 persen), maka Temasek Holding tidak memiliki keterlibatan di Indosat. Dari
akuisisi itu, Asia Mobil menangguk untung hingga Rp 16 triliun lebih.
Disebut mengejutkan karena dua hal. Pertama, penjualan itu dilakukan pada akhir pekan, ketika pasar
sedang libur dan karena itu tanpa tercium oleh media. Beberapa media yang memberitakan akuisisi
tersebut pada Minggu hanya mendapatkan tembusan siaran pers yang dikeluarkan oleh Asia Mobile
dan Qatar Telecom. Kedua, nilai transaksinya yang mencapai Rp 16 triliun lebih. Nilai itu artinya
melonjak lebih dari tiga kali lipat dibandingkan harga penjualan Indosat oleh Pemerintah Republik
Indonesia kepada Temasek Holding seharga Rp 5 triliun pada 2002.
Dengan kata lain dalam waktu lima tahun, modal Temasek Holding bukan saja telah kembali, tapi
bahkan sudah menangguk untung berlipat. Jika rata-rata setiap tahun Indosat membukukan laba Rp 1
triliun bisa dibayangkan, keuntungan yang dikantongi oleh Temasek selama lima tahun.
Penjualan Indosat oleh Temasek kepada Qatar Telecom tentu tak bisa disalahkan. Bisnis adalah bisnis.
Siapa yang pintar berdagang tentu dia yang akan meraih untung, dan Temasek dalam kasus
penjualan Indosat adalah pedagang yang bukan saja beruntung, melainkan juga pedagang yang
pintar.
Mereka sejak awal sudah paham, bisnis telekomunikasi adalah bisnis masa depan, yang tak akan
segera padam bahkan bisa bertahan lama. Sebelum itu Temasek juga sudah membeli saham PT
telkomsel Tbk.
Bagi para pembeli asing termasuk Temasek, Indosat adalah ibarat angsa yang dipastikan akan
menghasilkan telur. Pada saat dibeli oleh Temasek, jumlah pelanggan seluler Indosat masih sekitar 3,5
juta namun hingga dijual kepada Qatar telecom, pelanggan Indosat sudah mencapai 16,7 juta
pelanggan atau nyaris tujuh kali lipat jumlah penduduk Singapura.
Dari sisi laba, Indosat terus meraup angka paling sedikit 25 persen dari nilai investasi awal Temasek
sebesar Rp 5 triliun, atau sekitar Rp 1,25 triliun. Hingga akhir 2006, BUMN Singapura itu mampu
meraup pendapatan usaha Rp 12,3 triliun. Sebanyak 75,4 persen dari pendapatan itu disumbangkan
oleh bisnis selulernya dan itu disumbangkan oleh Indosat.
Kejadian pada penjualan Indosat itu seharusnya menyadarkan pemerintah yang sekarang, bahwa
menjual BUMN strategis bukanlah pekerjaan mendesak apalagi sebuah keharusan. Banyak pemerintah
di dunia ini memiliki BUMN yang strategis dan bagus karena memang ada kemauan dari
pemerintahannya untuk membuat bagus. Negara ini butuh BUMN yang meminjam istilah Renald
Kasali, bisa menjadi powerhouse, seperti halnya setiap negara memilikinya. Bagi profesional yang
bekerja BUMN, kasus Indosat seharusnya juga menjadi cambuk, untuk antara lain mengelola BUMN
secara profesional, tidak bersedia diintervensi oleh pemerintah dan parlemen, dan memangkas biaya
ekonomi tinggi dan perilaku tidak efisien.
Menurut pendapat saya kenapa bisa terjadi sumberdaya dan kekayaan bumi Indonesia tetapi
sebagian besar sahamnya dimiliki asing adalah :
1. Kurangnya rasa nasionalisme dan wawasan kebangsaan
2. adanya korupsi dan kolusi dan nepotisme.
3. Kurangnya sumber daya manusia dan tekhnologi yang mampu mengelola sumber daya
alam
4. Kurangnya pendanaan.
Sebagai contoh ; Blok Mahakam ( sector migas ) yang masih banyak memiliki cadangan gas. Dengan
potensi cadangan tersebut Blok Mahakam bisa menjadi sumber devisa dengan pendapatan ratusan
milliar dolar Amerika. Tapi faktanya, malah justru menjadi santapan lezat pihak asing.
Sudah waktunya pemerintah Indonesia bersikap tegas untuk mengatur ulang bentuk kerjasama
pengelolaan sumber daya alam (SDA) Indonesia dengan pihak asing secara lebih transparan dan
saling menguntungkan.kontrak kerja sama pengelolaan Blok Mahakam yang ditandatangani antara
pemerintah Indonesia dengan Total E&P Indonesia dan Inpex Corporation dari Jepang pada 31
Maret 1967 yang seharusnya berakhir pada 31 Maret 1997, namun tiba-tiba diperpanjang lagi
hingga 31 Maret 2017. Baru tahun ini Indonesia berani mengambil alih blok Mahakam tersebut dan
di kelola oleh perusahaan dalam negeri, Pertamina.
Sudah saatnya semua perampokan itu dihentikan dengan membuat peraturan yang baru mengenai
pengelolaan kekayaan negara. Disatu sisi kita masih belum memiliki kemampuan yang cukup untuk
mengeksplorasi dan mengolah sendiri kekayaan alam tersebut. Karena itulah, jika ingin mengambil
alih segala kekayaan alam negeri tersebut, maka kita perlu memperbaiki diri dan mengembangkan
sumber daya manusianya terlebih dulu.
Pemerintah harus mengambil langkah tegas dalam mengatasi masalah ini. Mulai dari mengurangi
impor ke Negara kita dan mengurangi hasil ekspor ke luar, yang paling penting kebutuhan di negeri
kita sendiri bisa terpenuhi dan rakyat bias mendapatkan kemakmuran dan kehidupan yang lebih
layak dan terjamin
solusinya sehingga sumberdaya yang di miliki Indonesia sebesar-besarnya untuk
kesejahteraan rakyatnya.
Sumber daya alam (SDA) yang terkandung dalam bumi Indonesia seharusnya dimanfaatkan
sepenuhnya untuk kemakmuran masyarakat Indonesia. Namun nyatanya, hingga saat ini SDA
tersebut belum sepenuhnya diperuntukkan bagi peningkatan kemakmuran masyarakat.
Pemanfaatan SDA harusnya berpatokan pada pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Dan
untuk mewujudkan amanah pasal 33 ini, maka ada empat hal yang harus dilakukan.
1. semua SDA yang ada di Indonesia harus dikelola oleh bangsa Indonesia sendiri. Dengan
demikian, manfaat dan nilai tambah dari SDA tersebut lebih banyak dinikmati di dalam
negeri.
2. Pendanaan untuk pengelolaan SDA juga harus berasal dari dalam negeri, Hasil usaha
sendiri sehingga Indonesia tidak perlu bergantung pada pihak asing.
3. Teknologi yang digunakan dalam pengelolaan SDA tersebut harus diciptakan oleh
produsen di dalam negeri.
4. Hasil pengolahan SDA tersebut harus bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya di dalam
negeri, sebelum diekspor ke negara lain.
Daftar Pustaka
https://megaginting.wordpress.com/2014/01/11/tolak-pihak-asing-menguasai-sda-indonesia/
https://pojanwibawa.wordpress.com/tag/awal-mula-indosat-di-jual/
Nama : Maya Dwi Indrawati
NIM : 5517110048
Dosen Pengampu : Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, Pre-MSc,MM,CMA
Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling diminati investor karena
memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda
penyetaan modal seorang atau sepihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas
pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam rapat umum
pemegang saham (RUPS).
1. Menurut Sapto (2006:31) saham adalah “Surat berharga yang merupakan instrumen bukti
kepemilikan atau penyertaan dari individu atau institusi dalam suatu perusahaan.
Sedangkan menurut istilah umumnya, saham merupakan bukti penyertaan modal dalam
suatu kepemilikan saham perusahaan”.
2. Menurut Husnan Suad (2008:29) pengertian saham adalah sebagai berikut “Sahamadalah
secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut
untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan
sekuritas tersebut, dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut
menjalankan haknya”.
3. menurut Fahmi (2012:81) “Saham merupakan salah satu instrument pasar modal yang
paling banyak diminati oleh investor, karena mampu memberikan tingkat pengembalian
yang menarik. Saham adalah kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama
perusahaan, dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang telah dijelaskan kepada setiap
pemegangnya”.
4. menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:5) “Saham (stock) merupakan tanda penyertaan
atau pemilikan seseorang atau badan dalamsuatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah
pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut”.
Berdasarkan pengertian para ahli diatas maka dapat disimpulkan saham merupakan surat
berharga yang dipasarkan di pasar modal yang merupakan surat bukti tanda kepemilikan suatu
perusahaan yang didalamnya tercantum nilai nominal, nama perusahaan, dan di ikuti dengan
hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya
Jenis- jenis Saham
Berdasarkan cara pengalihannya, saham pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu:
1. Saham atas unjuk (bearer stock)
Di atas sertifikat saham ini tidak dituliskan nama pemiliknya. Dengan pemilikan atas saham
atas unjuk, seorang pemilik sangat mudah untuk mengalihkan atau memindahkannya
kepada orang lain karena sifatnya mirip dengan uang. Pemilik saham atas unjuk ini harus
berhati-hati membawa dan menyimpannya, karena jika saham tersebut hilang, maka pemilik
tidak dapat meminta gantinya.
2. Saham atas nama (registered stock)
Di atas sertifikat saham dituliskan nama pemiliknya. Cara peralihan dengan dokumen
peralihan dan kemudian nama pemiliknya dicatat dengan buku perusahaan yang khusus
memuat daftar nama pemegang saham. Jika saham tersebut hilang, pemilik dapat meminta
gantinya.
Saham berdasarkan manfaat yang diperoleh oleh pemilik, dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Saham biasa
Saham biasa merupakan sumber keuangan utama yang harus ada pada suatu perusahaan
publik dan merupakan surat berharga yang paling umum dan dominan diperdagangkan di
Bursa Efek. Bodie et al. (2002:97), menjelaskan pengertian saham biasa adalah “kepemilikan
atas hak sekuritas oleh pemili k modal perusahaan akan diumumkan kepada masyarakat.”
Pemilik berhak menentukan apakah akan menerima dividen atau menduduki posisi di dalam
perusahaan.
2. Saham preferen
Saham preferen memiliki hak untuk didahulukan dalam pembagian laba dan sisa aset dalam li
kuidasi dibandingkan dengan saham biasa. Perbedaannya dengan saham biasa adalah saham
preferen yang memiliki dividen yang tetap, namun seperti halnya saham, saham preferen
tidak memiliki tanggal jatuh tempo.
Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan
saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga dan obligasi), tetapi
juga bisa mendatangkan hasil yang dikehendaki investor (Fakhrudin, 2001).
a. Pengertian Pemegang Saham
Pemegang saham (bahasa Inggris: shareholder atau stockholder), adalah seseorang atau
badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan. Para
pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang terdaftar
dalam bursa efek berusaha untuk meningkatkan harga sahamnya. Konsep pemegang saham
adalah sebuah teori bahwa perusahaan hanya memiliki tanggung jawab kepada para
pemegang sahamnya dan pemiliknya, dan seharusnya bekerja demi keuntungan mereka
Pemegang saham diberikan hak khusus tergantung dari jenis saham, termasuk hak untuk
memberikan suara (biasanya satu suara per saham yang dimiliki) dalam hal seperti
pemilihan dewan direksi, hak untuk pembagian dari pendapatan perusahaan, hak untuk
membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan, dan hak terhadap aset perusahaan
pada saat likuidasi perusahaan. Namun, hak pemegang saham terhadap aset perusahaan
berada di bawah hak kreditor perusahaan. Ini berarti bahwa pemegang saham
(pesaham)biasanya tidak menerima apa pun bila suatu perusahaan yang dilikuidasi
setelah kebangkrutan (bila perusahaan tersebut memiliki lebih untuk membayar kreditornya,
maka perusahaan tersebut tidak akan bangkrut), meskipun sebuah saham dapat memiliki
harga setelah kebangkrutan bila ada kemungkinan bahwa hutang perusahaan akan
direstrukturisasi.
b. Hak dan kewajiban pemegang saham
HAK DAN KEISTIMEWAAN PEMEGANG SAHAM Hak dan keistimewaan pemegang saham
adalah bagian yang penting untuk menentukan penentu atau pengendali dalam perseroan.
Pemlik saham dimungkinkan dalam perseroan untuk memiliki hak istimewa mengusulkan
Direksi dan atau Komisaris dalam Perseroan. Penggolongan saham sebagaimana tersebut
diatas, juga menentukan hak dan kewajiban dari pemegang saham dalam perseroan.
Menurut Pasal 52 ayat (1) Saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk:
a. hak menghadiri dan mengeluarkan suara dalam Rapat umum pemegang Saham (RUPS)
untuk memilih direksi dan/atau Komisaris;
b. hak menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi;
c. hak menjalankan hak lainnya berdasarkan UUPT
Hak pemegang saham tersebut baru berlaku setelah saham dicatat dalam daftar pemegang
saham atas nama pemiliknya (Pasal 52 ayat (2). Hak tersebut juga baru bisa dilaksanakan
setelah
semua persyaratan kepemilikan saham yang telah dipenuhi karena jika tidak, pihak yang
memperoleh kepemilikan saham tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku pemegang
saham dan saham tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum (Pasal 49 ayat (3). Setiap
saham memberikan kepada pemiliknya hak yang tidak dapat dibagi. Dalam hal 1 (satu)
saham dimiliki oleh lebih dari 1 (satu) orang, hak yang timbul dari saham tersebut digunakan
dengan cara menunjuk 1 (satu) orang sebagai wakil bersama. Namun hak untuk menghadiri
dan mengeluarkan suara dalam RUPS maupun menjalankan hak lain tidak berlaku bagi
klasifikasi saham tertentu sebagaimana ditetapkan dalam UUPT.
Secara lebih terinci, hak pemegang saham dalam perusahaan
1. Hak atas manajemen dan pengontrolan perusahaan, antara lain:
Hak voting untuk memilih dan memperhentikan direksi dan komisaris;
a. Hak voting untuk melakukan perubahan fundamental pada perusahaan
b. Hak voting untuk merubah anggaran dasar dalam hal pengaturan direksi, komisaris,
RUPS, modal dan saham PT, dan lain-lain
c. Hak untuk meminta agar perusahaan dikelola dengan baik untuk kepentingan
perusahaan yang juga berarti untuk kepentingan seluruh pemegang saham
2. Hak atas kepemilikan perusahaan, antara lain :
a. Hak atas pembagian dividen;
b. Hak atas pembagian aset pada waktu perseroan dilikuidasi;
c. Hak atas perlakuan yang sama oleh manajemen dan pemegang saham mayoritas
terhadap ransaksi -transksi penting seperti penerbitan saham baru, perubahan anggaran
dasar, pembelian saham perusahaan lain dan lain – lain.
d. Hak untuk didaftar sebagai pemegang saham dalam buku register perusahaan
3. Hak untuk mendapatkan kekebalan (privelege of imunity) dari tanggung jawab pribadi
atas tanggung jawab utang-utang perseroan.
a. Hak tambahan lainnya, antara lain :
b. Hak atas informasi dan pemeriksaan perseroan;
c. Hak menggugat PT dalam mencegah kerugian atau dalam rangka menyelamatkan
perseroan;
d. Hak untuk meminta gugatan ganti rugi;
Kewajiban pemegang saham adalah memberikan pengesahan dalam RUPS atas rencana kerja,
laporan tahunan dan penggunaan laba. Pemegang saham tidak bertanggung jawab secara
pribadi atas perikatan yang di buat atas nama perusahaan dan tidak bertanggung jawab atas
kerugian perusahaan melebihi saham yang dimiliki.
Ketentuan diatas tidak berlaku apabila:
1. Persyaratan Perusahaan sebagai badan hokum belum atau tidak terpenuhi
2. Pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung dengan
itikad buruk memanfaatkan perusahaan untuk kepentingan pribadi.
3. Pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh perusahaan.
4. Pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung secara
melawan hukum menggunakan kekayaan perusahaan, yang mengakibatkan kekayaan
perusahaan menjadi tidak cukup untuk melunasi utang perusahaan
C. PEMEGANG SAHAM MENJADI PENGENDALI DALAM PERUSAHAAN
Dalam hal pengambilalihan dalamperusahaan , yang menjadi patokan dalamperusahaan yang
di ambil alih adalah siapakah Pemegang saham yang berhak mengendalikan suatu perusahaan
melalui RUPS. Oleh karena itu , disini akan dibahas lebih jauh mengenai kriteria /ukuran
pemegang saham pengendali.
Dalam UU no 40 tahun 2007 terdapat berbagai kriteria pengendalian :
1. Dalam hal ukuran atau kriteria dalam hal pemegang saham pengendali yang utama
ditentukan dalam hal pengklasifikasian saham dalam pasal 53 ayat 3 , yakni terdiri dari :
1. Saham dengan hak suara atau tanpa hak suara
2. Saham dengan Hak khusus untuk mencalonkan anggota direksi dan / atau
anggota dewan Komisaris.
3. Saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik kembali atau ditukar dengan
klasifikasi saham lainnya.
4. Saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima deviden
lebih dahulu dan pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian deviden secara
kumulatif atau non kumulatif.
5. Saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih
dahulu dan pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan
perseroan dalam likuidasi.
2. dalam pasal 79 ayat 2 dan 138 ayat 3 tampak bahwa dengan pemegang saham yang
memiliki 1/10 (10%) SAHAM dalam perusahaaan sudah dapat dikatakan sebagai
pemegang saham pengendali.
3. dalam pasal 42 ayat 2 disebutkan bahwa untuk keputusan rups harus dihadiri lebih dari
½ bagian seluruh saham dan keputusan yang dapat diambil adalah ½ dari seluruh
saham yang dikeluarkan.
4. dalam pasal 89 disebutkan bahwa untuk keputusan rups harus dihadiri lebih dari ¾
bagian seluruh saham dan keputusan yang dapat diambil adalah ¾ dari seluruh saham
yang dikeluarkan.
Pengendalian menurut Peraturan Bank Indonesia No 5/25/PBI/2003 tentang Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (fit and Proper Test)
Berdasar pasal 1 angka 4 : Seseorang atau badan hukum dan atau kelompok usaha dapat
menjadi pemegang saham pengendali apabila :
1. Memiliki saham perusahaan atau bank sebesar 25 % atau lebih dari jumlah saham yang
dikeluarkan dan mempunyai hak suara.
2. Memiliki saham perusahaan atau bank kurang dari 25% atatu lebih dari jumlah saham
yang dikeluarkan dan mempunyai hak suara namun yang bersangkutan dapat dibuktikan
telah melakukan pengendalian perusahaan atau bank , baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Pengendalian Menurut PP no 27 tahun 1998 Pasal 1 angka 3.
Untuk terjadi beralihnya pengendalian terhadap suatu PT maka harus mengambil seluruhnya
atau sebagian besar saham PT yang akan diambil alih sehingga mengakibatkan beralihnya
pengendalian PT.
Dalam Keputusan Ketua BAPEPAM no 05 / PM / 2002 tanggal 3 april 2002 tentang
pengambilalihan perusahaan terbuka.
Berdasar peraturan IX H.1 angka 1 huruf d Pengendali perusahaan terbuka adalah :
1. Pihak yang memiliki saham 25 % atau lebih , kecuali pihak tersebut dapat membuktikan
tidak mengendalikan perusahaan terbuka; atau
2. Pihak yang mempunyai , baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
mengendalikan perusahaan terbuka dengan cara :
3. Menentukan diangkat dan diberitahukannya direksi atau komisaris ; atau
4. Melakukan perubahan anggaran dasar perusahaan terbuka
Kesimpulan
Dalam hal terdapat banyaknya ketentuan yang mengatur berbeda dalam kriteria
pengendalian oleh pemegang saham maka dapat di prioritaskan secara berurutan dalam
menentukan kriteria pengendalian oleh pemegang saham Yakni:
1. berdasarkan Klasifikasi saham pada pasal 53 ayat 3 UU no 40 tahun 2007 tentang
Perseroan terbatas.
2. dapat dibuktikan telah melakukan pengendalian perusahaan atau bank , baik
secara langsung maupun tidak langsung.
3. yang ketiga sesuai klasifikasi lainnya sesuai dengan hal apa atau perusahaan apa
yang akan di ambil alih.
Daftar pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemegang_saham

More Related Content

Similar to BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate control

BENTUK BADAN USAHA PPT.pptx
BENTUK BADAN USAHA PPT.pptxBENTUK BADAN USAHA PPT.pptx
BENTUK BADAN USAHA PPT.pptxSofiafahraRianda
 
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Ethical Issues of Human...
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Ethical Issues of Human...1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Ethical Issues of Human...
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Ethical Issues of Human...AndreasFabianPramudi
 
P2 dasar manajemen keuangan 2018
P2 dasar manajemen keuangan 2018P2 dasar manajemen keuangan 2018
P2 dasar manajemen keuangan 2018Lailani Fitria
 
Contoh bumn bank indonesia
Contoh bumn bank indonesiaContoh bumn bank indonesia
Contoh bumn bank indonesiaHery Heriot
 
Kel2 pro kontra perlindungan investasi di indonesia
Kel2 pro kontra perlindungan investasi di indonesiaKel2 pro kontra perlindungan investasi di indonesia
Kel2 pro kontra perlindungan investasi di indonesiaFitriAyu27
 
PEREKONOMIAN INDONESIA - PASAR MODAL (SOFTSKILL)
PEREKONOMIAN INDONESIA - PASAR MODAL (SOFTSKILL)PEREKONOMIAN INDONESIA - PASAR MODAL (SOFTSKILL)
PEREKONOMIAN INDONESIA - PASAR MODAL (SOFTSKILL)febriluthfiana iswari
 
3,Giri Yogo,Hapzi Ali,Aspek hukum badan usaha,Universitas Mercu Buana,2018
3,Giri Yogo,Hapzi Ali,Aspek hukum badan usaha,Universitas Mercu Buana,20183,Giri Yogo,Hapzi Ali,Aspek hukum badan usaha,Universitas Mercu Buana,2018
3,Giri Yogo,Hapzi Ali,Aspek hukum badan usaha,Universitas Mercu Buana,2018Giriyogodwis
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...intandwik_
 
Presentasi saham obligasi reksadana
Presentasi saham obligasi reksadanaPresentasi saham obligasi reksadana
Presentasi saham obligasi reksadanaMarhamah Saleh
 
Proposal saham 5000 lbr
Proposal saham 5000 lbrProposal saham 5000 lbr
Proposal saham 5000 lbrLovina Tour
 

Similar to BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate control (20)

Hukum Dagang - Pasar Modal
Hukum Dagang - Pasar ModalHukum Dagang - Pasar Modal
Hukum Dagang - Pasar Modal
 
BENTUK BADAN USAHA PPT.pptx
BENTUK BADAN USAHA PPT.pptxBENTUK BADAN USAHA PPT.pptx
BENTUK BADAN USAHA PPT.pptx
 
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Ethical Issues of Human...
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Ethical Issues of Human...1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Ethical Issues of Human...
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Ethical Issues of Human...
 
P2 dasar manajemen keuangan 2018
P2 dasar manajemen keuangan 2018P2 dasar manajemen keuangan 2018
P2 dasar manajemen keuangan 2018
 
Contoh bumn bank indonesia
Contoh bumn bank indonesiaContoh bumn bank indonesia
Contoh bumn bank indonesia
 
Kel2 pro kontra perlindungan investasi di indonesia
Kel2 pro kontra perlindungan investasi di indonesiaKel2 pro kontra perlindungan investasi di indonesia
Kel2 pro kontra perlindungan investasi di indonesia
 
MILA RISKA
MILA RISKAMILA RISKA
MILA RISKA
 
PEREKONOMIAN INDONESIA - PASAR MODAL (SOFTSKILL)
PEREKONOMIAN INDONESIA - PASAR MODAL (SOFTSKILL)PEREKONOMIAN INDONESIA - PASAR MODAL (SOFTSKILL)
PEREKONOMIAN INDONESIA - PASAR MODAL (SOFTSKILL)
 
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh PihakPerkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
 
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh PihakPerkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
 
3,Giri Yogo,Hapzi Ali,Aspek hukum badan usaha,Universitas Mercu Buana,2018
3,Giri Yogo,Hapzi Ali,Aspek hukum badan usaha,Universitas Mercu Buana,20183,Giri Yogo,Hapzi Ali,Aspek hukum badan usaha,Universitas Mercu Buana,2018
3,Giri Yogo,Hapzi Ali,Aspek hukum badan usaha,Universitas Mercu Buana,2018
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Persentasi trading
Persentasi tradingPersentasi trading
Persentasi trading
 
Persentasi trading
Persentasi tradingPersentasi trading
Persentasi trading
 
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...
HBL, 11, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Penanaman Modal Dalam Negeri dan A...
 
Presentasi saham obligasi reksadana
Presentasi saham obligasi reksadanaPresentasi saham obligasi reksadana
Presentasi saham obligasi reksadana
 
Proposal saham 5000 lbr
Proposal saham 5000 lbrProposal saham 5000 lbr
Proposal saham 5000 lbr
 

More from maya indrawati

Sm,maya dwi indrawati, prof.dr.hapzi ali, cma,strategic implementation form s...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr.hapzi ali, cma,strategic implementation form s...Sm,maya dwi indrawati, prof.dr.hapzi ali, cma,strategic implementation form s...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr.hapzi ali, cma,strategic implementation form s...maya indrawati
 
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...maya indrawati
 
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi al, cma, analisis swot pada pt ultrajay...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi al, cma, analisis swot pada pt ultrajay...Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi al, cma, analisis swot pada pt ultrajay...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi al, cma, analisis swot pada pt ultrajay...maya indrawati
 
Sm,maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,busines unit level strategi, ...
Sm,maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,busines unit level strategi, ...Sm,maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,busines unit level strategi, ...
Sm,maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,busines unit level strategi, ...maya indrawati
 
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...maya indrawati
 
Sm,parluhutan,prof. dr. hapzi ali, cma scanning lingkungan dan analisisnya,un...
Sm,parluhutan,prof. dr. hapzi ali, cma scanning lingkungan dan analisisnya,un...Sm,parluhutan,prof. dr. hapzi ali, cma scanning lingkungan dan analisisnya,un...
Sm,parluhutan,prof. dr. hapzi ali, cma scanning lingkungan dan analisisnya,un...maya indrawati
 
Sm, maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, long term objective dan gene...
Sm, maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, long term objective dan gene...Sm, maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, long term objective dan gene...
Sm, maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, long term objective dan gene...maya indrawati
 
Sm, maya dwi indrawati , prof.dr.hapzi ali, cma, resume minggu ke 15 model pe...
Sm, maya dwi indrawati , prof.dr.hapzi ali, cma, resume minggu ke 15 model pe...Sm, maya dwi indrawati , prof.dr.hapzi ali, cma, resume minggu ke 15 model pe...
Sm, maya dwi indrawati , prof.dr.hapzi ali, cma, resume minggu ke 15 model pe...maya indrawati
 
Sm,maya dwi indrawati,prof.dr.hapzi ali, cma,internal environment analysis fr...
Sm,maya dwi indrawati,prof.dr.hapzi ali, cma,internal environment analysis fr...Sm,maya dwi indrawati,prof.dr.hapzi ali, cma,internal environment analysis fr...
Sm,maya dwi indrawati,prof.dr.hapzi ali, cma,internal environment analysis fr...maya indrawati
 
SM,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, vision and company mission, l...
SM,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, vision and company mission, l...SM,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, vision and company mission, l...
SM,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, vision and company mission, l...maya indrawati
 
SM,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA,Analisis Lingkungan Internal Or...
SM,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA,Analisis Lingkungan Internal Or...SM,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA,Analisis Lingkungan Internal Or...
SM,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA,Analisis Lingkungan Internal Or...maya indrawati
 
SM,Maya Dwi Indrawati,Hapzi Ali,Analisis Lingkungan internal organisasi (Reso...
SM,Maya Dwi Indrawati,Hapzi Ali,Analisis Lingkungan internal organisasi (Reso...SM,Maya Dwi Indrawati,Hapzi Ali,Analisis Lingkungan internal organisasi (Reso...
SM,Maya Dwi Indrawati,Hapzi Ali,Analisis Lingkungan internal organisasi (Reso...maya indrawati
 
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali,Analisis Lingkungan Internal Organisasi, Mer...
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali,Analisis Lingkungan Internal Organisasi, Mer...SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali,Analisis Lingkungan Internal Organisasi, Mer...
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali,Analisis Lingkungan Internal Organisasi, Mer...maya indrawati
 
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan & analisis lingkungan E...
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan & analisis lingkungan E...SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan & analisis lingkungan E...
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan & analisis lingkungan E...maya indrawati
 
SM,Maya dwi Indrawati,Hapzi Ali,Vision and Company mission, longterm objectiv...
SM,Maya dwi Indrawati,Hapzi Ali,Vision and Company mission, longterm objectiv...SM,Maya dwi Indrawati,Hapzi Ali,Vision and Company mission, longterm objectiv...
SM,Maya dwi Indrawati,Hapzi Ali,Vision and Company mission, longterm objectiv...maya indrawati
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Tugas UAS GCG pada PT Timah Persero TBk
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Tugas UAS GCG pada PT Timah Persero TBkBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Tugas UAS GCG pada PT Timah Persero TBk
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Tugas UAS GCG pada PT Timah Persero TBkmaya indrawati
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraudBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraudmaya indrawati
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interestBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interestmaya indrawati
 
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA, Governance Rating
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA, Governance RatingBE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA, Governance Rating
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA, Governance Ratingmaya indrawati
 
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr. Hapzi Ali, CMA. Executive and Director
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr. Hapzi Ali, CMA. Executive and DirectorBE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr. Hapzi Ali, CMA. Executive and Director
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr. Hapzi Ali, CMA. Executive and Directormaya indrawati
 

More from maya indrawati (20)

Sm,maya dwi indrawati, prof.dr.hapzi ali, cma,strategic implementation form s...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr.hapzi ali, cma,strategic implementation form s...Sm,maya dwi indrawati, prof.dr.hapzi ali, cma,strategic implementation form s...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr.hapzi ali, cma,strategic implementation form s...
 
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, strategic control, universita...
 
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi al, cma, analisis swot pada pt ultrajay...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi al, cma, analisis swot pada pt ultrajay...Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi al, cma, analisis swot pada pt ultrajay...
Sm,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi al, cma, analisis swot pada pt ultrajay...
 
Sm,maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,busines unit level strategi, ...
Sm,maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,busines unit level strategi, ...Sm,maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,busines unit level strategi, ...
Sm,maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,busines unit level strategi, ...
 
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...
Sm, maya dwi indrawati, prof. dr. hapzi ali, cma,strategi multi bisnis, unive...
 
Sm,parluhutan,prof. dr. hapzi ali, cma scanning lingkungan dan analisisnya,un...
Sm,parluhutan,prof. dr. hapzi ali, cma scanning lingkungan dan analisisnya,un...Sm,parluhutan,prof. dr. hapzi ali, cma scanning lingkungan dan analisisnya,un...
Sm,parluhutan,prof. dr. hapzi ali, cma scanning lingkungan dan analisisnya,un...
 
Sm, maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, long term objective dan gene...
Sm, maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, long term objective dan gene...Sm, maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, long term objective dan gene...
Sm, maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, long term objective dan gene...
 
Sm, maya dwi indrawati , prof.dr.hapzi ali, cma, resume minggu ke 15 model pe...
Sm, maya dwi indrawati , prof.dr.hapzi ali, cma, resume minggu ke 15 model pe...Sm, maya dwi indrawati , prof.dr.hapzi ali, cma, resume minggu ke 15 model pe...
Sm, maya dwi indrawati , prof.dr.hapzi ali, cma, resume minggu ke 15 model pe...
 
Sm,maya dwi indrawati,prof.dr.hapzi ali, cma,internal environment analysis fr...
Sm,maya dwi indrawati,prof.dr.hapzi ali, cma,internal environment analysis fr...Sm,maya dwi indrawati,prof.dr.hapzi ali, cma,internal environment analysis fr...
Sm,maya dwi indrawati,prof.dr.hapzi ali, cma,internal environment analysis fr...
 
SM,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, vision and company mission, l...
SM,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, vision and company mission, l...SM,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, vision and company mission, l...
SM,maya dwi indrawati, prof.dr. hapzi ali, cma, vision and company mission, l...
 
SM,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA,Analisis Lingkungan Internal Or...
SM,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA,Analisis Lingkungan Internal Or...SM,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA,Analisis Lingkungan Internal Or...
SM,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA,Analisis Lingkungan Internal Or...
 
SM,Maya Dwi Indrawati,Hapzi Ali,Analisis Lingkungan internal organisasi (Reso...
SM,Maya Dwi Indrawati,Hapzi Ali,Analisis Lingkungan internal organisasi (Reso...SM,Maya Dwi Indrawati,Hapzi Ali,Analisis Lingkungan internal organisasi (Reso...
SM,Maya Dwi Indrawati,Hapzi Ali,Analisis Lingkungan internal organisasi (Reso...
 
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali,Analisis Lingkungan Internal Organisasi, Mer...
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali,Analisis Lingkungan Internal Organisasi, Mer...SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali,Analisis Lingkungan Internal Organisasi, Mer...
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali,Analisis Lingkungan Internal Organisasi, Mer...
 
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan & analisis lingkungan E...
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan & analisis lingkungan E...SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan & analisis lingkungan E...
SM,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan & analisis lingkungan E...
 
SM,Maya dwi Indrawati,Hapzi Ali,Vision and Company mission, longterm objectiv...
SM,Maya dwi Indrawati,Hapzi Ali,Vision and Company mission, longterm objectiv...SM,Maya dwi Indrawati,Hapzi Ali,Vision and Company mission, longterm objectiv...
SM,Maya dwi Indrawati,Hapzi Ali,Vision and Company mission, longterm objectiv...
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Tugas UAS GCG pada PT Timah Persero TBk
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Tugas UAS GCG pada PT Timah Persero TBkBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Tugas UAS GCG pada PT Timah Persero TBk
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Tugas UAS GCG pada PT Timah Persero TBk
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraudBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interestBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
 
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA, Governance Rating
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA, Governance RatingBE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA, Governance Rating
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA, Governance Rating
 
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr. Hapzi Ali, CMA. Executive and Director
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr. Hapzi Ali, CMA. Executive and DirectorBE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr. Hapzi Ali, CMA. Executive and Director
BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Prof.Dr. Hapzi Ali, CMA. Executive and Director
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 

Recently uploaded (20)

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 

BE&GG,Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Shareholders and the markets for corporate control

  • 1. Nama : Maya Dwi Indrawati NIM : 5517110048 Dosen Pengampu : Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, Pre-MSc,MM,CMA Forum 6 : PT Indosat Tbk. telah dijual oleh Asia Mobile Holding Pte.Ltd kepada Qatar Telecom. Asia Mobile merupakan anak perusahaan Temasek Holding. Perusahaan itu merupakan kongsi yang didirikan oleh Qatar Telecom dan Singapore Technologies Telemedia dan mayoritas saham kepemilikannya (75 persen) dimiliki Singapore Technologies Telemedia. Dengan pembelian seluruh saham Asia Mobile oleh Qatar Telecom (40,8 persen), maka Temasek Holding tidak memiliki keterlibatan di Indosat. Dari akuisisi itu, Asia Mobil menangguk untung hingga Rp 16 triliun lebih. Disebut mengejutkan karena dua hal. Pertama, penjualan itu dilakukan pada akhir pekan, ketika pasar sedang libur dan karena itu tanpa tercium oleh media. Beberapa media yang memberitakan akuisisi tersebut pada Minggu hanya mendapatkan tembusan siaran pers yang dikeluarkan oleh Asia Mobile dan Qatar Telecom. Kedua, nilai transaksinya yang mencapai Rp 16 triliun lebih. Nilai itu artinya melonjak lebih dari tiga kali lipat dibandingkan harga penjualan Indosat oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada Temasek Holding seharga Rp 5 triliun pada 2002. Dengan kata lain dalam waktu lima tahun, modal Temasek Holding bukan saja telah kembali, tapi bahkan sudah menangguk untung berlipat. Jika rata-rata setiap tahun Indosat membukukan laba Rp 1 triliun bisa dibayangkan, keuntungan yang dikantongi oleh Temasek selama lima tahun. Penjualan Indosat oleh Temasek kepada Qatar Telecom tentu tak bisa disalahkan. Bisnis adalah bisnis. Siapa yang pintar berdagang tentu dia yang akan meraih untung, dan Temasek dalam kasus penjualan Indosat adalah pedagang yang bukan saja beruntung, melainkan juga pedagang yang pintar. Mereka sejak awal sudah paham, bisnis telekomunikasi adalah bisnis masa depan, yang tak akan segera padam bahkan bisa bertahan lama. Sebelum itu Temasek juga sudah membeli saham PT telkomsel Tbk. Bagi para pembeli asing termasuk Temasek, Indosat adalah ibarat angsa yang dipastikan akan menghasilkan telur. Pada saat dibeli oleh Temasek, jumlah pelanggan seluler Indosat masih sekitar 3,5 juta namun hingga dijual kepada Qatar telecom, pelanggan Indosat sudah mencapai 16,7 juta pelanggan atau nyaris tujuh kali lipat jumlah penduduk Singapura. Dari sisi laba, Indosat terus meraup angka paling sedikit 25 persen dari nilai investasi awal Temasek sebesar Rp 5 triliun, atau sekitar Rp 1,25 triliun. Hingga akhir 2006, BUMN Singapura itu mampu meraup pendapatan usaha Rp 12,3 triliun. Sebanyak 75,4 persen dari pendapatan itu disumbangkan oleh bisnis selulernya dan itu disumbangkan oleh Indosat. Kejadian pada penjualan Indosat itu seharusnya menyadarkan pemerintah yang sekarang, bahwa menjual BUMN strategis bukanlah pekerjaan mendesak apalagi sebuah keharusan. Banyak pemerintah di dunia ini memiliki BUMN yang strategis dan bagus karena memang ada kemauan dari
  • 2. pemerintahannya untuk membuat bagus. Negara ini butuh BUMN yang meminjam istilah Renald Kasali, bisa menjadi powerhouse, seperti halnya setiap negara memilikinya. Bagi profesional yang bekerja BUMN, kasus Indosat seharusnya juga menjadi cambuk, untuk antara lain mengelola BUMN secara profesional, tidak bersedia diintervensi oleh pemerintah dan parlemen, dan memangkas biaya ekonomi tinggi dan perilaku tidak efisien. Menurut pendapat saya kenapa bisa terjadi sumberdaya dan kekayaan bumi Indonesia tetapi sebagian besar sahamnya dimiliki asing adalah : 1. Kurangnya rasa nasionalisme dan wawasan kebangsaan 2. adanya korupsi dan kolusi dan nepotisme. 3. Kurangnya sumber daya manusia dan tekhnologi yang mampu mengelola sumber daya alam 4. Kurangnya pendanaan. Sebagai contoh ; Blok Mahakam ( sector migas ) yang masih banyak memiliki cadangan gas. Dengan potensi cadangan tersebut Blok Mahakam bisa menjadi sumber devisa dengan pendapatan ratusan milliar dolar Amerika. Tapi faktanya, malah justru menjadi santapan lezat pihak asing. Sudah waktunya pemerintah Indonesia bersikap tegas untuk mengatur ulang bentuk kerjasama pengelolaan sumber daya alam (SDA) Indonesia dengan pihak asing secara lebih transparan dan saling menguntungkan.kontrak kerja sama pengelolaan Blok Mahakam yang ditandatangani antara pemerintah Indonesia dengan Total E&P Indonesia dan Inpex Corporation dari Jepang pada 31 Maret 1967 yang seharusnya berakhir pada 31 Maret 1997, namun tiba-tiba diperpanjang lagi hingga 31 Maret 2017. Baru tahun ini Indonesia berani mengambil alih blok Mahakam tersebut dan di kelola oleh perusahaan dalam negeri, Pertamina. Sudah saatnya semua perampokan itu dihentikan dengan membuat peraturan yang baru mengenai pengelolaan kekayaan negara. Disatu sisi kita masih belum memiliki kemampuan yang cukup untuk mengeksplorasi dan mengolah sendiri kekayaan alam tersebut. Karena itulah, jika ingin mengambil alih segala kekayaan alam negeri tersebut, maka kita perlu memperbaiki diri dan mengembangkan sumber daya manusianya terlebih dulu. Pemerintah harus mengambil langkah tegas dalam mengatasi masalah ini. Mulai dari mengurangi impor ke Negara kita dan mengurangi hasil ekspor ke luar, yang paling penting kebutuhan di negeri kita sendiri bisa terpenuhi dan rakyat bias mendapatkan kemakmuran dan kehidupan yang lebih layak dan terjamin solusinya sehingga sumberdaya yang di miliki Indonesia sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyatnya. Sumber daya alam (SDA) yang terkandung dalam bumi Indonesia seharusnya dimanfaatkan sepenuhnya untuk kemakmuran masyarakat Indonesia. Namun nyatanya, hingga saat ini SDA tersebut belum sepenuhnya diperuntukkan bagi peningkatan kemakmuran masyarakat.
  • 3. Pemanfaatan SDA harusnya berpatokan pada pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Dan untuk mewujudkan amanah pasal 33 ini, maka ada empat hal yang harus dilakukan. 1. semua SDA yang ada di Indonesia harus dikelola oleh bangsa Indonesia sendiri. Dengan demikian, manfaat dan nilai tambah dari SDA tersebut lebih banyak dinikmati di dalam negeri. 2. Pendanaan untuk pengelolaan SDA juga harus berasal dari dalam negeri, Hasil usaha sendiri sehingga Indonesia tidak perlu bergantung pada pihak asing. 3. Teknologi yang digunakan dalam pengelolaan SDA tersebut harus diciptakan oleh produsen di dalam negeri. 4. Hasil pengolahan SDA tersebut harus bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya di dalam negeri, sebelum diekspor ke negara lain. Daftar Pustaka https://megaginting.wordpress.com/2014/01/11/tolak-pihak-asing-menguasai-sda-indonesia/ https://pojanwibawa.wordpress.com/tag/awal-mula-indosat-di-jual/
  • 4. Nama : Maya Dwi Indrawati NIM : 5517110048 Dosen Pengampu : Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, Pre-MSc,MM,CMA Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling diminati investor karena memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyetaan modal seorang atau sepihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). 1. Menurut Sapto (2006:31) saham adalah “Surat berharga yang merupakan instrumen bukti kepemilikan atau penyertaan dari individu atau institusi dalam suatu perusahaan. Sedangkan menurut istilah umumnya, saham merupakan bukti penyertaan modal dalam suatu kepemilikan saham perusahaan”. 2. Menurut Husnan Suad (2008:29) pengertian saham adalah sebagai berikut “Sahamadalah secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut, dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya”. 3. menurut Fahmi (2012:81) “Saham merupakan salah satu instrument pasar modal yang paling banyak diminati oleh investor, karena mampu memberikan tingkat pengembalian yang menarik. Saham adalah kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan, dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang telah dijelaskan kepada setiap pemegangnya”. 4. menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:5) “Saham (stock) merupakan tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalamsuatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut”. Berdasarkan pengertian para ahli diatas maka dapat disimpulkan saham merupakan surat berharga yang dipasarkan di pasar modal yang merupakan surat bukti tanda kepemilikan suatu perusahaan yang didalamnya tercantum nilai nominal, nama perusahaan, dan di ikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya Jenis- jenis Saham Berdasarkan cara pengalihannya, saham pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: 1. Saham atas unjuk (bearer stock) Di atas sertifikat saham ini tidak dituliskan nama pemiliknya. Dengan pemilikan atas saham atas unjuk, seorang pemilik sangat mudah untuk mengalihkan atau memindahkannya kepada orang lain karena sifatnya mirip dengan uang. Pemilik saham atas unjuk ini harus
  • 5. berhati-hati membawa dan menyimpannya, karena jika saham tersebut hilang, maka pemilik tidak dapat meminta gantinya. 2. Saham atas nama (registered stock) Di atas sertifikat saham dituliskan nama pemiliknya. Cara peralihan dengan dokumen peralihan dan kemudian nama pemiliknya dicatat dengan buku perusahaan yang khusus memuat daftar nama pemegang saham. Jika saham tersebut hilang, pemilik dapat meminta gantinya. Saham berdasarkan manfaat yang diperoleh oleh pemilik, dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: 1. Saham biasa Saham biasa merupakan sumber keuangan utama yang harus ada pada suatu perusahaan publik dan merupakan surat berharga yang paling umum dan dominan diperdagangkan di Bursa Efek. Bodie et al. (2002:97), menjelaskan pengertian saham biasa adalah “kepemilikan atas hak sekuritas oleh pemili k modal perusahaan akan diumumkan kepada masyarakat.” Pemilik berhak menentukan apakah akan menerima dividen atau menduduki posisi di dalam perusahaan. 2. Saham preferen Saham preferen memiliki hak untuk didahulukan dalam pembagian laba dan sisa aset dalam li kuidasi dibandingkan dengan saham biasa. Perbedaannya dengan saham biasa adalah saham preferen yang memiliki dividen yang tetap, namun seperti halnya saham, saham preferen tidak memiliki tanggal jatuh tempo. Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga dan obligasi), tetapi juga bisa mendatangkan hasil yang dikehendaki investor (Fakhrudin, 2001). a. Pengertian Pemegang Saham Pemegang saham (bahasa Inggris: shareholder atau stockholder), adalah seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan. Para pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek berusaha untuk meningkatkan harga sahamnya. Konsep pemegang saham adalah sebuah teori bahwa perusahaan hanya memiliki tanggung jawab kepada para pemegang sahamnya dan pemiliknya, dan seharusnya bekerja demi keuntungan mereka Pemegang saham diberikan hak khusus tergantung dari jenis saham, termasuk hak untuk memberikan suara (biasanya satu suara per saham yang dimiliki) dalam hal seperti pemilihan dewan direksi, hak untuk pembagian dari pendapatan perusahaan, hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan, dan hak terhadap aset perusahaan pada saat likuidasi perusahaan. Namun, hak pemegang saham terhadap aset perusahaan berada di bawah hak kreditor perusahaan. Ini berarti bahwa pemegang saham (pesaham)biasanya tidak menerima apa pun bila suatu perusahaan yang dilikuidasi setelah kebangkrutan (bila perusahaan tersebut memiliki lebih untuk membayar kreditornya,
  • 6. maka perusahaan tersebut tidak akan bangkrut), meskipun sebuah saham dapat memiliki harga setelah kebangkrutan bila ada kemungkinan bahwa hutang perusahaan akan direstrukturisasi. b. Hak dan kewajiban pemegang saham HAK DAN KEISTIMEWAAN PEMEGANG SAHAM Hak dan keistimewaan pemegang saham adalah bagian yang penting untuk menentukan penentu atau pengendali dalam perseroan. Pemlik saham dimungkinkan dalam perseroan untuk memiliki hak istimewa mengusulkan Direksi dan atau Komisaris dalam Perseroan. Penggolongan saham sebagaimana tersebut diatas, juga menentukan hak dan kewajiban dari pemegang saham dalam perseroan. Menurut Pasal 52 ayat (1) Saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk: a. hak menghadiri dan mengeluarkan suara dalam Rapat umum pemegang Saham (RUPS) untuk memilih direksi dan/atau Komisaris; b. hak menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi; c. hak menjalankan hak lainnya berdasarkan UUPT Hak pemegang saham tersebut baru berlaku setelah saham dicatat dalam daftar pemegang saham atas nama pemiliknya (Pasal 52 ayat (2). Hak tersebut juga baru bisa dilaksanakan setelah semua persyaratan kepemilikan saham yang telah dipenuhi karena jika tidak, pihak yang memperoleh kepemilikan saham tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku pemegang saham dan saham tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum (Pasal 49 ayat (3). Setiap saham memberikan kepada pemiliknya hak yang tidak dapat dibagi. Dalam hal 1 (satu) saham dimiliki oleh lebih dari 1 (satu) orang, hak yang timbul dari saham tersebut digunakan dengan cara menunjuk 1 (satu) orang sebagai wakil bersama. Namun hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS maupun menjalankan hak lain tidak berlaku bagi klasifikasi saham tertentu sebagaimana ditetapkan dalam UUPT. Secara lebih terinci, hak pemegang saham dalam perusahaan 1. Hak atas manajemen dan pengontrolan perusahaan, antara lain: Hak voting untuk memilih dan memperhentikan direksi dan komisaris; a. Hak voting untuk melakukan perubahan fundamental pada perusahaan b. Hak voting untuk merubah anggaran dasar dalam hal pengaturan direksi, komisaris, RUPS, modal dan saham PT, dan lain-lain c. Hak untuk meminta agar perusahaan dikelola dengan baik untuk kepentingan perusahaan yang juga berarti untuk kepentingan seluruh pemegang saham
  • 7. 2. Hak atas kepemilikan perusahaan, antara lain : a. Hak atas pembagian dividen; b. Hak atas pembagian aset pada waktu perseroan dilikuidasi; c. Hak atas perlakuan yang sama oleh manajemen dan pemegang saham mayoritas terhadap ransaksi -transksi penting seperti penerbitan saham baru, perubahan anggaran dasar, pembelian saham perusahaan lain dan lain – lain. d. Hak untuk didaftar sebagai pemegang saham dalam buku register perusahaan 3. Hak untuk mendapatkan kekebalan (privelege of imunity) dari tanggung jawab pribadi atas tanggung jawab utang-utang perseroan. a. Hak tambahan lainnya, antara lain : b. Hak atas informasi dan pemeriksaan perseroan; c. Hak menggugat PT dalam mencegah kerugian atau dalam rangka menyelamatkan perseroan; d. Hak untuk meminta gugatan ganti rugi; Kewajiban pemegang saham adalah memberikan pengesahan dalam RUPS atas rencana kerja, laporan tahunan dan penggunaan laba. Pemegang saham tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang di buat atas nama perusahaan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian perusahaan melebihi saham yang dimiliki. Ketentuan diatas tidak berlaku apabila: 1. Persyaratan Perusahaan sebagai badan hokum belum atau tidak terpenuhi 2. Pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung dengan itikad buruk memanfaatkan perusahaan untuk kepentingan pribadi. 3. Pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh perusahaan. 4. Pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung secara melawan hukum menggunakan kekayaan perusahaan, yang mengakibatkan kekayaan perusahaan menjadi tidak cukup untuk melunasi utang perusahaan C. PEMEGANG SAHAM MENJADI PENGENDALI DALAM PERUSAHAAN Dalam hal pengambilalihan dalamperusahaan , yang menjadi patokan dalamperusahaan yang di ambil alih adalah siapakah Pemegang saham yang berhak mengendalikan suatu perusahaan
  • 8. melalui RUPS. Oleh karena itu , disini akan dibahas lebih jauh mengenai kriteria /ukuran pemegang saham pengendali. Dalam UU no 40 tahun 2007 terdapat berbagai kriteria pengendalian : 1. Dalam hal ukuran atau kriteria dalam hal pemegang saham pengendali yang utama ditentukan dalam hal pengklasifikasian saham dalam pasal 53 ayat 3 , yakni terdiri dari : 1. Saham dengan hak suara atau tanpa hak suara 2. Saham dengan Hak khusus untuk mencalonkan anggota direksi dan / atau anggota dewan Komisaris. 3. Saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik kembali atau ditukar dengan klasifikasi saham lainnya. 4. Saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima deviden lebih dahulu dan pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian deviden secara kumulatif atau non kumulatif. 5. Saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dan pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan perseroan dalam likuidasi. 2. dalam pasal 79 ayat 2 dan 138 ayat 3 tampak bahwa dengan pemegang saham yang memiliki 1/10 (10%) SAHAM dalam perusahaaan sudah dapat dikatakan sebagai pemegang saham pengendali. 3. dalam pasal 42 ayat 2 disebutkan bahwa untuk keputusan rups harus dihadiri lebih dari ½ bagian seluruh saham dan keputusan yang dapat diambil adalah ½ dari seluruh saham yang dikeluarkan. 4. dalam pasal 89 disebutkan bahwa untuk keputusan rups harus dihadiri lebih dari ¾ bagian seluruh saham dan keputusan yang dapat diambil adalah ¾ dari seluruh saham yang dikeluarkan. Pengendalian menurut Peraturan Bank Indonesia No 5/25/PBI/2003 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (fit and Proper Test) Berdasar pasal 1 angka 4 : Seseorang atau badan hukum dan atau kelompok usaha dapat menjadi pemegang saham pengendali apabila :
  • 9. 1. Memiliki saham perusahaan atau bank sebesar 25 % atau lebih dari jumlah saham yang dikeluarkan dan mempunyai hak suara. 2. Memiliki saham perusahaan atau bank kurang dari 25% atatu lebih dari jumlah saham yang dikeluarkan dan mempunyai hak suara namun yang bersangkutan dapat dibuktikan telah melakukan pengendalian perusahaan atau bank , baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengendalian Menurut PP no 27 tahun 1998 Pasal 1 angka 3. Untuk terjadi beralihnya pengendalian terhadap suatu PT maka harus mengambil seluruhnya atau sebagian besar saham PT yang akan diambil alih sehingga mengakibatkan beralihnya pengendalian PT. Dalam Keputusan Ketua BAPEPAM no 05 / PM / 2002 tanggal 3 april 2002 tentang pengambilalihan perusahaan terbuka. Berdasar peraturan IX H.1 angka 1 huruf d Pengendali perusahaan terbuka adalah : 1. Pihak yang memiliki saham 25 % atau lebih , kecuali pihak tersebut dapat membuktikan tidak mengendalikan perusahaan terbuka; atau 2. Pihak yang mempunyai , baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mengendalikan perusahaan terbuka dengan cara : 3. Menentukan diangkat dan diberitahukannya direksi atau komisaris ; atau 4. Melakukan perubahan anggaran dasar perusahaan terbuka Kesimpulan Dalam hal terdapat banyaknya ketentuan yang mengatur berbeda dalam kriteria pengendalian oleh pemegang saham maka dapat di prioritaskan secara berurutan dalam menentukan kriteria pengendalian oleh pemegang saham Yakni: 1. berdasarkan Klasifikasi saham pada pasal 53 ayat 3 UU no 40 tahun 2007 tentang Perseroan terbatas.
  • 10. 2. dapat dibuktikan telah melakukan pengendalian perusahaan atau bank , baik secara langsung maupun tidak langsung. 3. yang ketiga sesuai klasifikasi lainnya sesuai dengan hal apa atau perusahaan apa yang akan di ambil alih. Daftar pustaka https://id.wikipedia.org/wiki/Pemegang_saham