Dokumen tersebut berisi daftar nama anggota kelas X PMS 5 dan X PMS 6, serta penjelasan tentang sistem pembayaran, evolusi alat pembayaran, dan jenis-jenis alat pembayaran tunai dan nontunai seperti uang kartal, cek, bilyet giro, kartu kredit, dan mekanisme penyelesaian transaksi nontunai.
3. A. SISTEM PEMBAYARAN
Sistem pembayaran adalah sistem yang
mencakup seperangkat aturan, lembaga dan
mekanisme yang digunakan untuk
melaksanakan pemindahan dana guna
memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari
suatu kegiatan ekonomi.
5. Evolusi Alat Pembayaran
Uang adalah satuan tertentu yang memiliki nilai
pembayaran. Lalu berkembang dari alat
pembayaran tunai (cash based) ke alat
pembayaran non tunai (non cash) yang
berbasis kertas misalnya cek & bilyet giro.
Selain itu sikenal juga alat pembayarn
paperless seperti tranfer dana elektrolit atau
memakai kartu.
8. B. Alat Pembayaran Tunai
Alat pembayaran yang digunakan:
Kartal = digunakan dalam transaksi pembayaran
dalam jumlah kecil => uang logam & uang kertas.
Giral = digunakan dalam transaksi pembayaran
dalam jumlah besar => cek, giro, wesel, dll
9. Sejarah Uang
Uang telah ada sejak 4-5 ribu tahun SM,
pertama kali ditemukan di daratan Cina dan
beberapa negara disekitar laut tengah
10. Uang
Uang adalah segala sesuatu yang diterima
umum sebagai alat tukar dan alat pembayaran
Syarat uang :
syarat psikologis, yakni harus dapat memuaskan
keinginan orang yang memilikinya
syarat teknis :
Tahan lama atau tidak mudah rusak
Nilainya stabil
Mudah dibawa-bawa
Dapat dibagi-bagi
Jumlahnya mencukupi
11. 7 Tahap Perkembangan Uang
• Masyarakat
belum
mengenal
pertukaran
Pra Barter
• Masyarakat
sudah
mengenal
pertukaran
Barter • Menggunakan
barang dalam
transaksi
Uang Barang
• Menggunakan
emas & perak
sebagai bahan
memuat uang
Uang Logam
• Memiliki nilai
nominal lebih
besar dari nilai
intrinsiknya
UangTanda
• uang yang terbuat
dari kertas dengan
gambar dan
cap tertentu.
Uang Kertas
• Menggunakan
cek, wesel, giro
dalam transaksi
Uang Giral
12. Fungsi
Uang
Fungsi
Khusus
FungsiTurunan
(Sekunder)
Fungsi Asli
(Primer)
Fungsi
Pokok
Uang untuk mengatasi kesulitan barter dan
menjadi roda utama sirkulasi dan alat
perdagangan
Uang sebagai sarana untuk mempermudah
pertukaran barang atau jasa meningkat waktu
atau kegiatan perdagangan dan ekonomi
lainnya
1. Sebagai Alat Tukar
(Medium of Change)
2. Sebagai Satuan Nilai
(Unit ofValue)
1. Alat pembayaran
2. Alat menabung atau
penimbun kekayaan
3. Alat pembentuk modal
atau kekayaan
4. Alat pemindah kekayaan
13. Pengelolaan Uang Oleh BI
Menurut UU No. 7 tahun 2011 tentang mata uang “Rupiah adalah
alat pembayaran yang sah di wilayah Indonesia dan wajib
dipergunakan dalam setiap transaksi pembayaran tunai diseluruh
wilayah Indonesia.”
Pengelolaan Rupiah : Suatu kegiatan yang mencakup perencanaan,
pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan, dan penarikan
serta pemusnahan uang rupiah yang dilakukan secara efektif,
efisien, transparan dan akuntabel
BI sebagai lembaga yang berkewajiban melakukan pengelolaan
rupiah
27 Juni 2012 => ditandatangani nota kesepahaman
Pengelolaan rupiah antara Menteri Keuangan dengan BI dalam
angka koordinasi pengelolaan rupiah sebagai bagian dari upaya
peningkatan akutabilitas dan transparansi pengelolaan rupiah.
14. Tahap Pengelolaan Rupiah
Dilaksanakan oleh Pemerintah dan BI
Dalam perencanaan & penentuan jumlah
uang yang akan dicetak memperhatikan :
1. Tingkat inflasi
2. Pertumbuhan Ekonomi
3. Macam dan pecahan uang rupiah
4. Perkiraan jumlah uang rupiah dalam
periode tertentu.
Dalam penetapan pecahan rupiah,
memerhatikan :
1. Kondisi moneter
2. Kepraktisan sebagai alat pembayaran
3. Kebutuhan masyarakat
Perencanaan
Rupiah
15. Tahap Pengelolaan Rupiah
Pencetakan : seluruh rangkaian
pencetakan uang rupiah.
BI mengundang Pemerintah,
dalam hal ini menteri keuangan
menentukan jumlah uang rupiah
yang akan dicetak.
BI kemudian menunjuk
BUMNsebagai
pelaksanapencetakan uang
rupiah apabila telah disepakati
jumlah & pecahan uang yang
akan dicetak.
Pencetakan
Rupiah
16. Tahap Pengelolaan Rupiah
Pengeluaran Rupiah :
rangkaian kegiatan
penerbitan uang rupiah
sebagai alat pembayaran
yang sah diwilayah BI
menetapkan tanggal, bulan
dan tahun mulai berlakunya
Rupiah yang dikeluarkan.
Pengeluaran
Rupiah
17. Tahap Pengelolaan Rupiah
Pengedaran Rupiah :
rangkaian mengedarkan /
mendistributorkan uang.
Yang berwenag dalam hal
ini adalah BI dengan
menentukan nomor seri
uang.
Pengedaran
Rupiah
18. Tahap Pengelolaan Rupiah
Pencabutan & Penarikan Rupiah:
kegiatan yang menetapkan uang
rupiah tidak berlakulagi sebagai
alat pembayaran yang sah.
BI memberi pengganti atas uang
rupih dengan sebesar nominal
yang sama, sebagai berikut :
5 tahun sejak tanggal
pencabutan, penukaran
dilakukan di BI.
5 tahun sejak berakhirnya
jangka waktu penukaran.
Pencabutan
& Penarikan
Rupiah
19. Pemusnahan
Uang Rupiah Pemusnahan : kegiatan meracik,
melebur, atau cara lain
memusnahkan uang rupiah
sehingga tidak menyerupai
uang.
Pemusnahan dilakukan pada
rupiah yang tidak layak edar,
rupiah yang masih layak edar
namun tidak lagi mempunyai
mamfaat ekonomis / kurang
diminati masyarakat, serta
rupiah yang sudah tidak berlaku.
Tahap Pengelolaan Rupiah
20. Pengamanan Nilai Rupiah Oleh
BI
BI sebagai satu-satunya lembaga yang
memiliki tugas pokok mengedarkan uang
rupiah, berkewajiban melakukan
pengamanan terhadap rupiah.
Ada tiga jenis pengamanan rupiah, yaitu:
Pengamanan terbuka
Pengamanan semi tertutup
Pengamanan tertutup
21. a. Unsur Pengamanan pada Uang Kertas Rupiah
Dalam melakukan pemilihan unsur pengaman
uang kertas, pada umumnya mempertimbangkan
2 hal utama, yaitu:
1) Semakin besar nominal pecahan diperlukan
unsur pengaman yang lebih baik, kompleks,
dan canggih.
2) Unsur pengaman yang dipilih didasarkan
pada hasil penelitian dan
mempertimbangkan perkembangan
teknologi
22. b. Karakteristik Uang Logam Rupiah
Beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan:
1) Setiap pecahan uang logam mudah dikenali.
Baik secara kasat mata dan kasat raba.
2) Uang logam menggunakan bahan yang tahan
lama dan tidak mengandung zat yang
membahayakan.
3) Uang logam dikeluarkan dalam ukuran yang
sesuai, tidak terlalu besar atau tidak terlalu
kecil.
4) Uang logam rupiah berbentuk bulat, dengan
bagian bergerigi atau tidak bergerigi.
23. C. Alat Pembayaran Nontunai
Tampak Depan Tampak Belakang
1. Chip pada kartu kredit
yang selalu diletakan di
bagian depan sisi kartu
2. Nomor kartu yang terdiri
atas 16 digit.
3. Nama pemegang kartu
4. Nama penerbit kartu
kredit
5. Masa berlaku kartu kredit
6. Logo jaringan kartu kredit
1. Magnetic stripe, lapisan
magnet yang dapat digunakan
untuk bertransaksi termasuk di
luar negeri.
2. Signature panel, tempat
pembubukan tanda t dimiliki
3. Nomor verifikasi yang terdiri
atas tiga digit.
4. Alamat bank penerbit kartu
kredit
5. Nama/logo penerbit kartu
kredit.
Kartu
Kredit
24.
25. Cek digunakan untuk pembayaran dalam jumlah
besar sehingga lebih praktis. Cek harus memenuhi
syarat formal :
1. Nama cek harus termuat dalam teks.
2. Perintah tidak bersyarat untuk membayar
sejumlah uang tertentu.
3. Nama pihak yang harus membayar (tertarik)
4. Penunjukan tempat dimana pembayaran harus
dilakukan.
5. Pernyataan tanggal beserta tempat cek ditarik.
6. Tanda tangan orang yang mengeluarkan cek
(penarik)
Cek
26.
27. Setiap Bilyet Giro harus memenuhi syarat formal sebagai
berikut :
1. Nama bilyet giro dan nomor bilyet giro.
2. Nama tertarik.
3. Perintah yang jelas dan tanpa syarat untuk
memindahbukukan dana atas beban rekening penarik.
4. Nama dan nomor rekening pemegang.
5. Nama bank penerima.
6. Jumlah dana yang dipindahkan baik dalam angka
maupun dalam huruf selengkap-lengkapnya.
7. Tempat dan tanggal penarikan.
8. Tanda tangan, nama jelas dan atau dilengkapi dengan
cap/stempel dengan persyaratan.
Bilyet
Giro
28.
29. Nota debit adalah warkat debit yang
digunakan untuk menaih dana pada peserta
lain untuk untung nasabah peserta atau
peserta yang menyampaikan nota debit
tersebut.
Nota
Debit
30. Jenis-Jenis Penyelesaian Transaksi Nontunai
Transaksi Nilai Kecil Transaksi Nilai Besar
Sistem Kliring Nasional
Bank Indonesia (SKNBI),
diselenggarakan oleh BI
Instrumen pembayaran
elektronis,
diselenggarakan oleh
industri (bank & non bank)
Kegiatan usaha pengiriman
uang, diselenggarakan
oleh industri (bank & non
bank)
Bank Indonesia Real Time Gross
Settlement (BI-RTGS)
a) SIPS adalah sistem yang
memproses transaksi
pembayaran bernilai besar
dan bersifat mendesak.
b) SWIP adalah sistem yang
digunakan oleh masyarakat
luas
Bank Indonesia Scripless
Securities Settlement (BI-SSS)
31. Mekanisme Sistem Pembayaran Non Tunai
Net Settlement Gross Settlement
net settlement yaitu proses
penyelsaian akhir transaksi-
transaksi pembayaran yang
dilakukan pada akhir priode
dengan melakukan offsetting
antara kewajiban-kewajiban
pembayaran dengan hak-hak
penerimaan sehingga hanya
ada 1 net hak atau kewajiban
yang akan disettle untuk
masing-masing rekening
bank.
gross settlement yaitu
setiap transaksi
diperhitungkan secara
individual.