4. P E R I S T I W A A P A T E R J A
• Peristiwa yang terjadi pada benda,yaitu
1. adanya Bayangan-bayangan, karena benda
yang tidak tembus cahaya dan sinar dan hal ini
membuktikan cahaya merambat lurus
2. Adanya UMBARA dan PENUMRA
6. Cahaya digolongkan sebagai suatu
bentuk radiasi.
• Radiasi adalah sesuatu yang memancar keluar
dari suatu sumber tetapi bukan merupakan zat.
Cahaya dapat dilihat mata manusia.
• Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik,
yaitu gelombang yang getarannya adalah
medan listrik dan medan magnetic.
• Getaran ini tegak lurus terhadap arah
perambatan cahaya, sehingga cahaya termasuk
gelombang transversal.
• Cahaya matahari dapat merambat melalui ruang
hampa. Kelajuan gelombang ini adalah 300
juta m/s.
8. AKIBAT BERKAS CAHAYA
MENIMBULKAN BAYANGAN
• UMBRA (Bayangan-bayangan gelap)
ruang gelap dibelakang benda yang tidak tembus cahaya
sama sekali atau dilalui cahaya
• PENUMRA (bayangan-bayangan kabur)
ruang gelap dibelakang benda tak tembus cehaya yang
masih dilalui cahaya.
(bayangan-bayangan tambahan dipinggir bayangan
Umra)
9. Sifat Bayangan
• Maya/Semu
Bayangan yang tidak dapat ditangkap di layar.
Pada pemantulan digambar oleh garis perpotongan
yang putus-putus
• Nyata
Bayangan yang dapat ditangkap oleh layar.
Pada gambar pemantulan atau pembiasan
digambarkan dengan perpotongan garis yang utuh
10. Pemantulan
1. Difus atau Baur
Pemantulan yang disebabkan oleh berkas
sinar datang ke permukaan kasar atau tidak
ratanya pemantulan cahaya yang kesegala
arah.
2. Pemantulan teratur
Pemantulan yang disebakan oleh berkas sinar
datang ke permukaan halus atau datar dan
ratanya pemantulan cehaya ke satu arah.
11. Hukum Pemantulan
1. Sinar datang, garis
normal dan sinar
pantul terletak
pada bidang datar
2. Besar sudut datang
sama dengan sudut
pantul
3. Garis normal
4. Sudut datang
5. Sudut pantul
12. PEMANTULAN CAHAYA PADA CER
Sifat bayangan pada cermin datar :
1. Bayangan yang terjadi sama besar
dengan benda.
2. Bayangan yang terjadi sama tegak.
Jarak benda sama dengan jarak
bayangan
3. Bayangan cermin tertukar sisinya,
artinya bagian kanan benda
menjadi bagian kirinya.
4. Bayangan cermin merupakan
bayangan semu, artinya bayangan
tidak dapat ditangkap oleh layar.
13. PEMANTULAN CAHAYA PADA
CERMIN CEKUNG
1. Sinar datang sejajar sumbu utama
dipantulkan melalui titik focus.
2. Sinar datang melalui titik focus
dipantulkan sejajar dengan sumbu
utama.
3. Sinar datang menuju titik pusat
kelengkungan cermin dipantulkan
kembali melalui titik pusat kelengkungan
juga.
14. Keterangan:
M = Titik Pusat
Kelengkungan Cermin
F = Titik fokus cermin
O = Titik Optik cermin
O – F = Jarak titik fokus
Jarak O – F = jarak OM : 2 = Jark
FM
O – M = Jari-jari kelengkungan
Cermin
O – B = Jarak Benda
O – B’= Jarak Bayangan
A – B = Benda
A – B = Tinggi Benda
A’ – B’ = Tinggi Bayangan
SU = Sumbu Utama
Ruang I = Antara O dan F
Ruang II = Antara F dan M
Ruang III = Dibelakang M
Ruang IV = Antara O dan U
s U
A’
A
B
15. PEMANTULAN PADA CERMIN
CEMBUNG
Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung :
1. Sinar datang sejajar sumbu utama
dibiaskan menuju titik focus
2. Sinar datang yang melalui titik pusat
lensa ( 0 ) tidak mengalami pembiasan
3. Sinar datang melalui titik focus akan
dibiaskan sejajar sumbu utama