Dokumen tersebut membahas tentang pembiasan cahaya, termasuk hukum Snellius tentang pembiasan cahaya, arah pembiasan, syarat terjadinya pembiasan, indeks bias, dan contoh soal perhitungan cepat rambat cahaya dan panjang gelombang cahaya di berbagai medium.
1. Kelompok 3
1. Ferriyansyah C. / 20
2. Gilbert Alexander H. / 21
3. Kevien Rifandy G. / 24
4.Shandra S. / 38
5. Viscylla J. / 42
Pembiasan Cahaya
2. PEMBIASAN CAHAYA
Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan atau
penyimpangan cahaya, seperti contoh:
Seperti yang kita lihat pada gambar diatas, cahaya
dapat merambat jika ada dua medium yang berbeda
kerapatannya.
Tembusan sinar jika
tidak dibiaskan
3. Hukum Snellius tentang Pembiasan
Hukum I Snellius berbunyi: sinar datang, sinar bias, dan garis normal
terletak pada satu bidang datar.
Bidang datarnya busur derajat.
Hukum II Snellius berbunyi: jika sinar datang dari medium kurang rapat ke
medium lebih rapat (misalnya dari udara ke
air), maka sinar dibelokkan mendekati garis
normal (gambar 1), jika sinar datang dari
medium lebih rapat ke medium kurang rapat
(air ke udara), maka sinar dibelokkan
menjauhi garis normal.
4. Dari bunyi Hukum Snellius II, dapat disimpulkan
bahwa terdapat dua arah pembiasan cahaya:
a. Mendekati garis normal
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika
cahaya merambat dari medium optik kurang rapat
ke medium optik lebih rapat, contohnya cahaya
merambat dari udara ke dalam air.
b. Menjauhi garis normal
Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika
cahaya merambat dari medium optik lebih rapat
ke medium optik kurang rapat. Contohnya
cahaya merambat dari dalam air ke udara.
5. Syarat-syarat
terjadinya pembiasan
1. Cahaya melalui dua
medium yang berbeda
kerapatan optiknya;
2. Cahaya datang tidak
tegak lurus terhadap
bidang batas (sudut
datang lebih kecil dari
90º)
6. Indeks Bias
Ketika seberkas cahaya bergerak dari udara ke air dengan sudut
datang θi, cahaya dibelokkan mendekati garis normal dengan
sudut bias θr.
Untuk menyelidiki hubungan antara θi dan θr, dapat dilakukan dengan percobaan
pada tabel:
Misalkan, kita memakai media kaca untuk
percobaan, sudut datang dan sudut bias nya
sudah diketahui (sudah dilakukan percobaan
dan biasa sudah diketahui di soal) maka kita
mencari Sin dari masing-masing sudut
tersebut, namun sudut-sudut ini dibulatkan 2
angka dibelakang koma saja.
θi θr Sin θi Sin θr
10° 6° 0.17 0.10
22° 12° 0.37 0.21
29° 16° 0.48 0.28
40° 21° 0.64 0.39
55° 27° 0.82 0.45
63° 30° 0.89 0.50
Dari hasil-hasil tersebut, dapat dibuat
grafik seperti contoh berikut:
7. Grafik perbandingan antara Sudut datang dan Sudut bias
64
60
56
52
48
44
40
36
32
28
24
20
16
12
8
4
0
0 4 8 12 16 20 24 28 32
θi
θr
Dapat dikatakan bahwa Θi dan θr
berbanding lurus, sama seperti
Sin Θi dan Sin θr
Secara matematis dapat dikatakan:
Tetapan adalah sifat khas kaca
yang disebut indeks bias mutlak
kaca. Lambang indeks bias mutlak
adalah n.
SinΘi = tetapan x Sinθr
SinΘi / Sinθr = tetapan
Penjelasan:
Click
8. Tabel Indeks Bias Mutlak
pada beberapa medium:
Medium Indeks Bias (Tetapan)
Gelas(Kaca) 1.5 – 1.9
Intan 2.42
Gliserin 1.47
Karbon disulfit 1.63
Air 1.33
Udara 1.0003
Vakum 1.0000
Pada percobaan sebelumnya, kita menggunakan contoh kaca, maka jika kita lihat
pada tabel diatas, tetapan kaca/gelas adalah 1.5 – 1.9, jika dibuktikan pada
percobaan, hasil bagi Sin Θi dan Sin θr adalah 1.5 – 1.9.
(seperti pada rumus SinΘi / Sinθr = tetapan)
9. Ada 4 rumus utama pada pembiasan cahaya:
1. n1.sin θ1 = n2.sin θ2 (Persamaan Snellius)
2. V1.n1 = V2.n2 (Cepat rambat dan Indeks Bias)
3. λ1.n1= λ2.n2 (Panjang gelombang dan indeks bias)
4. V = f.λ (Rumus Dasar)
Keterangan:
n1,n2 = indeks bias mutlak medium 1,medium 2
θ1 ,θ2 = sudut datang/bias dalam medium 1,medium 2
V1,v2 = cepat rambat cahaya dalam medium 1,medium 2
f = frekuensi cahaya
λ = panjang gelombang
10. Lapisan air berada diatas lapisan karbon disulfida.
Misalkan cahaya datang dari air menuju bidang batas
antara air dan karbon disulfida dengan sudut datang
25°, berapakah sudut biasnya? (Indeks bias air = 1,33
dan Indeks bias karbon disulfida = 1,63.)
Pembahasan:
Dik: n1 = 1.33 ; n2 = 1.63
θ1 = 25°
Dit: θ2?
Jawab:
n1.sin θ1 = n2.sin θ2
(1,33) sin 25° = (1,63) sin θ2
Sinθ2 = (1,33 / 1,63) x sin 25°
= 0,345
Θ2 = Arc Sin 0,345 = 20,2°
11. Cepat rambat cahaya di udara 3 x 108 m/s dan frekuensinya
6 x 104 Hz. Hitunglah:
a. Cepat rambat cahaya dalam kaca (indeks bias = 1.5)
b. Panjang gelombang cahaya di udara.
c. Panjang gelombang cahaya didalam kaca.
Rumus-rumus yang digunakan:
V1.n1 = V2.n2
V1 = f.λ1
V2 = f.λ2
PEMBAHASAN
12. Pembahasan Contoh Soal 2
Misalkan kita tetapkan medium 1 sebagai udara,
medium 2 sebagai kaca.
Dik: V1=3x108 f1 = f2 = f = 6x1014 Hz
n1=1 ; n2=1.5
Dit: V2 ; λ1 ; λ2
a. V1.n1 = V2.n2
= V2 =
b. V1 = f.λ1
=
2
1.1
n
nV
smx
xx
/102
5.1
1103 8
8
7
14
8
105
106
1031
x
x
x
f
V
(λ1)
c. V2 = f.λ2
mx
x
x
f
V 7
14
8
103,3
106
1022
m
(λ2)