SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Light and Optical
Devices
Physics Grade 8
Rahma Safitri Harahap , S.Pd.
1. Sifat Gelombang Cahaya
https://youtu.be/IXxZRZxafEQ?si=T7d32hwI5TnKGHXG
Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk
gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat
dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 108 m/s.
Sifat2 cahaya :
 Dapat mengalami pemantulan (refleksi)
 Dapat mengalami pembiasan (refraksi)
 Dapat mengalami pelenturan (difraksi)
 Dapat dijumlahkan (interferensi)
 Dapat diuraikan (dispersi)
 Dapat diserap arah getarnya (polarisasi)
 Bersifat sebagai gelombang dan partikel
1. Pemantulan Teratur dan
Pemantulan Baur
 Pemantulan cahaya pada benda yang tidak
tembus cahaya, ada yang teratur dan ada
pula yang tidak teratur. Kamu dapat melihat
cahaya yang dipantulkan benda-benda di
sekitarmu tidak menyilaukan mata, tetapi
terasa teduh dan nyaman. Namun, cahaya
yang dipantulkan cermin ke mata akan
sangat menyilaukan.
 Cermin datar memiliki permukaan yang rata dan
licin, sedangkan permukaan papan triplek kasar
atau tidak rata. Hal tersebut menyebabkan sinar
pantul pada cermin datar menghasilkan berkas yang
sejajar menuju suatu arah tertentu. Sebaliknya,
permukaan triplek tidak rata, penuh tonjolan, dan
lekukan yang menyebabkan sinar pantul tidak
menuju ke satu arah tertentu, tetapi menuju
berbagai arah secara tidak teratur. Pemantulan
cahaya oleh permukaan rata disebut pemantulan
teratur, sedangkan pemantulan cahaya oleh
permukaan yang tidak rata disebut pemantulan
baur.
Contoh Pemantulan baur
2. Hukum Pemantulan
 Pemantulan teratur terjadi pada benda yang
tidak tembus cahaya dan permukaannya
rata. Cermin merupakan suatu benda yang
permukaannya sangat halus dan rata
sehingga hampir semua cahaya yang datang
padanya dapat dipantulkan.
Hukum Pemantulan Cahaya
Kesimpulan di atas merupakan Hukum Pemantulan Cahaya
yang menyatakan sebagai berikut.
1. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu
bidang datar.
2. Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul
2. Pemantulan Cahaya
Hukum Pemantulan Cahaya
 Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak
pada satu bidang datar.
 Sudut datang (i) = sudut pantul (r)
a. Pemantulan pada Cermin Datar
Sifat pembentukan bayangan pada cermin datar :
 Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin
 Tinggi bayangan = tinggi benda
 Bayangan bersifat tegak dan maya, dibelakang
cermin
b. Pemantulan pada Cermin Cekung
Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cekung :
 Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik
fokus.
 Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu
utama.
 Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan
melalui titik itu juga.
Sifat Bayangan :
a. Bila benda di ruang I, maka c. Bila benda di ruang III, maka
Bayangan di ruang IV Bayangan di ruang II
Maya, tegak, diperbesar Nyata, terbalik, diperkecil
b. Bila benda di ruang II, maka
Bayangan di ruang III
Nyata, terbalik, diperbesar
c. Pemantulan pada Cermin Cembung
Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cembung :
 Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan
seolah-olah berasal dari titik fokus.
 Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar
sumbu utama.
 Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin
dipantulkan melalui titik itu juga.
Sifat Bayangan :
Maya, tegak, diperkecil.
PEMANTULAN CAHAYA PADA
CERMIN CEKUNG
 Cermin cekung bersifat konvergen, yaitu
bersifat mengumpulkan sinar. Berkas
sinar sejajar sumbu utama dipantulkan
mengumpul pada satu titik yang dinamakan
titik fokus. Cermin cekung di sebut juga
cermin konkaf atau cermin positif.
 Pada gambar di atas di lukiskan cermin
cekung.. Jika sinar dating tidak terlalu jauh
dari sumbu utama sehingga titik A dekat
dengan titik B, maka FA dan MF mendekati
nilai FO. Karena MF = OF maka :
 Dengan f adalah jarak fokus cermin.
 Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung
 Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan
untuk menentukan letak bayangan sebuah
benda yang berada di depan cermin cekung
yaitu:
 1.Sinar datang sejajar sumbu utama akan
dipantulkan melalui titik fokus
2. Sinar datang melalui titik fokus
akan dipantulkan sejajar sumbu
utama
3. Sinar datang menuju pusat
kelengkungan akan dipantulkan
kembali
FISIKA :: PEMANTULAN CAHAYA
PADA CERMIN CEMBUNG
 Dalam mempelajari gejala pemantulan sinar pada
cermin cembung kamu harus mengetahui
jalan sinar atau gelombang cahaya pada cermin
cekung hal ini sangat diperlukan agar lebih mudah
untuk memahami pembentukan serta sifat-sifat
bayangan yang terjadi akibat
pemantulan sinar pada cermin cembung.Cermin
cembung sebagai salah satu bentuk cermin dari
tiga macam cermin yang kita kenal yaitu datar dan
cembung memiliki permukaan lengkung ke
depan atau jari-jarinya di belakangcermin.
 Cermin cembung memiliki sifat divergen
atau menyebarkankan sinar yaitu bila ada
sinar datang yang sejajar sumbu utama maka
sinar tersebut akan dipantulkan seolah olah
berasal dari titik fokus kebalikan
dari pemantulan pada cermin cekung yang
mengumpulkan sinar. Titik fokus
pada cermincembung besarnya setengah
kali dari jari jari kelengkungan cermin, karena
cermin cembung adalah sebagai busur atau
juring dari bangun bola.
Sinar Istimewa Pemantulan
Cahaya Pada Cermin Cembung
 Sinar datang yang sejajar dengan sumbu
utama akan dipantulkan seolah-olah berasal
dari titik fokus cermin (F)
 Sinar datang menuju titik fokus cermin (F)
dipantulkan sejajar sumbu utama.
PEMBIASAN PADA LENSA
CEMBUNG
 Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung :
1 Sinar datang sejajar sumbu utama
dibiaskan menuju titik focus
2 Sinar datang yang melalui titik pusat
lensa ( 0 ) tidak mengalami pembiasan
Sinar datang melalui titik focus akan
dibiaskan sejajar sumbu utama
3. Pembiasan Cahaya
a. Indeks Bias
n = indeks bias suatu medium
c = kecepatan cahaya di udara 3.108 m/s
v = kecepatan cahaya dlm medium
b. Hukum Pembiasan Cahaya
i = sudut datang
r’ = sudut bias
n = indeks bias medium 1
n’ = indeks bias medium 2
v
c
n 
n
n'
r'
sin
i
sin

e. Perhitungan Pembentukan Bayangan












2
1
1
1
)
'
(
' R
R
n
n
s
n
s
n
e. Lensa Gabungan
f. Kekuatan Lensa (P)
2
1
1
1
1
f
f
fg


f
P
1

4. Interferensi Cahaya
Adalah perpaduan dari 2 gelombang cahaya.
Agar hasil interferensinya mempunyai pola yang teratur, kedua
gelombang cahaya harus koheren, yaitu memiliki frekuensi dan
amplitudo yg sama serta selisih fase tetap.
Pola hasil interferensi ini dapat ditangkap pada layar, yaitu
 Garis terang, merupakan hasil interferensi maksimum (saling
memperkuat atau konstruktif)
 Garis gelap, merupakan hasil interferensi minimum (saling
memprlemah atau destruktif)
6. Alat-alat Optik
1. Mata
2. Lup
3. Mikroskop
4. Teropong
1. Mata
 Memiliki sebuah lensa yg berfungsi sbg alat optik.
 Mata mempunyai penglihatan yang jelas pada daerah
yang dibatasi oleh dua titik yaitu titik dekat/
punctum proximum (titik terdekat yg masih dapat
dilihat jelas oleh mata yg berakomodasi sekuat2nya)
dan titik jauh/punctum remotum (titik terjauh yg
masih dapat dilihat jelas oleh mata yg tak
berakomodasi)
Mata Normal
Pada mata normal (emetropi) letak titik dekat (PP) terhadap
mata sekitar 25 cm, sedang letak titik jauh (PR)
terhadap mata adalah ~. Mata normal ini dapat melihat
dg jelas suatu benda yg letaknya jauh maupun dekat.
Benda jauh dilihatnya dg mata tak berakomodasi, sedang
benda dekat dilihatnya dg mata berakomodasi.
Cacat Mata
Rabun dekat (hipermetropi) Rabun Jauh (miopi)
Tidak mampu melihat benda2 dekat Tidak mampu melihat benda2 jauh
Titik dekatnya > 25 cm Titik dekatnya = 25 cm
Titik jauhnya ~ Titik jauhnya < ~
Dibantu dg kacamata positif Dibantu dg kacamata negatif
Lup
 Menggunakan sebuah lensa cembung.
 Untuk melihat benda2 kecil sehingga tampak lebih besar
dan jelas.
Sifat Bayangan :
Maya (didepan lup), tegak, diperbesar.
Perbesaran Anguler :
- mata tak berakomodasi - mata berakomodasi maks
γ = perbesaran anguler
Sn = titik dekat orang normal
f = jarak fokus lup
f
Sn

 1


f
Sn

Teropong Bintang
 Menggunakan 2 lensa positif.
 Beda teropong bintang dg mikroskop :
mikroskop : fob < fok
letak benda dekat dg lensa objektif
teropong bintang: fob >> Fok
letak benda di jauh tak berhingga
Untuk mata tanpa akomodasi
Untuk mata berakomodasi maksimum
ok
ob
f
f
m 







 


n
ok
n
ok
ob
ok
ob
S
f
S
f
f
s
f
m
Teropong Bumi
 Menggunakan 3 lensa positif, sebagai lensa objektif,
pembalik dan okuler.
Utk mata tanpa akomodasi Utk mata akomodasi maks
Teropong Panggung
 Menggunakan 2 lensa; lensa objektifnya positif, lensa
okulernya negatif.
Utk mata tanpa akomodasi Utk mata akomodasi maks
ok
ob
f
f
m  






 


n
ok
n
ok
ob
ok
ob
S
f
S
f
f
s
f
m
ok
ob
f
f
m  






 


n
ok
n
ok
ob
ok
ob
S
f
S
f
f
s
f
m

More Related Content

Similar to Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8

Similar to Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8 (20)

Indera penglihatan dan alat optik
Indera penglihatan dan alat optikIndera penglihatan dan alat optik
Indera penglihatan dan alat optik
 
Cahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikCahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat Optik
 
ppt CAHAYA
ppt CAHAYAppt CAHAYA
ppt CAHAYA
 
PPT M5 KB2
PPT M5 KB2PPT M5 KB2
PPT M5 KB2
 
Optik Baru
Optik BaruOptik Baru
Optik Baru
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
P2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya SyifaP2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya Syifa
 
lensa-optik-dan-alat-alat-optik
lensa-optik-dan-alat-alat-optiklensa-optik-dan-alat-alat-optik
lensa-optik-dan-alat-alat-optik
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11
 
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docxCAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
 
KELOMPOK 4 OPTIK.pptx
KELOMPOK 4 OPTIK.pptxKELOMPOK 4 OPTIK.pptx
KELOMPOK 4 OPTIK.pptx
 
Cermin
CerminCermin
Cermin
 
Pemantulan cahaya
Pemantulan cahayaPemantulan cahaya
Pemantulan cahaya
 
Bab cahaya
Bab cahayaBab cahaya
Bab cahaya
 
IPA Kelas 8 BAB 12.pptx
IPA Kelas 8 BAB 12.pptxIPA Kelas 8 BAB 12.pptx
IPA Kelas 8 BAB 12.pptx
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
 
Cahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptxCahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptx
 
Fsika kelas x
Fsika kelas xFsika kelas x
Fsika kelas x
 
Kajian IPA 2 (Optik & Indera Penglihatan).pdf
Kajian IPA 2 (Optik & Indera Penglihatan).pdfKajian IPA 2 (Optik & Indera Penglihatan).pdf
Kajian IPA 2 (Optik & Indera Penglihatan).pdf
 
Fisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaFisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan Cahaya
 

Recently uploaded

WA 0821-2636-0569, Kelas Akademi Online Pra Nikah Terbaik Di Medan
WA 0821-2636-0569, Kelas Akademi Online Pra Nikah Terbaik Di MedanWA 0821-2636-0569, Kelas Akademi Online Pra Nikah Terbaik Di Medan
WA 0821-2636-0569, Kelas Akademi Online Pra Nikah Terbaik Di MedanKelas Online Pra Nikah Nikah
 
DRAFT PROGRAM KERJA UMUM SEKSI BIDANG.pdf
DRAFT PROGRAM KERJA UMUM SEKSI BIDANG.pdfDRAFT PROGRAM KERJA UMUM SEKSI BIDANG.pdf
DRAFT PROGRAM KERJA UMUM SEKSI BIDANG.pdfosisstekmensi2425
 
Jual Cytotec Di Mamasa Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Mamasa Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Mamasa Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Mamasa Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Jual Obat Cytotec Di Karanganyar 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Ber...
Jual Obat Cytotec Di Karanganyar 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Ber...Jual Obat Cytotec Di Karanganyar 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Ber...
Jual Obat Cytotec Di Karanganyar 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Ber...ssupi412
 
Modul 5 & 6 - Konsep Dasar IPS - Kelompok 3.pdf
Modul 5 & 6 - Konsep Dasar IPS - Kelompok 3.pdfModul 5 & 6 - Konsep Dasar IPS - Kelompok 3.pdf
Modul 5 & 6 - Konsep Dasar IPS - Kelompok 3.pdfNoviNurazizah3
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Pusat Tas Selempang Kurir, Pusat Tas Kurir Termurah...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Pusat Tas Selempang Kurir, Pusat Tas Kurir Termurah...WA/TELP : 0822-3006-6162, Pusat Tas Selempang Kurir, Pusat Tas Kurir Termurah...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Pusat Tas Selempang Kurir, Pusat Tas Kurir Termurah...imrotus nur istiqomah
 

Recently uploaded (6)

WA 0821-2636-0569, Kelas Akademi Online Pra Nikah Terbaik Di Medan
WA 0821-2636-0569, Kelas Akademi Online Pra Nikah Terbaik Di MedanWA 0821-2636-0569, Kelas Akademi Online Pra Nikah Terbaik Di Medan
WA 0821-2636-0569, Kelas Akademi Online Pra Nikah Terbaik Di Medan
 
DRAFT PROGRAM KERJA UMUM SEKSI BIDANG.pdf
DRAFT PROGRAM KERJA UMUM SEKSI BIDANG.pdfDRAFT PROGRAM KERJA UMUM SEKSI BIDANG.pdf
DRAFT PROGRAM KERJA UMUM SEKSI BIDANG.pdf
 
Jual Cytotec Di Mamasa Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Mamasa Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Mamasa Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Mamasa Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Jual Obat Cytotec Di Karanganyar 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Ber...
Jual Obat Cytotec Di Karanganyar 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Ber...Jual Obat Cytotec Di Karanganyar 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Ber...
Jual Obat Cytotec Di Karanganyar 0823.2222.3014 Pusat Pelancar Haid Ampuh Ber...
 
Modul 5 & 6 - Konsep Dasar IPS - Kelompok 3.pdf
Modul 5 & 6 - Konsep Dasar IPS - Kelompok 3.pdfModul 5 & 6 - Konsep Dasar IPS - Kelompok 3.pdf
Modul 5 & 6 - Konsep Dasar IPS - Kelompok 3.pdf
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Pusat Tas Selempang Kurir, Pusat Tas Kurir Termurah...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Pusat Tas Selempang Kurir, Pusat Tas Kurir Termurah...WA/TELP : 0822-3006-6162, Pusat Tas Selempang Kurir, Pusat Tas Kurir Termurah...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Pusat Tas Selempang Kurir, Pusat Tas Kurir Termurah...
 

Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8

  • 1. Light and Optical Devices Physics Grade 8 Rahma Safitri Harahap , S.Pd.
  • 2. 1. Sifat Gelombang Cahaya https://youtu.be/IXxZRZxafEQ?si=T7d32hwI5TnKGHXG Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 108 m/s. Sifat2 cahaya :  Dapat mengalami pemantulan (refleksi)  Dapat mengalami pembiasan (refraksi)  Dapat mengalami pelenturan (difraksi)  Dapat dijumlahkan (interferensi)  Dapat diuraikan (dispersi)  Dapat diserap arah getarnya (polarisasi)  Bersifat sebagai gelombang dan partikel
  • 3. 1. Pemantulan Teratur dan Pemantulan Baur  Pemantulan cahaya pada benda yang tidak tembus cahaya, ada yang teratur dan ada pula yang tidak teratur. Kamu dapat melihat cahaya yang dipantulkan benda-benda di sekitarmu tidak menyilaukan mata, tetapi terasa teduh dan nyaman. Namun, cahaya yang dipantulkan cermin ke mata akan sangat menyilaukan.
  • 4.  Cermin datar memiliki permukaan yang rata dan licin, sedangkan permukaan papan triplek kasar atau tidak rata. Hal tersebut menyebabkan sinar pantul pada cermin datar menghasilkan berkas yang sejajar menuju suatu arah tertentu. Sebaliknya, permukaan triplek tidak rata, penuh tonjolan, dan lekukan yang menyebabkan sinar pantul tidak menuju ke satu arah tertentu, tetapi menuju berbagai arah secara tidak teratur. Pemantulan cahaya oleh permukaan rata disebut pemantulan teratur, sedangkan pemantulan cahaya oleh permukaan yang tidak rata disebut pemantulan baur.
  • 6. 2. Hukum Pemantulan  Pemantulan teratur terjadi pada benda yang tidak tembus cahaya dan permukaannya rata. Cermin merupakan suatu benda yang permukaannya sangat halus dan rata sehingga hampir semua cahaya yang datang padanya dapat dipantulkan.
  • 7. Hukum Pemantulan Cahaya Kesimpulan di atas merupakan Hukum Pemantulan Cahaya yang menyatakan sebagai berikut. 1. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar. 2. Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul
  • 8. 2. Pemantulan Cahaya Hukum Pemantulan Cahaya  Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.  Sudut datang (i) = sudut pantul (r) a. Pemantulan pada Cermin Datar Sifat pembentukan bayangan pada cermin datar :  Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin  Tinggi bayangan = tinggi benda  Bayangan bersifat tegak dan maya, dibelakang cermin
  • 9. b. Pemantulan pada Cermin Cekung Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cekung :  Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.  Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.  Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu juga. Sifat Bayangan : a. Bila benda di ruang I, maka c. Bila benda di ruang III, maka Bayangan di ruang IV Bayangan di ruang II Maya, tegak, diperbesar Nyata, terbalik, diperkecil b. Bila benda di ruang II, maka Bayangan di ruang III Nyata, terbalik, diperbesar
  • 10. c. Pemantulan pada Cermin Cembung Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cembung :  Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus.  Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.  Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu juga. Sifat Bayangan : Maya, tegak, diperkecil.
  • 11. PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN CEKUNG  Cermin cekung bersifat konvergen, yaitu bersifat mengumpulkan sinar. Berkas sinar sejajar sumbu utama dipantulkan mengumpul pada satu titik yang dinamakan titik fokus. Cermin cekung di sebut juga cermin konkaf atau cermin positif.
  • 12.  Pada gambar di atas di lukiskan cermin cekung.. Jika sinar dating tidak terlalu jauh dari sumbu utama sehingga titik A dekat dengan titik B, maka FA dan MF mendekati nilai FO. Karena MF = OF maka :
  • 13.  Dengan f adalah jarak fokus cermin.  Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung  Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah benda yang berada di depan cermin cekung yaitu:
  • 14.  1.Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus
  • 15. 2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama
  • 16. 3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali
  • 17. FISIKA :: PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN CEMBUNG  Dalam mempelajari gejala pemantulan sinar pada cermin cembung kamu harus mengetahui jalan sinar atau gelombang cahaya pada cermin cekung hal ini sangat diperlukan agar lebih mudah untuk memahami pembentukan serta sifat-sifat bayangan yang terjadi akibat pemantulan sinar pada cermin cembung.Cermin cembung sebagai salah satu bentuk cermin dari tiga macam cermin yang kita kenal yaitu datar dan cembung memiliki permukaan lengkung ke depan atau jari-jarinya di belakangcermin.
  • 18.  Cermin cembung memiliki sifat divergen atau menyebarkankan sinar yaitu bila ada sinar datang yang sejajar sumbu utama maka sinar tersebut akan dipantulkan seolah olah berasal dari titik fokus kebalikan dari pemantulan pada cermin cekung yang mengumpulkan sinar. Titik fokus pada cermincembung besarnya setengah kali dari jari jari kelengkungan cermin, karena cermin cembung adalah sebagai busur atau juring dari bangun bola.
  • 19. Sinar Istimewa Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cembung  Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus cermin (F)
  • 20.  Sinar datang menuju titik fokus cermin (F) dipantulkan sejajar sumbu utama.
  • 21. PEMBIASAN PADA LENSA CEMBUNG  Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung : 1 Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan menuju titik focus
  • 22. 2 Sinar datang yang melalui titik pusat lensa ( 0 ) tidak mengalami pembiasan
  • 23. Sinar datang melalui titik focus akan dibiaskan sejajar sumbu utama
  • 24.
  • 25. 3. Pembiasan Cahaya a. Indeks Bias n = indeks bias suatu medium c = kecepatan cahaya di udara 3.108 m/s v = kecepatan cahaya dlm medium b. Hukum Pembiasan Cahaya i = sudut datang r’ = sudut bias n = indeks bias medium 1 n’ = indeks bias medium 2 v c n  n n' r' sin i sin 
  • 26. e. Perhitungan Pembentukan Bayangan             2 1 1 1 ) ' ( ' R R n n s n s n
  • 27. e. Lensa Gabungan f. Kekuatan Lensa (P) 2 1 1 1 1 f f fg   f P 1 
  • 28. 4. Interferensi Cahaya Adalah perpaduan dari 2 gelombang cahaya. Agar hasil interferensinya mempunyai pola yang teratur, kedua gelombang cahaya harus koheren, yaitu memiliki frekuensi dan amplitudo yg sama serta selisih fase tetap. Pola hasil interferensi ini dapat ditangkap pada layar, yaitu  Garis terang, merupakan hasil interferensi maksimum (saling memperkuat atau konstruktif)  Garis gelap, merupakan hasil interferensi minimum (saling memprlemah atau destruktif)
  • 29. 6. Alat-alat Optik 1. Mata 2. Lup 3. Mikroskop 4. Teropong 1. Mata  Memiliki sebuah lensa yg berfungsi sbg alat optik.  Mata mempunyai penglihatan yang jelas pada daerah yang dibatasi oleh dua titik yaitu titik dekat/ punctum proximum (titik terdekat yg masih dapat dilihat jelas oleh mata yg berakomodasi sekuat2nya) dan titik jauh/punctum remotum (titik terjauh yg masih dapat dilihat jelas oleh mata yg tak berakomodasi)
  • 30. Mata Normal Pada mata normal (emetropi) letak titik dekat (PP) terhadap mata sekitar 25 cm, sedang letak titik jauh (PR) terhadap mata adalah ~. Mata normal ini dapat melihat dg jelas suatu benda yg letaknya jauh maupun dekat. Benda jauh dilihatnya dg mata tak berakomodasi, sedang benda dekat dilihatnya dg mata berakomodasi. Cacat Mata Rabun dekat (hipermetropi) Rabun Jauh (miopi) Tidak mampu melihat benda2 dekat Tidak mampu melihat benda2 jauh Titik dekatnya > 25 cm Titik dekatnya = 25 cm Titik jauhnya ~ Titik jauhnya < ~ Dibantu dg kacamata positif Dibantu dg kacamata negatif
  • 31. Lup  Menggunakan sebuah lensa cembung.  Untuk melihat benda2 kecil sehingga tampak lebih besar dan jelas. Sifat Bayangan : Maya (didepan lup), tegak, diperbesar. Perbesaran Anguler : - mata tak berakomodasi - mata berakomodasi maks γ = perbesaran anguler Sn = titik dekat orang normal f = jarak fokus lup f Sn   1   f Sn 
  • 32. Teropong Bintang  Menggunakan 2 lensa positif.  Beda teropong bintang dg mikroskop : mikroskop : fob < fok letak benda dekat dg lensa objektif teropong bintang: fob >> Fok letak benda di jauh tak berhingga Untuk mata tanpa akomodasi Untuk mata berakomodasi maksimum ok ob f f m             n ok n ok ob ok ob S f S f f s f m
  • 33. Teropong Bumi  Menggunakan 3 lensa positif, sebagai lensa objektif, pembalik dan okuler. Utk mata tanpa akomodasi Utk mata akomodasi maks Teropong Panggung  Menggunakan 2 lensa; lensa objektifnya positif, lensa okulernya negatif. Utk mata tanpa akomodasi Utk mata akomodasi maks ok ob f f m             n ok n ok ob ok ob S f S f f s f m ok ob f f m             n ok n ok ob ok ob S f S f f s f m