SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
SETENGAH
PUTARAN
Oleh:
1. Febri Haryanto
2. Mareta Anjarsariningtiyas
3. Namaiya Latifati W.
4. Tiva Sri Wahnunik
PENGERTIAN
Suatu setengah putaran mencerminkan setiap titik

bidang pada sebuah titik tertentu. Oleh karena itu
setengah putaran juga dinamakan pencerminan
pada suatu titik atau refleksi pada suatu titik.
F
E

SA(E)
A

SA(F)

Definisi :
Sebuah setengah putaran pada suatu titik A adalah suatu
padanan (pasangan) SA yang didefinisikan untuk setiap titik
pada bidang sebagai berikut :
1. Apabila P≠ A maka SA(P) = P’ sehingga A titik tengah PP'
2. Apabila P=A maka SA (P) = A
Contoh :
Diberikan A, B, dan C adalah titik-titik pada bidang Euclid V dan A
adalah titik tengah, lukislah :
a. Titik D sehingga D = SA (B)
b. Titik E sehingga E = SA (E)
Penyelesaian :
a. D = SA (B), A adalah titik tengah dari ruas garis BD karena B ≠
A maka ada ruas garis AB. Kemudian anda perpanjang ruas
garis AB kearah titik A oleh ruas garis AB yang ekuivalen
dengan ruas garis AB, akibatnya anda mendapatkan ruas garis
BD dimana A merupakan titik tengah ruas garis BD. Artinya D
= SA (B).
b. C = SA (E), A adalah titik tengah dari ruas garis BC karena C≠
A maka ada ruas garis AC kemudian anda perpanjang ruas garis
AC ke arah titik A oleh ruas garis AB yang ekuivalen dengan
ruas garis AC. Akibatnya anda mendapatkan ruas garis BC
dimana titik A sebagai titik tengahnya , artinya C = SA (E)
Y

B’(x’,y’)

A(a,b)

B(x,y)
O

X

Ambil A(a,b) sebagai
pusat putar.
SA memetakan B (x,y)
ke B’ (x’,y’)
Diperoleh hubungan bahwa :
x x'
a
2a x x'
2

b

y

y'

2b

y

y'

x'

2a

x

y'

2b

y

2

Jadi jika P(a,b) maka :
Hp = (x,y)→(x’,y’) dengan

x'

2a

x

y'

2b

y

More Related Content

What's hot

Dimensitiga
DimensitigaDimensitiga
Dimensitiga
ata bik
 
Dimensitiga
DimensitigaDimensitiga
Dimensitiga
Ven Dot
 
Materi ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasiMateri ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasi
derin4n1
 

What's hot (20)

Geometri transformasi
Geometri transformasiGeometri transformasi
Geometri transformasi
 
Dimensitiga
DimensitigaDimensitiga
Dimensitiga
 
127453138 kalkulus-vektor
127453138 kalkulus-vektor127453138 kalkulus-vektor
127453138 kalkulus-vektor
 
Matematika dasar vektor SMA
Matematika dasar vektor SMAMatematika dasar vektor SMA
Matematika dasar vektor SMA
 
Irisan B1 Geometri Ruang 2016 Unnes Rombel 2
Irisan B1 Geometri Ruang 2016 Unnes Rombel 2Irisan B1 Geometri Ruang 2016 Unnes Rombel 2
Irisan B1 Geometri Ruang 2016 Unnes Rombel 2
 
Ilmu ukur tanah pertemuan kelima.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan kelima.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.Ilmu ukur tanah pertemuan kelima.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan kelima.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
 
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11Geometri hiperbolik bisa.pptx   copy11
Geometri hiperbolik bisa.pptx copy11
 
Dimensitiga
DimensitigaDimensitiga
Dimensitiga
 
Materi ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasiMateri ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasi
 
Mantan kel 3
Mantan kel 3Mantan kel 3
Mantan kel 3
 
Jarak pada bangun ruang
Jarak pada bangun ruangJarak pada bangun ruang
Jarak pada bangun ruang
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarah
 
Analisis Vektor
Analisis VektorAnalisis Vektor
Analisis Vektor
 
Integral Lipat Tiga dalam koordinat Tabung dan Bola
Integral Lipat Tiga dalam koordinat Tabung dan BolaIntegral Lipat Tiga dalam koordinat Tabung dan Bola
Integral Lipat Tiga dalam koordinat Tabung dan Bola
 
geometri datar 2
geometri datar 2geometri datar 2
geometri datar 2
 
Geometri Dimensi Tiga ~ Jarak Pada Bangun Ruang
Geometri Dimensi Tiga ~ Jarak Pada Bangun RuangGeometri Dimensi Tiga ~ Jarak Pada Bangun Ruang
Geometri Dimensi Tiga ~ Jarak Pada Bangun Ruang
 
Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
 
Ilmu ukur tanah pertemuan kedua.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan kedua.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.Ilmu ukur tanah pertemuan kedua.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan kedua.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
 
Vektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika PeminatanVektor Matematika Peminatan
Vektor Matematika Peminatan
 

Similar to Setengah putaran (9)

1.transformasi
1.transformasi1.transformasi
1.transformasi
 
tranformas.pptx
tranformas.pptxtranformas.pptx
tranformas.pptx
 
tranfor.pptx
tranfor.pptxtranfor.pptx
tranfor.pptx
 
Bab 3 irisan kerucut
Bab 3 irisan kerucutBab 3 irisan kerucut
Bab 3 irisan kerucut
 
Matematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
Matematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptxMatematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
Matematika Kelas 9 BAB 4 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Matematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptx
Matematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptxMatematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptx
Matematika Kelas 9.1 BAB 4 GEOMETRI.pptx
 
Irna nuraeni 4.5 euclidean result concerning circles
Irna nuraeni 4.5 euclidean result concerning circlesIrna nuraeni 4.5 euclidean result concerning circles
Irna nuraeni 4.5 euclidean result concerning circles
 
Bab 1 transformasi
Bab 1   transformasiBab 1   transformasi
Bab 1 transformasi
 
Kelompok a3
Kelompok a3Kelompok a3
Kelompok a3
 

Setengah putaran

  • 1. SETENGAH PUTARAN Oleh: 1. Febri Haryanto 2. Mareta Anjarsariningtiyas 3. Namaiya Latifati W. 4. Tiva Sri Wahnunik
  • 2. PENGERTIAN Suatu setengah putaran mencerminkan setiap titik bidang pada sebuah titik tertentu. Oleh karena itu setengah putaran juga dinamakan pencerminan pada suatu titik atau refleksi pada suatu titik.
  • 3. F E SA(E) A SA(F) Definisi : Sebuah setengah putaran pada suatu titik A adalah suatu padanan (pasangan) SA yang didefinisikan untuk setiap titik pada bidang sebagai berikut : 1. Apabila P≠ A maka SA(P) = P’ sehingga A titik tengah PP' 2. Apabila P=A maka SA (P) = A
  • 4. Contoh : Diberikan A, B, dan C adalah titik-titik pada bidang Euclid V dan A adalah titik tengah, lukislah : a. Titik D sehingga D = SA (B) b. Titik E sehingga E = SA (E) Penyelesaian : a. D = SA (B), A adalah titik tengah dari ruas garis BD karena B ≠ A maka ada ruas garis AB. Kemudian anda perpanjang ruas garis AB kearah titik A oleh ruas garis AB yang ekuivalen dengan ruas garis AB, akibatnya anda mendapatkan ruas garis BD dimana A merupakan titik tengah ruas garis BD. Artinya D = SA (B).
  • 5. b. C = SA (E), A adalah titik tengah dari ruas garis BC karena C≠ A maka ada ruas garis AC kemudian anda perpanjang ruas garis AC ke arah titik A oleh ruas garis AB yang ekuivalen dengan ruas garis AC. Akibatnya anda mendapatkan ruas garis BC dimana titik A sebagai titik tengahnya , artinya C = SA (E)
  • 6. Y B’(x’,y’) A(a,b) B(x,y) O X Ambil A(a,b) sebagai pusat putar. SA memetakan B (x,y) ke B’ (x’,y’)
  • 7. Diperoleh hubungan bahwa : x x' a 2a x x' 2 b y y' 2b y y' x' 2a x y' 2b y 2 Jadi jika P(a,b) maka : Hp = (x,y)→(x’,y’) dengan x' 2a x y' 2b y