SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
F25.0 Gangguan Skizoafektif
Tipe Depresi
Ramadhoni Mardi P 2505 B
Imam Surkani P 2515 B
Preseptor:
dr. Amel Yanis, Sp. KJ(K)
Case Report Session
Hari/ tanggal: Jumat / 10 Agustus 2018
TINJAUAN PUSTAKA
BAB I
Definisi
• Gangguan skizoafektif adalah penyakit mental serius
yang memiliki gambaran skizofrenia dan gangguan
afektif
Tipe
manik
Tipe
depresif
• Skizofrenia gangguan otak yang mendistorsi cara
seseorang berpikir, bertindak, mengungkapkan
emosi, merasakan realitas, dan berhubungan dengan
orang lain
• Depresi  penyakit yang ditandai dengan perasaan
sedih, tidak berharga, atau putus asa, serta masalah
berkonsentrasi dan mengingat detail
Epidemiologi
• Prevalensi seumur hidup pada gangguan skizoafektif 0,5-0,8%
• Orangtua>anak muda
• Perempuan>laki-laki
• Laki-lakiperilaku antisosial dan afek tumpul/tidak sesusai
Etiologi
• Penyebab pasti tidak diketahui
• Dugaan saat ini bahwa gangguan skizoafektif
mungkin mirip dengan etiologi skizofrenia
genetik dan lingkungan
Manifestasi Klinis
• Episodik gejala gangguan mood maupun gejala
skizofreniknya menonjol dalam episode penyakit
yang sama, baik secara simultan atau secara
bergantian dalam beberapa hari
• Bila gejala skizofrenik dan manik menonjol pada
episode penyakit yang samagangguan skizoafektif
tipe manik, gejala depresif yang menonjol
gangguan skizoafektif tipe depresif
Skizofrenia
• Menurut PPDGJ-III, harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini
yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala
gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):
• “thought
echo”
• “thought
insertion or
withdrawal”
• “thought
broadcasting”
• . “delusion of
control”
• “delusion of
influence”
• “delusion of
passivitiy”
• “delusional
perception”
• Halusinasi
auditorik
• Waham-
waham
menetap jenis
lainnya
• Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus selalu
ada secara jelas:
Halusinasi yang
menetap dan panca-
indera apa saja
Arus pikiran yang
terputus (break) atau
yang mengalami
sisipan (interpolation)
Perilaku katatonik Gejala-gejala negatif
Depresi
• Menurut PPDGJ III kriteria F.32 Episode depresif adalah sbb:
Mayor Afek depresif
Kehilangan minat dan kegembiraan
Berkurangnya energi) dan menurunnnya aktivitas
Minor
Konsentrasi dan perhatian berkurang
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
Gagasan atau perbuatan membahayakan diriatau bunuh diri
Tidur terganggu
Nafsu makan berkurang
Depresi
• Menurut DSM-V jika memenuhi dari 5 atau lebih gejala dibawah ini
dan salah satu gejala harus ada dari poin 1 atau 2 dalam waktu 2
minggu:
1. Nafsu makan yang berkurang
2. Kehilangan rasa untuk melakukan kebiasaan sehari-hari
3. Pengurangan atau peningkatan berat badan yang signifiksn
4. Perubahan dari pola tidur biasanya ( sedikit atau banyak tidur )
5. Agitasi
6. Merasa lelah atau tidak ada energi hampir setiap hari
7. Selalu merasa bersalah
8. Tidak dapat berkonsentrasi
9. Mempunyai pikiran untuk melakukan percobaan bunuh diri
Diagnosis
• Pedoman Diagnostik Gangguan Skizoafektif
berdasarkan PPDGJ-III
Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala
definitive adanya skizofrenia dan gangguan skizofrenia dan
gangguan afektif dama-sama menonjol pada saat yang bersamaan
(stimultaneously), atau dalam beberapa hari yang satu sesudah
yang lain, dalam satu episode penyakit yang sama, dan bilamana,
sebagai konsekuensi dari ini, episode penyakit tidak memenuhi
kriteria baik skizofrenia maupun episode manik atau depresif.
Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gelaja
skizofrenia dan gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit
yang berbedah.
Bila seseorang pasien skizoafrenik menunjukkan gejala depresif
setelah mengalami suatu episode psikotik, diberi kode
diagnosis F.20.4 (Depresi Pasca-skizofrenia)
Beberapa pasien dapat mengalami episode skizoefektif berulang,
baik berjenis manik (F25.0) maupun depresif (F.25.1) atau
campuran dari keduanya (F.25.2). pasien lain mengalami satu
atau dua episode manik atau depresi (F30-F33)
• Kriteria Diagnostik untuk Gangguan
Skizoafektif (DSM-V)
A. Suatu periode penyakit yang tidak terputus selama mana,
pada suatu waktu. Terdapat baik episode depresif berat,
episode manik, atau suatu episode campuran dengan gejala
yang memenuhi kriteria A untuk skizofrenia
Catatan : Episode depresi berat harus termasuk kriteria A1:
mood terdepresi
B. Selama periode penyakit yang sama, terdapat waham atau
halusinasi selama sekurangnya 2 minggu tanpa adanya gejala
mood yang menonjol
• Tipe bipolar: Jika gangguan termasuk suatu episode manik atau
campuran (atau suatu manik suatu episode campuran dan episode
depresi berat)
• Tipe depresif: Jika gangguan hanya termasuk episode depresi berat
C. Gejala yang memenuhi kriteria untuk episode ditemukan
untuk sebagian bermakna dari lama total periode aktif dan
residual dari penyakit
D. Gangguan bukan kareka efek fisiologis langsung dari suatu zat
(misalnya obat yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau suatu
kondisi medis umum
Diagnosis Banding
• Episode depresif dengan gejala psikotik
• Depresif berulang
• Pasien yang diobati dengan steroid,
• Penyalahgunaan amfetamin dan phencyclidine (PCP)
• Epilepsi lobus temporalis
• Skizofrenia katatonik
Penatalaksanaan
• Farmakoterapi
• Psikoterapi
Kepada pasien dan keluarga
Antipsikotik Antidepresan
DISKUSI
Diagnosis anamnesis
• Gejala skizofrenia: halusinasi auditorik
• Gejala depresi: sering melamun, murung, menyendiri
dan tidak mau makan
• Gejala skizofrenia dan gejala depresi muncul pada
waktu yang bersamaan yaitu sekitar enam bulan
sebelum masuk rumah sakit.
Ilustrasi Kasus
• Nama (inisial) : Ny. IY
Panggilan : Id
• Jenis kelamin : Perempuan
• Tempat & tanggal lahir/ Umur : Padang, 7 Mei 1975 / 43
tahun
• Status perkawinan : Kawin
• Kewarganegaraan : Indonesia
• Suku bangsa : Minangkabau
• Negeri Asal : Padang
• Agama : Islam
• Pendidikan : Tamat SMK
• Pekerjaan : Penjahit
• Alamat : Jalan Parkit Blok C Nomor 2, Kalumbuak,
Kuranji
• Sebab Utama
Pasien datang ke RSJ HB SAANIN ditemani
kakak pasien untuk kontrol pengobatan.
• Keluhan Utama
Pasien beberapa kali masih mendengarkan
suara-suara seperti menyuruh pasien. Selain itu
pasien juga mengeluhkan banyak keluar air liur.
RPS
• Pasien sudah menjalani rawat jalan di
poliklinik RSJ lebih kurang satu tahun.
• Pasien sudah tidak lagi merasa sedih, tetapi
sesekali masih mendengar suara-suara seperti
ada yang menyuruh.
• Pada tahun 2017, pasien dibawa ke Rumah
Sakit Jiwa HB SAANIN dengan sebab pasien
merusak pintu dan barang-barang di rumah
dan ingin memukul kakak pasien.
• Menurut kakak pasien selama ini pasien selalu
merasa : - sedih - mengurung diri
- menangis sendiri - rasa ingin meninggal
- tidak dapat tidur
• Pasien tidak mau makan, tidak mau mandi, tidak
dapat mengurus diri.
• Selain itu, pasien juga sering berkata kasar
seolah-olah pasien sedang memarahi suaminya.
• Pasien menyalahkan diri sendiri karena sudah
mau menikah dengan suaminya, pasien juga
merasa bahwa suaminya tidak mencintainya.
• Keluar air liur yang banyak sejak 3 bulan lalu
• Tidak ada melihat bayangan-bayangan aneh
• Tidak ada merasa curiga ataupun seperti
dikejar-kejar
• Riwayat trauma kepala dan kejang disangkal
• Pasien bukan perokok
• Penggunaan NAPZA dan alkohol disangkal
RPD
• Tidak pernah mengalami gangguan jiwa
sebelumnya
• Tidak pernah berobat ke psikiater sebelumnya
• Pertama kali dirawat di RSJ Prof HB Saanin
• Tiga tahun lalu orang tua pasien bercerai lalu
pasien hanya tinggal bersama ibu dalam
keadaan ekonomi terbatas
• Karena ekonomi yang sulit setelah tamat SMA
tidak melanjutkan kuliah.
Riwayat
Keluarga
IDENTITAS Orang tua/ Pengganti Keterangan
Bapak
(Alm. Kajik)
Ibu
(Alm. Yawarnis)
Kewarganegaraan
Suku bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Umur
Alamat
Hubungan pasien*
Dan lain-lain
Indonesia
Minangkabau
Islam
zSD
Tani
Sudah meninggal
Kalumbuk
Akrab
Biasa
Kurang
Tak peduli
: -
Indonesia
Minangkabau
Islam
SD
Tani
Sudah meninggal
Kalumbuk
Akrab
Biasa
Kurang
Tak peduli
: -
Skema Pedegree
Riwayat sewaktu dalam kandungan
dan dilahirkan.
• Keadaan ibu sewaktu hamil (sebutkan penyakit-
penyakit fisik dan atau kondisi- kondisi mental
yang diderita si ibu )
–Kesehatan Fisik : Baik
– Kesehatan Mental : Baik
– Keadaan melahirkan :
• Aterm ( + ), partus spontan ( + ), partus tindakan ( - )
sebutkan jenis tindakannya
• Pasien adalah anak yang direncanakan/ diinginkan ( YA )
• Jenis kelamin anak sesuai harapan ( YA )
Riwayat masa bayi dan kanak-kanak
• Pertumbuhan Fisik : Biasa
• Minum ASI : ( + ) sampai usia dua tahun
• Usia mulai bicara : tidak diketahui
• Usia mulai jalan : tidak diketahui
• Sukar makan ( - ), anoreksia nervosa ( - ), bulimia
( - ), pika ( - ), gangguan hubungan ibu-anak ( - ),
pola tidur baik ( - ), cemas terhadap orang asing
sesuai umum ( - ), cemas perpisahan (- ), dan
lain-lain.....
Lain-Lain
• Simtom-simtom sehubungan dengan problem
perilaku yang dijumpai pada masa kanak-
kanak, misalnya:
– mengisap jari ( - ), ngompol ( - ), BAB di tempat
tidur ( - ), night teror ( - ), temper tantrum ( - ),
gagap ( - ), tik (- ), masturbasi ( - ), mutisme
selektif ( - ), dan lain-lain.
• Temperamen sewaktu anak-anak : pemalu ( - ),
gelisah ( - ) overaktif ( - ), menarik diri ( + ), kurang
suka bergaul ( + ), suka berolahraga ( - ), dan lain-
lain.
• Masa remaja: Fobia ( - ), masturbasi ( - ),
ngompol ( - ), lari dari rumah (-), kenakalan
remaja ( - ), perokok berat ( - ), penggunaan
obat terlarang (- ), peminum minuman keras
(- ), problem berat badan ( -), anoreksia
nervosa (-), bulimia (-), perasaan depresi (-),
rasa rendah diri ( - ), cemas ( -), gangguan
tidur ( - ), sering sakit kepala ( - ), dan lain-lain.
Riwayat Pekerjaan
• Usia mulai berkerja 19 tahun, kepuasan kerja (
+ ), pindah-pindah kerja ( - ), pekerjaan yang
pernah dilakukan menjahit
• Konflik dalam pekerjaan : ( - ), konflik dengan
atasan ( - ), konflik dengan bawahan ( - ),
konflik dengan kelompok ( - ).
• Keadaan ekonomi*: sedang (menurut pasien)
Ciri Kepribadian Sebelumnya
• Skizoid : suka aktivitas yang dilakukan sendiri
• Skizotipal : isolasi sosial
• Dependen : membutuhkan orang lain untuk
mengambil tanggung jawab pada banyak hal
dalam hidupnya, takut ditinggalkan oleh orang
yang dekat dengannya
Stressor Psikososial (Aksis V)
• Perkawinan
• Hubungan yang buruk dengan suami. Suami
pasien jarang pulang
Riwayat
• Tidak pernah bunuh diri
• Riwayat pelanggaran hukum tidak ada
• Keluarga berharap pasien dapat sembuh
sempurna
• Pasien juga berharap agar dapat sembuh dan
kembali beraktifitas
STATUS INTERNUS
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : Komposmentis
• Tekanan Darah : 110/70 mmHg
• Nadi : 72 x/menit
• Nafas : 18 x/menit
• Suhu : 36,7 C
• Tinggi Badan : 165 cm
• Berat Badan : 60 kg
• Status Gizi : IMT : 22, gizi baik
• Sistem Kardiovaskuler : Dalam batas normal
• Sistem Respiratorik : Dalam batas normal
• Kelainan Khusus : Tidak ditemukan
STATUS NEUROLOGIKUS
• GCS : E4M5V6
• Tanda ransangan Meningeal : tidak ada
• Tanda-tanda efek samping piramidal :
• Tremor tangan : tidak ada
• Akatisia : tidak ada
• Bradikinesia : tidak ada
• Cara berjalan : tidak ada
• Keseimbangan : tidak ada
• Rigiditas : tidak ada
• Kekuatan motorik : Normal
• Sensorik : Halus (+), Kasar (+)
• Refleks : Normal
• Air liur : Banyak
STATUS MENTAL
Keadaan umum
• Kesadaran/ sensorium : compos mentis ( + ), somnolen (
- ), stupor ( - ), kesadaran berkabut ( - ), konfusi ( - ), koma (
- ), delirium ( - ), kesadaran berubah ( - ), dan lain-lain…..
• Penampilan
• Sikap tubuh: biasa ( + ), diam ( - ), aneh ( - ), sikap tegang (
- ), kaku (-), gelisah ( - ), kelihatan seperti tua ( - ), kelihatan
seperti muda ( - ), berpakaian sesuai gender ( + ).
• Cara berpakaian : rapi ( - ), biasa ( + ), tak menentu ( - ),
sesuai dengan situasi ( + ),kotor ( - ), kesan ( dapat/ tidak
dapat mengurus diri)*
• Kesehatan fisik : sehat ( + ), pucat ( - ), lemas ( - ), apatis ( -
), telapak tangan basah ( - ), dahi berkeringat ( - ), mata
terbelalak ( - ).
• Kontak psikis
Dapat dilakukan ( + ), tidak dapat dilakukan ( - ), wajar
( + ), kurang wajar ( - ), sebentar ( - ), lama ( + ).
• Sikap
– Kooperatif ( + ), penuh perhatian ( - ), berterus terang ( - ),
menggoda ( - ), bermusuhan ( - ), suka main-main ( - ),
berusaha supaya disayangi ( - ), selalu menghindar ( - ),
berhati-hati ( - ), dependen (- ), infantil (- ), curiga ( - ), pasif (
- ), dan lain-lain.
• Tingkah laku dan aktifitas psikomotor
– Cara berjalan : biasa ( +), sempoyongan ( - ), kaku ( - ), dan
lain-lain
– Ekhopraksia ( - ), katalepsi ( - ), luapan katatonik ( - ), stupor
katatonik ( - ), rigiditas katatonik ( -), posturing katatonik ( - ),
cerea flexibilitas ( - ), negativisme ( - ), katapleksi ( - ),
stereotipik ( - ), mannerisme ( - ), otomatisme( - ),
otomatisme perintah ( - ), mutisme ( - ), agitasi psikomotor ( -
), hiperaktivitas/ hiperkinesis ( - ), tik ( - ), somnabulisme ( -
), akathisia ( - ), kompulsi( - ), ataksia, hipoaktivitas ( + ),
mimikri ( - ), agresi ( - ), acting out ( - ), abulia ( - ), tremor (
- ), ataksia ( - ), chorea ( - ), distonia ( - ), bradikinesia ( - ),
rigiditas otot ( - ), diskinesia ( - ), convulsi ( - ), seizure ( - ),
piromania ( - ), vagabondage ( - ).
Verbalisasi dan cara berbicara
• Arus pembicaraan* : biasa, cepat, lambat
• Produktivitas pembicaraan* : biasa, sedikit, banyak
• Perbendaharaan* : biasa, sedikit, banyak
• Nada pembicaraan* : biasa, menurun, meninggi
• Volume pembicaraan* : biasa, menurun, meninggi
• Isi pembicaraan* : sesuai / tidak sesuai
• Penekanan pada pembicaraan* : Ada/ tidak
• Spontanitas pembicaraan * : spontan/ tidak
• Logorrhea ( - ), poverty of speech ( - ), diprosodi ( - ), disatria ( - ),
gagap ( - ), afasia ( - ), bicara kacau ( - ).
Emosi
• Hidup emosi*: stabilitas (stabil), pengendalian
(adekuat/tidak adekuat), echt/unecht,
dalam/dangkal, skala diffrensiasi
(sempit/luas), arus emosi (normal).
• Afek
– Afek appropriate/ serasi ( + ), afek inappropriate/
tidak serasi( - ), afek tumpul ( - ), afek yang
terbatas ( - ), afek datar (-), afek yang labil ( - ).
• Mood
– mood eutimik ( + ), mood disforik ( - ), mood yang
meluap-luap (expansive mood) ( - ), mood yang
iritabel ( - ), mood yang labil (swing mood) ( - ), mood
meninggi (elevated mood/ hipertim) ( - ), euforia ( - ),
ectasy ( - ), mood depresi (hipotim) ( - ), anhedonia (
- ), duka cita ( - ), aleksitimia ( - ), elasi ( - ),
hipomania ( - ), mania( - ), melankolia( - ), La belle
indifference ( - ), tidak ada harapan ( - ).
• Emosi lainnya
– Ansietas ( - ), free floating-anxiety ( - ), ketakutan (-),
agitasi ( - ), tension (ketegangan) ( - ), panic ( - ), apati (
- ), ambivalensi ( - ), abreaksional ( - ), rasa malu ( - ),
rasa berdosa/ bersalah( - ), kontrol impuls ( - ).
• Gangguan fisiologis yang berhubungan
dengan mood
– Anoreksia ( - ), hiperfagia ( - ), insomnia (-),
hipersomnia ( - ), variasi diurnal ( - ), penurunan
libido ( - ), konstispasi ( - ), fatigue ( - ), pica ( - ),
pseudocyesis ( - ), bulimia ( - ).
Pikiran/ Proses Pikir (Thinking)
• Kecepatan proses pikir (biasa/cepat /lambat)
• Mutu proses pikir (jelas/tajam)
• Gangguan Umum dalam Bentuk Pikiran
– Gangguan mental ( - ), psikosis ( - ), tes realitas (
terganggu/ tidak ), gangguan pikiran formal ( - ),
berpikir tidak logis ( - ), pikiran autistik ( - ),
dereisme ( - ), berpikir magis ( - ), proses berpikir
primer ( - ).
• Gangguan Spesifik dalam Bentuk Pikiran
– Neologisme ( - ), word salad ( - ), sirkumstansialitas ( - ),
tangensialitas ( - ), inkohenrensia ( - ), perseverasi ( - ),
verbigerasi ( - ), ekolalia ( - ), kondensasi ( - ), jawaban
yang tidak relevan ( - ), pengenduran asosiasi ( - ),
derailment ( - ), flight of ideas ( - ), clang association ( - ),
blocking ( - ), glossolalia ( - ).
• Gangguan Spesifik dalam Isi Pikiran
– Kemiskinan isi pikiran ( - ), Gagasan yang berlebihan (- )
– Delusi/ waham
– waham bizarre ( - ), waham tersistematisasi ( - ), waham
yang sejalan dengan mood ( - ), waham yang tidak sejalan
dengan mood ( - ), waham nihilistik ( - ), waham
kemiskinan ( - ), waham somatik ( - ), waham
persekutorik ( - ), waham kebesaran ( - ), waham referensi
( - ), thought of withdrawal ( - ), thought of broadcasting (
- ), thought of insertion ( - ), thought of control ( - ),
Waham cemburu/ waham ketidaksetiaan ( - ), waham
menyalahkan diri sendiri ( - ), erotomania ( - ), pseudologia
fantastika ( - ), waham agama ( - ).
• Idea of reference
– Preokupasi pikiran ( - ), egomania ( - ),
hipokondria ( - ), obsesi ( - ), kompulsi ( - ),
koprolalia ( - ), hipokondria ( - ), obsesi ( - ),
koprolalia ( - ), fobia ( - )Ulat noesis ( - ), unio
mystica ( - ).
Persepsi
• Halusinasi
– Non patologis: Halusinasi hipnagogik ( - ), halusinasi
hipnopompik ( - ),
– Halusinasi auditorik (-), halusinasi visual ( - ),
halusinasi olfaktorik ( - ), halusinasi gustatorik ( - ),
halusinasi taktil ( - ), halusinasi somatik ( - ), halusinasi
liliput ( - ), halusinasi sejalan dengan mood ( - ),
halusinasi yang tidak sejalan dengan mood ( - ),
halusinosis ( - ), sinestesia ( - ), halusinasi perintah
(command halusination) (-), trailing phenomenon (-).
• Ilusi (+)
• Depersonalisasi ( - ), derealisasi ( - )
Mimpi dan Fantasi
• Mimpi : -
• Fantasi : -
Fungsi kognitif dan fungsi intelektual
• Orientasi waktu (baik/ terganggu), orientasi tempat (baik/
terganggu), orientasi personal (baik/ terganggu), orientasi
situasi (baik/ terganggu).
• Atensi (perhatian) ( - ), distractibilty ( -), inatensi selektif ( - ),
hipervigilance ( - ), dan lain-lain
• Konsentrasi (baik/terganggu), kalkulasi ( baik/ terganggu )
• Memori (daya ingat) : gangguan memori jangka lama/ remote (
- ), gangguan memori jangka menengah/ recent past ( - ),
gangguan memori jangka pendek/ baru saja/ recent ( - ),
gangguan memori segera/ immediate ( - ).
• Amnesia ( - ), konfabulasi ( - ), paramnesia ( - ).
• Luas pengetahuan umum: baik/ terganggu
• Pikiran konkrit : baik/ terganggu
• Pikiran abstrak : baik/ terganggu
• Kemunduran intelek : (Ada/tidak), Retardasi mental ( - ),
demensia ( - ), pseudodemensia ( - ).
• Dicriminative Insight*
– Derajat I (penyangkalan)
– Derajat II (ambigu)
– Derajat III (sadar, melemparkan kesalahan kepada
orang/ hal lain):
– Derajat IV ( sadar, tidak mengetahui penyebab)
– Derajat V (tilikan intelektual)
– Derajat VI (tilikan emosional sesungguhnya)
• Discriminative Judgement :
– Judgment tes :tidak terganggu
– Judgment sosial :tidak terganggu
Ikhtisar Penemuan Bermakna
• Telah diperiksa pasien Ny. IY berusia 43 tahun,
agama Islam, suku Minang dan sudah menikah.
• Pasien menjalani rawat jalan di Poli Jiwa
Dewasa RSJ HB Saanin Padang pada tanggal 6
Agustus 2018 untuk kontrol dan pengambilan
obat dan ditemani oleh kakak pasien.
• Dari anamnesis dan alloanamnesis didapatkan
bahwa pasien sudah tidak pernah marah-marah
dan bersedih tanpa penyebab lagi semenjak
satu tahun yang lalu menjalani rawat jalan
tetapi masih sesekali mendengar suara-suara
menyuruh.
• Dari pemeriksaan status mental didapatkan
pasien perempuan dengan usia sesuai, perilaku
tenang selama wawancara, sikap kooperatif
terhadap pemeriksa.
• Pembicaraan jelas dan spontan, mood eutimik,
afek appropriate,ditemukan adanya ilusi.
• Orientasi tidak terganggu dan tes realitas tidak
terganggu.
• Dari pemeriksaan neurologis tidak ditemukan
kelainan.
Diagnosis Multiaksial
• Aksis I : F25.1 Gangguan skizoafektif
tipe depresi remisi
• Aksis II : Tidak ada diagnosis
• Aksis III : Tidak ada diagnosis
• Aksis IV : Masalah psikososial dan
lingkungan lain (suami jarang
pulang dan tidak perhatian)
• AksisV : GAF 90-81
Diagnosis Banding Axis 1
• - F20.1 Skizofrenia paranoid
• - F25.2 Skizoafektif tipe campuran
• - F32.3 Episode Depresi Berat dengan Gejala
Psikotik
Farmakoterapi
• Risperidone 2 x 2 mg
• Lorazepam 1 x 0.5 mg
• Fluoxetine 1 x 10 mg
• THP 2 x 1 mg
Prognosis
• Quo et vitam : bonam
• Quo et fungsionam : dubia et malam
• Quo et sanctionam : dubia et malam
Terapi Farmakologis
• Risperidone 2 x 2 mg
- antipsikosis atipikal generasi kedua
- Kerja:
1. menghambat reseptor dopamin
2. mengurangi gejala positif psikosis dan stabilisasi
gejala afektif;
3. menghambat reseptor serotonin 2A, menyebabkan
peningkatan pelapasan dopamin
Dosis yang biasa diberikan 2-8 mg/hari.
• Lorazepam 1 x 0,5 mg
- golongan benzodiazepin
- Kerja
1. berikatan dengan reseptor benzodiazepin pada ligan
GABA-A yng merupakan gerbang kompleks saluran
klorida
2. meningkatkan efek inhibitor GABA
3. menghambat aktivitas neuronal di amigdala yang
bermanfaat untuk gangguan anxietas.
Dosis yang biasa diberikan adalah 2-6 mg/hari.
• Fluoxetin 1 x 10 mg
- Kerja:
1. meningkatkan neurotransmitter serotonin
2. menghambat pompa reuptake serotoni.
desensitisasi resptor serotonin
3. meningkatkan neurotransmisi serotonergik.
Dosis yang biasa digunakan adalah 10-40 mg/hari
• THP 2 x 2 mg
- Mengatasi efek samping ekstrapiramidal
syndrome
- Dosis awal yang diberikan biasanya 2x2mg.
Terapi non farmakologis
• psikoterapi suportif
• Psikoedukasi
Prognosis
• Hal-hal yang memperburuk prognosis pada
pasien ini adalah onsetnya yang terjadi pada
saat muda, perilaku menarik diri dan
kepribadian dependen
Crs skizoafektif tipe depresi

More Related Content

What's hot

Gangguan mental organik
Gangguan mental organikGangguan mental organik
Gangguan mental organikfikri asyura
 
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)Novi Y'uZzman
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatNovi Vie Opie
 
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan NeurotikPerbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan NeurotikLena Setianingsih
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikuspeternugraha
 
Pneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointPneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointDwika Marbun
 
80051025 edema-serebri
80051025 edema-serebri80051025 edema-serebri
80051025 edema-serebriCornelius Liza
 
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorLaporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorazmiarraga
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilAgus Gunardi
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKPhil Adit R
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akutPhil Adit R
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasusaauyahilda
 
Veruka vulgaris
Veruka vulgarisVeruka vulgaris
Veruka vulgarisery putra
 
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptxPPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptxApriliaAdelinaBarus
 

What's hot (20)

Gangguan mental organik
Gangguan mental organikGangguan mental organik
Gangguan mental organik
 
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
Liken Simpleks Kronis (Neurodermatitis Sirkumskripta)
 
Skizofrenia
Skizofrenia Skizofrenia
Skizofrenia
 
Lapsus varicella
Lapsus varicellaLapsus varicella
Lapsus varicella
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referat
 
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan NeurotikPerbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
 
Lepra
LepraLepra
Lepra
 
Pneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointPneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpoint
 
80051025 edema-serebri
80051025 edema-serebri80051025 edema-serebri
80051025 edema-serebri
 
PPDGJ Keperawatan Jiwa
PPDGJ Keperawatan JiwaPPDGJ Keperawatan Jiwa
PPDGJ Keperawatan Jiwa
 
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorLaporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektil
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
 
Veruka vulgaris
Veruka vulgarisVeruka vulgaris
Veruka vulgaris
 
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptxPPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
 

Similar to Crs skizoafektif tipe depresi

asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptasuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptwayandarsana
 
Lapsus Poli Jiwa Vandy irianto.pptx
Lapsus Poli Jiwa Vandy irianto.pptxLapsus Poli Jiwa Vandy irianto.pptx
Lapsus Poli Jiwa Vandy irianto.pptxvandy102016016
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaSyscha Lumempouw
 
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptxPENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptxFadhliKusuma
 
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.pptDhiyaMaghfirah
 
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptfdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptZiaDr1
 
TUGAS IBU MINAR lansia.pptx
TUGAS IBU MINAR lansia.pptxTUGAS IBU MINAR lansia.pptx
TUGAS IBU MINAR lansia.pptxNany151259
 
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofreniaMembongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofreniaBagus Utomo
 
Apa itu kemurungan
Apa itu kemurunganApa itu kemurungan
Apa itu kemurungankennedy alip
 
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di PuskesmasPenyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di PuskesmasLautan Jiwa
 
GAD,Bipolar,Depresi,.pptx
GAD,Bipolar,Depresi,.pptxGAD,Bipolar,Depresi,.pptx
GAD,Bipolar,Depresi,.pptxHABIBIAKBAR1
 
Presentation5 relaps dan krisis skizofrenia - Psikoedukasi
Presentation5 relaps dan krisis skizofrenia - PsikoedukasiPresentation5 relaps dan krisis skizofrenia - Psikoedukasi
Presentation5 relaps dan krisis skizofrenia - PsikoedukasiBagus Utomo
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4 Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4 Edo Sebastian Jaya
 
KEMURUNGAN - DERITA DALAM SENYAP.pptx
KEMURUNGAN - DERITA DALAM SENYAP.pptxKEMURUNGAN - DERITA DALAM SENYAP.pptx
KEMURUNGAN - DERITA DALAM SENYAP.pptxShukriAidah
 

Similar to Crs skizoafektif tipe depresi (20)

asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptasuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
 
Lapsus Poli Jiwa Vandy irianto.pptx
Lapsus Poli Jiwa Vandy irianto.pptxLapsus Poli Jiwa Vandy irianto.pptx
Lapsus Poli Jiwa Vandy irianto.pptx
 
Skizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenikSkizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenik
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
 
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptxPENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
 
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
 
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptxSKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
 
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptfdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
 
Jenis skizofrenia
Jenis skizofreniaJenis skizofrenia
Jenis skizofrenia
 
TUGAS IBU MINAR lansia.pptx
TUGAS IBU MINAR lansia.pptxTUGAS IBU MINAR lansia.pptx
TUGAS IBU MINAR lansia.pptx
 
Rika
RikaRika
Rika
 
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofreniaMembongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
 
CRS PSIKOTIK.pptx
CRS PSIKOTIK.pptxCRS PSIKOTIK.pptx
CRS PSIKOTIK.pptx
 
Apa itu kemurungan
Apa itu kemurunganApa itu kemurungan
Apa itu kemurungan
 
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di PuskesmasPenyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
Penyebab Skizofrenia, Cara Kerja Obat, dan Penanganannya di Puskesmas
 
GAD,Bipolar,Depresi,.pptx
GAD,Bipolar,Depresi,.pptxGAD,Bipolar,Depresi,.pptx
GAD,Bipolar,Depresi,.pptx
 
Presentation5 relaps dan krisis skizofrenia - Psikoedukasi
Presentation5 relaps dan krisis skizofrenia - PsikoedukasiPresentation5 relaps dan krisis skizofrenia - Psikoedukasi
Presentation5 relaps dan krisis skizofrenia - Psikoedukasi
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4 Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
 
Neurosis
NeurosisNeurosis
Neurosis
 
KEMURUNGAN - DERITA DALAM SENYAP.pptx
KEMURUNGAN - DERITA DALAM SENYAP.pptxKEMURUNGAN - DERITA DALAM SENYAP.pptx
KEMURUNGAN - DERITA DALAM SENYAP.pptx
 

Recently uploaded

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 

Recently uploaded (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

Crs skizoafektif tipe depresi

  • 1. F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Depresi Ramadhoni Mardi P 2505 B Imam Surkani P 2515 B Preseptor: dr. Amel Yanis, Sp. KJ(K) Case Report Session Hari/ tanggal: Jumat / 10 Agustus 2018
  • 3. Definisi • Gangguan skizoafektif adalah penyakit mental serius yang memiliki gambaran skizofrenia dan gangguan afektif Tipe manik Tipe depresif
  • 4. • Skizofrenia gangguan otak yang mendistorsi cara seseorang berpikir, bertindak, mengungkapkan emosi, merasakan realitas, dan berhubungan dengan orang lain • Depresi  penyakit yang ditandai dengan perasaan sedih, tidak berharga, atau putus asa, serta masalah berkonsentrasi dan mengingat detail
  • 5. Epidemiologi • Prevalensi seumur hidup pada gangguan skizoafektif 0,5-0,8% • Orangtua>anak muda • Perempuan>laki-laki • Laki-lakiperilaku antisosial dan afek tumpul/tidak sesusai
  • 6. Etiologi • Penyebab pasti tidak diketahui • Dugaan saat ini bahwa gangguan skizoafektif mungkin mirip dengan etiologi skizofrenia genetik dan lingkungan
  • 7. Manifestasi Klinis • Episodik gejala gangguan mood maupun gejala skizofreniknya menonjol dalam episode penyakit yang sama, baik secara simultan atau secara bergantian dalam beberapa hari • Bila gejala skizofrenik dan manik menonjol pada episode penyakit yang samagangguan skizoafektif tipe manik, gejala depresif yang menonjol gangguan skizoafektif tipe depresif
  • 8. Skizofrenia • Menurut PPDGJ-III, harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas): • “thought echo” • “thought insertion or withdrawal” • “thought broadcasting” • . “delusion of control” • “delusion of influence” • “delusion of passivitiy” • “delusional perception” • Halusinasi auditorik • Waham- waham menetap jenis lainnya
  • 9. • Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus selalu ada secara jelas: Halusinasi yang menetap dan panca- indera apa saja Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) Perilaku katatonik Gejala-gejala negatif
  • 10. Depresi • Menurut PPDGJ III kriteria F.32 Episode depresif adalah sbb: Mayor Afek depresif Kehilangan minat dan kegembiraan Berkurangnya energi) dan menurunnnya aktivitas Minor Konsentrasi dan perhatian berkurang Harga diri dan kepercayaan diri berkurang Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis Gagasan atau perbuatan membahayakan diriatau bunuh diri Tidur terganggu Nafsu makan berkurang
  • 11. Depresi • Menurut DSM-V jika memenuhi dari 5 atau lebih gejala dibawah ini dan salah satu gejala harus ada dari poin 1 atau 2 dalam waktu 2 minggu: 1. Nafsu makan yang berkurang 2. Kehilangan rasa untuk melakukan kebiasaan sehari-hari 3. Pengurangan atau peningkatan berat badan yang signifiksn 4. Perubahan dari pola tidur biasanya ( sedikit atau banyak tidur ) 5. Agitasi 6. Merasa lelah atau tidak ada energi hampir setiap hari 7. Selalu merasa bersalah 8. Tidak dapat berkonsentrasi 9. Mempunyai pikiran untuk melakukan percobaan bunuh diri
  • 12. Diagnosis • Pedoman Diagnostik Gangguan Skizoafektif berdasarkan PPDGJ-III Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitive adanya skizofrenia dan gangguan skizofrenia dan gangguan afektif dama-sama menonjol pada saat yang bersamaan (stimultaneously), atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit yang sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini, episode penyakit tidak memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun episode manik atau depresif. Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gelaja skizofrenia dan gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit yang berbedah.
  • 13. Bila seseorang pasien skizoafrenik menunjukkan gejala depresif setelah mengalami suatu episode psikotik, diberi kode diagnosis F.20.4 (Depresi Pasca-skizofrenia) Beberapa pasien dapat mengalami episode skizoefektif berulang, baik berjenis manik (F25.0) maupun depresif (F.25.1) atau campuran dari keduanya (F.25.2). pasien lain mengalami satu atau dua episode manik atau depresi (F30-F33)
  • 14. • Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Skizoafektif (DSM-V) A. Suatu periode penyakit yang tidak terputus selama mana, pada suatu waktu. Terdapat baik episode depresif berat, episode manik, atau suatu episode campuran dengan gejala yang memenuhi kriteria A untuk skizofrenia Catatan : Episode depresi berat harus termasuk kriteria A1: mood terdepresi B. Selama periode penyakit yang sama, terdapat waham atau halusinasi selama sekurangnya 2 minggu tanpa adanya gejala mood yang menonjol
  • 15. • Tipe bipolar: Jika gangguan termasuk suatu episode manik atau campuran (atau suatu manik suatu episode campuran dan episode depresi berat) • Tipe depresif: Jika gangguan hanya termasuk episode depresi berat C. Gejala yang memenuhi kriteria untuk episode ditemukan untuk sebagian bermakna dari lama total periode aktif dan residual dari penyakit D. Gangguan bukan kareka efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya obat yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau suatu kondisi medis umum
  • 16. Diagnosis Banding • Episode depresif dengan gejala psikotik • Depresif berulang • Pasien yang diobati dengan steroid, • Penyalahgunaan amfetamin dan phencyclidine (PCP) • Epilepsi lobus temporalis • Skizofrenia katatonik
  • 17. Penatalaksanaan • Farmakoterapi • Psikoterapi Kepada pasien dan keluarga Antipsikotik Antidepresan
  • 18. DISKUSI Diagnosis anamnesis • Gejala skizofrenia: halusinasi auditorik • Gejala depresi: sering melamun, murung, menyendiri dan tidak mau makan • Gejala skizofrenia dan gejala depresi muncul pada waktu yang bersamaan yaitu sekitar enam bulan sebelum masuk rumah sakit.
  • 19. Ilustrasi Kasus • Nama (inisial) : Ny. IY Panggilan : Id • Jenis kelamin : Perempuan • Tempat & tanggal lahir/ Umur : Padang, 7 Mei 1975 / 43 tahun • Status perkawinan : Kawin • Kewarganegaraan : Indonesia • Suku bangsa : Minangkabau • Negeri Asal : Padang • Agama : Islam • Pendidikan : Tamat SMK • Pekerjaan : Penjahit • Alamat : Jalan Parkit Blok C Nomor 2, Kalumbuak, Kuranji
  • 20. • Sebab Utama Pasien datang ke RSJ HB SAANIN ditemani kakak pasien untuk kontrol pengobatan. • Keluhan Utama Pasien beberapa kali masih mendengarkan suara-suara seperti menyuruh pasien. Selain itu pasien juga mengeluhkan banyak keluar air liur.
  • 21. RPS • Pasien sudah menjalani rawat jalan di poliklinik RSJ lebih kurang satu tahun. • Pasien sudah tidak lagi merasa sedih, tetapi sesekali masih mendengar suara-suara seperti ada yang menyuruh. • Pada tahun 2017, pasien dibawa ke Rumah Sakit Jiwa HB SAANIN dengan sebab pasien merusak pintu dan barang-barang di rumah dan ingin memukul kakak pasien.
  • 22. • Menurut kakak pasien selama ini pasien selalu merasa : - sedih - mengurung diri - menangis sendiri - rasa ingin meninggal - tidak dapat tidur • Pasien tidak mau makan, tidak mau mandi, tidak dapat mengurus diri. • Selain itu, pasien juga sering berkata kasar seolah-olah pasien sedang memarahi suaminya. • Pasien menyalahkan diri sendiri karena sudah mau menikah dengan suaminya, pasien juga merasa bahwa suaminya tidak mencintainya.
  • 23. • Keluar air liur yang banyak sejak 3 bulan lalu • Tidak ada melihat bayangan-bayangan aneh • Tidak ada merasa curiga ataupun seperti dikejar-kejar • Riwayat trauma kepala dan kejang disangkal • Pasien bukan perokok • Penggunaan NAPZA dan alkohol disangkal
  • 24. RPD • Tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya • Tidak pernah berobat ke psikiater sebelumnya • Pertama kali dirawat di RSJ Prof HB Saanin • Tiga tahun lalu orang tua pasien bercerai lalu pasien hanya tinggal bersama ibu dalam keadaan ekonomi terbatas • Karena ekonomi yang sulit setelah tamat SMA tidak melanjutkan kuliah.
  • 25. Riwayat Keluarga IDENTITAS Orang tua/ Pengganti Keterangan Bapak (Alm. Kajik) Ibu (Alm. Yawarnis) Kewarganegaraan Suku bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan Umur Alamat Hubungan pasien* Dan lain-lain Indonesia Minangkabau Islam zSD Tani Sudah meninggal Kalumbuk Akrab Biasa Kurang Tak peduli : - Indonesia Minangkabau Islam SD Tani Sudah meninggal Kalumbuk Akrab Biasa Kurang Tak peduli : -
  • 27. Riwayat sewaktu dalam kandungan dan dilahirkan. • Keadaan ibu sewaktu hamil (sebutkan penyakit- penyakit fisik dan atau kondisi- kondisi mental yang diderita si ibu ) –Kesehatan Fisik : Baik – Kesehatan Mental : Baik – Keadaan melahirkan : • Aterm ( + ), partus spontan ( + ), partus tindakan ( - ) sebutkan jenis tindakannya • Pasien adalah anak yang direncanakan/ diinginkan ( YA ) • Jenis kelamin anak sesuai harapan ( YA )
  • 28. Riwayat masa bayi dan kanak-kanak • Pertumbuhan Fisik : Biasa • Minum ASI : ( + ) sampai usia dua tahun • Usia mulai bicara : tidak diketahui • Usia mulai jalan : tidak diketahui • Sukar makan ( - ), anoreksia nervosa ( - ), bulimia ( - ), pika ( - ), gangguan hubungan ibu-anak ( - ), pola tidur baik ( - ), cemas terhadap orang asing sesuai umum ( - ), cemas perpisahan (- ), dan lain-lain.....
  • 29. Lain-Lain • Simtom-simtom sehubungan dengan problem perilaku yang dijumpai pada masa kanak- kanak, misalnya: – mengisap jari ( - ), ngompol ( - ), BAB di tempat tidur ( - ), night teror ( - ), temper tantrum ( - ), gagap ( - ), tik (- ), masturbasi ( - ), mutisme selektif ( - ), dan lain-lain. • Temperamen sewaktu anak-anak : pemalu ( - ), gelisah ( - ) overaktif ( - ), menarik diri ( + ), kurang suka bergaul ( + ), suka berolahraga ( - ), dan lain- lain.
  • 30. • Masa remaja: Fobia ( - ), masturbasi ( - ), ngompol ( - ), lari dari rumah (-), kenakalan remaja ( - ), perokok berat ( - ), penggunaan obat terlarang (- ), peminum minuman keras (- ), problem berat badan ( -), anoreksia nervosa (-), bulimia (-), perasaan depresi (-), rasa rendah diri ( - ), cemas ( -), gangguan tidur ( - ), sering sakit kepala ( - ), dan lain-lain.
  • 31. Riwayat Pekerjaan • Usia mulai berkerja 19 tahun, kepuasan kerja ( + ), pindah-pindah kerja ( - ), pekerjaan yang pernah dilakukan menjahit • Konflik dalam pekerjaan : ( - ), konflik dengan atasan ( - ), konflik dengan bawahan ( - ), konflik dengan kelompok ( - ). • Keadaan ekonomi*: sedang (menurut pasien)
  • 32. Ciri Kepribadian Sebelumnya • Skizoid : suka aktivitas yang dilakukan sendiri • Skizotipal : isolasi sosial • Dependen : membutuhkan orang lain untuk mengambil tanggung jawab pada banyak hal dalam hidupnya, takut ditinggalkan oleh orang yang dekat dengannya
  • 33. Stressor Psikososial (Aksis V) • Perkawinan • Hubungan yang buruk dengan suami. Suami pasien jarang pulang
  • 34. Riwayat • Tidak pernah bunuh diri • Riwayat pelanggaran hukum tidak ada • Keluarga berharap pasien dapat sembuh sempurna • Pasien juga berharap agar dapat sembuh dan kembali beraktifitas
  • 35.
  • 36. STATUS INTERNUS • Keadaan Umum : Baik • Kesadaran : Komposmentis • Tekanan Darah : 110/70 mmHg • Nadi : 72 x/menit • Nafas : 18 x/menit • Suhu : 36,7 C • Tinggi Badan : 165 cm • Berat Badan : 60 kg • Status Gizi : IMT : 22, gizi baik • Sistem Kardiovaskuler : Dalam batas normal • Sistem Respiratorik : Dalam batas normal • Kelainan Khusus : Tidak ditemukan
  • 37. STATUS NEUROLOGIKUS • GCS : E4M5V6 • Tanda ransangan Meningeal : tidak ada • Tanda-tanda efek samping piramidal : • Tremor tangan : tidak ada • Akatisia : tidak ada • Bradikinesia : tidak ada • Cara berjalan : tidak ada • Keseimbangan : tidak ada • Rigiditas : tidak ada • Kekuatan motorik : Normal • Sensorik : Halus (+), Kasar (+) • Refleks : Normal • Air liur : Banyak
  • 38. STATUS MENTAL Keadaan umum • Kesadaran/ sensorium : compos mentis ( + ), somnolen ( - ), stupor ( - ), kesadaran berkabut ( - ), konfusi ( - ), koma ( - ), delirium ( - ), kesadaran berubah ( - ), dan lain-lain….. • Penampilan • Sikap tubuh: biasa ( + ), diam ( - ), aneh ( - ), sikap tegang ( - ), kaku (-), gelisah ( - ), kelihatan seperti tua ( - ), kelihatan seperti muda ( - ), berpakaian sesuai gender ( + ). • Cara berpakaian : rapi ( - ), biasa ( + ), tak menentu ( - ), sesuai dengan situasi ( + ),kotor ( - ), kesan ( dapat/ tidak dapat mengurus diri)* • Kesehatan fisik : sehat ( + ), pucat ( - ), lemas ( - ), apatis ( - ), telapak tangan basah ( - ), dahi berkeringat ( - ), mata terbelalak ( - ). • Kontak psikis Dapat dilakukan ( + ), tidak dapat dilakukan ( - ), wajar ( + ), kurang wajar ( - ), sebentar ( - ), lama ( + ).
  • 39. • Sikap – Kooperatif ( + ), penuh perhatian ( - ), berterus terang ( - ), menggoda ( - ), bermusuhan ( - ), suka main-main ( - ), berusaha supaya disayangi ( - ), selalu menghindar ( - ), berhati-hati ( - ), dependen (- ), infantil (- ), curiga ( - ), pasif ( - ), dan lain-lain. • Tingkah laku dan aktifitas psikomotor – Cara berjalan : biasa ( +), sempoyongan ( - ), kaku ( - ), dan lain-lain – Ekhopraksia ( - ), katalepsi ( - ), luapan katatonik ( - ), stupor katatonik ( - ), rigiditas katatonik ( -), posturing katatonik ( - ), cerea flexibilitas ( - ), negativisme ( - ), katapleksi ( - ), stereotipik ( - ), mannerisme ( - ), otomatisme( - ), otomatisme perintah ( - ), mutisme ( - ), agitasi psikomotor ( - ), hiperaktivitas/ hiperkinesis ( - ), tik ( - ), somnabulisme ( - ), akathisia ( - ), kompulsi( - ), ataksia, hipoaktivitas ( + ), mimikri ( - ), agresi ( - ), acting out ( - ), abulia ( - ), tremor ( - ), ataksia ( - ), chorea ( - ), distonia ( - ), bradikinesia ( - ), rigiditas otot ( - ), diskinesia ( - ), convulsi ( - ), seizure ( - ), piromania ( - ), vagabondage ( - ).
  • 40. Verbalisasi dan cara berbicara • Arus pembicaraan* : biasa, cepat, lambat • Produktivitas pembicaraan* : biasa, sedikit, banyak • Perbendaharaan* : biasa, sedikit, banyak • Nada pembicaraan* : biasa, menurun, meninggi • Volume pembicaraan* : biasa, menurun, meninggi • Isi pembicaraan* : sesuai / tidak sesuai • Penekanan pada pembicaraan* : Ada/ tidak • Spontanitas pembicaraan * : spontan/ tidak • Logorrhea ( - ), poverty of speech ( - ), diprosodi ( - ), disatria ( - ), gagap ( - ), afasia ( - ), bicara kacau ( - ).
  • 41. Emosi • Hidup emosi*: stabilitas (stabil), pengendalian (adekuat/tidak adekuat), echt/unecht, dalam/dangkal, skala diffrensiasi (sempit/luas), arus emosi (normal). • Afek – Afek appropriate/ serasi ( + ), afek inappropriate/ tidak serasi( - ), afek tumpul ( - ), afek yang terbatas ( - ), afek datar (-), afek yang labil ( - ).
  • 42. • Mood – mood eutimik ( + ), mood disforik ( - ), mood yang meluap-luap (expansive mood) ( - ), mood yang iritabel ( - ), mood yang labil (swing mood) ( - ), mood meninggi (elevated mood/ hipertim) ( - ), euforia ( - ), ectasy ( - ), mood depresi (hipotim) ( - ), anhedonia ( - ), duka cita ( - ), aleksitimia ( - ), elasi ( - ), hipomania ( - ), mania( - ), melankolia( - ), La belle indifference ( - ), tidak ada harapan ( - ). • Emosi lainnya – Ansietas ( - ), free floating-anxiety ( - ), ketakutan (-), agitasi ( - ), tension (ketegangan) ( - ), panic ( - ), apati ( - ), ambivalensi ( - ), abreaksional ( - ), rasa malu ( - ), rasa berdosa/ bersalah( - ), kontrol impuls ( - ).
  • 43. • Gangguan fisiologis yang berhubungan dengan mood – Anoreksia ( - ), hiperfagia ( - ), insomnia (-), hipersomnia ( - ), variasi diurnal ( - ), penurunan libido ( - ), konstispasi ( - ), fatigue ( - ), pica ( - ), pseudocyesis ( - ), bulimia ( - ).
  • 44. Pikiran/ Proses Pikir (Thinking) • Kecepatan proses pikir (biasa/cepat /lambat) • Mutu proses pikir (jelas/tajam) • Gangguan Umum dalam Bentuk Pikiran – Gangguan mental ( - ), psikosis ( - ), tes realitas ( terganggu/ tidak ), gangguan pikiran formal ( - ), berpikir tidak logis ( - ), pikiran autistik ( - ), dereisme ( - ), berpikir magis ( - ), proses berpikir primer ( - ).
  • 45. • Gangguan Spesifik dalam Bentuk Pikiran – Neologisme ( - ), word salad ( - ), sirkumstansialitas ( - ), tangensialitas ( - ), inkohenrensia ( - ), perseverasi ( - ), verbigerasi ( - ), ekolalia ( - ), kondensasi ( - ), jawaban yang tidak relevan ( - ), pengenduran asosiasi ( - ), derailment ( - ), flight of ideas ( - ), clang association ( - ), blocking ( - ), glossolalia ( - ). • Gangguan Spesifik dalam Isi Pikiran – Kemiskinan isi pikiran ( - ), Gagasan yang berlebihan (- ) – Delusi/ waham – waham bizarre ( - ), waham tersistematisasi ( - ), waham yang sejalan dengan mood ( - ), waham yang tidak sejalan dengan mood ( - ), waham nihilistik ( - ), waham kemiskinan ( - ), waham somatik ( - ), waham persekutorik ( - ), waham kebesaran ( - ), waham referensi ( - ), thought of withdrawal ( - ), thought of broadcasting ( - ), thought of insertion ( - ), thought of control ( - ), Waham cemburu/ waham ketidaksetiaan ( - ), waham menyalahkan diri sendiri ( - ), erotomania ( - ), pseudologia fantastika ( - ), waham agama ( - ).
  • 46. • Idea of reference – Preokupasi pikiran ( - ), egomania ( - ), hipokondria ( - ), obsesi ( - ), kompulsi ( - ), koprolalia ( - ), hipokondria ( - ), obsesi ( - ), koprolalia ( - ), fobia ( - )Ulat noesis ( - ), unio mystica ( - ).
  • 47. Persepsi • Halusinasi – Non patologis: Halusinasi hipnagogik ( - ), halusinasi hipnopompik ( - ), – Halusinasi auditorik (-), halusinasi visual ( - ), halusinasi olfaktorik ( - ), halusinasi gustatorik ( - ), halusinasi taktil ( - ), halusinasi somatik ( - ), halusinasi liliput ( - ), halusinasi sejalan dengan mood ( - ), halusinasi yang tidak sejalan dengan mood ( - ), halusinosis ( - ), sinestesia ( - ), halusinasi perintah (command halusination) (-), trailing phenomenon (-). • Ilusi (+) • Depersonalisasi ( - ), derealisasi ( - )
  • 48. Mimpi dan Fantasi • Mimpi : - • Fantasi : -
  • 49. Fungsi kognitif dan fungsi intelektual • Orientasi waktu (baik/ terganggu), orientasi tempat (baik/ terganggu), orientasi personal (baik/ terganggu), orientasi situasi (baik/ terganggu). • Atensi (perhatian) ( - ), distractibilty ( -), inatensi selektif ( - ), hipervigilance ( - ), dan lain-lain • Konsentrasi (baik/terganggu), kalkulasi ( baik/ terganggu ) • Memori (daya ingat) : gangguan memori jangka lama/ remote ( - ), gangguan memori jangka menengah/ recent past ( - ), gangguan memori jangka pendek/ baru saja/ recent ( - ), gangguan memori segera/ immediate ( - ). • Amnesia ( - ), konfabulasi ( - ), paramnesia ( - ). • Luas pengetahuan umum: baik/ terganggu • Pikiran konkrit : baik/ terganggu • Pikiran abstrak : baik/ terganggu • Kemunduran intelek : (Ada/tidak), Retardasi mental ( - ), demensia ( - ), pseudodemensia ( - ).
  • 50. • Dicriminative Insight* – Derajat I (penyangkalan) – Derajat II (ambigu) – Derajat III (sadar, melemparkan kesalahan kepada orang/ hal lain): – Derajat IV ( sadar, tidak mengetahui penyebab) – Derajat V (tilikan intelektual) – Derajat VI (tilikan emosional sesungguhnya) • Discriminative Judgement : – Judgment tes :tidak terganggu – Judgment sosial :tidak terganggu
  • 51. Ikhtisar Penemuan Bermakna • Telah diperiksa pasien Ny. IY berusia 43 tahun, agama Islam, suku Minang dan sudah menikah. • Pasien menjalani rawat jalan di Poli Jiwa Dewasa RSJ HB Saanin Padang pada tanggal 6 Agustus 2018 untuk kontrol dan pengambilan obat dan ditemani oleh kakak pasien. • Dari anamnesis dan alloanamnesis didapatkan bahwa pasien sudah tidak pernah marah-marah dan bersedih tanpa penyebab lagi semenjak satu tahun yang lalu menjalani rawat jalan tetapi masih sesekali mendengar suara-suara menyuruh.
  • 52. • Dari pemeriksaan status mental didapatkan pasien perempuan dengan usia sesuai, perilaku tenang selama wawancara, sikap kooperatif terhadap pemeriksa. • Pembicaraan jelas dan spontan, mood eutimik, afek appropriate,ditemukan adanya ilusi. • Orientasi tidak terganggu dan tes realitas tidak terganggu. • Dari pemeriksaan neurologis tidak ditemukan kelainan.
  • 53. Diagnosis Multiaksial • Aksis I : F25.1 Gangguan skizoafektif tipe depresi remisi • Aksis II : Tidak ada diagnosis • Aksis III : Tidak ada diagnosis • Aksis IV : Masalah psikososial dan lingkungan lain (suami jarang pulang dan tidak perhatian) • AksisV : GAF 90-81
  • 54. Diagnosis Banding Axis 1 • - F20.1 Skizofrenia paranoid • - F25.2 Skizoafektif tipe campuran • - F32.3 Episode Depresi Berat dengan Gejala Psikotik
  • 55. Farmakoterapi • Risperidone 2 x 2 mg • Lorazepam 1 x 0.5 mg • Fluoxetine 1 x 10 mg • THP 2 x 1 mg
  • 56. Prognosis • Quo et vitam : bonam • Quo et fungsionam : dubia et malam • Quo et sanctionam : dubia et malam
  • 57. Terapi Farmakologis • Risperidone 2 x 2 mg - antipsikosis atipikal generasi kedua - Kerja: 1. menghambat reseptor dopamin 2. mengurangi gejala positif psikosis dan stabilisasi gejala afektif; 3. menghambat reseptor serotonin 2A, menyebabkan peningkatan pelapasan dopamin Dosis yang biasa diberikan 2-8 mg/hari.
  • 58. • Lorazepam 1 x 0,5 mg - golongan benzodiazepin - Kerja 1. berikatan dengan reseptor benzodiazepin pada ligan GABA-A yng merupakan gerbang kompleks saluran klorida 2. meningkatkan efek inhibitor GABA 3. menghambat aktivitas neuronal di amigdala yang bermanfaat untuk gangguan anxietas. Dosis yang biasa diberikan adalah 2-6 mg/hari.
  • 59. • Fluoxetin 1 x 10 mg - Kerja: 1. meningkatkan neurotransmitter serotonin 2. menghambat pompa reuptake serotoni. desensitisasi resptor serotonin 3. meningkatkan neurotransmisi serotonergik. Dosis yang biasa digunakan adalah 10-40 mg/hari
  • 60. • THP 2 x 2 mg - Mengatasi efek samping ekstrapiramidal syndrome - Dosis awal yang diberikan biasanya 2x2mg.
  • 61. Terapi non farmakologis • psikoterapi suportif • Psikoedukasi
  • 62. Prognosis • Hal-hal yang memperburuk prognosis pada pasien ini adalah onsetnya yang terjadi pada saat muda, perilaku menarik diri dan kepribadian dependen