Dokumen tersebut membahas tentang diagnosa keperawatan, yang merupakan pernyataan yang menjelaskan respons manusia terhadap status kesehatan atau risiko perubahan pola. Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menentukan diagnosa keperawatan meliputi klasifikasi dan analisis data, interpretasi data, validasi data, dan perumusan diagnosa keperawatan. Dokumen tersebut juga membedakan antara diagnosa keperawatan dan diagn
2. Definisi
Diagnosa Keperawatan Pernyataan yang
menjelaskan respons manusia (status kesehatan
atau resiko perubahan pola) dari individu atau
kelompok dimana perawat secara akontabilitas
dapat mengidentifikasi dan memberikan
intervensi secara pasti untuk menjaga status
kesehatan, menurunkan, membatasi, mencegah
dan merubah (Carpenito, 2000).
DX Kep didukung oleh “data” definisi
karakteristik : tanda dan gejala.
2
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
analysis and synthesis
keputusan klinik pada individu, keluarga ataupun
respon komunitas pada masalah kesehatan yang
aktual maupun potensial
dasar pemilihan intervensi untuk
mencapai hasil yang diharapkan 3
5. Langkah – langkah menentukan
diagnosa keperawatan
Klasifikasi dan analisa data
Interpretasi data
Validasi data
Perumusan diagnosa keperawatan
5
6. 1. Klasifikasi dan analisa data
Pengelompokkan data berdasarkan
kriteria permasalahannya.
Pola Fungsi Kesehatan (Gordon, 1982)
Respon Manusia
(Taksonomi NANDA II)
•Persepsi kesehatan : pola penatalaksanaan
kesehatan, Nutrisi : pola metabolisme, Pola
eliminasi, Aktivitas : pola latihan, Tidur : pola
istirahat, Kognitif : pola perseptual, Persepsi diri :
pola konsep diri, Peran : pola hubungan,
Seksualitas : pola reproduktif, Koping : pola
toleransi stress, Nilai : pola keyakinan
• Pertukaran, Komunikasi, Berhubungan,
Nilai-nilai, Pilihan, Bergerak,
Penafsiran, Pengetahuan, Perasaan,
6
7. 2. Interpretasi data
1. Menentukan kelebihan klien
2. Menentukan masalah klien
3. Menentukan masalah klien yang pernah
dialami
• Tidak ada masalah
• Masalah kemungkinan
• Maslah aktual
• Sindroma
• Masalah kolaboratif
4. Penentuan keputusan
7
8. 3. Validasi Data
Mengajukan pertanyaan yang reflektif
Setelah diagnosa keperawatan disusun.
Menurut Price ada beberapa indikasi pertanyaan tentang
respon yang menentukan diagnosa keperawatan :
Apakah data dasar mencukupi, akurat, dan berasal dari
beberapa konsep keperawatan?
Apakah data yagn signifikan menunjukkan gangguan pola?
Apakah ada data‐data subyektif dan obyektif mendukung
terjadinya gangguan pola pada klien?
Apakah diagnosa keperawatan yang ada berdasarkan
pemahaman ilmu keperawatan dan keahlian klinik?
Apakah diagnosa keperawatan yang ada dapat dicegah,
dikurangi dan diselesaikan dengan melakukan tindakan
keperawatan independen?
8
9. 4. Perumusan diagnosa
keperawatan
9
Menyusun diagnosis keperawatan hendaknya
diurutkan menurut kebutuhan yang berlandaskabn
hirarki Maslow (kecuali untuk kasus kegawat daruratan
— menggunakan prioritas berdasarkan “yang
mengancam jiwa”) :
Berdasarkan Hirarki Maslow : fisiologis, aman-nyaman-
keselamatan, mencintai dan memiliki, harga diri dan
aktualisasi diri
Griffith-Kenney Christensen : ancaman kehidupan dan
kesehatan, sumber daya dan dana yang tersedia, peran
serta klien, dan prinsip ilmiah dan praktik keperawatan.
10. Perumusan diagnosa keperawatan
Aktual
• Masalah nyata, sesuai dengan data kilnik yang ditemukan
• Terdiri dari PES
• Contoh : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan transport oksigen, sekunder
terhadap tirah baring lama, ditandai dengan nafas pendek, frekuensi nafas 30 x/mnt, nadi
62/mnt-lemah, pucat, sianosis.
Risiko
• Masalah kesehatan nyata akan terjadi jika tidak dilakukan intervensi(Keliat, 1990)
• Terdiri dari PE
• Contoh : Resiko penularan TB paru berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
resiko penularan TB Paru, ditandai dengan keluarga klien sering menanyakan penyakit klien
itu apa dan tidak ada upaya dari keluarga untuk menghindari resiko penularan
klien batuk dihadapannya tanpa menutup mulut dan hidung).
kemungkina
•Perlu adanya data tambahan untuk memastikan masalah kemungkinan. Pada saat ini, masalah dan
faktor pendukung belum ada tetapi sudah ada faktor yang dapat menimbulkan masalah(Keliat, 1990)
•Contoh : Kemungkinan gangguan konsep diri : gambaran diri berhubungan dengan tindakan
mastektomi.
10
11. Next...
• Klien dalam keadaan transisi dari tingkat kesejahteraan tertentu ke
tingkat yang lebih tinggi.
• Contoh : perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan
dengan kurang pengetahuan tentang peran sebagai orangtua baru;
memulai kedekatan maternal yangberhubungan dengan permulaan
menyusui bayi.
wellness
• Sekelompok diagnosis keperawatan aktual atau resiko, yang diduga
akan muncul karena suatu kejadian atau situasi tertentu.
• Contoh : sindrom kurang perawatan diri berhubungan dengan
kelemahan fisik.
Sindrome
11
12. MASALAH KOLABORATIF
Masalah kolaboratif adalah masalah yang nyata atau resiko yang
mungkin terjadi akibat komplikasi dari penyakit atau dari
pemeriksaan atau akibat pengobatan, yang mana masalah
tersebut hanya bisa dicegah, diatasi, atau dikurangi dengan
tindakan keperawatan yang bersifat kolaboratif. Label yang
digunakan adalah : Potensial Komplikasi (PK).
12
13. KOMPONEN DIAGNOSA
KEPERAWATAN
P
• Masalah yang dpt ditanggulangi scr mandiri
oleh perawat melalui intervensi independen
E
• Dpt berupa fx. Perilaku klien unsur kognisi,
afeksi, keterampilan, fx lingkungan & interaksi
perilaku & lingkungan
S/S
• Gejala u meyakinkan keberadaan masalah
keperawatan
13
14. The Two-Part Statement
P
Related to (r/t) or
berhubungan dengan
(b/d)
E
14
Biasanya ditambah descriptive words
sebelum “P”.
Descriptive word adalah kata yg
ditambahkan u/men-spesifikan diagnosa.
Ex. Acute, Chronic, Decreased, Deficient,
Depleted, Disturbed, Dysfunctional,
15. The Three-part Statement
P
r/t
or
b/d
E
as evidenced by (aeb)
/ as manifested by
(amb)/
Yg ditandai dengan S/
S
15
S/S berisi kata yang menjelaskan karakteristik
(data ini dapat berupa signs and symptoms,
subjective and objective data, or clinical
manifestations).
17. PERBEDAAN DX KEPERAWATAN &
MEDIS
DX
KEPERAWATA
N1. Berfokus pd respon
individu thd proses
penyakit, kondisi atau
situasi
2. Mendeskripsikan
masalah keperawatan
mandiri
3. Mungkin berubah
seiring dengan
keadaan/respon klien
4. Berorientasi pd
kebutuhan dasar manusi
DX MEDIS
1. Faktor-faktor b/d
pengobatan penyakit
2. Mendeskripsikan
penatalaksanaan medis,
yg sebagian dilimpahkan
kpd perawat
3. Cenderung tetap,
selama penyakit itu masih
ada
4. Berorientasi pd
keadaanpatologis/penya
kit
17