Dokumen tersebut membahas tentang integrasi nasional dan keberagaman di Indonesia. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain komitmen persatuan dalam keberagaman yang dilakukan dengan saling menghormati antar agama dan budaya, serta penggunaan simbol-simbol seperti bahasa Indonesia dan lambang negara sebagai alat pemersatu bangsa. Dokumen ini juga menjelaskan pengertian dan syarat integrasi nasional serta faktor-faktor yang mendukung dan menghamb
5. Sehingga memungkinkan adanya
perpecahan. Untuk menyiasati agar tidak
terjadi hal ini seluruh masyarakat untuk
untuk memupuk komitmen dalam
keberagaman.
Indonesia merupakan negara
Kepulauan yang memiliki banyak
etnis dan budaya.
Komitmen persatuan Indonesia yaitu semboyan
BHINNEKA TUNGGAL IKA
11. Alat-Alat Pemersatu Bangsa
1. Dasar Negara Pancasila
2. Bendera Merah Putih sebagai bendera
kebangsaan
3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
dan bahasa persatuan
4. Lambang Negara Burung Garuda
5. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
6. Lagu-lagu perjuangan
13. Pengertian Integrasi
Nasional
• Integrasi nasional berasal dari dua kata,
yaitu “integrasi” dan “nasional”
• Integrasi artinya menyatupadukan,
menggabungkan, mempersatukan. Dalam
KBBI integrasi artinya pembauran hingga
menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh
• Nasional artinya bangsa
14. • sedangkan pengertian integrasi nasional dalam
KBBI mempunyai arti politis dan antropologis.
a. Secara Politis
• penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
dalam kesatuan wilayah nasional yang
membentuk suatu identitas nasional
b. Secara Antropologis
proses penyesuaian diantara unsur-unsur
kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai
suatu keserasian fungsi dalam kehidupan
masyarakat
15. Syarat Integrasi Nasional
Adapun syarat keberhasilan suatu integrasi di
suatu negara adalah sebagai berikut
a. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa
mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-
kebutuhan satu dengan yang lainnya
b. Terciptanya kesepakatan bersama mengenai
norma-norma dan nilai-nilai sosial yang
dilestarikan dan dijadikan pedoman
c. Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan
aturan baku dalam melangsungkan proses
integrasi nasional
17. A. Faktor Pendorong
• Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang
diakibatkan oleh faktor sejarah
• Adanya ideologi nasional
• Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu
• Adanya ancaman dari luar yang
menyebabkan munculnya semangat
nasionalisme
18. B. Faktor Pendukung
• Pengunaan bahasa Indonesia
• Adanya semangat persatuan dan
kesatuan
• Adanya kepribadian dan pandangan
hidup kebngsaan yang sama
19. C. Faktor Peghambat
• Kurangnya toleransi antargolongan
• Kurangnya kesadaran terhadap
ancaman dan gangguan dari luar
• Kurangnya penghargaan terhadap
kemajemukan yang bersifat heterogen
21. Kesadaran adalah sikap mawas diri
sehingga dapat membedakan baik
atau buruk.
Kesadaran Warga Negara
22. Bela Negara
Menurut UU RI Nomor 3 Tahun 2002 Pasal
9 ayat 1 tentang Pertahanan Negara, upaya
bela Negara adalah sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara
Pengertian bela negara
23. Bentuk – Bentuk
Bela Negara
Segala upaya untuk
mempertahankan kedaulatan
negara dengan cara
berpartisipasi secara langsung
dalam upaya pembelaan
negara (TNI Mengangkat
senjata, Rakyat Berkarya
nyata dalam proses
Pembangunan).
Segala upaya untuk
mempertahankan NKRI dengan
cara meningkatkan kesadaran
berbangsa dan bernegara,
menanamkan kecintaan pada
tanah air serta berperan aktif
dalam upaya memajukan bangsa
sesuai dengan profesi dan
kemampuannya.
Secara Fisik Secara Non Fisik
24. Dasar Hukum Bela Negara
a. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep wawasan Nusantara
dan keamanan Nasional
b. UU RI Nomor 29 Tahun 1954 tentang pokok-pokok perlawanan
rakyat
c. UU RI Nomor 20 tahun 1982 tentang Ketentuan pokok hankam
negara RI, di ubah oleh UU RI Nomor 1 Tahun1988
d. Tap MPR No VI tahun 2000 tentang pemisahan TNI
denganPOLRI
e. Tap MPR No VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI
f. Amandemen UUD NRI Tahun 1945 :
- pasal 30 ayat 1 dan 2
- pasal 27 ayat 1 dan 3
g. UU RI nomor 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara pasal 9
ayat 1 dan 2
25. Arti Penting
Pembelaan Negara
a. Sebagai syarat berdirinya suatu negara
b. Untuk melindungi kedaulatan negara
c. Untuk mempertahankan keutuhan
wilayah negara
d. Untuk semua warga negara agar memiliki
kewajiban dan hak yang jelas dalam ikut
serta pembelaan terhadap negara.
26. Alasan Bela Negara
a. Menghormati dan menghargai para pahlawan
yang telah berjuang merebut kemerdekaan
b. Ingin memajukan Negara
c. Mempetahankan Negara jangan sampai
dijajah kembali
d. Meningkatkan harkat dan martabat bangsa di
mata dunia internasional.
27. Pertahanan Negara
Segala usaha untuk mempertahakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah
NKRI dan keselamatan bangsa dari segala
bentuk ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara.
ANCAMANANCAMAN
TANTANGANTANTANGAN
HAMBATANHAMBATAN
GANGGUANGANGGUAN
28. a.Ancaman adalah usaha yang bersifat
mengubah atau merombak kebijaksanaan
yang dilakukan secara konsepsional melalui
tindakan kriminal dan politis. Ancaman dibagi
menjadi 2, yaitu ancaman militer dan ancaman
non militer.
Ancaman non militer adalah ancaman
yang tidak menggunakan senjata tetapi jika
dibiarkan akan membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa.
29. Ancaman militer adalah ancaman yang
menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi
yang dinilai mepunyai kemampuan yang
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman
militer dapat berasal dari luar negeri maupun dalam
negeri.
- Dari Luar negeri: Agresi, Pelanggaran wilayah oleh
neggara lain, Spionase(mata-mata), sabotase, aksi
terror dari jaringan internasional.
- Dari dalam negeri : Pemberontakan bersenjata, konflik
horizontal, aksi terror, sabotase, aksi kekerasan yang
berbau SARA, gerakan separatis (upaya pemisahan diri
untuk membuat negara baru), pengrusakan lingkungan.
30. b.Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan
untuk menggugah kemampuan
c.Hambatan adalah usaha yang berasal dari diri
sendiri yang bersifat atau bertujuan untuk
melemahkan atau menghalangi secara tidak
konsepsonal
d.Gangguan adalah hal atau usaha yang berasal
dari luar yang bersifat atau bertujuan
melemahkan atatu menghalangi scara tidak
konsepsional (tidak terarah)
31. Membangun Kesediaan Warga
Negara untuk Melakukan
Bela Negara
Pendidikan
Kewarganegaraan
Pendidikan
Kewarganegaraan
Pelatihan dasar
kemiliteran
Pelatihan dasar
kemiliteran
Pengabdian sebagai
TNI
Pengabdian sebagai
TNI
Pengabdian sesuai
dengan keahlian atau
profesi
Pengabdian sesuai
dengan keahlian atau
profesi
32. Siswa yang mengikuti mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di sekolah dapat dikatakan telah ikut serta dalam
upaya pembelaan negara. Salah satu materi/bahan kajian yang
wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah
serta pendidikan tinggi adalah Pendidikan Kewarganegaraan (Pasal
37 ayat (1) dan (2) UURI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional).
Dalam penjelasan Pasal tersebut dijelaskan, bahwa
pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan
cinta tanah air. Dari uraian di atas, jelaslah bahwa pembentukan
rasa kebangsaan dan cinta tanah air peserta didik dapat dibina
melalui pendidikan kewarganegaraan.
Pendidikan KewarganegaraanPendidikan Kewarganegaraan
33. Yang dimaksud pengabdian sesuai profesi adalah
pengabdian warga negara yang mempunyai profesi tertentu
untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam
menanggulangi dan/atau memperkecil akibat yang
ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana
lainnya (penjelasan UURI Nomor 3 Tahun 2002).
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diidentifi kasi
beberapa profesi tersebut terutama yang berkaitan dengan
kegiatan menanggulangi dan/atau memperkecil akibat
perang, bencana alam atau bencana lainnya yaitu antara lain
petugas PMI, para medis, tim SAR, POLRI, dan petugas
bantuan sosial. Disamping itu kita juga mengenal LINMAS
(Perlindungan Masyarakat).
Pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesiPengabdian sesuai dengan keahlian atau profesi
34. Pelatihan dasar kemiliteranPelatihan dasar kemiliteran
Selain TNI, siswa sekolah menengah dan unsur
mahasiswa mendapat pelatihan dasar kemiliteran. Unsur
mahasiswa tersusun dalam organisasi Resimen Mahasiswa
(Menwa). Siswa sekolah menengah seperti Pramuka, PKS,
Paskibra, PMR, dll.
35. Dalam UUD NRI Tahun 1945 pasal 30 ayat 2
disebutkan bahwa TNI dan Polri merupakan unsur utama
dalam usaha pertahanan dan keamanan rakyat. Prajurit TNI
dan Polri merupakana pelakasanaan dan kekuatan utama dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara. Setiap warga negar
untuk mengabdi sebagai prajurit TNI dan Polri melalui syarat-
syarat tertentu.
POLRI merupakan alat negara yang berperan dalam
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan
hukum, serta memberikan terpeliharanya keamanan dalam
negeri. Sedangkan TNI berperan sebagai alat pertahanan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian,
POLRI berperan dalam bidang keamanan negara, sedangkan
TNI berperan dalam bidang pertahanan negara.
Pengabdian sebagai TNIPengabdian sebagai TNI
36. Dalam usaha pembelaan negara,
peranan TNI sebagai alat
pertahanan negara sangat
penting dan strategis karena
TNI memiliki tugas untuk :
a. mempertahankan kedaulatan
negara dan keutuhan wilayah;
b. melindungi kehormatan dan
keselamatan bangsa;
c. melaksanakan operasi militer
selain perang;
d. ikut serta secara aktif dalam
tugas pemeliharaan perdamaian
regional dan internasional
(Pasal 10 ayat (3) UURI Nomor
3 Tahun 2002).
Dalam usaha pembelaan negara,
peranan TNI sebagai alat
pertahanan negara sangat
penting dan strategis karena
TNI memiliki tugas untuk :
a. mempertahankan kedaulatan
negara dan keutuhan wilayah;
b. melindungi kehormatan dan
keselamatan bangsa;
c. melaksanakan operasi militer
selain perang;
d. ikut serta secara aktif dalam
tugas pemeliharaan perdamaian
regional dan internasional
(Pasal 10 ayat (3) UURI Nomor
3 Tahun 2002).
Dalam tugasnya TNI melaksanakan :
1. Operasi Militer Perang (OMP)
adalah operasi militer dalam
menghadapi kekuatan militer Negara
lawan, baik berupa invasi, agresi
maupun infiltrasi.
2. Operasi Militer Selain Perang
(OMPS) adalah operasi militer yang
dilaksanakan bukan dalam rangka
perang dengan Negara lain, tetapi
tugas lain seperti melawan
pemberontakan bersenjata gerakan
separatis, tugas mengatasi kejahatan
lalu lintas Negara, tugas bantuan,
tugas kemanusiaan dan tugas
perdamaian.
Dalam tugasnya TNI melaksanakan :
1. Operasi Militer Perang (OMP)
adalah operasi militer dalam
menghadapi kekuatan militer Negara
lawan, baik berupa invasi, agresi
maupun infiltrasi.
2. Operasi Militer Selain Perang
(OMPS) adalah operasi militer yang
dilaksanakan bukan dalam rangka
perang dengan Negara lain, tetapi
tugas lain seperti melawan
pemberontakan bersenjata gerakan
separatis, tugas mengatasi kejahatan
lalu lintas Negara, tugas bantuan,
tugas kemanusiaan dan tugas
perdamaian.