Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Makalah membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negara 2
1. BAB. I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekarang ini, masih banyak masayarakat Indonesia yang masih kurang
peduli dengan rasa bela negara. Dalam dasar Negara Indonesia pun sudah
diterangkan tentang rasa bela Negara yaitu terkandung dalam sila pancasila yang
menjadi dasar pedoman hidup bangsa Indonesia. Namun, semakin berkembangnya
dan semakin maraknya arus globalisasi dunia membuat lalai bangsa akan
kesadaran untuk melindungi serta membela negaranya dari ancama-ancaman yang
terjadi.
Meskipun demikian Tujuan bangsa Indonesia yang terkandung dalam sila
pancasila tersebut memang memerlukan proses yang tidak mudah untuk
mewujudkannya, ketidak mudahan tersebut tentunya berdasar pada kesadaran
masing-masing masyarakat akan pentingnya melindungi dan membela Negara ini.
Namun, tidak sedikit rakyat Indonesia yang masih mementingkan kepentingan
pribadi dibandingkan dengan kepentinagn bangsanya. Mereka mengira kepentingan
tersebut bukan untuk mereka melainkan untuk para petinggi-petinggi daerah dan
Negara.
Oleh sebab itu mari kita pelajari lebih lanjut lagi mengenai materi Membangun
ketersediaan warga Negara untuk melaksanakan upaya bela negara. Agar kita lebih
bisa memahami pentingya membela negara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Bela Negara?
2. Apa saja bentuk usaha pembelanaan negara?
3. Apa saja nilai-nilai Bela Negara yang dikembangkan?
C. Tujuan Penulisan
1. Memberikan pemahaman lebih mengenai Bela Negara
2. Meujudkan Bela Negara dalam kehidupan sehari-hari
3. Menciptakan masyarakat yang melakukan usaha untuk pembelaaan Negara
D. Manfaat Penulisan
1. Memberikan pengetahuan lebih mengenai usaha Bela Negara
1
2. 2. Memberikan pemahaman kepada masyarakat luas tentang Bela Negara
3. Memupuk jiwa masyarakat untuk melakukan pembelaan negara
BAB II
PEMBAHASAN
Membangun Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat 2, ditegaskan berbagai bentuk usaha pembelaan
negara.
a. Pendidikan Kewarganegaraan
Berdasarkan Pasal 7 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2003 tentang Sisdiknas, dijelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan pelajaran wajib yang diajarkan di tingkat pendidikan dasar, menengah,
dan tingkat pendidikan tinggi. Pendidikan kewarganegaraan dapat memupuk jiwa
patriotik, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial,
kesadaran akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, dan sikap menghargai jasa
para pahlawan. Pendidikan kewarganegaraan dapat memberikan pemahaman,
analisis, dan menjawab masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa,
dannegara secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan sejarah
nasional.
b. Pelatihan dasar kemiliteran
Selain TNI, salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan dasar
militer adalah siswa sekolah menengah dan unsur mahasiswa. Unsur mahasiswa
tersusun dalam organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa).
Setelah memasuki resimen tersebut mahasiswa harus mengikuti latihan dasar
kemiliteran. Sedangkan, siswa sekolah menengah dapat mengikuti organisasi yang
menerapkan dasar-dasar kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli Keamanan Sekolah
(PKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Palang Merah Remaja (PMR), dan
organisasi lainnya.
c. Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia
Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30
Ayat 2 disebutkan bahwa TNI dan Polri merupakan unsur utama dalam usaha
pertahanan dan keamanan rakyat. Prajurit TNI dan Polri merupakan pelaksanaan
dan kekuatan utama dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Setiap warga
negara berhak untuk mengabdi sebagai prajurit TNI dan Polri melalui syarat-syarat
2
3. tertentu.
d. Pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesi
Upaya bela Negara tidak hanya melalui cara-cara militer saja tetapi banyak usaha
bela Negara dapat dilakukan tanpa cara militer. Misalnya, sebagai atlet nasional
dapat mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali emas dalam
pertandingan olahraga. Selain itu, siswa yang ikut Olimpiade Fisika, Matematika
atau Kimia di luar negeri dan mendapatkan penghargaan merupakan prestasi yang
menunjukkan upaya belaNegara. Pengabdian sesuai dengan profesi adalah
pengabdian warga negara untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam
menanggulangi dan memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana
alam, atau bencana lainnya.Upaya bela Negara merupakan sikap dan perilaku
warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Bela Negara bukan lagi hanya kewajiban dasar tetapi
merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang harus dilaksanakan dengan
penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban.
Bela Negara Adalah Kewajiban dasar manusia juga kehormatan bagi tiap warga
Negara yangpenuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban kepada Negara
dan bangsa.
R. Purnomo Yusgiantoro pernah mengatakan, Karakter bangsa adalah watak atau
sifat hakiki suatu bangsa, sedangkan jati diri bangsa merupakan ciri khas yang
dimiliki oleh suatu bangsa yang membedakan dengan bangsa lain.
Karakter bangsa Indonesia tercermin dalam sila-sila pancasila sedangkan jati diri
bangsa telah dijelaskan dalam Bhineka Tunggal Ika.kata purnomo.
Pengertian Bela Negara yang pasti
Bela Negara Adalah sikap dan perilaku warga Negara kesatuan republic Indonesia
yang berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945 dalam menjalin
kelangsungan hidup bangsa dan Negara yang seutuhnya.
Arti bela Negara itu sendiri Adalah warga Negara Indonesia yang memiliki tekad,
sikap dan perilaku yang dijiwai cinta NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945
yang rela berkorban demi kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Adapun Kriteria
3
4. warga Negara yang memilki kesadaran bela Negara Adalah mereka yang bersikap
dan bertindak senantiasa berorientasi pada nilai-nilai bela Negara.
Nilai-Nilai bela Negara yang dikembangkan Adalah :
1.Cinta tanah air
Yaitu mengenal memahami dan mencintai wilayah nasional,menjaga tanah dan
pekarangan serta seluruhruang wilayah Indonesia,melestarikan dan mencintai
lingkungan hidup,memberikan konstribusi pada kemajuan bangsa dan
Negara,menjaga nama baik bangsa Indonesia dengan cara waspada dan siap
membela tanah air terhadp ancaman tantangan,hambatan dan gangguan yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa serta Negara dari manapun dan
siapapun.
2.Sadar akan bangsa dan Negara
Yaitu dengan membina kerukunan menjaga kesatuan dan persatuan dari lingkungan
terkecil atau keluarga, lingkungan masyarakat,lingkungan pendidikan dan
lingkungan kerja, mencintai budaya bangsa dan produksi dalam negeri, mengakui,
menghargai dan menghormati bendera merah putih, lambang Negara dan lagu
kebangsaan Indonesia raya, menjalankan hak dan kewajiban sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas
kepentingan pribadi,keluarga dan golongan.
3.yakin kepada pancasila sebagai ideologi Negara
Yaitu memahami hakikat atau nilai dalam pancasila,melaksanakan nilai pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan pancasila sebagai pemersatu bangsa dan
Negara serta yakin pada kebenaran pancasila sebagai ideologi Negara.
4.berkorban untuk bangsa dan Negara
Yaitu bersedia mengorbankan waktu, tenaga pikiran untuk kemajuan bangsa dan
Negara, siap mengorbankan jiwa dan raga demi membela bangsa dan Negara dari
berbagai ancaman, berpartisipai aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan
Negara, gemar membantu sesame warga Negara yang mengalami kesulitan dan
yakin dan percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan Negara tidak sia-sia.
Untuk nilai yang terakhir memiliki kemampuan awal bela Negara secara psikis dan
fisik
Secara psikis Yaitu memiliki kecerdasan emosional,spiritual serta intelegensia,
4
5. senantiasa memelihara jiwa dan raganya serta memiliki sifat-sifat disipli, ulet, kerja
keras dan tahan uji.
Secara fisik Yaitu memiliki kondisi kesehatan,ketrampilan jasmani untuk mendukung
kemampuan awal bina secara psikis dengan cara gemar berolahraga dan
senantiasa menjaga kesehatan.
Beberapa contoh bela Negara dalam kehidupan nyata
yaitu siskampling, menjaga kebersihan, mencegah bahaya narkoba, mencegah
perkelahian antar perorangan sampai dengan antar kelompok, meningkatkan hasil
pertanian sehingga dapat mencukupi ketrsediaan pangan daerah dan nasional, cinta
produksi dalam negri agar dapat meningkatkan hasil eksport,melestarikan budaya
Indonesia dan tampil sebagai anak bangsa berprestasi baik nasional maupun
internasional.
Kesadaran bela Negara itu hakikatnya ketersediaan berbakti pada Negara dan
kesediaan berkorban membela Negara. Sprektum bela Negara itu sangat luas.dari
yang paling halus sampai yang paling keras.Mulai dari hubungan baik sesame
warga Negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.
Tercakup di dalamnya adalah bersikap berbuat yang terbaik bagi bangsa dan
Negara.
Salah satu strategi dalam pembangunan daya tangkal bangsa untuk menghadapi
kompleksitas ancaman ini adalah melaksanakan revitalitasi pembinaan kesadaran
bela Negara kepada setiap warga Negara.strategi ini akan terwujud bila ada
keterpaduan penyelenggaraan secara lintas sektoral,sebagai
wujud tanggung jawab bersama pembinaan SDM untuk mewujudkan keutuhan dan
kelangsungan hidup NKRI. Diharapkan ada kesepahaman bahwa pembinaan
kesadaran bela Negara sebagai upaya membangun karakter bangsa yang tak
terpisahkan dari pembangunan nasional. Juga dpat dipogramkan pada setiap intitusi
pemerintah dan Non pemerintah.
Bela Negara secara Non-fisik
Keterlibatan warga Negara sipil dalam bela Negara secara Non fisik dapat dilakukan
dengan berbagai bentuk, sepanjang masa dan dalam segala situasi misalnya
dengan cara:
Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara,termasuk menghayati arti
demokrasi dengan menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan
kehendak, menanamkan kecintaan terhadap tanah air,melalui pengabdian yang
5
6. tulus kepada masyarakat, berperan aktif dalam memajukan bangsa dan Negara
dengan berkarya nyata(bukan retorika), meningkatkan kesadaran dan kepatuhan
terhadap hukum/UU dan menjunjung tinggihak asasi manusia.
Pembekalan mental spiritual dikalangan masyarakat agar dapat menangkal
pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma
kehidupan bangsa Indonesia dengan lebih bertakwa kepada Tuhan yang maha esa
melalui ibadah sesuai dengan agama/kepercayaan masing-masing
Setiap warga Negara harus berani mengeluarkan argumennya dalam forum-forum di
negara-negara lain untuk dapat membuktikan bahwa Indonesia mampu untuk
bersaing dalam kancah internasional.warga juga harus mampu membela negaranya
dari budaya-budaya lain, sehingga budaya dalam negeri selalu dibudidayakan dalam
masyarakat belakang ini.
6
7. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bela Negara Adalah sikap dan perilaku warga Negara kesatuan republic Indonesia
yang berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945 dalam menjalin
kelangsungan hidup bangsa dan Negara yang seutuhnya.
Arti bela Negara itu sendiri Adalah warga Negara Indonesia yang memiliki tekad,
sikap dan perilaku yang dijiwai cinta NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945
yang rela berkorban demi kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Adapun Kriteria
warga Negara yang memilki kesadaran bela Negara Adalah mereka yang bersikap
dan bertindak senantiasa berorientasi pada nilai-nilai bela Negara.
Sebagai warna negara, kita juga harus membela negara kita, dengan cara apapun.
Mulai dari hal terkecil yang dapat kita lakukan sedini mungkin.
B. Saran
Agar Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi, maka kita sebgai warga negara
Indonesia harus dapat membela negara. Dengan adanaya makalah ini diharapkan
para pelajar maupun pembaca, dapat lebih mengerti apa itu arti bela negara itu.
Sehingga dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
7
8. DAFTAR PUSTAKA
• Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014.
Pendidkan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
• http://all-be-on.blogspot.com/2013/06/bela-negara.html
8