Makalah ini membahas tentang Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan yang mencerminkan persatuan dalam keragaman dan relevansinya dalam membangun integrasi nasional. Semboyan ini mengajarkan toleransi, persatuan, dan penghargaan terhadap perbedaan agar dapat mencegah terjadinya konflik dan memperkuat kesatuan bangsa.
Materi Integrasi Nasional dan Arti Lambang Burung Garuda.
Semoga bermanfaat untuk ilmu pengetahuan kalian sekalian :)
Magelang, 11 Maret 2017
SMA Taruna Nusantara Magelang
Materi Integrasi Nasional dan Arti Lambang Burung Garuda.
Semoga bermanfaat untuk ilmu pengetahuan kalian sekalian :)
Magelang, 11 Maret 2017
SMA Taruna Nusantara Magelang
Disebut juga Demokrasi Parlementer.
Berlaku sebulan setelah kemerdekaan diproklamasikan
Pada tahun tersebut Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda
Lama Periode : 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republic
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Konstitusi : UUD 1945
Presiden & Wapres :
Ir. Soekarno & Mohammad Hatta
(18 Agustus 1945 - 19 Desember 1948)
Syafruddin Prawiranegara (ketua PDRI)
(19 Desember 1948 - 13 Juli 1949)
Ir. Soekarno & Mohammad Hatta
(13 Juli 1949-27 Desember 1949)
Kinds of Fruit - Bahan Ajar Bahasa Inggris Kelas 1-3 SDMs. Resty
Bahan Ajar Bahasa Inggris tema: Fruits - Kelas 1 - 3 SD Wanna have a package of English material presentation completed with quiz n students' worksheet ? visit http://msrestyshare.wordpress.com or search Ibu Guru Kami
Disebut juga Demokrasi Parlementer.
Berlaku sebulan setelah kemerdekaan diproklamasikan
Pada tahun tersebut Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda
Lama Periode : 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republic
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Konstitusi : UUD 1945
Presiden & Wapres :
Ir. Soekarno & Mohammad Hatta
(18 Agustus 1945 - 19 Desember 1948)
Syafruddin Prawiranegara (ketua PDRI)
(19 Desember 1948 - 13 Juli 1949)
Ir. Soekarno & Mohammad Hatta
(13 Juli 1949-27 Desember 1949)
Kinds of Fruit - Bahan Ajar Bahasa Inggris Kelas 1-3 SDMs. Resty
Bahan Ajar Bahasa Inggris tema: Fruits - Kelas 1 - 3 SD Wanna have a package of English material presentation completed with quiz n students' worksheet ? visit http://msrestyshare.wordpress.com or search Ibu Guru Kami
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Ancaman terhadap negara dalam membangun integritas nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
1. AAANNNCCCAAAMMMAAANNN TTTEEERRRHHHAAADDDAAAPPP NNNEEEGGGAAARRRAAA DDDAAALLLAAAMMM
MMMEEEMMMBBBAAANNNGGGUUUNNN IIINNNTTTRRREEEGGGRRRAAASSSIII NNNAAASSSIIIOOONNNAAALLL DDDEEENNNGGGAAANNN
BBBIIINNNGGGKKKAAAIII BBBHHHIIINNNNNNEEEKKKAAA TTTUUUNNNGGGGGGAAALLL IIIKKKAAA
MAKALAH PPKN
SMK NEGERI 2 PEKALONGAN
2015
KELOMPOK 1
HABIBATURROHMANIA
MUHAMMAD IQRORUL RAMZY
NURUL AMALLIA
UMAR MUKHTAR
X AKUNTANSI 3
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke haribaan Penguasa Semesta yang
meluapkan samudra-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah
dengan judul “Ancaman terhadap negara dalam membangun intregrasi nasional dengan
bingkai bhinneka tunggal ika” ini sebagai tugas mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada baginda Rosululloh SAW yang
telah menyingkap tabir kejahiliyyahan menuju era kebebasan berfikir yakni Din Al Islam.
Dengan terselesaikannya makalah ini, penulis menghaturkan terimakasih yang sedalam-
dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini karena
itu, perkenankan penulis menyampaikan terimakasih, khususnya kapada yang terhormat Ibu
Lilis Rina Santi S.Pd selaku pembimbing yang telah mengarahkan kami sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan anugrah cinta-Nya pada kita semua. Sehingga kita
memiliki hati yang senantiasa dipenuhi oleh aura cinta-Nya yang murni.
Sebagai manusia yang tak luput dari salah.Penulis pun menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis sangat
mengharap akan saran dan kritik konstruktif demi penyempurnakan makalah ini. Semoga
makalah ini bias bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi pelajar luas secara umum,
dengan izin-Nya
Pekalongan, April 2015
Penulis
3. Daftar Isi
HALAMAN DEPAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN
A. BHINNEKA TUNGGAL IKA
B. MAKNA BHINNEKA TUNGGAL IKA
C. RELEVANSI BHINNEKA TUNGGAL IKA DENGAN KONDISI
KEHIDUPAN BANGSA
D. BHINNEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA
E. PENTINGNYA KEBHINNEKAAN PADA ERA GLOBALISASI
F. ANTISIPASI ANCAMAN, TANTANGAN, HAMBATAN, DAN
GANGGUAN DALAM MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL
G. PENTINGNYA KESADARAN BERNEGARA KESATUAN RI
H. PERILAKU KOMITMEN TERHADAP NKRI
I. PERILAKU TOLERAN DAN HARMONI KEBERAGAMAN DAN
KEHIDUPAN
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai negara kepulauan (Archipelagic State) yang memiliki keaneka
ragaman baik dilihat dari segi ras, agama, bahasa, suku bangsa dan adat istiadat, serta
kondisi faktual ini disatu sisi merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang membedakannya
dengan bangsa- bangsa lain yang tetap harus dipelihara. Keanekaragaman tersebut juga
mengandung potensi konflik yang jika tidak dikelola dengan baik dapat mengancam
keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa, seperti gerakan separatisme yang ingin
memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akibat dari
ketidakpuasan dan perbedaan kepentingan yang dapat mengakibatkan terjadinya disintegrasi
bangsa.
Saat ini, semangat Bhinneka Tunggal Ika terasa luntur, banyak generasi muda yang
tidak mengenal semboyan ini, bahkan banyak kalangan melupakan kata-kata ini, sehingga
ikrar yang ditanamkan jauh sebelum Indonesia merdeka memudar, seperti pelita kehabisan
minyak. Selain karena lunturnya semangat tersebut, adanya disparitas sosial ekonomi sebagai
dampak dari pengaruh demokrasi. Akibat dari keadaan ini dikhawatirkan akan menimbulkan
fanatisme asal daerah.
Meskipun kita sudah memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika namun di beberapa
daerah masih terjadi konflik antar suku atau agama. Hal tersebut dapat terjadi karena ada
sebagian masyarakat yang tidak memahami makna dan arti perbedaan dalam persatuan. Rasa
ingin menang sendiri dan terlalu menonjolkan identitas kedirian atau kesukuan menjadi
faktor kurang dihayatinya makna Bhinneka Tunggal Ika.
Untuk itu pembangunan dan pengamanan wilayah NKRI harus dilakukan melalui
pendekatan beberapa aspek, terutama aspek demarkasi dan delimitasi garis batas negara,
disamping itu melalui pendekatan pembangunan kesejahteraan, politik, hukum, dan
keamanan. Pembangunan nasional yang diharapkan dapat menghasilkan kemajuan di
berbagai bidang kehidupan masyarakat. Sehingga dapat dijadikan sebagai landasan yang
kokoh dalam upaya mencapai masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri dalam suasana
tentram dan sejahtera lahir dan batin, dalam tata kehidupan masyarakat, bangsa dan negara
yang berlandaskan Pancasila, pada kenyataannya belum terwujud. Pancasila sebagai ideologi
negara yang lahir dari ide-ide bangsa yang mengandung nilai-nilai hakiki semakin terkikis
oleh ideologi asing. Inilah berbagai permasalahan yang kita hadapi dan menjadi tantangan
kita bersama. Menghadapi situasi dan kondisi demikian kita harus memiliki satu visi. Baik
para pemimpin pemerintahan, sipil maupun militer, juga para elite politik, tokoh
masyarakat, tokoh agama dan tokoh partai serta media massa.
5. B. Rumusan Masalah
Berdasar uraian dari latar belakang yang telah disapaikan diatas dapat dirumuskan
sebuah permasalahan :
1. Bhinneka tunggal ika
2. Makna bhinneka tunggal ika
3. Relevansi bhinneka tunggal ika dengan kondisi kehidupan bangsa
4. Bhinneka tunggal ika sebagai alat pemersatu bangsa
5. Pentingnya kebhinnekaan pada era globalisasi
6. Antisipasi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan dalam membangun integrasi
nasional
7. Pentingnya kesadaran bernegara kesatuan ri
8. Perilaku komitmen terhadap nkri
9. Perilaku toleran dan harmoni keberagaman dan kehidupan
C. Maksud dan Tujuan
1. Memenuhi tugas Mata Pelajaran PPKn
2. Memberi gambaran tentang pentingnya kehidupan yang ber-bhinneka tunggal ika
3. Mengetahui ancaman terhadap Negara dalam membangun integrasi nasional dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika
6. BAB II
PEMBAHASAN
A. BHINNEKA TUNGGAL IKA
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti walaupun Indonesia terdiri dari
bermacam-macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat, budaya dan agama tetapi merupakan
satu kesatuan. Dalam kita bersatu bukan berarti ingin menghilangkan perbedaan, tetapi
persatuan dalam keaneka ragaman yang justru menjadi kesatuan yang indah.
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah proses yang dinamis dan berlangsung
lama. Upaya untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia tersebut semua warga
negara harus mendapatkan kesempatan yang sama, menghindari adanya diskriminasi, tidak
mementingkan kelompok maupun golongan dan tidak terjebak dalam kegiatan yang menjurus
rasialisme. Oleh karenanya dengan menghayati arti Bhinneka Tunggal Ika dengan benar akan
terwujud kesatuan.
B. MAKNA BHINNEKA TUNGGAL IKA
Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan yang tepat bagi bangsa Indonesia karena
bangsa Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang berasal dari berbagai macam suku,
agama, ras dan budaya. Namun hal tersebut tidak menjadikan masyarakat bercerai berai,
justru menjadi perekat untuk semakin meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Karena diikat oleh adanya kesamaan latar belakang sejarah, pengalaman, perjuangan dalam
mencapai kemerdekaan, keturunan, adat istiadat, dan bahasa yang diikat dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia maka tetap menjadi bangsa Indonesia yang bersatu padu.
Makna penting yang terdapat dalam Bhinneka Tunggal Ika adalah mengajarkan
mengenai arti pentingnya membangun harmonisasi hidup dalam diri masyarakat dan juga
alam melalui berbagai macam perbedaan yang ada, baik latar belakang ekonomi, agama,
politik, suku, warna kulit, dan lain-lain. Didalam Bhinneka Tunggal Ika diajarkan untuk
menghargai keragaman masyarakat Indonesia, sehingga suatu perbedaan dianggap sebagai
suatu hal yang dapat menyatukan negara Indonesia.
Kita mengakui adanya perbedaan yang ada pada bangsa Indonesia sebagai sebuah
negara kesatuan. Akan tetapi perbedaan yang ada tersebut bukan sebagai penyebab terjadinya
perpecahan, namun justru sebaliknya akan semakin memperkuat persatuan. Seperti halnya
kesatuan tubuh manusia yang dapat berfungsi maksimal ketika terdapat perbedaan fungsi dan
peran antar anggota tubuh manusia. Sebagai perumpamaan, tangan kita tidak akan bisa
menggenggam sempurna jika kelima jari tidak bekerja dengan sempurna, tanpa jempol
keempat jari lain tidak akan bisa memegang sesuatu dengan kuat.
Bila ditelaan lebih mendalam, didalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika terdapat
beragam nilai yang menjadikan rakyat dan warga neraga Indonesia dapat hidup dan menata
kehidupan bersama dengan harmonis, bersatu sebagai kekuatan pembangun negara. Nilai-
7. nilai tersebut juga sangat relevan dengan nilai-nilai kebangsaan atau nasionalisme yang
dipersepsikan dari sila-sila pancasila, yaitu :
a. Toleransi
b. Persatuan
c. Kesederajatan
d. Kebebasan
e. Non-diskriminasi
f. Pengorbanan
g. Kekeluargaan
h. Keseimbangan
i. Kepedulian
j. Kerja sama atau gotong royong
Bhinneka Tunggal Ika telah sama-sama diakui dan dirasakan mempunyai “kekuatan”
untuk menyatukan, mengukuhkan dan meneguhkan bangsa Indonesia yang majemuk atau
disebut sebagai salah satu sarana perngintegrasi bangsa Indonesia serta sebagai jati diri
bangsa Indoensia.
C. RELEVANSI BHINNEKA TUNGGAL IKA DENGAN KONDISI KEHIDUPAN
BANGSA
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika meskipun diambil dari istilah yang telah berusia
ribuan tahun dan telah menjadi semboyan bangsa selama lebih dari 60 tahun, dipandang
masih sangat relevan dengan kehidupan bangsa Indonesia masa kini. Ada banyak relevansi
antara filosofi dan makna yang terkandung dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika dengan
berbagai kondisi kehidupan bangsa yang saat ini mendapatkan tantangan yang kian kompleks
baik tantangan dari dalam maupun luar termasuk era globalisasi.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan bukti bahwa Indonesia telah mengakuai adanya
kehidupan yang beragam (pluralisme) sejak awal berdirinya. Jika saat ini pluralisme atau
multikulturalisme menjadi kata yang sedang hangat dibicarakan dalam kehidupan global,
maka Bangsa Indonesia sudah sejak lama mengakui dan mempraktekkan kehidupan yang
plural tersebut. Pemahaman akan perbedaan namun tetap bersatu sangatlah diperlukan. Jika
tidak maka perbedaan tersebut akan menyebabkan munculnya konflik antar suku bangsa.
Konsep Bhinneka Tunggal Ika perlu diterapkan di Indonesia karena akan
menjadikan ajaran kepada warga negara Indonesia bersikap Bhinneka Tunggal Ika yaitu
beraneka ragam sifat, suku, bangsa, ras, agama, budaya, dan lain-lain.
Jika konsep Bhinneka Tunggal Ika diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat maka
akan membuahkan manfaat yang besar sekali diantaranya, masyarakat dalam hidupnya tidak
akan ada prinsip membeda-bedakan baik itu berbeda suku, agama, adat istiadat, budaya dan
lain lain. Semua itu akan membawakan kesejahteraan bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Jika bangsa Indonesia tidak menerapkan konsep Bhinneka Tunggal Ika maka bangsa
Indonesia akan mengalami kemunduran atau musnah, karena dengan bersemboyan
8. “Bhinneka Tunggal Ika” dan memiliki rasa kebhinnekaan maka bangsa Indonesia akan tetap
bersatu dan menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan walaupun memiliki perbedaan
suku, agama, ras, status sosial dan adat istiadat sehingga apabila kita tidak memiliki rasa
kebhinnekaan maka bangsa Indonesia akan hancur dan terpecah belah seperti halnya Uni
Soviet dan negara-negara Balkan.
D. BHINNEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA
Perlu kita ketahui bahwa Bhinneka Tunggal Ika merupakan salah satu alat pemersatu
bangsa Indonesia. Oleh karena itu, setiap orang perlu memehami tidak hanya kebudayaan
sendiri, namun juga kebudayaan orang lain agar bisa saling memahami perbedaan dan
menumbuhkan sikap toleran. Harus disadari bahwa Indonesia mempunyai beragam budaya,
sehingga dibutuhkan pengertian antar budaya agar tercipta persatuan dan kesatuan bangsa,
serta tidak muncul sikap-sikap entosentisme dan primordialisme.
Etnosentrisme adalah sebuah sikap yang cenderung sebyektif dalam memandang
budaya orang lain atau memandang dan menilai budaya orang lain dari kacamata budayanya
sendiri. Pandangan etnosentrinsme akan menghasilkan sikap dan pandangan yang
merendahkan/ melecehkan budaya lain. Sedangkan primordialisme merupakan faham atau
pandangan yang menempatkan diri atau suku bangsanya sebagai paling superior atau merasa
paling unggul.
Jika sikap etnosentrisme dan primordialisme dikembangkan maka yang terjadi adalah
setiap suku atau agama akan merasa paling unggul, super dan paling benar. Sementara suku
atau agama yang lain akan dipandang sebelah mata, dipandang remeh dan rendah. Jika itu
terjadi maka dapat dipastikan akan terjadi konflik dan pertentangan yang berkepanjangan
seperti terjadi di Sambas, Poso atau Ambon pada awal era reformasi.
Kebudayaan daerah merupakan akar kebudayaan nasional. Karena kebudayaan
nasional bangsa Indonesia pada hakikatnya berasal dari berbagai kebudayaan daerah yang
sangat beragam. Apabila kebudayaan daerah dapat tumbuh dan berkembang secara optimal,
maka kebudayaan nasional akan semakin beragam.
E. PENTINGNYA KEBHINNEKAAN PADA ERA GLOBALISASI
Pentingnya keberagaman dalam pembangunan selanjutnya diperkukuh dengan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagaimana tercantum dalam ketentuan Pasal 36A
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menegaskan bahwa
Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Saat ini, semangat Bhinneka Tunggal Ika terasa luntur, banyak generasi muda yang
tidak mengenal semboyan ini, bahkan banyak kalangan melupakan kata-kata ini, sehingga
ikrar yang ditanamkan jauh sebelum Indonesia merdeka memudar, seperti pelita kehabisan
minyak. Selain karena lunturnya semangat tersebut, adanya disparitas sosial ekonomi
sebagai dampak dari pengaruh demokrasi. Akibat dari keadaan ini dikhawatirkan akan
menimbulkan fanatisme asal daerah.
9. Meskipun kita sudah memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika namun di beberapa
daerah masih terjadi konflik antar suku atau agama. Hal tersebut dapat terjadi karena ada
sebagian masyarakat yang tidak memahami makna dan arti perbedaan dalam persatuan.
Rasa ingin menang sendiri dan terlalu menonjolkan identitas kedirian atau kesukuan menjadi
faktor kurang dihayatinya makna Bhinneka Tunggal Ika.
Dengan kembali menggelorakan semangat ke-bhinnekaan, perbedaan dipandang
sebagai suatu kekuatan yang bisa mempersatukan bangsa dan negara dalam upaya
mewujudkan cita-cita negara. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menunjukan bahwa bangsa
Indonesia sangat heterogen, dan karenanyatoleransi menjadi kebutuhan mutlak. Di era
modern ini, di ruang-ruang publik yang manakah homogenitas absolutdapat kita temukan?
Tidak ada. Sebab, heterogenitas sudah merupakan keniscayaan hidup modern. Karena
itulah, tak bisa tidak, kita harus belajar menerima dan menghargai pelbagai perbedaan.
Dewasa ini banyak faktor yang menyebabkan toleransi kian memudar dari kehidupan
masyarakat. Di era globalisasi ini, banyak kecenderungan antar individu bersikap saling
curiga yang apabila hal ini dibiarkan akan memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
F. ANTISIPASI ANCAMAN, TANTANGAN, HAMBATAN, DAN GANGGUAN DALAM
MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL
Sebagai antisipasi terhadap munculnya berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan dalam membangun integrasi nasional perlu dilakukan beberapa hal berikut :
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan media utama membangun peradaban dan kesejahteraan hidup
manusia. pendidikan menjadikan manusia berpengetahuan, cerdas, terampil dan
berkarakter, namun tidak merugikan orabg banyak serta yang bersangkutan tidak di
perbudak oleh orang lain
2. Pembangunan
Pada dasarnya pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Pembangunan
dapat mengantisipasi terhadap berbagai ancaman, tantangan , hambatan dan gangguan
dalam mewujudkan integrasi nasional. Tidak mungkin pembangunan dapat dilaksanakan
tanpa kondisi integrasi
3. Penegakan Hukum dan keadilan
Pembiaran terjadinya pelanggaran hukum dan keadilan bisa menyebabkan rasa tidak
aman, tidak nyaman , dan semakin meningkatkan kriminalitas. Oleh kerenanya,
penegakan hukum dan keadilan bisa mencegah terjadinya berbagai macam tindakan yang
dapat menjadi ancaman, tantangan, gangguan dan hambatan dalam membangun integrasi
nasional
4. Penghormatan HAM
Penghormatan HAM menjadikan manusia mendapatkan pelakuan dan kesempatan yang
dalam kehidupan bernegara, Penegakan HAM dapat menghindari terjadinya KKN,
kriminalitas, invasi dan penetrasi asing dalam berbagai bidang
5. Penguatan alutsista dan sumber daya manusia
Alutsista adalah alat utama sistem persenjataan tentara nasional Indonesia. Kebaharuan
dan modernisasi alutsista dapat digunakan untuk mengantisipasi berbagai ancaman,
tantangan , gangguan dan hambatan dalam membangun integrasi nasional , baik yang
datang dari dalam negeri maupun luar negeri. Apalagi kebaharuan tersebut didukung oleh
10. peningkatan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia yang
mengoperasionalkan
6. Penciptaan suasana aman dan tentram
Penciptaan kondisi yang aman dan tentram pada suatu lingkungan adalah tanggung jawab
semua pihak ,bukan hanya tanggung jawab semua pihak , bukan hanya tanggung jawab
aparat keamanan.
7. Penghapusan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme)
Praktik KKN di Indonesia bisa dikatakan sudah mendarah daging dan dilakukan dalam
berbagai cara. pe;akunya tidak hanya aparat pemerintahan saja, buruh pun bisa
melakukan KKN. Dampaknya bisa langsung dan tidak langsung terhadap ekstistensi
bangsa. Oleh karenanya penghapusan KKN harus serius dilakukan sebagai antispasi
terjadinya disintegrasi bangsa
G. PENTINGNYA KESADARAN BERNEGARA KESATUAN RI
Berbagai peristiwa di tanah air yang terjadi di negeri kita, dapat kita saksikan di media
massa, bagaimana tingkah laku para wakil rakyat, pelajar, mahasiswa dan juga kelompok
masyarakat yang menunjukan tanda- tanda bahwa mereka masih kurang memiliki kesadaran
berbangsa dan bernegara.
Kesadaran adalah sikap yang tumbuh dari kemuan diri yang dilandasi hati ikhlas tanpa
ada tekanan dari luar. Bangsa adalah orang-orang memiliki kesamaan asal keturunan, adat,
bahasa, sejarah juga berpemerintahan sendiri. Sedangkan berbangsa adalah manusia yang
memeiliki landasan etika, bermoral dan berakhlak mulia dalam bersikap mewujudkan makna
sosial dan adil. Negara adalah organisai dari kelompok manusia yang bersama-sama
mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakai adanya satu pemerintahan yang mengurus
tata tertib serta keselamatan kelompok manusia tersebut.
Berbangsa dan bernegara merupakan suatu konsep atau istilah yang menunjukkan
seseorang individu terikat dan atau menjadi bagian dari suatu bangsa dan negara tertentu.
Masa reformasi telah berakhir, namun krisis yang melanda negeri ini sangat lambat
perubahannya, sangat berbeda dengan Negara- Negara lain yang begitu cepat dapat mengatasi
krisis, Hal ini yang perlu mendapatkan perhatian bagi kita semua, bahwa kesadaran
berbangsa dan bernegara sangat diperlukan.
Konsep atau makna kesadaran dapat diartikan sebagai sikap perilaku diri yang tumbuh
dari kemauan diri dengan dilandasai suasana hati yang ikhlas/rela tanpa tekanan dari luar
untuk bertindak yang umumnya dalam upaya mewujudkan kebaikan yang berguna untuk diri
sendiri dan lingkungannya.
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Indonesia mempunyai makna bahwa individu
yang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan di bawah Negara Kesatuan RI harus
mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi
keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan Bangsa dan Negara Indonesia.
Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara kepada pemuda merupakan hal
penting yang tidak dapat dilupakan oleh bangsa ini, karena pemuda merupakan penerus
bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari perjalan panjang bangsa ini. Kesadaran berbangsa
dan bernegara ini jangan ditafsir hanya berlaku pada pemerintah saja, tetapi harus lebih
luas memandangnya, sehingga dalam implementasinya, pemuda lebih kreatif menerapkan
11. arti sadar berbangsa dan bernegara ini dalam kehidupannya tanpa menghilangkan hakekat
kesadaran berbangsa dan bernegara itu sendiri.
Di era globalisasi ini banyak tantangan memang bagi negeri kita, namun kesadaran
berbangsa dan bernegara sudah selayaknya rakyat dan pemerintah untuk bersama sama
memberikan pemahaman bagi rakyatnya, khususnya kaum muda. Pemerintah ikut
bertanggung jawab mengemban amanat untuk memberikan kesadaran berbangsa dan
bernegara bagi warganya, bila rakyat bangsa Indonesia sudah tidak memiliki kesadaran
berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan bahaya besar bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara, yang mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah
bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah mempersiapkan diri dari
gangguan bangsa lain.
Mengingat kondisi bangsa kita sekarang, merupakan salah satu indikator bahwa warga
bangsa Indonesia di negeri ini telah mengalami penurunan kesadaran berbangsa dan
bernegara. Hal ini bisa kita lihat dari berbagai daerah sering bergejolak diantaranya
tawuran antar warga, perkelaian pelajar, ketidakpuasan terhadap hasil pilkada, perebutan
lahan pertanian maupun tambang, dan lain-lain. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
mempunyai makna bahwa individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan di
bawah Negara Kesatuan RI harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari
kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan Bangsa dan
Negara Indonesia. Berbagai masalah yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa dan
bernegara sebaiknya mendapat perhatian dan tanggung jawab kita semua. Sehingga amanat
pada UUD 1945 untuk menjaga dan memelihara Negara Kesatuan wilayah Republik
Indonesia serta kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan.
H. PERILAKU KOMITMEN TERHADAP NKRI
1. Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari luar maupun dari
dalam negeri.
2. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
3. Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
4. Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin untuk diabdikan
kepada negara.
I. PERILAKU TOLERAN DAN HARMONI KEBERAGAMAN DAN KEHIDUPAN
1. Penerapan dalam Lingkungan Keluarga
Penggunaan kamar mandi tidak seenaknya
Ketika makan ingat anggota keluarga yang lain dan sebagainya.
2. Penerapan dalam Lingkungan Sekolah
Penggunaan segala fasilitas sekolah tidak seenaknya sendiri
Pada waktu belajar tidak gaduh ketika jam kosong
Belajar berkelompok tanpa memilih-milih teman dalam anggota kelompok
Merawat dan membersihkan ruang kelas
Tidak pilih-pilih dalam berteman.
3. Penerapan dalam Lingkungan Masyarakat
Penggunaan segala fasilitas umum tidak seenaknya sendiri
Menjalankan ibadah sewajarnya
Mau dan bersedia untu berkelompok
12. Merawat dan membersihkan lingkungan bersama-sama
Bersedia untuk memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara antri.
4. Penerapan dalam Lingkungan Negara
Penghargaan dan penghormatan serta perlakuan yang sama terhadap keberagaman
dalam masyarakat
Pemberian kesempatan dan perlakuan yang sama untuk menggunakan segala fasilitas
umum
Memberi kesempatan yang sama untuk beribadah dan merayakan secara wajar
Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan kelompok masyarakat
Merawat, mejaga,dan membersihkan lingkungan
Bersedia untuk menjaga lingkungan negara.
13. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bhinneka Tunggal Ika merupakan bukti bahwa Indonesia telah mengakuai
adanya kehidupan yang beragam (pluralisme) sejak awal berdirinya. Jika saat ini
pluralisme atau multikulturalisme menjadi kata yang sedang hangat dibicarakan
dalam kehidupan global, maka Bangsa Indonesia sudah sejak lama mengakui dan
mempraktekkan kehidupan yang plural tersebut. Pemahaman akan perbedaan namun
tetap bersatu sangatlah diperlukan. Jika tidak maka perbedaan tersebut akan
menyebabkan munculnya konflik antar suku bangsa.
Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara kepada pemuda merupakan
hal penting yang tidak dapat dilupakan oleh bangsa ini, karena pemuda merupakan
penerus bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari perjalan panjang bangsa ini.
Kesadaran berbangsa dan bernegara ini jangan ditafsir hanya berlaku pada pemerintah
saja, tetapi harus lebih luas memandangnya, sehingga dalam implementasinya,
pemuda lebih kreatif menerapkan arti sadar berbangsa dan bernegara ini dalam
kehidupannya tanpa menghilangkan hakekat kesadaran berbangsa dan bernegara itu
sendiri.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat penulis paparkan, tentunya masih sangat
jauh dari kesempurnaan tapi semoga saja yang kita pelajari ini bermanfaat, dengan
harapan bisa menambah pengetahuan dan keilmuan bagi kita semua. Kritik dan saran
yang bersifat membangun sangan diharapkan untuk menjadi koreksi kedepan dan
terima kasih kepada bapak guru yang telah membimbing saya semoga kita semua
mendapat barokah dan kemanfaatan ilmunya. Amien