SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
Sumber Pendapatan
Daerah
PAJAK DAERAH
&
RETRIBUSI DAERAH
LINDA GRACE LOUPATTY, SE.,M.AK.,AK
Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan yang
diperoleh pemerintah daerah atas pelaksanaan kegiatan
pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat, serta
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki pemerintah
daerah.
Undang-undang no 33 th 2004
PAD adalah Pendapatan daerah yang bersumber
dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan
lain-lain PAD yang sah, yang bertujuan untuk
memberikan keleluasaan kepada daerah dalam
menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi
daerah.
01
Pajak
Daerah
02
Retribusi
Daerah
03
Lain-lain PAD
yang sah
04
Hasil pengelolaan
kekayaan yang
dipisahkan
Sumber-Sumber
Persentase Pendapatan Asli Daerah Terhadap Total
Pendapatan Daerah di Berbagai Daerah
Daerah Tahun
APBD
PAD Total
Pendapata
n
Persentase PAD Terhadap
Total Pendapatan
DKI Jakarta 2017 41,2 T 60,5 T 68%
Surabaya 2017 4,2 T 7,5 T 56%
Makassar 2016 1,3 T 3,66 T 35,5%
Sidoarjo 2016 1,2 T 3,38 T 35,5%
Bekasi 2015 1,3 T 3,9 T 33,3%
Kota Bogor 2014 413 M 1,5 T 27,5%
Kota Malang 2016 387 M 1,73 T 22%
Tuban 2016 413 M 2,6 T 16%
Batu 2015 80 M 749 M 10,6%
Kab. Blitar 2015 195 M 2,3 T 8,4%
Sumenep 2016 169 M 2,2 T 7,6%
Kab. Agam 2017 101 M 1,3 T 7,2%
Sumber : APBD Propinsi dan Kabupaten/Kota
Dana perimbangan merupakan pendapatan
daerah yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Besarnya dana perimbangan untuk suatu
daerah ditetapkan setiap tahun dalam APBN.
Menurut Subekan (2012: 50), Dana
perimbangan diberikan oleh pemerintah pusat
kepada daerah dengan maksud :
TUJUAN PEMERINTAH PUSAT
1
2
Membantu daerah dalam mendanai
kewenangannya dalam melaksanakan tugas
kepemerintahan dan pelayanan kepada
masyarakat
2
2 Mengurangi ketimpangan sumber
pendanaan pemerintahan antara pusat
dan daerah
3 Mengurangi kesenjangan pendanaan antara
pemerintah daerah yang satu dengan
pemerintah daerah lainnya.
DANA
PERIMBANGAN
Dana bagi
hasil
Dana
Alokasi
Umum
Dana
Alokasi
Khusus
Dana bagi hasil
Dana Bagi Hasil (DBH) Sumberdaya Alam menurut UU nomor
33 tahun 2004 terdiri atas enam sumber, yaitu :
Kehutanan
Pertambanga
n Gas Bumi
Pertambangan
Minyak Bumi
Pertambanga
n Umum
Perikanan
Pertambang
an Panas
Bumi
Pajak Bumi dan
Bangunan
Pajak Penghasilan
BPHTB Dana bagi Hasil
Yang dimaksud dengan DAU adalah pendapatan
APBD yang diperoleh dari alokasi APBN yang
ditujukan untuk pemerataan kemampuan keuangan
antar daerah guna mengurangi ketimpangan
kemampuan keuangan antar daerah. Alokasi DAU
merupakan pelaksanaan asas desentralisasi dalam
otonomi daerah.
Perhitungan DAU
Layanan
kesehatan
Layanan
pendidikan
Penyediaan
infrastruktur
Pengentasan
kemiskinan
Tabel 3.3 Penetapan Alokasi DAU
NO Nilai Celah Fiskal Alokasi DAU
1 NOL Sama dengan alokasi
dasar
2 Negatif dangan nilai kurang dari
alokasi dasar
Alokasi dasar celah-
celah fiskal
3 Negatif dengan nilai sama/di atas
alokasi dasar
Tidak menerima DAU
Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah
pendapatan daerah yang diperoleh
dari APBN yang dimaksudkan untuk
membantu kegiatan kegiatan khusus di
daerah tertentu yang menjadi urusan
daerah dan sesuai prioritas nasional.
Pinjaman daerah adalah semua transaksi yang
mengakibatkan daerah menerima dari pihak lain sejumlah
uang atau manfaat yang bernilai uang sehingga daerah
tersebut dibebani kewajiban untuk membayar kembali, tidak
termasuk kredit jangka pendek yang lazim terjadi dalam
perdagangan.
Sumber Pinjaman
Pemerintah pusat
Pemerintah
daerah lain
Lembaga keuangan
bank
Lembaga
keuangan bank
masyarakat
Yaitu pinjaman daerah yang jangka waktu
pengembaliannya kurang atau sama dengan
satu tahun anggaran. Kewajiban pembayaran
kembali pinjaman yang meliputi pokok
pinjaman, bunga, dan biaya lain seluruhnya
harus dilunasi dalam tahun anggaran yang
bersangkutan.
Yaitu pinjaman daerah dalam jangka
waktu lebih dari satu tahun anggaran dan
kewajiban pembayaran kembali pinjaman
yang meliputi pokok pinjaman, bunga,
dan biaya lain harus dilunasi dalam kurun
waktu yang tidak melebihi sisa masa
jabatan Kepala Daerah yang bersangkutan
Yaitu pinjaman daerah dalam jangka waktu lebih
dari satu tahun anggaran dan kewajiban
pembayaran kembali pinjaman yang meliputi
pokok pinjaman, bunga, dan biaya Jain harus
dilunasi pada tahun-tahun anggaran berikutnya
sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman
yang bersangkutan.
Pendapatan ini merupakan pendapatan
daerah yang tidak dapat dimasukkan dalam
Pendapatan Asli Daerah maupun dana
perimbangan. Pendapatan ini terdiri atas
pendapatan hibah dan pendapatan dana
darurat. Pendapatan hibah bersumber dari
pihak lain (dari dalam negeri maupun dari
luar negeri)
Selain hibah, pendapatan lain yang
termasuk dalam lain lain pendapatan
adalah Dana Darurat. Pengalokasian dana
darurat dalam APBN ditujukan untuk
keperluan mendesak yang diakibatkan
oleh bencana alam dan/atau peristiwa luar
biasa yang tidak dapat ditanggulangi
Pemerintah Daerah dengan menggunakan
sumber APBD
Keadaan yang dapat digolongkan sebagai
bencana nasional dan/atau keadaan luar
biasa ditetapkan oleh Presiden. Selain
diperuntukkan bagi bencana nasional dan
keadaan luar biasa, dana darurat juga dapat
dialokasikan kepada daerah yang dinyatakan
mengalami krisis solvabilitas, yaitu krisis
keuangan berkepanjangan yang dialami
daerah selama dua tahun anggaran dan tidak
dapat ditanggulangi melalui APBD
Sumber Pendapatan Daerah (PAD, Dana Perimbangan, Pinjaman, Lain-Lain

More Related Content

Similar to Sumber Pendapatan Daerah (PAD, Dana Perimbangan, Pinjaman, Lain-Lain

anggaran dan pedapatan dan belanja daerah
anggaran dan pedapatan dan belanja daerahanggaran dan pedapatan dan belanja daerah
anggaran dan pedapatan dan belanja daerahSurya Ardi
 
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENJELASKAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) (KASUS: KA...
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENJELASKAN  DANA ALOKASI UMUM (DAU) (KASUS: KA...ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENJELASKAN  DANA ALOKASI UMUM (DAU) (KASUS: KA...
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENJELASKAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) (KASUS: KA...fajrillah
 
sk2-kd2-12-2-apbn-dan-apbd.ppt
sk2-kd2-12-2-apbn-dan-apbd.pptsk2-kd2-12-2-apbn-dan-apbd.ppt
sk2-kd2-12-2-apbn-dan-apbd.pptKambingwangiStore
 
Unsur dasar pad
Unsur dasar padUnsur dasar pad
Unsur dasar padsuparmono
 
APBN & APBD 20. Monetary policy can increase employment opportunities by .pptx
APBN & APBD 20.	Monetary policy can increase employment opportunities by  .pptxAPBN & APBD 20.	Monetary policy can increase employment opportunities by  .pptx
APBN & APBD 20. Monetary policy can increase employment opportunities by .pptxvinatahara1
 
Desentralisasi Fiskal
Desentralisasi Fiskal Desentralisasi Fiskal
Desentralisasi Fiskal Fredo Tiwery
 
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptxPaparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptxalpin14
 
Penyusunan APBD 2021.pptx
Penyusunan APBD 2021.pptxPenyusunan APBD 2021.pptx
Penyusunan APBD 2021.pptxJoseRizal53
 
Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019
Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019
Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019santoni toni
 
PP_Nomor_12_Tahun_2019_(1).pdf
PP_Nomor_12_Tahun_2019_(1).pdfPP_Nomor_12_Tahun_2019_(1).pdf
PP_Nomor_12_Tahun_2019_(1).pdfKhairudinnahdi
 
Pp nomor 12 tahun 2019
Pp nomor 12 tahun 2019Pp nomor 12 tahun 2019
Pp nomor 12 tahun 2019La Salle
 
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Dan...
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Dan...Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Dan...
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Dan...Penataan Ruang
 
Uu no 33_th_2004
Uu no 33_th_2004Uu no 33_th_2004
Uu no 33_th_2004tamihakim
 

Similar to Sumber Pendapatan Daerah (PAD, Dana Perimbangan, Pinjaman, Lain-Lain (20)

APBD, pengertian
APBD, pengertianAPBD, pengertian
APBD, pengertian
 
anggaran dan pedapatan dan belanja daerah
anggaran dan pedapatan dan belanja daerahanggaran dan pedapatan dan belanja daerah
anggaran dan pedapatan dan belanja daerah
 
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENJELASKAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) (KASUS: KA...
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENJELASKAN  DANA ALOKASI UMUM (DAU) (KASUS: KA...ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENJELASKAN  DANA ALOKASI UMUM (DAU) (KASUS: KA...
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENJELASKAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) (KASUS: KA...
 
slide 2.pptx
slide 2.pptxslide 2.pptx
slide 2.pptx
 
sk2-kd2-12-2-apbn-dan-apbd.ppt
sk2-kd2-12-2-apbn-dan-apbd.pptsk2-kd2-12-2-apbn-dan-apbd.ppt
sk2-kd2-12-2-apbn-dan-apbd.ppt
 
APBN dan APBD.ppt
APBN dan APBD.pptAPBN dan APBD.ppt
APBN dan APBD.ppt
 
(4) Struktur APBD.ppt
(4) Struktur APBD.ppt(4) Struktur APBD.ppt
(4) Struktur APBD.ppt
 
Unsur dasar pad
Unsur dasar padUnsur dasar pad
Unsur dasar pad
 
APBN dan APBD
APBN dan APBDAPBN dan APBD
APBN dan APBD
 
APBN Dan APBD
APBN Dan APBD APBN Dan APBD
APBN Dan APBD
 
APBN & APBD 20. Monetary policy can increase employment opportunities by .pptx
APBN & APBD 20.	Monetary policy can increase employment opportunities by  .pptxAPBN & APBD 20.	Monetary policy can increase employment opportunities by  .pptx
APBN & APBD 20. Monetary policy can increase employment opportunities by .pptx
 
Desentralisasi Fiskal
Desentralisasi Fiskal Desentralisasi Fiskal
Desentralisasi Fiskal
 
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptxPaparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
Paparan Pedum 2021 LENGKAP edit.pptx
 
Penyusunan APBD 2021.pptx
Penyusunan APBD 2021.pptxPenyusunan APBD 2021.pptx
Penyusunan APBD 2021.pptx
 
Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019
Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019
Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019
 
PP_Nomor_12_Tahun_2019_(1).pdf
PP_Nomor_12_Tahun_2019_(1).pdfPP_Nomor_12_Tahun_2019_(1).pdf
PP_Nomor_12_Tahun_2019_(1).pdf
 
Pp nomor 12 tahun 2019
Pp nomor 12 tahun 2019Pp nomor 12 tahun 2019
Pp nomor 12 tahun 2019
 
Apbd
ApbdApbd
Apbd
 
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Dan...
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Dan...Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Dan...
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat Dan...
 
Uu no 33_th_2004
Uu no 33_th_2004Uu no 33_th_2004
Uu no 33_th_2004
 

More from Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura

More from Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura (20)

SLIDE_8 PAJAK PROVINSI.pdf
SLIDE_8  PAJAK PROVINSI.pdfSLIDE_8  PAJAK PROVINSI.pdf
SLIDE_8 PAJAK PROVINSI.pdf
 
SLIDE_7 PAJAK DAERAH (BAGIAN 2).pdf
SLIDE_7   PAJAK  DAERAH  (BAGIAN 2).pdfSLIDE_7   PAJAK  DAERAH  (BAGIAN 2).pdf
SLIDE_7 PAJAK DAERAH (BAGIAN 2).pdf
 
SLIDE_6 PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
SLIDE_6  PAJAK DAERAH (BAG 1).pdfSLIDE_6  PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
SLIDE_6 PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
 
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAANANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
 
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES (PROCESS COSTING)
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES  (PROCESS COSTING)HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES  (PROCESS COSTING)
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES (PROCESS COSTING)
 
ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
ANGGARAN PEMERINTAH DAERAHANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
 
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIALANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
 
PEMERINTAH DAERAH
PEMERINTAH DAERAHPEMERINTAH DAERAH
PEMERINTAH DAERAH
 
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
 
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGANPELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
PERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASA
PERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASAPERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASA
PERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASA
 
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYAPENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
 
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGANTINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
 
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan KursManajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
 
Instrumen Derivatif
Instrumen DerivatifInstrumen Derivatif
Instrumen Derivatif
 
Penelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
Penelusuran Aset Dan Pemulihan KerugianPenelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
Penelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
 
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN DAN PENIUP PELUIT
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN  DAN PENIUP PELUITWAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN  DAN PENIUP PELUIT
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN DAN PENIUP PELUIT
 

Recently uploaded

PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 

Sumber Pendapatan Daerah (PAD, Dana Perimbangan, Pinjaman, Lain-Lain

  • 1. Sumber Pendapatan Daerah PAJAK DAERAH & RETRIBUSI DAERAH LINDA GRACE LOUPATTY, SE.,M.AK.,AK
  • 2.
  • 3. Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan yang diperoleh pemerintah daerah atas pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat, serta pemanfaatan sumber daya yang dimiliki pemerintah daerah.
  • 4. Undang-undang no 33 th 2004 PAD adalah Pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah, yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah.
  • 5. 01 Pajak Daerah 02 Retribusi Daerah 03 Lain-lain PAD yang sah 04 Hasil pengelolaan kekayaan yang dipisahkan Sumber-Sumber
  • 6. Persentase Pendapatan Asli Daerah Terhadap Total Pendapatan Daerah di Berbagai Daerah Daerah Tahun APBD PAD Total Pendapata n Persentase PAD Terhadap Total Pendapatan DKI Jakarta 2017 41,2 T 60,5 T 68% Surabaya 2017 4,2 T 7,5 T 56% Makassar 2016 1,3 T 3,66 T 35,5% Sidoarjo 2016 1,2 T 3,38 T 35,5% Bekasi 2015 1,3 T 3,9 T 33,3% Kota Bogor 2014 413 M 1,5 T 27,5% Kota Malang 2016 387 M 1,73 T 22% Tuban 2016 413 M 2,6 T 16% Batu 2015 80 M 749 M 10,6% Kab. Blitar 2015 195 M 2,3 T 8,4% Sumenep 2016 169 M 2,2 T 7,6% Kab. Agam 2017 101 M 1,3 T 7,2% Sumber : APBD Propinsi dan Kabupaten/Kota
  • 7.
  • 8. Dana perimbangan merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Besarnya dana perimbangan untuk suatu daerah ditetapkan setiap tahun dalam APBN. Menurut Subekan (2012: 50), Dana perimbangan diberikan oleh pemerintah pusat kepada daerah dengan maksud :
  • 9. TUJUAN PEMERINTAH PUSAT 1 2 Membantu daerah dalam mendanai kewenangannya dalam melaksanakan tugas kepemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat 2 2 Mengurangi ketimpangan sumber pendanaan pemerintahan antara pusat dan daerah 3 Mengurangi kesenjangan pendanaan antara pemerintah daerah yang satu dengan pemerintah daerah lainnya.
  • 11. Dana bagi hasil Dana Bagi Hasil (DBH) Sumberdaya Alam menurut UU nomor 33 tahun 2004 terdiri atas enam sumber, yaitu : Kehutanan Pertambanga n Gas Bumi Pertambangan Minyak Bumi Pertambanga n Umum Perikanan Pertambang an Panas Bumi
  • 12. Pajak Bumi dan Bangunan Pajak Penghasilan BPHTB Dana bagi Hasil
  • 13. Yang dimaksud dengan DAU adalah pendapatan APBD yang diperoleh dari alokasi APBN yang ditujukan untuk pemerataan kemampuan keuangan antar daerah guna mengurangi ketimpangan kemampuan keuangan antar daerah. Alokasi DAU merupakan pelaksanaan asas desentralisasi dalam otonomi daerah.
  • 15. Tabel 3.3 Penetapan Alokasi DAU NO Nilai Celah Fiskal Alokasi DAU 1 NOL Sama dengan alokasi dasar 2 Negatif dangan nilai kurang dari alokasi dasar Alokasi dasar celah- celah fiskal 3 Negatif dengan nilai sama/di atas alokasi dasar Tidak menerima DAU
  • 16. Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah pendapatan daerah yang diperoleh dari APBN yang dimaksudkan untuk membantu kegiatan kegiatan khusus di daerah tertentu yang menjadi urusan daerah dan sesuai prioritas nasional.
  • 17.
  • 18. Pinjaman daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan daerah menerima dari pihak lain sejumlah uang atau manfaat yang bernilai uang sehingga daerah tersebut dibebani kewajiban untuk membayar kembali, tidak termasuk kredit jangka pendek yang lazim terjadi dalam perdagangan.
  • 19. Sumber Pinjaman Pemerintah pusat Pemerintah daerah lain Lembaga keuangan bank Lembaga keuangan bank masyarakat
  • 20. Yaitu pinjaman daerah yang jangka waktu pengembaliannya kurang atau sama dengan satu tahun anggaran. Kewajiban pembayaran kembali pinjaman yang meliputi pokok pinjaman, bunga, dan biaya lain seluruhnya harus dilunasi dalam tahun anggaran yang bersangkutan.
  • 21. Yaitu pinjaman daerah dalam jangka waktu lebih dari satu tahun anggaran dan kewajiban pembayaran kembali pinjaman yang meliputi pokok pinjaman, bunga, dan biaya lain harus dilunasi dalam kurun waktu yang tidak melebihi sisa masa jabatan Kepala Daerah yang bersangkutan
  • 22. Yaitu pinjaman daerah dalam jangka waktu lebih dari satu tahun anggaran dan kewajiban pembayaran kembali pinjaman yang meliputi pokok pinjaman, bunga, dan biaya Jain harus dilunasi pada tahun-tahun anggaran berikutnya sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman yang bersangkutan.
  • 23.
  • 24. Pendapatan ini merupakan pendapatan daerah yang tidak dapat dimasukkan dalam Pendapatan Asli Daerah maupun dana perimbangan. Pendapatan ini terdiri atas pendapatan hibah dan pendapatan dana darurat. Pendapatan hibah bersumber dari pihak lain (dari dalam negeri maupun dari luar negeri)
  • 25. Selain hibah, pendapatan lain yang termasuk dalam lain lain pendapatan adalah Dana Darurat. Pengalokasian dana darurat dalam APBN ditujukan untuk keperluan mendesak yang diakibatkan oleh bencana alam dan/atau peristiwa luar biasa yang tidak dapat ditanggulangi Pemerintah Daerah dengan menggunakan sumber APBD
  • 26. Keadaan yang dapat digolongkan sebagai bencana nasional dan/atau keadaan luar biasa ditetapkan oleh Presiden. Selain diperuntukkan bagi bencana nasional dan keadaan luar biasa, dana darurat juga dapat dialokasikan kepada daerah yang dinyatakan mengalami krisis solvabilitas, yaitu krisis keuangan berkepanjangan yang dialami daerah selama dua tahun anggaran dan tidak dapat ditanggulangi melalui APBD