Dokumen ini membahas tentang asuhan keperawatan lanjut usia dengan gangguan sistem endokrin diabetes melitus dengan intervensi pemberian rebusan daun salam selama pandemi Covid-19. Tujuannya adalah menjelaskan penanganan diabetes melitus pada lansia dengan rebusan daun salam sebagai alternatif terapi jika obat komersial tidak tersedia. Dokumen ini juga membahas konsep dasar lansia, korelasi antara lansia dan Covid-19,

1. ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA
GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN
“DIABETES MELITUS” DENGAN INTERVENSI PEMANFAATAN
REBUSAN DAUN SALAM
DI ERA PANDEMI COVID 19
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Disusun oleh :
Resita Tobing
(1935041)
Dosen Pembimbing:
Ns. Lilik Pranata,S.Kep., M.Kes.

2. Pendahuluan
2
Pengertian Lansia
Prevalensi
menurut WHO
(2018)
Lanjut usia merupakan sekelompok
manusia yang berusia 60 tahun keatas.
Pengertian Diabetes Melitus : Penyakit yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk
melakukan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, mengarah
ke hiperglikemia
43%
Alami
kematian
<70 thn
Angka Kejadian di
Sumsel (2018)
49.318
Jiwa
Angka Kejadian di
Palembang (2018)
13.598.
Jiwa

3. 3
Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
Manfaat penulisan 1. Bagi Responden
2. Bagi Institusi Pendidikan

4. Konsep Dasar Lansia
4
Pengertian Lansia
Sekelompok manusia yang
berusia 60 tahun keatas. Pada lanjut usia
akan terjadi proses menghilangnya
kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya
secara perlahan-lahan sehingga tidak
dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang terjadi.
Oleh karena itu, dalam tubuh menumpuk
makin banyak distorsi metabolik dan
struktural yang disebut penyakit
degenratif
Proses Penuaan
Proses penuaan yaitu proses yang
berkaitan dengan umur seseorang.
Manusia mengalami perubahan sesuai
dengan bertambahnya umur. Semakin
bertambahnya umur maka semakin
berkurang fungsi-fungsi organ tubuh.

5. Batasan Umur Lansia
5
Menurut UU No 13 Thn 1998 dalam Bab
1 Pasal 1 ayat 2 : “Lansia adalah
seseorang yang mencapai usia >60
tahun”.
Menurut WHO, lansia dibagi
menjadi 4 :
Usia pertengahan(45-59 thn), lanjut
usia (60-74 thn), usia tua (75-90
thn), sangat tua (>90 thn)
Menurut Dra. Jos Masdani terdapat 4 fase:
fase inventus (25-40 thn), fase virilities (40-
55 thn), fase presenium (55-65 thn), fase
senium (65 hingga tutup usia)
Menurut Prof. Dr. Koesoemato
Setyonegoro : geriatric age (>65
atau 70 thn). Getiatric age dibagi 3:
Young old (70-75 thn), old (75-80
thn) dan very old (>80 thn)
1
4
3
2

6. Korelasi Lansia dengan Covid
6
Manusia mengalami perubahan sesuai dengan bertambahnya umur. Semakin
bertambahnya umur maka semakin berkurang fungsi-fungsi organ tubuh sehingga
imun pada lansia juga akan mengalami penurunan. Apalagi pada lansia yang
memiliki penyakit penyerta salah satunya seperti DM, maka dalam kondisi
pandemik covid-19 saat ini lansia tersebut akan rentan terkena virus covid-19.
Sehingga kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama pada lansia dihimbau untuk di
rumah saja dan selalu menerapkan protokol pemerintah. dan untuk lansia yang memiliki
penyakit penyerta salah satunya DM untuk rutin memeriksa kadar gula darah bisa
dengan cara membeli alat sendiri dan bisa juga memanfaatkan tanaman herbal jika
obat/insulin habis karena tidak memungkinkan ke RS dalam kondisi pandemik saat
ini, tanaman herbal tersebut adalah daun salam yang memiliki kandungan flavonoid
dalam daun salam digunakaan untuk menurunkan kadar gula darah.

7. Asuhan Keperawatan
7
Pengkajian
Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien ?
Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya
Berapa lama klien menderita DM, bagaimana
penanganannya, mendapat terapi insulin, jenis apa,
bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak,
apa saja yang dilakukan klien untuk menanggulangi
penyakitnya.
Aktivitas/Istirahat
Letih, Lemah, Sulit Bergerak/Berjalan, Kram otot, Tonus
otot menurun.
Sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi, AMI, Kebas, Kesemutan pada
ekstremitas, Ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama,
Takikardi, Perubahan tekanan darah.
• Integritas Ego
Stress, Ansietas
• Eliminasi
Perubahan pola berkemih
(Poliuria, Nokturia, Anuria),
Diare.
• Makanan/Cairan
Anoreksia, mual muntah,
tidak mengikuti diet,
penurunan berat badan, haus,
penggunaan diuretik.

8. Next …
8
Neurosensori
Pusing, Sakit kepala, Kesemutan,
Kebas, Kelemahan pada otot,
Gangguan Penglihatan.
Nyeri/Kenyamanan
Abdomen tegang, Nyeri
(Sedang/Berat)
Pernafasan
Batuk dengan/tanpa sputum,
Sesak.
Kenyamanan
Kulit kering, Gatal, Ulkus kulit.
Diagnosa Keperawatan
Ketidakstabilan Kadar Glukosa
Darah b.d Disfungsi Pankreas
Gangguan Integritas Kulit/Jaringan
b.d Neuropati Perifer
Resiko Infeksi

9. Riset Teknologi Informasi 9
Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
Ketidakstabilan Kadar
Glukosa Darah b.d Disfungsi
Pankreas
DS:
- Lelah atau lesu
- Mulut kering
- Haus meningkat
DO:
- Kadar glukosa dalam
darah/urin tinggi
- Jumlah urin meningkat
Setelah dilakukan
intervensi selama
30 menit maka
kestabilan kadar
glukosa darah
meningkat dengan
kriteria hasil:
- Lelah lesu 5
(menurun)
- Mulut kering 5
(menurun)
- Haus meningkat
5 (menurun)
Edukasi Kesehatan
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
- Sediakan materi dan media penkes
- Jadwalkan penkes sesuai kesepakatan
- Lakukan penkes (Rebusan daun salam)
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan
untuk menigkatkan hidup sehat
Intervensi Keperawatan

10. 10
Implementasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan
merupakan langkah keempat dalam tahap
proses keperawatan dengan melaksanakan
berbagai strategi keperawatan (tindakan
keperawatan), strategi ini terdapat dalam
rencana tindakan keperawatan.
Evaluasi
Tahap penilaian atau evaluasi adalah tahap
akhir dari proses keperawatan gerontik.
Penilaian yang dilakukan dengan
membandingkan kondisi lansia dengan
tujuan yang ditetapkan pada rencana.
Simulasi
Siapkan 7-15 lembar daun salam segar.
Cuci bersih dengan air yang mengalir.
Rebus daun salam segar dengan 3 gelas air
(600 ml) hingga tersisa 1 gelas saja.
Dinginkan dan saring. Minum ramuan 2
kali sehari sebelum makan. Masing-masing
sebanyak satu gelas
REFERENSI

11. 11