SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
KEJAHATAN DI BIDANG ASURANSI KESEHATAN 
Disusun Oleh 
Lidya Devega 
13/359678/PEK/18809 
UNIVERSITAS GADJAH MADA 
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 
MAGISTER AKUNTANSI 
2014
BAB I 
LATAR BELAKANG 
Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin 
biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit atau 
mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada dua jenis perawatan yang ditawarkan 
perusahaan-perusahaan asuransi, yaitu rawat inap (in-patient treatment) dan rawat jalan (out-patient 
treatment). Produk asuransi kesehatan diselenggarakan baik oleh perusahaan asuransi 
sosial, perusahaan asuransi jiwa, maupun juga perusahaan asuransi umum. 
Di banyak buku teks asuransi, asuransi kesehatan mencakup produk asuransi 
kesehatan sosial maupun komersial. Asuransi kesehatan sosial adalah asuransi yang wajib 
diikuti oleh seluruh atau sebagian penduduk (misalnya pegawai), premi atau iurannya bukan 
nilai nominal tetapi prosentase upah yang wajib dibayarkan, dan manfaat asuransi (benefit) 
ditetapkan peraturan perundangan dan sama untuk semua peserta. Sedangkan asuransi 
kesehatan komersial adalah asuransi yang dijual oleh perusahaan atau badan asuransi lain, 
sifat kepesertaannya sukarela, tergantung kesediaan orang atau perusahaan untuk membeli 
dan preminya ditetapkan dalam bentuk nominal sesuai manfaat asuransi yang ditawarkan. 
Karena itu premi dan manfaat asuransi kesehatan komersial sangat variasi dan tidak sama 
untuk setiap peserta. 
Domain asuransi kesehatan mencakup berbagai program atau produk asuransi yaitu 
penggantian uang atau pemberian pelayanan kesehatan, yang disebabkan oleh penyakit, 
kecelakaan kerja, kecelakaan diri selain kecelakaan kerja, penggantian penghasilan yang 
hilang akibat menderita penyakit atau mengalami kecelakaan. Tampak bahwa obyek asuransi 
kesehatan sangat luas. 
Pesatnya perkembangan bisnis asuransi menunjukkan semakin meningkatnya 
kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan terhadap kesehatan dan jiwa. Selain itu 
tujuan lain pembukaan polis asuransi adalah untuk melindungi masa depan ahli waris ketika 
kehilangan pencari nafkah utamanya. Maraknya perkembangan bisnis asuransi ini pada 
prakteknya diikuti pula dengan timbulnya fraud di bidang asuransi. Keinginan memperoleh 
keuntungan sebesar-besarnya menjadi salah satu faktor pendorong berkembangnya fraud di 
bidang asuransi.
BAB II 
PEMBAHASAN 
Fraud dalam pelayanan kesehatan dilakukan terhadap hal-hal atau keadaan dan situasi 
yang berhubungan dengan proses pelayanan kesehatan, cakupan atau manfaat pelayanan 
kesehatan dan pembiayaannya. Fraud dalam pelayanan kesehatan adalah suatu bentuk upaya 
yang secara sengaja dilakukan dengan menciptakan suatu manfaat yang tidak seharusnya 
dinikmati baik oleh individu atau institusi dan dapat merugikan pihak lain. Menurut National 
Health Care Anti-Fraud Association’s (NHCAA) menyatakan bahwa “Health care fraud is 
an intentional deception or misrepresentation could result in some unauthorized benefit to 
the individual, or the entity or to some other party.” Sedangkan pengertian fraud menurut 
kamus asuransi adalah “Tindakan penipuan, misrepresentasi fakta penting yang dibuat secara 
sengaja, dengan maksud orang lain mempercayai fakta itu dan akibatnya orang itu menderita 
kesukaran keuangan.” 
Dalam pelayanan kesehatan juga dikenal yang disebut sebagai abuse yaitu bentuk lain 
yang dapat merugikan dalam pelayanan kesehatan. Namun istilah ini lebih banyak digunakan 
dalam asuransi kesehatan yang diartikan sebagai kegiatan atau tindakan yang merugikan 
dalam pelayanan kesehatan tetapi tidak termasuk dalam kategori fraud. Abuse dapat berupa 
malpraktek atau overutilization. 
Dalam asuransi kesehatan kita mengenal adanya 3 pihak yang saling berhubungan 
yaitu pihak peserta sebagai pihak yang memperoleh manfaat, pemberi pelayanan kesehatan 
(provider) sebagai pihak yang memberikan pelayanan sesuai dengan manfaat yang menjadi 
hak peserta dan perusahaan asuransi sebagai pihak yang mengelola pembiayaan manfaat 
tersebut. Dalam hubungannya dengan pelaksanaan asuransi kesehatan khususnya asuransi 
sosial, maka Pemerintah bertindak sebagai pihak regulator dan mempunyai peranan yang 
sangat besar. Adanya para pihak tersebut dan keterkaitan masing-masing pihak dalam 
kaitannya dengan manfaat asuransi kesehatan serta terjadinya fraud akan dapat diuraikan. 
Berdasarkan Heath Insurance Assosiciation of America (HIAA), fraud dalam pelayanan 
kesehatan atau asuransi kesehatan dapat dikategorikan sebagai berikut: 
 Fraud oleh peserta asuransi kesehatan sebagai konsumen 
 Fraud oleh pemberi pelayanan kesehatan (provider) 
 Fraud oleh perusahaan asuransi
Dengan demikian maka fraud dapat dilakukan oleh para pihak yang berhubungan 
dengan pelayanan kesehatan sehingga perlu ditelusuri dari pihak mana saja yang telah 
melakukan fraud tersebut. 
Fraud oleh peserta asuransi kesehatan sebagai konsumen 
Fraud yang biasa dilakukan oleh konsumen atau peserta asuransi kesehatan antara 
lain: 
 Membuat pernyataan yang tidak benar dalam pengajuan klaim 
 Membuat pernyataan yang tidak benar dalam hal eligibilitas untuk memperoleh 
pelayanan kesehatan atau pada waktu mengajukan klaim. 
Fraud oleh pemberi pelayanan kesehatan (provider) 
Menurut piper C, ada 10 bentuk fraud oleh pemberi layanan kesehatan (provider), antara lain 
: 
1. Mengklaim pelayanan yang tidak pernah diberikan. 
Dalam investigasi yang dilakukan oleh Piper, skema fraud seperti ini adalah yang paling 
sering dilakukan di daerah Tennessee. Skema fraud seperti ini berarti pelaku mengajukan 
klaim kepada lembaga jaminan kesehatan swasta maupun pemerintah atas tindakan yang 
tidak pernah dilakukan. Bahkan dalam rekam medis pasien juga tidak ada dokumentasi 
yang mendukung. 
2. Mengklaim layanan yang tidak dapat ditanggung asuransi, sebagai layanan yang 
ditanggung asuransi. 
Dalam investigasinya, Piper menemukan sebuah klinik alergi yang memberikan 
perawatan uji coba yang tidak termasuk dalam perawatan yang ditanggung asuransi. 
Namun, klinik tersebut kemudian mengisi form dengan detail perawatan lain yang 
ditanggung asuransi kesehatan. Selain itu, dalam rekan medis pasien-pasien yang dirawat 
di klinik tersebut, ditemukan bahwa umumnya pasien-pasien mendapat perawatan selama 
lima hari dalam seminggu (Senin sampai Jumat). Namun, ketika Piper melakukan 
wawancara pada pasien-pasien tersebut di rumah mereka masing-masing, pasien-pasien 
tersebut mengaku bahwa mereka hanya diberi injeksi sebanyak dua kali dalam seminggu. 
3. Memalsukan waktu layanan. 
Pemberi layanan kesehatan mungkin akan mendapatkan lebih banyak pemasukan dengan 
melaporkan layanan untuk pasien yang sama yang diberikan dalam dua hari layanan. 
Masing-masing hari kunjungan pasien, dilaporkan dalam tagihan klaim yang berbeda.
Seringkali pelaku mengisi form tagihan klaim dengan pelayanan yang benar-benar 
diberikan namun dengan tanggal pelaksanaan yang berbeda (tidak sesuai kenyataan). 
4. Memalsukan lokasi layanan. 
Beberapa perusahan asuransi umumnya tidak akan mengganti klaim untuk perawatan 
yang dilakukan sendiri oleh pasien. Contohnya adalah perawatan self-injection pada 
pasien alergi. Kembali ke kasus di klinik alergi, Piper menemukan bahwa pasien-pasien 
alergi tersebut mengunjungi klinik hanya satu kali sebulan. Sisanya, petugas klinik akan 
membawakan mereka banyak syringe berisi alergen dan meminta pasien untuk 
menyuntikkan sendiri alergen tersebut. Dalam investigasinya, Piper menemukan bahwa 
klaim yang diajukan oleh klinik alergi tersebut menyebutkan bahwa injeksi alergen 
dilakukan di klinik alergi, agar perawatan dapat dibayar oleh perusahaan asuransi. Selain 
itu, Piper juga menemukan seorang dokter yang berpraktek di Amerika yang mengajukan 
klaim untuk perawatan pasien yang dilakukan di kliniknya, padahal saat itu ia sedang 
berlibur di luar negeri. 
5. Memalsukan pemberi layanan kesehatan. 
Dalam investigasinya, Piper menemukan beberapa dokter mengklaim berbagai 
perawatan yang telah dilakukan olehnya. Kenyataannya, seorang terapis lah yang 
melakukan perawatan tersebut. Bukan dia, sebenarnya perusahaan asuransi akan tetap 
membayar perawatan yang dilakukan oleh terapis ini namun memang dengan bayaran 
yang lebih kecil. Kadang-kadang terapis ini memiliki kemampuan yang kurang memadai 
namun direkrut karena merupakan kolega dari pemilik klinik. 
6. Mengklaim tagihan yang seharusnya dibayar pasien. 
Beberapa dokter ditemukan mengajukan tagihan untuk layanan yang seharusnya dibayar 
sendiri oleh pasien (out of pocket). Kadang terjadi juga dalam klaim yang diajukan 
mereka mencantumkan layanan palsu tambahan untuk menambah keuntungan. Mereka 
beralasan bahwa mereka tidak mengambil untung dari perbuatan ini. Hanya berniat untuk 
membantu pasien yang tidak mampu membayar perawatan. Perbuatan semacam ini dapat 
merugikan perusahaan asuransi, karena mengeluarkan uang untuk sesuatu yang tidak 
seharusnya. 
7. Pelaporan diagnosis dan prosedur yang salah. 
Diagnosis yang kurang tepat berhubungan dengan prosedur yang tidak tepat pula. 
Sebagai contoh, bila ada pasien usia lanjut yang dilaporkan jatuh dari tempat tidur, 
provider yang tidak jujur akan dengan sengaja akan memberikan diagnosis yang salah 
bahwa pasien tersebut mengalami trauma kepala. Dengan diagnosis itu, pasien tersebut
akan disarankan untuk menjalani pemeriksaan CT scan atau pemeriksaan darah. 
Beberapa diagnosis juga akan membutuhkan masa rawat inap yang panjang dan 
berdampak pada bengkaknya biaya perawatan. 
8. Pelayanan yang berlebihan. 
Skema fraud semacam ini berupa tagihan klaim untuk layanan yang sebenarnya tidak 
perlu dilakukan. 
9. Korupsi (sogokan). 
Provider sebenarnya tahu bahwa mereka tidak diperkenankan membayar atau menerima 
bayaran dari rujukan. Provider dapat terjerumus dalam tindakan korupsi bila membayar 
atau menerima bayaran dari rujukan untuk layanan yang sebenarnya tidak diperlukan 
seperti ronsen, MRI, atau obat-obatan. Bentuk sogokan ini kadang-kadang tersamar 
seperti liburan mewah, diskon untuk fasilitas tertentu, hadiah-hadiah, atau berupa cek 
yang diselipkan di bawah meja. 
10. Peresepan obat yang tidak perlu. 
Penyalahgunaan peresepan obat kadang kala didefinisikan sebagai peresepan obat yang 
disengaja oleh dokter walaupun sebenarnya tidak perlu. Penghilang nyeri adalah obat 
yang paling sering diresepkan padahal tidak dibutuhkan. 
Fraud oleh perusahaan asuransi atau karyawan perusahaan asuransi 
1. Penggelapan Premi 
Tujuan awal pembayaran premi secara titipan ini adalah untuk mempermudah 
sekaligus memberikan pelayanan kepada nasabah. Yang kemudian menjadi 
permasalahan adalah ketika oknum agen ternyata menyalahgunakan kepercayaan 
nasabah tersebut dengan tidak menyetorkan premi atau hanya menyetorkan sebagian dari 
jumlah yang seharusnya atas nama nasabah. Akibatnya tentu saja setelah melampaui 
jangka waktu tertentu polis atas nama nasabah tersebut dinyatakan batal (Lapse). 
Kerugian bukan saja menimpa nasabah yang bersangkutan namun juga menimpa 
perusahaan asuransi, terlebih jika ternyata nasabah yang dirugikan memuat keluhannya 
tersebut dalam media massa, melakukan pelaporan dugaan tindak pidana dan atau 
melakukan gugatan perdata untuk memperoleh ganti rugi. Akibatnya, bisa dipastikan 
membawa kerugian materiil serta dampak negatif terhadap perusahan asuransi yang 
terpercaya.
2. Pemalsuan Tanda Tangan 
Pemalsuan tanda tangan oleh pihak-pihak yang tidak berwenang biasanya terjadi 
untuk penandatanganan formulir-formulir yang seharusnya dilakukan oleh Nasabah 
langsung. Contoh yang paling sering terjadi adalah penandatanganan SPAJ, formulir 
perubahan polis seperti perubahan alamat, frekuensi pembayaran, penambahan penerima 
manfaat dan lain sebagainya. 
Pemalsuan yang lebih menimbulkan kerugian bagi Nasabah adalah pemalsuan tanda 
tangan atas formulir penarikan dana (withdrawal) nilai tunai polis asuransi milik 
Nasabah. Dalam kasus ini, pihak-pihak yang tidak berwenang tanpa sepengetahuan 
nasabah melakukan penarikan dana dengan cara mengisi dan memalsukan tanda tangan 
nasabah pada formulir withdrawal sebagai salah satu persyaratan penarikan dana nilai 
tunai. Biasanya tindakan pemalsuan tanda tangan ini baru diketahui nasabah ketika yang 
bersangkutan menerima pemberitahuan adanya penarikan dana dari perusahaan asuransi. 
Cara Pencegahan dan Mengatasi Fraud 
Menurut Morris (2009) ada 5 Prinsip mengatasi fraud dalam bidang kesehatan 
1. Pendaftaran 
Mengidentifikasi secara kritis pihak-pihak yang ingin berpartisipasi dalam program 
jaminan kesehatan (baik provider maupun suplier) 
2. Pembayaran 
Membangun metode pembayaran yang masuk akal dan responsif terhadap perubahan 
(fleksibel) 
3. Pemenuhan standar 
Membantu provider dan suplier dalam mengadopsi praktek pemenuhan standar 
4. Pengawasan 
Program-program untuk memonitor bukti-bukti terjadinya fraud 
5. Respon 
Bertindak dengan cepat untuk mendeteksi fraud, mencegah terjadinya fraud dan 
memperbaiki kerentanan terjadinya fraud 
Menurut Ginting (2007), mengatasi fraud dengan cara, peran dan tanggung jawab masing-masing 
pihak : : 
1. Pemerintah: 
 menetapkan UU atau PP tentang fraud dan hukumannya
 Menetapkan standar-standar dalam pelayanan kesehatan sehingga ada “ukuran” 
 Menetapkan badan yang bertanggun jawab dalam monitoring dan evaluasi terhadap 
kemungkinan terjadinya fraud 
2. Peserta asuransi kesehatan: 
 Melengkapi identitas dengan tepat termasuk dalam pengajuan klaim 
 Meminta informasi tentang manfaat yang menajdi haknya 
3. Pemberi Pelayanan Kesehatan: 
 Mempertahankan kepercayaan perusahaan asuransi dengan pengajaun klaim yang 
benar. 
 Mempertahankan kepercayaan peserta dengan memberikan pelayanan bermutu sesuai 
dengan haknya 
4. Perusahaan asuransi kesehatan: 
 Melakukan investigasi rutin terhadap klaim yang diajukan 
 Melakukan konsultasi rutin dengan MAB tentang jenis tindakan dan terapi provider.
BAB III 
KESIMPULAN 
Fraud dalam pelayanan kesehatan adalah suatu bentuk upaya yang secara sengaja 
dilakukan dengan menciptakan suatu manfaat yang tidak seharusnya dinikmati baik oleh 
individu atau institusi dan dapat merugikan pihak lain. Berdasarkan Heath Insurance 
Assosiciation of America (HIAA), fraud dalam pelayanan kesehatan atau asuransi kesehatan 
dapat dikategorikan sebagai berikut: Fraud oleh peserta asuransi kesehatan sebagai 
konsumen; Fraud oleh pemberi pelayanan kesehatan (provider) dan Fraud oleh perusahaan 
asuransi 
Fraud yang biasa dilakukan oleh konsumen atau peserta asuransi kesehatan antara 
lain: membuat pernyataan yang tidak benar dalam pengajuan klaimdan membuat pernyataan 
yang tidak benar dalam hal eligibilitas untuk memperoleh pelayanan kesehatan atau pada 
waktu mengajukan klaim. Menurut piper C, ada 10 bentuk fraud oleh pemberi layanan 
kesehatan (provider), antara lain : mengklaim pelayanan yang tidak pernah diberikan; 
mengklaim layanan yang tidak dapat ditanggung asuransi, sebagai layanan yang ditanggung 
asuransi; memalsukan waktu layanan; memalsukan lokasi layanan; memalsukan pemberi 
layanan kesehatan; mengklaim tagihan yang seharusnya dibayar pasien; pelaporan diagnosis 
dan prosedur yang salah; pelayanan yang berlebihan; korupsi (sogokan) dan peresepan obat 
yang tidak perlu. Fraud oleh perusahaan asuransi atau karyawan perusahaan asuransi dapat 
berupa penggelapan premi dan pemalsuan tanda tangan. 
Menurut Morris (2009) ada 5 prinsip mengatasi fraud dalam bidang kesehatan yakni : 
pendaftaran, pembayaran, pemenuhan standar, pengawasan dan respon. Menurut Ginting 
(2007), mengatasi fraud dengan cara, peran dan tanggung jawab masing-masing pihak yakni 
pemerintah, peserta asuransi kesehatan, pemberi pelayanan kesehatan, perusahaan asuransi 
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA 
Asuransi kesehatan. http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi_kesehatan. 
Ginting, Rosa. 2007. Kecurangan ( Fraud ) Dalam Jaminan / Asuransi Kesehatan. Seminar 
Pamjaki. 
Kejahatan di bidang asurasi. http:// insurance2in1.blogspot.com/Asuransi & Investasi Fraud 
Dalam Kegiatan Asuransi.htm 
Morris. 2009. Combating Fraud in Heallth Care: An Essential Component of Any Cost 
Containment Strategy. Health Affairs, 28:5. 
Piper C. 10 popular health care provider fraud schemes.www.Fraud-Magazine.com 
Prevention Not Cure in Tackling Health-Care Fraud, Bulletin of the World Health 
Organization 
Sepuluh skema fraud dalam asuransi kesehatan. http ://www.Mutu pelayanan kesehatan.net

More Related Content

Similar to KEJAHATAN DI ASURANSI KESEHATAN

Dasar-dasar Investigasi Penipuan (Asuransi)
Dasar-dasar Investigasi Penipuan (Asuransi)Dasar-dasar Investigasi Penipuan (Asuransi)
Dasar-dasar Investigasi Penipuan (Asuransi)Ninnasi Muttaqiin
 
4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt
4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt
4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.pptFahtiaNurRosyida1
 
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Ns. Lutfi
 
prinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatanprinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatanzzikok pratama
 
Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan Bagian B (Pamjaki)
Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan Bagian B (Pamjaki)Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan Bagian B (Pamjaki)
Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan Bagian B (Pamjaki)Anggit T A W
 
KELOMPOK VIII_PPT_LEGAL_ETIK_KEPERAWATAN_DAN_KASUS.pptx
KELOMPOK VIII_PPT_LEGAL_ETIK_KEPERAWATAN_DAN_KASUS.pptxKELOMPOK VIII_PPT_LEGAL_ETIK_KEPERAWATAN_DAN_KASUS.pptx
KELOMPOK VIII_PPT_LEGAL_ETIK_KEPERAWATAN_DAN_KASUS.pptxMesyaEntengo
 
Sistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sistem pembayaran fasilitas kesehatanSistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sistem pembayaran fasilitas kesehatanSutopo Patriajati
 
pembiayaan n anggaran 2
 pembiayaan n anggaran 2 pembiayaan n anggaran 2
pembiayaan n anggaran 2MeniFuzi
 
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...kurkurr
 

Similar to KEJAHATAN DI ASURANSI KESEHATAN (20)

Dasar-dasar Investigasi Penipuan (Asuransi)
Dasar-dasar Investigasi Penipuan (Asuransi)Dasar-dasar Investigasi Penipuan (Asuransi)
Dasar-dasar Investigasi Penipuan (Asuransi)
 
4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt
4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt
4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt
 
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
 
Pola pembiayaan
Pola pembiayaanPola pembiayaan
Pola pembiayaan
 
prinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatanprinsip prinsip legal praktik keperawatan
prinsip prinsip legal praktik keperawatan
 
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
 
Managed care
Managed careManaged care
Managed care
 
Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan Bagian B (Pamjaki)
Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan Bagian B (Pamjaki)Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan Bagian B (Pamjaki)
Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan Bagian B (Pamjaki)
 
Kelalaian
KelalaianKelalaian
Kelalaian
 
Aspek hukum praktek kebidanan
Aspek hukum praktek kebidananAspek hukum praktek kebidanan
Aspek hukum praktek kebidanan
 
Aspek hukum praktek kebidanan
Aspek hukum praktek kebidananAspek hukum praktek kebidanan
Aspek hukum praktek kebidanan
 
BPJS
BPJSBPJS
BPJS
 
Malpraktek dalam pelayanan
Malpraktek dalam pelayananMalpraktek dalam pelayanan
Malpraktek dalam pelayanan
 
KELOMPOK VIII_PPT_LEGAL_ETIK_KEPERAWATAN_DAN_KASUS.pptx
KELOMPOK VIII_PPT_LEGAL_ETIK_KEPERAWATAN_DAN_KASUS.pptxKELOMPOK VIII_PPT_LEGAL_ETIK_KEPERAWATAN_DAN_KASUS.pptx
KELOMPOK VIII_PPT_LEGAL_ETIK_KEPERAWATAN_DAN_KASUS.pptx
 
Sistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sistem pembayaran fasilitas kesehatanSistem pembayaran fasilitas kesehatan
Sistem pembayaran fasilitas kesehatan
 
Asuransi Kesehatan Sosial dan BPJS
Asuransi Kesehatan Sosial dan BPJSAsuransi Kesehatan Sosial dan BPJS
Asuransi Kesehatan Sosial dan BPJS
 
pembiayaan n anggaran 2
 pembiayaan n anggaran 2 pembiayaan n anggaran 2
pembiayaan n anggaran 2
 
Pelanggaran kode etik
Pelanggaran kode etikPelanggaran kode etik
Pelanggaran kode etik
 
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...
Ada 8 prinsip etika keperawatan yang wajib diketahui oleh perawat dalam membe...
 

Recently uploaded

Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 

Recently uploaded (20)

Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 

KEJAHATAN DI ASURANSI KESEHATAN

  • 1. KEJAHATAN DI BIDANG ASURANSI KESEHATAN Disusun Oleh Lidya Devega 13/359678/PEK/18809 UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MAGISTER AKUNTANSI 2014
  • 2. BAB I LATAR BELAKANG Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada dua jenis perawatan yang ditawarkan perusahaan-perusahaan asuransi, yaitu rawat inap (in-patient treatment) dan rawat jalan (out-patient treatment). Produk asuransi kesehatan diselenggarakan baik oleh perusahaan asuransi sosial, perusahaan asuransi jiwa, maupun juga perusahaan asuransi umum. Di banyak buku teks asuransi, asuransi kesehatan mencakup produk asuransi kesehatan sosial maupun komersial. Asuransi kesehatan sosial adalah asuransi yang wajib diikuti oleh seluruh atau sebagian penduduk (misalnya pegawai), premi atau iurannya bukan nilai nominal tetapi prosentase upah yang wajib dibayarkan, dan manfaat asuransi (benefit) ditetapkan peraturan perundangan dan sama untuk semua peserta. Sedangkan asuransi kesehatan komersial adalah asuransi yang dijual oleh perusahaan atau badan asuransi lain, sifat kepesertaannya sukarela, tergantung kesediaan orang atau perusahaan untuk membeli dan preminya ditetapkan dalam bentuk nominal sesuai manfaat asuransi yang ditawarkan. Karena itu premi dan manfaat asuransi kesehatan komersial sangat variasi dan tidak sama untuk setiap peserta. Domain asuransi kesehatan mencakup berbagai program atau produk asuransi yaitu penggantian uang atau pemberian pelayanan kesehatan, yang disebabkan oleh penyakit, kecelakaan kerja, kecelakaan diri selain kecelakaan kerja, penggantian penghasilan yang hilang akibat menderita penyakit atau mengalami kecelakaan. Tampak bahwa obyek asuransi kesehatan sangat luas. Pesatnya perkembangan bisnis asuransi menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan terhadap kesehatan dan jiwa. Selain itu tujuan lain pembukaan polis asuransi adalah untuk melindungi masa depan ahli waris ketika kehilangan pencari nafkah utamanya. Maraknya perkembangan bisnis asuransi ini pada prakteknya diikuti pula dengan timbulnya fraud di bidang asuransi. Keinginan memperoleh keuntungan sebesar-besarnya menjadi salah satu faktor pendorong berkembangnya fraud di bidang asuransi.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN Fraud dalam pelayanan kesehatan dilakukan terhadap hal-hal atau keadaan dan situasi yang berhubungan dengan proses pelayanan kesehatan, cakupan atau manfaat pelayanan kesehatan dan pembiayaannya. Fraud dalam pelayanan kesehatan adalah suatu bentuk upaya yang secara sengaja dilakukan dengan menciptakan suatu manfaat yang tidak seharusnya dinikmati baik oleh individu atau institusi dan dapat merugikan pihak lain. Menurut National Health Care Anti-Fraud Association’s (NHCAA) menyatakan bahwa “Health care fraud is an intentional deception or misrepresentation could result in some unauthorized benefit to the individual, or the entity or to some other party.” Sedangkan pengertian fraud menurut kamus asuransi adalah “Tindakan penipuan, misrepresentasi fakta penting yang dibuat secara sengaja, dengan maksud orang lain mempercayai fakta itu dan akibatnya orang itu menderita kesukaran keuangan.” Dalam pelayanan kesehatan juga dikenal yang disebut sebagai abuse yaitu bentuk lain yang dapat merugikan dalam pelayanan kesehatan. Namun istilah ini lebih banyak digunakan dalam asuransi kesehatan yang diartikan sebagai kegiatan atau tindakan yang merugikan dalam pelayanan kesehatan tetapi tidak termasuk dalam kategori fraud. Abuse dapat berupa malpraktek atau overutilization. Dalam asuransi kesehatan kita mengenal adanya 3 pihak yang saling berhubungan yaitu pihak peserta sebagai pihak yang memperoleh manfaat, pemberi pelayanan kesehatan (provider) sebagai pihak yang memberikan pelayanan sesuai dengan manfaat yang menjadi hak peserta dan perusahaan asuransi sebagai pihak yang mengelola pembiayaan manfaat tersebut. Dalam hubungannya dengan pelaksanaan asuransi kesehatan khususnya asuransi sosial, maka Pemerintah bertindak sebagai pihak regulator dan mempunyai peranan yang sangat besar. Adanya para pihak tersebut dan keterkaitan masing-masing pihak dalam kaitannya dengan manfaat asuransi kesehatan serta terjadinya fraud akan dapat diuraikan. Berdasarkan Heath Insurance Assosiciation of America (HIAA), fraud dalam pelayanan kesehatan atau asuransi kesehatan dapat dikategorikan sebagai berikut:  Fraud oleh peserta asuransi kesehatan sebagai konsumen  Fraud oleh pemberi pelayanan kesehatan (provider)  Fraud oleh perusahaan asuransi
  • 4. Dengan demikian maka fraud dapat dilakukan oleh para pihak yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan sehingga perlu ditelusuri dari pihak mana saja yang telah melakukan fraud tersebut. Fraud oleh peserta asuransi kesehatan sebagai konsumen Fraud yang biasa dilakukan oleh konsumen atau peserta asuransi kesehatan antara lain:  Membuat pernyataan yang tidak benar dalam pengajuan klaim  Membuat pernyataan yang tidak benar dalam hal eligibilitas untuk memperoleh pelayanan kesehatan atau pada waktu mengajukan klaim. Fraud oleh pemberi pelayanan kesehatan (provider) Menurut piper C, ada 10 bentuk fraud oleh pemberi layanan kesehatan (provider), antara lain : 1. Mengklaim pelayanan yang tidak pernah diberikan. Dalam investigasi yang dilakukan oleh Piper, skema fraud seperti ini adalah yang paling sering dilakukan di daerah Tennessee. Skema fraud seperti ini berarti pelaku mengajukan klaim kepada lembaga jaminan kesehatan swasta maupun pemerintah atas tindakan yang tidak pernah dilakukan. Bahkan dalam rekam medis pasien juga tidak ada dokumentasi yang mendukung. 2. Mengklaim layanan yang tidak dapat ditanggung asuransi, sebagai layanan yang ditanggung asuransi. Dalam investigasinya, Piper menemukan sebuah klinik alergi yang memberikan perawatan uji coba yang tidak termasuk dalam perawatan yang ditanggung asuransi. Namun, klinik tersebut kemudian mengisi form dengan detail perawatan lain yang ditanggung asuransi kesehatan. Selain itu, dalam rekan medis pasien-pasien yang dirawat di klinik tersebut, ditemukan bahwa umumnya pasien-pasien mendapat perawatan selama lima hari dalam seminggu (Senin sampai Jumat). Namun, ketika Piper melakukan wawancara pada pasien-pasien tersebut di rumah mereka masing-masing, pasien-pasien tersebut mengaku bahwa mereka hanya diberi injeksi sebanyak dua kali dalam seminggu. 3. Memalsukan waktu layanan. Pemberi layanan kesehatan mungkin akan mendapatkan lebih banyak pemasukan dengan melaporkan layanan untuk pasien yang sama yang diberikan dalam dua hari layanan. Masing-masing hari kunjungan pasien, dilaporkan dalam tagihan klaim yang berbeda.
  • 5. Seringkali pelaku mengisi form tagihan klaim dengan pelayanan yang benar-benar diberikan namun dengan tanggal pelaksanaan yang berbeda (tidak sesuai kenyataan). 4. Memalsukan lokasi layanan. Beberapa perusahan asuransi umumnya tidak akan mengganti klaim untuk perawatan yang dilakukan sendiri oleh pasien. Contohnya adalah perawatan self-injection pada pasien alergi. Kembali ke kasus di klinik alergi, Piper menemukan bahwa pasien-pasien alergi tersebut mengunjungi klinik hanya satu kali sebulan. Sisanya, petugas klinik akan membawakan mereka banyak syringe berisi alergen dan meminta pasien untuk menyuntikkan sendiri alergen tersebut. Dalam investigasinya, Piper menemukan bahwa klaim yang diajukan oleh klinik alergi tersebut menyebutkan bahwa injeksi alergen dilakukan di klinik alergi, agar perawatan dapat dibayar oleh perusahaan asuransi. Selain itu, Piper juga menemukan seorang dokter yang berpraktek di Amerika yang mengajukan klaim untuk perawatan pasien yang dilakukan di kliniknya, padahal saat itu ia sedang berlibur di luar negeri. 5. Memalsukan pemberi layanan kesehatan. Dalam investigasinya, Piper menemukan beberapa dokter mengklaim berbagai perawatan yang telah dilakukan olehnya. Kenyataannya, seorang terapis lah yang melakukan perawatan tersebut. Bukan dia, sebenarnya perusahaan asuransi akan tetap membayar perawatan yang dilakukan oleh terapis ini namun memang dengan bayaran yang lebih kecil. Kadang-kadang terapis ini memiliki kemampuan yang kurang memadai namun direkrut karena merupakan kolega dari pemilik klinik. 6. Mengklaim tagihan yang seharusnya dibayar pasien. Beberapa dokter ditemukan mengajukan tagihan untuk layanan yang seharusnya dibayar sendiri oleh pasien (out of pocket). Kadang terjadi juga dalam klaim yang diajukan mereka mencantumkan layanan palsu tambahan untuk menambah keuntungan. Mereka beralasan bahwa mereka tidak mengambil untung dari perbuatan ini. Hanya berniat untuk membantu pasien yang tidak mampu membayar perawatan. Perbuatan semacam ini dapat merugikan perusahaan asuransi, karena mengeluarkan uang untuk sesuatu yang tidak seharusnya. 7. Pelaporan diagnosis dan prosedur yang salah. Diagnosis yang kurang tepat berhubungan dengan prosedur yang tidak tepat pula. Sebagai contoh, bila ada pasien usia lanjut yang dilaporkan jatuh dari tempat tidur, provider yang tidak jujur akan dengan sengaja akan memberikan diagnosis yang salah bahwa pasien tersebut mengalami trauma kepala. Dengan diagnosis itu, pasien tersebut
  • 6. akan disarankan untuk menjalani pemeriksaan CT scan atau pemeriksaan darah. Beberapa diagnosis juga akan membutuhkan masa rawat inap yang panjang dan berdampak pada bengkaknya biaya perawatan. 8. Pelayanan yang berlebihan. Skema fraud semacam ini berupa tagihan klaim untuk layanan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. 9. Korupsi (sogokan). Provider sebenarnya tahu bahwa mereka tidak diperkenankan membayar atau menerima bayaran dari rujukan. Provider dapat terjerumus dalam tindakan korupsi bila membayar atau menerima bayaran dari rujukan untuk layanan yang sebenarnya tidak diperlukan seperti ronsen, MRI, atau obat-obatan. Bentuk sogokan ini kadang-kadang tersamar seperti liburan mewah, diskon untuk fasilitas tertentu, hadiah-hadiah, atau berupa cek yang diselipkan di bawah meja. 10. Peresepan obat yang tidak perlu. Penyalahgunaan peresepan obat kadang kala didefinisikan sebagai peresepan obat yang disengaja oleh dokter walaupun sebenarnya tidak perlu. Penghilang nyeri adalah obat yang paling sering diresepkan padahal tidak dibutuhkan. Fraud oleh perusahaan asuransi atau karyawan perusahaan asuransi 1. Penggelapan Premi Tujuan awal pembayaran premi secara titipan ini adalah untuk mempermudah sekaligus memberikan pelayanan kepada nasabah. Yang kemudian menjadi permasalahan adalah ketika oknum agen ternyata menyalahgunakan kepercayaan nasabah tersebut dengan tidak menyetorkan premi atau hanya menyetorkan sebagian dari jumlah yang seharusnya atas nama nasabah. Akibatnya tentu saja setelah melampaui jangka waktu tertentu polis atas nama nasabah tersebut dinyatakan batal (Lapse). Kerugian bukan saja menimpa nasabah yang bersangkutan namun juga menimpa perusahaan asuransi, terlebih jika ternyata nasabah yang dirugikan memuat keluhannya tersebut dalam media massa, melakukan pelaporan dugaan tindak pidana dan atau melakukan gugatan perdata untuk memperoleh ganti rugi. Akibatnya, bisa dipastikan membawa kerugian materiil serta dampak negatif terhadap perusahan asuransi yang terpercaya.
  • 7. 2. Pemalsuan Tanda Tangan Pemalsuan tanda tangan oleh pihak-pihak yang tidak berwenang biasanya terjadi untuk penandatanganan formulir-formulir yang seharusnya dilakukan oleh Nasabah langsung. Contoh yang paling sering terjadi adalah penandatanganan SPAJ, formulir perubahan polis seperti perubahan alamat, frekuensi pembayaran, penambahan penerima manfaat dan lain sebagainya. Pemalsuan yang lebih menimbulkan kerugian bagi Nasabah adalah pemalsuan tanda tangan atas formulir penarikan dana (withdrawal) nilai tunai polis asuransi milik Nasabah. Dalam kasus ini, pihak-pihak yang tidak berwenang tanpa sepengetahuan nasabah melakukan penarikan dana dengan cara mengisi dan memalsukan tanda tangan nasabah pada formulir withdrawal sebagai salah satu persyaratan penarikan dana nilai tunai. Biasanya tindakan pemalsuan tanda tangan ini baru diketahui nasabah ketika yang bersangkutan menerima pemberitahuan adanya penarikan dana dari perusahaan asuransi. Cara Pencegahan dan Mengatasi Fraud Menurut Morris (2009) ada 5 Prinsip mengatasi fraud dalam bidang kesehatan 1. Pendaftaran Mengidentifikasi secara kritis pihak-pihak yang ingin berpartisipasi dalam program jaminan kesehatan (baik provider maupun suplier) 2. Pembayaran Membangun metode pembayaran yang masuk akal dan responsif terhadap perubahan (fleksibel) 3. Pemenuhan standar Membantu provider dan suplier dalam mengadopsi praktek pemenuhan standar 4. Pengawasan Program-program untuk memonitor bukti-bukti terjadinya fraud 5. Respon Bertindak dengan cepat untuk mendeteksi fraud, mencegah terjadinya fraud dan memperbaiki kerentanan terjadinya fraud Menurut Ginting (2007), mengatasi fraud dengan cara, peran dan tanggung jawab masing-masing pihak : : 1. Pemerintah:  menetapkan UU atau PP tentang fraud dan hukumannya
  • 8.  Menetapkan standar-standar dalam pelayanan kesehatan sehingga ada “ukuran”  Menetapkan badan yang bertanggun jawab dalam monitoring dan evaluasi terhadap kemungkinan terjadinya fraud 2. Peserta asuransi kesehatan:  Melengkapi identitas dengan tepat termasuk dalam pengajuan klaim  Meminta informasi tentang manfaat yang menajdi haknya 3. Pemberi Pelayanan Kesehatan:  Mempertahankan kepercayaan perusahaan asuransi dengan pengajaun klaim yang benar.  Mempertahankan kepercayaan peserta dengan memberikan pelayanan bermutu sesuai dengan haknya 4. Perusahaan asuransi kesehatan:  Melakukan investigasi rutin terhadap klaim yang diajukan  Melakukan konsultasi rutin dengan MAB tentang jenis tindakan dan terapi provider.
  • 9. BAB III KESIMPULAN Fraud dalam pelayanan kesehatan adalah suatu bentuk upaya yang secara sengaja dilakukan dengan menciptakan suatu manfaat yang tidak seharusnya dinikmati baik oleh individu atau institusi dan dapat merugikan pihak lain. Berdasarkan Heath Insurance Assosiciation of America (HIAA), fraud dalam pelayanan kesehatan atau asuransi kesehatan dapat dikategorikan sebagai berikut: Fraud oleh peserta asuransi kesehatan sebagai konsumen; Fraud oleh pemberi pelayanan kesehatan (provider) dan Fraud oleh perusahaan asuransi Fraud yang biasa dilakukan oleh konsumen atau peserta asuransi kesehatan antara lain: membuat pernyataan yang tidak benar dalam pengajuan klaimdan membuat pernyataan yang tidak benar dalam hal eligibilitas untuk memperoleh pelayanan kesehatan atau pada waktu mengajukan klaim. Menurut piper C, ada 10 bentuk fraud oleh pemberi layanan kesehatan (provider), antara lain : mengklaim pelayanan yang tidak pernah diberikan; mengklaim layanan yang tidak dapat ditanggung asuransi, sebagai layanan yang ditanggung asuransi; memalsukan waktu layanan; memalsukan lokasi layanan; memalsukan pemberi layanan kesehatan; mengklaim tagihan yang seharusnya dibayar pasien; pelaporan diagnosis dan prosedur yang salah; pelayanan yang berlebihan; korupsi (sogokan) dan peresepan obat yang tidak perlu. Fraud oleh perusahaan asuransi atau karyawan perusahaan asuransi dapat berupa penggelapan premi dan pemalsuan tanda tangan. Menurut Morris (2009) ada 5 prinsip mengatasi fraud dalam bidang kesehatan yakni : pendaftaran, pembayaran, pemenuhan standar, pengawasan dan respon. Menurut Ginting (2007), mengatasi fraud dengan cara, peran dan tanggung jawab masing-masing pihak yakni pemerintah, peserta asuransi kesehatan, pemberi pelayanan kesehatan, perusahaan asuransi kesehatan.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Asuransi kesehatan. http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi_kesehatan. Ginting, Rosa. 2007. Kecurangan ( Fraud ) Dalam Jaminan / Asuransi Kesehatan. Seminar Pamjaki. Kejahatan di bidang asurasi. http:// insurance2in1.blogspot.com/Asuransi & Investasi Fraud Dalam Kegiatan Asuransi.htm Morris. 2009. Combating Fraud in Heallth Care: An Essential Component of Any Cost Containment Strategy. Health Affairs, 28:5. Piper C. 10 popular health care provider fraud schemes.www.Fraud-Magazine.com Prevention Not Cure in Tackling Health-Care Fraud, Bulletin of the World Health Organization Sepuluh skema fraud dalam asuransi kesehatan. http ://www.Mutu pelayanan kesehatan.net