SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
FRAUD DALAM ASURANSI KESEHATAN
FRAUD DALAM PELAYANAN KESEHATAN DAN ASURANSI KESEHATAN

http://amhaycom.wordpress.com/fraud-dalam-asuransi-kesehatan/

Perkembangan asuransi kesehatan termasuk di negara berkembang menunjukkan kesadaran
masyarakat yang semakin meningkat dan menyadari bahwa solusi utama dalam memperoleh
pelayanan kesehatan adalah melalui asuransi kesehatan. Namun pada saat yang sama semua
pihak juga berusaha untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dalam proses tersebut.
Karena keinginan untuk memperoleh manfaat tersebut maka tidak dapat dihindari terjadinya
keinginan untuk melakukan perbuatan atau tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku demi memperoleh manfaat yang sebesarrbesarnya dari proses tersebut. Perbuatan atau
tindakan tersebut dilakukan terutama setelah mengetahui celah2 yang bisa dimanfaatkan dalam
upaya          untuk        mencari       keuntungan        dari       proses       tersebut.
Pengalaman perusahaan asuransi kesehatan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa fraud dan
abuse dalam asuransi kesehatan dapat mencapai 10% dari total biaya pelayanan kesehatan setiap
tahun. Terjadinya fraud di Indonesia masih belum dapat ditampilkan karena belum adanya suatu
bentuk investigasi rutin terhadap klaim yang diajukan kepada perusahaan asuransi. Hal ini
merupakan kelemahan yang harus diperbaiki kedepan untuk mencari solusi terhadap
kemungkinan              adanya         fraud         tersebut          di        Indonesia.
Dalam asuransi kesehatan dikenal adanya klaim yang diajukan oleh peserta asuransi secara
individual kepada perusahaan asuransi dan bentuk lain adalah pengajuan klaim yang dilakukan
secara institusi oleh Pemberi Pelayanan

Kesehatan (provider). Tentunya dari kedua bentuk pengajuan klaim inipun tidak tertutup
kemungkinan bahwa terjadi fraud sehingga dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan
asuransi.
Dalam asuransi kesehatan kita mengenal adanya 3 pihak yang saling berhubungan yaitu pihak
peserta sebagai pihak yang memperoleh manfaat, pemberi pelayanan kesehatan (provider)
sebagai pihak yang memberikan pelayanan sesuai dengan manfaat yang menjadi hak peserta dan
perusahaan asuransi sebagai pihak yang mengelola pembiayaan manfaat tersebut. Dalam
hubungannya dengan pelaksanaan asuransi kesehatan khususnya asuransi sosial, maka
Pemerintah bertindak sebagai pihak regulator dan mempunyai peranan yang sangat besar.
Adanya para pihak tersebut dan keterkaitan masing2 pihak dalam kaitannya dengan manfaat
asuransi      kesehatan       serta     terjadinya      fraud    akan      dapat      diuraikan.
Fraud dalam pelayanan kesehatan disebut sebagai suatu bentuk upaya yang secara sengaja
dilakukan dengan menciptakan suatu manfaat yang tidak seharusnya dinikmati baik oleh
individu atau institusi dan dapat merugikan pihak lain. Menurut National Haelth Care Anti-Fraud
Association¶s (NHCAA) menyatakan bahwa ³Health care fraud is an intentional deception or
misrepresentation that the individual or entity makes knowing that the misrepresentation could
result in some unauthorized benefit to the individual, or the entity or to some other party.´
Fraud dalam pelayanan kesehatan dilakukan terhadap hal2 atau keadaan dan situasi yang
berhubungan dengan proses pelayanan kesehatan, cakupan atau manfaat pelayanan kesehatan
dan                                                                             pembiayaannya.
Dalam pelayanan kesehatan juga dikenal yang disebut sebagai abuse yaitu bentuk lain yang
dapat merugikan dalam pelayanan kesehatan. Namun istilah ini lebih banyak digunakan dalam
asuransi kesehatan yang diartikan sebagai kegiatan atau tindakan yang merugikan dalam
pelayanan kesehatan tetapi tidak termasuk dalam kategori fraud. Abuse dapat berupa malpraktek
atau overutilization.

Berdasarkan Heath Insurance Assosiciation of America (HIAA), fraud dalam pelayanan
kesehatan atau asuransi kesehatan dapat dikategorikan sebagai berikut:

   y   Fraud oleh peserta asuransi kesehatan sebagai konsumen
   y   Fraud oleh pemberi pelayanan kesehatan (provider)
   y   Fraud oleh perusahaan asuransi

Dengan demikian maka fraud dapat dilakukan oleh para pihak yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan sehingga perlu ditelusuri dari pihak mana saja yang telah melakukan fraud
tersebut.
Fraud yang biasa dilakukan oleh konsumen atau peserta asuransi kesehatan antara lain:

   y   Membuat pernyataan yang tidak benar dalam pengajuan klaim
   y   Membuat pernyataan yang tidak benar dalam hal eligibilitas untuk memperoleh
       pelayanan kesehatan atau pada waktu mengajukan klaim.

Fraud oleh Pemberi Pelayanan Kesehatan (provider) dapat dilakukan baik oleh individu dalam
institusi tersebut misalnya dokter, perawat, dll, maupun secara intitusi yang secara sengaja
melakukan fraud. Bentuk fraud oleh individu dilakukan secara sengaja untuk meningkatkan
insentif bagi yang bersangkutan. Sementara fraud yang dilakukan oleh institusi memang
dilakukan untuk meningkatkan tagihan klaim yang berarti meningkatkan pendapatan institusi
tersebut.

Bentuk fraud yang biasa dilakukan oleh Pemberi Pelayanan Kesehatan antara lain:

   y   Pengajuan klaim dengan mencantumkan pelayanan atau tindakan yang tidak diberikan,
       misalnya pemeriksaan laboratorium yang dilakukan terhadap 2 jenis pemeriksaan tetapi
       diajukan sebagai 3 jenis pemeriksaan atau lebih.
   y   Melakukan manipulasi terhadap diagnosa dengan menaikkan tingkatan jenis tindakan
       misalnya appendiectomy ditagihkan sebagai appendiectomy dengan komplikasi yang
       memerlukan operasi besar sehingga menagihkan dengan tarip lebih tinggi.
   y   Memalsukan tanggal dan lama hari perawatan. Hal ini biasanya terjadi dengan
       menambahkan jumlah hari rawat dengan cara menambahkan tanggal perawatan padahal
       pasien sudah pulang kerumah.
   y   Melakukan penagihan klaim dengan tarip yang lebih besar dari yang seharusnya,
       misalnya tagihan alat kesehatan yang lebih besar dari harga regular.
   y   Melakukan klaim obat dengan nama dagang padahal yang diberikan adalah obat dengan
       nama generik.

Berdasarkan pengalaman di Amerika Serikat, jenis fraud yang paling sering dilakukan oleh
provider adalah memalsukan diagnosa dan tanggal pelayanan yang mencapai 43 % dari kasus.
Disamping itu fraud yang dilakukan untuk meningkatkan tagihan klaim dengan membuat tagihan
terhadap       pelayanan        yang      tidak       diberikan     mencapai        34       %.
Pada prinsipnya bisnis asuransi adalah bisnis yang berbasiskan kepercayaan. Adapun
kepercayaan tersebut adalah antara peserta asuransi atau konsumen terhadap dokter atau Pemberi
Pelayanan Kesehatan (provider) sehingga seringkali hubungan antara pasien dan dokter menjadi
hubungan asymetri karena pasien sangat pasrah terhadap dokter atau PPK yang menentukan
semua jenis tindakan yang akan diberikan kepada peserta. Kepercayaan antara peserta terhadap
perusahaan asuransi bahwa manfaat yang sudah diperjanjikan akan benar-benar diperoleh peserta
asuransi. Hal ini seringkali juga menimbulkan ketidak seimbangan karena perusahaan asuransi
yang menentukan semua ketentuan yang harus diikuti oleh peserta. Kepercayaan juga antara
perusahaan asuransi terhadap Pemberi Pelayanan Kesehatan dengan harapan bahwa pelayanan
yang diberikan dapat memuaskan peserta sehingga akan memberi dampak positif baik terhadap
Pemberi Pelayanan Kesehatan maupun perusahaan asuransi. Dengan dasar ini maka sebenarnya
persoalan fraud dapat diatasi apabila kepercayaan ini tetap terjaga antar ketiga pihak tersebut.
Karena fraud ini merupakan suatu kegiatan atau tindakan yang dapat memberi dampak yang
sangat besar dalam pembiayaan pelayanan kesehatan maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk
mencegah                                     terjadinya                                   fraud.
Berdasarkan pengalaman berbagai negara maju, fraud dapat dicegah antara lain melalui peran
semua pihak terkait Pemerintah:

   y   Menetapkan ketentuan hukum atau undang-undang tentang fraud yang mencantumkan
       tentang hukuman yang dapat dikenakan kepada yang melakukan fraud tersebut.
   y   Disamping itu Pemerintah perlu menetapkan standar pelayanan, standar terapi, standar
       obat dan alat kesehatan yang dapat menjadi acuan dalam semua tindakan pelayanan
       kesehatan. Dengan demikian maka adanya fraud dapat ditelusuri berdasarkan ketentuan
       yang sudah ditetapkan.

Pemberi Pelayanan Kesehatan (provider):

   y   Pemberi Pelayanan Kesehatan mempertahankan kepercayaan perusahaan asuransi
       terhadap pelayanan yang diberikan dan diwujudkan dalam bentuk pengajuan klaim yang
       sesuaidengan pelayanan yang diberikan dan akurat.
   y   Pemberi Pelayanan Kesehatan mempertahankan kepercayaan pasien atau peserta asuransi
       dengan memberikan pelayanan sesuai dengan standar2 yang telah ditetapkan serta
       manfaat yang seharusnya menjadi hak peserta dengan baik.

Peserta asuransi:

   y   Melengkapi identitas sebagai peserta dengan sebenarnya dan tidak memberi peluang
       untuk disalahgunakan oleh yang tidak berhak.
   y   Meminta informasi terhadap pelayanan yang diberikan oleh Pemberi Pelayanan
       Kesehatan, dokter dan perawat.

Perusahaan asuransi:
y   Melakukan investigasi rutin terhadap klaim yang diajukan secara acak dengan melakukan
       cross check terhadap medical record.
   y   Melakukan konsultasi kepada Medical Advisory Soard (MAS) terhadap klaim yang
       diajukan atau jenis tindakan dan terapi yang diberikan oleh provider. Disamping itu MAS
       dapat bertindak sebagai pihak yang memberikan second opinion terhadap tindakan yang
       akan diberikan Pemberi Pelayanan Kesehatan kepada pasien.

Dengan kemajuan perkembangan asuransi kesehatan di Indonesia yang saat ini telah mencapai
42 % dari total penduduk memliki asuransi kesehatan maka kasus2 fraud dan abuse harus
menjadi perhatian bersama. Peningkatan biaya pelayanan kesehatan yang terjadi hanya karena
akibat terjadinya fraud harus dihindarkan. Oleh sebab itu peran serta seluruh stakeholders sangat
menentukan untuk melakukan pencegahan dan mengurangi kemungkinan terjadinya fraud
tersebut

More Related Content

Viewers also liked

6. fakultas ilmu keperawatan (fik)
6. fakultas ilmu keperawatan (fik)6. fakultas ilmu keperawatan (fik)
6. fakultas ilmu keperawatan (fik)ShiAddung
 
Profil unpad dan snmptn 2014
Profil unpad dan snmptn 2014 Profil unpad dan snmptn 2014
Profil unpad dan snmptn 2014 Kharistya Amaru
 
Leaflet ph & imunisasi
Leaflet ph & imunisasiLeaflet ph & imunisasi
Leaflet ph & imunisasiaskep33
 
Presentasi Pengantar Pembuatan Web blog Unpad
Presentasi Pengantar Pembuatan Web blog UnpadPresentasi Pengantar Pembuatan Web blog Unpad
Presentasi Pengantar Pembuatan Web blog UnpadDani Firman
 
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...Fransiska Oktafiani
 
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanIyounk Mandalahi
 
Ppt diagnosa keperawatan
Ppt diagnosa keperawatanPpt diagnosa keperawatan
Ppt diagnosa keperawatanRezza Putri
 
Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasi Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasi Warung Bidan
 
Tm1konsep dasar manajemen dalam keperawatan
Tm1konsep dasar manajemen dalam keperawatanTm1konsep dasar manajemen dalam keperawatan
Tm1konsep dasar manajemen dalam keperawatanFitra Pringgayuda
 
Teori dan model_keperawatan
Teori dan model_keperawatanTeori dan model_keperawatan
Teori dan model_keperawatanIkhwan siddiq
 
Falsafah dan Paradigma keperawatan
Falsafah dan Paradigma keperawatanFalsafah dan Paradigma keperawatan
Falsafah dan Paradigma keperawatanpjj_kemenkes
 

Viewers also liked (15)

6. fakultas ilmu keperawatan (fik)
6. fakultas ilmu keperawatan (fik)6. fakultas ilmu keperawatan (fik)
6. fakultas ilmu keperawatan (fik)
 
Profil unpad dan snmptn 2014
Profil unpad dan snmptn 2014 Profil unpad dan snmptn 2014
Profil unpad dan snmptn 2014
 
Leaflet ph & imunisasi
Leaflet ph & imunisasiLeaflet ph & imunisasi
Leaflet ph & imunisasi
 
Sejarah keperawatan
Sejarah keperawatanSejarah keperawatan
Sejarah keperawatan
 
Presentasi Pengantar Pembuatan Web blog Unpad
Presentasi Pengantar Pembuatan Web blog UnpadPresentasi Pengantar Pembuatan Web blog Unpad
Presentasi Pengantar Pembuatan Web blog Unpad
 
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
Asuhan Keperawatan pada Pasien Post Partum Normal atas Indikasi Ketuban Pecah...
 
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatanMakalah falsafah dan paradigma keperawatan
Makalah falsafah dan paradigma keperawatan
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
Ppt diagnosa keperawatan
Ppt diagnosa keperawatanPpt diagnosa keperawatan
Ppt diagnosa keperawatan
 
Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasi Leaflet imunisasi
Leaflet imunisasi
 
Tm1konsep dasar manajemen dalam keperawatan
Tm1konsep dasar manajemen dalam keperawatanTm1konsep dasar manajemen dalam keperawatan
Tm1konsep dasar manajemen dalam keperawatan
 
Teori dan model_keperawatan
Teori dan model_keperawatanTeori dan model_keperawatan
Teori dan model_keperawatan
 
Falsafah dan Paradigma keperawatan
Falsafah dan Paradigma keperawatanFalsafah dan Paradigma keperawatan
Falsafah dan Paradigma keperawatan
 
Keperawatan komunitas 3
Keperawatan komunitas 3Keperawatan komunitas 3
Keperawatan komunitas 3
 
Asuhan keperawatan jiwa
Asuhan keperawatan jiwa Asuhan keperawatan jiwa
Asuhan keperawatan jiwa
 

Similar to 51359093 asuransi-kesehatan

4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt
4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt
4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.pptFahtiaNurRosyida1
 
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Operator Warnet Vast Raha
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Operator Warnet Vast Raha
 
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-pptYeniRimadeni
 
3, BE & GG, Fatin, Hapzi Ali, Ethics and Business:Ethics of Consumer Protecti...
3, BE & GG, Fatin, Hapzi Ali, Ethics and Business:Ethics of Consumer Protecti...3, BE & GG, Fatin, Hapzi Ali, Ethics and Business:Ethics of Consumer Protecti...
3, BE & GG, Fatin, Hapzi Ali, Ethics and Business:Ethics of Consumer Protecti...FatinahGhiyats1
 
Chapter 8 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 8 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Chapter 8 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 8 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Nasiatul Salim
 
3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...
3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...
3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...WahyuNorM
 
Tugas akhir kewarganegaraan
Tugas akhir kewarganegaraanTugas akhir kewarganegaraan
Tugas akhir kewarganegaraanm-tea
 
Amelia Wulandari - Keuangan Negara.pdf
Amelia Wulandari - Keuangan Negara.pdfAmelia Wulandari - Keuangan Negara.pdf
Amelia Wulandari - Keuangan Negara.pdfAmeliaWulandari33
 
3 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-ethic of consumer protection-universitas...
3 be  gg-salomo roy freddy-hapzi ali-ethic of consumer protection-universitas...3 be  gg-salomo roy freddy-hapzi ali-ethic of consumer protection-universitas...
3 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-ethic of consumer protection-universitas...salomoroyfreddy
 

Similar to 51359093 asuransi-kesehatan (20)

Paper forensik
Paper forensikPaper forensik
Paper forensik
 
4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt
4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt
4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt
 
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
Aspek hukum dalam praktik kebidanan intan AKPER PEMKAB MUNA
 
Pola pembiayaan
Pola pembiayaanPola pembiayaan
Pola pembiayaan
 
Malpraktek dalam pelayanan
Malpraktek dalam pelayananMalpraktek dalam pelayanan
Malpraktek dalam pelayanan
 
Aspek hukum praktek kebidanan
Aspek hukum praktek kebidananAspek hukum praktek kebidanan
Aspek hukum praktek kebidanan
 
Aspek hukum praktek kebidanan
Aspek hukum praktek kebidananAspek hukum praktek kebidanan
Aspek hukum praktek kebidanan
 
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
Etika keseahatan AKPER PEMKAB MUNA
 
Tugas2
Tugas2Tugas2
Tugas2
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
 
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
Mampu memahami pengantar ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam pr...
 
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
488960551 komunikasi-profesional-dalam-pelayanan-kesehatan-ppt
 
3, BE & GG, Fatin, Hapzi Ali, Ethics and Business:Ethics of Consumer Protecti...
3, BE & GG, Fatin, Hapzi Ali, Ethics and Business:Ethics of Consumer Protecti...3, BE & GG, Fatin, Hapzi Ali, Ethics and Business:Ethics of Consumer Protecti...
3, BE & GG, Fatin, Hapzi Ali, Ethics and Business:Ethics of Consumer Protecti...
 
Chapter 8 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 8 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Chapter 8 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 8 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
 
3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...
3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...
3, BE&GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali, Ethics of Consumer Protection, Univer...
 
Tugas akhir kewarganegaraan
Tugas akhir kewarganegaraanTugas akhir kewarganegaraan
Tugas akhir kewarganegaraan
 
Managed care
Managed careManaged care
Managed care
 
Dokter dan Pasien Rumah Sakit
Dokter dan Pasien Rumah SakitDokter dan Pasien Rumah Sakit
Dokter dan Pasien Rumah Sakit
 
Amelia Wulandari - Keuangan Negara.pdf
Amelia Wulandari - Keuangan Negara.pdfAmelia Wulandari - Keuangan Negara.pdf
Amelia Wulandari - Keuangan Negara.pdf
 
3 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-ethic of consumer protection-universitas...
3 be  gg-salomo roy freddy-hapzi ali-ethic of consumer protection-universitas...3 be  gg-salomo roy freddy-hapzi ali-ethic of consumer protection-universitas...
3 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-ethic of consumer protection-universitas...
 

51359093 asuransi-kesehatan

  • 1. FRAUD DALAM ASURANSI KESEHATAN FRAUD DALAM PELAYANAN KESEHATAN DAN ASURANSI KESEHATAN http://amhaycom.wordpress.com/fraud-dalam-asuransi-kesehatan/ Perkembangan asuransi kesehatan termasuk di negara berkembang menunjukkan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat dan menyadari bahwa solusi utama dalam memperoleh pelayanan kesehatan adalah melalui asuransi kesehatan. Namun pada saat yang sama semua pihak juga berusaha untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dalam proses tersebut. Karena keinginan untuk memperoleh manfaat tersebut maka tidak dapat dihindari terjadinya keinginan untuk melakukan perbuatan atau tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku demi memperoleh manfaat yang sebesarrbesarnya dari proses tersebut. Perbuatan atau tindakan tersebut dilakukan terutama setelah mengetahui celah2 yang bisa dimanfaatkan dalam upaya untuk mencari keuntungan dari proses tersebut. Pengalaman perusahaan asuransi kesehatan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa fraud dan abuse dalam asuransi kesehatan dapat mencapai 10% dari total biaya pelayanan kesehatan setiap tahun. Terjadinya fraud di Indonesia masih belum dapat ditampilkan karena belum adanya suatu bentuk investigasi rutin terhadap klaim yang diajukan kepada perusahaan asuransi. Hal ini merupakan kelemahan yang harus diperbaiki kedepan untuk mencari solusi terhadap kemungkinan adanya fraud tersebut di Indonesia. Dalam asuransi kesehatan dikenal adanya klaim yang diajukan oleh peserta asuransi secara individual kepada perusahaan asuransi dan bentuk lain adalah pengajuan klaim yang dilakukan secara institusi oleh Pemberi Pelayanan Kesehatan (provider). Tentunya dari kedua bentuk pengajuan klaim inipun tidak tertutup kemungkinan bahwa terjadi fraud sehingga dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan asuransi. Dalam asuransi kesehatan kita mengenal adanya 3 pihak yang saling berhubungan yaitu pihak peserta sebagai pihak yang memperoleh manfaat, pemberi pelayanan kesehatan (provider) sebagai pihak yang memberikan pelayanan sesuai dengan manfaat yang menjadi hak peserta dan perusahaan asuransi sebagai pihak yang mengelola pembiayaan manfaat tersebut. Dalam hubungannya dengan pelaksanaan asuransi kesehatan khususnya asuransi sosial, maka Pemerintah bertindak sebagai pihak regulator dan mempunyai peranan yang sangat besar. Adanya para pihak tersebut dan keterkaitan masing2 pihak dalam kaitannya dengan manfaat asuransi kesehatan serta terjadinya fraud akan dapat diuraikan. Fraud dalam pelayanan kesehatan disebut sebagai suatu bentuk upaya yang secara sengaja dilakukan dengan menciptakan suatu manfaat yang tidak seharusnya dinikmati baik oleh individu atau institusi dan dapat merugikan pihak lain. Menurut National Haelth Care Anti-Fraud Association¶s (NHCAA) menyatakan bahwa ³Health care fraud is an intentional deception or misrepresentation that the individual or entity makes knowing that the misrepresentation could result in some unauthorized benefit to the individual, or the entity or to some other party.´ Fraud dalam pelayanan kesehatan dilakukan terhadap hal2 atau keadaan dan situasi yang berhubungan dengan proses pelayanan kesehatan, cakupan atau manfaat pelayanan kesehatan dan pembiayaannya. Dalam pelayanan kesehatan juga dikenal yang disebut sebagai abuse yaitu bentuk lain yang
  • 2. dapat merugikan dalam pelayanan kesehatan. Namun istilah ini lebih banyak digunakan dalam asuransi kesehatan yang diartikan sebagai kegiatan atau tindakan yang merugikan dalam pelayanan kesehatan tetapi tidak termasuk dalam kategori fraud. Abuse dapat berupa malpraktek atau overutilization. Berdasarkan Heath Insurance Assosiciation of America (HIAA), fraud dalam pelayanan kesehatan atau asuransi kesehatan dapat dikategorikan sebagai berikut: y Fraud oleh peserta asuransi kesehatan sebagai konsumen y Fraud oleh pemberi pelayanan kesehatan (provider) y Fraud oleh perusahaan asuransi Dengan demikian maka fraud dapat dilakukan oleh para pihak yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan sehingga perlu ditelusuri dari pihak mana saja yang telah melakukan fraud tersebut. Fraud yang biasa dilakukan oleh konsumen atau peserta asuransi kesehatan antara lain: y Membuat pernyataan yang tidak benar dalam pengajuan klaim y Membuat pernyataan yang tidak benar dalam hal eligibilitas untuk memperoleh pelayanan kesehatan atau pada waktu mengajukan klaim. Fraud oleh Pemberi Pelayanan Kesehatan (provider) dapat dilakukan baik oleh individu dalam institusi tersebut misalnya dokter, perawat, dll, maupun secara intitusi yang secara sengaja melakukan fraud. Bentuk fraud oleh individu dilakukan secara sengaja untuk meningkatkan insentif bagi yang bersangkutan. Sementara fraud yang dilakukan oleh institusi memang dilakukan untuk meningkatkan tagihan klaim yang berarti meningkatkan pendapatan institusi tersebut. Bentuk fraud yang biasa dilakukan oleh Pemberi Pelayanan Kesehatan antara lain: y Pengajuan klaim dengan mencantumkan pelayanan atau tindakan yang tidak diberikan, misalnya pemeriksaan laboratorium yang dilakukan terhadap 2 jenis pemeriksaan tetapi diajukan sebagai 3 jenis pemeriksaan atau lebih. y Melakukan manipulasi terhadap diagnosa dengan menaikkan tingkatan jenis tindakan misalnya appendiectomy ditagihkan sebagai appendiectomy dengan komplikasi yang memerlukan operasi besar sehingga menagihkan dengan tarip lebih tinggi. y Memalsukan tanggal dan lama hari perawatan. Hal ini biasanya terjadi dengan menambahkan jumlah hari rawat dengan cara menambahkan tanggal perawatan padahal pasien sudah pulang kerumah. y Melakukan penagihan klaim dengan tarip yang lebih besar dari yang seharusnya, misalnya tagihan alat kesehatan yang lebih besar dari harga regular. y Melakukan klaim obat dengan nama dagang padahal yang diberikan adalah obat dengan nama generik. Berdasarkan pengalaman di Amerika Serikat, jenis fraud yang paling sering dilakukan oleh provider adalah memalsukan diagnosa dan tanggal pelayanan yang mencapai 43 % dari kasus.
  • 3. Disamping itu fraud yang dilakukan untuk meningkatkan tagihan klaim dengan membuat tagihan terhadap pelayanan yang tidak diberikan mencapai 34 %. Pada prinsipnya bisnis asuransi adalah bisnis yang berbasiskan kepercayaan. Adapun kepercayaan tersebut adalah antara peserta asuransi atau konsumen terhadap dokter atau Pemberi Pelayanan Kesehatan (provider) sehingga seringkali hubungan antara pasien dan dokter menjadi hubungan asymetri karena pasien sangat pasrah terhadap dokter atau PPK yang menentukan semua jenis tindakan yang akan diberikan kepada peserta. Kepercayaan antara peserta terhadap perusahaan asuransi bahwa manfaat yang sudah diperjanjikan akan benar-benar diperoleh peserta asuransi. Hal ini seringkali juga menimbulkan ketidak seimbangan karena perusahaan asuransi yang menentukan semua ketentuan yang harus diikuti oleh peserta. Kepercayaan juga antara perusahaan asuransi terhadap Pemberi Pelayanan Kesehatan dengan harapan bahwa pelayanan yang diberikan dapat memuaskan peserta sehingga akan memberi dampak positif baik terhadap Pemberi Pelayanan Kesehatan maupun perusahaan asuransi. Dengan dasar ini maka sebenarnya persoalan fraud dapat diatasi apabila kepercayaan ini tetap terjaga antar ketiga pihak tersebut. Karena fraud ini merupakan suatu kegiatan atau tindakan yang dapat memberi dampak yang sangat besar dalam pembiayaan pelayanan kesehatan maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk mencegah terjadinya fraud. Berdasarkan pengalaman berbagai negara maju, fraud dapat dicegah antara lain melalui peran semua pihak terkait Pemerintah: y Menetapkan ketentuan hukum atau undang-undang tentang fraud yang mencantumkan tentang hukuman yang dapat dikenakan kepada yang melakukan fraud tersebut. y Disamping itu Pemerintah perlu menetapkan standar pelayanan, standar terapi, standar obat dan alat kesehatan yang dapat menjadi acuan dalam semua tindakan pelayanan kesehatan. Dengan demikian maka adanya fraud dapat ditelusuri berdasarkan ketentuan yang sudah ditetapkan. Pemberi Pelayanan Kesehatan (provider): y Pemberi Pelayanan Kesehatan mempertahankan kepercayaan perusahaan asuransi terhadap pelayanan yang diberikan dan diwujudkan dalam bentuk pengajuan klaim yang sesuaidengan pelayanan yang diberikan dan akurat. y Pemberi Pelayanan Kesehatan mempertahankan kepercayaan pasien atau peserta asuransi dengan memberikan pelayanan sesuai dengan standar2 yang telah ditetapkan serta manfaat yang seharusnya menjadi hak peserta dengan baik. Peserta asuransi: y Melengkapi identitas sebagai peserta dengan sebenarnya dan tidak memberi peluang untuk disalahgunakan oleh yang tidak berhak. y Meminta informasi terhadap pelayanan yang diberikan oleh Pemberi Pelayanan Kesehatan, dokter dan perawat. Perusahaan asuransi:
  • 4. y Melakukan investigasi rutin terhadap klaim yang diajukan secara acak dengan melakukan cross check terhadap medical record. y Melakukan konsultasi kepada Medical Advisory Soard (MAS) terhadap klaim yang diajukan atau jenis tindakan dan terapi yang diberikan oleh provider. Disamping itu MAS dapat bertindak sebagai pihak yang memberikan second opinion terhadap tindakan yang akan diberikan Pemberi Pelayanan Kesehatan kepada pasien. Dengan kemajuan perkembangan asuransi kesehatan di Indonesia yang saat ini telah mencapai 42 % dari total penduduk memliki asuransi kesehatan maka kasus2 fraud dan abuse harus menjadi perhatian bersama. Peningkatan biaya pelayanan kesehatan yang terjadi hanya karena akibat terjadinya fraud harus dihindarkan. Oleh sebab itu peran serta seluruh stakeholders sangat menentukan untuk melakukan pencegahan dan mengurangi kemungkinan terjadinya fraud tersebut