2. Pandemi saat ini membuat banyak brand besar yang memiliki konsentrasi dalam
event atau kegiatan fisik menurun tajam. Hal ini disebabkan karena brand brand
tersebut mengedepankan interaksi bersama konsumennya.
Karena brand brand ini harus tetap eksis di pasaran, mau tidak mau mereka harus
berinovasi dan merombak pemasaran mereka. Salah satu cara mereka untuk
survive di tengah pandemi ini adalah mengikuti keadaan pasar yang kian meroket
yang biasa disebut Revolusi Industri 4.0.
Fareliano Adhimukti Widjajanto
3. Dalam kegiatannya, brand brand sudah seharusnya menaruh semua kegiatannya ke
dunia digital karena masyarakat sekarang lebih banyak menghabisakan waktu di
rumah. Opsi untuk bergelut di internet dan televisi adalah hal mutlak yang harus
dilakukan agar brand brand itu tidak ketinggalan jaman.
Dalam masalah kali ini, beberapa brand brand tersebut telah masuk kedalam
disrupsi teknologi. Apakah hal ini juga akan berpengaruh pada bisnis periklanan ?
Fareliano Adhimukti Widjajanto
4. Disrupsi yang merupakan era baru dalam periklanan, serta
membawa dampak yang signifikan dalam pemasaran juga
turut serta memberi tantangan pada industri periklanan.
Dalam perjalanannya, brand brand ini harus menciptakan
inovasi baru untuk mengalahkan inovasi inovasi yang
sudah ada. Dalam hal ini kreatifitas sangat diperlukan.
Tidak hanya pembawaan/komunikasi brand kepada
netizen, media yang dipilih pun juga harus
dipertimbangkan kembali agar sampai kepada target dari
brand.
Fareliano Adhimukti Widjajanto
5. Pada revolusi industri 4.0 ini alat atau aplikasi menjadi sangat canggih.
Adanya sistem logaritma dapat mempermudah produsen untuk
mencapai target pasarnya, serta konsumen pun dapat dengan mudah
menemukan produk serupa.
Fareliano Adhimukti Widjajanto
6. Ada beberapa brand yang tumbang pada era ini. Hal ini
dikarenakan mereka kaget akan perubahan jaman yang melaju
dengan cepat. Jika brand brand ini memiliki concern lebih kepada
perubahan ini, mereka pasti akan mulai beradaptasi seperti brand
brand lain yang berhasil survive menghadapi perubahan.
Pandemi yang semakin mendorong revolusi industry 4.0 pun
membuat banyak brand bahkan orang awam ingin
mempelajarinya. Banyak diadakannya seminar yang membahas
cara berinovasi di era teknologi disrupsi. Seperti Universitas Esa
Unggul yang mengundang mantan ketua Persatuan Perusahaan
Periklanan Indonesia.
Fareliano Adhimukti Widjajanto
7. Perubahan zaman yang sangat cepat memaksa kita untuk berinovasi
lebih beda dari inovasi lainnya. Kreatifitas yang diandalkan disini dapat
direalisasikan jika eksekusinya dijalankan dengan matang menggunakan
riset dan rencana yang baik. Banyak pihak yang berusaha membagikan
ilmu mereka agar teman temannya tidak “mati” pada era yang
tampaknya tidak membutuhkan bidang periklanan lagi. Ini merupakan
hal yang baik karena mereka sama sama ingin menguasai pasar dan
tidak perlu merusak inovasi pihak lain.
Fareliano Adhimukti Widjajanto
8. Daftar Pustaka
• Dampak Covid-19, Bisnis Periklanan Terpukul hingga 35%
https://www.theiconomics.com/change-management/dampak-covid-19-bisnis-periklanan-terpukul-hingga-35/
• FPG Indonesia Beberkan Tantangan Dunia Periklanan di Era Disrupsi
https://www.wartaekonomi.co.id/read258728/fpg-indonesia-beberkan-tantangan-dunia-periklanan-di-era-
disrupsi
• Menghadapi Tantangan Dunia Advertising di Era Disrupsi Digital dan Industri 4.0
https://www.kompasiana.com/rindurasyid/5c00a1ce677ffb48434677f2/menghadapi-tantangan-dunia-
advertising-di-era-disrupsi-digital-dan-industri-4-0#