Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang manfaat gizi seimbang bagi lansia dan faktor yang mempengaruhinya; (2) Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang kebutuhan gizi lansia seperti kalori, protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral; (3) Masalah gizi yang sering dialami lansia antara lain kurang bergerak, mudah jatuh, depresi, dan malnut
3. Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Makanan
berguna untuk tubuh karena didalam makanan terkandung berbagai
macam nutrisi penting. Dewasa ini banyak sekali jenis makanan yang
beredar di pasaran. Meskipun demikian, kita perlu memperhatikan
dan memilih makanan yang tepat untuk dikonsumsi. Tubuh
memerlukan asupan gizi seimbang yang dapat diperoleh melalui
makanan yang tepat. Makanan dengan gizi seimbang akan lebih
menyehatkan tubuh, karena zat-zat penting yang diperlukan oleh
tubuh akan terpenuhi. Makanan bergizi seimbang akan mensuplai
tubuh manusia dengan zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur
yang sesuai dengan kebutuhan.
4. KEBUTUHAN GIZI PADA LANSIA
KEBUTUHAN KALORI PADA LANSIA
Kebutuhan kalori untuk pria di atas 50 tahun;
Aktif, membutuhkan 2.400 – 2.800 kalori per hari
Sedikit aktif, membutuhkan kalori 2.200 – 2.400 kalori per
hari
Tidak aktif, membutuhkan 2.000 kalori per hari
Kebutuhan kalori untuk wanita di atas usia 50 tahun;
Aktif, membutuhkan 2.000 – 2.200 kalori per hari
Sedikit aktif, membutuhkan 1.800 kalori per hari
Tidak aktif, membutuhkan 1.600 kalori per hari
04 05
03
5. Kebutuhan Protein Lansia
Kebutuhan gizi lansia perlu dipenuhi untuk menjaga kesehatan mereka. Salah satu gizi
yang penting bagi kesehatan mereka adalah protein. Meskipun lansia mengalami
penurunan massa otot, kebutuhan akan protein tidak berkurang malah harus lebih
tinggi bila dibandingkan orang dewasa. Protein memiliki peranan penting bagi lansia
karena dapat mempengaruhi otak, massa tulang dan otot, sistem kekebalan tubuh,
metabolisme, serta kesehatan rambut, kulit, dan kuku.
Sebagai contoh, karena massa otot berkurang saat usia lanjut, maka untuk
memperbaikinya diperlukan asupan protein dari luar. Kebutuhan gizi lansia yang
berasal dari protein perlu ditingkatkan sebanyak 12 – 14% dari kebutuhan protein
orang dewasa. Sumber protein ini bisa didapatkan dari telur, daging sapi, ikan, susu,
seafood, dan kacang-kacangan.
6. Kebutuhan Lemak Lansia
Lemak menjadi kebutuhan gizi lansia yang perlu dipenuhi,
tapi dengan batasan tertentu. Lansia dianjurkan untuk
mengonsumsi 20 – 30% dari total kalori yang dibutuhkan.
20% konsumsi lemak sebaiknya berasal dari asam lemak tak
jenuh atau polyunsaturated fatty acid (PUFA). Minyak nabati
seperti minyak zaitun, minyak jagung, dan minyak bunga
matahari menjadi sumber lemak tidak jenuh yang bisa
dikonsumsi oleh lansia, sedangkan lemak hewani biasanya
lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Hindari
konsumsi lemak total yang terlalu tinggi, lebih dari 40%,
untuk mencegah penyakit atherosclerosis.
7. Kebutuhan Karbohidrat dan Serat
Pangan
Kebutuhan gizi lansia yang perlu dipenuhi adalah karbohidrat. Tetapi, pilihlah
karbohidrat kompleks yang berasal dari biji-bijian, umbi-umbian, kentang, roti gandum,
dan kacang-kacangan. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat kompleks juga
menjadi sumber serat yang baik untuk sistem pencernaan lansia.
Serat sendiri menjadi kebutuhan nutrisi pada lansia yang perlu dipenuhi karena dapat
menurunkan risiko penyakit yang umumnya diderita saat usia lanjut seperti diabetes dan
penyakit jantung. Serat pangan bisa didapat melalui biji-bijian utuh, buah-buahan, dan
sayuran.
8. Kebutuhan Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral merupakan kebutuhan nutrisi pada lansia yang perlu
dipenuhi. Dengan mendapatkan asupan vitamin dan mineral, tubuh akan
terjaga kesehatannya. Misalnya, beberapa vitamin dapat menjaga
kesehatan saraf, mencegah infeksi, meningkatkan kesehatan saraf. Secara
umum, berikut ini kebutuhan vitamin dan mineral lansia yang perlu
dipenuhi berdasarkan data Angka Kecukupan Gizi (AKG) dalam Peraturan
Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 28 Tahun 2019:
9. (AKG)
ANGKA KECUKUPAN GIZI
AKG Pria Lansia (Usia 65 – 80 tahun)
1. Vitamin
Vitamin A: 650 RE
Vitamin D: 20 mcg
Vitamin E: 15 mcg
Vit. B1 (Tiamin): 1,2 mg
Vit. B2 (Riboflavin): 1,3 mg
Vit. B3 (Niacin): 16 mg
Vitamin K: 65 mcg
Vitamin C: 90 mg
Vitamin B5: 5 mg
Vitamin B6: 1,7 mg
Vitamin B12: 4 mcg
Asam folat: 400 mcg
2. Mineral
Kalsium: 1.200 mcg
Fosfor: 700 mg
Magnesium: 350 mg
Zat besi: 9 mg
Iodium: 150 mcg
Seng: 11 mg
Kalium: 4.700 mg
Natrium: 1.100 mg
Tembaga: 900 mcg
AKG Wanita Lansia (Usia 65 – 80 tahun)
1. Vitamin
Vitamin A: 600 RE
Vitamin D: 20 mcg
Vitamin E: 20 mcg
Vit. B1 (Tiamin): 1,1 mg
Vit. B2 (Riboflavin): 1,1 mg
Vit. B3 (Niacin): 14 mg
Vitamin K: 55 mcg
Vitamin C: 75 mg
Vitamin B5: 5 mg
Vitamin B6: 1,6 mg
Vitamin B12: 4 mcg
Asam folat: 400 mcg
2. Mineral
Kalsium: 1.200 mcg
Fosfor: 700 mg
Magnesium: 320 mg
Zat besi: 8 mg
Iodium: 150 mcg
Seng: 8 mg
Kalium: 4.700 mg
Natrium: 1.200 mg
Tembaga: 900 mcg
10. 03 Faktor faktor yang mempengaruhi gizi pda
lansia
You can enter a subtitle here if you need it
Masalah gizi adalah masalah yang mungkin terjadi pada lansia yang erat
kaitannya dengan masukan makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-faktor
yang memengaruhinya. Hal ini disebabkan oleh terjadinya proses degradasi
yang berlangsung sangat cepat yang mengakibatkan terjadinya perubahan
status gizi.
Menurut ahli gerontologi dan geriatri diperkirakan 30-50% faktor gizi berperan
penting dalam mencapai dan mempertahankan kesehatan lansia yang optimal.
Kebutuhan unsur gizi tertentu pada lansia mengalami peningkatan, hal ini
disebabkan oleh terjadinya proses degradasi (perusakan) yang berlangsung
sangat cepat. Lansia merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita
kekurangan gizi dan kelebihan gizi. Kekurangan gizi disebabkan oleh penurunan
selera makan, penurunan sensitivitas indra perasa dan penciuman akibat
meningkatnya usia. Sedangkan kelebihan gizi disebabkan oleh perubahan gaya
hidup dan lansia mempunyai lemak lebih banyak.
11. MASALAH GIZI PADA LANSIA
Masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia yang sering dikeluhkan oleh para
lanjut usia atau sindroma geriatri yaitu kurang bergerak, mudah jatuh, gangguan
intelektual / demensia, infeksi, gangguan pendengaran, penglihatan dan penciuman,
depresi, malnutrisi, kemiskinan, penyakit pengaruh obat-obatan, sulit tidur,
penurunan sistem kekebalan tubuh, gangguan seksual dan gangguan buang air
besar dan buang air kecil.
04
12. PEMANTAUAN STATUS
GIZI
Status gizi Status Gizi adalah keadaan tubuh manusia sebagai akibat dari
konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi (Mardalena, 2017). Status
gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk
variable tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variable
tertentu (Ariani, 2017). Menurut Soekirman (2002) status gizi didefinisikan
sebagai keadaan kesehatan tubuh seseorang atau kelompok orang yang
diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan (absorbsi), dan penggunaan
(utilisasi) zat-zat gizi makanan.
05
13. PERENCANAAN MAKANAN UNTUK LANSIA
Menjaga asupan nutrisi
yang sehat dan seimbang
bagi lansia memang
penting untuk menjaga
lansia dari terkena berbagai
penyakit sebagai dampak
dari terjadinya malnutrisi.
Berikut adalah tips
perencanaan makanan
untuk lansia,
06