SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
LANSIA ~ LANJUT USIA,
Mulai kapan disebut lansia? di Indonesia 55 tahun ~
pensiun
WHO 60 TAHUN
Penuaan merupakan proses alami yang tdk dapat
dihindari dan dimulai sejak konsepsi.
Keberhasilan Pembangunan Kesehatan meningkatkan
populasi usia lanjut. Usia harapan hidup waktu lahir
tahun 1995 2000 2005-2010
♀ 62,9 th } 15,3 juta (7,4%) 19 juta (8,5%)
♂ 66,7 th
Jumlah lansia di negara maju », usia 85 th → the greying
population
 Potensi usia manusia adalah 115 tahun
 Proses penuaan dapat diperlambat sebatas yg
telah diturunkan dalam gen dengan
cara hidup sehat (healthy life style)
1.Tidak minum alkohol
2.Makan teratur dan seimbang
3.Mengatur BB
4.Tidur teratur dan cukup
5.Tidak merokok
6.Kegiatan fisik teratur ( OR) mis jalan kaki 30’
setiap hari
Pembatasan asupan energi
Penelitian pada 16 orang dewasa non obese selama 10 minggu.
Asupan energi 80% dari asupan biasanya ( untuk
mempertahankan BB)
Pada laki-laki Pada perempuan
Berat badan turun
(lemak tubuh turun)
Obesitas turun
Tekanan darah turun Tekanan darah turun
HDL meningkat Kolesterol turun
Proses Penuaan
 Stres Fisik Tubuh Manusia Stres
Psikologis
Berespon
secara
Fisiologi
melalui syaraf
dan sistem
hormon
-Obat2an
-Merokok
-Nyeri
-Panas
-Penyakit
-Alkohol
-Ujian
-Perceraian
-Pindah
-Kematian or.yg
dicintai
Makin tua kemampuan adaptasi turun
Makin rentan thd kematian
KEBUTUHAN ENERGI & ZAT-ZAT GIZI
 1. ENERGI : disesuaikan dg umur, jen kel, aktifitas,
kondisi fisik dll.. Kebutuhan energi: 40-49 th turun 5
%, 50-69 turun 10 %
 2. PROTEIN : untuk menggantikan sel-sel rusak/mati.
Kelebihan akan memberatkan kerja ginjal & hati
 3.LEMAK: ≤ 25% kebutuhan energi
 4.KARBOHIDRAT : kh kompleks
 5.VITAMIN : kons makanan kaya vit A, vit D & E, vit B
12, B1, as folat
 6.MINERAL : kons makanan kaya zat besi, Zn, Se, Ca
(500 mg)
 7. AIR & SERAT : air minimal 8 gelas/hari
serat 10 g/1000 kal
POLA MAKAN LANSIA ( porsi)
Bahan Makanan Laki-laki
2200 Kal
Perempuan
1900 Kal
Nasi/penukar 6 4,5
Sayuran 4 4
Buah 5 5
Tempe/penukar 3 3
Ikan/penukar 3 3
Minyak/penukar 6 4
Gula 2 2
Susu rendah lemak 1 1
MENGHITUNG KEBUTUHAN ENERGI
 1. BMR : 24 x BB x 1 Kkal = A
 2. Koreksi tidur: jam tidur x BB x 0,1 Kal = B
C
3.Koreksi energi lansia 10 %= 10%xC= C’
4.Aktifitas: berat 100%
sedang 75%
ringan 50%
sngt ringan 30%
Aktifitas x C = D
5. Jumlah C’ + D = E
6. TEF 10% : 10% x E = F
7.Kebutuhan energi lansia = E + F Kal
MASALAH GIZI LANSIA
 1. Berkaitan dengan gigi tanggal, kesulitan
makan
 2. Kegemukan/kekurusan
 3.Anemia
 4.Osteoporosis
 5.Penyakit-penyakit degeratif: jantung, tekn
darah tinggi, Diabetes Melitus, wasir dll
 6.Sembelit
 7.Fisik Kurang aktif
Pencegahan masalah gizi
 Mencegah osteoporosis, kegemukan dan penyakit
jantung : setiap hari aktif bergerak dan
mengkonsumsi cukup Kalsium ( ikan, susu nonfat,
kedele dan produknya dll)
 Olahraga secara teratur
 Memelihara kesehatan gigi
 Mencegah kegemukan mengkonsumsi energi 80 %
kebutuhan, dan
Lanjutan Pencegahan masalah gizi
 Membatasi konsumsi sumber lemak jenuh dan lemak
total (< 25% total energi) dan kolesterol. Mengubah cara
memasak (menumis, merebus, mengukus)
 Mencegah sembelit dan wasir : Meningkatkan konsumsi
sumber serat, antioksidan dan mineral (sayuran dan
buah2an).
 Mencegah anemia ; Mengkonsumsi bahan makanan
sumber zat besi
 Mencegah tekanan darah tinggi : membatasi konsumsi
natrium
Penanggulangan
 Pemberian diit yang sesuai dengan penyakit
yang diderita disamping pengobatan
 Mengkonsumsi pil tambah darah, untuk
mengatasi anemia
 Mengkonsumsi susu nonfat/makanan tinggi
kalsium untuk menanggulangi osteoporosis
 Mengkonsumsi cukup serat (sayuran dan
buah) untuk mengatasi sembelit
 Olah raga dengan teratur
 Membatasi asupan Natrium
Susunan makanan sehari hendaknya terdiri dari
campuran tiga kelompok bahan makanan, yaitu:
 Sumber Energi, antara lain: beras dan hasil olah, roti,
mie, ubi, dan kentang. Makan 3-5 gelas nasi sehari.
Energi sebaiknya tidak berasal dari energi “kosong”
seperti permen, minuman ringan (softdrink). kue
manis dan makanan penutup. Kalau makan snack,
nasi dikurangi.
Cont...
 Sumber zat pembangun, antara lain susu dan hasil
olah, daging, ayam, ikan telur, kacang-kacangan dan
hasil olah, seperti tempe dan tahu. Makanan sumber
protein harus cukup (1 g/kg BB/hari). Minum susu
rendah lemak 1 gelas sehari, 2 potong ayam/ikan dan
3-4 potong tempe/tahu.
Cont...
 Sumber zat pengatur, yaitu sayur dan buah.
Utamakan sayur kacang-kacangan, sayuran daun
berwarna hijau, merah-jingga dan kuning-jingga,
seperti bayam, daun singkong, tomat, wortel, jeruk
dan pepaya. Makan 2-3 mangkok sayuran dan 2-3 porsi
buah-buahan sehari.
Contoh Menu
 Menu lanjut usia I:
Pagi
nasi lembik
telur dadar
tempe bacem
sop sayuran
susu
 selingan pagi (pukul 10.00)
bubur kacang hijau
 siang
nasi lembik
semur daging giling
tahu bumbu kuning
pecel sayuran
pisang ambon
 selingan sore (pukul 16.00)
sus isi vla
 malam
nasi lembik
perkedel daging giling
tim tahu
sayur bening bayam
jeruk

More Related Content

Similar to Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-11.ppt

DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).pptnurmiwati
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptgizikemranjen
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptrusunawanew
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptNidaNurAmalia
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptNuriSakinaSuharto1
 
KULIAH 3 - OBESITAS.pptx
KULIAH 3 - OBESITAS.pptxKULIAH 3 - OBESITAS.pptx
KULIAH 3 - OBESITAS.pptxHENINGWIIDA
 
MAKAN SECARA SIHAT.ppt
MAKAN SECARA SIHAT.pptMAKAN SECARA SIHAT.ppt
MAKAN SECARA SIHAT.pptssuser4f5a06
 
Teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran
Teknologi dalam pengajaran dan pembelajaranTeknologi dalam pengajaran dan pembelajaran
Teknologi dalam pengajaran dan pembelajaranfitri norlida
 
Kepentingan makanan berkhasiat
Kepentingan makanan berkhasiatKepentingan makanan berkhasiat
Kepentingan makanan berkhasiatRuhaniza Muhamad
 
Nutrisi Seimbang Untuk Lansia.pptx
Nutrisi Seimbang Untuk Lansia.pptxNutrisi Seimbang Untuk Lansia.pptx
Nutrisi Seimbang Untuk Lansia.pptxTddeNovoslic
 
PJOK GIZI DAN MAKANAN.pptx
PJOK GIZI DAN MAKANAN.pptxPJOK GIZI DAN MAKANAN.pptx
PJOK GIZI DAN MAKANAN.pptxIkramHamid2
 
GIZI_PADA_REMAJA.pptx
GIZI_PADA_REMAJA.pptxGIZI_PADA_REMAJA.pptx
GIZI_PADA_REMAJA.pptxRani911076
 
Pawer point eka AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pawer point eka AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Pawer point eka AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pawer point eka AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
PAKK3243 Perancangan Menu
PAKK3243 Perancangan MenuPAKK3243 Perancangan Menu
PAKK3243 Perancangan MenuAfifah Yusoff
 

Similar to Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-11.ppt (20)

Gizi remaja
Gizi remajaGizi remaja
Gizi remaja
 
Gizi pada lansia
Gizi pada lansiaGizi pada lansia
Gizi pada lansia
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus (1).ppt
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
 
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.pptDIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
DIIT PADA PENDERITA DIABETES Melitus.ppt
 
KULIAH 3 - OBESITAS.pptx
KULIAH 3 - OBESITAS.pptxKULIAH 3 - OBESITAS.pptx
KULIAH 3 - OBESITAS.pptx
 
MAKAN SECARA SIHAT.ppt
MAKAN SECARA SIHAT.pptMAKAN SECARA SIHAT.ppt
MAKAN SECARA SIHAT.ppt
 
Teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran
Teknologi dalam pengajaran dan pembelajaranTeknologi dalam pengajaran dan pembelajaran
Teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran
 
Kepentingan makanan berkhasiat
Kepentingan makanan berkhasiatKepentingan makanan berkhasiat
Kepentingan makanan berkhasiat
 
Nutrisi Seimbang Untuk Lansia.pptx
Nutrisi Seimbang Untuk Lansia.pptxNutrisi Seimbang Untuk Lansia.pptx
Nutrisi Seimbang Untuk Lansia.pptx
 
Nutraseutical
NutraseuticalNutraseutical
Nutraseutical
 
Pawer point eka
Pawer point ekaPawer point eka
Pawer point eka
 
PJOK GIZI DAN MAKANAN.pptx
PJOK GIZI DAN MAKANAN.pptxPJOK GIZI DAN MAKANAN.pptx
PJOK GIZI DAN MAKANAN.pptx
 
GIZI_PADA_REMAJA.pptx
GIZI_PADA_REMAJA.pptxGIZI_PADA_REMAJA.pptx
GIZI_PADA_REMAJA.pptx
 
02.pptx
02.pptx02.pptx
02.pptx
 
Pawer point eka AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pawer point eka AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Pawer point eka AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pawer point eka AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Khasiat
KhasiatKhasiat
Khasiat
 
PAKK3243 Perancangan Menu
PAKK3243 Perancangan MenuPAKK3243 Perancangan Menu
PAKK3243 Perancangan Menu
 

Recently uploaded

2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 

Recently uploaded (20)

2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 

Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-11.ppt

  • 1.
  • 2. LANSIA ~ LANJUT USIA, Mulai kapan disebut lansia? di Indonesia 55 tahun ~ pensiun WHO 60 TAHUN Penuaan merupakan proses alami yang tdk dapat dihindari dan dimulai sejak konsepsi. Keberhasilan Pembangunan Kesehatan meningkatkan populasi usia lanjut. Usia harapan hidup waktu lahir tahun 1995 2000 2005-2010 ♀ 62,9 th } 15,3 juta (7,4%) 19 juta (8,5%) ♂ 66,7 th Jumlah lansia di negara maju », usia 85 th → the greying population
  • 3.  Potensi usia manusia adalah 115 tahun  Proses penuaan dapat diperlambat sebatas yg telah diturunkan dalam gen dengan cara hidup sehat (healthy life style) 1.Tidak minum alkohol 2.Makan teratur dan seimbang 3.Mengatur BB 4.Tidur teratur dan cukup 5.Tidak merokok 6.Kegiatan fisik teratur ( OR) mis jalan kaki 30’ setiap hari
  • 4. Pembatasan asupan energi Penelitian pada 16 orang dewasa non obese selama 10 minggu. Asupan energi 80% dari asupan biasanya ( untuk mempertahankan BB) Pada laki-laki Pada perempuan Berat badan turun (lemak tubuh turun) Obesitas turun Tekanan darah turun Tekanan darah turun HDL meningkat Kolesterol turun
  • 5. Proses Penuaan  Stres Fisik Tubuh Manusia Stres Psikologis Berespon secara Fisiologi melalui syaraf dan sistem hormon -Obat2an -Merokok -Nyeri -Panas -Penyakit -Alkohol -Ujian -Perceraian -Pindah -Kematian or.yg dicintai Makin tua kemampuan adaptasi turun Makin rentan thd kematian
  • 6. KEBUTUHAN ENERGI & ZAT-ZAT GIZI  1. ENERGI : disesuaikan dg umur, jen kel, aktifitas, kondisi fisik dll.. Kebutuhan energi: 40-49 th turun 5 %, 50-69 turun 10 %  2. PROTEIN : untuk menggantikan sel-sel rusak/mati. Kelebihan akan memberatkan kerja ginjal & hati  3.LEMAK: ≤ 25% kebutuhan energi  4.KARBOHIDRAT : kh kompleks  5.VITAMIN : kons makanan kaya vit A, vit D & E, vit B 12, B1, as folat  6.MINERAL : kons makanan kaya zat besi, Zn, Se, Ca (500 mg)  7. AIR & SERAT : air minimal 8 gelas/hari serat 10 g/1000 kal
  • 7. POLA MAKAN LANSIA ( porsi) Bahan Makanan Laki-laki 2200 Kal Perempuan 1900 Kal Nasi/penukar 6 4,5 Sayuran 4 4 Buah 5 5 Tempe/penukar 3 3 Ikan/penukar 3 3 Minyak/penukar 6 4 Gula 2 2 Susu rendah lemak 1 1
  • 8. MENGHITUNG KEBUTUHAN ENERGI  1. BMR : 24 x BB x 1 Kkal = A  2. Koreksi tidur: jam tidur x BB x 0,1 Kal = B C 3.Koreksi energi lansia 10 %= 10%xC= C’ 4.Aktifitas: berat 100% sedang 75% ringan 50% sngt ringan 30% Aktifitas x C = D 5. Jumlah C’ + D = E 6. TEF 10% : 10% x E = F 7.Kebutuhan energi lansia = E + F Kal
  • 9. MASALAH GIZI LANSIA  1. Berkaitan dengan gigi tanggal, kesulitan makan  2. Kegemukan/kekurusan  3.Anemia  4.Osteoporosis  5.Penyakit-penyakit degeratif: jantung, tekn darah tinggi, Diabetes Melitus, wasir dll  6.Sembelit  7.Fisik Kurang aktif
  • 10. Pencegahan masalah gizi  Mencegah osteoporosis, kegemukan dan penyakit jantung : setiap hari aktif bergerak dan mengkonsumsi cukup Kalsium ( ikan, susu nonfat, kedele dan produknya dll)  Olahraga secara teratur  Memelihara kesehatan gigi  Mencegah kegemukan mengkonsumsi energi 80 % kebutuhan, dan
  • 11. Lanjutan Pencegahan masalah gizi  Membatasi konsumsi sumber lemak jenuh dan lemak total (< 25% total energi) dan kolesterol. Mengubah cara memasak (menumis, merebus, mengukus)  Mencegah sembelit dan wasir : Meningkatkan konsumsi sumber serat, antioksidan dan mineral (sayuran dan buah2an).  Mencegah anemia ; Mengkonsumsi bahan makanan sumber zat besi  Mencegah tekanan darah tinggi : membatasi konsumsi natrium
  • 12. Penanggulangan  Pemberian diit yang sesuai dengan penyakit yang diderita disamping pengobatan  Mengkonsumsi pil tambah darah, untuk mengatasi anemia  Mengkonsumsi susu nonfat/makanan tinggi kalsium untuk menanggulangi osteoporosis  Mengkonsumsi cukup serat (sayuran dan buah) untuk mengatasi sembelit  Olah raga dengan teratur  Membatasi asupan Natrium
  • 13. Susunan makanan sehari hendaknya terdiri dari campuran tiga kelompok bahan makanan, yaitu:  Sumber Energi, antara lain: beras dan hasil olah, roti, mie, ubi, dan kentang. Makan 3-5 gelas nasi sehari. Energi sebaiknya tidak berasal dari energi “kosong” seperti permen, minuman ringan (softdrink). kue manis dan makanan penutup. Kalau makan snack, nasi dikurangi.
  • 14. Cont...  Sumber zat pembangun, antara lain susu dan hasil olah, daging, ayam, ikan telur, kacang-kacangan dan hasil olah, seperti tempe dan tahu. Makanan sumber protein harus cukup (1 g/kg BB/hari). Minum susu rendah lemak 1 gelas sehari, 2 potong ayam/ikan dan 3-4 potong tempe/tahu.
  • 15. Cont...  Sumber zat pengatur, yaitu sayur dan buah. Utamakan sayur kacang-kacangan, sayuran daun berwarna hijau, merah-jingga dan kuning-jingga, seperti bayam, daun singkong, tomat, wortel, jeruk dan pepaya. Makan 2-3 mangkok sayuran dan 2-3 porsi buah-buahan sehari.
  • 16. Contoh Menu  Menu lanjut usia I: Pagi nasi lembik telur dadar tempe bacem sop sayuran susu  selingan pagi (pukul 10.00) bubur kacang hijau  siang nasi lembik semur daging giling tahu bumbu kuning pecel sayuran pisang ambon  selingan sore (pukul 16.00) sus isi vla  malam nasi lembik perkedel daging giling tim tahu sayur bening bayam jeruk