Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Revolusi industri 4.0 memerlukan pengembangan kurikulum dan pembelajaran yang lebih fokus pada literasi data, teknologi, dan manusia. Dosen dituntut untuk merancang pembelajaran daring yang efektif dengan memanfaatkan sumber belajar digital dan metode kolaboratif untuk menilai ketercapaian mahasiswa secara holistik.
2. Pendahuluan
Re-orientasi kurikulum dalam era revolusi industri 4.0 multak perlu dilakukan.
Capain pebelajaran lulusan harus diarahkan untuk dapat menjawab kebutuhan
masa depan dimana literasi data , teknologi dan manusia menjadi sebuah
keniscayaan.
Konsep penyusunan dan pengembangan kurikulum dengan mengacu pada SNPT
dan KKNI secara prinsip tidak menggalami perubahan. Mahasisawa dalam era
disrtrupsi diharapkan memiliki kemampuan literasi yang lebih baik selama proses
pembelajaran, sehingga capaian pembelajara lulusan lebih maksimal.
Pembelajaran daring merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk
memberikan pengalaman belajar mahasiswa dalam ruang tanpa sekat dan sks
tanpa waktu. Sebuah tantangan tersendiri bagi dosen pengampu, yang secara
sadar dan terencana harus memaksa diri untuk semakin baik dalam literasi untuk
dapat membuat rencana, mekaksanakan proses dan melakukan penilaian
pembelajaran agar lebih efektif dan efisien
3. Pengembangan KPT
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu (UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003). Pengembangan Kurikulum dilakukan
dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional (Pasal 23 ayat 1 UU Sisdiknas).
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT), dimana kurikulum dinyatakan sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan
(CPL), bahan kajian, proses dan penilaian yang digunakan seagai pedoman
penyelenggaran program studi (Permenristekdikti No. 44 tahun 2015).
Setiap program studi wajib menyusun deskripsi capaian pembelajaran
minimal mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) bidang
pendidikan tinggi sesuai dengan jenjang (Permendikbud No. 73 Tahun 2013).
Program studi yang dimaksud di sini adalah satuan kegiatan pendidikan dan
pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam
satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi dan atau penidikan vokasi.
Kurikulum program studi wajib disusun dengan mengacu pada SNPT dan
KKNI. Secara skematis, tahapan pengembangan kurikulum program studi
ditunjukkan dalam Gambar 1.
4. Gambar 1. Tahapan Pengembangan Kurikulum Program Studi (Panduan KPT
Kemenristekdikti 2016)
Selanjutnya dibuat matrik kurikulum (Lampiran 1) untuk memudahkan evaluasi
keterkaitan Profil Lulusan, CPL, bahan kajian dan mata kuliah.
Rancangan Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan
sumber belajar pada satu lingkungan belajar. Perencanaan proses pembelajaran
disusun untuk setiap mata kuliah dan disajikan dalam rencana pembelajaran
semester (RPS). RPS merupakan bagian tak terpisahkan dari struktur kurikulum
program studi. RPS dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam
kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan atau teknologi dalam
program studi. RPS sekurang-kurangnya memuat: 1). Identitas institusi dan
identitas mata kuliah, 2.) CPL yang dibebankan pada mata kulian, 3.) Kemampuan
akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi CPL, 4.)
5. Bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai, 5.) metode
pembelajaran, 6.) waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap
tahap pembelajaran, 7.) pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dakam
deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester, 8.)
kriteria, indikator dan bobot penilaian, serta 9.) daftar referensi yang digunakan.
Era revolusi industri 4.0 mendorong proses inertaksi mahasiswa dengan
dosen dan sumber balajar pada suatu lingkungan belajar dalam jaringan (daring).
Pembelajaran tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Proses pembelajaran
dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Pembelajaran bisa bersifat capuran
antara daring dan klasikal (blended learning) atau bersifat daring penuh/massive
open online course (MOOC). Secara skematis, pengembangan pembelajaran
daring disajikan dalam Gambar 2. berikut,
Gambar 2. Skema Pengembangan Pembelajaran Daring
6. Proses pembelajaran wajib menggunakan metode pembelajaran yang
efektif sesuai dengan karakteristikmata kuliah untuk mencapai kemampuan
tertentu dalam rangakaian pemenuhan CPL. Metode pembelajaran yang dapat
dipilih dalam proses pembelajaran meliputi diskusi kelompok, simulasi, studi
kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis
proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode lain yang dapat secara
efektif memfasilitasi pemenuhan CPL. Setiap mata kuliah dapat menggunakan
satu atau gabungan metode pembelajaran. RPS blended learning dan atau daring
penuh dikembangkan sesuai karakteristik mata kuliah dengan memilih metode
dan materi pembelajaran yang efektif dalam pemenuhan CPL.
Metode pembelajaran face to face (F2F) dan web based (WB) bisa
diselenggarakan untuk saling melengkapi dan atau saling menggantikan kegiatan
tatap muka, kegiatan penugasan tersturktur dan kegiatan mandiri sesuai bentuk
pembelajaran yang digunakan. Bentuk pembelajaran yang dimaksud dapat
berupa: kuliah, response dan tutorial, seminar serta praktikum, praktik studio,
praktik bengkel atau praktik lapangan. Bentuk pembelajaran berupa penelitian,
perancangan atau pembangan merupakan kegiatan belajar mahasiswa di bawah
bimbingan dosen dalam rangka pengembangan sikap , pengetahuan,
keterampilan, pengalaman otentik dan meningkatkan kesejahteraan dan daya
saing bangsa. Bentuk pembelajaran berupa pengabdian kepada masyarakat
dilaksanakan dalam bimbingan dosen dalam rangka memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sebagai upaya menumbuhkan kemampuan literasi data, teknologi dan
manusia, kegiatan belajar mahasiswa hendaknya dirancang dan atau
dikembangkan secara daring baik metode pembelajaran dan atau metode
penugasaan. Secara bertahap, proses inertaksi mahasiswa dengan dosen dan
sumber balajar pada suatu lingkungan belajar dikembangkan dalam bentuk
blended learning hingga daring penuh. Matrik RPS blended learning dan atau
daring penuh disajikan dalam Gambar 3. berikut,
7. Taha
p
Kemampu
an akhir
(kode CPL)
Mate
ri
Poko
k
Referen
si
Metode
Pembelajar
an
Wakt
u
Penilaian*
Indikator
(Taksono
mi)
Teknik
penilaia
n
(bobot)
F2F WB
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Gambar 3. RPS blended learning dan atau daring penuh
Proses Pembelajaran
Pemilihan metode pembelajaran dengan memanfaat ragam sumber belajar
merupakan hal penting dalam merancang pembelajaran. Sumber belajar
dimaknai sebagai semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu
yang dapat digunakan untuk belajar, baik secara terpisah maupun kombinasi,
sehingga memudahkan usaha mencapai tujuan belajar. Sejalan dengan literasi
data, teknologi dan orang dalam revolusi industri 4.0, sumber belajar harus
dirancang dan digunakan sefektif mungkin sesuai karakteristik proses
pembelajaran.
Karakteristik proses pembelajaran yang dimaskud terdiri atas sifat
interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif
dan berpusat pada mahasiswa (Permenristekditi No44/2015). Hal tersebut sesuai
dengan karakter pembelajaran daring yang bersifat luwes dan luas, dimana tidak
batas ruang waktu dalam interaksi dan kolaborasi antara individu yang terlibat
didalamnya. Bahkan, hampir seluruh metode pembelajaran klasikal dapat
dilakukan secara daring dengan lebih efektif dan efisien. Sumber belajar bisa
8. sengaja disiapkan (by design) dan atau dengan memanfaatkan yang sudah ada (by
utilisation). Interaksi dan kolaborasi dapat dilakukan dalam waktu bersamaan
(sinkron) dan tidak bersamaan (asinkron)
Tabel 1. Metode Pembelajaran Klasikal dan Daring
Klasikal
Daring
Sinkron Asinkron
Tatap muka/ceramah Video conference Vidoe pembelajaran
Materi cetak e-book, e-library e-book, e-library
Diskusi kelas Chat Forum daring
Kerja kelompok Kolaborasi daring Makalah daring
Tes tertulis CBT CBT
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib dilakukan secara
sistematis dan terukur melalui berbagai mata kuliah dan dengan beban belajar
yang terukur. Beban belajar mahasiswa yang dimaksud dinyatakan dalam besaran
sks (satuan kredit semester). Semester merupakan satuan waktu proses
pembelajaran efektif selama paling sedikit 16 (enam belas) minggu, termasuk
ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhur semester (UAS).
1 (satu) sks proses pembelajaran berupa kuliah, responsi atau tutorial
terdiri atas 50 menit kegiatan tatap muka, 60 menit kegiatan penugasan
terstruktur dan 60 menit kegiatan mandiri per minggu per semester. 1 (satu) sks
proses pembelajaran berupa seminar atau kegiatan lain sejenis terdiri atas 100
menit kegiatan tatap muka dan 70 menit kegiatan mandiri per minggu per
semester. 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa praktikum, praktik studio
praktik bengkel, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan atau proses
pembelajaran sejenis adalah 170 menit per minggu per semester.
RPS sebagian besar dikembangkan untuk proses pembelajaran tatap muka,
tanpa disertai deskripsi beban belajar mahasiswa untuk tugas terstruktur dan
9. kegiatan mandiri. Implementasi pembelajaran daring memberikan peluang untuk
memberikan porsi tugas tersruktur dan kegiatan mandiri mahasiswa dalam
menumbuhkan capaian pembelajaran yang diinginkan. Jejak digital kegiatan
belajar mahasiswa lebih mudah terdeteksi oleh dosen untuk melihat capaian tiap
tahapan kemampuan yang direncanakan. Contoh jejak digital kegiatan belajar
mahasiswa ditunjukkan dalam Gambar 4 berikut ini.
Gambar 4. Kolaborasi Makalah Daring Menggunakan Aplikasi Google
Perlu dicatat bahwa kegiatan daring dapat dilakasanakan tanpa batasan
ruang dan waktu, dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja. Yang perlu
mendapat perhatian adalah perhitungan beban belajar mahasiswa (dan dosen)
dalam interaksi daring yang bisa jadi berlangsung dalam waktu 24 jam seperti
terlihat dari Histori versi pada Gambar 4. Pada contoh di diatas, mahasiswa
memiliki kesempatan mendapat porsi secara adil sesuai dengan kontribusi dalam
kolabrasi tugas yang dilakukan, dan ini tidak bisa dideteksi dalam makalah
konvensional (bukan daring).
10. Penilaian Hasil Belajar
Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang
penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan CPL
mahasiswa. Teknik penilaian dapat dilakukan dalam bentuk observasi, partisipasi,
unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan dan angket dengan instrumen penioaian proses
berupa rubrikdan atau penilalain hasil dalam bentuk portofolio atau karya desain.
Penilaian penguasaan pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan dengan
memilih salah satu atau kombinasi berbagai teknikdan instrumen penilaian sesuai
karakteristik mata kuliah. Penilaian sikapndapat dilakukan dengan teknik
observasi. Hasil akhir penilaian hendaknya merupakan integrasi dari semua teknik
dan instrumen penilaian yang digunakan.
Pelaksanaan penialan dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran,
sesuai dengan tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator dan bobot penilaian.
Prinsip penilaian harus dapat mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif,
akuntabel dan trasparan serta dilakukan secara terintegrasi.
Jejak digital proses pembelajaran dalam era revolusi imdustri 4.0 bisa digunakan
dalam penilaian proses dan hasil belajar mahaiswa secara efektif dan efisien.
Seperti ilustrasi yang ditunjukkan dalam Gambar 4, selain kemampaun kogniti
dosen juga dapat mengidentifikasi kemampuan interpersonal dan intrapersonal
mahaiswa. Kemampuan komunikasi jugansangat dibutuhkan dalam kolaborasi
daring seperti ini. Itraksi sinkron dan asinkron dapat dilihat log waktu ke waktu
dan dapat disimpan sampai saat akan digunakan.
11. Gambar 5. Diskusi Sinkron menggunakan Google Aplikasi
Ilustrasi yang ditunjukkan dalam tabel 1 menunjukkan pergeseran
paradigma dari paper and pencil test menjadk computer based test. CBT tidak lagi
hanya dimaknai sebagai ujian menggunakan komouter saja, tapi bagaimana
seluruh aktifitas pembelajaran dapat sehingga penillaian proses dan hasil belajar
mahaiswa dapat memenuhi seluruh prinsip sesuai standar penilaian
pembelajaran.
12. Penutup
Dosen dalam era revolusi industri 4.0, dituntut mampu merencanakan,
melaksanakan proses dan penilaian sesuai tuntutan literasi saat ini. Perubaahan
paradigma memaksa terjadinya prubahan budaya. Interaksi daring dunia maya
harus dilandasi prinsip jujur dan saling percaya. Mahasiswa milenial memili,I
kemampuan untuk menjadi lebih dari apa yang mereka bisa, dosen diharapkan
mampu menunjukkan jalan dan caranya.
16. bagikan makalah dengan yanb lain, kilik titik tiga pojok kanan atas. Pilih Share&export
pilih Add people
17. tambahkan email untuk kolaborasi (klil pensil), berikan pesan untuk kolaborasi (Massage). email akan
terkirim ke orang yang diajak kolaborasi
lakukan pengaturan hak akses (klik segitiga terbalik). pilih Can edit (bisa mengedit makalah), Can
comment (bisa memberi komentar tapi tidak bisa edit) atau Can view (hanya bisa melihat)
18. pesan ini akan muncul jika ajakan kolaborasi tidak pada sesama akun g suite (nama@staff...ac.id atau
nama@student...ac.id). kolaborasi sebaiknya sesama akun g suite atau sesama akun @gmail.com
Ajakan kolaborasi bisa dilakukam dengan membagi link google doc. pilih Copy link, kirimkan link melalui
jejaring sosial (sms, wa dll). orang yang memiliki link akan dapat mengakses untuk ikut kolaborasi
makalah
19. Kolaborasi Makalah Daring Menggunakan google doc
buka web browser, login menggunakan akun google
pilih google doc
21. bagikan makalah dengan yanb lain, kilik titik tiga pojok kanan atas. Pilih Share&export
pilih Add people
22. tambahkan email untuk kolaborasi (klil pensil), berikan pesan untuk kolaborasi (Massage). email akan
terkirim ke orang yang diajak kolaborasi
lakukan pengaturan hak akses (klik segitiga terbalik). pilih Can edit (bisa mengedit makalah), Can
comment (bisa memberi komentar tapi tidak bisa edit) atau Can view (hanya bisa melihat)
23. pesan ini akan muncul jika ajakan kolaborasi tidak pada sesama akun g suite (nama@staff...ac.id atau
nama@student...ac.id). kolaborasi sebaiknya sesama akun g suite atau sesama akun @gmail.com
Ajakan kolaborasi bisa dilakukam dengan membagi link google doc. pilih Copy link, kirimkan link melalui
jejaring sosial (sms, wa dll). orang yang memiliki link akan dapat mengakses untuk ikut kolaborasi
makalah
39. M I G R A S I
DARI elearning.kampus.ac.id KE spada.ristekdikti.go.id
Untuk melakukan migrasi mata kuliah dari portal elearning.uns.ac.id ke portal spada.uns.ac.id ada dua
langkah utama yang harus dilakukan. Pertama proses Backup (dari portal elearning.kampus.ac.id) dan
yang kedua proses Restore (ke portal spada.ritekdiktis.go.id).
1. Proses Backup
Masuk ke portal elearning.kampus.ac.id
Cari mata kuliah yang akan dimigrasikan
41. Terdapat lima langkah Backup mata kuliah
Jika ingin memilih materi/aktivitas tertentu pilih Next (ikuti lima langkah proses)
Jika ingin Backup seluruh materi/aktivitas pilih Jump to final step
Proses Backup berjalan otomatis, tunggu sampai 100%
Proses Backup berhasil, pilih Continue
42. Unduh file Backup matakuliah
Pilih OK untuk menyimpan
File Backup dengan ekstensi mbz: backup-moodle2-course-455-seismologi2015-20180815-1250.mbz
Pastikan file mudah diakses untuk proses Restore mata kuliah
43. 2. Proses Restore
Masuk ke portal spada.ristekdikti.go.id
Pilih Fakultas tempat mata kuliah akan dimigrasikan
Pilih program
44. Pilih Prodi
Lakukan Restore mata kuliah
Restore mata kuliah dengan cara Drag&Drop, (Drag dari explorer) dan ….
45. … (Drop pada proses unggah file Backup mata kuliah)
Tunggu proses unggah file Backup mata kuliah
Catatan: Proses unggah file Backup mata kuliah bisa gagal jika ukuran file terlalu besar
Salusi : Lakukan pemilihan materi dan aktivitas saat melakukan Backup
Proses unggah file berhasil, pilih Restore
46. Ikuti tujuh langkah pengaturan dan pilih Continue untuk melanjutkan tiap langkah
Tunggu proses Restore selesai
Proses Restore berhasil, pilih Continue
47. Hasil migrasi mata kuliah dengan proses Backup dan Restore
Mata kuliah “lama” di portal elearning.uns.ac.id dan mata kuliah “baru” di portal spada.uns.ac.id