SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
1
Jawaban Mid Semester
Nama : Marlina Lapalutu
Nim : 14702259007
Prodi : PTK-TI Vokasi E
Matakuliah : Manajemen Lab dan Bengkel
Dosen : Prof. Dr. Thomas Sukardi
1. Fasilitas praktik merupakan komponen utama dalam mendidikkan kompetensi, dengan demikian
fasilitas harus selalu dalam kondisi laik dan layak untuk digunakan praktik.
a. Model atau jenis perawatan apa yang harus anda lakukan dalam menjaga kesiapan fasilitas
praktik tersebut ? jelaskan alasan saudara secara rinci !
b. Secara operasional seperti apa bentuk kegiatan perawatan yang harus dilakukan ?
Jawaban.
1a. Pada perawatan ada dua pekerjaan di dalamnya yaitu perawatan dan perbaikan. Perawatan
dimaksudkan sebagai aktifitas mencegah kerusakan sedangkan perbaikan dimaksudkan sebagai
tindakan memperbaiki kerusakan. Secara umum ditinjau dari segi pelaksanaan pekerjaan
perawatan dapat dibagi menjadi dua yakni perawatan yang direncanakan dan perawatan yang tidak
direncanakan. Secara skematis dapat dilihat pada gambar berikut :
2
Bentuk-bentuk Perawatan
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Perawatan Preventive adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kerusakan atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan. Ruang lingkup pekerjaan
preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau
mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.
2. Perawatan Korektif
Perawatan Korektif adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Dalam
perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan
perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.
3. Perawatan Berjalan
Perawatan berjalan adalah perawatan dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau
peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang
harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
4. Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam
kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan
bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.
5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)
Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya
harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.
6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)
Perawatan darurat adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi
kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.
Selain Model/jenis perawatan yang telah disebutkan diatas, terdapat juga beberapa jenis
pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan perawatan seperti:
3
1. Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of maintenance)
Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan perawatan, karena harga
peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya perawatannya. Atau alasan lainnya
adalah apabila perkembangan teknologi sangat cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang
lama, atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi diperbaiki.
2. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement)
Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang baru, berarti tidak
memerlukan waktu lama untuk melakukan perawatan, kecuali untuk melakukan perawatan dasar
yang ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan telah menurun kondisinya langsung
diganti dengan yang baru. Cara penggantian ini mempunyai keuntungan antara lain, bengkel/lab
selalu memiliki peralatan yang baru dan siap pakai.
Jawaban.
1b. Secara operasional kegiatan perawatan yang dilakukan harus direncanakan sebaik mungkin. Waktu
pekerjaan perawatan harus melihat kondisi/kapan laboratorium/bengkel tidak digunakan untuk
praktik. Adapun urutan perencanaan fungsi perawatan meliputi :
1. Bentuk perawatan yang akan ditentukan.
2. Pengorganisasian pekerjaan perawatan yang akan dilaksanakan dengan pertimbangan ke masa
depan.
3. Pengontrolan dan pencatatan.
4. Pengumpulan semua masalah perawatan yang dapat diselesaikan dengan suatu bentuk
perawatan.
5. Penerapan bentuk perawatan yang dipilih :
• Kebijaksanaan perawatan yang telah dipertimbangkan secara cermat.
• Alternative yang diterapkan menghasilkan suatu kemajuan
• Pengontrolan dan pengarahan pekerjaan sesuai rencana
• Riwayat perawatan dicatat secara statistic dan dihimpun serta dijaga untuk dievaluasi
hasilnya guna menentukan persiapan berikutnya.
4
Sasaran Perencanaan Perawatan
Sasaran perencanaan perawatan :
• Bagian khusus dari fasilitas yang akan dirawat.
• Bentuk, metode dan bagaimana tiap bagian itu dirawat.
• Alat perkakas dan cara penggantian suku cadang.
• Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan.
• Frekwensi perawatan yang perlu dilakukan.
• Sistem Pengelolaan pekerjaan.
• Metode untuk menganalisis pekerjaan.
Dasar-dasar pokok yang menunjang dalam pembentukan sistem perawatan:
• Jadwal kegiatan perawatan untuk semua fasilitas dalam lab/bengkel.
• Program yang menunjukkan kapan tiap perawatan harus dilakukan.
• Metode yang menjamin program perawatan dapat berhasil.
• Metode pencatatan hasil dan penilaian keberhasilan program perawatan
Dalam hal perencanaan pekerjaan perawatan harus memperhatikan factor seperti : prioritas
pekerjaan yakni pekerjaan harus dilakukan dengan urutan yang benar, jika suatu mesin memiliki peran
penting maka perlu memberi prioritas utama pada perawatan mesin tsb; metode yang digunakan yakni
meskipun banyak pekerjaan perawatan bisa dilakukan dengan berbagai cara namun akan lebih baik jika
penyelesaian pekerjaan tsb dilakukan dengan metode yang sesuai dengan keahlian yang dipunyai;
kebutuhan material yakni material yang dibutuhkan harus selalu tersedia.
Factor penunjang di dalam kegiatan perawatan antara lain :
1. Perencanaan waktu perawatan.
Pelayanan perawatan pada masing-masing peralatan perlu diseimbangkan, tidak terlalu kurang
dan tidak terlalu lebih. Perawatan yang terlalu kurang dapat mengakibatkan timbulnya kerusakan
yang lebih awal, sedangkan terlalu banyak perawatan dapat menimbulkan pekerjaan yang tidak
diperlukan sehingga terjadi pemborosan. Frekuensi pekerjaan perawatan dapat ditentukan
berdasarkan :
a. Menurut skala waktu kalender misalnya : mingguan, bulanan, kwartalan, tahunan dsb.
b. Menurut waktu operasi : jam operasi, jumlah putaran operasi, jarak tempuh.
Keberhasilan suatu kegiatan perawatan hanya dapat dievaluasi dari hasil yang telah dicapai,
fakta-fakta ini merupakan keputusan yang diambil untuk tindakan selanjutnya. Informasi mengenai
5
data perawatan dimasukan dan disimpan pada kartu catatan historis. Pencatatan mengenai
kejadian-kejadian dalam perawatan harus dibuat menurut kondisi atau bagian yang dirawat.
Informasi yang dicatat pada kartu catatan historis adalah :
a. Inspeksi, perbaikan, pelayanan dan penyetelan yang dilakukan.
b. Kerusakan dan kegagalan, akibatnya, penyebabnya, tindakan perbaikan yang dilakukan.
c. Pekerjaan yang dilakukan pada fasilitas, komponen-komponen yang diperbaiki atau diganti.
d. Kondisi keausan, kebocoran, korosi dll
e. Pengukuran-pengukuran yang dilakukan, clearance, hasil pengujian dan inspeksi
f. Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk perawatan atau perbaikan yang dilakukan.
2. Inventarisasi.
Inventarisasi adalah suatu daftar semua fasilitas yang ada dalam lab/bengkel yang bertujuan
untuk memberi tanda pengenal bagi semua fasilitas tsb. Inventarisasi yang dibuat harus
mengandung informasi yang jelas dan mudah di pahami dengan cepat, sehingga dapat membantu
kelancaran perawatan.
3. Daftar Fasilitas.
Daftar fasilitas adalah suatu catatan mengenai data-data teknik suatu peralatan/mesin. Daftar
fasilitas ini bisa dipakai sebagai referensi untuk :
a. Menetapkan spesifikasi yang asli, kinerja semula.
b. Menetapkan batas yang direkomendasikan, pengepasan, toleransi.
c. Membantu dalam pelayanan suku cadang dan cara pemasangannya yang benar.
d. Menyediakan informasi yang diperlukan untuk rencana pemindahan, relokasi dsb.
4. Daftar Rencana Perawatan
Daftar rencana perawatan adalah suatu rencana pekerjaan yang akan dilakukan berdasarkan
luasnya kejadian. Untuk melakukan perawatan pada tiap peralatan, perlu adanya daftar rencana
perawatan yang disusun menurut pekerjaan yang dibutuhkan seperti : inspeksi, pelumasan,
penyetelan, penggantian komponen, overhaul dsb. Frekuensi perawatan ini perlu dipertimbangkan
menurut efisiensi peralatan dalam fungsinya. Daftar rencana perawatan merupakan petunjuk
pekerjaan meskipun tidak mutlak, tetapi setidaknya dapat membantu informasi awal untuk
melakukan perawatan.
5. Spesifikasi Pekerjaan.
Spesifikasi pekerjaan adalah suatu keterangan mengenai pekerjaan yang akan dilakukan. Untuk
melakukan perawatan secara efektif, perlu ditentukan adanya keterangan pekerjaan yang harus
6
dilengkapi menurut kepentingannya. Pekerjaan-pekerjaan penting yang menunjang efektititas
perawatan perlu ditentukan menurut spesifikasi pekerjaan yang jelas untuk petunjuk perawatan.
Dengan adanya spesifikasi pekerjaan, maka penyelesaian tugas perawatan akan lebih mudah,
terarah dan sesuai yang ditentukan. Setiap tugas yang dicatat dalam daftar rencana perawatan
dapat dikelompokan secara khusus menurut jenis pekerjaannya.
2. Salah satu tugas pokok dalam mengelola bengkel/lab adalah membudayakan kebiasaan
keselamatan kerja. Coba jelaskan bagaimana membudayakan keselamatan kerja tersebut bagi guru,
teknisi dan siswa ?
Jawaban
2. Membudayakan keselamatan kerja bagi guru, teknisi dan siswa yakni dengan cara melakukan
sosialisasi yang intensif tentang pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam kegiatan
praktikum di bengkel/lab. Untuk membudayakan kebiasaan keselamatan kerja diperlukan
komitmen dan kepemimpinan (leadership). Komitmen untuk keselamatan akan muncul jika setiap
individu (guru, teknisi, siswa) dengan jelas mengetahui dan memahami manfaat positif dari
keselamatan tersebut. Mengetahui dan memahami manfaat keselamatan akan menciptakan
keinginan kuat untuk meningkatkan budaya keselamatan dan selanjutnya individu (guru, teknisi dan
siswa) akan menginvestasikan waktu secara serius ke manajemen dan program keselamatan yang
efektif dan selalu komitmen untuk menjalankannya. Kepemimpinan/leadership juga erat kaitannya
dengan budaya. Kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting dalam setiap program
keselamatan yang dijalankan disekolah khususnya di bengkel/lab. Setiap hari pemimpin seperti
kepala sekolah, kepala bengkel mempunyai kesempatan untuk berkomunikasi dan bertindak
dengan cara yang menunjukan kepemimpinannya dalam keselamatan (safety leadership).
Sayangnya, kesempatan tersebut sering tidak dimanfaatkan secara optimal karena mereka tidak
menganggap hal tersebut sebagai peluang besar untuk membudayakan keselamatan dalam sekolah
khususnya di bengkel/lab. Mereka sering tidak mengerti bahwa ekspresi sekecil dan
sesederhanapun dalam kepemimpinan mereka dalam keselamatan dapat menghasilkan manfaat
yang besar. Selain itu hendaknya pada setiap jobsheet yang akan dikerjakan oleh siswa, guru perlu
menjelaskan secara detail bahaya-bahaya yang mungkin terjadi jika siswa tidak mematuhi aturan
dan prinsip-prinsip dalam K3.
7
3. Rencanakan sebuah bengkel/lab yang sesuai dengan bidang anda sebagai pendidik di pendidikan
kejuruan, dengan ketentuan teknis sbb : a) besar rombel 40; b) jumlah job sheet yang harus
diselesaikan 8/semester; c) jenis dan keragaman mesin/alat mampu menampung jumlah rombel (1
siswa 1 alat/mesin); d) kelengkapan bengkel memenuhi kebutuhan siswa & guru; e) alasan logis dan
gambar kerja dituntut kejelasannya.
Jawaban
3. Perencanaan Lab Boga. Pada Jurusan Boga ada beberapa lab yang digunakan untuk praktikum siswa
yakni lab boga bagian dapur pengolahan, dapur produksi, dapur patiseri dan restoran. Di dalam
bekerja (praktek) setiap siswa akan selalu menggunakan sumber-sumber yang ada apakah sumber
non manusia yang terdiri dari ruang, barang/benda, maupun sumber manusia itu sendiri yang
terdiri dari waktu, tenaga, pengetahuan ketrampilan dan fasilitas masyarakat. Ketika pemakaian
sumber tenaga dan waktu dapat dikurangi dengan jalan memperhatikan prinsip-prinsip kerja
terutama yang menyangkut pemakaian tenaga jasmani, sehingga dapat bekerja secara efisien. Dan
prinsip-prinsip ini penting dipelajari oleh setiap siswa dalam praktikum. Jadi prinsip itu mengandung
pengertian dengan cara yang lebih baik, hasil yang dicapai dengan pengeluaran sumber-sumber
yang ada dapat diperoleh hasil yang lebih baik pula. Jadi prinsip-prinsip manajemen kerja dapat
mencegah penghamburan yang tidak perlu, dengan demikian siswa itu senantiasa dapat bekerja
lebih baik dalam arti kata pemakaian sumber yang ada memberikan hasil sebanyak dan sebaik
mungkin.
Perencanaan yang dilakukan meliputi :
1. Mengidentifikasi material atau bahan dan peralatan yang akan digunakan.
Bahan merupakan unsur yang paling dominan dan harus ada dalam pelaksanaan praktek
makanan. Untuk menghasilkan makanan yang berkualitas baik, maka sangat penting untuk
mengetahui dan mempelajari bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatannya. Demikian
juga dengan peralatan, merupakan motor penggerak yang membuat bahan itu menjadi
setengah jadi atau masak. Peralatan pengolahan memasak sangat tergantung dari
kebutuhannya. Berdasarkan hal itu untuk praktek membutuhkan peralatan : persiapan,
pengolahan dan penghidangan.
2. Menetapkan prosedur yaitu tentang tata cara pengerjakan secara kronologis.
Pengertian ini mengandung maksud bahwa di dalam bekerja itu selain menggunakan
anggota tubuh juga menggunakan pikiran dan perasaan. Contohnya bagaimana merencanakan
dan melakukan pekerjaan supaya lebih mudah, lebih cepat dan lebih senang dikerjakan untuk
8
memperoleh hasilnya. Jadi setiap kerja mencakup suatu cara tertentu dalam melakukan tiap-
tiap aktifitas, apapun tujuan dan maksud yang hendak dicapai oleh kerja itu.
3. Menetapkan langkah-langkah pelaksanaan yang lebih rinci serta penetapan waktu yang
digunakan.
a) Inventarisasi terhadap pekerjaan yang akan dilakukan selama bekerja.
b) Tiap pekerjaan yang harus dilakukan itu ditukiskan waktu yang diperlukan (pola waktu).
c) Jumlahkan pola-pola waktu itu seluruhnya dan bandingkan dengan waktu yang ada.
d) Tentukan urutannya. Tujuan ini untuk mencegah terjadi kelelahan dalam pemakaian
tenaga dan pemborosan waktu.
Penggunaan waktu dan tenaga ini sangat dirasakan oleh setiap orang yang kadang-kadang
merupakan hambatan untuk mencapai tujuan bagi orang yang tidak dapat
mempergunakannya dengan baik, akan tetapi dapat memperlancar kea rah tujuan pekerjaan
andaikata dapat mempergunakannya dengan baik.
4. Menetapkan jadwal praktek untuk setiap siswa.
Dalam melaksanakan praktek setiap siswa harus memperhatikan prinsip-prinsip
manajemen kerja yang sdh dipaparkan di awal tadi. Oleh karena itu perlu direncanakan sebuah
jadwal praktikum yang baik. Pembuatan jadwal dengan mempertimbangkan jumlah siswa
dalam setiap kelas, jumlah peralatan/fasilitas lab boga. Dengan demikian diharapkan setiap
siswa dapat melakukan praktek dengan baik sehingga dapat tercapai kompetensi yang
dirumuskan dan siswa memiliki ketrampilan yang matang.
Dimisalkan besar rombel dalam satu kelas 40 siswa dengan jobsheet yang harus dikerjakan
sebanyak 8 jobsheet untuk semester ganjil maka agar lebih efektif dan efisien dalam praktikum
maka bisa dibagi dalam 2 kelompok dimana Kelompok I terdiri dari 20 siswa dan kelompok II
terdiri dari 20 siswa. Ilustrasinya bisa dilihat pada tabel berikut ini.
No Hari/Tanggal Kelompok Waktu Praktek JobSheet ke-
1. Senin/7 Juli 2015 I 08.00-10.15 1
2. Selasa/8 Juli 2015 II 08.00-10.15 1
3. Senin/14 Juli 2015 I 08.00-10.15 2
4. Selasa/15 Juli 2015 II 08.00-10.15 2
5. Senin/21 Juli 2015 I 08.00-10.15 3
6. Selasa/22 Juli 2015 II 08.00-10.15 3
9
7. Senin/28 Juli 2015 I 08.00-10.15 4
8. Selasa/29 Juli 2015 II 08.00-10.15 4
9. Senin/4 Agus 2015 I 08.00-10.15 5
10. Selasa/5 Agus 2015 II 08.00-10.15 5
11. Senin/11 Agus-15 I 08.00-10.15 6
12. Selasa/12 Agus-15 II 08.00-10.15 6
13. Senin/18 Agus-15 I 08.00-10.15 7
14. Selasa/19 Agus-15 II 08.00-10.15 7
15. Senin/25 Agus-15 I 08.00-10.15 8
16. Selasa/26 agus-15 II 08.00-10.15 8
Sehingga dengan jadwal tersebut diatas maka 8 jobsheet akan diselesaikan dalam waktu 8
untuk 2 kelompok praktek.
5. Mengatur tata letak alat-alat perlengkapan praktek.
Benda-benda dan alat-alat perlengkapan hendaknya ditata dekat dengan praktikan.
Lingkungan jarak untuk meletakkan alat itu sebaiknya merupakan setengah lingkaran yang
dapat dicapai oleh kedua tangan.
6. TATA LETAK DAN ALUR KERJA (LAY OUT)
Untuk menghindari pemborosan waktu, tenaga dan bahan-bahan, maka perlu
dipikirkan bagaimana mengatur tata letak peralatan dapur agar dapat menciptakan satu alur
10
kerja yang baik tanpa membutuhkan tenaga ekstra dalam melaksanakan pekerjaannya.
Bilamana alur kerja dan alat-alat dapur telah tertata dengan baik maka pada tahap selanjutnya
dapat dibuat suatu peraturan atau kebijaksanaan-kebijaksanaan yang lebih tepat guna,
sehingga dapat menghemat waktu, tenaga dan bahan-bahan.
Perencanaan tata letak peralatan harus dipelajari terlebih dahulu secara seksama,
tidak hanya menentukan dimana alat tersebut harus diletakkan tetapi perlu pula dipikirkan
tentang ruang gerak dari pengolah yang akan mempergunakan alat-alat tersebut. Dari gambar
di bawah ini diuraikan langkah-langkah memproduksi hidangan mulai dari penerimaan bahan
sampai pembuangan sampah
Gambar Langkah-langkah Memproduksi Makanan.
Bentuk ruang dapur pengolahan disesuaikan dengan hidangan yang akan diproduksi,
apakah hidangan lengkap atau beberapa hidangan saja, seperti masakan khas daerah dengan
minuman air kelapa, nasi, gulai itik dan lainnya.Hal ini akan mempengaruhi bentuk dapurnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun dapur :
a. Sebaiknya alokasi dapur tidak jauh dari tempat penyimpanan bahan makanan.
b. Susunan dapur dimulai dari bagian persiapan, bagian pengolahan, kemudian bagian
penyajian dan pada setiap bagian dihubungkan dengan pintu penghubung.
c. Dapur dilengkapi dengan tempat pencucian dan penyiapan alat-alat dapur. Jalan di dapur
sebaiknya tidak digunakan untuk jalan umum, maksudnya jalan/gang yang ada di dapur
hanya digunakan untuk keperluan dapur saja.
Disiapkan
Barang
Diterima
Diporsikan
Diolah
Disantap
Kotoran
Dibuang
Disimpan
Disajikan
Dicuci
11
d. Peletakan alat-alat masak yang permanen harus diperhitungkan efisiensinya, misalnya
stream centre, range centre, bak cuci dan lain-lain.
e. Harus tersedia pintu darurat dalam jumlah yang cukup, dan diperhitungkan
kemungkinan diperluasnya dapur di masa yang akan datang.
Gambar berikut ini memformulasikan tata letak sebuah restoran
Gambar
Gambar Dapur Restoran
Keterangan :
1. Mesin pembuat es
2. Mixer
3. Meja Kerja
4. Pengiris
5. Meja kerja dan Bak cuci
6. Mesin cuci Pring
7. Bak cuci alat dapur
8. Lemari pemanas
9. Oven
10. Lemari es
11. Kompor
12. Pemanggang
12
13. Panic penggoreng
14. Meja untuk menyiapkan salad
15. Meja untuk menyiapkan hidangan ikan
16. Meja uap untuk pemanas hidangan
17. Oven
18. Griddle
19. Alat pengocok susu
20. Tempat es cream
21. Tempat susu
22. Tempat pemanas hidangan
23. Tempat minuman
24. Coffee um
BEBERAPA BENTUK SUSUNAN DAN TIPE DAPUR BERDASARKAN KEPADA URUTAN KERJA.
a.Dapur Tipe I ( Dapur Satu Dinding)
Aa
a b c
Gambar Bentuk dapur Satu Dinding
13
Peralatan dapur ini disusun dalam garis lurus dan merapat ke dinding oleh karena itu
disebut juga dengan dapur tipe I, atau dapur satu dinding (one-wall kitchen). Pada gambar
diatas, bagian pertama (a) mulai dari kiri disusun peralatan kompor gas, kemudian (S) adalah
bak cuci, mesin cuci piring (dishwasher) dan bagian ujung terletak lemari es (refrigerator = ref).
Pada bagian atas dan bagian bawah dari susunan dapur ini terletak lemari cabinet tempat
menyimpan alat-alat.
Dari rancangan dapur ini terlihat bahwa pusat kerja (works area) terletak di tengah-tengah,
(lihat tanda panah). Pada rancangan b), terdapat tambahan alat oven (o) dekat kompor gas dan
alat lemari pendingin (freezer) dekat lemari es. Rancangan c), merupakan penyederhanaan dari
desain a) dan b) dengan mengutamakan bak cuci (2 buah). Gambar tsb adalah rancangan
menyeluruh dari ruang dapur. Dari gambar ini diperlihatkan bahwa pintu masuk (P) harus dekat
dengan lemari pendingin (penyimpan) untuk memudahkan memasukkan barang/bahan. Dari
rancangan ini juga terlihat penyatuan ruang dapur dengan ruang makan dan kegiatan ibu rumah
tangga lainnya. Seperti menjahit (sewing), menonton tv (dekat meja makan), lemari kain (cl),
penyimpan alat (storage = stg) mesin cuci (washing = w), mesin pengering (drying = d).
Gambar : Rancangan Menyeluruh Dari Tipe Dapur Satu Dinding
14
Jadi dengan penyatuan ruang ini. Lengkaplah ruangan ini menjadi ruang pelayanan (servis
room) bagi suatu rumah tangga. Oleh karena gas dan asap harus dikeluarkan dari ruangan,
maka kompor harus dekat dengan jendela (j). Untuk mengeluarkan asap dibuat saluran keluar
melalui jendela. Saluran itu berada di bawah cabinet di atas bagian memasak yang diteruskan
ke jendela. Untuk penerangan alami jendela (j) ditempatkan pada pusat kerja dapur di depan
bak cuci (s) dan mesin pencuci (dw). Pada ruangan ini diperlihatkan juga bahwa kegiatan ibu
rumah tangga juga termasuk mengawasi anak-anak dengan menyiapkan ruang untuk anak-anak
di dapur (children area)
Gambar 7 : Foto Tipe Dapur Sejajar Dinding (Tipe I)
b. Dapur Tipe Koridor (sejajar)
Gambar denah dapur tipe sejajar
15
Dapur tipe ini dapat terjadi apabila pintu masuk ke dalam ruangan, terdapat pada sisi ruang
yang terpendek, lebar antara meja bagian kiri dan kanan ini harus memperhitungkan area lalu
lintas orang keluar masuk ruangan. Pada rancangan gambar di atas, diperlihatkan alur kerja
dapur dalam bentuk segi tiga, untuk mempersiapkan, pengolahan, pemasakan, penyajian dan
pencucian. Mulai dari titik (ref) atau lemari es adalah titik untuk mempersiapkan, mengolah
dilakukan pada meja counter di antara lemari es dan bak cuci, kemudian memasak pada bagian
lingkaran-lingkaran kecil (kompor), kemudian meja di sebelah kompor dapat dipakai sebagai
tempat penyajian sementara sebelum dibawa ke meja makan (lihat gambar dibawah ini)
Gambar Denah Dapur Tipe Sejajar Lengkap
16
c. Dapur Tipe L.
Gambar Denah Dapur Tipe L
Jika kita susun dua sisi yang berdekatan dalam ruang, dengan peralatan dapur maka
terjadilah tipe L, Perletakan pintu pada dapur tipe L ini, terdapat pada ujung-ujung L atau pada
bidang yang lain dari dapur L, perletakan lemari es tergantung dari perletakan pintu ini.
Gambar Denah Dapur Tipe L Lengkap
17
Pada gambar rancangan di atas, terlihat: pola segi tiga”, menyimpan, megolah/mencuci,
memasak. Bagian kompor dan meyimpan dirancang bertentangan, sedangkan bagian tengah
selalu merupakan bagian mencuci (bak cuci atau mesin cuci). Alternatif lain dari rancangan ini
adalah dengan penambahan peralatan seperti peralatan oven yang diletakkan pada bagian
kompor (gambar tipe L). Atau penambahan bak cuci dan sebagainya. Pada gambar di atas,
diperlihatkan ruang dapur tersebut secara utuh, karena pada ruang ini ditambahkan tempat
untuk mencukur (barbecue), meja makan diletakkan dekat dengan jendela sebelah kiri, untuk
penerangan alami.
Pada rancangan ini susunan dapur tipe L, tersusun dari alur sebagai berikut : a) pintu, b)
meja (desk), c) lemari es, d) mesin cuci piring (dw), e) bak cuci piring (s), f) kompor gas, g) oven,
kemudian h) meja makan.
d. Dapur Tipe U
Gambar Denah Dapur Tipe U Lengkap
Dapur tipe U terjadi apabila: salah satu sisi ruang yang terpanjang merupakan bukaan yang
lebar. Dikehendaki meja dapur sebagai pembatas dengan ruang makan Memperkecil ruang
dapur dari ruang yang terlalu besar.
18
Pada rancangan gambar di atas meja counter dibuat dekat kompor gas, untuk memudahkan
penyajian snack. Bagian ruang sebelah kanan di pergunakan untuk kegiatan mencuci dan
rekreasi (TV), seperti tempat meja kerja (desk) pengeringan pakaian (D) tempat mesin cuci (W),
tempat pakaian (cloth). Ruang ini juga dilengkapi dengan ruang makan dan tempat memotong
rambut (barbecue) atau semacam salon kecil, dan lemari penyimpan barang pecah belah (silver
china).
DAFTAR PUSTAKA
1. Ari Fadiati W.S. 1988. Pengelolaan Usaha Boga. Jakarta:P&K Dirjen Dikti.
2. Atisah Sipahelut, Petrusumadi.1991.Dasar-Dasar Desain.Jakarta:Depdikbud.
3. Garg, HP. Industrial Maintenance. S. Chand & Company Ltd, 1997.
4. Higgins, LR., PE. And LC. Morrow. Maintenance Engineering Handbook, 3
rd
edition. Mc.
GrawHill Book Company.
5. Maulana Syamsuri. K3 dan Budaya Keselamatan Kerja.Buletin Safety.
6. Supandi. Manajemen Perawatan Industri. Ganeca Exact Bandung.
19
20

More Related Content

What's hot

Presentasi 1 Perawatan System Mekatronik Terencana
Presentasi 1 Perawatan System Mekatronik TerencanaPresentasi 1 Perawatan System Mekatronik Terencana
Presentasi 1 Perawatan System Mekatronik TerencanaEdi Sutanto
 
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiriEdi Sutanto
 
Sasaran dan tanggung jawab maintenance (2007)
Sasaran dan tanggung jawab maintenance (2007)Sasaran dan tanggung jawab maintenance (2007)
Sasaran dan tanggung jawab maintenance (2007)namakugilang
 
Bab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlBab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlVarindo Megatek
 
Presentasi 2 BAB 2 Prosedur pemeliharaan lingkungan kerja
Presentasi 2 BAB 2 Prosedur pemeliharaan lingkungan kerjaPresentasi 2 BAB 2 Prosedur pemeliharaan lingkungan kerja
Presentasi 2 BAB 2 Prosedur pemeliharaan lingkungan kerjaEdi Sutanto
 
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinPeranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinakbarali_
 
Perencanaan Perawatan dan perbaikan
Perencanaan Perawatan dan perbaikanPerencanaan Perawatan dan perbaikan
Perencanaan Perawatan dan perbaikanHamid Abdillah
 
Pengantar Perawatan dan Perbaikan Mesin (preventif, korektif dan running main...
Pengantar Perawatan dan Perbaikan Mesin (preventif, korektif dan running main...Pengantar Perawatan dan Perbaikan Mesin (preventif, korektif dan running main...
Pengantar Perawatan dan Perbaikan Mesin (preventif, korektif dan running main...Hamid Abdillah
 
penyelenggaraan
penyelenggaraan penyelenggaraan
penyelenggaraan Jius Musz
 
Sistem manajemen maintenance
Sistem manajemen maintenanceSistem manajemen maintenance
Sistem manajemen maintenanceZainal Abidin
 

What's hot (20)

MAINTENANCE PEMELIHARAAN
MAINTENANCE PEMELIHARAANMAINTENANCE PEMELIHARAAN
MAINTENANCE PEMELIHARAAN
 
Maintenance 5
Maintenance 5Maintenance 5
Maintenance 5
 
Basic training maintenance
Basic training maintenanceBasic training maintenance
Basic training maintenance
 
Teknik perawatan
Teknik perawatanTeknik perawatan
Teknik perawatan
 
organisasi maintenance
organisasi maintenanceorganisasi maintenance
organisasi maintenance
 
manajement preventive maintenance
manajement preventive maintenancemanajement preventive maintenance
manajement preventive maintenance
 
Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan (Maintenance)Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan (Maintenance)
 
Presentasi 1 Perawatan System Mekatronik Terencana
Presentasi 1 Perawatan System Mekatronik TerencanaPresentasi 1 Perawatan System Mekatronik Terencana
Presentasi 1 Perawatan System Mekatronik Terencana
 
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
00. handout perawatan dan perbaikan smk negeri 2 wonogiri
 
Sasaran dan tanggung jawab maintenance (2007)
Sasaran dan tanggung jawab maintenance (2007)Sasaran dan tanggung jawab maintenance (2007)
Sasaran dan tanggung jawab maintenance (2007)
 
11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan
 
Bab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlBab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance control
 
Presentasi 2 BAB 2 Prosedur pemeliharaan lingkungan kerja
Presentasi 2 BAB 2 Prosedur pemeliharaan lingkungan kerjaPresentasi 2 BAB 2 Prosedur pemeliharaan lingkungan kerja
Presentasi 2 BAB 2 Prosedur pemeliharaan lingkungan kerja
 
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinPeranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
 
Metode perawatan mesin
Metode perawatan mesinMetode perawatan mesin
Metode perawatan mesin
 
Perencanaan Perawatan dan perbaikan
Perencanaan Perawatan dan perbaikanPerencanaan Perawatan dan perbaikan
Perencanaan Perawatan dan perbaikan
 
Filosofi perawatan
Filosofi perawatanFilosofi perawatan
Filosofi perawatan
 
Pengantar Perawatan dan Perbaikan Mesin (preventif, korektif dan running main...
Pengantar Perawatan dan Perbaikan Mesin (preventif, korektif dan running main...Pengantar Perawatan dan Perbaikan Mesin (preventif, korektif dan running main...
Pengantar Perawatan dan Perbaikan Mesin (preventif, korektif dan running main...
 
penyelenggaraan
penyelenggaraan penyelenggaraan
penyelenggaraan
 
Sistem manajemen maintenance
Sistem manajemen maintenanceSistem manajemen maintenance
Sistem manajemen maintenance
 

Similar to MENGELOLA KEBIASAAN KESELAMATAN KERJA

New microsoft office word document (2)
New microsoft office word document (2)New microsoft office word document (2)
New microsoft office word document (2)Syad Bakrie
 
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesinFarras Japstyle
 
Karya tulis
Karya tulisKarya tulis
Karya tuliskapal04
 
adoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdfadoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdfarif492169
 
Pemrograman dasar cnc ant. kristjono
Pemrograman dasar cnc ant. kristjonoPemrograman dasar cnc ant. kristjono
Pemrograman dasar cnc ant. kristjonoEko Supriyadi
 
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa MakalahYesica Adicondro
 
Teknik Manajemen dan Perawatan Mesin
Teknik Manajemen dan Perawatan MesinTeknik Manajemen dan Perawatan Mesin
Teknik Manajemen dan Perawatan MesinPolin Panggabean
 
Perencanaan Perawatan.pptx
Perencanaan  Perawatan.pptxPerencanaan  Perawatan.pptx
Perencanaan Perawatan.pptxDaniHernawan2
 
Pemeliharaan motor listrik 6kv trans
Pemeliharaan motor listrik 6kv transPemeliharaan motor listrik 6kv trans
Pemeliharaan motor listrik 6kv transMuhammadFirdaus477
 
Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Novia Putri
 
penyelengaraan.pptx
penyelengaraan.pptxpenyelengaraan.pptx
penyelengaraan.pptxizwaanmaarof
 
4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif
4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif
4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana PreventifIrwan Haribudiman
 
Buku Ellysa Maintenance Capacity Planning 70 hal.pdf
Buku Ellysa Maintenance Capacity Planning 70 hal.pdfBuku Ellysa Maintenance Capacity Planning 70 hal.pdf
Buku Ellysa Maintenance Capacity Planning 70 hal.pdfIvanaEsteria1
 
Preventive maintenance slide show
Preventive maintenance slide showPreventive maintenance slide show
Preventive maintenance slide showhannaleyanna
 
Presentasi 4 Materi Ke : 4 Perencanaan Perawatan dan Perbaikan Lanjutan 1
Presentasi 4 Materi Ke : 4 Perencanaan Perawatan dan Perbaikan Lanjutan 1Presentasi 4 Materi Ke : 4 Perencanaan Perawatan dan Perbaikan Lanjutan 1
Presentasi 4 Materi Ke : 4 Perencanaan Perawatan dan Perbaikan Lanjutan 1Edi Sutanto
 
Planned Maintenance _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Planned Maintenance _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Planned Maintenance _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Planned Maintenance _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Kanaidi ken
 
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.pptRastraArifPradana
 
Total productive maintenance
Total productive maintenanceTotal productive maintenance
Total productive maintenanceYesica Adicondro
 

Similar to MENGELOLA KEBIASAAN KESELAMATAN KERJA (20)

Fever patch plester penurun demam panas dari rohto
Fever patch plester penurun demam panas dari rohtoFever patch plester penurun demam panas dari rohto
Fever patch plester penurun demam panas dari rohto
 
New microsoft office word document (2)
New microsoft office word document (2)New microsoft office word document (2)
New microsoft office word document (2)
 
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
2c handout-perawatan-dan-perbaikan-mesin
 
Karya tulis
Karya tulisKarya tulis
Karya tulis
 
adoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdfadoc.pub_preventive-maintenance.pdf
adoc.pub_preventive-maintenance.pdf
 
Pemrograman dasar cnc ant. kristjono
Pemrograman dasar cnc ant. kristjonoPemrograman dasar cnc ant. kristjono
Pemrograman dasar cnc ant. kristjono
 
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 
Teknik Manajemen dan Perawatan Mesin
Teknik Manajemen dan Perawatan MesinTeknik Manajemen dan Perawatan Mesin
Teknik Manajemen dan Perawatan Mesin
 
Perencanaan Perawatan.pptx
Perencanaan  Perawatan.pptxPerencanaan  Perawatan.pptx
Perencanaan Perawatan.pptx
 
Pemeliharaan motor listrik 6kv trans
Pemeliharaan motor listrik 6kv transPemeliharaan motor listrik 6kv trans
Pemeliharaan motor listrik 6kv trans
 
Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14
 
penyelengaraan.pptx
penyelengaraan.pptxpenyelengaraan.pptx
penyelengaraan.pptx
 
4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif
4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif
4. Man Pemeliharaan Sarana & Prasarana Resort - Pertemuan Terencana Preventif
 
Buku Ellysa Maintenance Capacity Planning 70 hal.pdf
Buku Ellysa Maintenance Capacity Planning 70 hal.pdfBuku Ellysa Maintenance Capacity Planning 70 hal.pdf
Buku Ellysa Maintenance Capacity Planning 70 hal.pdf
 
Preventive maintenance slide show
Preventive maintenance slide showPreventive maintenance slide show
Preventive maintenance slide show
 
Presentasi 4 Materi Ke : 4 Perencanaan Perawatan dan Perbaikan Lanjutan 1
Presentasi 4 Materi Ke : 4 Perencanaan Perawatan dan Perbaikan Lanjutan 1Presentasi 4 Materi Ke : 4 Perencanaan Perawatan dan Perbaikan Lanjutan 1
Presentasi 4 Materi Ke : 4 Perencanaan Perawatan dan Perbaikan Lanjutan 1
 
Planned Maintenance _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Planned Maintenance _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Planned Maintenance _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
Planned Maintenance _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".
 
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt
 
Total productive maintenance
Total productive maintenanceTotal productive maintenance
Total productive maintenance
 
PPT Maintenance.pptx
PPT Maintenance.pptxPPT Maintenance.pptx
PPT Maintenance.pptx
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

MENGELOLA KEBIASAAN KESELAMATAN KERJA

  • 1. 1 Jawaban Mid Semester Nama : Marlina Lapalutu Nim : 14702259007 Prodi : PTK-TI Vokasi E Matakuliah : Manajemen Lab dan Bengkel Dosen : Prof. Dr. Thomas Sukardi 1. Fasilitas praktik merupakan komponen utama dalam mendidikkan kompetensi, dengan demikian fasilitas harus selalu dalam kondisi laik dan layak untuk digunakan praktik. a. Model atau jenis perawatan apa yang harus anda lakukan dalam menjaga kesiapan fasilitas praktik tersebut ? jelaskan alasan saudara secara rinci ! b. Secara operasional seperti apa bentuk kegiatan perawatan yang harus dilakukan ? Jawaban. 1a. Pada perawatan ada dua pekerjaan di dalamnya yaitu perawatan dan perbaikan. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas mencegah kerusakan sedangkan perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan memperbaiki kerusakan. Secara umum ditinjau dari segi pelaksanaan pekerjaan perawatan dapat dibagi menjadi dua yakni perawatan yang direncanakan dan perawatan yang tidak direncanakan. Secara skematis dapat dilihat pada gambar berikut :
  • 2. 2 Bentuk-bentuk Perawatan 1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance) Perawatan Preventive adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan. Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan. 2. Perawatan Korektif Perawatan Korektif adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik. 3. Perawatan Berjalan Perawatan berjalan adalah perawatan dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi. 4. Perawatan Prediktif Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih. 5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance) Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya. 6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance) Perawatan darurat adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga. Selain Model/jenis perawatan yang telah disebutkan diatas, terdapat juga beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan perawatan seperti:
  • 3. 3 1. Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of maintenance) Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan perawatan, karena harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya perawatannya. Atau alasan lainnya adalah apabila perkembangan teknologi sangat cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu yang lama, atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi diperbaiki. 2. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement) Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang baru, berarti tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan perawatan, kecuali untuk melakukan perawatan dasar yang ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan telah menurun kondisinya langsung diganti dengan yang baru. Cara penggantian ini mempunyai keuntungan antara lain, bengkel/lab selalu memiliki peralatan yang baru dan siap pakai. Jawaban. 1b. Secara operasional kegiatan perawatan yang dilakukan harus direncanakan sebaik mungkin. Waktu pekerjaan perawatan harus melihat kondisi/kapan laboratorium/bengkel tidak digunakan untuk praktik. Adapun urutan perencanaan fungsi perawatan meliputi : 1. Bentuk perawatan yang akan ditentukan. 2. Pengorganisasian pekerjaan perawatan yang akan dilaksanakan dengan pertimbangan ke masa depan. 3. Pengontrolan dan pencatatan. 4. Pengumpulan semua masalah perawatan yang dapat diselesaikan dengan suatu bentuk perawatan. 5. Penerapan bentuk perawatan yang dipilih : • Kebijaksanaan perawatan yang telah dipertimbangkan secara cermat. • Alternative yang diterapkan menghasilkan suatu kemajuan • Pengontrolan dan pengarahan pekerjaan sesuai rencana • Riwayat perawatan dicatat secara statistic dan dihimpun serta dijaga untuk dievaluasi hasilnya guna menentukan persiapan berikutnya.
  • 4. 4 Sasaran Perencanaan Perawatan Sasaran perencanaan perawatan : • Bagian khusus dari fasilitas yang akan dirawat. • Bentuk, metode dan bagaimana tiap bagian itu dirawat. • Alat perkakas dan cara penggantian suku cadang. • Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan. • Frekwensi perawatan yang perlu dilakukan. • Sistem Pengelolaan pekerjaan. • Metode untuk menganalisis pekerjaan. Dasar-dasar pokok yang menunjang dalam pembentukan sistem perawatan: • Jadwal kegiatan perawatan untuk semua fasilitas dalam lab/bengkel. • Program yang menunjukkan kapan tiap perawatan harus dilakukan. • Metode yang menjamin program perawatan dapat berhasil. • Metode pencatatan hasil dan penilaian keberhasilan program perawatan Dalam hal perencanaan pekerjaan perawatan harus memperhatikan factor seperti : prioritas pekerjaan yakni pekerjaan harus dilakukan dengan urutan yang benar, jika suatu mesin memiliki peran penting maka perlu memberi prioritas utama pada perawatan mesin tsb; metode yang digunakan yakni meskipun banyak pekerjaan perawatan bisa dilakukan dengan berbagai cara namun akan lebih baik jika penyelesaian pekerjaan tsb dilakukan dengan metode yang sesuai dengan keahlian yang dipunyai; kebutuhan material yakni material yang dibutuhkan harus selalu tersedia. Factor penunjang di dalam kegiatan perawatan antara lain : 1. Perencanaan waktu perawatan. Pelayanan perawatan pada masing-masing peralatan perlu diseimbangkan, tidak terlalu kurang dan tidak terlalu lebih. Perawatan yang terlalu kurang dapat mengakibatkan timbulnya kerusakan yang lebih awal, sedangkan terlalu banyak perawatan dapat menimbulkan pekerjaan yang tidak diperlukan sehingga terjadi pemborosan. Frekuensi pekerjaan perawatan dapat ditentukan berdasarkan : a. Menurut skala waktu kalender misalnya : mingguan, bulanan, kwartalan, tahunan dsb. b. Menurut waktu operasi : jam operasi, jumlah putaran operasi, jarak tempuh. Keberhasilan suatu kegiatan perawatan hanya dapat dievaluasi dari hasil yang telah dicapai, fakta-fakta ini merupakan keputusan yang diambil untuk tindakan selanjutnya. Informasi mengenai
  • 5. 5 data perawatan dimasukan dan disimpan pada kartu catatan historis. Pencatatan mengenai kejadian-kejadian dalam perawatan harus dibuat menurut kondisi atau bagian yang dirawat. Informasi yang dicatat pada kartu catatan historis adalah : a. Inspeksi, perbaikan, pelayanan dan penyetelan yang dilakukan. b. Kerusakan dan kegagalan, akibatnya, penyebabnya, tindakan perbaikan yang dilakukan. c. Pekerjaan yang dilakukan pada fasilitas, komponen-komponen yang diperbaiki atau diganti. d. Kondisi keausan, kebocoran, korosi dll e. Pengukuran-pengukuran yang dilakukan, clearance, hasil pengujian dan inspeksi f. Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk perawatan atau perbaikan yang dilakukan. 2. Inventarisasi. Inventarisasi adalah suatu daftar semua fasilitas yang ada dalam lab/bengkel yang bertujuan untuk memberi tanda pengenal bagi semua fasilitas tsb. Inventarisasi yang dibuat harus mengandung informasi yang jelas dan mudah di pahami dengan cepat, sehingga dapat membantu kelancaran perawatan. 3. Daftar Fasilitas. Daftar fasilitas adalah suatu catatan mengenai data-data teknik suatu peralatan/mesin. Daftar fasilitas ini bisa dipakai sebagai referensi untuk : a. Menetapkan spesifikasi yang asli, kinerja semula. b. Menetapkan batas yang direkomendasikan, pengepasan, toleransi. c. Membantu dalam pelayanan suku cadang dan cara pemasangannya yang benar. d. Menyediakan informasi yang diperlukan untuk rencana pemindahan, relokasi dsb. 4. Daftar Rencana Perawatan Daftar rencana perawatan adalah suatu rencana pekerjaan yang akan dilakukan berdasarkan luasnya kejadian. Untuk melakukan perawatan pada tiap peralatan, perlu adanya daftar rencana perawatan yang disusun menurut pekerjaan yang dibutuhkan seperti : inspeksi, pelumasan, penyetelan, penggantian komponen, overhaul dsb. Frekuensi perawatan ini perlu dipertimbangkan menurut efisiensi peralatan dalam fungsinya. Daftar rencana perawatan merupakan petunjuk pekerjaan meskipun tidak mutlak, tetapi setidaknya dapat membantu informasi awal untuk melakukan perawatan. 5. Spesifikasi Pekerjaan. Spesifikasi pekerjaan adalah suatu keterangan mengenai pekerjaan yang akan dilakukan. Untuk melakukan perawatan secara efektif, perlu ditentukan adanya keterangan pekerjaan yang harus
  • 6. 6 dilengkapi menurut kepentingannya. Pekerjaan-pekerjaan penting yang menunjang efektititas perawatan perlu ditentukan menurut spesifikasi pekerjaan yang jelas untuk petunjuk perawatan. Dengan adanya spesifikasi pekerjaan, maka penyelesaian tugas perawatan akan lebih mudah, terarah dan sesuai yang ditentukan. Setiap tugas yang dicatat dalam daftar rencana perawatan dapat dikelompokan secara khusus menurut jenis pekerjaannya. 2. Salah satu tugas pokok dalam mengelola bengkel/lab adalah membudayakan kebiasaan keselamatan kerja. Coba jelaskan bagaimana membudayakan keselamatan kerja tersebut bagi guru, teknisi dan siswa ? Jawaban 2. Membudayakan keselamatan kerja bagi guru, teknisi dan siswa yakni dengan cara melakukan sosialisasi yang intensif tentang pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam kegiatan praktikum di bengkel/lab. Untuk membudayakan kebiasaan keselamatan kerja diperlukan komitmen dan kepemimpinan (leadership). Komitmen untuk keselamatan akan muncul jika setiap individu (guru, teknisi, siswa) dengan jelas mengetahui dan memahami manfaat positif dari keselamatan tersebut. Mengetahui dan memahami manfaat keselamatan akan menciptakan keinginan kuat untuk meningkatkan budaya keselamatan dan selanjutnya individu (guru, teknisi dan siswa) akan menginvestasikan waktu secara serius ke manajemen dan program keselamatan yang efektif dan selalu komitmen untuk menjalankannya. Kepemimpinan/leadership juga erat kaitannya dengan budaya. Kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting dalam setiap program keselamatan yang dijalankan disekolah khususnya di bengkel/lab. Setiap hari pemimpin seperti kepala sekolah, kepala bengkel mempunyai kesempatan untuk berkomunikasi dan bertindak dengan cara yang menunjukan kepemimpinannya dalam keselamatan (safety leadership). Sayangnya, kesempatan tersebut sering tidak dimanfaatkan secara optimal karena mereka tidak menganggap hal tersebut sebagai peluang besar untuk membudayakan keselamatan dalam sekolah khususnya di bengkel/lab. Mereka sering tidak mengerti bahwa ekspresi sekecil dan sesederhanapun dalam kepemimpinan mereka dalam keselamatan dapat menghasilkan manfaat yang besar. Selain itu hendaknya pada setiap jobsheet yang akan dikerjakan oleh siswa, guru perlu menjelaskan secara detail bahaya-bahaya yang mungkin terjadi jika siswa tidak mematuhi aturan dan prinsip-prinsip dalam K3.
  • 7. 7 3. Rencanakan sebuah bengkel/lab yang sesuai dengan bidang anda sebagai pendidik di pendidikan kejuruan, dengan ketentuan teknis sbb : a) besar rombel 40; b) jumlah job sheet yang harus diselesaikan 8/semester; c) jenis dan keragaman mesin/alat mampu menampung jumlah rombel (1 siswa 1 alat/mesin); d) kelengkapan bengkel memenuhi kebutuhan siswa & guru; e) alasan logis dan gambar kerja dituntut kejelasannya. Jawaban 3. Perencanaan Lab Boga. Pada Jurusan Boga ada beberapa lab yang digunakan untuk praktikum siswa yakni lab boga bagian dapur pengolahan, dapur produksi, dapur patiseri dan restoran. Di dalam bekerja (praktek) setiap siswa akan selalu menggunakan sumber-sumber yang ada apakah sumber non manusia yang terdiri dari ruang, barang/benda, maupun sumber manusia itu sendiri yang terdiri dari waktu, tenaga, pengetahuan ketrampilan dan fasilitas masyarakat. Ketika pemakaian sumber tenaga dan waktu dapat dikurangi dengan jalan memperhatikan prinsip-prinsip kerja terutama yang menyangkut pemakaian tenaga jasmani, sehingga dapat bekerja secara efisien. Dan prinsip-prinsip ini penting dipelajari oleh setiap siswa dalam praktikum. Jadi prinsip itu mengandung pengertian dengan cara yang lebih baik, hasil yang dicapai dengan pengeluaran sumber-sumber yang ada dapat diperoleh hasil yang lebih baik pula. Jadi prinsip-prinsip manajemen kerja dapat mencegah penghamburan yang tidak perlu, dengan demikian siswa itu senantiasa dapat bekerja lebih baik dalam arti kata pemakaian sumber yang ada memberikan hasil sebanyak dan sebaik mungkin. Perencanaan yang dilakukan meliputi : 1. Mengidentifikasi material atau bahan dan peralatan yang akan digunakan. Bahan merupakan unsur yang paling dominan dan harus ada dalam pelaksanaan praktek makanan. Untuk menghasilkan makanan yang berkualitas baik, maka sangat penting untuk mengetahui dan mempelajari bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatannya. Demikian juga dengan peralatan, merupakan motor penggerak yang membuat bahan itu menjadi setengah jadi atau masak. Peralatan pengolahan memasak sangat tergantung dari kebutuhannya. Berdasarkan hal itu untuk praktek membutuhkan peralatan : persiapan, pengolahan dan penghidangan. 2. Menetapkan prosedur yaitu tentang tata cara pengerjakan secara kronologis. Pengertian ini mengandung maksud bahwa di dalam bekerja itu selain menggunakan anggota tubuh juga menggunakan pikiran dan perasaan. Contohnya bagaimana merencanakan dan melakukan pekerjaan supaya lebih mudah, lebih cepat dan lebih senang dikerjakan untuk
  • 8. 8 memperoleh hasilnya. Jadi setiap kerja mencakup suatu cara tertentu dalam melakukan tiap- tiap aktifitas, apapun tujuan dan maksud yang hendak dicapai oleh kerja itu. 3. Menetapkan langkah-langkah pelaksanaan yang lebih rinci serta penetapan waktu yang digunakan. a) Inventarisasi terhadap pekerjaan yang akan dilakukan selama bekerja. b) Tiap pekerjaan yang harus dilakukan itu ditukiskan waktu yang diperlukan (pola waktu). c) Jumlahkan pola-pola waktu itu seluruhnya dan bandingkan dengan waktu yang ada. d) Tentukan urutannya. Tujuan ini untuk mencegah terjadi kelelahan dalam pemakaian tenaga dan pemborosan waktu. Penggunaan waktu dan tenaga ini sangat dirasakan oleh setiap orang yang kadang-kadang merupakan hambatan untuk mencapai tujuan bagi orang yang tidak dapat mempergunakannya dengan baik, akan tetapi dapat memperlancar kea rah tujuan pekerjaan andaikata dapat mempergunakannya dengan baik. 4. Menetapkan jadwal praktek untuk setiap siswa. Dalam melaksanakan praktek setiap siswa harus memperhatikan prinsip-prinsip manajemen kerja yang sdh dipaparkan di awal tadi. Oleh karena itu perlu direncanakan sebuah jadwal praktikum yang baik. Pembuatan jadwal dengan mempertimbangkan jumlah siswa dalam setiap kelas, jumlah peralatan/fasilitas lab boga. Dengan demikian diharapkan setiap siswa dapat melakukan praktek dengan baik sehingga dapat tercapai kompetensi yang dirumuskan dan siswa memiliki ketrampilan yang matang. Dimisalkan besar rombel dalam satu kelas 40 siswa dengan jobsheet yang harus dikerjakan sebanyak 8 jobsheet untuk semester ganjil maka agar lebih efektif dan efisien dalam praktikum maka bisa dibagi dalam 2 kelompok dimana Kelompok I terdiri dari 20 siswa dan kelompok II terdiri dari 20 siswa. Ilustrasinya bisa dilihat pada tabel berikut ini. No Hari/Tanggal Kelompok Waktu Praktek JobSheet ke- 1. Senin/7 Juli 2015 I 08.00-10.15 1 2. Selasa/8 Juli 2015 II 08.00-10.15 1 3. Senin/14 Juli 2015 I 08.00-10.15 2 4. Selasa/15 Juli 2015 II 08.00-10.15 2 5. Senin/21 Juli 2015 I 08.00-10.15 3 6. Selasa/22 Juli 2015 II 08.00-10.15 3
  • 9. 9 7. Senin/28 Juli 2015 I 08.00-10.15 4 8. Selasa/29 Juli 2015 II 08.00-10.15 4 9. Senin/4 Agus 2015 I 08.00-10.15 5 10. Selasa/5 Agus 2015 II 08.00-10.15 5 11. Senin/11 Agus-15 I 08.00-10.15 6 12. Selasa/12 Agus-15 II 08.00-10.15 6 13. Senin/18 Agus-15 I 08.00-10.15 7 14. Selasa/19 Agus-15 II 08.00-10.15 7 15. Senin/25 Agus-15 I 08.00-10.15 8 16. Selasa/26 agus-15 II 08.00-10.15 8 Sehingga dengan jadwal tersebut diatas maka 8 jobsheet akan diselesaikan dalam waktu 8 untuk 2 kelompok praktek. 5. Mengatur tata letak alat-alat perlengkapan praktek. Benda-benda dan alat-alat perlengkapan hendaknya ditata dekat dengan praktikan. Lingkungan jarak untuk meletakkan alat itu sebaiknya merupakan setengah lingkaran yang dapat dicapai oleh kedua tangan. 6. TATA LETAK DAN ALUR KERJA (LAY OUT) Untuk menghindari pemborosan waktu, tenaga dan bahan-bahan, maka perlu dipikirkan bagaimana mengatur tata letak peralatan dapur agar dapat menciptakan satu alur
  • 10. 10 kerja yang baik tanpa membutuhkan tenaga ekstra dalam melaksanakan pekerjaannya. Bilamana alur kerja dan alat-alat dapur telah tertata dengan baik maka pada tahap selanjutnya dapat dibuat suatu peraturan atau kebijaksanaan-kebijaksanaan yang lebih tepat guna, sehingga dapat menghemat waktu, tenaga dan bahan-bahan. Perencanaan tata letak peralatan harus dipelajari terlebih dahulu secara seksama, tidak hanya menentukan dimana alat tersebut harus diletakkan tetapi perlu pula dipikirkan tentang ruang gerak dari pengolah yang akan mempergunakan alat-alat tersebut. Dari gambar di bawah ini diuraikan langkah-langkah memproduksi hidangan mulai dari penerimaan bahan sampai pembuangan sampah Gambar Langkah-langkah Memproduksi Makanan. Bentuk ruang dapur pengolahan disesuaikan dengan hidangan yang akan diproduksi, apakah hidangan lengkap atau beberapa hidangan saja, seperti masakan khas daerah dengan minuman air kelapa, nasi, gulai itik dan lainnya.Hal ini akan mempengaruhi bentuk dapurnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun dapur : a. Sebaiknya alokasi dapur tidak jauh dari tempat penyimpanan bahan makanan. b. Susunan dapur dimulai dari bagian persiapan, bagian pengolahan, kemudian bagian penyajian dan pada setiap bagian dihubungkan dengan pintu penghubung. c. Dapur dilengkapi dengan tempat pencucian dan penyiapan alat-alat dapur. Jalan di dapur sebaiknya tidak digunakan untuk jalan umum, maksudnya jalan/gang yang ada di dapur hanya digunakan untuk keperluan dapur saja. Disiapkan Barang Diterima Diporsikan Diolah Disantap Kotoran Dibuang Disimpan Disajikan Dicuci
  • 11. 11 d. Peletakan alat-alat masak yang permanen harus diperhitungkan efisiensinya, misalnya stream centre, range centre, bak cuci dan lain-lain. e. Harus tersedia pintu darurat dalam jumlah yang cukup, dan diperhitungkan kemungkinan diperluasnya dapur di masa yang akan datang. Gambar berikut ini memformulasikan tata letak sebuah restoran Gambar Gambar Dapur Restoran Keterangan : 1. Mesin pembuat es 2. Mixer 3. Meja Kerja 4. Pengiris 5. Meja kerja dan Bak cuci 6. Mesin cuci Pring 7. Bak cuci alat dapur 8. Lemari pemanas 9. Oven 10. Lemari es 11. Kompor 12. Pemanggang
  • 12. 12 13. Panic penggoreng 14. Meja untuk menyiapkan salad 15. Meja untuk menyiapkan hidangan ikan 16. Meja uap untuk pemanas hidangan 17. Oven 18. Griddle 19. Alat pengocok susu 20. Tempat es cream 21. Tempat susu 22. Tempat pemanas hidangan 23. Tempat minuman 24. Coffee um BEBERAPA BENTUK SUSUNAN DAN TIPE DAPUR BERDASARKAN KEPADA URUTAN KERJA. a.Dapur Tipe I ( Dapur Satu Dinding) Aa a b c Gambar Bentuk dapur Satu Dinding
  • 13. 13 Peralatan dapur ini disusun dalam garis lurus dan merapat ke dinding oleh karena itu disebut juga dengan dapur tipe I, atau dapur satu dinding (one-wall kitchen). Pada gambar diatas, bagian pertama (a) mulai dari kiri disusun peralatan kompor gas, kemudian (S) adalah bak cuci, mesin cuci piring (dishwasher) dan bagian ujung terletak lemari es (refrigerator = ref). Pada bagian atas dan bagian bawah dari susunan dapur ini terletak lemari cabinet tempat menyimpan alat-alat. Dari rancangan dapur ini terlihat bahwa pusat kerja (works area) terletak di tengah-tengah, (lihat tanda panah). Pada rancangan b), terdapat tambahan alat oven (o) dekat kompor gas dan alat lemari pendingin (freezer) dekat lemari es. Rancangan c), merupakan penyederhanaan dari desain a) dan b) dengan mengutamakan bak cuci (2 buah). Gambar tsb adalah rancangan menyeluruh dari ruang dapur. Dari gambar ini diperlihatkan bahwa pintu masuk (P) harus dekat dengan lemari pendingin (penyimpan) untuk memudahkan memasukkan barang/bahan. Dari rancangan ini juga terlihat penyatuan ruang dapur dengan ruang makan dan kegiatan ibu rumah tangga lainnya. Seperti menjahit (sewing), menonton tv (dekat meja makan), lemari kain (cl), penyimpan alat (storage = stg) mesin cuci (washing = w), mesin pengering (drying = d). Gambar : Rancangan Menyeluruh Dari Tipe Dapur Satu Dinding
  • 14. 14 Jadi dengan penyatuan ruang ini. Lengkaplah ruangan ini menjadi ruang pelayanan (servis room) bagi suatu rumah tangga. Oleh karena gas dan asap harus dikeluarkan dari ruangan, maka kompor harus dekat dengan jendela (j). Untuk mengeluarkan asap dibuat saluran keluar melalui jendela. Saluran itu berada di bawah cabinet di atas bagian memasak yang diteruskan ke jendela. Untuk penerangan alami jendela (j) ditempatkan pada pusat kerja dapur di depan bak cuci (s) dan mesin pencuci (dw). Pada ruangan ini diperlihatkan juga bahwa kegiatan ibu rumah tangga juga termasuk mengawasi anak-anak dengan menyiapkan ruang untuk anak-anak di dapur (children area) Gambar 7 : Foto Tipe Dapur Sejajar Dinding (Tipe I) b. Dapur Tipe Koridor (sejajar) Gambar denah dapur tipe sejajar
  • 15. 15 Dapur tipe ini dapat terjadi apabila pintu masuk ke dalam ruangan, terdapat pada sisi ruang yang terpendek, lebar antara meja bagian kiri dan kanan ini harus memperhitungkan area lalu lintas orang keluar masuk ruangan. Pada rancangan gambar di atas, diperlihatkan alur kerja dapur dalam bentuk segi tiga, untuk mempersiapkan, pengolahan, pemasakan, penyajian dan pencucian. Mulai dari titik (ref) atau lemari es adalah titik untuk mempersiapkan, mengolah dilakukan pada meja counter di antara lemari es dan bak cuci, kemudian memasak pada bagian lingkaran-lingkaran kecil (kompor), kemudian meja di sebelah kompor dapat dipakai sebagai tempat penyajian sementara sebelum dibawa ke meja makan (lihat gambar dibawah ini) Gambar Denah Dapur Tipe Sejajar Lengkap
  • 16. 16 c. Dapur Tipe L. Gambar Denah Dapur Tipe L Jika kita susun dua sisi yang berdekatan dalam ruang, dengan peralatan dapur maka terjadilah tipe L, Perletakan pintu pada dapur tipe L ini, terdapat pada ujung-ujung L atau pada bidang yang lain dari dapur L, perletakan lemari es tergantung dari perletakan pintu ini. Gambar Denah Dapur Tipe L Lengkap
  • 17. 17 Pada gambar rancangan di atas, terlihat: pola segi tiga”, menyimpan, megolah/mencuci, memasak. Bagian kompor dan meyimpan dirancang bertentangan, sedangkan bagian tengah selalu merupakan bagian mencuci (bak cuci atau mesin cuci). Alternatif lain dari rancangan ini adalah dengan penambahan peralatan seperti peralatan oven yang diletakkan pada bagian kompor (gambar tipe L). Atau penambahan bak cuci dan sebagainya. Pada gambar di atas, diperlihatkan ruang dapur tersebut secara utuh, karena pada ruang ini ditambahkan tempat untuk mencukur (barbecue), meja makan diletakkan dekat dengan jendela sebelah kiri, untuk penerangan alami. Pada rancangan ini susunan dapur tipe L, tersusun dari alur sebagai berikut : a) pintu, b) meja (desk), c) lemari es, d) mesin cuci piring (dw), e) bak cuci piring (s), f) kompor gas, g) oven, kemudian h) meja makan. d. Dapur Tipe U Gambar Denah Dapur Tipe U Lengkap Dapur tipe U terjadi apabila: salah satu sisi ruang yang terpanjang merupakan bukaan yang lebar. Dikehendaki meja dapur sebagai pembatas dengan ruang makan Memperkecil ruang dapur dari ruang yang terlalu besar.
  • 18. 18 Pada rancangan gambar di atas meja counter dibuat dekat kompor gas, untuk memudahkan penyajian snack. Bagian ruang sebelah kanan di pergunakan untuk kegiatan mencuci dan rekreasi (TV), seperti tempat meja kerja (desk) pengeringan pakaian (D) tempat mesin cuci (W), tempat pakaian (cloth). Ruang ini juga dilengkapi dengan ruang makan dan tempat memotong rambut (barbecue) atau semacam salon kecil, dan lemari penyimpan barang pecah belah (silver china). DAFTAR PUSTAKA 1. Ari Fadiati W.S. 1988. Pengelolaan Usaha Boga. Jakarta:P&K Dirjen Dikti. 2. Atisah Sipahelut, Petrusumadi.1991.Dasar-Dasar Desain.Jakarta:Depdikbud. 3. Garg, HP. Industrial Maintenance. S. Chand & Company Ltd, 1997. 4. Higgins, LR., PE. And LC. Morrow. Maintenance Engineering Handbook, 3 rd edition. Mc. GrawHill Book Company. 5. Maulana Syamsuri. K3 dan Budaya Keselamatan Kerja.Buletin Safety. 6. Supandi. Manajemen Perawatan Industri. Ganeca Exact Bandung.
  • 19. 19
  • 20. 20