SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Diskusi Ekonomi : Ekonomi Indonesia Tersandera BBM

Indonesian Economic
Review and Outlook (IERO)
No. 2/Tahun II/Juni 2013

Yogyakarta, 19 Juni 2013
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada
Outline

Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
2013
Perkembangan Ekonomi Terkini
Perkembangan Ekonomi Terkini

Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Gambar 1: Laju Pertumbuhan PDB Indonesia Atas Dasar Harga Konstan 2000
Menurut Lapangan USaha, Tahun 2005 – 2013 (YoY, dalam %)
Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2013 hanya mencapai 6,02%, tercatat paling rendah
dalam tiga tahun terakhir.

Sumber : BPS dan CEIC (2013)

 Pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2013 didorong oleh hampir semua sektor kecuali sektor Pertambangan dan
Penggalian yang tumbuh sebesar -0,43% (YoY).
 Sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi secara year on year pada kuartal I 2013 adalah sektor
Pengangkutan dan Komunikasi (9,98%), diikuti sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan (8,35%), dan
sektor Konstruksi (7,19%).
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Gambar 2: Laju Pertumbuhan PDB Indonesia Atas Dasar Harga Konstan 2000
Menurut Pengeluaran, Tahun 2005 – 2013 (YoY, dalam %)

Perlambatan PDB Kuartal I 2013 karena ada moderasi pada permintaan domestik dan
investasi di tengah pemulihan ekspor yang masih terbatas

Sumber : BPS dan CEIC (2013)

 Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2013 bersumber dari permintaan domestik yang
menurun dan ekspor yang lemah.
 Investasi cenderung melambat karena prospek permintaan domestik dan internasional yang lemah.
 Dengan melambatnya pertumbuhan investasi dan konsumsi, maka impor mengalami kontraksi
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Gambar 3: Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran
Indonesia, Februari 2005 – Februari 2013 (dalam %)

Kondisi ketenagakerjaan di Indonesia menunjukkan perbaikan dalam hal jumlah
angkatan kerja maupun penurunan tingkat pengangguran, meskipun jumlah
penduduk setengah menganggur meningkat.

Sumber : BPS dan CEIC

 Tingkat partisipasi angkata kerja pada Februari 2013 sebesar 69,2 % menurun tipis dibanding
Februari 2012 sebesar 69,66%.
 Dibandingkan dengan Agustus 2012 masih cenderung naik karena pada periode itu tingkat
partisipasi angkatan kerja tercatat sebesar 67,88%.
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Tabel 1 : Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan
Pekerjaan Utama, Tahun 2011 – 2013* (dalam juta orang)
Hinggal Februari 2013, penyerapan tenaga kerja terbesar masih dikontribusikan
oleh sektor Pertanian, Perdagangan, Jasa Kemasyarakatan, dan sektor Industri .
Lapangan Pekerjaan Utama
Pertanian
Industri
Konstruksi
Perdagangan
Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi
Keuangan
Jasa Kemasyarakatan
Lainnya
TOTAL

2011
2012
2013
Febuari Agustus Febuari Agustus Febuari
42,48
39,33
41,20
38,88
39,96
13,70
14,54
14,21
15,37
14,78
5,59
6,34
6,10
6,79
6,89
23,24
23,40
24,02
23,16
24,81
5,58
5,08
5,20
5,00
5,23
2,06
2,63
2,78
2,66
3,01
17,02
16,65
17,37
17,10
17,53
1,61
1,70
1,92
1,85
1,81
111,28 109,67 112,80 110,81 114,02

Sumber : Berita Statistik BPS No 35/05/Th.XVI, 6 Mei 2013

Dilihat dari struktur lapangan pekerjaan hingga Februari 2013 belum ada perubahan yang
signifikan, penyerapan tenaga kerja terbesar masih dikontribusikan dari sektor Pertanian,
Perdagangan, Jasa Kemasyarakatan, dan sektor Industri .

Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Tabel 2 : Perkembangan Kemiskinan di Indonesia, Tahun 2004 – 2012

Jumlah penduduk miskin di Indonesia telah menurun selama 5 tahun terakhir.
Namun, kenaikan harga BBM bersubsidi dkhawatirkan akan menyebabkan jumlah
penduduk miskin kembali “meroket”.
Penduduk Miskin di Indonesia
Tahun
Feb – 04
Feb – 05
Mar – 06
Mar – 07
Mar – 08
Mar – 09
Mar – 10
Mar – 11
Sep – 11
Mar – 12
Sep-12

(dalam juta orang)
36,1
35,1
39,3
37,17
34,96
32,53
31,02
30,02
29,89
29,13
28,59

(dalam %)
16,66
15,97
17,75
16,58
15,42
14,15
13,33
12,49
12,36
11,96
11,66

Sumber : Berita Statistik BPS No 06/01/Th.XVI, 2 Januari 2013

 Periode Maret 2012 – September 2012, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan dan
pedesaan sama-sama mengalami penurunan, masing-masing tercatat sebesar 0,14 juta orang
(0,18%) dan 0,40 juta orang (0,42%)
 Jika jumlah pengangguran dan penduduk miskin turun, pendapatan per kapita Indonesia
mengalami peningkatan dari USD 3.004,9 di tahun 2010 menjadi USD 3.596,27 di tahun 2012
(CEIC, 2013).
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Gambar 4 : Jumlah Uang Beredar, Tahun 2009 – 2013* (dalam IDR Triliun)
Pada April 2013 M1 meningkat 16% dan M2 naik 15% dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya
IDR TRILYUN

M1

M2

4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0

Sumber : Bank Indonesia dan CEIC (2013)

 Bank sentral mencatat adanya peningkatan dalam jumlah uang beredar M1 dan M2 menjadi IDR
836,51 triliun dan IDR 3.364,12 triliun pada April 2013, atau meningkat masing-masing sebesar
16% untuk M1 dan 15% untuk M2, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun
sebelumnya.
 Semakin banyak jumlah uang yang beredar maka nilai tukar Rupiah cenderung akan melemah
dan harga-harga akan meningkat
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Gambar 5: Tingkat Inflasi, Tahun 2009 – 2013* (dalam %, YoY)

Indonesia mencatat perlambatan inflasi tahunan setelah pemerintah melonggarkan
batasan impor untuk beberapa produk pertanian.
(%)

UMUM

INTI

HARGA DIATUR PEMERINTAH

BERGEJOLAK

20

15

10

5

0

-5

-10

Sumber : BPS dan CEIC (2013)

 Inflasi inti dan bergejolak secara year on year pada Mei 2013 mengalami perlambatan masingmasing tercatat sebesar 3,99% dan 12,06% dibandingkan dengan posisinya pada bulan April 2013
yang mencapai 4,12% untuk inflasi inti serta 12,06% untuk bergejolak.
 Jika dibandingkan dengan April 2013, inflasi umum pada Mei 2013 menunjukkan adanya deflasi,
tercatat sebesar 0,03%.
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Gambar 6: Tingkat Inflasi Tahun 2009 - 2013* Menurut Kelompok Pengeluaran
(MoM, dalam %)
Deflasi yang terjadi pada bulan Mei 2013 karena adanya penurunan harga pada
kelompok bahan makanan dan sandang
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU
(%)

BAHAN MAKANAN

PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR

SANDANG

KESEHATAN

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA

TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN

6

5

4

3

2

1

0

-1

-2

-3

Sumber : BPS dan CEIC (2013)

 Meskipun saat ini laju inflasi mengalami penurunan, dampak dari kenaikan harga BBM harus
diwaspadai jika jadi dinaikkan.
 Sebagaimana diprediksi Bank Indonesia, laju inflasi akan bergerak menjadi 7,76% jika BBM
bersubsidi jadi naik
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Gambar 7: Perkembangan BI Rate, Suku Bunga SBI, Deposito, dan
Penjaminan, Tahun 2009 - 2013* (dalam % )

Mengikuti pergerakan BI rate, bunga penjaminan simpanan LPS juga naik sebagai
respon peningkatan ekspektasi inflasi dan memelihara kestabilan makroekonomi dan
sistem keuangan.
(%)

Time Deposit Nominal 1 Bulan

Tingkat Bunga Penjaminan 3 Bulan

BI Rate

SBI 9 Bulan

8

7

6

5

4

3

2

1

0

Sumber : Bank Indonesia dan CEIC (2013)

Seiring keputusan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan BI rate sebesar 25 basis poin, Lembaga
Penjaminan Simpanan (LPS) memutuskan ikut menaikkan tingat bunga penjaminan sebesar 25 bps
untuk periode 15 Juni 2013 hingga 14 September 2013.
Tingkat bunga penjaminan untuk denominasi rupiah naik menjadi 5,75%.
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Gambar 8 : Cadangan Devisa Indonesia Tahun 2009 - 2013* (dalam USD
Miliar)

Peningkatan cadangan devisa hingga April 2013 ditopang oleh penerbitan obligasi
valuta asing oleh pemerintah

Sumber : Bank Indonesia dan CEIC (2013)

Cadangan devisa Indonesia kembali menguat mencapai posisi USD 107,27 miliar pada April 2013,
naik dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya tercatat sebesar USD 104,80 miliar.
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Gambar 9 : Nilai Tukar dan Harga Saham, Tahun 2009 - 2013*

Ketidakpastian kenaikan harga BBM subsidi menjadi salah satu penyebab
melemahnya nilai tukar Rupiah
IDX

IDX

IDR per USD (RHS)

6000

14000

12000

5000

10000
4000
8000
3000
6000
2000
4000
1000

2000

0

0

Sumber : Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesia dan CEIC (2013)

 Pergerakan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh faktor domestik dan eksternal.
 Dari sisi eksternal, tekanan terhadap rupiah berasal dari ketidakpastian kondisi ekonomi negara
maju serta revisi pertumbuhan ekonomi dunia yang dilakukan IMF pada April 2013.
 Dari sisi domestik, sentimen negatif berasal dari meningkatnya harga pada Maret 2013 akibat
tersendatnya pasokan bahan pangan dan ketidakpastian kebijakan BBM bersubsidi.
 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di bulan Mei 2013 menunjukkan penguatan
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Perkembangan Fiskal
Perkembangan Fiskal
dan Utang Negara
dan Utang Negara

Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Tabel 3 : RAPBN-P 2013

Rencana kenaikan harga BBM menyebabkan peningkatan asumsi inflasi dalam
RAPBN-P
INDIKATOR

APBN 2013

RAPBN-P 2013

Pertumbuhan Ekonomi (%)

6,8

6,3

Inflasi (%, YoY)

4,9

7,2

Nilai Tukar Rupiah (IDR/USD)

9.3

9.6

5

5

Harga Minya Mentah Indonesia (USD/barel)

100

108

Lifting Minyak (ribu barel per hari)

900

840

Lifting Gas (ribu barel per hari setara minyak)

1.36

1.24

SPN 3 Bulan (%)

Sumber: Kementrian Keuangan (2013)

Terdapat perubahan asumsi ekonomi makro yang diajukan dalam RAPBN-P 2013, pertumbuhan
ekonomi turun dari 6,8% menjadi 6,3% yang disebabkan oleh kondisi ekonomi global yang belum
membaik.
Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) meningkatkan asumsi inflasi dari 4,9%
menjadi 7,2%.
Indonesia Crude Price (ICP) meningkat dari USD 100 menjadi USD 108, lifting minyak dari 900
ribu barel per hari menjadi 840 ribu barel per hari, dan lifting gas dari 1,36 juta barel menjadi 1,24
juta barel per hari.
Pada APBN 2013, total anggaran yang dialokasikan untuk subsidi BBM sebesar IDR 193,8 triliun.
Alokasi dana untuk subsidi BBM dinilai sudah terlalu besar dan mengancam keberlanjutan fiskal.
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Gambar 10 : Komposisi Belanja Pemerintah Pusat
Porsi subsidi energi naik dalam RAPBNP 2013

Sumber: Kementrian Keuangan (2013)

•
•

Alokasi dana untuk subsidi BBM dinilai sudah terlalu besar dan mengancam
keberlanjutan fiskal.
Terkait dengan wacana kenaikan harga BBM, pemerintah mengajukan skema
kompensasi bagi rakyat miskin, skema baru ini diberi nama Bantuan Langsung
Sementara Masyarakat (BLSM).
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Tabel 4: Penerimaan Pajak dalam Negeri Periode 1 Januari hingga 30 April
Tahun 2013 (dalam IDR Miliar)
Penghasilan pajak dalam negeri meningkat sebesar 9,04% pada periode 1 Januari
hingga
30 April 2013 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012.
 

 

Jenis Pajak

APBN 2013

PPh Non Migas
PPh Migas
PPN dan PPnBM
PBB

Realisasi Januari – April
2013

2012

Pertumbuhan (%) % thd APBN 2013

513.508,98 142.971,73 139.976,17
71.381,45

 

2,14

27,84

17.715,94

14.387,01

23,14

24,82

423.708,25 106.642,75

90.268,58

18,14

25,17

27.343,81

Pajak Lainnya
Jumlah

443,37

1.081,29

-59

1.62

6.342,74

1.552,21

1.279,12

21,35

24,47

1.042.285,22 269.325,99 246.992,16

9,04

25,84

Sumber: Kementrian Keuangan (2013)





Penerimaan pajak pada tahun 2013 diperkirakan mengalami penurunan dari IDR 1.193 triliun
sebagaimana ditetapkan dalam APBN 2013 menjadi IDR 1.139,3 triliun dalam RAPBN-P
2013.
Potensi penerimaan negara yang berkurang disertai dengan kuota subsidi BBM yang melebar
perlu diwaspadai
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Tabel 5: Defisit Anggaran dalam APBN dan RAPBN-P 2013 (dalam IDR
Miliar)
Defisit anggaran diperkirakan meningkat menjadi 2,48% terhadap PDB
URAIAN

APBN 2013

RAPBN-P 2013

(153.338,0)

(233.705,0)

(1,65)

(2,48)

172.792,1

250.574,8

Perbankan dalam negeri

14.306,6

34.556,6

Non perbankan dalam negeri

158.485,5

216.018,2

(19.454,2)

(16.869,8)

Penarikan Pinjaman LN (bruto)

45.919,1

49.039,8

Penerusan Pinjaman (SLA)

(6.968,3)

(6.699,8)

Pembayaran Cicilan Pokok Utang LN

(58.405,0)

(59.209,8)

SURPLUS DEFISIT ANGGARAN
% Defisit terhadap PDB
PEMBIAYAAN DALAM NEGERI

PEMBIAYAAN LUAR NEGERI (neto)

Sumber: Kementrian Keuangan (2013)





Dalam Nota Keuangan dan RAPBN-P 2013, perkiraan penurunan pendapatan negara
diperkirakan sebesar IDR 41.347,7 miliar (2,7%).
Defisit anggaran semakin memburuk karena disertai dengan peningkatan belanja negara
sebesar IDR 39.019,3 miliar (2,3%).
Pembiayaan luar negeri neto akan turun IDR 2.584,3 miliar, dari defisit IDR 19.454,2 miliar
menjadi defisit IDR 16.869,8 miliar, hal ini disebabkan peningkatan penarikan pinjaman luar
negeri yang lebih besar dibanding kenaikan penerusan pinjaman dan pembayaran cicilan
pokok utang.
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Gambar 11 : Komposisi Surat Berharga Negara

Obligasi negara dengan tingkat bunga tetap masih mendominasi penerbitan SBN
Indonesia
IDR Triliun
900

Surat Utang Negara (SUN)
ON : Tanpa Kupon

Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
ON : Tingkat Bunga Tetap

Obligasi Negara (ON)
ON : Tingkat Bunga Mengambang

800
700
600
500
400
300
200
100
0

Sumber: Bank Indonesia, Kementerian Keuangan dan CEIC (2013)






Total Surat Berharga Negara (SBN) outstanding yang dapat diperdagangkan per 31 Mei 2013
mencapai IDR 1.191,22 triliun meningkat sebesar IDR 124.92 triliun dibandingkan dengan
SBN outstanding per 30 April 2013 yang tercatat sebesar IDR 1.066,30 triliun.
Komposisi SBN outstanding periode Mei 2013 paling besar adalah obligasi negara dengan
tingkat bunga tetap, tercatat sebesar IDR 672,39 triliun.
Surat Perbendaharaan Negara (SPN/Treasury Bill) pada Mei 2013 tercatat sebesar IDR 22,47
triliun menunjukkan peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat mencapai IDR
21,02 triliun.
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Gambar 12 : Kepemilikan Asing atas Surat Berharga
Total kepemilikan asing atas surat berharga meningkat.
IDR Triliun

Kepemilikan Asing Atas SBI
Kepemilikan Asing Atas Ekuitas Saham

Kepemilikan Asing Atas Surat Berharga Negara
Total Kepemilikan Asing

2500

2000

1500

1000

500

0

Sumber: Bank Indonesia, Kementerian Keuangan dan CEIC (2013)






Total kepemilikan asing di SBN pada Januari 2013 tercatat sebesar IDR 273,2 triliun, naik
menjadi IDR 302,94 triliun di bulan Mei 2013, dibandingkan dengan Mei 2012, total
kepemilikan asing untuk SBN meningkat sebesar IDR 78,44 triliun pada Mei 2013.
Terkait kepemilikan asing atas SBI, pada Mei 2013 nilai kepemilikannya mencapai IDR 1.02
triliun, menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat mencapai IDR 1.65 triliun.
Jika dibandingkan dengan keadaan pada Mei 2012, kepemilikan asing atas SBI pada Mei
2013 tercatat turun sebesar IDR 0,63 triliun. Hal ini nampaknya masih dipengaruhi oleh 6
months holding period yang telah diterapkan oleh Bank Sentral sejak 13 Mei 2011.
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Internasional
Internasional

Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Gambar 13: Neraca Perdagangan Indonesia, Januari 2008 - April 2013
Neraca perdagangan Indonesia kembali defisit.

Sumber: Badan Pusat Statistik dan CEIC (2013)

• Dibandingkan periode Maret 2013, kinerja neraca perdagangan Indonesia mengalami penurunan
pada April 2013. Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya nilai impor sebesar 9,6%.
•Dibandingkan dengan April 2012, neraca perdagangan Indonesia memburuk pada April 2013, hal
ini disebabkan oleh penurunan ekspor sebesar 9,1%, yang ditopang oleh penurunan ekspor migas
sebesar 32,9% dan ekspor non migas sebesar 2,4%.
•Secara keseluruhan kinerja neraca perdagangan pada periode Januari - April 2013 mengalami
penurunan dibandingkan periode Januari - April 2012. Penurunan neraca perdagangan masih
disebabkan oleh menurunnya nilai ekspor pada periode yang sama tahun 2013.
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Gambar 14: Neraca Perdagangan Migas Indonesia, Januari 2008 – April 2013
Defisit neraca perdagangan migas masih terus berlangsung.

Sumber: Badan Pusat Statistik dan CEIC

 Dibandingkan dengan periode Maret 2013, kinerja neraca perdagangan migas pada April 2013
terus mengalami penurunan.
Penurunan juga terjadi pada harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia yang menurun dari
USD 107,42 per barel pada Maret 2013 menjadi USD 104,19 per barel pada April 2013
Secara keseluruhan, terjadi peningkatan defisit neraca perdagangan migas dari USD 1,1 miliar pada
periode Januari-April 2012 menjadi USD 4,6 miliar pada periode Januari-April 2013. Peningkatan
defisit neraca perdagangan migas ini ditopang oleh meningkatnya impor migas sebesar 3,2% dan
menurunnya ekspor migas sebesar 22,2%.
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Gambar 15: Neraca Perdagangan Non-Migas Indonesia, Januari 2008 – April
2013
Kinerja neraca perdagangan non migas kembali memburuk

Sumber: Badan Pusat Statistik dan CEIC (2013)

•Neraca perdagangan non migas tercatat defisit USD 0,41 miliar pada April 2013, memburuk
setelah sebelumnya surplus USD 1,1 miliar pada Maret 2013.
•Dibandingkan April tahun sebelumnya, maka defisit neraca perdagangan non migas meningkat
dari USD 0,2 miliar pada April 2012 menjadi USD 0,4 miliar pada April 2013.
•Secara keseluruhan, kinerja neraca perdagangan non migas pada April 2013 mengalami penurunan
dibandingkan kinerja neraca perdagangan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan surplus
tersebut didukung oleh penurunan ekspor non migas sebesar 3% dibandingkan nilai ekspor pada
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Januari-April 2012.
Gambar 16: Transaksi Berjalan Indonesia, 2006:Q1 – 2013:Q1
Defisit transaksi berjalan kembali menurun

Sumber: Bank Indonesia dan CEIC (2013)

• Defisit transaksi berjalan Indonesia tercatat USD 5,3 miliar pada kuartal I-2013, turun dibandingkan
defisit transaksi berjalan pada kuartal IV 2012 yaitu USD 7,6 miliar.
•Menurunnya defisit transaksi berjalan ini disebabkan oleh meningkatnya surplus neraca perdagangan
barang dari USD 0,8 miliar pada kuartal IV 2012 menjadi USD 1,6 miliar pada kuartal I 2013.
• Jika dibandingkan dengan kuartal I 2012, maka kinerja transaksi berjalan dinilai memburuk pada
kuartal I 2013.
•Meningkatnya defisit transaksi berjalan pada kuartal I-2013 ditopang oleh penurunan surplus neraca
perdagangan barang sebesar 57% (YoY) dan meningkatnya defisit neraca perdagangan jasa sebesar
11,5% (YoY).
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Gambar 17: Transaksi Modal dan Finansial, 2006:Q1 – 2013:Q1

Transaksi Modal dan Finansial yang semula surplus menurun drastis menjadi deficit

Sumber: Bank Indonesia dan CEIC (2013)

• Transaksi modal dan finansial tercatat turun tajam menjadi defisit USD 1,4 miliar pada kuartal I
2013 setelah sebelumnya mengalami surplus USD 11,9 miliar pada kuartal IV 2012.
• Memburuknya kinerja neraca modal dan finansial disebabkan oleh menurunnya kinerja investasi
lainnya dari surplus USD 7,2 miliar pada kuartal IV 2012 menjadi defisit USD 7,7 miliar pada kuartal
I 2013, sebagai dampak dari kenaikan simpanan perbankan domestik di luar negeri.
• Dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya, kinerja transaksi modal dan finansial
pada kuartal I 2013 juga memburuk. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya defisit investasi lainnya
dari defisit USD 2 miliar pada kuartal I 2012 menjadi defisit USD 7,7 miliar pada kuartal I 2013.
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Gambar 18: Neraca Pembayaran Indonesia, 2006:Q1 – 2013:Q1
Neraca pembayaran yang surplus mulai defisit lagi

Sumber: Bank Indonesia dan CEIC (2013)

• Kinerja neraca pembayaran Indonesia tercatat mengalami defisit USD 6,6 miliar pada kuartal I
2013 setelah sebelumnya surplus USD 3,2 pada kuartal IV 2012.
•Memburuknya kinerja neraca pembayaran pada kuartal I 2013 disebabkan oleh memburuknya
kinerja transaksi modal dan finansial.
•Dibandingkan dengan kuartal I 2012, kinerja neraca pembayaran pada kuartal I 2013 dinilai
memburuk. Memburuknya kinerja neraca pembayaran disebabkan oleh memburuknya kinerja
transaksi berjalan dari defisit USD 3,1 miliar pada kuartal I 2012 menjadi defisit USD 5,3 miliar
pada kuartal I 2013, serta memburuknya kinerja transaksi modal dan finansial dari surplus USD 2,1
miliar menjadi defisit USD 1,4 miliar pada kuartal I 2013.
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
GAMA Leading Economic Indicator
GAMA Leading Economic Indicator

Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Gambar 19 : GAMA Leading Economic Indicator

 GAMA LEI sebelumnya telah berhasil memprediksi perlambatan ekonomi Indonesia sebanyak 2 kali,
yaitu pada kuartal IV tahun 2012 dan kuartal I 2013 yang masing-masing year-on-year sebesar
6,11% dan 6,01%
 Pada saat krisis ekonomi global 2008, sinyalemen dari titik balik LEI pada kuartal IV 2007 ini
mampu memprediksi adanya penurunan kinerja perekonomian Indonesia pada kuartal I 2008.
 Saat ini prediksi GAMA LEI masih menunjukkan sinyal perlambatan perekonomian Indonesia pada
kuartal II tahun 2013
 Perlambatan perekonomian Indonesia di tahun 2013 secara umum dipengaruhi oleh ketidakpastian
ekonomi global dan harga BBM serta adanya pengaruh kebijakan pemerintah dalam menghadapi
tahun politik.
Proyeksi Indikator Ekonomi
Proyeksi Indikator Ekonomi
Makro
Makro

Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
•

Perkiraan pertumbuhan PDB riil YoY secara
umum masih tidak menunjukan optimisme.
Untuk periode kuartal II dan III tahun 2013
pertumbuhan PDB riil diperkirakan sebesar
masing-masing 6,02% ± 0,2% dan 6,05% ±
0,2%. Perkiraan pertumbuhan PDB dengan
melihat
perkembangan
perekonomian
Indonesia terbaru pada tahun 2013 dan 2014
masing-masing diprediksi sebesar 6,13% ±
0,22% dan 6,19% ± 0,21%.

•

Inflasi untuk periode kuartal II dan III di tahun
2013 diperkirakan masing-masing sebesar
5,93% dan 6,12%. Sedangkan, inflasi tahun
2013 diprediksi mencapai 5,71% dan 5,66%
pada tahun 2014.

•

Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika
untuk kuartal II 2013 diprediksi mencapai IDR
9.837 per USD, sedangkan pada kuartal III 2013
diprediksi berada pada kisaran IDR 9.834 per
USD. Sedangkan, nilai tukar Rupiah terhadap
dolar Amerika untuk tahun 2013 diperkirakan
berada dalam kisaran IDR 9.818 per USD dan
IDR 9.831 per USD pada tahun 2014.

Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Economic Outlook
Economic Outlook

Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Economic Outlook
•
•

•

•
•

•

•

Ekonomi Indonesia pada kuartal II 2013 menghadapi banyak ujian baik yang berasal dari
dalam negeri ataupun luar negeri yang meningkatkan instabilitas ekonomi makro.
Aroma pertempuran politik menghangat dalam pengambilan kebijakan ekonomi sehingga
pemerintah maju mundur dalam memutuskan penurunan subsidi BBM sampai pertengahan
Juni 2013, menimbulkan banyak ketidak pastian dalam perekonomian, menyandera ekonomi
Indonesia.
Menghangatnya ekonomi politik domestik ditengah kondisi ekonomi global yang menghadapi
ketidak pastian tentang kelanjutan kebijakan moneter longgar dari bank sentral AS ataupun
Jepang, serta ketidak pastian ekonomi Eropa telah memberikan dampak yang negatip pada
ekonomi Indonesia.
Ditengah-tengah ketidak pastian ekonomi domestik dan global, GAMA Leading Economic
Indicator masih mempredik penurunan laju pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek ini.
Proyeksi indikator ekonomi utama hasil konsesus akademisi di Fakultas Ekonomika dan
Bisnis UGM selaras dengan GAMA LEI mempredik memburuknya ekonomi Indonesia,
dimana instabilitas ekonomi meningkat dan laju pertumbuhan ekonomi menurun.
Oleh karena itu pemerintah diharapkan segera mengambil keputusan terkait dengan harga
BBM bersubsidi, agar segera bisa menghentikan ketidak pastian yang telah menimbulkan
berbagai spekulasi yang membawa dampak negatip pada perekonomian.
Selain itu otoritas ekonomi serta semua otoritas yang terkait diharapkan lebih fokus dalam
menjaga stabilitas ekonomi makro dalam jangka pendek ini, jangan sampai suasana politik
yang mulai gaduh merembet ke ekonomi yang berpotensi menimbulkan instabilitas ekonomi
makro dan pemburukan ekonomi.
Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
Macroeconomic Dashboard Team
Macroeconomic Dashboard Team
Indonesian Economic Review and Outlook (IERO)
Indonesian Economic Review and Outlook (IERO)

MACROECONOMIC DASHBOARD
FAKULTAS EKONOMIKA dan BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Pertamina Tower Building 4th fl. Room 4.1
Jl. Humaniora No. 1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281
Phone: +62 274 548 517 ext 373
Email: iero@macroeconomicdashboard.com
Website: www.macroeconomicdashboard.com

Macroeconomic Dashboard | FEB UGM

More Related Content

What's hot

Ulasan Ekonomi Indonesia Tahun 2013
Ulasan Ekonomi Indonesia Tahun 2013Ulasan Ekonomi Indonesia Tahun 2013
Ulasan Ekonomi Indonesia Tahun 2013Eko Wahyu H
 
kajian pkem sumatera selatan
kajian pkem sumatera selatankajian pkem sumatera selatan
kajian pkem sumatera selatananthonyck Wallz
 
Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)
Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)
Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)Nur Hasan Murtiaji
 
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020Abdul Hadi Ilman
 
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanik
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanikKrisis global dan kenaikan harga pangan umi hanik
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanikUmi Hanik
 
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakarta
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakartaPertumbuhan ekonomi kota yogyakarta
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakartaanis kusuma
 
Groedu outlook perekonomian indonesia 2019
Groedu   outlook perekonomian indonesia 2019Groedu   outlook perekonomian indonesia 2019
Groedu outlook perekonomian indonesia 2019Frans Royan
 
Perkembangan ekonomi makro aceh
Perkembangan ekonomi makro acehPerkembangan ekonomi makro aceh
Perkembangan ekonomi makro acehPT.Citra Mulia
 
Tugas belajar II
Tugas belajar IITugas belajar II
Tugas belajar IIfafa_zulfa
 
Keadaan ketenagakerjaan jawa timur februari 2020 provided by bps
Keadaan ketenagakerjaan jawa timur februari 2020 provided by bpsKeadaan ketenagakerjaan jawa timur februari 2020 provided by bps
Keadaan ketenagakerjaan jawa timur februari 2020 provided by bpsNur Hasan Murtiaji
 
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesia
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesiaAnalisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesia
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesiaSuaditya Dika
 
Pertumbuhan ekonomi idonesia
Pertumbuhan ekonomi idonesiaPertumbuhan ekonomi idonesia
Pertumbuhan ekonomi idonesiaHaidar Bashofi
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Tony Hidayat
 

What's hot (18)

Ulasan Ekonomi Indonesia Tahun 2013
Ulasan Ekonomi Indonesia Tahun 2013Ulasan Ekonomi Indonesia Tahun 2013
Ulasan Ekonomi Indonesia Tahun 2013
 
kajian pkem sumatera selatan
kajian pkem sumatera selatankajian pkem sumatera selatan
kajian pkem sumatera selatan
 
Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)
Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)
Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)
 
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
 
Tek 0910
Tek 0910Tek 0910
Tek 0910
 
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanik
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanikKrisis global dan kenaikan harga pangan umi hanik
Krisis global dan kenaikan harga pangan umi hanik
 
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakarta
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakartaPertumbuhan ekonomi kota yogyakarta
Pertumbuhan ekonomi kota yogyakarta
 
Sektoral Perekonomian Indonesia
Sektoral Perekonomian Indonesia Sektoral Perekonomian Indonesia
Sektoral Perekonomian Indonesia
 
Groedu outlook perekonomian indonesia 2019
Groedu   outlook perekonomian indonesia 2019Groedu   outlook perekonomian indonesia 2019
Groedu outlook perekonomian indonesia 2019
 
Final informasi apbn 2018
Final informasi apbn 2018 Final informasi apbn 2018
Final informasi apbn 2018
 
Perkembangan ekonomi makro aceh
Perkembangan ekonomi makro acehPerkembangan ekonomi makro aceh
Perkembangan ekonomi makro aceh
 
Tugas belajar II
Tugas belajar IITugas belajar II
Tugas belajar II
 
Kuliah umum bkf
Kuliah umum bkfKuliah umum bkf
Kuliah umum bkf
 
Outlook-Ekonomi-2017
Outlook-Ekonomi-2017Outlook-Ekonomi-2017
Outlook-Ekonomi-2017
 
Keadaan ketenagakerjaan jawa timur februari 2020 provided by bps
Keadaan ketenagakerjaan jawa timur februari 2020 provided by bpsKeadaan ketenagakerjaan jawa timur februari 2020 provided by bps
Keadaan ketenagakerjaan jawa timur februari 2020 provided by bps
 
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesia
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesiaAnalisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesia
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesia
 
Pertumbuhan ekonomi idonesia
Pertumbuhan ekonomi idonesiaPertumbuhan ekonomi idonesia
Pertumbuhan ekonomi idonesia
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
 

Similar to Indonesia Economic Review

Ppt iero desember 2012 launching
Ppt iero desember 2012 launchingPpt iero desember 2012 launching
Ppt iero desember 2012 launchingRosa Kristiadi
 
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014Rosa Kristiadi
 
Materi APKINDO - Seminar PEI 2023.pdf
Materi APKINDO  - Seminar PEI 2023.pdfMateri APKINDO  - Seminar PEI 2023.pdf
Materi APKINDO - Seminar PEI 2023.pdfryanavino
 
TINJAUAN DAN OUTLOOK PEREKONOMIAN LAMPUNG (BI)
TINJAUAN DAN OUTLOOK PEREKONOMIAN LAMPUNG (BI)TINJAUAN DAN OUTLOOK PEREKONOMIAN LAMPUNG (BI)
TINJAUAN DAN OUTLOOK PEREKONOMIAN LAMPUNG (BI)BappedaLampungUtara
 
admin,+b-2-jurnal+Riza.pdf
admin,+b-2-jurnal+Riza.pdfadmin,+b-2-jurnal+Riza.pdf
admin,+b-2-jurnal+Riza.pdfSUPRAHARDIANTO
 
Analisis pertumbuhan ekonomi pulau jawa.pptx
Analisis pertumbuhan ekonomi pulau jawa.pptxAnalisis pertumbuhan ekonomi pulau jawa.pptx
Analisis pertumbuhan ekonomi pulau jawa.pptxDedySetiawan94
 
Analisispertumbuhanekonomiinvestasiinflasidiindonesia 131228063714-phpapp01
Analisispertumbuhanekonomiinvestasiinflasidiindonesia 131228063714-phpapp01Analisispertumbuhanekonomiinvestasiinflasidiindonesia 131228063714-phpapp01
Analisispertumbuhanekonomiinvestasiinflasidiindonesia 131228063714-phpapp01Andi Alimuddin Rauf
 
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative Destruction
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative DestructionSinergi kebijakan MP3EI dengan Creative Destruction
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative DestructionTri Cahyono
 
KELOMPOK STATISTIK.pptx
KELOMPOK STATISTIK.pptxKELOMPOK STATISTIK.pptx
KELOMPOK STATISTIK.pptxMNMMahmuddin
 
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docxSKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docxMustani98
 
Analisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modal
Analisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modalAnalisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modal
Analisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modalAlfon Erwin
 
Materi Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdf
Materi Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdfMateri Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdf
Materi Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdfDediHaryono5
 
145-156+Agustinus+Maitulung.pdf
145-156+Agustinus+Maitulung.pdf145-156+Agustinus+Maitulung.pdf
145-156+Agustinus+Maitulung.pdfAgusRedi1
 
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummitPaparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummitKurniawan Saputra
 
materiBrsInd-20220805094500.pdf
materiBrsInd-20220805094500.pdfmateriBrsInd-20220805094500.pdf
materiBrsInd-20220805094500.pdfMMDarmajaya
 
Indonesia economic outlook 2018
Indonesia economic outlook 2018Indonesia economic outlook 2018
Indonesia economic outlook 2018Bambang Muliyadi
 

Similar to Indonesia Economic Review (20)

Ppt iero desember 2012 launching
Ppt iero desember 2012 launchingPpt iero desember 2012 launching
Ppt iero desember 2012 launching
 
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
 
Materi APKINDO - Seminar PEI 2023.pdf
Materi APKINDO  - Seminar PEI 2023.pdfMateri APKINDO  - Seminar PEI 2023.pdf
Materi APKINDO - Seminar PEI 2023.pdf
 
TINJAUAN DAN OUTLOOK PEREKONOMIAN LAMPUNG (BI)
TINJAUAN DAN OUTLOOK PEREKONOMIAN LAMPUNG (BI)TINJAUAN DAN OUTLOOK PEREKONOMIAN LAMPUNG (BI)
TINJAUAN DAN OUTLOOK PEREKONOMIAN LAMPUNG (BI)
 
admin,+b-2-jurnal+Riza.pdf
admin,+b-2-jurnal+Riza.pdfadmin,+b-2-jurnal+Riza.pdf
admin,+b-2-jurnal+Riza.pdf
 
Analisis pertumbuhan ekonomi pulau jawa.pptx
Analisis pertumbuhan ekonomi pulau jawa.pptxAnalisis pertumbuhan ekonomi pulau jawa.pptx
Analisis pertumbuhan ekonomi pulau jawa.pptx
 
Analisispertumbuhanekonomiinvestasiinflasidiindonesia 131228063714-phpapp01
Analisispertumbuhanekonomiinvestasiinflasidiindonesia 131228063714-phpapp01Analisispertumbuhanekonomiinvestasiinflasidiindonesia 131228063714-phpapp01
Analisispertumbuhanekonomiinvestasiinflasidiindonesia 131228063714-phpapp01
 
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
 
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative Destruction
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative DestructionSinergi kebijakan MP3EI dengan Creative Destruction
Sinergi kebijakan MP3EI dengan Creative Destruction
 
Bappenas 2021
Bappenas 2021Bappenas 2021
Bappenas 2021
 
KELOMPOK STATISTIK.pptx
KELOMPOK STATISTIK.pptxKELOMPOK STATISTIK.pptx
KELOMPOK STATISTIK.pptx
 
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docxSKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
SKRIPSI YOLANDA ASLI.docx
 
Analisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modal
Analisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modalAnalisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modal
Analisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modal
 
Materi Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdf
Materi Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdfMateri Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdf
Materi Suplemen Rakornas TPID_BI JATIM 31 Agt 23.pdf
 
145-156+Agustinus+Maitulung.pdf
145-156+Agustinus+Maitulung.pdf145-156+Agustinus+Maitulung.pdf
145-156+Agustinus+Maitulung.pdf
 
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummitPaparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
 
Kerangka ekonomi makro rkp 2020
Kerangka ekonomi makro rkp 2020Kerangka ekonomi makro rkp 2020
Kerangka ekonomi makro rkp 2020
 
Indonesia Economic Outlook - July 2019
Indonesia Economic Outlook - July 2019Indonesia Economic Outlook - July 2019
Indonesia Economic Outlook - July 2019
 
materiBrsInd-20220805094500.pdf
materiBrsInd-20220805094500.pdfmateriBrsInd-20220805094500.pdf
materiBrsInd-20220805094500.pdf
 
Indonesia economic outlook 2018
Indonesia economic outlook 2018Indonesia economic outlook 2018
Indonesia economic outlook 2018
 

More from Rosa Kristiadi

IERO NO 3/YEAR III/SEPTEMBER 2014
IERO NO 3/YEAR III/SEPTEMBER 2014IERO NO 3/YEAR III/SEPTEMBER 2014
IERO NO 3/YEAR III/SEPTEMBER 2014Rosa Kristiadi
 
IERO NO 3/TAHUN III/ SEPTEMBER 2014
IERO NO 3/TAHUN III/ SEPTEMBER 2014IERO NO 3/TAHUN III/ SEPTEMBER 2014
IERO NO 3/TAHUN III/ SEPTEMBER 2014Rosa Kristiadi
 
IERO NO 2/YEAR III/JUNE 2014
IERO NO 2/YEAR III/JUNE 2014IERO NO 2/YEAR III/JUNE 2014
IERO NO 2/YEAR III/JUNE 2014Rosa Kristiadi
 
IERO NO 2/TAHUN III/JUNI 2014
IERO NO 2/TAHUN III/JUNI 2014IERO NO 2/TAHUN III/JUNI 2014
IERO NO 2/TAHUN III/JUNI 2014Rosa Kristiadi
 
IERO NO 1/YEAR III/MARCH 2014
IERO NO 1/YEAR III/MARCH 2014IERO NO 1/YEAR III/MARCH 2014
IERO NO 1/YEAR III/MARCH 2014Rosa Kristiadi
 
Iero no 2 year ii june 2013
Iero no 2 year ii june 2013Iero no 2 year ii june 2013
Iero no 2 year ii june 2013Rosa Kristiadi
 
Indonesian Economic Review and Outlook No 1/Year I/December 2012
Indonesian Economic Review and Outlook No 1/Year I/December 2012Indonesian Economic Review and Outlook No 1/Year I/December 2012
Indonesian Economic Review and Outlook No 1/Year I/December 2012Rosa Kristiadi
 
Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Year II/March 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Year II/March 2013Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Year II/March 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Year II/March 2013Rosa Kristiadi
 
Contributing to efforts for greater financial markets stability in apec econo...
Contributing to efforts for greater financial markets stability in apec econo...Contributing to efforts for greater financial markets stability in apec econo...
Contributing to efforts for greater financial markets stability in apec econo...Rosa Kristiadi
 
The impact of global economic volatility on the size of portfolio investment ...
The impact of global economic volatility on the size of portfolio investment ...The impact of global economic volatility on the size of portfolio investment ...
The impact of global economic volatility on the size of portfolio investment ...Rosa Kristiadi
 
Asean+3 capital market swot analysis
Asean+3 capital market swot analysisAsean+3 capital market swot analysis
Asean+3 capital market swot analysisRosa Kristiadi
 

More from Rosa Kristiadi (12)

IERO NO 3/YEAR III/SEPTEMBER 2014
IERO NO 3/YEAR III/SEPTEMBER 2014IERO NO 3/YEAR III/SEPTEMBER 2014
IERO NO 3/YEAR III/SEPTEMBER 2014
 
IERO NO 3/TAHUN III/ SEPTEMBER 2014
IERO NO 3/TAHUN III/ SEPTEMBER 2014IERO NO 3/TAHUN III/ SEPTEMBER 2014
IERO NO 3/TAHUN III/ SEPTEMBER 2014
 
IERO NO 2/YEAR III/JUNE 2014
IERO NO 2/YEAR III/JUNE 2014IERO NO 2/YEAR III/JUNE 2014
IERO NO 2/YEAR III/JUNE 2014
 
IERO NO 2/TAHUN III/JUNI 2014
IERO NO 2/TAHUN III/JUNI 2014IERO NO 2/TAHUN III/JUNI 2014
IERO NO 2/TAHUN III/JUNI 2014
 
IERO NO 1/YEAR III/MARCH 2014
IERO NO 1/YEAR III/MARCH 2014IERO NO 1/YEAR III/MARCH 2014
IERO NO 1/YEAR III/MARCH 2014
 
Iero no 2 year ii june 2013
Iero no 2 year ii june 2013Iero no 2 year ii june 2013
Iero no 2 year ii june 2013
 
Indonesian Economic Review and Outlook No 1/Year I/December 2012
Indonesian Economic Review and Outlook No 1/Year I/December 2012Indonesian Economic Review and Outlook No 1/Year I/December 2012
Indonesian Economic Review and Outlook No 1/Year I/December 2012
 
Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Year II/March 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Year II/March 2013Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Year II/March 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Year II/March 2013
 
Contributing to efforts for greater financial markets stability in apec econo...
Contributing to efforts for greater financial markets stability in apec econo...Contributing to efforts for greater financial markets stability in apec econo...
Contributing to efforts for greater financial markets stability in apec econo...
 
The impact of global economic volatility on the size of portfolio investment ...
The impact of global economic volatility on the size of portfolio investment ...The impact of global economic volatility on the size of portfolio investment ...
The impact of global economic volatility on the size of portfolio investment ...
 
Asean+3 capital market swot analysis
Asean+3 capital market swot analysisAsean+3 capital market swot analysis
Asean+3 capital market swot analysis
 
Ppt iero maret 2013
Ppt iero maret 2013Ppt iero maret 2013
Ppt iero maret 2013
 

Indonesia Economic Review

  • 1. Diskusi Ekonomi : Ekonomi Indonesia Tersandera BBM Indonesian Economic Review and Outlook (IERO) No. 2/Tahun II/Juni 2013 Yogyakarta, 19 Juni 2013 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada
  • 3. Perkembangan Ekonomi Terkini Perkembangan Ekonomi Terkini Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 4. Gambar 1: Laju Pertumbuhan PDB Indonesia Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan USaha, Tahun 2005 – 2013 (YoY, dalam %) Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2013 hanya mencapai 6,02%, tercatat paling rendah dalam tiga tahun terakhir. Sumber : BPS dan CEIC (2013)  Pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2013 didorong oleh hampir semua sektor kecuali sektor Pertambangan dan Penggalian yang tumbuh sebesar -0,43% (YoY).  Sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi secara year on year pada kuartal I 2013 adalah sektor Pengangkutan dan Komunikasi (9,98%), diikuti sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan (8,35%), dan sektor Konstruksi (7,19%). Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 5. Gambar 2: Laju Pertumbuhan PDB Indonesia Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Pengeluaran, Tahun 2005 – 2013 (YoY, dalam %) Perlambatan PDB Kuartal I 2013 karena ada moderasi pada permintaan domestik dan investasi di tengah pemulihan ekspor yang masih terbatas Sumber : BPS dan CEIC (2013)  Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2013 bersumber dari permintaan domestik yang menurun dan ekspor yang lemah.  Investasi cenderung melambat karena prospek permintaan domestik dan internasional yang lemah.  Dengan melambatnya pertumbuhan investasi dan konsumsi, maka impor mengalami kontraksi Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 6. Gambar 3: Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Indonesia, Februari 2005 – Februari 2013 (dalam %) Kondisi ketenagakerjaan di Indonesia menunjukkan perbaikan dalam hal jumlah angkatan kerja maupun penurunan tingkat pengangguran, meskipun jumlah penduduk setengah menganggur meningkat. Sumber : BPS dan CEIC  Tingkat partisipasi angkata kerja pada Februari 2013 sebesar 69,2 % menurun tipis dibanding Februari 2012 sebesar 69,66%.  Dibandingkan dengan Agustus 2012 masih cenderung naik karena pada periode itu tingkat partisipasi angkatan kerja tercatat sebesar 67,88%. Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 7. Tabel 1 : Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Tahun 2011 – 2013* (dalam juta orang) Hinggal Februari 2013, penyerapan tenaga kerja terbesar masih dikontribusikan oleh sektor Pertanian, Perdagangan, Jasa Kemasyarakatan, dan sektor Industri . Lapangan Pekerjaan Utama Pertanian Industri Konstruksi Perdagangan Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi Keuangan Jasa Kemasyarakatan Lainnya TOTAL 2011 2012 2013 Febuari Agustus Febuari Agustus Febuari 42,48 39,33 41,20 38,88 39,96 13,70 14,54 14,21 15,37 14,78 5,59 6,34 6,10 6,79 6,89 23,24 23,40 24,02 23,16 24,81 5,58 5,08 5,20 5,00 5,23 2,06 2,63 2,78 2,66 3,01 17,02 16,65 17,37 17,10 17,53 1,61 1,70 1,92 1,85 1,81 111,28 109,67 112,80 110,81 114,02 Sumber : Berita Statistik BPS No 35/05/Th.XVI, 6 Mei 2013 Dilihat dari struktur lapangan pekerjaan hingga Februari 2013 belum ada perubahan yang signifikan, penyerapan tenaga kerja terbesar masih dikontribusikan dari sektor Pertanian, Perdagangan, Jasa Kemasyarakatan, dan sektor Industri . Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 8. Tabel 2 : Perkembangan Kemiskinan di Indonesia, Tahun 2004 – 2012 Jumlah penduduk miskin di Indonesia telah menurun selama 5 tahun terakhir. Namun, kenaikan harga BBM bersubsidi dkhawatirkan akan menyebabkan jumlah penduduk miskin kembali “meroket”. Penduduk Miskin di Indonesia Tahun Feb – 04 Feb – 05 Mar – 06 Mar – 07 Mar – 08 Mar – 09 Mar – 10 Mar – 11 Sep – 11 Mar – 12 Sep-12 (dalam juta orang) 36,1 35,1 39,3 37,17 34,96 32,53 31,02 30,02 29,89 29,13 28,59 (dalam %) 16,66 15,97 17,75 16,58 15,42 14,15 13,33 12,49 12,36 11,96 11,66 Sumber : Berita Statistik BPS No 06/01/Th.XVI, 2 Januari 2013  Periode Maret 2012 – September 2012, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan dan pedesaan sama-sama mengalami penurunan, masing-masing tercatat sebesar 0,14 juta orang (0,18%) dan 0,40 juta orang (0,42%)  Jika jumlah pengangguran dan penduduk miskin turun, pendapatan per kapita Indonesia mengalami peningkatan dari USD 3.004,9 di tahun 2010 menjadi USD 3.596,27 di tahun 2012 (CEIC, 2013). Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 9. Gambar 4 : Jumlah Uang Beredar, Tahun 2009 – 2013* (dalam IDR Triliun) Pada April 2013 M1 meningkat 16% dan M2 naik 15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya IDR TRILYUN M1 M2 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 Sumber : Bank Indonesia dan CEIC (2013)  Bank sentral mencatat adanya peningkatan dalam jumlah uang beredar M1 dan M2 menjadi IDR 836,51 triliun dan IDR 3.364,12 triliun pada April 2013, atau meningkat masing-masing sebesar 16% untuk M1 dan 15% untuk M2, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.  Semakin banyak jumlah uang yang beredar maka nilai tukar Rupiah cenderung akan melemah dan harga-harga akan meningkat Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 10. Gambar 5: Tingkat Inflasi, Tahun 2009 – 2013* (dalam %, YoY) Indonesia mencatat perlambatan inflasi tahunan setelah pemerintah melonggarkan batasan impor untuk beberapa produk pertanian. (%) UMUM INTI HARGA DIATUR PEMERINTAH BERGEJOLAK 20 15 10 5 0 -5 -10 Sumber : BPS dan CEIC (2013)  Inflasi inti dan bergejolak secara year on year pada Mei 2013 mengalami perlambatan masingmasing tercatat sebesar 3,99% dan 12,06% dibandingkan dengan posisinya pada bulan April 2013 yang mencapai 4,12% untuk inflasi inti serta 12,06% untuk bergejolak.  Jika dibandingkan dengan April 2013, inflasi umum pada Mei 2013 menunjukkan adanya deflasi, tercatat sebesar 0,03%. Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 11. Gambar 6: Tingkat Inflasi Tahun 2009 - 2013* Menurut Kelompok Pengeluaran (MoM, dalam %) Deflasi yang terjadi pada bulan Mei 2013 karena adanya penurunan harga pada kelompok bahan makanan dan sandang MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU (%) BAHAN MAKANAN PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS DAN BAHAN BAKAR SANDANG KESEHATAN PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 6 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 Sumber : BPS dan CEIC (2013)  Meskipun saat ini laju inflasi mengalami penurunan, dampak dari kenaikan harga BBM harus diwaspadai jika jadi dinaikkan.  Sebagaimana diprediksi Bank Indonesia, laju inflasi akan bergerak menjadi 7,76% jika BBM bersubsidi jadi naik Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 12. Gambar 7: Perkembangan BI Rate, Suku Bunga SBI, Deposito, dan Penjaminan, Tahun 2009 - 2013* (dalam % ) Mengikuti pergerakan BI rate, bunga penjaminan simpanan LPS juga naik sebagai respon peningkatan ekspektasi inflasi dan memelihara kestabilan makroekonomi dan sistem keuangan. (%) Time Deposit Nominal 1 Bulan Tingkat Bunga Penjaminan 3 Bulan BI Rate SBI 9 Bulan 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sumber : Bank Indonesia dan CEIC (2013) Seiring keputusan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan BI rate sebesar 25 basis poin, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) memutuskan ikut menaikkan tingat bunga penjaminan sebesar 25 bps untuk periode 15 Juni 2013 hingga 14 September 2013. Tingkat bunga penjaminan untuk denominasi rupiah naik menjadi 5,75%. Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 13. Gambar 8 : Cadangan Devisa Indonesia Tahun 2009 - 2013* (dalam USD Miliar) Peningkatan cadangan devisa hingga April 2013 ditopang oleh penerbitan obligasi valuta asing oleh pemerintah Sumber : Bank Indonesia dan CEIC (2013) Cadangan devisa Indonesia kembali menguat mencapai posisi USD 107,27 miliar pada April 2013, naik dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya tercatat sebesar USD 104,80 miliar. Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 14. Gambar 9 : Nilai Tukar dan Harga Saham, Tahun 2009 - 2013* Ketidakpastian kenaikan harga BBM subsidi menjadi salah satu penyebab melemahnya nilai tukar Rupiah IDX IDX IDR per USD (RHS) 6000 14000 12000 5000 10000 4000 8000 3000 6000 2000 4000 1000 2000 0 0 Sumber : Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesia dan CEIC (2013)  Pergerakan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh faktor domestik dan eksternal.  Dari sisi eksternal, tekanan terhadap rupiah berasal dari ketidakpastian kondisi ekonomi negara maju serta revisi pertumbuhan ekonomi dunia yang dilakukan IMF pada April 2013.  Dari sisi domestik, sentimen negatif berasal dari meningkatnya harga pada Maret 2013 akibat tersendatnya pasokan bahan pangan dan ketidakpastian kebijakan BBM bersubsidi.  Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di bulan Mei 2013 menunjukkan penguatan Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 15. Perkembangan Fiskal Perkembangan Fiskal dan Utang Negara dan Utang Negara Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 16. Tabel 3 : RAPBN-P 2013 Rencana kenaikan harga BBM menyebabkan peningkatan asumsi inflasi dalam RAPBN-P INDIKATOR APBN 2013 RAPBN-P 2013 Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,8 6,3 Inflasi (%, YoY) 4,9 7,2 Nilai Tukar Rupiah (IDR/USD) 9.3 9.6 5 5 Harga Minya Mentah Indonesia (USD/barel) 100 108 Lifting Minyak (ribu barel per hari) 900 840 Lifting Gas (ribu barel per hari setara minyak) 1.36 1.24 SPN 3 Bulan (%) Sumber: Kementrian Keuangan (2013) Terdapat perubahan asumsi ekonomi makro yang diajukan dalam RAPBN-P 2013, pertumbuhan ekonomi turun dari 6,8% menjadi 6,3% yang disebabkan oleh kondisi ekonomi global yang belum membaik. Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) meningkatkan asumsi inflasi dari 4,9% menjadi 7,2%. Indonesia Crude Price (ICP) meningkat dari USD 100 menjadi USD 108, lifting minyak dari 900 ribu barel per hari menjadi 840 ribu barel per hari, dan lifting gas dari 1,36 juta barel menjadi 1,24 juta barel per hari. Pada APBN 2013, total anggaran yang dialokasikan untuk subsidi BBM sebesar IDR 193,8 triliun. Alokasi dana untuk subsidi BBM dinilai sudah terlalu besar dan mengancam keberlanjutan fiskal. Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 17. Gambar 10 : Komposisi Belanja Pemerintah Pusat Porsi subsidi energi naik dalam RAPBNP 2013 Sumber: Kementrian Keuangan (2013) • • Alokasi dana untuk subsidi BBM dinilai sudah terlalu besar dan mengancam keberlanjutan fiskal. Terkait dengan wacana kenaikan harga BBM, pemerintah mengajukan skema kompensasi bagi rakyat miskin, skema baru ini diberi nama Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 18. Tabel 4: Penerimaan Pajak dalam Negeri Periode 1 Januari hingga 30 April Tahun 2013 (dalam IDR Miliar) Penghasilan pajak dalam negeri meningkat sebesar 9,04% pada periode 1 Januari hingga 30 April 2013 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012.     Jenis Pajak APBN 2013 PPh Non Migas PPh Migas PPN dan PPnBM PBB Realisasi Januari – April 2013 2012 Pertumbuhan (%) % thd APBN 2013 513.508,98 142.971,73 139.976,17 71.381,45   2,14 27,84 17.715,94 14.387,01 23,14 24,82 423.708,25 106.642,75 90.268,58 18,14 25,17 27.343,81 Pajak Lainnya Jumlah 443,37 1.081,29 -59 1.62 6.342,74 1.552,21 1.279,12 21,35 24,47 1.042.285,22 269.325,99 246.992,16 9,04 25,84 Sumber: Kementrian Keuangan (2013)   Penerimaan pajak pada tahun 2013 diperkirakan mengalami penurunan dari IDR 1.193 triliun sebagaimana ditetapkan dalam APBN 2013 menjadi IDR 1.139,3 triliun dalam RAPBN-P 2013. Potensi penerimaan negara yang berkurang disertai dengan kuota subsidi BBM yang melebar perlu diwaspadai Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 19. Tabel 5: Defisit Anggaran dalam APBN dan RAPBN-P 2013 (dalam IDR Miliar) Defisit anggaran diperkirakan meningkat menjadi 2,48% terhadap PDB URAIAN APBN 2013 RAPBN-P 2013 (153.338,0) (233.705,0) (1,65) (2,48) 172.792,1 250.574,8 Perbankan dalam negeri 14.306,6 34.556,6 Non perbankan dalam negeri 158.485,5 216.018,2 (19.454,2) (16.869,8) Penarikan Pinjaman LN (bruto) 45.919,1 49.039,8 Penerusan Pinjaman (SLA) (6.968,3) (6.699,8) Pembayaran Cicilan Pokok Utang LN (58.405,0) (59.209,8) SURPLUS DEFISIT ANGGARAN % Defisit terhadap PDB PEMBIAYAAN DALAM NEGERI PEMBIAYAAN LUAR NEGERI (neto) Sumber: Kementrian Keuangan (2013)    Dalam Nota Keuangan dan RAPBN-P 2013, perkiraan penurunan pendapatan negara diperkirakan sebesar IDR 41.347,7 miliar (2,7%). Defisit anggaran semakin memburuk karena disertai dengan peningkatan belanja negara sebesar IDR 39.019,3 miliar (2,3%). Pembiayaan luar negeri neto akan turun IDR 2.584,3 miliar, dari defisit IDR 19.454,2 miliar menjadi defisit IDR 16.869,8 miliar, hal ini disebabkan peningkatan penarikan pinjaman luar negeri yang lebih besar dibanding kenaikan penerusan pinjaman dan pembayaran cicilan pokok utang. Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 20. Gambar 11 : Komposisi Surat Berharga Negara Obligasi negara dengan tingkat bunga tetap masih mendominasi penerbitan SBN Indonesia IDR Triliun 900 Surat Utang Negara (SUN) ON : Tanpa Kupon Surat Perbendaharaan Negara (SPN) ON : Tingkat Bunga Tetap Obligasi Negara (ON) ON : Tingkat Bunga Mengambang 800 700 600 500 400 300 200 100 0 Sumber: Bank Indonesia, Kementerian Keuangan dan CEIC (2013)    Total Surat Berharga Negara (SBN) outstanding yang dapat diperdagangkan per 31 Mei 2013 mencapai IDR 1.191,22 triliun meningkat sebesar IDR 124.92 triliun dibandingkan dengan SBN outstanding per 30 April 2013 yang tercatat sebesar IDR 1.066,30 triliun. Komposisi SBN outstanding periode Mei 2013 paling besar adalah obligasi negara dengan tingkat bunga tetap, tercatat sebesar IDR 672,39 triliun. Surat Perbendaharaan Negara (SPN/Treasury Bill) pada Mei 2013 tercatat sebesar IDR 22,47 triliun menunjukkan peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat mencapai IDR 21,02 triliun. Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 21. Gambar 12 : Kepemilikan Asing atas Surat Berharga Total kepemilikan asing atas surat berharga meningkat. IDR Triliun Kepemilikan Asing Atas SBI Kepemilikan Asing Atas Ekuitas Saham Kepemilikan Asing Atas Surat Berharga Negara Total Kepemilikan Asing 2500 2000 1500 1000 500 0 Sumber: Bank Indonesia, Kementerian Keuangan dan CEIC (2013)    Total kepemilikan asing di SBN pada Januari 2013 tercatat sebesar IDR 273,2 triliun, naik menjadi IDR 302,94 triliun di bulan Mei 2013, dibandingkan dengan Mei 2012, total kepemilikan asing untuk SBN meningkat sebesar IDR 78,44 triliun pada Mei 2013. Terkait kepemilikan asing atas SBI, pada Mei 2013 nilai kepemilikannya mencapai IDR 1.02 triliun, menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat mencapai IDR 1.65 triliun. Jika dibandingkan dengan keadaan pada Mei 2012, kepemilikan asing atas SBI pada Mei 2013 tercatat turun sebesar IDR 0,63 triliun. Hal ini nampaknya masih dipengaruhi oleh 6 months holding period yang telah diterapkan oleh Bank Sentral sejak 13 Mei 2011. Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 23. Gambar 13: Neraca Perdagangan Indonesia, Januari 2008 - April 2013 Neraca perdagangan Indonesia kembali defisit. Sumber: Badan Pusat Statistik dan CEIC (2013) • Dibandingkan periode Maret 2013, kinerja neraca perdagangan Indonesia mengalami penurunan pada April 2013. Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya nilai impor sebesar 9,6%. •Dibandingkan dengan April 2012, neraca perdagangan Indonesia memburuk pada April 2013, hal ini disebabkan oleh penurunan ekspor sebesar 9,1%, yang ditopang oleh penurunan ekspor migas sebesar 32,9% dan ekspor non migas sebesar 2,4%. •Secara keseluruhan kinerja neraca perdagangan pada periode Januari - April 2013 mengalami penurunan dibandingkan periode Januari - April 2012. Penurunan neraca perdagangan masih disebabkan oleh menurunnya nilai ekspor pada periode yang sama tahun 2013. Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 24. Gambar 14: Neraca Perdagangan Migas Indonesia, Januari 2008 – April 2013 Defisit neraca perdagangan migas masih terus berlangsung. Sumber: Badan Pusat Statistik dan CEIC  Dibandingkan dengan periode Maret 2013, kinerja neraca perdagangan migas pada April 2013 terus mengalami penurunan. Penurunan juga terjadi pada harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia yang menurun dari USD 107,42 per barel pada Maret 2013 menjadi USD 104,19 per barel pada April 2013 Secara keseluruhan, terjadi peningkatan defisit neraca perdagangan migas dari USD 1,1 miliar pada periode Januari-April 2012 menjadi USD 4,6 miliar pada periode Januari-April 2013. Peningkatan defisit neraca perdagangan migas ini ditopang oleh meningkatnya impor migas sebesar 3,2% dan menurunnya ekspor migas sebesar 22,2%. Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 25. Gambar 15: Neraca Perdagangan Non-Migas Indonesia, Januari 2008 – April 2013 Kinerja neraca perdagangan non migas kembali memburuk Sumber: Badan Pusat Statistik dan CEIC (2013) •Neraca perdagangan non migas tercatat defisit USD 0,41 miliar pada April 2013, memburuk setelah sebelumnya surplus USD 1,1 miliar pada Maret 2013. •Dibandingkan April tahun sebelumnya, maka defisit neraca perdagangan non migas meningkat dari USD 0,2 miliar pada April 2012 menjadi USD 0,4 miliar pada April 2013. •Secara keseluruhan, kinerja neraca perdagangan non migas pada April 2013 mengalami penurunan dibandingkan kinerja neraca perdagangan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan surplus tersebut didukung oleh penurunan ekspor non migas sebesar 3% dibandingkan nilai ekspor pada Macroeconomic Dashboard | FEB UGM Januari-April 2012.
  • 26. Gambar 16: Transaksi Berjalan Indonesia, 2006:Q1 – 2013:Q1 Defisit transaksi berjalan kembali menurun Sumber: Bank Indonesia dan CEIC (2013) • Defisit transaksi berjalan Indonesia tercatat USD 5,3 miliar pada kuartal I-2013, turun dibandingkan defisit transaksi berjalan pada kuartal IV 2012 yaitu USD 7,6 miliar. •Menurunnya defisit transaksi berjalan ini disebabkan oleh meningkatnya surplus neraca perdagangan barang dari USD 0,8 miliar pada kuartal IV 2012 menjadi USD 1,6 miliar pada kuartal I 2013. • Jika dibandingkan dengan kuartal I 2012, maka kinerja transaksi berjalan dinilai memburuk pada kuartal I 2013. •Meningkatnya defisit transaksi berjalan pada kuartal I-2013 ditopang oleh penurunan surplus neraca perdagangan barang sebesar 57% (YoY) dan meningkatnya defisit neraca perdagangan jasa sebesar 11,5% (YoY). Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 27. Gambar 17: Transaksi Modal dan Finansial, 2006:Q1 – 2013:Q1 Transaksi Modal dan Finansial yang semula surplus menurun drastis menjadi deficit Sumber: Bank Indonesia dan CEIC (2013) • Transaksi modal dan finansial tercatat turun tajam menjadi defisit USD 1,4 miliar pada kuartal I 2013 setelah sebelumnya mengalami surplus USD 11,9 miliar pada kuartal IV 2012. • Memburuknya kinerja neraca modal dan finansial disebabkan oleh menurunnya kinerja investasi lainnya dari surplus USD 7,2 miliar pada kuartal IV 2012 menjadi defisit USD 7,7 miliar pada kuartal I 2013, sebagai dampak dari kenaikan simpanan perbankan domestik di luar negeri. • Dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya, kinerja transaksi modal dan finansial pada kuartal I 2013 juga memburuk. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya defisit investasi lainnya dari defisit USD 2 miliar pada kuartal I 2012 menjadi defisit USD 7,7 miliar pada kuartal I 2013. Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 28. Gambar 18: Neraca Pembayaran Indonesia, 2006:Q1 – 2013:Q1 Neraca pembayaran yang surplus mulai defisit lagi Sumber: Bank Indonesia dan CEIC (2013) • Kinerja neraca pembayaran Indonesia tercatat mengalami defisit USD 6,6 miliar pada kuartal I 2013 setelah sebelumnya surplus USD 3,2 pada kuartal IV 2012. •Memburuknya kinerja neraca pembayaran pada kuartal I 2013 disebabkan oleh memburuknya kinerja transaksi modal dan finansial. •Dibandingkan dengan kuartal I 2012, kinerja neraca pembayaran pada kuartal I 2013 dinilai memburuk. Memburuknya kinerja neraca pembayaran disebabkan oleh memburuknya kinerja transaksi berjalan dari defisit USD 3,1 miliar pada kuartal I 2012 menjadi defisit USD 5,3 miliar pada kuartal I 2013, serta memburuknya kinerja transaksi modal dan finansial dari surplus USD 2,1 miliar menjadi defisit USD 1,4 miliar pada kuartal I 2013. Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 29. GAMA Leading Economic Indicator GAMA Leading Economic Indicator Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 30. Gambar 19 : GAMA Leading Economic Indicator  GAMA LEI sebelumnya telah berhasil memprediksi perlambatan ekonomi Indonesia sebanyak 2 kali, yaitu pada kuartal IV tahun 2012 dan kuartal I 2013 yang masing-masing year-on-year sebesar 6,11% dan 6,01%  Pada saat krisis ekonomi global 2008, sinyalemen dari titik balik LEI pada kuartal IV 2007 ini mampu memprediksi adanya penurunan kinerja perekonomian Indonesia pada kuartal I 2008.  Saat ini prediksi GAMA LEI masih menunjukkan sinyal perlambatan perekonomian Indonesia pada kuartal II tahun 2013  Perlambatan perekonomian Indonesia di tahun 2013 secara umum dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi global dan harga BBM serta adanya pengaruh kebijakan pemerintah dalam menghadapi tahun politik.
  • 31. Proyeksi Indikator Ekonomi Proyeksi Indikator Ekonomi Makro Makro Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 32. • Perkiraan pertumbuhan PDB riil YoY secara umum masih tidak menunjukan optimisme. Untuk periode kuartal II dan III tahun 2013 pertumbuhan PDB riil diperkirakan sebesar masing-masing 6,02% ± 0,2% dan 6,05% ± 0,2%. Perkiraan pertumbuhan PDB dengan melihat perkembangan perekonomian Indonesia terbaru pada tahun 2013 dan 2014 masing-masing diprediksi sebesar 6,13% ± 0,22% dan 6,19% ± 0,21%. • Inflasi untuk periode kuartal II dan III di tahun 2013 diperkirakan masing-masing sebesar 5,93% dan 6,12%. Sedangkan, inflasi tahun 2013 diprediksi mencapai 5,71% dan 5,66% pada tahun 2014. • Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika untuk kuartal II 2013 diprediksi mencapai IDR 9.837 per USD, sedangkan pada kuartal III 2013 diprediksi berada pada kisaran IDR 9.834 per USD. Sedangkan, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika untuk tahun 2013 diperkirakan berada dalam kisaran IDR 9.818 per USD dan IDR 9.831 per USD pada tahun 2014. Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 34. Economic Outlook • • • • • • • Ekonomi Indonesia pada kuartal II 2013 menghadapi banyak ujian baik yang berasal dari dalam negeri ataupun luar negeri yang meningkatkan instabilitas ekonomi makro. Aroma pertempuran politik menghangat dalam pengambilan kebijakan ekonomi sehingga pemerintah maju mundur dalam memutuskan penurunan subsidi BBM sampai pertengahan Juni 2013, menimbulkan banyak ketidak pastian dalam perekonomian, menyandera ekonomi Indonesia. Menghangatnya ekonomi politik domestik ditengah kondisi ekonomi global yang menghadapi ketidak pastian tentang kelanjutan kebijakan moneter longgar dari bank sentral AS ataupun Jepang, serta ketidak pastian ekonomi Eropa telah memberikan dampak yang negatip pada ekonomi Indonesia. Ditengah-tengah ketidak pastian ekonomi domestik dan global, GAMA Leading Economic Indicator masih mempredik penurunan laju pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek ini. Proyeksi indikator ekonomi utama hasil konsesus akademisi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM selaras dengan GAMA LEI mempredik memburuknya ekonomi Indonesia, dimana instabilitas ekonomi meningkat dan laju pertumbuhan ekonomi menurun. Oleh karena itu pemerintah diharapkan segera mengambil keputusan terkait dengan harga BBM bersubsidi, agar segera bisa menghentikan ketidak pastian yang telah menimbulkan berbagai spekulasi yang membawa dampak negatip pada perekonomian. Selain itu otoritas ekonomi serta semua otoritas yang terkait diharapkan lebih fokus dalam menjaga stabilitas ekonomi makro dalam jangka pendek ini, jangan sampai suasana politik yang mulai gaduh merembet ke ekonomi yang berpotensi menimbulkan instabilitas ekonomi makro dan pemburukan ekonomi. Macroeconomic Dashboard | FEB UGM
  • 36. Indonesian Economic Review and Outlook (IERO) Indonesian Economic Review and Outlook (IERO) MACROECONOMIC DASHBOARD FAKULTAS EKONOMIKA dan BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA Pertamina Tower Building 4th fl. Room 4.1 Jl. Humaniora No. 1 Bulaksumur, Yogyakarta 55281 Phone: +62 274 548 517 ext 373 Email: iero@macroeconomicdashboard.com Website: www.macroeconomicdashboard.com Macroeconomic Dashboard | FEB UGM