Sektor pertanian memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Memberikan lapangan kerja, kontribusi terhadap PDB dan devisa negara, serta menjadi penyedia bahan baku industri. Namun masih terdapat dualisme dan keterkaitan antar sektor yang lemah yang menghambat industrialisasi.
2. SEKTOR PERTANIAN
Sektor pertanian merupakan penggerak pembangunan (engine of
grouth) baik dari segi penyedian bahan baku, bahan pangan, serta sebagai
daya beli bagi produk yang dihasilkan oleh sektor lain.
Sasaran pembangunan pertanian dalam pemerintahan “ Kabinet
Pembangunan Bersatu” yang tertuang dalam Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomr 07 tahun 2005 tentang rencana pembangunan jangka
menengah nasional tahun 2004 – 2009 adalah tercapainya tingkat
pertumbuhan sector pertanian rata-rata 3,52 % / tahun dalam periode
2004-2009 dan meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani.
4. ⇥ masalah pertanian:
respon input-input:
lahan vs tenaga kerja
lahan vs pupuk, pestisida
lahan vs irigasi
lahan vs elemen klimatologi biodiversitas
respon output-output:
lahan vs pilihan komoditas
lahan vs pilihan alternatif fungsi
respon input-output multiple effect
6. PENGERTIAN PERTANIAN
Pertanian adalah salah satu sektor dimana didalamnya
terdapat penggunaan sumberdaya hayati untuk memproduksi
suatu bahan pangan,bahan baku industri dan sumber energi.
Bagian terbesar penduduk dunia adalah bermata pencaharian
dalam bidang – bidang pertanian dan pertanian juga mencakup
berbagai bidang, tetapi pertanian hanya menyumbang 4% dari
PDB dunia.
7. Pertanian dalam arti luas meliputi sektor pertanian,
perikanan, peternakan dan perkebunan. Pembangunan sektor
pertanian bertujuan untuk pemenuhan pangan dan gizi serta
menambah pendapatan (kesejahteraan) masyarakat.
Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertanian dengan
dukungan ilmu-ilmu pendukungnya. Inti dari ilmu-ilmu
pertanian adalah biologi dan ekonomi. Karena pertanian
selalu terikat dengan ruang dan waktu, ilmu-ilmu pendukung,
seperti ilmu tanah, meteorologi, permesinan pertanian,
biokimia, dan statistika, juga dipelajari dalam pertanian.
8. PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM
STABILISASI PEREKONOMIAN
Peranan sektor pertanian adalah sebagai sumber penghasil
bahan kebutuhan pokok, sandang dan papan, menyediakan
lapangan kerja bagi sebagian besar penduduk, memberikan
sumbangan terhadap pendapatan nasional yang tinggi,
memberikan devisa bagi negara dan mempunyai efek pengganda
ekonomi yang tinggi dengan rendahnya ketergantungan
terhadap impor (multiplier effect), yaitu keterkaitan input-output
antar industri, konsumsi dan investasi.
9. Sektor pertanian juga dapat menjadi basis dalam mengembangkan
kegiatan ekonomi perdesaan melalui pengembangan usaha berbasis
pertanian yaitu agribisnis dan agroindustri. Dengan pertumbuhan
yang terus positif secara konsisten, sektor pertanian berperan besar
dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional
Agribisnis yaitu bisnis berbasisi usaha pertanian atau bidang
lain yang mendukungnya, baik disektor hulu maupun hilir.
Agroindustri yaitu kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian
sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan
serta jasa untuk kegiatan tersebut.
10. Sektor pertanian mengkontribusikan terhadap pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi nasional dalam 4 bentuk yaitu:
1. Kontribusi Produk, Penyediaan makanan untuk penduduk, penyediaan
bahan baku untuk industri manufaktur seperti industri: tekstil, barang
dari kulit, makanan dan minuman.
2. Kontribusi Pasar, Pembentukan pasar domestik untuk barang industri dan
konsumsi.
3. Kontribusi Faktor Produksi, Penurunan peranan pertanian di
pembangunan ekonomi, maka terjadi transfer surplus modal dan tenaga
kerja dari sektor pertanian ke sektor lain.
4. Kontribusi Devisa, Pertanian sebagai sumber penting bagi surplus neraca
perdagangan (NPI) melalui ekspor produk pertanian dan produk
pertanian yang menggantikan produk impor.
12. Sektor pertanian memiliki keterkaian dengan sector-sektor lainnya (termasuk
sektor industri), hal ini dapat dilihat dari pembangunan yang diarahkan
kepada pengembangan sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel
dan restoran, sektor bangunan, dan sektor jasa akan berdampak langsung dan
tidak langsung terhadap pembangunan sektor pertanian terkait perannya
sebagai penyedia input bagi sektor-sektor tersebut.
Ketika sektor pertanian dapat tumbuh dan berkembang maka sektor pertanian
dapat menarik pertumbuhan sektor industri pengolahan dan sektor
perdagangan, hotel dan restoran secara langsung dan tidak langsung.
Oleh karena itu disarankan agar pemerintah dapat menciptakan keterpaduan
antara sektor pertanian dengan sektor-sektor lain yang memiliki keterkaitan
yang tinggi terhadap sektor pertanian. Sehingga diharapkan dapat
menciptakan sinergitas dan kesinambungan antara sektor-sektor tersebut dan
pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
13. MASALAH DALAM INDUSTRIALISASI DI
INDONESIA
Dualisme dalam proses pembangunan.
1. Sektor manufaktur yang modern berdampingan dengan sektor
pertanian yang tradisional dan kurang produktif.
2. Industri kecil dan kerajinan rumah tangga berdampingan
dengan industri menengah dan besar.
Adanya kaitan antar sektor.
1. Kaitan ini bersifat lemah karena relative terlalu banyaknya
perhatian yang dicurahkan pada pembangunan industri
subsistensi impor (ISI).