SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015
1
PERBEDAAN PENGARUH BRAINGYM DAN
LATIHAN KINESTETIK TERHADAP PROPIOCEPTIVE
PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TPA AL MUSTAQIM
Oleh:
Veni Fatmawati*, Siti Khotimah**, Dika Rizki Imania***
*Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta
**Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta
***Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta
ABSTRAK
Anak usia 4-6 tahun adalah waktunya mereka untuk bermain sehingga stimulasi
terbaik melalui permainan. Mereka belum mengalami pematangan sensomotorik yang
mempengaruhi konsentrasi, sikap tubuh, keseimbangan dan perilaku sehari hari. Untuk
itu diperlukan penanganan sedini mungkin berupa braingym dan latihan kinestetik, yang
banyak menggunakan keterampilan baik motorik kasar dan sensorik. Penelitian
bertujuan untuk mengetahui pengaruh braingym dan latihan kinestetik terhadap
proprioceptive pada anak usia 4-6 tahun. Jumlah responden penelitian ini 48 anak
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok 1 dengan braingym dan kelompok 2 dengan
latihan kinestetik. Perlakuan diberikan secara rutin 3 kali dalam satu minggu selama
satu bulan. Alat ukur Propioceptive dengan menggunakan Wooble Board Metode
penelitian ini adalah Quasi Eksperimental dengan desain penelitian pre and post test
group design. Uji statistik Paired T test untuk braingym, Willcoxon untuk latihan
kinestetik dan Mann Whitney untuk uji beda pengaruh. Hasil analisis data dengan uji
paired T test nilai p sebesar 0,000 (p<0,05). Berarti ada pengaruh braingym terhadap
proioseptif pada anak usia 4-6 tahun di TPA Al Mustaqim. Uji analisis data dengan
wilcoxon sig rank test nilai p sebesar 0,000 (p<0,05) yang berarti ada pengaruh latihan
kinestetik terhadap proprioceptive pada anak usia 4-6 tahun di TPA Al Mustaqim. Hasil
analisis data Uji beda dengan Mann Whitney nilai p sebesar 0,787 (p>0,05) hal ini
berarti tidak ada perbedaan pengaruh antara braingym dan latihan kinestetik terhadap
propioceptive pada anak usia 4-6 tahun di TPA Al Mustaqim. Disarankan pada anak
usia 4-6 tahun untuk diberikan braingym dan latihan kinestetik agar propioceptive
meningkat sehingga konsentrasi, sikap tubuh dan keseimbangan anak meningkat.
Kata kunci: braingym, latihan kinestetik, propioceptive
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015
2
THE DIFFERENCES OF BRAIN GYM AND
KINESTHETIC EXERCISE ON PROPIOCEPTIVE
IN 4-6 YEARS OLD CHILDREN
AT TPA (ISLAMIC CHILDREN SCHOOL) AL MUSTAQIM
By:
Veni Fatmawati*, Siti Khotimah**, Dika Rizki Imania***
*College of Health Sciences ' Aisyiyah Yogyakarta
**College of Health Sciences ' Aisyiyah Yogyakarta
***College of Health Sciences ' Aisyiyah Yogyakarta
ABSTRACT
The age of 4-6 years are the time for children to play so the best stimulation
should be implemented through games. They have not experienced the sensomotoric
maturation which affects concentration, posture, balance and daily behavior. It is
necessary to perform treatment as early as possible in the form of brain gym and
kinesthetic exercises, which usually used both gross motoric skills and sensory. The
study aims to determine the effect of brain gym and kinesthetic exercises for
proprioceptive in 4-6 years old children. The number of respondents of this study were
48 children which were divided into 2 groups: group 1 with brain gym and group 2 with
kinesthetic exercises. The treatment was routinely given 3 times a week for one month.
The research method is a Quasi experimental research which was designed using pre
and post-test group design. Paired T test was the statistical test used for brain gym,
Willcoxon test was used for kinesthetic exercises and Mann Whitney test was used for
different test influences. The results of the data analysis using paired T test shows that
the p-value was 0.000 (p <0.05). This means that there is an influence of brain gym on
proioseptive in 4-6 years old children at TPA Al Mustaqim. The data analysis test using
sig Wilcoxon rank test shows p-value of 0.000 (p <0.05), which means that there is an
influence of kinesthetic exercises of proioseptive in 4-6 years old children at TPA Al
Mustaqim. The data analysis result using Mann Whitney Difference Test shows p value
of 0.787 (p> 0.05) which means that the difference in the effect of brain gym and
kinesthetic exercises on propioceptive in 4-6 years old children at TPA Al Mustaqim. It
is suggested in 4-6 years old children are given braingym and kinesthetic exercises so
that propioceptive is increased and thus, the concentration, posture and balance of the
child is also improved.
Keywords: braingym, kinesthetic exercises, propioceptive.
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015
3
PENDAHULUAN
Pembentukan kualitas SDM
yang optimal, baik sehat secara fisik
maupun psikologis sangat bergantung
dari proses tumbuh dan kembang pada
usia dini. Pertumbuhan dan
perkembangan anak adalah segala
perubahan yang terjadi pada anak yang
meliputi seluruh perubahan, baik
perubahan fisik, perkembangan
kognitif, emosi, maupun perkembangan
psikososial yang terjadi dalam usia
anak.
Pergerakan merupakan hal yang
utama dalam aktivitas fisik dan
melibatkan lima organ pengindraan
sensoris yang saling bekerja sama. Ke
lima organ tersebut adalah: sistim
keseimbangan, proprioseptif, taktil,
penglihatan dan pendengaran. Kegiatan
yang dilakukan sehari-hari merupakan
latihan bagi fungsi sensori motor yang
melibatkan beberapa hal seperti : reaksi
postural, keseimbangan, body
awaraness, control okulomotor,
lokomotor, ketrampilan motorik halus,
ketahanan tubuh, dan melakukan
kontrol terhadap gerakan yang
berlebihan.3
Orang tua menganggap bahwa
pertumbuhan dan perkembangan anak
berjalan normal sesuai dengan tahapan
normalnya adalah hal yang paling
penting. Orang tua bersedia bersusah
payah melakukan apa saja demi tumbuh
kembang anak, mulai dari menyediakan
makanan yang segar untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya, sampai
memutarkan musik klasik Mozart
dengan harapan dapat meningkatkan
intelegensi anak. Namun seringkali
orang tua tidak terlalu ambil pusing
dengan perkembangan sensori-motor
anaknya karena berpikir bahwa
ketrampilan, kekuatan dan koordinasi
motorik akan berkembang dengan
sendirinya tanpa masalah yang berarti.16
Apabila anak mengikuti tahapan
perkembangan sensomotorik yang
normal maka anak akan dapat
melakukan aktifitas sehari-hari di rumah
atau bermain maupun berinteraksi dan
bergaul dengan sesamanya tanpa
mendapat kesulitan yang berarti.
Kegiatan yang dilakukan sehari-hari ini
merupakan latihan bagi fungsi
sensomotorik yang melibatkan beberapa
hal seperti : reaksi postural,
keseimbangan, body awaraness, control
okulomotor, lokomotor, ketrampilan
motorik halus, ketahanan tubuh, dan
melakukan kontrol terhadap gerakan
yang berlebihan.3
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015
4
Dalam aktifitas fisik, pergerakan
merupakan hal yang utama dan
melibatkan lima organ pengindraan
sensoris yang saling bekerja sama.
Kelima organ tersebut adalah sistem
visual, sistem auditory, sistem
somatosensori, sistem gustatory, sistem
olfactory.1
Kebutuhan untuk melakukan
kombinasi dari satu organ sensori
dengan organ sensori yang lain sering
kali berlanjut sampai usia sekolah. Ada
anak yang mempunyai dorongan kuat
untuk selalu menyentuh benda-benda di
sekitarnya dan berjalan-jalan. Sebagian
menyebutnya hiperaktif tapi bagi
seorang ahli mengatakan sebagai anak
yang imatur, karena pada keadaan ini
anak masih dalam proses perkembangan
yang belum selesai.6
Perbedaan
kebutuhan akan input sensori dan
ambang rangsang organ sensori ini
dapat disebabkan oleh berbagai faktor
diantaranya pengalaman sensori di masa
lampau atau pengalaman sensori pada
waktu bermain, pola asuh orang tua,
riwayat perkembangan anak.11
Perkembangan yang pesat
sensomotorik dimulai dari lahir hingga
usia 2 tahun, tetapi perkembangan
tersebut belum sepenuh nya matang
sehingga akan dilanjutkan ke fase
selanjutnya yaitu praoperasional (2 – 7
tahun), operasional konkrit (7 – 11
tahun), operasional formal (11 – 15
tahun).6
Proses kematangan sistem
sensomotorik berkaitan dengan daya
konsentrasi, sikap tubuh, prilaku sehari
– hari dan intelegensi pada anak.4
Anak usia 4 – 6 tahun belum
mengalami pematangan sensomotorik
yang mempengaruhi konsentrasi, sikap
tubuh, keseimbangan dan perilaku
sehari – hari yang di tandai dengan anak
ketika duduk selalu menggoyang –
goyangkan kakinya dilantai,
mengunyah jari – jarinya, menggigit
kuku, mengunyah pena, pensil, kerah
pakaian, lengan atau objek yang tidak
dapat dimakan, ketika bermain sering
terjatuh, kesulitan duduk diam dalam
waktu yang lama.13
Kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan, eksploratif, divergen,
dan reflektif diperlukan untuk
mengembangkan fungsi otak secara
optimal. Kecerdasan sangat ditentukan
oleh otak. Dengan memberikan
stimulasi-stimulasi pendidikan yang
tepat maka akan mencerdaskan otak.
Kecerdasan yang dikembangkan tidak
hanya kecerdasan intekelektual, tetapi
juga emosional, sosial, gerak dan
kecerdasan lainnya. Melalui pendidikan
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015
5
yang baik, potensi-potensi anak dapat
dikembangkan secara optimal dan
seimbang untuk membangun manusia
Indonesia seutuhnya yang religius,
berpengetahuan luas, terampil, dan
memiliki sikap yang baik.14
Untuk dapat mengeksplorasi
mengenai perkembangan gerak yang
ada pada tubuh anak, pertama yang
dilakukan adalah belajar bagaimana
menginterprestasikan gerak yang anak
lakukan dan apa makna gerakan yang
dilakukan oleh anak. Hal ini
membutuhkan suatu proses koordinasi
dari otak, yaitu koordinasi otak kanan
dan kiri dan pemeliharaan otak secara
fungsional.
Senam otak merupakan suatu
rangkaian latihan merancang untuk
membantu pelajar mengkoordinir otak
mereka dan badan mereka lebih baik.
Otak sebagai pusat aktivitas tubuh akan
mengaktifkan seluruh organ dan sistim
tubuh melalui pesan – pesan yang
dihantarkan melalui serabut saraf secara
sadar maupun tidak sadar. latihan
braingym mengaktifkan tiga dimensi
otak yaitu dimensi lateralis, pemfokusan
dan pemusatan, sehingga dengan latihan
braingym akan mengkoordinasikan
seluruh belahan otak yang akan
membuat input sensori yang diterima
akan diproses dengan baik sehingga
menghasilkan output yang optimal.7,9
Latihan kinestetik, yakni suatu
bentuk latihan yang menggunakan
kemampuan seluruh tubuhnya untuk
mengekspresikan ide-ide dan perasaan-
perasaan atau menggunakan tangan-
tangan untuk menghasilkan dan
mentransformasikan sesuatu.
Kecerdasan ini mencakup keahlian-
keahlian fisik khusus seperti koordinasi,
keseimbangan, ketangkasan, kekuatan,
kelenturan dan kecepatan.
Latihan kinestetik dapat
dimodifikasi dengan bantuan alat yaitu
cone. Cone exercise yaitu suatu bentuk
latihan gerakan dengan penanda yang
dilakukan dalam bentuk permainan.8
Anak usia 4 – 6 tahun adalah waktunya
mereka untuk bermain sehingga
stimulasi terbaik yaitu melalui
permainan. Gangguan pada
perkembangan sensomotorik akan
menyebabkan gangguan pada proses
belajar dan kepercayaan diri pada anak.
Untuk itu diperlukan penanganan sedini
mungkin berupa berbagai kegiatan
seperti bermain, yang banyak
menggunakan keterampilan baik
motorik kasar maupun motorik halus.15
Permainan sensomotorik praktis,
contohnya berlari, melompat, meluncur,
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015
6
berputar-putar, memanjat, melempar
bola atau benda lain.
Berdasarkan hasil penelitian di
Posyandu yang dilakukan Institut
Pertanian Bogor (IPB) pada periode
Juni 2009 sampai Mei 2010 di 9
Provinsi dan 22 kota di seluruh
Indonesia, ditemukan bahwa lebih dari
90 persen ibu masih jarang memberikan
anaknya mainan yang memberikan
rangsangan sensomotor untuk tumbuh
kembang. Permainan dapat
menstimulasi perkembangan anak, yaitu
perkembangan fisik, motorik kasar dan
halus, keberanian, kognitif (kemampuan
berpikir) dan juga psikososial.5
Anak yang rendah terhadap
respon proprioseptif maka dapat dilihat
dari tingkah lakunya sehari – hari yaitu:
ketika anak melakukan aktifitas
berjalan, mendorong, menulis, bermain
dengan keras atau kasar, menjadi orang
yang keras dan kasar, ketika duduk
selalu menggoyang–goyangkan kakinya
dilantai,mengunyah jari–jarinya,
menggigit kuku, mengunyah pena,
pensil, kerah pakaian, lengan atau objek
yang tidak dapat dimakan, memakai
baju ketat dan ikat pinggang ketat.
Beberapa anak mengambil posisi aneh
saat duduk atau bahkan menonton
televisi. Pilihan pakaian anak dengan
proprioseptif rendah dapat seperti leher
kura-kura dan ketat atau sepatu dengan
ukuran sempit. Mereka akan melakukan
apa saja untuk memenuhi kebutuhan
mereka.2
Adanya kebiasaan jelek pada
anak – anak setelah usia 3 tahun
menunjukkan angka yang sangat tinggi,
suatu penelitian yang dilakuakan di
kroasia terhadap 1025 anak usia 4-12
tahun menunjukkan bahwa 33 – 37%
dari anak – anak itu memiliki kebiasaan
jelek tanpa ada perbedaan antara laki –
laki dan perempuan.4
Proprioception tidak datang dari
setiap organ tertentu, tetapi dari sistem
saraf secara keseluruhan. masukan nya
berasal dari reseptor sensori yang
berbeda dari reseptor taktil - saraf dari
dalam tubuh dan bukan di
permukaan.Proprioseptif kemampuan
dapat dilatih, seperti dapat setiap
aktivitas motorik.
Seperti halnya aktivitas motorik,
untuk dapat mengeksplorasi mengenai
perkembangan gerak yang ada pada
tubuh anak, biasanya hal pertama yang
dilakukan adalah belajar bagaimana
menginterprestasikan gerak yang anak
lakukan dan apa makna gerakan yang
dilakukan oleh anak. Hal ini
membutuhkan suatu proses koordinasi
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015
7
dari otak, yaitu koordinasi otak kanan
dan kiri dan pemeliharaan otak secara
fungsional.12
Latihan untuk meningkatkan
proprioseptif dapat dilakukan dengan
berbagai cara misalnya: yoga, latihan
bela diri, braingym, menari, tai chi dan
segala bentuk latihan untuk
menimbulkan rangsangan sehingga
menimbulkan reaksi gerak Suzanne.
Senam otak merupakan suatu
rangkaian latihan merancang untuk
membantu pelajar mengkoordinir otak
mereka dan badan mereka lebih baik.9
Mengingat pentingnya braigym
dan latihan kinestetik terhadap
proprioseptif, maka penulis ingin
meneliti tentang pengaruh braingym
dan latihan kinestetik terhadap
proprioseptik anak usia 4-6 tahun.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis
penelitian Quasi experiment. Desain
penelitian yang digunakan adalah pre
dan post test design group. Dalam
penelitian ini sampel diberikan
perlakuan berupa latihan braingym dan
latihan kinestetik secara rutin 3 kali
dalam satu minggu selama satu bulan.
Diawali dengan pretest sebelum
dilakukan perlakuan kemudian
dilakukan posttest setelah satu bulan
(penelitian selesai). Subjek penelitian
ini adalah anak-anak TPA Al Mustaqim
yang berusia sekitar 4-6 tahun. Subjek
penelitian ini diambil dengan metode
purposive sampling.
Data yang didapatkan kemudian
diuji normalitas dengan shaphiro wilk
test dan diuji homogenitasnya dengan
lavens test. Uji Hipotesis 1 dengan
paired sampel T test dan uji hipotesis 2
dengan Wilcoxon rank test. Sedangkan
untuk uji beda pengaruh kelompok 1
dan kelompok 2 dengan menggunakan
Mann Whitney. Data dianalisis dengan
komputer model SPSS 17.0 for
windows.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Subjek penelitian
Jumlah responden dalam
penelitian ini adalah 48 anak yang
dibagi menjadi 2 kelompok. Adapun
deskripsi kelompok subjek dapat dilihat
pada table 1 dan 2 dibawah ini.
Table 1
Karakteristik subjek menurut usia, jenis
kelamin dan nilai mean data braingym
No Usia
(TH)
Jenis kelamin Nilai
meanLaki-
laki
Perempuan
1 4 6 4 2,2
2 5 3 6 1,78
3 6 2 3 2,2
Jumlah 11 13
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015
8
Dari tabel diatas didapatkan
bahawa pada usia 4 tahun laki laki
berjumlah 6 dan perempuan 4anak, nilai
mean pre dan post 2,2, usia 5 tahun laki
laki berjumlah 3 anak dan perempuan 6
anak, nilai mean pre dan post 1,78
sedangkan usia 6 tahun laki laki
berjumlah 2 anak dan perempuan 3anak
dan nilai mean pre dan post 2,2 . Anak
usia 4–6 tahun adalah waktunya mereka
untuk bermain sehingga stimulasi
terbaik yaitu melalui permainan.
Gangguan pada perkembangan
sensomotorik akan menyebabkan
gangguan pada proses belajar dan
kepercayaan diri pada anak. Untuk itu
diperlukan penanganan sedini mungkin
berupa berbagai kegiatan seperti
bermain, yang banyak menggunakan
keterampilan baik motorik kasar
maupun motorik halus 15
Table 2
Karakterisik responden menurut usia,
jenis kelamin dan latihan kinestetik
No Usia
(TH)
Jenis kelamin Nilai
meanLaki-
laki
Perempuan
1 4 4 5 1,4
2 5 6 7 2,6
3 6 1 1 2
Jumlah 11 13
Hasil uji pengaruh braingym
terhadap proioseptik
Table 3
Hasil uji Propioceptive dengan
menggunakan Wooble Board pada
perlakuan Braingym.
No
Hasil
uji
Braingym
Pre test Post test
F % F %
1 5-8 1 4,2 3 12,5
2 9-12 1 45,8 8 62,5
3 13-17 12 50 3 12,5
Jumlah 24 100 24 100
Table 4
Hasil uji Propioceptivedengan
menggunakan Wooble Board pada
perlakuan Kinestetik.
No
Hasil
uji
Kinestetik
Pre test Post test
F % F %
1 5-8 4 16,7 12 50
2 9-12 11 45,8 7 29,2
3 13-17 9 37,5 5 20,8
Jumlah 24 100 24 100
Pada latihan braingym, gerakan
yang terjadi akan merangsang seluruh
bagian otak dan informasi gerakan akan
disimpan pada serebelum sehingga
serebelum terangsang dengan baik dan
akan banyak sinaps–sinaps yang
terhubung.Semakin banyak sinaps-
sinaps tehubung maka serebelum akan
memproses input sensoris dengan baik
hingga terjadilah gerakan yang tepat.10
Pada gerakan latihan kinestetik dengan
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015
9
menggunakan cone, gerakan berupa
rangsangan akan diteruskan kedalam
medula spinalis yang kemudian masuk
kedalam serebelum dan akan
bersinapsis dengan ketiga bagian syaraf
di serebelum. Ketika telah sampai pada
syaraf yang ketiga maka rangsangan ini
akan menyilang ke tempat semula.
Rangsang dari serebelum selanjutnya
disalurkan melalui syaraf perifer
motorik kembali ke otot dan kemudian
terjadilah gerakan yang tepat(Suyanto,
2005).
Untuk mengetahui pengaruh
Braingym terhadap propioceptive pada
anak anak TPA Al Mustakim yang
berusia 4-6 tahun dilakukan uji statistic
dengan metode paired T Test.
Tabel 7
Hasil uji paired T test perlakuan
braingym terhadap propioseptif
Sig
Pre-post 0,000
Hasil ini menunjukkan bahwa
nilai p < 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa Ho ditolak yang artinya bahwa
ada pengaruh braingym terhadap
propioceptive pada anak-anak TPA Al
Mustakim yang berusia 4-6 tahun.
Hasil diatas menguatkan teori-
teori yang sudah ada bahwa latihan
braingym akan merangsang otak yang
terdiri dari dari tiga dimensi yaitu
dimensi pemusatan mengkoordinasikan
otak (korteks) dan otak bawah
kemudian kepusat gerak dan pusat
cranialis. Rangsangan informasi akan
disimpan dipusat memori di cerebellum,
kemudian dimensi pemfokusan
mengkoordinasikan otak bagian depan
dan otak bagian belakang, serta dimensi
lateralis mengkoordinasikan otak bagian
kiri dan otak bagian kanan,
menyebrangi atau menyilang garis
tengah pusat tubuh dan bekerja divisual,
auditori, system vestibular dan
kinestetik.7
Pengaruh Latihan Kinestetik pada
anak anak TPA Al Mustakim
Untuk mengetahui pengaruh
latihan kinestetik terhadap
propioceptivepada anak-anak TPA Al
Mustakim yang berusia 4-6 tahun
dilakukan uji statistic dengan metode
wilcoxon signed rank test. Adapun
hasilnya dapat dilihat pada tabel 8
dibawah ini.
Tabel 8
Hasil uji wilcoxon sig rank test
perlakuan terhadap latihan kinestetik
terhadap propioseptif
Post-pre
Nilai p 0,000
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015
10
Hasil ini menunjukkan Ho
ditolak, karena nilai p < 0,05. Hal ini
berarti bahwa ada pengaruh latihan
kinestetik pada anak anak TPA Al
Mustakim yang berusia 4-6 tahun.
Hasil diatas menguatkan teori-
teori yang sudah ada,bahwa latihan
kinestetik memberikan input sensoris
ketubuh anak dari nucleus ruber keluar
saraf rubrospinal dan rubroretikularis
yang berjalan menyilang kembalikesisi
semula. Traktus rubrospinal berjalan
kebawah dan berakhir langsung atau
melalui sel internunsial di kornu
ventralis mendula spinalis. Traktus
rubro retikularis bersinapsis disel sel
formasio retikularis berjalan saraf
desenden yang disebut traktus
retikularis yang juga berakhir dikornu
ventralis. Rangsangan dari cerebellum
selanjutnya dilanjutkan melalui saraf
perifer motorik kembali ke otot dan
kemudian terjadi gerakan, dari
masukknya ranggsangan sensoris
sampai dapat terjadi gerakan dengan
baik adalah bukti bekerjanya system
sensomotorik.14
Perbedaan pengaruh braingym
dengan latihan kinestetik
terhadap propioceptive
Untuk mengetahui perbedaan
pengaruh braingym dan latihan
kinestetik terhadap propioceptivepada
anak-anak TPA Al Mustakim yang
berusia 4-6 tahun dilakukan uji statistic
dengan metode Mann-Whitney Test.
Adapun hasilnya dapat dilihat pada
table 9 dibawah ini.
Tabel 9
Hasil uji dengan Mann Whitney Test
Selisih
Nilai p 0,787
Hasil ini menunjukkan bahwa
Ho diterima yang artnya tidak ada
perbedaan antara pengaruh braingym
dengan latihan kinestetik terhadap
proprioceptive pada anak anak TPA Al
Mustakim yang berusia 4-6 tahun.
Pada latihan braingym , gerakan
yang terjadi akan merangsang seluruh
bagian otak dan informasi gerakakan
akan disimpan pada serebelum sehingga
cerebellum terangsang engan baik dan
akan banyak sinaps sinaps terhubung
maka cerebellum akan memproses input
sensoris dengan baik hingga terjadilah
gerakan yang tepat.10
Sedangkan pada
latihan kinestetik yaitu suatu gerakan
berupa rangsangan yang akan
diteruskan ke dalam mendula spinalis
yang kemudian masuk kedalam
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015
11
cerebellum dan akan bersinapsis dengan
ketiga bagian saraf di cerebellum, ketika
telah sampai pada saraf yang ketiga
maka rangsangan ini akan menyilang ke
tempat semula. Rangsang dari
cerebellum selanjutnya disalurkan
melalui saraf perifer motorik kembali ke
otot dan kemudian terjadilah gerakakn
yang tepat.14
Cerebelum berfungsi
menghasilkan gerakkan kelompok otot
yang berlangsung dengan tepat (sasaran
dan waktu) menampilkan gerakkan
yang memerlukan latihan khusus. Dari
rangsangan sensoris sehingga terjadi
gerakkan yang berlangsung dengan
tepat menandakan peran sensomotorik
yang baik, sehingga kedua latihan ini
sama sama meningkatkan
propioceptivedengan signifikan.
SIMPULAN
Berdasarkan analisis data
intervensi penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1) Ada pengaruh braingym terhadap
proioseptik pada anak anak TPA Al
Mustaqim
2). Ada Ada pengaruh latihan kinestetik
terhadap proprioceptive pada anak anak
TPA Al Mustaqim
3). Tidak ada perbedaan pengaruh
antara braingym dan latihan kinestetik
terhadap propioceptivepada anak anak
TPA Al Mustaqim.
DAFTAR PUSTAKA
1. Alimin, 2009. Hambatan Sensori
dan Persepsi.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/
pdf. Di akses 18 juni 2011.
2. Anonim, 2010.Sampel Test
Protokol – WobbleBoard Test,
Sports Potensial.
3. Ariyanti, L. 2010.
Perkembangan Sensori Motor
Dalam Proses Belajar.
Http://www.sportpotensial/samp
el-protocol.cgi.html. Diakses 15
juni 2011.
4. Asiyah. S. Hardjito, K. Suwoyo.
2010. Efektifitas Metode
Stimulasi Satu Jam Besama Ibu
Terhadap Perkembangan Anak
Usia 12-24 bulan. Jurnal
Penelitian Kesehatan Suara
Forikes Vol.1 no 2.
5. Cahyani, D. 2010. Mainan
Edukatif Memberikan
rangsangan Tumbuh Kembang
Anak.
http://www.ibubayi.com/id/perk
embangan+anak+masa+sekolah.
html. Di akses 28 mei 2011.
ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015
12
6. Darkusno, K. 2006.
Perkembangan Kognitif.
http://file.upi.edu/
Direktori/FIP/JUR._PEND._LU
AR_SEKOLAH/194412051967
101.KOKO_DARKUSNO_A/T
EORI_PERKEMBANGAN.pdf.
Di akses 25 juni 2011.
7. Dennison, E. 2003. Brain Gym,
Grasinsindo, Jakarta.
8. Faruq, M.M. 2009.
Meningkatkan Kecerdasan
Kinestetik Melalaui 70
Permainan dengan Core.
Jakarta: Grasindo.
9. Maguere, T. 2000. Braingym
Spain: Cataluna
10. Saichudin. 2009. Respon
Fisiologi Senam Otak Terhadap
Kecepatan Reaksi Motorik Bagi
Calon Atlit Muda Berbakat.
Jurnal Iptek Olahraga Vol.11:
109-120
11. Santoso, 2009, Sensory Diet.
Makalah Budi Center Pediatric
Clinik.
12. Spielmann, C. 2002. The Effek
of Movement Based Learning
on Student Achievement inthe
Elementary School Clasroom,
college of Education Blank Hill
State University.
13. Susan, M. D. J. R. 2011. You
and Childs Health Teaching Our
Children to Write,Read,and
Speel. http://www.
waldorflibrary. org/Journal_
Articles/
sjohnsonreadwritespell.pdf. Di
akses 13 juni 2011
14. Suyanto, 2005. Hasil Kajian
Neuroscience Dan Implikasinya
Dalam Pendidikan. Makalah
pendidikan biologi FMIPA;
UNY
15. Yenita, 2011. Ciri Anak Terkena
Gangguan Sensorik, http://
www. forumkami.
net/kesehatan/147209-ciri-anak-
terkena-gangguan-sensorik.html.
di akses 14 juni 2011.
16. Dewi, K. 2010. Perkembangan
Sensori – Motor, http://www
.jendelaanakku.net/index.php?op
tion=com_content&view=article
&id=76:perkembangan-sensori-
motor&catid=25:kelainan-saraf-
anak&Itemid=74, Di akses 23
juni 2011.

More Related Content

What's hot

Faktor faktor yang mempengaruhi proses
Faktor faktor yang mempengaruhi prosesFaktor faktor yang mempengaruhi proses
Faktor faktor yang mempengaruhi prosesThomaund Tns
 
Intervensi awal kanak kanak
Intervensi awal kanak kanakIntervensi awal kanak kanak
Intervensi awal kanak kanakNur Kareena
 
Kesediaan Belajar (Maksud, Jenis2, Faktor2 Mempengaruhi, Implikasi terhadap PnP)
Kesediaan Belajar (Maksud, Jenis2, Faktor2 Mempengaruhi, Implikasi terhadap PnP)Kesediaan Belajar (Maksud, Jenis2, Faktor2 Mempengaruhi, Implikasi terhadap PnP)
Kesediaan Belajar (Maksud, Jenis2, Faktor2 Mempengaruhi, Implikasi terhadap PnP)Emma Subpei Shafie
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUD
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUDPentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUD
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUDPENDIDIKANADALAHPENT
 
Teori konstruktivisme psikologi individu kognitif piaget
Teori konstruktivisme psikologi individu kognitif piagetTeori konstruktivisme psikologi individu kognitif piaget
Teori konstruktivisme psikologi individu kognitif piagetBrenda Hong
 
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan AbnormalAsuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan AbnormalGita Kostania
 

What's hot (9)

Faktor faktor yang mempengaruhi proses
Faktor faktor yang mempengaruhi prosesFaktor faktor yang mempengaruhi proses
Faktor faktor yang mempengaruhi proses
 
Intervensi awal kanak kanak
Intervensi awal kanak kanakIntervensi awal kanak kanak
Intervensi awal kanak kanak
 
Kesediaan Belajar (Maksud, Jenis2, Faktor2 Mempengaruhi, Implikasi terhadap PnP)
Kesediaan Belajar (Maksud, Jenis2, Faktor2 Mempengaruhi, Implikasi terhadap PnP)Kesediaan Belajar (Maksud, Jenis2, Faktor2 Mempengaruhi, Implikasi terhadap PnP)
Kesediaan Belajar (Maksud, Jenis2, Faktor2 Mempengaruhi, Implikasi terhadap PnP)
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembang
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUD
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUDPentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUD
Pentingnya Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pengembangan pada AUD
 
Panduan assgmnt jean piaget
Panduan assgmnt jean piagetPanduan assgmnt jean piaget
Panduan assgmnt jean piaget
 
Teori konstruktivisme psikologi individu kognitif piaget
Teori konstruktivisme psikologi individu kognitif piagetTeori konstruktivisme psikologi individu kognitif piaget
Teori konstruktivisme psikologi individu kognitif piaget
 
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan AbnormalAsuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
Asuhan pada Neonatus, Bayi, dan Anak Balita Normal dan Abnormal
 

Viewers also liked

Atlanta MLConf
Atlanta MLConfAtlanta MLConf
Atlanta MLConfQubole
 
【No.92】壁ドンカモン
【No.92】壁ドンカモン【No.92】壁ドンカモン
【No.92】壁ドンカモン久美歩 石郷
 
Glass casting 2015 mixed media ok
Glass casting 2015 mixed media okGlass casting 2015 mixed media ok
Glass casting 2015 mixed media okManuel surrealist
 
North Central Oak Park
North Central Oak ParkNorth Central Oak Park
North Central Oak ParkEverettProgram
 
Jeremy Brown Resume - April 2016
Jeremy Brown Resume - April 2016Jeremy Brown Resume - April 2016
Jeremy Brown Resume - April 2016Jeremy Brown
 
eresource 3GL ERP | ERP For Transportation Business | Tyre Module
 eresource 3GL ERP | ERP For Transportation Business | Tyre Module eresource 3GL ERP | ERP For Transportation Business | Tyre Module
eresource 3GL ERP | ERP For Transportation Business | Tyre Moduleeresource infotech pvt ltd
 
Operacionalización de la Política de Garantía de Precios Mínimos (Portugués)
Operacionalización de la Política de Garantía de Precios Mínimos (Portugués)Operacionalización de la Política de Garantía de Precios Mínimos (Portugués)
Operacionalización de la Política de Garantía de Precios Mínimos (Portugués)FAO
 
【Jt】closhe 分層 プレゼン (1)
【Jt】closhe 分層 プレゼン (1)【Jt】closhe 分層 プレゼン (1)
【Jt】closhe 分層 プレゼン (1)久美歩 石郷
 

Viewers also liked (14)

Biodata
BiodataBiodata
Biodata
 
SlowWoodCatalogue2015
SlowWoodCatalogue2015SlowWoodCatalogue2015
SlowWoodCatalogue2015
 
Atlanta MLConf
Atlanta MLConfAtlanta MLConf
Atlanta MLConf
 
【No.92】壁ドンカモン
【No.92】壁ドンカモン【No.92】壁ドンカモン
【No.92】壁ドンカモン
 
Glass casting 2015 mixed media ok
Glass casting 2015 mixed media okGlass casting 2015 mixed media ok
Glass casting 2015 mixed media ok
 
Catalo de 1ºhm
Catalo de 1ºhmCatalo de 1ºhm
Catalo de 1ºhm
 
North Central Oak Park
North Central Oak ParkNorth Central Oak Park
North Central Oak Park
 
Jeremy Brown Resume - April 2016
Jeremy Brown Resume - April 2016Jeremy Brown Resume - April 2016
Jeremy Brown Resume - April 2016
 
eresource 3GL ERP | ERP For Transportation Business | Tyre Module
 eresource 3GL ERP | ERP For Transportation Business | Tyre Module eresource 3GL ERP | ERP For Transportation Business | Tyre Module
eresource 3GL ERP | ERP For Transportation Business | Tyre Module
 
Operacionalización de la Política de Garantía de Precios Mínimos (Portugués)
Operacionalización de la Política de Garantía de Precios Mínimos (Portugués)Operacionalización de la Política de Garantía de Precios Mínimos (Portugués)
Operacionalización de la Política de Garantía de Precios Mínimos (Portugués)
 
Invigor8 training lab
Invigor8 training labInvigor8 training lab
Invigor8 training lab
 
【Jt】closhe 分層 プレゼン (1)
【Jt】closhe 分層 プレゼン (1)【Jt】closhe 分層 プレゼン (1)
【Jt】closhe 分層 プレゼン (1)
 
A Demanda e a Oferta
A Demanda e a OfertaA Demanda e a Oferta
A Demanda e a Oferta
 
Presentasi sistem informasi akuntansi pada restoran inni pizza
Presentasi   sistem informasi akuntansi pada restoran inni pizzaPresentasi   sistem informasi akuntansi pada restoran inni pizza
Presentasi sistem informasi akuntansi pada restoran inni pizza
 

Similar to 16617 31377-1-sm

Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptxMateri 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptxDedeYayan
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganEmirita Reta
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptxPPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptxLestariSiti1
 
Psikologi perkembangan kognitif anak pada 3 tahun pertama
Psikologi perkembangan kognitif anak pada 3 tahun pertamaPsikologi perkembangan kognitif anak pada 3 tahun pertama
Psikologi perkembangan kognitif anak pada 3 tahun pertamaAsep Egok
 
TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...
TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...
TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...WiwikSriPamularsih
 
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2Mira Sumirah
 
37604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp01
37604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp0137604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp01
37604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp01Makhluk Berbulu
 
Sains sukan Tingkatan 4 Bab 1 - Bidang bidang ilmu sains sukan
Sains sukan Tingkatan 4 Bab 1  - Bidang bidang ilmu sains sukanSains sukan Tingkatan 4 Bab 1  - Bidang bidang ilmu sains sukan
Sains sukan Tingkatan 4 Bab 1 - Bidang bidang ilmu sains sukanAbam Izz
 
Di balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko aw
Di balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko awDi balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko aw
Di balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko awKafe Buku Pak Aw
 
Cpanel
CpanelCpanel
CpanelAi Tsf
 
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AWPEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AWDjoko Adi Walujo
 
Perkembangan fizikal kanak-kanak
Perkembangan fizikal kanak-kanakPerkembangan fizikal kanak-kanak
Perkembangan fizikal kanak-kanakKakchik Aina
 
Buku Panduan PJ & TGfU
Buku Panduan PJ & TGfUBuku Panduan PJ & TGfU
Buku Panduan PJ & TGfUImran Ishak
 
Materi Kasih sayang dan perhatian thd psikis dan fisik anak.pptx
Materi Kasih sayang dan perhatian thd psikis dan fisik anak.pptxMateri Kasih sayang dan perhatian thd psikis dan fisik anak.pptx
Materi Kasih sayang dan perhatian thd psikis dan fisik anak.pptxAnggaWinata5
 
Tumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anakTumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anakKANDA IZUL
 
Pengaruh kebugaran jasmani
Pengaruh kebugaran jasmaniPengaruh kebugaran jasmani
Pengaruh kebugaran jasmaniahmad fathoni
 
Kb2 deteksi dini tumbuh kembang
Kb2 deteksi dini tumbuh kembangKb2 deteksi dini tumbuh kembang
Kb2 deteksi dini tumbuh kembangpjj_kemenkes
 

Similar to 16617 31377-1-sm (20)

Motorik anak
Motorik anakMotorik anak
Motorik anak
 
Motorik anak
Motorik anakMotorik anak
Motorik anak
 
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptxMateri 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
Materi 1. Hakikat AUD dan PAUD.pptx
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembang
 
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptxPPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
 
Psikologi perkembangan kognitif anak pada 3 tahun pertama
Psikologi perkembangan kognitif anak pada 3 tahun pertamaPsikologi perkembangan kognitif anak pada 3 tahun pertama
Psikologi perkembangan kognitif anak pada 3 tahun pertama
 
TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...
TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...
TINGKAT PENCAPAIAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN BERDASARKAN STANDAR...
 
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
Metode Pengembangan Fisik - Modul 1 dan 2
 
37604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp01
37604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp0137604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp01
37604759 kepentingan-pj-120813173521-phpapp01
 
Sains sukan Tingkatan 4 Bab 1 - Bidang bidang ilmu sains sukan
Sains sukan Tingkatan 4 Bab 1  - Bidang bidang ilmu sains sukanSains sukan Tingkatan 4 Bab 1  - Bidang bidang ilmu sains sukan
Sains sukan Tingkatan 4 Bab 1 - Bidang bidang ilmu sains sukan
 
Di balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko aw
Di balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko awDi balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko aw
Di balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko aw
 
Cpanel
CpanelCpanel
Cpanel
 
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AWPEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
 
Perkembangan fizikal kanak-kanak
Perkembangan fizikal kanak-kanakPerkembangan fizikal kanak-kanak
Perkembangan fizikal kanak-kanak
 
Buku Panduan PJ & TGfU
Buku Panduan PJ & TGfUBuku Panduan PJ & TGfU
Buku Panduan PJ & TGfU
 
Materi Kasih sayang dan perhatian thd psikis dan fisik anak.pptx
Materi Kasih sayang dan perhatian thd psikis dan fisik anak.pptxMateri Kasih sayang dan perhatian thd psikis dan fisik anak.pptx
Materi Kasih sayang dan perhatian thd psikis dan fisik anak.pptx
 
Tumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anakTumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anak
 
Pengaruh kebugaran jasmani
Pengaruh kebugaran jasmaniPengaruh kebugaran jasmani
Pengaruh kebugaran jasmani
 
Kb2 deteksi dini tumbuh kembang
Kb2 deteksi dini tumbuh kembangKb2 deteksi dini tumbuh kembang
Kb2 deteksi dini tumbuh kembang
 

Recently uploaded

P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxFidiaHananasyst
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 

16617 31377-1-sm

  • 1. ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015 1 PERBEDAAN PENGARUH BRAINGYM DAN LATIHAN KINESTETIK TERHADAP PROPIOCEPTIVE PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TPA AL MUSTAQIM Oleh: Veni Fatmawati*, Siti Khotimah**, Dika Rizki Imania*** *Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta **Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta ***Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta ABSTRAK Anak usia 4-6 tahun adalah waktunya mereka untuk bermain sehingga stimulasi terbaik melalui permainan. Mereka belum mengalami pematangan sensomotorik yang mempengaruhi konsentrasi, sikap tubuh, keseimbangan dan perilaku sehari hari. Untuk itu diperlukan penanganan sedini mungkin berupa braingym dan latihan kinestetik, yang banyak menggunakan keterampilan baik motorik kasar dan sensorik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh braingym dan latihan kinestetik terhadap proprioceptive pada anak usia 4-6 tahun. Jumlah responden penelitian ini 48 anak dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok 1 dengan braingym dan kelompok 2 dengan latihan kinestetik. Perlakuan diberikan secara rutin 3 kali dalam satu minggu selama satu bulan. Alat ukur Propioceptive dengan menggunakan Wooble Board Metode penelitian ini adalah Quasi Eksperimental dengan desain penelitian pre and post test group design. Uji statistik Paired T test untuk braingym, Willcoxon untuk latihan kinestetik dan Mann Whitney untuk uji beda pengaruh. Hasil analisis data dengan uji paired T test nilai p sebesar 0,000 (p<0,05). Berarti ada pengaruh braingym terhadap proioseptif pada anak usia 4-6 tahun di TPA Al Mustaqim. Uji analisis data dengan wilcoxon sig rank test nilai p sebesar 0,000 (p<0,05) yang berarti ada pengaruh latihan kinestetik terhadap proprioceptive pada anak usia 4-6 tahun di TPA Al Mustaqim. Hasil analisis data Uji beda dengan Mann Whitney nilai p sebesar 0,787 (p>0,05) hal ini berarti tidak ada perbedaan pengaruh antara braingym dan latihan kinestetik terhadap propioceptive pada anak usia 4-6 tahun di TPA Al Mustaqim. Disarankan pada anak usia 4-6 tahun untuk diberikan braingym dan latihan kinestetik agar propioceptive meningkat sehingga konsentrasi, sikap tubuh dan keseimbangan anak meningkat. Kata kunci: braingym, latihan kinestetik, propioceptive
  • 2. ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015 2 THE DIFFERENCES OF BRAIN GYM AND KINESTHETIC EXERCISE ON PROPIOCEPTIVE IN 4-6 YEARS OLD CHILDREN AT TPA (ISLAMIC CHILDREN SCHOOL) AL MUSTAQIM By: Veni Fatmawati*, Siti Khotimah**, Dika Rizki Imania*** *College of Health Sciences ' Aisyiyah Yogyakarta **College of Health Sciences ' Aisyiyah Yogyakarta ***College of Health Sciences ' Aisyiyah Yogyakarta ABSTRACT The age of 4-6 years are the time for children to play so the best stimulation should be implemented through games. They have not experienced the sensomotoric maturation which affects concentration, posture, balance and daily behavior. It is necessary to perform treatment as early as possible in the form of brain gym and kinesthetic exercises, which usually used both gross motoric skills and sensory. The study aims to determine the effect of brain gym and kinesthetic exercises for proprioceptive in 4-6 years old children. The number of respondents of this study were 48 children which were divided into 2 groups: group 1 with brain gym and group 2 with kinesthetic exercises. The treatment was routinely given 3 times a week for one month. The research method is a Quasi experimental research which was designed using pre and post-test group design. Paired T test was the statistical test used for brain gym, Willcoxon test was used for kinesthetic exercises and Mann Whitney test was used for different test influences. The results of the data analysis using paired T test shows that the p-value was 0.000 (p <0.05). This means that there is an influence of brain gym on proioseptive in 4-6 years old children at TPA Al Mustaqim. The data analysis test using sig Wilcoxon rank test shows p-value of 0.000 (p <0.05), which means that there is an influence of kinesthetic exercises of proioseptive in 4-6 years old children at TPA Al Mustaqim. The data analysis result using Mann Whitney Difference Test shows p value of 0.787 (p> 0.05) which means that the difference in the effect of brain gym and kinesthetic exercises on propioceptive in 4-6 years old children at TPA Al Mustaqim. It is suggested in 4-6 years old children are given braingym and kinesthetic exercises so that propioceptive is increased and thus, the concentration, posture and balance of the child is also improved. Keywords: braingym, kinesthetic exercises, propioceptive.
  • 3. ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015 3 PENDAHULUAN Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh dan kembang pada usia dini. Pertumbuhan dan perkembangan anak adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik perubahan fisik, perkembangan kognitif, emosi, maupun perkembangan psikososial yang terjadi dalam usia anak. Pergerakan merupakan hal yang utama dalam aktivitas fisik dan melibatkan lima organ pengindraan sensoris yang saling bekerja sama. Ke lima organ tersebut adalah: sistim keseimbangan, proprioseptif, taktil, penglihatan dan pendengaran. Kegiatan yang dilakukan sehari-hari merupakan latihan bagi fungsi sensori motor yang melibatkan beberapa hal seperti : reaksi postural, keseimbangan, body awaraness, control okulomotor, lokomotor, ketrampilan motorik halus, ketahanan tubuh, dan melakukan kontrol terhadap gerakan yang berlebihan.3 Orang tua menganggap bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak berjalan normal sesuai dengan tahapan normalnya adalah hal yang paling penting. Orang tua bersedia bersusah payah melakukan apa saja demi tumbuh kembang anak, mulai dari menyediakan makanan yang segar untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, sampai memutarkan musik klasik Mozart dengan harapan dapat meningkatkan intelegensi anak. Namun seringkali orang tua tidak terlalu ambil pusing dengan perkembangan sensori-motor anaknya karena berpikir bahwa ketrampilan, kekuatan dan koordinasi motorik akan berkembang dengan sendirinya tanpa masalah yang berarti.16 Apabila anak mengikuti tahapan perkembangan sensomotorik yang normal maka anak akan dapat melakukan aktifitas sehari-hari di rumah atau bermain maupun berinteraksi dan bergaul dengan sesamanya tanpa mendapat kesulitan yang berarti. Kegiatan yang dilakukan sehari-hari ini merupakan latihan bagi fungsi sensomotorik yang melibatkan beberapa hal seperti : reaksi postural, keseimbangan, body awaraness, control okulomotor, lokomotor, ketrampilan motorik halus, ketahanan tubuh, dan melakukan kontrol terhadap gerakan yang berlebihan.3
  • 4. ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015 4 Dalam aktifitas fisik, pergerakan merupakan hal yang utama dan melibatkan lima organ pengindraan sensoris yang saling bekerja sama. Kelima organ tersebut adalah sistem visual, sistem auditory, sistem somatosensori, sistem gustatory, sistem olfactory.1 Kebutuhan untuk melakukan kombinasi dari satu organ sensori dengan organ sensori yang lain sering kali berlanjut sampai usia sekolah. Ada anak yang mempunyai dorongan kuat untuk selalu menyentuh benda-benda di sekitarnya dan berjalan-jalan. Sebagian menyebutnya hiperaktif tapi bagi seorang ahli mengatakan sebagai anak yang imatur, karena pada keadaan ini anak masih dalam proses perkembangan yang belum selesai.6 Perbedaan kebutuhan akan input sensori dan ambang rangsang organ sensori ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya pengalaman sensori di masa lampau atau pengalaman sensori pada waktu bermain, pola asuh orang tua, riwayat perkembangan anak.11 Perkembangan yang pesat sensomotorik dimulai dari lahir hingga usia 2 tahun, tetapi perkembangan tersebut belum sepenuh nya matang sehingga akan dilanjutkan ke fase selanjutnya yaitu praoperasional (2 – 7 tahun), operasional konkrit (7 – 11 tahun), operasional formal (11 – 15 tahun).6 Proses kematangan sistem sensomotorik berkaitan dengan daya konsentrasi, sikap tubuh, prilaku sehari – hari dan intelegensi pada anak.4 Anak usia 4 – 6 tahun belum mengalami pematangan sensomotorik yang mempengaruhi konsentrasi, sikap tubuh, keseimbangan dan perilaku sehari – hari yang di tandai dengan anak ketika duduk selalu menggoyang – goyangkan kakinya dilantai, mengunyah jari – jarinya, menggigit kuku, mengunyah pena, pensil, kerah pakaian, lengan atau objek yang tidak dapat dimakan, ketika bermain sering terjatuh, kesulitan duduk diam dalam waktu yang lama.13 Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, eksploratif, divergen, dan reflektif diperlukan untuk mengembangkan fungsi otak secara optimal. Kecerdasan sangat ditentukan oleh otak. Dengan memberikan stimulasi-stimulasi pendidikan yang tepat maka akan mencerdaskan otak. Kecerdasan yang dikembangkan tidak hanya kecerdasan intekelektual, tetapi juga emosional, sosial, gerak dan kecerdasan lainnya. Melalui pendidikan
  • 5. ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015 5 yang baik, potensi-potensi anak dapat dikembangkan secara optimal dan seimbang untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya yang religius, berpengetahuan luas, terampil, dan memiliki sikap yang baik.14 Untuk dapat mengeksplorasi mengenai perkembangan gerak yang ada pada tubuh anak, pertama yang dilakukan adalah belajar bagaimana menginterprestasikan gerak yang anak lakukan dan apa makna gerakan yang dilakukan oleh anak. Hal ini membutuhkan suatu proses koordinasi dari otak, yaitu koordinasi otak kanan dan kiri dan pemeliharaan otak secara fungsional. Senam otak merupakan suatu rangkaian latihan merancang untuk membantu pelajar mengkoordinir otak mereka dan badan mereka lebih baik. Otak sebagai pusat aktivitas tubuh akan mengaktifkan seluruh organ dan sistim tubuh melalui pesan – pesan yang dihantarkan melalui serabut saraf secara sadar maupun tidak sadar. latihan braingym mengaktifkan tiga dimensi otak yaitu dimensi lateralis, pemfokusan dan pemusatan, sehingga dengan latihan braingym akan mengkoordinasikan seluruh belahan otak yang akan membuat input sensori yang diterima akan diproses dengan baik sehingga menghasilkan output yang optimal.7,9 Latihan kinestetik, yakni suatu bentuk latihan yang menggunakan kemampuan seluruh tubuhnya untuk mengekspresikan ide-ide dan perasaan- perasaan atau menggunakan tangan- tangan untuk menghasilkan dan mentransformasikan sesuatu. Kecerdasan ini mencakup keahlian- keahlian fisik khusus seperti koordinasi, keseimbangan, ketangkasan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan. Latihan kinestetik dapat dimodifikasi dengan bantuan alat yaitu cone. Cone exercise yaitu suatu bentuk latihan gerakan dengan penanda yang dilakukan dalam bentuk permainan.8 Anak usia 4 – 6 tahun adalah waktunya mereka untuk bermain sehingga stimulasi terbaik yaitu melalui permainan. Gangguan pada perkembangan sensomotorik akan menyebabkan gangguan pada proses belajar dan kepercayaan diri pada anak. Untuk itu diperlukan penanganan sedini mungkin berupa berbagai kegiatan seperti bermain, yang banyak menggunakan keterampilan baik motorik kasar maupun motorik halus.15 Permainan sensomotorik praktis, contohnya berlari, melompat, meluncur,
  • 6. ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015 6 berputar-putar, memanjat, melempar bola atau benda lain. Berdasarkan hasil penelitian di Posyandu yang dilakukan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada periode Juni 2009 sampai Mei 2010 di 9 Provinsi dan 22 kota di seluruh Indonesia, ditemukan bahwa lebih dari 90 persen ibu masih jarang memberikan anaknya mainan yang memberikan rangsangan sensomotor untuk tumbuh kembang. Permainan dapat menstimulasi perkembangan anak, yaitu perkembangan fisik, motorik kasar dan halus, keberanian, kognitif (kemampuan berpikir) dan juga psikososial.5 Anak yang rendah terhadap respon proprioseptif maka dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari – hari yaitu: ketika anak melakukan aktifitas berjalan, mendorong, menulis, bermain dengan keras atau kasar, menjadi orang yang keras dan kasar, ketika duduk selalu menggoyang–goyangkan kakinya dilantai,mengunyah jari–jarinya, menggigit kuku, mengunyah pena, pensil, kerah pakaian, lengan atau objek yang tidak dapat dimakan, memakai baju ketat dan ikat pinggang ketat. Beberapa anak mengambil posisi aneh saat duduk atau bahkan menonton televisi. Pilihan pakaian anak dengan proprioseptif rendah dapat seperti leher kura-kura dan ketat atau sepatu dengan ukuran sempit. Mereka akan melakukan apa saja untuk memenuhi kebutuhan mereka.2 Adanya kebiasaan jelek pada anak – anak setelah usia 3 tahun menunjukkan angka yang sangat tinggi, suatu penelitian yang dilakuakan di kroasia terhadap 1025 anak usia 4-12 tahun menunjukkan bahwa 33 – 37% dari anak – anak itu memiliki kebiasaan jelek tanpa ada perbedaan antara laki – laki dan perempuan.4 Proprioception tidak datang dari setiap organ tertentu, tetapi dari sistem saraf secara keseluruhan. masukan nya berasal dari reseptor sensori yang berbeda dari reseptor taktil - saraf dari dalam tubuh dan bukan di permukaan.Proprioseptif kemampuan dapat dilatih, seperti dapat setiap aktivitas motorik. Seperti halnya aktivitas motorik, untuk dapat mengeksplorasi mengenai perkembangan gerak yang ada pada tubuh anak, biasanya hal pertama yang dilakukan adalah belajar bagaimana menginterprestasikan gerak yang anak lakukan dan apa makna gerakan yang dilakukan oleh anak. Hal ini membutuhkan suatu proses koordinasi
  • 7. ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015 7 dari otak, yaitu koordinasi otak kanan dan kiri dan pemeliharaan otak secara fungsional.12 Latihan untuk meningkatkan proprioseptif dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya: yoga, latihan bela diri, braingym, menari, tai chi dan segala bentuk latihan untuk menimbulkan rangsangan sehingga menimbulkan reaksi gerak Suzanne. Senam otak merupakan suatu rangkaian latihan merancang untuk membantu pelajar mengkoordinir otak mereka dan badan mereka lebih baik.9 Mengingat pentingnya braigym dan latihan kinestetik terhadap proprioseptif, maka penulis ingin meneliti tentang pengaruh braingym dan latihan kinestetik terhadap proprioseptik anak usia 4-6 tahun. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasi experiment. Desain penelitian yang digunakan adalah pre dan post test design group. Dalam penelitian ini sampel diberikan perlakuan berupa latihan braingym dan latihan kinestetik secara rutin 3 kali dalam satu minggu selama satu bulan. Diawali dengan pretest sebelum dilakukan perlakuan kemudian dilakukan posttest setelah satu bulan (penelitian selesai). Subjek penelitian ini adalah anak-anak TPA Al Mustaqim yang berusia sekitar 4-6 tahun. Subjek penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling. Data yang didapatkan kemudian diuji normalitas dengan shaphiro wilk test dan diuji homogenitasnya dengan lavens test. Uji Hipotesis 1 dengan paired sampel T test dan uji hipotesis 2 dengan Wilcoxon rank test. Sedangkan untuk uji beda pengaruh kelompok 1 dan kelompok 2 dengan menggunakan Mann Whitney. Data dianalisis dengan komputer model SPSS 17.0 for windows. HASIL DAN PEMBAHASAN Subjek penelitian Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 48 anak yang dibagi menjadi 2 kelompok. Adapun deskripsi kelompok subjek dapat dilihat pada table 1 dan 2 dibawah ini. Table 1 Karakteristik subjek menurut usia, jenis kelamin dan nilai mean data braingym No Usia (TH) Jenis kelamin Nilai meanLaki- laki Perempuan 1 4 6 4 2,2 2 5 3 6 1,78 3 6 2 3 2,2 Jumlah 11 13
  • 8. ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015 8 Dari tabel diatas didapatkan bahawa pada usia 4 tahun laki laki berjumlah 6 dan perempuan 4anak, nilai mean pre dan post 2,2, usia 5 tahun laki laki berjumlah 3 anak dan perempuan 6 anak, nilai mean pre dan post 1,78 sedangkan usia 6 tahun laki laki berjumlah 2 anak dan perempuan 3anak dan nilai mean pre dan post 2,2 . Anak usia 4–6 tahun adalah waktunya mereka untuk bermain sehingga stimulasi terbaik yaitu melalui permainan. Gangguan pada perkembangan sensomotorik akan menyebabkan gangguan pada proses belajar dan kepercayaan diri pada anak. Untuk itu diperlukan penanganan sedini mungkin berupa berbagai kegiatan seperti bermain, yang banyak menggunakan keterampilan baik motorik kasar maupun motorik halus 15 Table 2 Karakterisik responden menurut usia, jenis kelamin dan latihan kinestetik No Usia (TH) Jenis kelamin Nilai meanLaki- laki Perempuan 1 4 4 5 1,4 2 5 6 7 2,6 3 6 1 1 2 Jumlah 11 13 Hasil uji pengaruh braingym terhadap proioseptik Table 3 Hasil uji Propioceptive dengan menggunakan Wooble Board pada perlakuan Braingym. No Hasil uji Braingym Pre test Post test F % F % 1 5-8 1 4,2 3 12,5 2 9-12 1 45,8 8 62,5 3 13-17 12 50 3 12,5 Jumlah 24 100 24 100 Table 4 Hasil uji Propioceptivedengan menggunakan Wooble Board pada perlakuan Kinestetik. No Hasil uji Kinestetik Pre test Post test F % F % 1 5-8 4 16,7 12 50 2 9-12 11 45,8 7 29,2 3 13-17 9 37,5 5 20,8 Jumlah 24 100 24 100 Pada latihan braingym, gerakan yang terjadi akan merangsang seluruh bagian otak dan informasi gerakan akan disimpan pada serebelum sehingga serebelum terangsang dengan baik dan akan banyak sinaps–sinaps yang terhubung.Semakin banyak sinaps- sinaps tehubung maka serebelum akan memproses input sensoris dengan baik hingga terjadilah gerakan yang tepat.10 Pada gerakan latihan kinestetik dengan
  • 9. ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015 9 menggunakan cone, gerakan berupa rangsangan akan diteruskan kedalam medula spinalis yang kemudian masuk kedalam serebelum dan akan bersinapsis dengan ketiga bagian syaraf di serebelum. Ketika telah sampai pada syaraf yang ketiga maka rangsangan ini akan menyilang ke tempat semula. Rangsang dari serebelum selanjutnya disalurkan melalui syaraf perifer motorik kembali ke otot dan kemudian terjadilah gerakan yang tepat(Suyanto, 2005). Untuk mengetahui pengaruh Braingym terhadap propioceptive pada anak anak TPA Al Mustakim yang berusia 4-6 tahun dilakukan uji statistic dengan metode paired T Test. Tabel 7 Hasil uji paired T test perlakuan braingym terhadap propioseptif Sig Pre-post 0,000 Hasil ini menunjukkan bahwa nilai p < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak yang artinya bahwa ada pengaruh braingym terhadap propioceptive pada anak-anak TPA Al Mustakim yang berusia 4-6 tahun. Hasil diatas menguatkan teori- teori yang sudah ada bahwa latihan braingym akan merangsang otak yang terdiri dari dari tiga dimensi yaitu dimensi pemusatan mengkoordinasikan otak (korteks) dan otak bawah kemudian kepusat gerak dan pusat cranialis. Rangsangan informasi akan disimpan dipusat memori di cerebellum, kemudian dimensi pemfokusan mengkoordinasikan otak bagian depan dan otak bagian belakang, serta dimensi lateralis mengkoordinasikan otak bagian kiri dan otak bagian kanan, menyebrangi atau menyilang garis tengah pusat tubuh dan bekerja divisual, auditori, system vestibular dan kinestetik.7 Pengaruh Latihan Kinestetik pada anak anak TPA Al Mustakim Untuk mengetahui pengaruh latihan kinestetik terhadap propioceptivepada anak-anak TPA Al Mustakim yang berusia 4-6 tahun dilakukan uji statistic dengan metode wilcoxon signed rank test. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini. Tabel 8 Hasil uji wilcoxon sig rank test perlakuan terhadap latihan kinestetik terhadap propioseptif Post-pre Nilai p 0,000
  • 10. ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015 10 Hasil ini menunjukkan Ho ditolak, karena nilai p < 0,05. Hal ini berarti bahwa ada pengaruh latihan kinestetik pada anak anak TPA Al Mustakim yang berusia 4-6 tahun. Hasil diatas menguatkan teori- teori yang sudah ada,bahwa latihan kinestetik memberikan input sensoris ketubuh anak dari nucleus ruber keluar saraf rubrospinal dan rubroretikularis yang berjalan menyilang kembalikesisi semula. Traktus rubrospinal berjalan kebawah dan berakhir langsung atau melalui sel internunsial di kornu ventralis mendula spinalis. Traktus rubro retikularis bersinapsis disel sel formasio retikularis berjalan saraf desenden yang disebut traktus retikularis yang juga berakhir dikornu ventralis. Rangsangan dari cerebellum selanjutnya dilanjutkan melalui saraf perifer motorik kembali ke otot dan kemudian terjadi gerakan, dari masukknya ranggsangan sensoris sampai dapat terjadi gerakan dengan baik adalah bukti bekerjanya system sensomotorik.14 Perbedaan pengaruh braingym dengan latihan kinestetik terhadap propioceptive Untuk mengetahui perbedaan pengaruh braingym dan latihan kinestetik terhadap propioceptivepada anak-anak TPA Al Mustakim yang berusia 4-6 tahun dilakukan uji statistic dengan metode Mann-Whitney Test. Adapun hasilnya dapat dilihat pada table 9 dibawah ini. Tabel 9 Hasil uji dengan Mann Whitney Test Selisih Nilai p 0,787 Hasil ini menunjukkan bahwa Ho diterima yang artnya tidak ada perbedaan antara pengaruh braingym dengan latihan kinestetik terhadap proprioceptive pada anak anak TPA Al Mustakim yang berusia 4-6 tahun. Pada latihan braingym , gerakan yang terjadi akan merangsang seluruh bagian otak dan informasi gerakakan akan disimpan pada serebelum sehingga cerebellum terangsang engan baik dan akan banyak sinaps sinaps terhubung maka cerebellum akan memproses input sensoris dengan baik hingga terjadilah gerakan yang tepat.10 Sedangkan pada latihan kinestetik yaitu suatu gerakan berupa rangsangan yang akan diteruskan ke dalam mendula spinalis yang kemudian masuk kedalam
  • 11. ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015 11 cerebellum dan akan bersinapsis dengan ketiga bagian saraf di cerebellum, ketika telah sampai pada saraf yang ketiga maka rangsangan ini akan menyilang ke tempat semula. Rangsang dari cerebellum selanjutnya disalurkan melalui saraf perifer motorik kembali ke otot dan kemudian terjadilah gerakakn yang tepat.14 Cerebelum berfungsi menghasilkan gerakkan kelompok otot yang berlangsung dengan tepat (sasaran dan waktu) menampilkan gerakkan yang memerlukan latihan khusus. Dari rangsangan sensoris sehingga terjadi gerakkan yang berlangsung dengan tepat menandakan peran sensomotorik yang baik, sehingga kedua latihan ini sama sama meningkatkan propioceptivedengan signifikan. SIMPULAN Berdasarkan analisis data intervensi penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1) Ada pengaruh braingym terhadap proioseptik pada anak anak TPA Al Mustaqim 2). Ada Ada pengaruh latihan kinestetik terhadap proprioceptive pada anak anak TPA Al Mustaqim 3). Tidak ada perbedaan pengaruh antara braingym dan latihan kinestetik terhadap propioceptivepada anak anak TPA Al Mustaqim. DAFTAR PUSTAKA 1. Alimin, 2009. Hambatan Sensori dan Persepsi. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/ pdf. Di akses 18 juni 2011. 2. Anonim, 2010.Sampel Test Protokol – WobbleBoard Test, Sports Potensial. 3. Ariyanti, L. 2010. Perkembangan Sensori Motor Dalam Proses Belajar. Http://www.sportpotensial/samp el-protocol.cgi.html. Diakses 15 juni 2011. 4. Asiyah. S. Hardjito, K. Suwoyo. 2010. Efektifitas Metode Stimulasi Satu Jam Besama Ibu Terhadap Perkembangan Anak Usia 12-24 bulan. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Vol.1 no 2. 5. Cahyani, D. 2010. Mainan Edukatif Memberikan rangsangan Tumbuh Kembang Anak. http://www.ibubayi.com/id/perk embangan+anak+masa+sekolah. html. Di akses 28 mei 2011.
  • 12. ISSN : 2302-688X Sport and Fitness Journal Volume 3, No.3 : 1-12, Nopember 2015 12 6. Darkusno, K. 2006. Perkembangan Kognitif. http://file.upi.edu/ Direktori/FIP/JUR._PEND._LU AR_SEKOLAH/194412051967 101.KOKO_DARKUSNO_A/T EORI_PERKEMBANGAN.pdf. Di akses 25 juni 2011. 7. Dennison, E. 2003. Brain Gym, Grasinsindo, Jakarta. 8. Faruq, M.M. 2009. Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Melalaui 70 Permainan dengan Core. Jakarta: Grasindo. 9. Maguere, T. 2000. Braingym Spain: Cataluna 10. Saichudin. 2009. Respon Fisiologi Senam Otak Terhadap Kecepatan Reaksi Motorik Bagi Calon Atlit Muda Berbakat. Jurnal Iptek Olahraga Vol.11: 109-120 11. Santoso, 2009, Sensory Diet. Makalah Budi Center Pediatric Clinik. 12. Spielmann, C. 2002. The Effek of Movement Based Learning on Student Achievement inthe Elementary School Clasroom, college of Education Blank Hill State University. 13. Susan, M. D. J. R. 2011. You and Childs Health Teaching Our Children to Write,Read,and Speel. http://www. waldorflibrary. org/Journal_ Articles/ sjohnsonreadwritespell.pdf. Di akses 13 juni 2011 14. Suyanto, 2005. Hasil Kajian Neuroscience Dan Implikasinya Dalam Pendidikan. Makalah pendidikan biologi FMIPA; UNY 15. Yenita, 2011. Ciri Anak Terkena Gangguan Sensorik, http:// www. forumkami. net/kesehatan/147209-ciri-anak- terkena-gangguan-sensorik.html. di akses 14 juni 2011. 16. Dewi, K. 2010. Perkembangan Sensori – Motor, http://www .jendelaanakku.net/index.php?op tion=com_content&view=article &id=76:perkembangan-sensori- motor&catid=25:kelainan-saraf- anak&Itemid=74, Di akses 23 juni 2011.