1. Pengertian Klasifikasi Mahluk Hidup
Klasifikasi makhluk hidup merupakan pengelompokan makhluk hidup
berdasarkan ciri-ciri tertentu yang dimilikinya. Cabang ilmu dari klasifikasi
mahluk hidup adalah taksonomi.
Tujuan dan Manfaat Klasifikasi Mahluk Hidup
Adapun beberapa tujuan serta manfaat dari klasifikasi mahluk hidup adalah
sebagai berikut.
Tujuan
a. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap
jenis agar mudah dikenali
b. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya
c. Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup
d. Mengetahui evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya
Manfaat
a. Klasifikasi memudahkan kita mempelajari makhluk hidup yang beraneka
ragam
b. Klasifikasi dapat digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan
antarmakhluk hidup satu dengan yang lainnya
c. Klasifikasi dapat digunakan untuk mengetahui ciri-ciri dan sifat setiap
makhluk hidup
d. Klasifikasi dapat digunakan untuk mengetahui adanya saling
ketergantungan makhluk hidup satu dengan makhluk hidup lainnya.
Sistem Klasifikasi Mahluk Hidup
Sistem klasifikasi makhluk hidup dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Klasifikasi sistem alamiah
Klasifikasi sistem alamiah adalah klasifikasi untuk membentuk takson-
takson yang bersifat alamiah (sesuai kehendak alam). Dasar
2. klasifikasinya adalah persamaan sifat terutama sifat morfologinya
(struktur tubuh bagian luar). Klasifikasi sistem alamiah pertama kali
dikemukakan oleh Aristoteles. Aristoteles mengelompokkan organisme
di bumi menjadi 2 kingdom, yaitu hewan dan tumbuhan.
Contoh : tumbuhan berdasarkan habitusnya dibagi menjadi 3, yaitu
herba, perdu dan pohon.
2. Klasifikasi sistem artifisial/buatan
Klasifikasi sistem artifisial adalah klasifikasi untuk tujuan praktis,
misalnya mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kegunaannya.
Sistem ini pertama kali dikemukakan oleh Carolus Linnaeus.
Contoh : berdasarkan kegunaannya tumbuhan dibagi menjadi, tanaman
obat, tanaman hias, tanaman pangan.
3. Klasifikasi sistem filogenetik
Dasar klasifikasi sistem filogenetik adalah jauh dekatnya hubungan
kekerabatan organisme atau organisme, dengan melihat kesamaan ciri
morfologi, struktur anatomi, fisologi dan etologi (perilaku), klasifikasi
sistem filogenetik diperkenalkan sejak munculnya teori evolusi yang
dikemukakan oleh Charles Darwin. Hubungan kekerabatan
digambarkan sebagai POHON FILOGENETIK.
Tingkatan Takson dalam Klasifikasi Mahluk Hidup
Tingkatan takson adalah tingkat unit atau kelompok makhluk hidup yang
disusun mulai dari tingkat tertinggi ke tingkat terendah. Makin tinggi tingkatan
takson, maka akan makin banyak pula perbedaan ciri antar anggota takson.
Sebaliknya, makin rendah tingkatan takson maka makin sedikit anggota
takson, dan makin banyak pula persamaan ciri antar anggota takson.
Berikut adalah tingkatan takson atau Carolus Linnaeus
Tingkatan takson pada tumbuhan Tingkatan takson pada hewan
1. Regnum 1. Kingdom
2. Divisi 2. Filum
3. Kelas 3. Kelas
3. 4. Ordo 4. Ordo
5. Famili 5. Famili
6. Genus 6. Genus
7. Spesies 7. Spesies
Berikut adalah contoh tingkatan takson pada hewan dan tumbuhan. Disini
saya akan menggunakan Tupai sebagai contoh hewan,
dan Anggrek sebagai contoh tumbuhan.
Tingkatan takson pada hewan Tupai Tingkatan takson pada tumbuhan Anggrek
Kerajaan (kingdom) : Animalia Kerajaan (kingdom) : Plantae
Filum (phylum) : Chordata Divisi (divisio) : Magnoliophyta
Kelas (class is) : Mamalia Kelas (class is) : Liliopsida
Bangsa (ordo) : Scandentia Bangsa (ordo) : Asparagales
Famili/suku (familia) : Tupaiidae Famili/suku (familia) Orchidaceae
Marga (genus) : Anathana Marga (genus) : Laelia
Spesies/jenis (species) : Anathana ellioti Spesies/jenis (species) : Laelia anceps
Sistem Tata Nama Binomial Nomenklatur
Tata nama binomial atau binomial nomenklatur merupakan aturan penamaan
bagi semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata (binomial
berarti dua nama) dari sistem taksonomi (biologi), dengan mengambil nama
genus dan nama spesies, Carolus Linnaeus (bapak taksonomi)
menggunakan sistem binominal nomenklatur agar spesies mudah dikenali
dan menghindari kesalahpahaman.
Kaidah Penulisan Binomial Nomenklatur
Berikut adalah kaidah penulisan binomial nomenklatur.
a. Menggunakan bahasa latin atau bahasa latin yang dilatinkan
b. Terdiri dari dua kata, dimana kata pertama merupakan genus,
sedangkan kata kedua merupakan nama spesies yang spesifik
c. Huruf pertama pada kata pertama ditulis dengan huruf besar
(uppercase), huruf selanjutnya ditulis dengan huruf kecil (lowercase)
4. d. Nama genus dan nama spesies di cetak miring (italic) atau digaris
bawahi secara terpisah
Contoh penulisan nama suatu organisme menurut tata nama binomial
nomenklatur:
Panthera tigris L (harimau) dan Anaphalis javanica (edleweiss jawa)