1. TIM BK FKIP UAD
Dody Hartanto, S.Pd., M.Pd.
Ariadi Nugraha, S.Pd.
2011
2. Jones (1963) memberikan pengertain tentang
bimbingan sebagai berikut:
“Guidance is the assistance given to individuals in
making intelligent choices and adjustments in their
lives. The ability is not innate it must be developed. The
fundamental purpose of guidance is to develop in each
individual up to the limit of his capacity, the ability to
solve his own problems and to make his own
adjusments...”
3. Secara lebih sederhana, Shertzen dan Stone (1981)
menyatakan “Guidance is the process of helping
individuals to understand themselves and their world.”
Menurut definisi tersebut, bimbingan diartikan
sebagai proses membantu orang-perorangan untuk
memahami dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya.
Perumusan bimbingan yang dikemukakan dalam
definisi tersebut mengandung sejumlah kata kunci,
yaitu proses, membantu, orang-perorangan,
memahami diri dan lingkungan hidup.
4. “Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan
kepada individu yang dilakukan secara terus menerus
supaya individu tersebut dapat memahami dirinya,
sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat
bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat serta
kehidupan pada umumnya.”
5. Hamrin and Erikson dan dikutip oleh Lakshmi (2003)
bahwa bimbingan sebagai salah satu aspek program
pendidikan, diarahkan terutama pada membantu para
peserta didik agar dapat menyesuaiakan diri dengan
situasi yang dihadapinya saat ini dan dapat
merencanakan masa depannya sesuai dengan minat,
kemampuan dan kebutuhan sosialnya.
6. Bimbingan merupakan proses, artinya membantu tiap
individu agar dapat membantu dirinya sendiri, mengenal
dan menggunakan kekuatan dalam diri, merumuskan
tujuan, membuat rencana dan memecahkan masalah yang
dihadapi dalam perkembangannya.
Bimbingan merupakan proses yang berkelanjutan, artinya
berlangsung dan diperlukan sejak masa kanak-kanak
sampai dewasa.
Pemilihan dan penentuan masalah merupakan fokus
utama dari bimbingan, sebab keunikan persepsi dari
kehidupan individu saling terkait dengan faktor-faktor
eksternal di dalam kehidupannya.
7. Bimbingan merupakan bantuan terhadap individu dalam proses
perkembangannya dan bukan sekedar mengarahkan
perkembangannya, artinya tujuan bimbingan adalah
mengembangkan kemapuan untuk mengarahkan diri,
membimbing diri sendiri dan menyempurnakan diri melalui
peningkatan pemahaman tentang masalah, kekuatan dan
keterbatasan dalam memecahkan masalahnya.
Bimbingan merupakan layanan untuk semua, artinya layanan
bimbingan disediakan bagi semua peserta didik pada setiap
tahapan usia, pendidikan, bukan hanya untuk yang terbelakang
dan yang memiliki kelainan.
Bimbingan merupakan layanan yang bersifat umum karena
semua tenaga kependidikan seperti guru, tutor, penasihat,
kepala sekolah, maupun orang tua turut terlibat dalam
pelaksanaan program bimbingan di sekolah. Bimbingan
merupakan layanan khusus, sebab para spesialis kependidikan
seperti konselor, psikiatris, bekerjasama dalam membantu
individu memecahkan masalah yang dihadapi.
8. Istilah konseling merupakan terjemahan dari kata
counseling.
Menurut arti katanya, counseling, yang berasal dari
kata counsel mempunyai arti nasihat, anjuran,
pembicaraan. Seperti halnya dengan pengertian
bimbingan (guidance), pengertian konseling juga
didefinisikan secara beragam oleh para ahli.
9. “Counseling is taking over a problem with some one.
Usually but not always, one of the two has facts or
experiences or abilities not possesed to the same degree
by the other. The process of counseling involves a
clearing up of the problem by discussion.” (Jones, 1963:
291)
10. “Counseling is an interaction process that facilitates
meaningful understanding of self and environment and
results in the establishment and/or clarification of
goals and values for future behavior.” (Shertzen dan
Stone, 1981: 19)
11. “Counseling is personal and dynamic relationship
between two people who approach a mutually defined
problem with mutual consideration for each other to
the end that the younger, or less mature, or more
troubled of the two is aided to a self determined
resolution of his problem” (Wrenn, 1951: 60)
12. Konseling tidak sama dengan pemberian nasihat (advicement)
sebab dalam pemberian nasihat proses berpikir dilakukan dan
diberikan oleh penasihat, sedangkan dalam konseling proses
berpikir dan pemecahan masalah ditemukan dan dilakukan oleh
konseli.
Konseling mengusahakan perubahan-perubahan yang bersifat
fundamental yang berkenaan dengan pola-pola hidup.
Konseling lebih menyangkut sikap dari pada perbuatan atau
tindakan.
Konseling lebih berkenaan dengan penghayatan emosional dari
pada pemecahan intelektual.
Konseling menyangkut juga hubungan konseli dengan orang
lain.
13. Konseling berkenaan dengan pemberian pengaruh dalam
pengubahan perilaku secara suka rela.
Tujuan dari konseling adalah menyediakan situasi yang
mendorong terjadinya perubahan secara suka rela pada konseli
Sebagaimana hubungan pada umumnya, konseling diarahkan
bagi kepentingan konseli
Kondisi yang mendorong perubahan perilaku tercipta melalui
wawancara
Mendengarkan terdapat dalam konseling, tetapi tidak semua
konseling adalah mendengarkan
Konselor berusaha memahami konseli
Konseling berlangsung dalam situasi yang bersifat pribadi dan
dalam diskusi dijaga kerahasiaan data konseli.
14. Proses konseling pada dasarnya dilakukan secara
individual, yaitu antara konseli dan konselor,
walaupun dalam perkembangan kemudian ada
konseling kelompok. Pemecahan masalah dalam
proses konseling itu dijalankan dengan wawancara
atau diskusi antara konseli dengan konselor, yang
dilakukan secara face to face.
Konseling lebih bersifat kuratif atau korektif, yaitu
memecahkan masalah yang dialami oleh konseli.
Konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada
individu dalam memecahkan masalah kehidupannya
melalui wawancara dengan cara-cara yang sesuai
dengan keadaan individu dalam mencapai
kesejahteraan hidupnya.
15. Sasaran utama konseling adalah perubahan sikap dan
tingkah laku.
Suatu sikap dimanifestasikan dalam tingkah lakutingkah laku tertentu.
Konseling diarahkan pada mengubah sikap negatif
kepada sikap yang positif atau konstruktif yang akan
mendasari perbuatan dan kegiatan-kegiatan yang
membawa kemajuan dalam perkembangan anak.
Perubahan tingkah laku yang terjadi karena adanya
perubahan sikap akan lebih permanen karena
perubahan sikap tersebut terjadi atas penemuan,
pemahaman dan keyakinan diri.
16. Jones (1963) memandang konseling sebagai salah satu
teknik dari bimbingan. Dengan demikian, menurut
Jones bimbingan memiliki pengertian yang lebih luas
dibandingkan dengan pengertian konseling atau
dengan kata lain, konseling merupakan bagian dari
bimbingan.
Blum dan Balinsky (1973) cenderung menyamakan
pengertian bimbingan dan pengertian konseling.
Menurut pandangan ini, bimbingan (guidance)
merupakan pengertian yang sudah usang
dibandingkan pengertian konseling (counseling).
17. Konseling merupakan salah satu metode dari bimbingan,
sehingga bimbingan lebih luas dari pengertian konseling.
Karena itu konseling merupakan bimbingan tapi tidak
semua bentuk bimbingan merupakan konseling.
Pada konseling sudah ada masalah tertentu, yaitu masalah
yang dihadapi konseli. Bimbingan lebih bersifat preventif
atau pencegahan sedangkan konseling lebih bersifat
kuratif atau korektif. Bimbingan dapat diberikan sekalipun
tidak ada masalah.
Konseling pada dasarnya dilakukan secara individual
melalui tatap muka (face to face), sedangkan bimbingan
pada umumnya dijalankan secara kelompok.