SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
11
RintisanRintisan
Gerakan konseling diGerakan konseling di
Indonesia dimulai tahunIndonesia dimulai tahun
1960-an1960-an dengan namadengan nama
Bimbingan dan PenyuluhanBimbingan dan Penyuluhan
(disingkat BP)(disingkat BP)
22
Tahun 1963 dibuka jurusanTahun 1963 dibuka jurusan BPBP
di LPTKdi LPTK
Lulusan jurusanLulusan jurusan BP bertugas diBP bertugas di
sekolahsekolah
Tahun 1975Tahun 1975 BPBP diintegrasikandiintegrasikan
ke dalamke dalam kurikulum SMAkurikulum SMA
33
 Tahun 1975 didirikanTahun 1975 didirikan Ikatan PetugasIkatan Petugas
Bimbingan IndonesiaBimbingan Indonesia
(IPBI – Indonesian Guidance(IPBI – Indonesian Guidance
Personnel Association)Personnel Association)
 Tahun 1993 istilahTahun 1993 istilah Bimbingan danBimbingan dan
PenyuluhanPenyuluhan diganti dengandiganti dengan
Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling (BK)(BK)
44
MEMASUKIMEMASUKI
ABAD 21ABAD 21
55
Awal tahun 2000-anAwal tahun 2000-an
IPBIIPBI di ubah menjadidi ubah menjadi ABKINABKIN
IstilahIstilah bimbingan dan konselingbimbingan dan konseling
cenderung diubah menjadicenderung diubah menjadi konselingkonseling
Pendidikan Profesi KonselorPendidikan Profesi Konselor (PPK)(PPK)
Ikatan Konselor IndonesiaIkatan Konselor Indonesia (IKI)(IKI)
Perkembangan BK di AmerikaPerkembangan BK di Amerika
SerikatSerikat
Bimbingan konseling berawal di AmerikaBimbingan konseling berawal di Amerika
Serikat yang dipelopori oleh seorang tokohSerikat yang dipelopori oleh seorang tokoh
besar yaitubesar yaitu Frank ParsonFrank Parson melalui gerakanmelalui gerakan
yang terkenal yaitu guidance movementyang terkenal yaitu guidance movement
(gerakan bimbingan).(gerakan bimbingan).
Upaya mengatasi semakin banyaknyaUpaya mengatasi semakin banyaknya
veteran perang yang tidak memiliki peranveteran perang yang tidak memiliki peran
dan memberi bimbingan vocationaldan memberi bimbingan vocational
sehingga veteran-veteran tersebut tetapsehingga veteran-veteran tersebut tetap
dapat berkarya sesuai kondisi mereka.dapat berkarya sesuai kondisi mereka.
BIMBINGAN DAN KONSELINGBIMBINGAN DAN KONSELING
Syamsu Yusuf (2009 : 37),Syamsu Yusuf (2009 : 37),
mengartikan Bimbingan danmengartikan Bimbingan dan
Konseling sebagai “Guidance” danKonseling sebagai “Guidance” dan
“Counseling”. Guidance berasal“Counseling”. Guidance berasal
dari kata guide yang artinya (todari kata guide yang artinya (to
direct), memandu (to pilot),direct), memandu (to pilot),
mengelola (to manage) danmengelola (to manage) dan
menyetir (to steer).menyetir (to steer).
Counseling dalam bahasa IndonesiaCounseling dalam bahasa Indonesia
berarti “Proses Interaksi”. Bimbinganberarti “Proses Interaksi”. Bimbingan
berarti suatu proses bantuan yangberarti suatu proses bantuan yang
diberikan oleh seseorang yangdiberikan oleh seseorang yang
memiliki profesionalitas sebagai gurumemiliki profesionalitas sebagai guru
agar konseli memiliki suatuagar konseli memiliki suatu
pemahaman diri, dapat mengarahkanpemahaman diri, dapat mengarahkan
diri, memiliki kemampuan dalamdiri, memiliki kemampuan dalam
memecahkan permasalahan ygmemecahkan permasalahan yg
dihadapi sehingga memilikidihadapi sehingga memiliki
kemampuan dlm mengambilkemampuan dlm mengambil
keputusan dlm membuat suatu pilihankeputusan dlm membuat suatu pilihan
sesuai dg potensi yg dimiliki.sesuai dg potensi yg dimiliki.
Shertzer dan Stone (1971 : 40),Shertzer dan Stone (1971 : 40),
Bimbingan merupakan “process ofBimbingan merupakan “process of
helping on individual to understandhelping on individual to understand
him self and his world” artinyahim self and his world” artinya
bimbingan adalah proses pemberianbimbingan adalah proses pemberian
bantuan kpd siswa agar mampubantuan kpd siswa agar mampu
memahami diri dan lingkungannyamemahami diri dan lingkungannya
Prayitno ((2004 : 95) Bimbingan sebagaiPrayitno ((2004 : 95) Bimbingan sebagai
suatu bantuan yg diberikan kepadasuatu bantuan yg diberikan kepada
individu dalam membuat pilihan-pilihanindividu dalam membuat pilihan-pilihan
dan penyesuaian-penyesuaian ygdan penyesuaian-penyesuaian yg
bijaksana.bijaksana.
Frank Parson, dalam Jones, 1951.Frank Parson, dalam Jones, 1951.
Bimbingan sebagai bantuan yangBimbingan sebagai bantuan yang
diberikan kepada individu untuk dapatdiberikan kepada individu untuk dapat
memilih, mempersiapkan diri, danmemilih, mempersiapkan diri, dan
memangku suatu jabatan serta mendapatmemangku suatu jabatan serta mendapat
kemajuan dalam jabatan yang dipilihnyakemajuan dalam jabatan yang dipilihnya
itu.itu.
Kesimpulan dari berbagai ahli tentangKesimpulan dari berbagai ahli tentang
pengertian bimbingan adalah :pengertian bimbingan adalah :
 proses bantuan yg diberikan oleh seseorang ygproses bantuan yg diberikan oleh seseorang yg
memiliki profesimemiliki profesi
membantu konselimembantu konseli
konseli memiliki suatu kemampuan dalamkonseli memiliki suatu kemampuan dalam
memahami dirimemahami diri
konseli mampu mengembangkan diri sesuai dgkonseli mampu mengembangkan diri sesuai dg
potensi yg dimilikipotensi yg dimiliki
konseli dpt memecahkan permasalahan ygkonseli dpt memecahkan permasalahan yg
dihadapidihadapi
konseli memiliki kemampuan dlm membuat,konseli memiliki kemampuan dlm membuat,
suatu keputusan sanggup untuk menyesuaikan dirisuatu keputusan sanggup untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan keluarga, sekolah dandengan lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat sehingga mampu berkembang secaramasyarakat sehingga mampu berkembang secara
optimaloptimal
Pengertian KonselingPengertian Konseling
M. Surya & Roman (1986 : 25) KonselingM. Surya & Roman (1986 : 25) Konseling
adalah semua bentuk hubungan antaraadalah semua bentuk hubungan antara
dua orang dimana seorang klien dibantudua orang dimana seorang klien dibantu
untuk lebih mampu menyesuaikan diriuntuk lebih mampu menyesuaikan diri
secara efektif terhadap dirinya sendiri dansecara efektif terhadap dirinya sendiri dan
lingkungannya.lingkungannya.
Robert L. Gibson & Mariane H. MitchellRobert L. Gibson & Mariane H. Mitchell
(2011 : 205) Konseling adalah sebuah(2011 : 205) Konseling adalah sebuah
ketrampilan dan proses yg harusketrampilan dan proses yg harus
dibedakan dari sekedar memberikandibedakan dari sekedar memberikan
nasehat, memberi pengarahan,nasehat, memberi pengarahan,
mendengarkan secara simpatik.mendengarkan secara simpatik.
Boy dan Pine dalam Depdikbud (1983 :Boy dan Pine dalam Depdikbud (1983 :
14) Tujuan Konseling adalah membantu14) Tujuan Konseling adalah membantu
siswa menjadi lebih mengaktualisasisiswa menjadi lebih mengaktualisasi
dirinya, membantu siswa maju dg caradirinya, membantu siswa maju dg cara
memanfaatkan, sumber-sumber &memanfaatkan, sumber-sumber &
potensinya sendiri.potensinya sendiri.
Syamsu Yusuf (2005 : 8) KonselingSyamsu Yusuf (2005 : 8) Konseling
menurut ASCA adalah hubungan tatapmenurut ASCA adalah hubungan tatap
muka yg bersifat rahasia, penuh dg sikapmuka yg bersifat rahasia, penuh dg sikap
penerimaan & pemberian kesempatan daripenerimaan & pemberian kesempatan dari
konselor kepada klien. Konselorkonselor kepada klien. Konselor
mempergunakan pengetahuan &mempergunakan pengetahuan &
ketrampilan untuk membantu kliennyaketrampilan untuk membantu kliennya
mengatasi masalah-masalahnya.mengatasi masalah-masalahnya.
Kesimpulan KonselingKesimpulan Konseling
Konseling Komprehensif adalah konseling ygKonseling Komprehensif adalah konseling yg
berlaku bagi konseli yg berbagai macamberlaku bagi konseli yg berbagai macam
karakter, dilaksanakan melalui suatu proseskarakter, dilaksanakan melalui suatu proses
interaksi antara konselor dan konseli,interaksi antara konselor dan konseli,
bersifat sangat pribadi dlm memberikanbersifat sangat pribadi dlm memberikan
bantuannya agar konseli memilikibantuannya agar konseli memiliki
kemampuan untuk tumbuh kembangkemampuan untuk tumbuh kembang
seoptimal mungkin & mengarah pada suatuseoptimal mungkin & mengarah pada suatu
pilihan dalam hidupnya sesuai denganpilihan dalam hidupnya sesuai dengan
potensi yg dimiliki.potensi yg dimiliki.
BIMBINGAN DAN KONSELINGBIMBINGAN DAN KONSELING
Proses interaksi dua belah pihak, yaituProses interaksi dua belah pihak, yaitu
konselor & konseli. Dalam membantukonselor & konseli. Dalam membantu
konseli agar memiliki suatukonseli agar memiliki suatu
pemahaman diri, penyesuaian diri, danpemahaman diri, penyesuaian diri, dan
kemampuan dalam menentukankemampuan dalam menentukan
keputusan yg tepat dalamkeputusan yg tepat dalam
memecahkan permasalahannyamemecahkan permasalahannya
sehingga dapat hidup sesuai dengansehingga dapat hidup sesuai dengan
keadaan dlm lingkungan keluarga,keadaan dlm lingkungan keluarga,
masyarakat dan sekolah.masyarakat dan sekolah.
Tujuan Bimbingan KonselingTujuan Bimbingan Konseling
Agar siswa dapat :Agar siswa dapat :
1.1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi,Merencanakan kegiatan penyelesaian studi,
perkembangan karir serta kehidupannya di masaperkembangan karir serta kehidupannya di masa
yg akan datangyg akan datang
2.2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatanMengembangkan seluruh potensi dan kekuatan
yg dimilikinya seoptimal mungkinyg dimilikinya seoptimal mungkin
3.3. Menyesuaikan diri dg lingkungan pendidikan,Menyesuaikan diri dg lingkungan pendidikan,
lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanyalingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya
4.4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yg dihadapiMengatasi hambatan dan kesulitan yg dihadapi
dalam studi, penyesuaian dg lingkungandalam studi, penyesuaian dg lingkungan
Konsep dasar Bimbingan danKonsep dasar Bimbingan dan
konselingkonseling
Bimbingan dan konseling merupakan salahBimbingan dan konseling merupakan salah
satu komponen dlm keseluruhan sistemsatu komponen dlm keseluruhan sistem
pendidikan khususnya di sekolah;pendidikan khususnya di sekolah; guruguru
sbg salah satu pendukung unsursbg salah satu pendukung unsur
pelaksana pendidikan yangpelaksana pendidikan yang mempunyaimempunyai
tanggung jawab sebagai pendukungtanggung jawab sebagai pendukung
pelaksana layanan bimbingan pendidikanpelaksana layanan bimbingan pendidikan
di sekolahdi sekolah, dituntut untuk, dituntut untuk memilikimemiliki
wawasan yang memadai terhadap konsep-wawasan yang memadai terhadap konsep-
konsep dasar bimbingan dan konseling dikonsep dasar bimbingan dan konseling di
sekolahsekolah..
Pola Organisasi Bimbingan diPola Organisasi Bimbingan di
SekolahSekolah
ORANG TUA
SISWA
KEPALA SEKOLAH
WALI KELASGURU
GURU
KONSELOR
PARA SISWA
Fungsi-fungsi BKFungsi-fungsi BK
1.1. Fungsi PemahamanFungsi Pemahaman
2.2. Fungsi FasilitasFungsi Fasilitas
3.3. Fungsi PenyesuaianFungsi Penyesuaian
4.4. Fungsi PenyaluranFungsi Penyaluran
5.5. Fungsi FasilitasFungsi Fasilitas
6.6. Fungsi PencegahanFungsi Pencegahan
7.7. Fungsi PerbaikanFungsi Perbaikan
8.8. Fungsi PenyembuhanFungsi Penyembuhan
9.9. Fungsi PemeliharaanFungsi Pemeliharaan
10.10. Fungsi PengembanganFungsi Pengembangan
Prinsip-prinsip BKPrinsip-prinsip BK
1.1. Bimbingan untuk semua individuBimbingan untuk semua individu
2.2. Bimbingan bersifat individualisasiBimbingan bersifat individualisasi
3.3. Bimbingan menekankan hal yangBimbingan menekankan hal yang
positifpositif
4.4. Bimbingan merupakan usahaBimbingan merupakan usaha
bersamabersama
5.5. Pengambilan Keputusan Hal yangPengambilan Keputusan Hal yang
Esensial dalam BimbinganEsensial dalam Bimbingan
6.6. Bimbingan Berlangsung dalamBimbingan Berlangsung dalam
Berbagai Setting KehidupanBerbagai Setting Kehidupan
Asas-asasAsas-asas
Bimbingan KonselingBimbingan Konseling
1.1. KerahasiaanKerahasiaan
2.2. KesukarelaanKesukarelaan
3.3. KeterbukaanKeterbukaan
4.4. KegiatanKegiatan
5.5. KemandirianKemandirian
6.6. KekinianKekinian
7.7. KedinamisanKedinamisan
8. Keterpaduan8. Keterpaduan
9. Kenormatifan9. Kenormatifan
10. Keahlian10. Keahlian
11. Alih Tangan11. Alih Tangan
KasusKasus
12. Tut Wuri12. Tut Wuri
HandayaniHandayani
1. Kerahasiaan1. Kerahasiaan
AAsas bimbingan dan konselingsas bimbingan dan konseling
yang menuntut dirahasiakanyayang menuntut dirahasiakanya
segenap data dan keterangansegenap data dan keterangan
tentang peserta didik (konseli)tentang peserta didik (konseli)
yang menjadi sasaran layanan,yang menjadi sasaran layanan,
yaitu data atau keterangan yangyaitu data atau keterangan yang
tidak boleh dan tidak layaktidak boleh dan tidak layak
diketahui oleh orang lain.diketahui oleh orang lain.
2. Kesukarelaan2. Kesukarelaan
AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang
menghendaki adanya kesukaan danmenghendaki adanya kesukaan dan
kerelaan peserta didik (konseli)kerelaan peserta didik (konseli)
mengikuti/menjalanimengikuti/menjalani
layanan/kegiatan yang diperlukanlayanan/kegiatan yang diperlukan
baginya. Dalam hal ini gurubaginya. Dalam hal ini guru
pembimbing berkewajiban membinapembimbing berkewajiban membina
dan mengembangkan kesukarelaandan mengembangkan kesukarelaan
tersebut.tersebut.
3. Keterbukaan3. Keterbukaan
AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar peserta didik (konseli) yangmenghendaki agar peserta didik (konseli) yang
menjadi sasaran layanan/kegiatan bersifatmenjadi sasaran layanan/kegiatan bersifat
terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalamterbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam
memberikan keterangan tentang dirinya sendirimemberikan keterangan tentang dirinya sendiri
maupun dalam menerima berbagai informasi danmaupun dalam menerima berbagai informasi dan
materi dari luar yang berguna bagimateri dari luar yang berguna bagi
pengembangan dirinya. Keterbukaan ini amatpengembangan dirinya. Keterbukaan ini amat
terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaanterkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan
dan adanya kesukarelaan pada diri peserta didikdan adanya kesukarelaan pada diri peserta didik
yang menjadi sasaran layanan/kegiatan. Agaryang menjadi sasaran layanan/kegiatan. Agar
peserta didik dapat terbuka, guru pembimbingpeserta didik dapat terbuka, guru pembimbing
terlebih dahuu harus bersikap terbuka dan tidakterlebih dahuu harus bersikap terbuka dan tidak
berpura-pura.berpura-pura.
4. Kegiatan4. Kegiatan
BBimbingan dan konseling yangimbingan dan konseling yang
menghendaki agar pesertamenghendaki agar peserta
didik (konseli) yang menjadididik (konseli) yang menjadi
sasaran layanan berpartisipasisasaran layanan berpartisipasi
secara aktif di dalamsecara aktif di dalam
penyelenggaraanpenyelenggaraan
layanan/kegiatan bimbingan.layanan/kegiatan bimbingan.
5. Kemandirian5. Kemandirian
AAsas bimbingan dan konselingsas bimbingan dan konseling
yang menunjuk pada tujuanyang menunjuk pada tujuan
umum bimbingan danumum bimbingan dan
konseling, yakni: peserta didikkonseling, yakni: peserta didik
(konseli) sebagai sasaran(konseli) sebagai sasaran
layanan bimbingan danlayanan bimbingan dan
konseling diharapkan menjadikonseling diharapkan menjadi
siswa-siswa yang mandirisiswa-siswa yang mandiri..
6. Kekinian6. Kekinian
AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar objek sasaranmenghendaki agar objek sasaran
layanan bimbingan dan konselinglayanan bimbingan dan konseling
ialah permasalahan peserta didikialah permasalahan peserta didik
(konseli) dalam kondisinya sekarang.(konseli) dalam kondisinya sekarang.
Layanan yang berkenaan denganLayanan yang berkenaan dengan
“masa depan atau kondisi masa“masa depan atau kondisi masa
lampau pun” dilihat dampak dan/ataulampau pun” dilihat dampak dan/atau
kaitannya dengan kondisi yang adakaitannya dengan kondisi yang ada
dan apa yang diperbuat sekarang.dan apa yang diperbuat sekarang.
7. Kedinamisan7. Kedinamisan
AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar isi layananmenghendaki agar isi layanan
terhadap sasaran layanan (konseli)terhadap sasaran layanan (konseli)
yang sama kehendaknya selaluyang sama kehendaknya selalu
bergerak maju, tidak monoton, danbergerak maju, tidak monoton, dan
terus berkembang serta berkelanjutanterus berkembang serta berkelanjutan
sesuai dengan kebutuhan dan tahapsesuai dengan kebutuhan dan tahap
perkembangannya dari waktu keperkembangannya dari waktu ke
waktu.waktu.
8. Keterpaduan8. Keterpaduan
AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar berbagai layanan danmenghendaki agar berbagai layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling, baik yangkegiatan bimbingan dan konseling, baik yang
dilakukan oleh guru pembimbing maupundilakukan oleh guru pembimbing maupun
pihak lain, saling menunjang, harmonis, danpihak lain, saling menunjang, harmonis, dan
terpadu. Untuk ini kerja sama antara guruterpadu. Untuk ini kerja sama antara guru
pembimbing dan pihak-pihak yang berperanpembimbing dan pihak-pihak yang berperan
dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingandalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan
dan konseling perlu terus dikembangkan.dan konseling perlu terus dikembangkan.
Koordinasi segenap layanan/kegiatanKoordinasi segenap layanan/kegiatan
bimbingan dan konseling itu harusbimbingan dan konseling itu harus
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
9. Kenormatifan9. Kenormatifan
AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar segenap layanan danmenghendaki agar segenap layanan dan
kegiatan bimbingan dan konselingkegiatan bimbingan dan konseling
didasarkan pada dan tidak bolehdidasarkan pada dan tidak boleh
bertentangan dengan nilai dan normabertentangan dengan nilai dan norma
yang ada, yaituyang ada, yaitu
a.a.nilai dan norma agama,nilai dan norma agama,
b.b.hukum dan peraturan,hukum dan peraturan,
c.c.adat istiadat,adat istiadat,
d.d.ilmu pengetahuan, danilmu pengetahuan, dan
e.e.kebiasaan yang berlaku.kebiasaan yang berlaku.
LanjutanLanjutan
Bukanlah layanan atau kegiatan bimbinganBukanlah layanan atau kegiatan bimbingan
dan konseling yang dapatdan konseling yang dapat
dipertanggungjawabkan apabila isi dandipertanggungjawabkan apabila isi dan
pelaksanaannya tidak berdasarkan nilai danpelaksanaannya tidak berdasarkan nilai dan
norma yang dimaksudkan itu.norma yang dimaksudkan itu. LLayanan danayanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling justrukegiatan bimbingan dan konseling justru
harus dapat meningkatkan kemampuanharus dapat meningkatkan kemampuan
peserta didik (konseli) memahami,peserta didik (konseli) memahami,
menghayati, dan mengamalkan nilai danmenghayati, dan mengamalkan nilai dan
norma tersebut.norma tersebut.
10. Keahlian10. Keahlian
AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar layanan dan kegiatanmenghendaki agar layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling diselenggarakanbimbingan dan konseling diselenggarakan
atas dasar kaidah-kaidah profesional.atas dasar kaidah-kaidah profesional. DalamDalam
hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatanhal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling hendaklah tenagabimbingan dan konseling hendaklah tenaga
yang benar-benar ahli dalam bidangyang benar-benar ahli dalam bidang
bimbingan dan konseling. Keprofesionalanbimbingan dan konseling. Keprofesionalan
guru pembimbing harus terwujud baik dalamguru pembimbing harus terwujud baik dalam
penyelenggaraan jenis-jenis layanan danpenyelenggaraan jenis-jenis layanan dan
kegiatan dan konseling maupun dalamkegiatan dan konseling maupun dalam
penegakan kode etik bimbingan danpenegakan kode etik bimbingan dan
konseling.konseling.
11. Alih Tangan Kasus11. Alih Tangan Kasus
Asas bimbingan dan konseling yangAsas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar pihak-pihak yangmenghendaki agar pihak-pihak yang
tidak mampu menyelenggarakantidak mampu menyelenggarakan
layanan bimbingan dan konselinglayanan bimbingan dan konseling
secara tepat dan tuntas atas suatusecara tepat dan tuntas atas suatu
permasalahan peserta didik (konseli)permasalahan peserta didik (konseli)
mengalihtangankan permasalahan itumengalihtangankan permasalahan itu
kepada pihak yang lebih ahli.kepada pihak yang lebih ahli.
LanjutanLanjutan
Guru pembimbing dapatGuru pembimbing dapat
menerima alih tangan kasus darimenerima alih tangan kasus dari
orang tua, guru-guru lain, atauorang tua, guru-guru lain, atau
ahli lain ; dan demikian pula guruahli lain ; dan demikian pula guru
pembimbing dapatpembimbing dapat
mengalihtangankan kasus kepadamengalihtangankan kasus kepada
guru mata pelajaran/praktik danguru mata pelajaran/praktik dan
lain-lain.lain-lain.
12. Tut Wuri Handayani12. Tut Wuri Handayani
Asas ini menunjuk pada suasanaAsas ini menunjuk pada suasana
umum yang hendaknya tercipta dalamumum yang hendaknya tercipta dalam
rangka hubungan keseluruhan antararangka hubungan keseluruhan antara
pembimbing dan yang dibimbingpembimbing dan yang dibimbing
lebih-lebih di lingkungan sekolah, asaslebih-lebih di lingkungan sekolah, asas
ini makin dirasakan manfaatnya, danini makin dirasakan manfaatnya, dan
bahkan perlu dilengapi dengan “ingbahkan perlu dilengapi dengan “ing
ngarsa sung tulada, ing madyangarsa sung tulada, ing madya
mangun karso”.mangun karso”.
LanjutanLanjutan
Arti dari semboyan ini adalah :Arti dari semboyan ini adalah :
a.a.Tut wuri handayani (dari belakangTut wuri handayani (dari belakang
seorang guru harus bisa memberikanseorang guru harus bisa memberikan
dorongan dan arahan),dorongan dan arahan),
b.b.Ing madya mangun karsa (di tengahIng madya mangun karsa (di tengah
atau di antara murid, guru harusatau di antara murid, guru harus
menciptakan prakarsa dan ide), danmenciptakan prakarsa dan ide), dan
c.c.Ing ngarsa sung tulada (di depan,Ing ngarsa sung tulada (di depan,
seorang pendidik harus memberi teladanseorang pendidik harus memberi teladan
atau contoh tindakan yang baik).atau contoh tindakan yang baik).
Dari beberapa asas bimbinganDari beberapa asas bimbingan
dan konseling di atas, yangdan konseling di atas, yang
paling pokok ialahpaling pokok ialah
(1) asas kerahasiaan(1) asas kerahasiaan
(2) asas kesukarelaan dan (3)(2) asas kesukarelaan dan (3)
asas keterbukaan.asas keterbukaan.
Persamaan antara Bimbingan danPersamaan antara Bimbingan dan
KonselingKonseling
Terletak pada tujuan yang hendakTerletak pada tujuan yang hendak
dicapai yaitu sama-sama diterapkandicapai yaitu sama-sama diterapkan
dalam program persekolahan, sama-dalam program persekolahan, sama-
sama berusaha untuk memandirikansama berusaha untuk memandirikan
individu, dan sama-sama mengikutiindividu, dan sama-sama mengikuti
norma-norma yang berlaku dinorma-norma yang berlaku di
lingkungan masyarakat tempat kedualingkungan masyarakat tempat kedua
kegiatan itu diselenggarakan.kegiatan itu diselenggarakan.
Perbedaan antara Bimbingan danPerbedaan antara Bimbingan dan
Konseling,Konseling,
Terletak padaTerletak pada
segi isi kegiatansegi isi kegiatan
Bimbingan lebih banyak bersangkutBimbingan lebih banyak bersangkut
paut dengan usaha pemberianpaut dengan usaha pemberian
informasi dan kegiatan pengumpulaninformasi dan kegiatan pengumpulan
data tentang siswa dan lebihdata tentang siswa dan lebih
menekankan pada fungsi pencegahan,menekankan pada fungsi pencegahan,
sedangakan konseling merupakansedangakan konseling merupakan
bantuan yang dilakukan dalambantuan yang dilakukan dalam
pertemuan tatap muka antara duapertemuan tatap muka antara dua
orang manusia yaitu antara konselororang manusia yaitu antara konselor
dan klien.dan klien.
Dari segi tenaga, bimbingan dapatDari segi tenaga, bimbingan dapat
dilakukan oleh orang tua, guru,dilakukan oleh orang tua, guru,
wali kelas, kepala sekolah, orangwali kelas, kepala sekolah, orang
dewasa lainnya. Namun, konselingdewasa lainnya. Namun, konseling
hanya dapat dilakukan olehhanya dapat dilakukan oleh
tenaga-tenaga yang telah terdidiktenaga-tenaga yang telah terdidik
dan terlatih. Dengan kata lain,dan terlatih. Dengan kata lain,
konseling merupakan bentukkonseling merupakan bentuk
khusus bimbingan yaitu layanankhusus bimbingan yaitu layanan
yang diberikan oleh konseloryang diberikan oleh konselor
kepada klien secara individu.kepada klien secara individu.
peran bimbingan dan konseling diperan bimbingan dan konseling di
dalam meningkatkan mutu pendidikandalam meningkatkan mutu pendidikan
terletak pada bagaiamana bimbingan dan konseling ituterletak pada bagaiamana bimbingan dan konseling itu
membangun manusia yang seutuhnya dari berbagaimembangun manusia yang seutuhnya dari berbagai
aspek yang ada di dalam diri peserta didik. Karenaaspek yang ada di dalam diri peserta didik. Karena
seperti diawal telah dijelaskan bahwa pendidikan yangseperti diawal telah dijelaskan bahwa pendidikan yang
bermutu bukanlah pendidikan yang hanyabermutu bukanlah pendidikan yang hanya
mentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologimentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologi
saja tetapi juga harus meningaktkan profesionalitassaja tetapi juga harus meningaktkan profesionalitas
dan sistem manjemen, dimana kesemuanya itu tidakdan sistem manjemen, dimana kesemuanya itu tidak
hanya menyangkut aspek akademik tetapi juga aspekhanya menyangkut aspek akademik tetapi juga aspek
pribadi, sosial, kematangan intelektual, dan sistempribadi, sosial, kematangan intelektual, dan sistem
nilai. Peran BK dalam keempat aspek inilah yangnilai. Peran BK dalam keempat aspek inilah yang
menjadikan bimbingan konseling ikut berperan dalammenjadikan bimbingan konseling ikut berperan dalam
peningkatan mutu pendidikan.peningkatan mutu pendidikan.

More Related Content

What's hot

Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkupBimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkupaidadwiinizuka.blogspot.com
 
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolahMakalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolahKun Hidayaturrahman
 
Pengertian bimbingan-dan-konseling
Pengertian bimbingan-dan-konselingPengertian bimbingan-dan-konseling
Pengertian bimbingan-dan-konselingSholehah Hadi Isyrin
 
Tahap dan strategi kons.kel.
Tahap dan strategi kons.kel.Tahap dan strategi kons.kel.
Tahap dan strategi kons.kel.IFTITAH INDRIANI
 
Tugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingTugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingMara Sutan Siregar
 
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolahPengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolahNurul Khotimah
 
Bimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BKBimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BKAna Onana
 
TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA
TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMATUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA
TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMArina_nurjanah96
 
Makalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingMakalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingNilna Ma'Rifah
 
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakatHubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakatOperator Warnet Vast Raha
 
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling syatria adymas pranajaya
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling   syatria adymas pranajayaPengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling   syatria adymas pranajaya
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling syatria adymas pranajayaAdymaz
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konselingisman12345
 
Konsep konseling berdasarkan ayat ayat al-quran (jilid ii) by drs. abdul haya...
Konsep konseling berdasarkan ayat ayat al-quran (jilid ii) by drs. abdul haya...Konsep konseling berdasarkan ayat ayat al-quran (jilid ii) by drs. abdul haya...
Konsep konseling berdasarkan ayat ayat al-quran (jilid ii) by drs. abdul haya...rahmawati904635
 
Assignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanak
Assignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanakAssignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanak
Assignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanakSherly Jewinly
 
Assignment edu3073
Assignment edu3073Assignment edu3073
Assignment edu3073Amer Al-Rudy
 
Teknik menangani masalah pribadi sosial
Teknik menangani masalah pribadi sosialTeknik menangani masalah pribadi sosial
Teknik menangani masalah pribadi sosialFATHATUL FIKRIYAH
 

What's hot (20)

Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkupBimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
 
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolahMakalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
 
Pengertian bimbingan-dan-konseling
Pengertian bimbingan-dan-konselingPengertian bimbingan-dan-konseling
Pengertian bimbingan-dan-konseling
 
Tahap dan strategi kons.kel.
Tahap dan strategi kons.kel.Tahap dan strategi kons.kel.
Tahap dan strategi kons.kel.
 
Bimbingan kelompok
Bimbingan kelompokBimbingan kelompok
Bimbingan kelompok
 
Tugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingTugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konseling
 
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolahPengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
 
Bimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BKBimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BK
 
TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA
TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMATUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA
TUJUAN DAN KAITANYA DENGAN ASPEK KONSELING AGAMA
 
makalah binbingan konseling anak
makalah binbingan konseling anakmakalah binbingan konseling anak
makalah binbingan konseling anak
 
Makalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingMakalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konseling
 
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakatHubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
 
Teknik menangani masalah pribadi sosial
Teknik menangani masalah pribadi sosialTeknik menangani masalah pribadi sosial
Teknik menangani masalah pribadi sosial
 
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling syatria adymas pranajaya
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling   syatria adymas pranajayaPengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling   syatria adymas pranajaya
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling syatria adymas pranajaya
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
Konsep konseling berdasarkan ayat ayat al-quran (jilid ii) by drs. abdul haya...
Konsep konseling berdasarkan ayat ayat al-quran (jilid ii) by drs. abdul haya...Konsep konseling berdasarkan ayat ayat al-quran (jilid ii) by drs. abdul haya...
Konsep konseling berdasarkan ayat ayat al-quran (jilid ii) by drs. abdul haya...
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Assignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanak
Assignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanakAssignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanak
Assignment Kerja Kursus Bimbingan dan Kaunseling Kanak-kanak
 
Assignment edu3073
Assignment edu3073Assignment edu3073
Assignment edu3073
 
Teknik menangani masalah pribadi sosial
Teknik menangani masalah pribadi sosialTeknik menangani masalah pribadi sosial
Teknik menangani masalah pribadi sosial
 

Similar to BK_Perkembangan

Konsep dasar bimbingan_konseling
Konsep dasar bimbingan_konselingKonsep dasar bimbingan_konseling
Konsep dasar bimbingan_konselingiskawia
 
Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)
Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)
Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)Donny kurnianto
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingandikaayu
 
Profesi keguruan (presentasi final)
Profesi keguruan (presentasi final)Profesi keguruan (presentasi final)
Profesi keguruan (presentasi final)Nurul Cahaya Hatimu
 
Konsep bimbingan dan kaunseling
Konsep bimbingan dan kaunselingKonsep bimbingan dan kaunseling
Konsep bimbingan dan kaunseling廷武 邹
 
Nuni Nursamsiwi
Nuni NursamsiwiNuni Nursamsiwi
Nuni Nursamsiwinursamsiwi
 
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajayaLatar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajayaAdymaz
 
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolahkomisariatimmbpp
 
Profesi Kependidikan : Konsep Konseling
Profesi Kependidikan : Konsep KonselingProfesi Kependidikan : Konsep Konseling
Profesi Kependidikan : Konsep KonselingAnisa Nur Lail
 

Similar to BK_Perkembangan (20)

3. pengertian bk
3. pengertian bk3. pengertian bk
3. pengertian bk
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 
Konsep dasar bimbingan_konseling
Konsep dasar bimbingan_konselingKonsep dasar bimbingan_konseling
Konsep dasar bimbingan_konseling
 
Bimbingan & konseling
Bimbingan & konselingBimbingan & konseling
Bimbingan & konseling
 
Bimbingan Konseling.pptx
Bimbingan Konseling.pptxBimbingan Konseling.pptx
Bimbingan Konseling.pptx
 
Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)
Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)
Bimbingan dan konseling kelompok (pembelajaran)
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling
 
Sejarah perkembangan bimbingan konseling
Sejarah perkembangan bimbingan konselingSejarah perkembangan bimbingan konseling
Sejarah perkembangan bimbingan konseling
 
Sejarah perkembangan bimbingan konseling
Sejarah perkembangan bimbingan konselingSejarah perkembangan bimbingan konseling
Sejarah perkembangan bimbingan konseling
 
Hakikat BK
Hakikat BKHakikat BK
Hakikat BK
 
Eseimen kaunseling
Eseimen kaunselingEseimen kaunseling
Eseimen kaunseling
 
Profesi keguruan (presentasi final)
Profesi keguruan (presentasi final)Profesi keguruan (presentasi final)
Profesi keguruan (presentasi final)
 
Konsep bimbingan dan kaunseling
Konsep bimbingan dan kaunselingKonsep bimbingan dan kaunseling
Konsep bimbingan dan kaunseling
 
Profesi kependidikan
Profesi kependidikanProfesi kependidikan
Profesi kependidikan
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Nuni Nursamsiwi
Nuni NursamsiwiNuni Nursamsiwi
Nuni Nursamsiwi
 
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajayaLatar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
 
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
 
Profesi Kependidikan : Konsep Konseling
Profesi Kependidikan : Konsep KonselingProfesi Kependidikan : Konsep Konseling
Profesi Kependidikan : Konsep Konseling
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

BK_Perkembangan

  • 1. 11 RintisanRintisan Gerakan konseling diGerakan konseling di Indonesia dimulai tahunIndonesia dimulai tahun 1960-an1960-an dengan namadengan nama Bimbingan dan PenyuluhanBimbingan dan Penyuluhan (disingkat BP)(disingkat BP)
  • 2. 22 Tahun 1963 dibuka jurusanTahun 1963 dibuka jurusan BPBP di LPTKdi LPTK Lulusan jurusanLulusan jurusan BP bertugas diBP bertugas di sekolahsekolah Tahun 1975Tahun 1975 BPBP diintegrasikandiintegrasikan ke dalamke dalam kurikulum SMAkurikulum SMA
  • 3. 33  Tahun 1975 didirikanTahun 1975 didirikan Ikatan PetugasIkatan Petugas Bimbingan IndonesiaBimbingan Indonesia (IPBI – Indonesian Guidance(IPBI – Indonesian Guidance Personnel Association)Personnel Association)  Tahun 1993 istilahTahun 1993 istilah Bimbingan danBimbingan dan PenyuluhanPenyuluhan diganti dengandiganti dengan Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling (BK)(BK)
  • 5. 55 Awal tahun 2000-anAwal tahun 2000-an IPBIIPBI di ubah menjadidi ubah menjadi ABKINABKIN IstilahIstilah bimbingan dan konselingbimbingan dan konseling cenderung diubah menjadicenderung diubah menjadi konselingkonseling Pendidikan Profesi KonselorPendidikan Profesi Konselor (PPK)(PPK) Ikatan Konselor IndonesiaIkatan Konselor Indonesia (IKI)(IKI)
  • 6. Perkembangan BK di AmerikaPerkembangan BK di Amerika SerikatSerikat Bimbingan konseling berawal di AmerikaBimbingan konseling berawal di Amerika Serikat yang dipelopori oleh seorang tokohSerikat yang dipelopori oleh seorang tokoh besar yaitubesar yaitu Frank ParsonFrank Parson melalui gerakanmelalui gerakan yang terkenal yaitu guidance movementyang terkenal yaitu guidance movement (gerakan bimbingan).(gerakan bimbingan). Upaya mengatasi semakin banyaknyaUpaya mengatasi semakin banyaknya veteran perang yang tidak memiliki peranveteran perang yang tidak memiliki peran dan memberi bimbingan vocationaldan memberi bimbingan vocational sehingga veteran-veteran tersebut tetapsehingga veteran-veteran tersebut tetap dapat berkarya sesuai kondisi mereka.dapat berkarya sesuai kondisi mereka.
  • 7. BIMBINGAN DAN KONSELINGBIMBINGAN DAN KONSELING Syamsu Yusuf (2009 : 37),Syamsu Yusuf (2009 : 37), mengartikan Bimbingan danmengartikan Bimbingan dan Konseling sebagai “Guidance” danKonseling sebagai “Guidance” dan “Counseling”. Guidance berasal“Counseling”. Guidance berasal dari kata guide yang artinya (todari kata guide yang artinya (to direct), memandu (to pilot),direct), memandu (to pilot), mengelola (to manage) danmengelola (to manage) dan menyetir (to steer).menyetir (to steer).
  • 8. Counseling dalam bahasa IndonesiaCounseling dalam bahasa Indonesia berarti “Proses Interaksi”. Bimbinganberarti “Proses Interaksi”. Bimbingan berarti suatu proses bantuan yangberarti suatu proses bantuan yang diberikan oleh seseorang yangdiberikan oleh seseorang yang memiliki profesionalitas sebagai gurumemiliki profesionalitas sebagai guru agar konseli memiliki suatuagar konseli memiliki suatu pemahaman diri, dapat mengarahkanpemahaman diri, dapat mengarahkan diri, memiliki kemampuan dalamdiri, memiliki kemampuan dalam memecahkan permasalahan ygmemecahkan permasalahan yg dihadapi sehingga memilikidihadapi sehingga memiliki kemampuan dlm mengambilkemampuan dlm mengambil keputusan dlm membuat suatu pilihankeputusan dlm membuat suatu pilihan sesuai dg potensi yg dimiliki.sesuai dg potensi yg dimiliki.
  • 9. Shertzer dan Stone (1971 : 40),Shertzer dan Stone (1971 : 40), Bimbingan merupakan “process ofBimbingan merupakan “process of helping on individual to understandhelping on individual to understand him self and his world” artinyahim self and his world” artinya bimbingan adalah proses pemberianbimbingan adalah proses pemberian bantuan kpd siswa agar mampubantuan kpd siswa agar mampu memahami diri dan lingkungannyamemahami diri dan lingkungannya
  • 10. Prayitno ((2004 : 95) Bimbingan sebagaiPrayitno ((2004 : 95) Bimbingan sebagai suatu bantuan yg diberikan kepadasuatu bantuan yg diberikan kepada individu dalam membuat pilihan-pilihanindividu dalam membuat pilihan-pilihan dan penyesuaian-penyesuaian ygdan penyesuaian-penyesuaian yg bijaksana.bijaksana. Frank Parson, dalam Jones, 1951.Frank Parson, dalam Jones, 1951. Bimbingan sebagai bantuan yangBimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapatdiberikan kepada individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri, danmemilih, mempersiapkan diri, dan memangku suatu jabatan serta mendapatmemangku suatu jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnyakemajuan dalam jabatan yang dipilihnya itu.itu.
  • 11. Kesimpulan dari berbagai ahli tentangKesimpulan dari berbagai ahli tentang pengertian bimbingan adalah :pengertian bimbingan adalah :  proses bantuan yg diberikan oleh seseorang ygproses bantuan yg diberikan oleh seseorang yg memiliki profesimemiliki profesi membantu konselimembantu konseli konseli memiliki suatu kemampuan dalamkonseli memiliki suatu kemampuan dalam memahami dirimemahami diri konseli mampu mengembangkan diri sesuai dgkonseli mampu mengembangkan diri sesuai dg potensi yg dimilikipotensi yg dimiliki konseli dpt memecahkan permasalahan ygkonseli dpt memecahkan permasalahan yg dihadapidihadapi konseli memiliki kemampuan dlm membuat,konseli memiliki kemampuan dlm membuat, suatu keputusan sanggup untuk menyesuaikan dirisuatu keputusan sanggup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan keluarga, sekolah dandengan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat sehingga mampu berkembang secaramasyarakat sehingga mampu berkembang secara optimaloptimal
  • 12. Pengertian KonselingPengertian Konseling M. Surya & Roman (1986 : 25) KonselingM. Surya & Roman (1986 : 25) Konseling adalah semua bentuk hubungan antaraadalah semua bentuk hubungan antara dua orang dimana seorang klien dibantudua orang dimana seorang klien dibantu untuk lebih mampu menyesuaikan diriuntuk lebih mampu menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya sendiri dansecara efektif terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya.lingkungannya. Robert L. Gibson & Mariane H. MitchellRobert L. Gibson & Mariane H. Mitchell (2011 : 205) Konseling adalah sebuah(2011 : 205) Konseling adalah sebuah ketrampilan dan proses yg harusketrampilan dan proses yg harus dibedakan dari sekedar memberikandibedakan dari sekedar memberikan nasehat, memberi pengarahan,nasehat, memberi pengarahan, mendengarkan secara simpatik.mendengarkan secara simpatik.
  • 13. Boy dan Pine dalam Depdikbud (1983 :Boy dan Pine dalam Depdikbud (1983 : 14) Tujuan Konseling adalah membantu14) Tujuan Konseling adalah membantu siswa menjadi lebih mengaktualisasisiswa menjadi lebih mengaktualisasi dirinya, membantu siswa maju dg caradirinya, membantu siswa maju dg cara memanfaatkan, sumber-sumber &memanfaatkan, sumber-sumber & potensinya sendiri.potensinya sendiri. Syamsu Yusuf (2005 : 8) KonselingSyamsu Yusuf (2005 : 8) Konseling menurut ASCA adalah hubungan tatapmenurut ASCA adalah hubungan tatap muka yg bersifat rahasia, penuh dg sikapmuka yg bersifat rahasia, penuh dg sikap penerimaan & pemberian kesempatan daripenerimaan & pemberian kesempatan dari konselor kepada klien. Konselorkonselor kepada klien. Konselor mempergunakan pengetahuan &mempergunakan pengetahuan & ketrampilan untuk membantu kliennyaketrampilan untuk membantu kliennya mengatasi masalah-masalahnya.mengatasi masalah-masalahnya.
  • 14. Kesimpulan KonselingKesimpulan Konseling Konseling Komprehensif adalah konseling ygKonseling Komprehensif adalah konseling yg berlaku bagi konseli yg berbagai macamberlaku bagi konseli yg berbagai macam karakter, dilaksanakan melalui suatu proseskarakter, dilaksanakan melalui suatu proses interaksi antara konselor dan konseli,interaksi antara konselor dan konseli, bersifat sangat pribadi dlm memberikanbersifat sangat pribadi dlm memberikan bantuannya agar konseli memilikibantuannya agar konseli memiliki kemampuan untuk tumbuh kembangkemampuan untuk tumbuh kembang seoptimal mungkin & mengarah pada suatuseoptimal mungkin & mengarah pada suatu pilihan dalam hidupnya sesuai denganpilihan dalam hidupnya sesuai dengan potensi yg dimiliki.potensi yg dimiliki.
  • 15. BIMBINGAN DAN KONSELINGBIMBINGAN DAN KONSELING Proses interaksi dua belah pihak, yaituProses interaksi dua belah pihak, yaitu konselor & konseli. Dalam membantukonselor & konseli. Dalam membantu konseli agar memiliki suatukonseli agar memiliki suatu pemahaman diri, penyesuaian diri, danpemahaman diri, penyesuaian diri, dan kemampuan dalam menentukankemampuan dalam menentukan keputusan yg tepat dalamkeputusan yg tepat dalam memecahkan permasalahannyamemecahkan permasalahannya sehingga dapat hidup sesuai dengansehingga dapat hidup sesuai dengan keadaan dlm lingkungan keluarga,keadaan dlm lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah.masyarakat dan sekolah.
  • 16. Tujuan Bimbingan KonselingTujuan Bimbingan Konseling Agar siswa dapat :Agar siswa dapat : 1.1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi,Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masaperkembangan karir serta kehidupannya di masa yg akan datangyg akan datang 2.2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatanMengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yg dimilikinya seoptimal mungkinyg dimilikinya seoptimal mungkin 3.3. Menyesuaikan diri dg lingkungan pendidikan,Menyesuaikan diri dg lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanyalingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya 4.4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yg dihadapiMengatasi hambatan dan kesulitan yg dihadapi dalam studi, penyesuaian dg lingkungandalam studi, penyesuaian dg lingkungan
  • 17. Konsep dasar Bimbingan danKonsep dasar Bimbingan dan konselingkonseling Bimbingan dan konseling merupakan salahBimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dlm keseluruhan sistemsatu komponen dlm keseluruhan sistem pendidikan khususnya di sekolah;pendidikan khususnya di sekolah; guruguru sbg salah satu pendukung unsursbg salah satu pendukung unsur pelaksana pendidikan yangpelaksana pendidikan yang mempunyaimempunyai tanggung jawab sebagai pendukungtanggung jawab sebagai pendukung pelaksana layanan bimbingan pendidikanpelaksana layanan bimbingan pendidikan di sekolahdi sekolah, dituntut untuk, dituntut untuk memilikimemiliki wawasan yang memadai terhadap konsep-wawasan yang memadai terhadap konsep- konsep dasar bimbingan dan konseling dikonsep dasar bimbingan dan konseling di sekolahsekolah..
  • 18. Pola Organisasi Bimbingan diPola Organisasi Bimbingan di SekolahSekolah ORANG TUA SISWA KEPALA SEKOLAH WALI KELASGURU GURU KONSELOR PARA SISWA
  • 19. Fungsi-fungsi BKFungsi-fungsi BK 1.1. Fungsi PemahamanFungsi Pemahaman 2.2. Fungsi FasilitasFungsi Fasilitas 3.3. Fungsi PenyesuaianFungsi Penyesuaian 4.4. Fungsi PenyaluranFungsi Penyaluran 5.5. Fungsi FasilitasFungsi Fasilitas 6.6. Fungsi PencegahanFungsi Pencegahan 7.7. Fungsi PerbaikanFungsi Perbaikan 8.8. Fungsi PenyembuhanFungsi Penyembuhan 9.9. Fungsi PemeliharaanFungsi Pemeliharaan 10.10. Fungsi PengembanganFungsi Pengembangan
  • 20. Prinsip-prinsip BKPrinsip-prinsip BK 1.1. Bimbingan untuk semua individuBimbingan untuk semua individu 2.2. Bimbingan bersifat individualisasiBimbingan bersifat individualisasi 3.3. Bimbingan menekankan hal yangBimbingan menekankan hal yang positifpositif 4.4. Bimbingan merupakan usahaBimbingan merupakan usaha bersamabersama 5.5. Pengambilan Keputusan Hal yangPengambilan Keputusan Hal yang Esensial dalam BimbinganEsensial dalam Bimbingan 6.6. Bimbingan Berlangsung dalamBimbingan Berlangsung dalam Berbagai Setting KehidupanBerbagai Setting Kehidupan
  • 21. Asas-asasAsas-asas Bimbingan KonselingBimbingan Konseling 1.1. KerahasiaanKerahasiaan 2.2. KesukarelaanKesukarelaan 3.3. KeterbukaanKeterbukaan 4.4. KegiatanKegiatan 5.5. KemandirianKemandirian 6.6. KekinianKekinian 7.7. KedinamisanKedinamisan 8. Keterpaduan8. Keterpaduan 9. Kenormatifan9. Kenormatifan 10. Keahlian10. Keahlian 11. Alih Tangan11. Alih Tangan KasusKasus 12. Tut Wuri12. Tut Wuri HandayaniHandayani
  • 22. 1. Kerahasiaan1. Kerahasiaan AAsas bimbingan dan konselingsas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakanyayang menuntut dirahasiakanya segenap data dan keterangansegenap data dan keterangan tentang peserta didik (konseli)tentang peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan,yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yangyaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layaktidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain.diketahui oleh orang lain.
  • 23. 2. Kesukarelaan2. Kesukarelaan AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukaan danmenghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik (konseli)kerelaan peserta didik (konseli) mengikuti/menjalanimengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang diperlukanlayanan/kegiatan yang diperlukan baginya. Dalam hal ini gurubaginya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membinapembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaandan mengembangkan kesukarelaan tersebut.tersebut.
  • 24. 3. Keterbukaan3. Keterbukaan AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik (konseli) yangmenghendaki agar peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersifatmenjadi sasaran layanan/kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalamterbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendirimemberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi danmaupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagimateri dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Keterbukaan ini amatpengembangan dirinya. Keterbukaan ini amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaanterkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri peserta didikdan adanya kesukarelaan pada diri peserta didik yang menjadi sasaran layanan/kegiatan. Agaryang menjadi sasaran layanan/kegiatan. Agar peserta didik dapat terbuka, guru pembimbingpeserta didik dapat terbuka, guru pembimbing terlebih dahuu harus bersikap terbuka dan tidakterlebih dahuu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.berpura-pura.
  • 25. 4. Kegiatan4. Kegiatan BBimbingan dan konseling yangimbingan dan konseling yang menghendaki agar pesertamenghendaki agar peserta didik (konseli) yang menjadididik (konseli) yang menjadi sasaran layanan berpartisipasisasaran layanan berpartisipasi secara aktif di dalamsecara aktif di dalam penyelenggaraanpenyelenggaraan layanan/kegiatan bimbingan.layanan/kegiatan bimbingan.
  • 26. 5. Kemandirian5. Kemandirian AAsas bimbingan dan konselingsas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuanyang menunjuk pada tujuan umum bimbingan danumum bimbingan dan konseling, yakni: peserta didikkonseling, yakni: peserta didik (konseli) sebagai sasaran(konseli) sebagai sasaran layanan bimbingan danlayanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadikonseling diharapkan menjadi siswa-siswa yang mandirisiswa-siswa yang mandiri..
  • 27. 6. Kekinian6. Kekinian AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek sasaranmenghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan dan konselinglayanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan peserta didikialah permasalahan peserta didik (konseli) dalam kondisinya sekarang.(konseli) dalam kondisinya sekarang. Layanan yang berkenaan denganLayanan yang berkenaan dengan “masa depan atau kondisi masa“masa depan atau kondisi masa lampau pun” dilihat dampak dan/ataulampau pun” dilihat dampak dan/atau kaitannya dengan kondisi yang adakaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang diperbuat sekarang.dan apa yang diperbuat sekarang.
  • 28. 7. Kedinamisan7. Kedinamisan AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi layananmenghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (konseli)terhadap sasaran layanan (konseli) yang sama kehendaknya selaluyang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, danbergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutanterus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahapsesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu keperkembangannya dari waktu ke waktu.waktu.
  • 29. 8. Keterpaduan8. Keterpaduan AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai layanan danmenghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yangkegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupundilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, danpihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu. Untuk ini kerja sama antara guruterpadu. Untuk ini kerja sama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperanpembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingandalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan.dan konseling perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap layanan/kegiatanKoordinasi segenap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling itu harusbimbingan dan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
  • 30. 9. Kenormatifan9. Kenormatifan AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar segenap layanan danmenghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konselingkegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak bolehdidasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan normabertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaituyang ada, yaitu a.a.nilai dan norma agama,nilai dan norma agama, b.b.hukum dan peraturan,hukum dan peraturan, c.c.adat istiadat,adat istiadat, d.d.ilmu pengetahuan, danilmu pengetahuan, dan e.e.kebiasaan yang berlaku.kebiasaan yang berlaku.
  • 31. LanjutanLanjutan Bukanlah layanan atau kegiatan bimbinganBukanlah layanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapatdan konseling yang dapat dipertanggungjawabkan apabila isi dandipertanggungjawabkan apabila isi dan pelaksanaannya tidak berdasarkan nilai danpelaksanaannya tidak berdasarkan nilai dan norma yang dimaksudkan itu.norma yang dimaksudkan itu. LLayanan danayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling justrukegiatan bimbingan dan konseling justru harus dapat meningkatkan kemampuanharus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik (konseli) memahami,peserta didik (konseli) memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai danmenghayati, dan mengamalkan nilai dan norma tersebut.norma tersebut.
  • 32. 10. Keahlian10. Keahlian AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar layanan dan kegiatanmenghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakanbimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional.atas dasar kaidah-kaidah profesional. DalamDalam hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatanhal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling hendaklah tenagabimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidangyang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Keprofesionalanbimbingan dan konseling. Keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud baik dalamguru pembimbing harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis layanan danpenyelenggaraan jenis-jenis layanan dan kegiatan dan konseling maupun dalamkegiatan dan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan danpenegakan kode etik bimbingan dan konseling.konseling.
  • 33. 11. Alih Tangan Kasus11. Alih Tangan Kasus Asas bimbingan dan konseling yangAsas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-pihak yangmenghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakantidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konselinglayanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatusecara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (konseli)permasalahan peserta didik (konseli) mengalihtangankan permasalahan itumengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli.kepada pihak yang lebih ahli.
  • 34. LanjutanLanjutan Guru pembimbing dapatGuru pembimbing dapat menerima alih tangan kasus darimenerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atauorang tua, guru-guru lain, atau ahli lain ; dan demikian pula guruahli lain ; dan demikian pula guru pembimbing dapatpembimbing dapat mengalihtangankan kasus kepadamengalihtangankan kasus kepada guru mata pelajaran/praktik danguru mata pelajaran/praktik dan lain-lain.lain-lain.
  • 35. 12. Tut Wuri Handayani12. Tut Wuri Handayani Asas ini menunjuk pada suasanaAsas ini menunjuk pada suasana umum yang hendaknya tercipta dalamumum yang hendaknya tercipta dalam rangka hubungan keseluruhan antararangka hubungan keseluruhan antara pembimbing dan yang dibimbingpembimbing dan yang dibimbing lebih-lebih di lingkungan sekolah, asaslebih-lebih di lingkungan sekolah, asas ini makin dirasakan manfaatnya, danini makin dirasakan manfaatnya, dan bahkan perlu dilengapi dengan “ingbahkan perlu dilengapi dengan “ing ngarsa sung tulada, ing madyangarsa sung tulada, ing madya mangun karso”.mangun karso”.
  • 36. LanjutanLanjutan Arti dari semboyan ini adalah :Arti dari semboyan ini adalah : a.a.Tut wuri handayani (dari belakangTut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikanseorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan),dorongan dan arahan), b.b.Ing madya mangun karsa (di tengahIng madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harusatau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), danmenciptakan prakarsa dan ide), dan c.c.Ing ngarsa sung tulada (di depan,Ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladanseorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik).atau contoh tindakan yang baik).
  • 37. Dari beberapa asas bimbinganDari beberapa asas bimbingan dan konseling di atas, yangdan konseling di atas, yang paling pokok ialahpaling pokok ialah (1) asas kerahasiaan(1) asas kerahasiaan (2) asas kesukarelaan dan (3)(2) asas kesukarelaan dan (3) asas keterbukaan.asas keterbukaan.
  • 38. Persamaan antara Bimbingan danPersamaan antara Bimbingan dan KonselingKonseling Terletak pada tujuan yang hendakTerletak pada tujuan yang hendak dicapai yaitu sama-sama diterapkandicapai yaitu sama-sama diterapkan dalam program persekolahan, sama-dalam program persekolahan, sama- sama berusaha untuk memandirikansama berusaha untuk memandirikan individu, dan sama-sama mengikutiindividu, dan sama-sama mengikuti norma-norma yang berlaku dinorma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat tempat kedualingkungan masyarakat tempat kedua kegiatan itu diselenggarakan.kegiatan itu diselenggarakan.
  • 39. Perbedaan antara Bimbingan danPerbedaan antara Bimbingan dan Konseling,Konseling, Terletak padaTerletak pada segi isi kegiatansegi isi kegiatan Bimbingan lebih banyak bersangkutBimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha pemberianpaut dengan usaha pemberian informasi dan kegiatan pengumpulaninformasi dan kegiatan pengumpulan data tentang siswa dan lebihdata tentang siswa dan lebih menekankan pada fungsi pencegahan,menekankan pada fungsi pencegahan, sedangakan konseling merupakansedangakan konseling merupakan bantuan yang dilakukan dalambantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara duapertemuan tatap muka antara dua orang manusia yaitu antara konselororang manusia yaitu antara konselor dan klien.dan klien.
  • 40. Dari segi tenaga, bimbingan dapatDari segi tenaga, bimbingan dapat dilakukan oleh orang tua, guru,dilakukan oleh orang tua, guru, wali kelas, kepala sekolah, orangwali kelas, kepala sekolah, orang dewasa lainnya. Namun, konselingdewasa lainnya. Namun, konseling hanya dapat dilakukan olehhanya dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga yang telah terdidiktenaga-tenaga yang telah terdidik dan terlatih. Dengan kata lain,dan terlatih. Dengan kata lain, konseling merupakan bentukkonseling merupakan bentuk khusus bimbingan yaitu layanankhusus bimbingan yaitu layanan yang diberikan oleh konseloryang diberikan oleh konselor kepada klien secara individu.kepada klien secara individu.
  • 41. peran bimbingan dan konseling diperan bimbingan dan konseling di dalam meningkatkan mutu pendidikandalam meningkatkan mutu pendidikan terletak pada bagaiamana bimbingan dan konseling ituterletak pada bagaiamana bimbingan dan konseling itu membangun manusia yang seutuhnya dari berbagaimembangun manusia yang seutuhnya dari berbagai aspek yang ada di dalam diri peserta didik. Karenaaspek yang ada di dalam diri peserta didik. Karena seperti diawal telah dijelaskan bahwa pendidikan yangseperti diawal telah dijelaskan bahwa pendidikan yang bermutu bukanlah pendidikan yang hanyabermutu bukanlah pendidikan yang hanya mentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologimentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologi saja tetapi juga harus meningaktkan profesionalitassaja tetapi juga harus meningaktkan profesionalitas dan sistem manjemen, dimana kesemuanya itu tidakdan sistem manjemen, dimana kesemuanya itu tidak hanya menyangkut aspek akademik tetapi juga aspekhanya menyangkut aspek akademik tetapi juga aspek pribadi, sosial, kematangan intelektual, dan sistempribadi, sosial, kematangan intelektual, dan sistem nilai. Peran BK dalam keempat aspek inilah yangnilai. Peran BK dalam keempat aspek inilah yang menjadikan bimbingan konseling ikut berperan dalammenjadikan bimbingan konseling ikut berperan dalam peningkatan mutu pendidikan.peningkatan mutu pendidikan.