Gerakan bimbingan dan konseling di Indonesia dimulai pada tahun 1960-an dengan nama Bimbingan dan Penyuluhan (BP) dan berkembang menjadi program pendidikan di sekolah-sekolah. BK kemudian berkembang menjadi profesi dengan didirikannya organisasi-organisasi seperti Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia pada tahun 1975 dan pergantian istilah menjadi Bimbingan dan Konseling pada tahun 1993. BK bertujuan untuk memb
1. 11
RintisanRintisan
Gerakan konseling diGerakan konseling di
Indonesia dimulai tahunIndonesia dimulai tahun
1960-an1960-an dengan namadengan nama
Bimbingan dan PenyuluhanBimbingan dan Penyuluhan
(disingkat BP)(disingkat BP)
2. 22
Tahun 1963 dibuka jurusanTahun 1963 dibuka jurusan BPBP
di LPTKdi LPTK
Lulusan jurusanLulusan jurusan BP bertugas diBP bertugas di
sekolahsekolah
Tahun 1975Tahun 1975 BPBP diintegrasikandiintegrasikan
ke dalamke dalam kurikulum SMAkurikulum SMA
3. 33
Tahun 1975 didirikanTahun 1975 didirikan Ikatan PetugasIkatan Petugas
Bimbingan IndonesiaBimbingan Indonesia
(IPBI – Indonesian Guidance(IPBI – Indonesian Guidance
Personnel Association)Personnel Association)
Tahun 1993 istilahTahun 1993 istilah Bimbingan danBimbingan dan
PenyuluhanPenyuluhan diganti dengandiganti dengan
Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling (BK)(BK)
5. 55
Awal tahun 2000-anAwal tahun 2000-an
IPBIIPBI di ubah menjadidi ubah menjadi ABKINABKIN
IstilahIstilah bimbingan dan konselingbimbingan dan konseling
cenderung diubah menjadicenderung diubah menjadi konselingkonseling
Pendidikan Profesi KonselorPendidikan Profesi Konselor (PPK)(PPK)
Ikatan Konselor IndonesiaIkatan Konselor Indonesia (IKI)(IKI)
6. Perkembangan BK di AmerikaPerkembangan BK di Amerika
SerikatSerikat
Bimbingan konseling berawal di AmerikaBimbingan konseling berawal di Amerika
Serikat yang dipelopori oleh seorang tokohSerikat yang dipelopori oleh seorang tokoh
besar yaitubesar yaitu Frank ParsonFrank Parson melalui gerakanmelalui gerakan
yang terkenal yaitu guidance movementyang terkenal yaitu guidance movement
(gerakan bimbingan).(gerakan bimbingan).
Upaya mengatasi semakin banyaknyaUpaya mengatasi semakin banyaknya
veteran perang yang tidak memiliki peranveteran perang yang tidak memiliki peran
dan memberi bimbingan vocationaldan memberi bimbingan vocational
sehingga veteran-veteran tersebut tetapsehingga veteran-veteran tersebut tetap
dapat berkarya sesuai kondisi mereka.dapat berkarya sesuai kondisi mereka.
7. BIMBINGAN DAN KONSELINGBIMBINGAN DAN KONSELING
Syamsu Yusuf (2009 : 37),Syamsu Yusuf (2009 : 37),
mengartikan Bimbingan danmengartikan Bimbingan dan
Konseling sebagai “Guidance” danKonseling sebagai “Guidance” dan
“Counseling”. Guidance berasal“Counseling”. Guidance berasal
dari kata guide yang artinya (todari kata guide yang artinya (to
direct), memandu (to pilot),direct), memandu (to pilot),
mengelola (to manage) danmengelola (to manage) dan
menyetir (to steer).menyetir (to steer).
8. Counseling dalam bahasa IndonesiaCounseling dalam bahasa Indonesia
berarti “Proses Interaksi”. Bimbinganberarti “Proses Interaksi”. Bimbingan
berarti suatu proses bantuan yangberarti suatu proses bantuan yang
diberikan oleh seseorang yangdiberikan oleh seseorang yang
memiliki profesionalitas sebagai gurumemiliki profesionalitas sebagai guru
agar konseli memiliki suatuagar konseli memiliki suatu
pemahaman diri, dapat mengarahkanpemahaman diri, dapat mengarahkan
diri, memiliki kemampuan dalamdiri, memiliki kemampuan dalam
memecahkan permasalahan ygmemecahkan permasalahan yg
dihadapi sehingga memilikidihadapi sehingga memiliki
kemampuan dlm mengambilkemampuan dlm mengambil
keputusan dlm membuat suatu pilihankeputusan dlm membuat suatu pilihan
sesuai dg potensi yg dimiliki.sesuai dg potensi yg dimiliki.
9. Shertzer dan Stone (1971 : 40),Shertzer dan Stone (1971 : 40),
Bimbingan merupakan “process ofBimbingan merupakan “process of
helping on individual to understandhelping on individual to understand
him self and his world” artinyahim self and his world” artinya
bimbingan adalah proses pemberianbimbingan adalah proses pemberian
bantuan kpd siswa agar mampubantuan kpd siswa agar mampu
memahami diri dan lingkungannyamemahami diri dan lingkungannya
10. Prayitno ((2004 : 95) Bimbingan sebagaiPrayitno ((2004 : 95) Bimbingan sebagai
suatu bantuan yg diberikan kepadasuatu bantuan yg diberikan kepada
individu dalam membuat pilihan-pilihanindividu dalam membuat pilihan-pilihan
dan penyesuaian-penyesuaian ygdan penyesuaian-penyesuaian yg
bijaksana.bijaksana.
Frank Parson, dalam Jones, 1951.Frank Parson, dalam Jones, 1951.
Bimbingan sebagai bantuan yangBimbingan sebagai bantuan yang
diberikan kepada individu untuk dapatdiberikan kepada individu untuk dapat
memilih, mempersiapkan diri, danmemilih, mempersiapkan diri, dan
memangku suatu jabatan serta mendapatmemangku suatu jabatan serta mendapat
kemajuan dalam jabatan yang dipilihnyakemajuan dalam jabatan yang dipilihnya
itu.itu.
11. Kesimpulan dari berbagai ahli tentangKesimpulan dari berbagai ahli tentang
pengertian bimbingan adalah :pengertian bimbingan adalah :
proses bantuan yg diberikan oleh seseorang ygproses bantuan yg diberikan oleh seseorang yg
memiliki profesimemiliki profesi
membantu konselimembantu konseli
konseli memiliki suatu kemampuan dalamkonseli memiliki suatu kemampuan dalam
memahami dirimemahami diri
konseli mampu mengembangkan diri sesuai dgkonseli mampu mengembangkan diri sesuai dg
potensi yg dimilikipotensi yg dimiliki
konseli dpt memecahkan permasalahan ygkonseli dpt memecahkan permasalahan yg
dihadapidihadapi
konseli memiliki kemampuan dlm membuat,konseli memiliki kemampuan dlm membuat,
suatu keputusan sanggup untuk menyesuaikan dirisuatu keputusan sanggup untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan keluarga, sekolah dandengan lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat sehingga mampu berkembang secaramasyarakat sehingga mampu berkembang secara
optimaloptimal
12. Pengertian KonselingPengertian Konseling
M. Surya & Roman (1986 : 25) KonselingM. Surya & Roman (1986 : 25) Konseling
adalah semua bentuk hubungan antaraadalah semua bentuk hubungan antara
dua orang dimana seorang klien dibantudua orang dimana seorang klien dibantu
untuk lebih mampu menyesuaikan diriuntuk lebih mampu menyesuaikan diri
secara efektif terhadap dirinya sendiri dansecara efektif terhadap dirinya sendiri dan
lingkungannya.lingkungannya.
Robert L. Gibson & Mariane H. MitchellRobert L. Gibson & Mariane H. Mitchell
(2011 : 205) Konseling adalah sebuah(2011 : 205) Konseling adalah sebuah
ketrampilan dan proses yg harusketrampilan dan proses yg harus
dibedakan dari sekedar memberikandibedakan dari sekedar memberikan
nasehat, memberi pengarahan,nasehat, memberi pengarahan,
mendengarkan secara simpatik.mendengarkan secara simpatik.
13. Boy dan Pine dalam Depdikbud (1983 :Boy dan Pine dalam Depdikbud (1983 :
14) Tujuan Konseling adalah membantu14) Tujuan Konseling adalah membantu
siswa menjadi lebih mengaktualisasisiswa menjadi lebih mengaktualisasi
dirinya, membantu siswa maju dg caradirinya, membantu siswa maju dg cara
memanfaatkan, sumber-sumber &memanfaatkan, sumber-sumber &
potensinya sendiri.potensinya sendiri.
Syamsu Yusuf (2005 : 8) KonselingSyamsu Yusuf (2005 : 8) Konseling
menurut ASCA adalah hubungan tatapmenurut ASCA adalah hubungan tatap
muka yg bersifat rahasia, penuh dg sikapmuka yg bersifat rahasia, penuh dg sikap
penerimaan & pemberian kesempatan daripenerimaan & pemberian kesempatan dari
konselor kepada klien. Konselorkonselor kepada klien. Konselor
mempergunakan pengetahuan &mempergunakan pengetahuan &
ketrampilan untuk membantu kliennyaketrampilan untuk membantu kliennya
mengatasi masalah-masalahnya.mengatasi masalah-masalahnya.
14. Kesimpulan KonselingKesimpulan Konseling
Konseling Komprehensif adalah konseling ygKonseling Komprehensif adalah konseling yg
berlaku bagi konseli yg berbagai macamberlaku bagi konseli yg berbagai macam
karakter, dilaksanakan melalui suatu proseskarakter, dilaksanakan melalui suatu proses
interaksi antara konselor dan konseli,interaksi antara konselor dan konseli,
bersifat sangat pribadi dlm memberikanbersifat sangat pribadi dlm memberikan
bantuannya agar konseli memilikibantuannya agar konseli memiliki
kemampuan untuk tumbuh kembangkemampuan untuk tumbuh kembang
seoptimal mungkin & mengarah pada suatuseoptimal mungkin & mengarah pada suatu
pilihan dalam hidupnya sesuai denganpilihan dalam hidupnya sesuai dengan
potensi yg dimiliki.potensi yg dimiliki.
15. BIMBINGAN DAN KONSELINGBIMBINGAN DAN KONSELING
Proses interaksi dua belah pihak, yaituProses interaksi dua belah pihak, yaitu
konselor & konseli. Dalam membantukonselor & konseli. Dalam membantu
konseli agar memiliki suatukonseli agar memiliki suatu
pemahaman diri, penyesuaian diri, danpemahaman diri, penyesuaian diri, dan
kemampuan dalam menentukankemampuan dalam menentukan
keputusan yg tepat dalamkeputusan yg tepat dalam
memecahkan permasalahannyamemecahkan permasalahannya
sehingga dapat hidup sesuai dengansehingga dapat hidup sesuai dengan
keadaan dlm lingkungan keluarga,keadaan dlm lingkungan keluarga,
masyarakat dan sekolah.masyarakat dan sekolah.
16. Tujuan Bimbingan KonselingTujuan Bimbingan Konseling
Agar siswa dapat :Agar siswa dapat :
1.1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi,Merencanakan kegiatan penyelesaian studi,
perkembangan karir serta kehidupannya di masaperkembangan karir serta kehidupannya di masa
yg akan datangyg akan datang
2.2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatanMengembangkan seluruh potensi dan kekuatan
yg dimilikinya seoptimal mungkinyg dimilikinya seoptimal mungkin
3.3. Menyesuaikan diri dg lingkungan pendidikan,Menyesuaikan diri dg lingkungan pendidikan,
lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanyalingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya
4.4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yg dihadapiMengatasi hambatan dan kesulitan yg dihadapi
dalam studi, penyesuaian dg lingkungandalam studi, penyesuaian dg lingkungan
17. Konsep dasar Bimbingan danKonsep dasar Bimbingan dan
konselingkonseling
Bimbingan dan konseling merupakan salahBimbingan dan konseling merupakan salah
satu komponen dlm keseluruhan sistemsatu komponen dlm keseluruhan sistem
pendidikan khususnya di sekolah;pendidikan khususnya di sekolah; guruguru
sbg salah satu pendukung unsursbg salah satu pendukung unsur
pelaksana pendidikan yangpelaksana pendidikan yang mempunyaimempunyai
tanggung jawab sebagai pendukungtanggung jawab sebagai pendukung
pelaksana layanan bimbingan pendidikanpelaksana layanan bimbingan pendidikan
di sekolahdi sekolah, dituntut untuk, dituntut untuk memilikimemiliki
wawasan yang memadai terhadap konsep-wawasan yang memadai terhadap konsep-
konsep dasar bimbingan dan konseling dikonsep dasar bimbingan dan konseling di
sekolahsekolah..
18. Pola Organisasi Bimbingan diPola Organisasi Bimbingan di
SekolahSekolah
ORANG TUA
SISWA
KEPALA SEKOLAH
WALI KELASGURU
GURU
KONSELOR
PARA SISWA
19. Fungsi-fungsi BKFungsi-fungsi BK
1.1. Fungsi PemahamanFungsi Pemahaman
2.2. Fungsi FasilitasFungsi Fasilitas
3.3. Fungsi PenyesuaianFungsi Penyesuaian
4.4. Fungsi PenyaluranFungsi Penyaluran
5.5. Fungsi FasilitasFungsi Fasilitas
6.6. Fungsi PencegahanFungsi Pencegahan
7.7. Fungsi PerbaikanFungsi Perbaikan
8.8. Fungsi PenyembuhanFungsi Penyembuhan
9.9. Fungsi PemeliharaanFungsi Pemeliharaan
10.10. Fungsi PengembanganFungsi Pengembangan
20. Prinsip-prinsip BKPrinsip-prinsip BK
1.1. Bimbingan untuk semua individuBimbingan untuk semua individu
2.2. Bimbingan bersifat individualisasiBimbingan bersifat individualisasi
3.3. Bimbingan menekankan hal yangBimbingan menekankan hal yang
positifpositif
4.4. Bimbingan merupakan usahaBimbingan merupakan usaha
bersamabersama
5.5. Pengambilan Keputusan Hal yangPengambilan Keputusan Hal yang
Esensial dalam BimbinganEsensial dalam Bimbingan
6.6. Bimbingan Berlangsung dalamBimbingan Berlangsung dalam
Berbagai Setting KehidupanBerbagai Setting Kehidupan
22. 1. Kerahasiaan1. Kerahasiaan
AAsas bimbingan dan konselingsas bimbingan dan konseling
yang menuntut dirahasiakanyayang menuntut dirahasiakanya
segenap data dan keterangansegenap data dan keterangan
tentang peserta didik (konseli)tentang peserta didik (konseli)
yang menjadi sasaran layanan,yang menjadi sasaran layanan,
yaitu data atau keterangan yangyaitu data atau keterangan yang
tidak boleh dan tidak layaktidak boleh dan tidak layak
diketahui oleh orang lain.diketahui oleh orang lain.
23. 2. Kesukarelaan2. Kesukarelaan
AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang
menghendaki adanya kesukaan danmenghendaki adanya kesukaan dan
kerelaan peserta didik (konseli)kerelaan peserta didik (konseli)
mengikuti/menjalanimengikuti/menjalani
layanan/kegiatan yang diperlukanlayanan/kegiatan yang diperlukan
baginya. Dalam hal ini gurubaginya. Dalam hal ini guru
pembimbing berkewajiban membinapembimbing berkewajiban membina
dan mengembangkan kesukarelaandan mengembangkan kesukarelaan
tersebut.tersebut.
24. 3. Keterbukaan3. Keterbukaan
AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar peserta didik (konseli) yangmenghendaki agar peserta didik (konseli) yang
menjadi sasaran layanan/kegiatan bersifatmenjadi sasaran layanan/kegiatan bersifat
terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalamterbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam
memberikan keterangan tentang dirinya sendirimemberikan keterangan tentang dirinya sendiri
maupun dalam menerima berbagai informasi danmaupun dalam menerima berbagai informasi dan
materi dari luar yang berguna bagimateri dari luar yang berguna bagi
pengembangan dirinya. Keterbukaan ini amatpengembangan dirinya. Keterbukaan ini amat
terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaanterkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan
dan adanya kesukarelaan pada diri peserta didikdan adanya kesukarelaan pada diri peserta didik
yang menjadi sasaran layanan/kegiatan. Agaryang menjadi sasaran layanan/kegiatan. Agar
peserta didik dapat terbuka, guru pembimbingpeserta didik dapat terbuka, guru pembimbing
terlebih dahuu harus bersikap terbuka dan tidakterlebih dahuu harus bersikap terbuka dan tidak
berpura-pura.berpura-pura.
25. 4. Kegiatan4. Kegiatan
BBimbingan dan konseling yangimbingan dan konseling yang
menghendaki agar pesertamenghendaki agar peserta
didik (konseli) yang menjadididik (konseli) yang menjadi
sasaran layanan berpartisipasisasaran layanan berpartisipasi
secara aktif di dalamsecara aktif di dalam
penyelenggaraanpenyelenggaraan
layanan/kegiatan bimbingan.layanan/kegiatan bimbingan.
26. 5. Kemandirian5. Kemandirian
AAsas bimbingan dan konselingsas bimbingan dan konseling
yang menunjuk pada tujuanyang menunjuk pada tujuan
umum bimbingan danumum bimbingan dan
konseling, yakni: peserta didikkonseling, yakni: peserta didik
(konseli) sebagai sasaran(konseli) sebagai sasaran
layanan bimbingan danlayanan bimbingan dan
konseling diharapkan menjadikonseling diharapkan menjadi
siswa-siswa yang mandirisiswa-siswa yang mandiri..
27. 6. Kekinian6. Kekinian
AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar objek sasaranmenghendaki agar objek sasaran
layanan bimbingan dan konselinglayanan bimbingan dan konseling
ialah permasalahan peserta didikialah permasalahan peserta didik
(konseli) dalam kondisinya sekarang.(konseli) dalam kondisinya sekarang.
Layanan yang berkenaan denganLayanan yang berkenaan dengan
“masa depan atau kondisi masa“masa depan atau kondisi masa
lampau pun” dilihat dampak dan/ataulampau pun” dilihat dampak dan/atau
kaitannya dengan kondisi yang adakaitannya dengan kondisi yang ada
dan apa yang diperbuat sekarang.dan apa yang diperbuat sekarang.
28. 7. Kedinamisan7. Kedinamisan
AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar isi layananmenghendaki agar isi layanan
terhadap sasaran layanan (konseli)terhadap sasaran layanan (konseli)
yang sama kehendaknya selaluyang sama kehendaknya selalu
bergerak maju, tidak monoton, danbergerak maju, tidak monoton, dan
terus berkembang serta berkelanjutanterus berkembang serta berkelanjutan
sesuai dengan kebutuhan dan tahapsesuai dengan kebutuhan dan tahap
perkembangannya dari waktu keperkembangannya dari waktu ke
waktu.waktu.
29. 8. Keterpaduan8. Keterpaduan
AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar berbagai layanan danmenghendaki agar berbagai layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling, baik yangkegiatan bimbingan dan konseling, baik yang
dilakukan oleh guru pembimbing maupundilakukan oleh guru pembimbing maupun
pihak lain, saling menunjang, harmonis, danpihak lain, saling menunjang, harmonis, dan
terpadu. Untuk ini kerja sama antara guruterpadu. Untuk ini kerja sama antara guru
pembimbing dan pihak-pihak yang berperanpembimbing dan pihak-pihak yang berperan
dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingandalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan
dan konseling perlu terus dikembangkan.dan konseling perlu terus dikembangkan.
Koordinasi segenap layanan/kegiatanKoordinasi segenap layanan/kegiatan
bimbingan dan konseling itu harusbimbingan dan konseling itu harus
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
30. 9. Kenormatifan9. Kenormatifan
AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar segenap layanan danmenghendaki agar segenap layanan dan
kegiatan bimbingan dan konselingkegiatan bimbingan dan konseling
didasarkan pada dan tidak bolehdidasarkan pada dan tidak boleh
bertentangan dengan nilai dan normabertentangan dengan nilai dan norma
yang ada, yaituyang ada, yaitu
a.a.nilai dan norma agama,nilai dan norma agama,
b.b.hukum dan peraturan,hukum dan peraturan,
c.c.adat istiadat,adat istiadat,
d.d.ilmu pengetahuan, danilmu pengetahuan, dan
e.e.kebiasaan yang berlaku.kebiasaan yang berlaku.
31. LanjutanLanjutan
Bukanlah layanan atau kegiatan bimbinganBukanlah layanan atau kegiatan bimbingan
dan konseling yang dapatdan konseling yang dapat
dipertanggungjawabkan apabila isi dandipertanggungjawabkan apabila isi dan
pelaksanaannya tidak berdasarkan nilai danpelaksanaannya tidak berdasarkan nilai dan
norma yang dimaksudkan itu.norma yang dimaksudkan itu. LLayanan danayanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling justrukegiatan bimbingan dan konseling justru
harus dapat meningkatkan kemampuanharus dapat meningkatkan kemampuan
peserta didik (konseli) memahami,peserta didik (konseli) memahami,
menghayati, dan mengamalkan nilai danmenghayati, dan mengamalkan nilai dan
norma tersebut.norma tersebut.
32. 10. Keahlian10. Keahlian
AAsas bimbingan dan konseling yangsas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar layanan dan kegiatanmenghendaki agar layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling diselenggarakanbimbingan dan konseling diselenggarakan
atas dasar kaidah-kaidah profesional.atas dasar kaidah-kaidah profesional. DalamDalam
hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatanhal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling hendaklah tenagabimbingan dan konseling hendaklah tenaga
yang benar-benar ahli dalam bidangyang benar-benar ahli dalam bidang
bimbingan dan konseling. Keprofesionalanbimbingan dan konseling. Keprofesionalan
guru pembimbing harus terwujud baik dalamguru pembimbing harus terwujud baik dalam
penyelenggaraan jenis-jenis layanan danpenyelenggaraan jenis-jenis layanan dan
kegiatan dan konseling maupun dalamkegiatan dan konseling maupun dalam
penegakan kode etik bimbingan danpenegakan kode etik bimbingan dan
konseling.konseling.
33. 11. Alih Tangan Kasus11. Alih Tangan Kasus
Asas bimbingan dan konseling yangAsas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar pihak-pihak yangmenghendaki agar pihak-pihak yang
tidak mampu menyelenggarakantidak mampu menyelenggarakan
layanan bimbingan dan konselinglayanan bimbingan dan konseling
secara tepat dan tuntas atas suatusecara tepat dan tuntas atas suatu
permasalahan peserta didik (konseli)permasalahan peserta didik (konseli)
mengalihtangankan permasalahan itumengalihtangankan permasalahan itu
kepada pihak yang lebih ahli.kepada pihak yang lebih ahli.
34. LanjutanLanjutan
Guru pembimbing dapatGuru pembimbing dapat
menerima alih tangan kasus darimenerima alih tangan kasus dari
orang tua, guru-guru lain, atauorang tua, guru-guru lain, atau
ahli lain ; dan demikian pula guruahli lain ; dan demikian pula guru
pembimbing dapatpembimbing dapat
mengalihtangankan kasus kepadamengalihtangankan kasus kepada
guru mata pelajaran/praktik danguru mata pelajaran/praktik dan
lain-lain.lain-lain.
35. 12. Tut Wuri Handayani12. Tut Wuri Handayani
Asas ini menunjuk pada suasanaAsas ini menunjuk pada suasana
umum yang hendaknya tercipta dalamumum yang hendaknya tercipta dalam
rangka hubungan keseluruhan antararangka hubungan keseluruhan antara
pembimbing dan yang dibimbingpembimbing dan yang dibimbing
lebih-lebih di lingkungan sekolah, asaslebih-lebih di lingkungan sekolah, asas
ini makin dirasakan manfaatnya, danini makin dirasakan manfaatnya, dan
bahkan perlu dilengapi dengan “ingbahkan perlu dilengapi dengan “ing
ngarsa sung tulada, ing madyangarsa sung tulada, ing madya
mangun karso”.mangun karso”.
36. LanjutanLanjutan
Arti dari semboyan ini adalah :Arti dari semboyan ini adalah :
a.a.Tut wuri handayani (dari belakangTut wuri handayani (dari belakang
seorang guru harus bisa memberikanseorang guru harus bisa memberikan
dorongan dan arahan),dorongan dan arahan),
b.b.Ing madya mangun karsa (di tengahIng madya mangun karsa (di tengah
atau di antara murid, guru harusatau di antara murid, guru harus
menciptakan prakarsa dan ide), danmenciptakan prakarsa dan ide), dan
c.c.Ing ngarsa sung tulada (di depan,Ing ngarsa sung tulada (di depan,
seorang pendidik harus memberi teladanseorang pendidik harus memberi teladan
atau contoh tindakan yang baik).atau contoh tindakan yang baik).
37. Dari beberapa asas bimbinganDari beberapa asas bimbingan
dan konseling di atas, yangdan konseling di atas, yang
paling pokok ialahpaling pokok ialah
(1) asas kerahasiaan(1) asas kerahasiaan
(2) asas kesukarelaan dan (3)(2) asas kesukarelaan dan (3)
asas keterbukaan.asas keterbukaan.
38. Persamaan antara Bimbingan danPersamaan antara Bimbingan dan
KonselingKonseling
Terletak pada tujuan yang hendakTerletak pada tujuan yang hendak
dicapai yaitu sama-sama diterapkandicapai yaitu sama-sama diterapkan
dalam program persekolahan, sama-dalam program persekolahan, sama-
sama berusaha untuk memandirikansama berusaha untuk memandirikan
individu, dan sama-sama mengikutiindividu, dan sama-sama mengikuti
norma-norma yang berlaku dinorma-norma yang berlaku di
lingkungan masyarakat tempat kedualingkungan masyarakat tempat kedua
kegiatan itu diselenggarakan.kegiatan itu diselenggarakan.
39. Perbedaan antara Bimbingan danPerbedaan antara Bimbingan dan
Konseling,Konseling,
Terletak padaTerletak pada
segi isi kegiatansegi isi kegiatan
Bimbingan lebih banyak bersangkutBimbingan lebih banyak bersangkut
paut dengan usaha pemberianpaut dengan usaha pemberian
informasi dan kegiatan pengumpulaninformasi dan kegiatan pengumpulan
data tentang siswa dan lebihdata tentang siswa dan lebih
menekankan pada fungsi pencegahan,menekankan pada fungsi pencegahan,
sedangakan konseling merupakansedangakan konseling merupakan
bantuan yang dilakukan dalambantuan yang dilakukan dalam
pertemuan tatap muka antara duapertemuan tatap muka antara dua
orang manusia yaitu antara konselororang manusia yaitu antara konselor
dan klien.dan klien.
40. Dari segi tenaga, bimbingan dapatDari segi tenaga, bimbingan dapat
dilakukan oleh orang tua, guru,dilakukan oleh orang tua, guru,
wali kelas, kepala sekolah, orangwali kelas, kepala sekolah, orang
dewasa lainnya. Namun, konselingdewasa lainnya. Namun, konseling
hanya dapat dilakukan olehhanya dapat dilakukan oleh
tenaga-tenaga yang telah terdidiktenaga-tenaga yang telah terdidik
dan terlatih. Dengan kata lain,dan terlatih. Dengan kata lain,
konseling merupakan bentukkonseling merupakan bentuk
khusus bimbingan yaitu layanankhusus bimbingan yaitu layanan
yang diberikan oleh konseloryang diberikan oleh konselor
kepada klien secara individu.kepada klien secara individu.
41. peran bimbingan dan konseling diperan bimbingan dan konseling di
dalam meningkatkan mutu pendidikandalam meningkatkan mutu pendidikan
terletak pada bagaiamana bimbingan dan konseling ituterletak pada bagaiamana bimbingan dan konseling itu
membangun manusia yang seutuhnya dari berbagaimembangun manusia yang seutuhnya dari berbagai
aspek yang ada di dalam diri peserta didik. Karenaaspek yang ada di dalam diri peserta didik. Karena
seperti diawal telah dijelaskan bahwa pendidikan yangseperti diawal telah dijelaskan bahwa pendidikan yang
bermutu bukanlah pendidikan yang hanyabermutu bukanlah pendidikan yang hanya
mentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologimentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologi
saja tetapi juga harus meningaktkan profesionalitassaja tetapi juga harus meningaktkan profesionalitas
dan sistem manjemen, dimana kesemuanya itu tidakdan sistem manjemen, dimana kesemuanya itu tidak
hanya menyangkut aspek akademik tetapi juga aspekhanya menyangkut aspek akademik tetapi juga aspek
pribadi, sosial, kematangan intelektual, dan sistempribadi, sosial, kematangan intelektual, dan sistem
nilai. Peran BK dalam keempat aspek inilah yangnilai. Peran BK dalam keempat aspek inilah yang
menjadikan bimbingan konseling ikut berperan dalammenjadikan bimbingan konseling ikut berperan dalam
peningkatan mutu pendidikan.peningkatan mutu pendidikan.