SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
INVERSIO UTERI
Kelompok IV
1. Dita Mawista
2. Serly Wulandari
3. Tri Rizqi Mulia Daya
4. Wenti Meliyenti
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
DEFINISI INVERSIO UTERI
Inversi Uterus adalah keadaan dimana
lapisan dalam uterus (endometrium) turun dan
keluar lewat ostium uteri eksternum yang dapat
bersifat inklompit sampai komplit.
(Wiknjosastro, 2010)
Inversi uterus merupakan komplikasi kala tiga
persalinan yang jarang terjadi, tetapi sangat
mengancam jiwa dan diklasifikasikan
berdasarkan waktu keparahannya. Uterus dapat
digambarkan mengalami inversi jika fundus
prolaps ke dalam korpus uterus dan
melewatinya. (Maureen, 2008)
FAKTOR-FAKTOR INVERSIO UTERI
1. Atonia Uteri
2. Serviks yang masih terbuka lebar
3. Plasenta akreta, inkreta, dan prekerta
4. Tekanan intraabdonimal yang keras dan tiba-
tiba (Misalnya Batuk keras atau bersin)
FAKTOR PREDISPOSISI LAIN:
 Posisi plasenta berada di fundus
 Tali pusat pendek
 Abnormalitas plasenta (misalnya, plasenta
akreta, inkreta, perkreta)
 Anomali kongenital uterus (misalnya, uterus
bikornus)
 Berat gravitasi massa intrauterus (misalnya,
fibroid)
TANDA DAN GEJALA
Ada dua tanda utama, yaitu syok dan nyeri
 Syok
Terjadi secara tiba-tiba, berat, dan mungkin tidak seimbang
dengan banyaknya kehilangan darah dan derajat inversi. Syok
terjadi sebagai respons terhadap stimulus neurogenik dan
hipovolemia.
Perdarahan bisa ada atau tidak ada, bergantung pada apakah
plasenta melekat pada dinding uterus.
 Nyeri
Nyeri biasanya hebat, di abdomen bawah, dan disertai dengan
sensasi ingin mengejan. Nyeri disebabkan oleh traksi pada
ligamen infundibulo-pelvikum, ligamen teres, dan ovarium.
Pada inversi sub-akut dan kronis, tanda dan gejala
mungkin kurang dramatis dan biasanya ditandai dengan
retensi urine, pengeluaran lokia yang banyak dan kronis, serta
sensasi “tertarik” pada panggul bawah.
INVERSIO UTERI DITANDAI DENGAN
TANDA-TANDA:
1. Syok karena kesakitan
2. Perdarahan banyak dan bergumpal
3. Pada vulva tampak endometrium terbalik dengan atau
tanpa plasenta yang masih melekat.
4. Bila baru terjadi maka prognosis cukup baik, akan
tetapi bila kejadiaanya cukup lama maka jepitan
serviks yang mengecil akan membuat uterus
mengalami iskemia, nekrosis, infeksi.
JENIS-JENIS INVERSIO UTERI BERDASARKAN
LAMANYA
 Inversi akut, Inversi akut dapat terjadi selama kala tiga,
saat plasenta masih melekat atau sudah lepas dan sampai
24 jam setelah pelahiran bayi. Inversi akut juga
berhubungan dengan konstriksi serviks dan cincin
kontraksi serviks juga dapat berbentuk, yang akan
mengganggu pengembalian uterus.
 Inversi sub-akut, Inversi sub-akut terjadi 24 jam
setelah pelahiran dan sampai 28 hari pasca
partum cincin kontraksi serviks biasanya
berbentuk.
 Inversi kronis, Inversi kronis terjadi setelah 28
hari.
JENIS-JENIS INVERSIO UTERI BERDASARKAN
TINGKAT KEPARAHAN
Ditentukan oleh derajatnya.
 Derajat pertama (inkomplet)
Fundus menjulur ke serviks, tetapi tidak melewatinya
 Derajat dua
Fundus menonjol ke serviks dan melewati cincin
serviks.
 Derajat tiga (komplet)
Fundus menjulur ke perineum. Jika fundus, serviks,
dan vagina terlihat, keadaan ini merupakan proplaps
uterus.
ETIOLOGI
Inversi uterus dapat iatrogenik, disebabkan oleh
kesalahan penatalaksanaan kala tiga persalinan, yang meliputi:
 Traksi tali pusat yang dikontrol terlalu dini dan berlebihan
sebelum tanda pelepasan plasenta.
 Traksi tali pusat yang dikontrol sat uterus relaksasi.
 Penggunaan tekanan fundus dengan atau tanpa traksi tali
pusat.
Inversi uterus juga dapat terjadi secara spontan setelah
dekompresi uterus mendadak, seperti pada pelahiran bayi
makrosemia atau kembar, atau yang jarang terjadi, setalah
peningkatan tekanan intrs abdomen saat utersu dapat
terdorong dan keluar akibat batuk dan muntah.
DIAGNOSIS
Tampilan klinis dan diagnosis inversi uterus
ditentukan oleh klasifikasi waktu dan
keparahan.
Inversi derajat pertama dapat tidak
diketahui karena fundus tidak terlihat pada
introitus atau terpalpasi pada serviks dan
mungkin tidak ada tanda dan gejala. Akan
tetapi, lekukan dapat terpalpasi pada fundus.
Inversi derajat dua lebih mudah diidentifasi.
Pada inversi derajat tiga, uterus tidak terpalpasi
di abdomen dan pada pemeriksaan dalam,
fundus yang mengalami inversi teraba di dalam
vagina atau terlihat pada introitus. Plasenta
mungkin masih melekat atau sudah lepas.
Inversi derajat dua atau tiga memerlukan
respons segera.
PENATALAKSANAAN
 Memanggil bantuan anastesi dan memasang infus untuk
cairan/darah pengganti dan pemberian obat.
 Beberapa senter memberikan MgSO4 untuk
melemaskan uterus yang terbalik sebelum dilakukan
reposisi manual (mendorong endometrium ke atas
masuk ke dalam vagina dan terus melewati serviks
sampai tangan masuk ke dalam uterus pada posisi
normalnya).
 Di dalam uterus, plasenta dilepaskan secara manual dan
bila berhasil dikeluarkan dari rahim dan sambil
memberikan uterotonika lewat infus atau IM. Tangan
tetap dipertahankan agar konfigurasi uterus kembali
normal.
PENATALAKSANAAN
 Jika ibu sangat kesakitan, berikan petidin 1 mg/kg BB (tetapi tidak
lebih dari 100 mg) IM atau IV secara perlahan atau berikan morfin
0,1 mg/kg BB IM.
catatan: Jangan berikan oksitosin sampai inversi telah direposisi.
 Jika perdarahan berlanjut, lakukan uji pembekuan darah dengan
menggunakan uji pembekuan darah sederhana. Kegagalan
terbentuknya bekuan darah setelah 7 menit atau terbentuknya
bekuan darah lunak yang mudah hancur menunjukkan adanya
kemungkinan koagulopati.
 Berikan antibiotika antibiotik profilaksis dosis tunggal setelah
mereposisi uterus:
 Ampisilin 2g IV DITAMBAH metronidazol 500 mg IV
 atau sefazolin 1g IV DITAMBAH metronidazol 500 mg IV
DAFTAR PUSTAKA
1. Boyle, Maureen. 2008. Kegawatdaruratan
Dalam Persalinan. Jakarta: EGC.
2. Wiknjosastro, G. 2010. Ilmu Kebidanan
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT. Bina
Pustaka.
3. Wiknjosastro, G. 2011. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: PT. Bina Pustaka.

More Related Content

What's hot

Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalDokter Tekno
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptTaufik Tias
 
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)dr. Rachel Sagrim
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalHendrik Sutopo
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
 
Perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan mudaPerdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan mudayoungdoctorsnote
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
 
Perdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanPerdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanAsih Astuti
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normalelisa novi
 
Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Taufik Tias
 
Sop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldSop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldamriljambak
 

What's hot (20)

Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Ikterus Neonatorum
Ikterus NeonatorumIkterus Neonatorum
Ikterus Neonatorum
 
Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Distosia Bahu final
Distosia Bahu finalDistosia Bahu final
Distosia Bahu final
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan mudaPerdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan muda
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
Perdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilanPerdarahan awal kehamilan
Perdarahan awal kehamilan
 
Distosia
DistosiaDistosia
Distosia
 
Konsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio CaesareaKonsep Dasar Sectio Caesarea
Konsep Dasar Sectio Caesarea
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normal
 
Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)
 
Ppt molahidatidosa
Ppt molahidatidosaPpt molahidatidosa
Ppt molahidatidosa
 
Sop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopoldSop pemeriksaan leopold
Sop pemeriksaan leopold
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 

Viewers also liked

ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI Erlina Wati
 
Uterine Inversion
Uterine InversionUterine Inversion
Uterine Inversionlimgengyan
 
KARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHKARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHdesy putri
 
Perdarahan postpartum paper
Perdarahan postpartum paperPerdarahan postpartum paper
Perdarahan postpartum paperfegrianafia
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.”R” DENGAN PERDARAHA...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA  NY.”R” DENGAN PERDARAHA...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA  NY.”R” DENGAN PERDARAHA...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.”R” DENGAN PERDARAHA...Warnet Raha
 
Robekan jalan lahir
Robekan jalan lahirRobekan jalan lahir
Robekan jalan lahirdhewychabi
 
Power point (penanaman plasenta)
Power point (penanaman plasenta)Power point (penanaman plasenta)
Power point (penanaman plasenta)Juwita_Wulandari
 
11c perdarahan pascapersalinan
11c perdarahan pascapersalinan11c perdarahan pascapersalinan
11c perdarahan pascapersalinanJoni Iswanto
 
PIK-R ~ Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
PIK-R ~ Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)PIK-R ~ Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
PIK-R ~ Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)Wulan Shonya Saputri
 
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)Kiki Kino
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptelly_nd
 

Viewers also liked (18)

ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Uterine Inversion
Uterine InversionUterine Inversion
Uterine Inversion
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
 
Retensio plasenta
Retensio plasentaRetensio plasenta
Retensio plasenta
 
KARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHKARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAH
 
Perdarahan kala IV
Perdarahan kala IVPerdarahan kala IV
Perdarahan kala IV
 
Perdarahan postpartum paper
Perdarahan postpartum paperPerdarahan postpartum paper
Perdarahan postpartum paper
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.”R” DENGAN PERDARAHA...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA  NY.”R” DENGAN PERDARAHA...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA  NY.”R” DENGAN PERDARAHA...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.”R” DENGAN PERDARAHA...
 
Syok dalam kebidanan
Syok dalam kebidananSyok dalam kebidanan
Syok dalam kebidanan
 
Robekan jalan lahir
Robekan jalan lahirRobekan jalan lahir
Robekan jalan lahir
 
PPT Rest Plasenta
PPT Rest PlasentaPPT Rest Plasenta
PPT Rest Plasenta
 
Power point (penanaman plasenta)
Power point (penanaman plasenta)Power point (penanaman plasenta)
Power point (penanaman plasenta)
 
Pedoman ponek
Pedoman ponekPedoman ponek
Pedoman ponek
 
11c perdarahan pascapersalinan
11c perdarahan pascapersalinan11c perdarahan pascapersalinan
11c perdarahan pascapersalinan
 
PIK-R ~ Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
PIK-R ~ Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)PIK-R ~ Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
PIK-R ~ Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
 
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
 
Perdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.pptPerdarahan Postpartum.ppt
Perdarahan Postpartum.ppt
 

Similar to Inversio uteri

INTRANATAL KALA 3.pptx
INTRANATAL KALA 3.pptxINTRANATAL KALA 3.pptx
INTRANATAL KALA 3.pptxdevinurmalita
 
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptxAsuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptxIrwanMunandar
 
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakarta
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakartaDistosia kelainan alat kandungan poltekkes surakarta
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakartaYunita Dipra
 
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptxSGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptxAninImana
 
kelompok 1 atonia uteri.pptx
kelompok 1 atonia uteri.pptxkelompok 1 atonia uteri.pptx
kelompok 1 atonia uteri.pptxwksatustikesbhc
 
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOVeranica Widi
 
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakartaPenyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakartaYunita Dipra
 
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVSALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVLilis c'Ben
 
Proses persalinan
Proses persalinanProses persalinan
Proses persalinanDani Virsal
 

Similar to Inversio uteri (20)

INTRANATAL KALA 3.pptx
INTRANATAL KALA 3.pptxINTRANATAL KALA 3.pptx
INTRANATAL KALA 3.pptx
 
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptxAsuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
Asuhan persalinan Kala 3 dan 4.pptx
 
HIS.pptx
HIS.pptxHIS.pptx
HIS.pptx
 
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakarta
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakartaDistosia kelainan alat kandungan poltekkes surakarta
Distosia kelainan alat kandungan poltekkes surakarta
 
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptxSGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
SGD Kel. 2 Kelas A3 Keperawatan Maternitas 2.pptx
 
Abortus iminnens
Abortus iminnensAbortus iminnens
Abortus iminnens
 
kelompok 1 atonia uteri.pptx
kelompok 1 atonia uteri.pptxkelompok 1 atonia uteri.pptx
kelompok 1 atonia uteri.pptx
 
Konsep Dasar Kehamilan
Konsep Dasar KehamilanKonsep Dasar Kehamilan
Konsep Dasar Kehamilan
 
Plasenta Previa
Plasenta PreviaPlasenta Previa
Plasenta Previa
 
Persalinan
PersalinanPersalinan
Persalinan
 
Askeb persalinan
Askeb persalinanAskeb persalinan
Askeb persalinan
 
retensio plasenta
retensio plasentaretensio plasenta
retensio plasenta
 
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGOASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
ASKEB Ruptur Uteri AKBID HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO
 
Abortus, perdarahan antepartum
Abortus, perdarahan antepartumAbortus, perdarahan antepartum
Abortus, perdarahan antepartum
 
-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx
 
-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx-Alat-Kuretase.docx
-Alat-Kuretase.docx
 
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakartaPenyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
 
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVSALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
 
Proses persalinan
Proses persalinanProses persalinan
Proses persalinan
 
Neuro
NeuroNeuro
Neuro
 

Recently uploaded

PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 

Recently uploaded (19)

PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 

Inversio uteri

  • 1. INVERSIO UTERI Kelompok IV 1. Dita Mawista 2. Serly Wulandari 3. Tri Rizqi Mulia Daya 4. Wenti Meliyenti POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
  • 2. DEFINISI INVERSIO UTERI Inversi Uterus adalah keadaan dimana lapisan dalam uterus (endometrium) turun dan keluar lewat ostium uteri eksternum yang dapat bersifat inklompit sampai komplit. (Wiknjosastro, 2010) Inversi uterus merupakan komplikasi kala tiga persalinan yang jarang terjadi, tetapi sangat mengancam jiwa dan diklasifikasikan berdasarkan waktu keparahannya. Uterus dapat digambarkan mengalami inversi jika fundus prolaps ke dalam korpus uterus dan melewatinya. (Maureen, 2008)
  • 3. FAKTOR-FAKTOR INVERSIO UTERI 1. Atonia Uteri 2. Serviks yang masih terbuka lebar 3. Plasenta akreta, inkreta, dan prekerta 4. Tekanan intraabdonimal yang keras dan tiba- tiba (Misalnya Batuk keras atau bersin)
  • 4. FAKTOR PREDISPOSISI LAIN:  Posisi plasenta berada di fundus  Tali pusat pendek  Abnormalitas plasenta (misalnya, plasenta akreta, inkreta, perkreta)  Anomali kongenital uterus (misalnya, uterus bikornus)  Berat gravitasi massa intrauterus (misalnya, fibroid)
  • 5. TANDA DAN GEJALA Ada dua tanda utama, yaitu syok dan nyeri  Syok Terjadi secara tiba-tiba, berat, dan mungkin tidak seimbang dengan banyaknya kehilangan darah dan derajat inversi. Syok terjadi sebagai respons terhadap stimulus neurogenik dan hipovolemia. Perdarahan bisa ada atau tidak ada, bergantung pada apakah plasenta melekat pada dinding uterus.  Nyeri Nyeri biasanya hebat, di abdomen bawah, dan disertai dengan sensasi ingin mengejan. Nyeri disebabkan oleh traksi pada ligamen infundibulo-pelvikum, ligamen teres, dan ovarium. Pada inversi sub-akut dan kronis, tanda dan gejala mungkin kurang dramatis dan biasanya ditandai dengan retensi urine, pengeluaran lokia yang banyak dan kronis, serta sensasi “tertarik” pada panggul bawah.
  • 6. INVERSIO UTERI DITANDAI DENGAN TANDA-TANDA: 1. Syok karena kesakitan 2. Perdarahan banyak dan bergumpal 3. Pada vulva tampak endometrium terbalik dengan atau tanpa plasenta yang masih melekat. 4. Bila baru terjadi maka prognosis cukup baik, akan tetapi bila kejadiaanya cukup lama maka jepitan serviks yang mengecil akan membuat uterus mengalami iskemia, nekrosis, infeksi.
  • 7. JENIS-JENIS INVERSIO UTERI BERDASARKAN LAMANYA  Inversi akut, Inversi akut dapat terjadi selama kala tiga, saat plasenta masih melekat atau sudah lepas dan sampai 24 jam setelah pelahiran bayi. Inversi akut juga berhubungan dengan konstriksi serviks dan cincin kontraksi serviks juga dapat berbentuk, yang akan mengganggu pengembalian uterus.  Inversi sub-akut, Inversi sub-akut terjadi 24 jam setelah pelahiran dan sampai 28 hari pasca partum cincin kontraksi serviks biasanya berbentuk.  Inversi kronis, Inversi kronis terjadi setelah 28 hari.
  • 8. JENIS-JENIS INVERSIO UTERI BERDASARKAN TINGKAT KEPARAHAN Ditentukan oleh derajatnya.  Derajat pertama (inkomplet) Fundus menjulur ke serviks, tetapi tidak melewatinya  Derajat dua Fundus menonjol ke serviks dan melewati cincin serviks.  Derajat tiga (komplet) Fundus menjulur ke perineum. Jika fundus, serviks, dan vagina terlihat, keadaan ini merupakan proplaps uterus.
  • 9. ETIOLOGI Inversi uterus dapat iatrogenik, disebabkan oleh kesalahan penatalaksanaan kala tiga persalinan, yang meliputi:  Traksi tali pusat yang dikontrol terlalu dini dan berlebihan sebelum tanda pelepasan plasenta.  Traksi tali pusat yang dikontrol sat uterus relaksasi.  Penggunaan tekanan fundus dengan atau tanpa traksi tali pusat. Inversi uterus juga dapat terjadi secara spontan setelah dekompresi uterus mendadak, seperti pada pelahiran bayi makrosemia atau kembar, atau yang jarang terjadi, setalah peningkatan tekanan intrs abdomen saat utersu dapat terdorong dan keluar akibat batuk dan muntah.
  • 10. DIAGNOSIS Tampilan klinis dan diagnosis inversi uterus ditentukan oleh klasifikasi waktu dan keparahan. Inversi derajat pertama dapat tidak diketahui karena fundus tidak terlihat pada introitus atau terpalpasi pada serviks dan mungkin tidak ada tanda dan gejala. Akan tetapi, lekukan dapat terpalpasi pada fundus. Inversi derajat dua lebih mudah diidentifasi. Pada inversi derajat tiga, uterus tidak terpalpasi di abdomen dan pada pemeriksaan dalam, fundus yang mengalami inversi teraba di dalam vagina atau terlihat pada introitus. Plasenta mungkin masih melekat atau sudah lepas. Inversi derajat dua atau tiga memerlukan respons segera.
  • 11. PENATALAKSANAAN  Memanggil bantuan anastesi dan memasang infus untuk cairan/darah pengganti dan pemberian obat.  Beberapa senter memberikan MgSO4 untuk melemaskan uterus yang terbalik sebelum dilakukan reposisi manual (mendorong endometrium ke atas masuk ke dalam vagina dan terus melewati serviks sampai tangan masuk ke dalam uterus pada posisi normalnya).  Di dalam uterus, plasenta dilepaskan secara manual dan bila berhasil dikeluarkan dari rahim dan sambil memberikan uterotonika lewat infus atau IM. Tangan tetap dipertahankan agar konfigurasi uterus kembali normal.
  • 12. PENATALAKSANAAN  Jika ibu sangat kesakitan, berikan petidin 1 mg/kg BB (tetapi tidak lebih dari 100 mg) IM atau IV secara perlahan atau berikan morfin 0,1 mg/kg BB IM. catatan: Jangan berikan oksitosin sampai inversi telah direposisi.  Jika perdarahan berlanjut, lakukan uji pembekuan darah dengan menggunakan uji pembekuan darah sederhana. Kegagalan terbentuknya bekuan darah setelah 7 menit atau terbentuknya bekuan darah lunak yang mudah hancur menunjukkan adanya kemungkinan koagulopati.  Berikan antibiotika antibiotik profilaksis dosis tunggal setelah mereposisi uterus:  Ampisilin 2g IV DITAMBAH metronidazol 500 mg IV  atau sefazolin 1g IV DITAMBAH metronidazol 500 mg IV
  • 13. DAFTAR PUSTAKA 1. Boyle, Maureen. 2008. Kegawatdaruratan Dalam Persalinan. Jakarta: EGC. 2. Wiknjosastro, G. 2010. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT. Bina Pustaka. 3. Wiknjosastro, G. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT. Bina Pustaka.