Dokumen tersebut merupakan analisis sistem pengendalian internal atas penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Multi Prima Mandiri Sukses. Penelitian ini menganalisis efektivitas sistem pengendalian internal penerimaan kas dan pengeluaran kas perusahaan berdasarkan model COSO dengan lima komponen pengendalian. Hasilnya menunjukkan sistem pengendalian penerimaan kas efektif, sedangkan pengendalian pengeluaran kas belum efe
1. Http: //dinastirev.org/JIMT
Info@dinastirev.org
P-ISSN: 2686-5246, E-ISSN: 2686-4924
Doi/xxx/999/xxx
Submission Date: 01/09/2019, No. 1, Vol. 1, Issue 1, Sept 2019
Accepted Date: 11/09/2019,
Published Date: 21/09/2019, Page: 1
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA
PT. MULTI PRIMA MANDIRI SUKSES
Margaretha
Universitas Mercu Buana
55519110014@student.mercubuana.ac.id
Margaretha040391@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem pengendalian internal atas penerimaan
dan pengeluaran kas pada PT. Multi Prima Mandiri Sukses. Objek penelitian ini adalah PT. Multi
Prima Mandiri Sukses. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif yaitu menguraikan
secara menyeluruh terhadap pelaksanaan sistem Pengendalian internal yang diterapkan pada PT.
Multi Prima Mandiri Sukses dan dibandingkan dengan teori-teori yang berhubungan dengan
pengendalian internal, sehingga dapat hasil yang diinginkan pada penelitian ini.
Sistem pengendalian internal merupakan sistem atau cara untuk mengamankan aktiva
perusahaan, menjaga ketelitian dan ketepatan data akuntansi serta mendorong efektifitas dan
efesiensi perusahaan, dimana sistem tersebut terdiri dari prosedur-prosedur, metode-metode, rencana
organisasi dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang terkoordinasi yang dilaksanakan oleh pinjaman
perusahaan dalam pengambilan keputusan dan menjaga agar seluruh kebijaksanaan manajemen tidak
diselewengkan. Menurut commite of Sponsoring Organization of the readway Commission (COSO
memperkenalkan adanya lima komponen kebijakan prosedur yang dirancang dan diimplementasikan
untuk jaminan bahwa tujuan pengendalian manajemen akan dapat dicapai, yakni komponen
Lingkungan Pengendalian, Penilaian Resiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan Komunikasi,
serta Pengawasan atau Pematauan.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal penerimaan kas telah
efektif, berlawanan dengan pengendalian internal pengeluaran kas yang belum efektif, karena masih
terdapat unsur-unsur pengendalian internal di dalam perusahaan yang belum sepenuhnya dilakukan,
antara lain penempatan kasir yang berada satu ruangan dengan karyawan lainnya, kas yang ada
ditangan dan kasir tidak di asuransikan, rekonsiliasi bank tidak dilakukan oleh bagian pemeriksaan
internal, dan juga PT. Multi Prima Mandiri Sukses tidak melakukan perputaran jabatan secara rutin
sehingga kemungkinan terjadinya penyelewengan masih sangat besar.
Kata Kunci : Sistem Pengendalian Internal, penerimaan kas, dan pengeluaran kas.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong banyak perusahaan
untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal tersebut mendorong terjadinya
persaingan ketat antar perusahaan. Perusahaan adalah suatu instansi yang terorganisir, berdiri dan
berjalan yang tidak dapat terlepas dari hukum ekonomi dan prinsip dasar perusahaan pada umumnya.
Perusahaan didirikan untuk mencari laba yang sebesar-besarnya dan untuk dipertahankan
kelangsungan hidup usahanya. Perusahaan banyak melakukan usaha untuk mencapai tujuannya itu.
Perusahaan harus tetap berusaha mempertahankan kelangsungan usahanya dimasa yang akan datang
(Adistya,2011).
Kunci dari keberhasilan setiap perusahaan dalam mencapai tujuan utama perusahaan adalah
terletak pada kinerja operasional perusahaan yang meliputi perencanaan operasional perusahaan,
pengorganisasian seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dalam proses pelaksanaan secara
operasional dan pengendalian atas operasional perusahaan itu sendiri. Dimana tujuan utama dari setiap
2. Http: //dinastirev.org/JIMT
Info@dinastirev.org
P-ISSN: 2686-5246, E-ISSN: 2686-4924
Doi/xxx/999/xxx
Submission Date: 01/09/2019, No. 1, Vol. 1, Issue 1, Sept 2019
Accepted Date: 11/09/2019,
Published Date: 21/09/2019, Page: 2
perusahaan adalah memaksimalkan laba, mengusahakan pertumbuhan dan menjamin kelangsungan
hidup perusahaan. Perusahaan dapat bertahan dan mencapai tujuannya apabila dikelola dengan baik
dan mempunyai pengendalian internal yang baik. Perusahaan dapat bertahan dan mencapai tujuannya
apabila pengendalian internal dapat membantu suatu perusahaan untuk mencapai target kinerja dan
profitabilitas dan mencegah hilangnya aktiva atau entitas.
Salah satu aset perusahaan yang memerlukan perhatian dan penanganan khusus adalah kas.
Kas merupakan bagian dari aset yang paling likuid, karena kas mudah diselewengkan dan sulit
dibuktikan siapa pemiliknya. Oleh karena itu untuk menjaga keberadaan kas diperlukan sistem yang
tepat untuk mengelola dan pengendalian internal terhadap kas. Salah satu sistem dari kas adalah sistem
penerimaan kas, sistem ini akan terlihat mudah karena hanya menerima uang, tapi akan menjadi rumit
pada saat sistem yang ada tidak berjalan dengan baik (Titik, 2009).
PT. Multi Prima Mandiri Sukses adalah perusahaan yang menyediakan Penjualan Retail Toner
Printer yang telah ada di Indonesia lebih dari 11 tahun, yang customernya telah ada hampir di setiap
kota besar di Indonesia. Dalam pelaksanaan kegiatan operasional PT. Multi Prima Mandiri Sukses
tidak terlepas dari transaksi kas, dimana perusahaan akan menerima berbagai pembayaran dari pihak
customer yang membeli produk perusahaan serta mengeluarkan kas untuk membayar segala beban
yang dipergunakan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan dimana dalam kegiatan
penerimaan dan pengeluaran kas tersebut bisa terjadi penyelewengan. Oleh sebab itu, perusahaan
membutuhkan pengendalian internal terhadap penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Multi Prima
Mandiri Sukses.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana perusahaan menjalankan sistem Pengendalian Internal atas penerimaan kas?
2. Bagaimana perusahaan menjalankan sistem Pengendalian Internal atas pengeluaran kas?
Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini hanya terbatas pada :
1. Pada penerimaan kas penelitian ini membahas tentang penerimaan kas yang berasal dari
pembayaran customer.
2. Pada pengeluaran kas penelitian ini membahas tentang pembayaran kas ke Pemasok.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan fenomena yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dengan adanya
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui efektivitas Pengendalian Internal Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT.
Multi Prima Mandiri Sukses.
2. Menemukan kelemahan-kelemahan atau hambatan yang terjadi dalam perusahaan terutama pada
bagian penerimaan dan pengeluaran kasnya, serta berusaha memberi solusi atas hambatan
tersebut.
Manfaat Penelitian
Secara teoritis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam memberikan kontribusi dan
manfaat untuk mengembangkan akuntansi terutama dalam hal yang berhubungan dengan
Pengendalian Internal pada penerimaan dan pengeluaran kas pada perusahaan.
KAJIAN PUSTAKA
Landasan Teori
Pada dasarnya perusahaan memerlukan kas dengan alasan yang sama meskipun terdapat
perbedaan dalam aktifitas penghasil utama. Ikatan Akuntansi Indonesia (2004:21) dalam Standar
Akuntansi Keuangan, mengatur bahwa perusahaan membutuhkan kas untuk melaksanakan usaha,
melunasi kewajiban, dan membagikan dividen kepada para investor.
3. Http: //dinastirev.org/JIMT
Info@dinastirev.org
P-ISSN: 2686-5246, E-ISSN: 2686-4924
Doi/xxx/999/xxx
Submission Date: 01/09/2019, No. 1, Vol. 1, Issue 1, Sept 2019
Accepted Date: 11/09/2019,
Published Date: 21/09/2019, Page: 3
Pengendalian Internal
Pengendalian internal merupakan kegiatan yang sangat penting sekali dalam pencapaian
tujuan usaha. Demikian pula dunia usaha mempunyai perhatian yang makin meningkat terhadap
pengendalian internal. Pengendalian internal adalah semua rencana organisasional, metode, dan
pengukuran yang dipilih oleh suatu kegiatan usaha untuk mengamankan harta kekayaannya, mengecek
keakuratan dan keandalan data akuntansi usaha tersebut, meningkatkan efisiensi operasional, dan
mendukung dipatuhinya kebijakan manajerial yang telah ditetapkan (Anastasia & Lilis, 2010:82).
Menurut Mulyadi (2008:165), sistem pengendalian internal adalah sistem pengendalian
internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga
kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan kehandalan data akuntansi, mendorong efesiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan menajemen.
Sistem pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk
memberikan kepastian yang layak bagi manajemen, bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan
sasarannya (Hery, 2011:87). Tujuan pengendalian intern menurut COSO (Committee of Sponsoring
Organization) (Anastasia & Lilis, 2010:83).
1. Efektivitas dan efisiensi operasi.
2. Reliabilitas pelaporan keuangan.
3. Kesesuaian dengan aturan dan regulasi yang ada.
Model COSO adalah salah satu model pengendalian internal yang banyak digunakan oleh para
auditor sebagai dasar untuk mengevaluasi, mengembangkan pengendalian internal (Gondodiyoto,
2007:267). COSO menyebutkan bahwa terdapat lima komponen pengendalian internal, yaitu
lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta
pengawasan atau pemantauan (Anastasia & Lilis, 2010:83).
1. Lingkungan pengendalian.
Hal ini mencakup etika. Kompetensi, serta integritas dan kepentingan terhadap kesejahteraan
organisasi.
2. Penilaian resiko.
Penilaian resiko mencakup penilaian resiko di semua aspek organisasi dan penentuan kekuatan
organisasi melalui evaluasi resiko.
3. Aktivitas pengendalian.
Aktivitas-aktivitas ini meliputi persetujuan, tanggung jawab dan kewenangan, pemisahan tugas,
pendokumentasian, rekonsiliasi, karyawan yang kompeten dan jujur, pemeriksaan internal dan
audit internal.
4. Informasi dan komunikasi.
Komponen ini merupakan bagian penting dari proses manajemen.Komunikasi informasi tentang
operasi pengendalian internal memberikan substansi yang dapat digunakan manajemen untuk
mengevaluasi efektivitas pengendalian dan untuk mengelola, operasinya.
5. Pengawasan atau pemantauan.
Pengawasan atau pemantauan merupakan evaluasi rasional yang dinamis atas informasi yang
diberikan pada komunikasi informasi untuk tujuan manajemen pengendalian. Kegiatan utama
dalam pengawasan meliputi supervise yang efektif, akuntansi pertanggung jawaban, pengauditan
internal.
Pengertian Kas
Kas merupakan laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh aktivitas-aktivitas operasi,
pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode akuntansi tertentu dengan suatu
cara yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas. Kas juga merupakan arus masuk dan arus keluar
kas atau setara kas Simamora (2012:176). Menurut Harahap (2011:115) kas merupakan uang dan surat
berharga lainnya yang sangat lancar yang memenuhi syarat sebagai berikut;
1. Setiap saat dapat ditukar menjadi kas
2. Tanggal jatuh temponya sangat dekat
3. Kecil resikonya perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat harga
4. Http: //dinastirev.org/JIMT
Info@dinastirev.org
P-ISSN: 2686-5246, E-ISSN: 2686-4924
Doi/xxx/999/xxx
Submission Date: 01/09/2019, No. 1, Vol. 1, Issue 1, Sept 2019
Accepted Date: 11/09/2019,
Published Date: 21/09/2019, Page: 4
Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama, yaitu penerimaan dan penjualan tunai dan
penerimaan kas dari piutang atau dari penjualan secara kredit. Sedangkan pengeluaran kas pembayaran
kas dalam perusahaan dilakukan dengan menggunakan cek kecuali untuk pembayaran dalam kecil,
biasanya dilaksanakan melalui dana kas kecil. Dana kas kecil merupakan uang kas yang disediakan
untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila
dibayar dengan cek.
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Dalam sistem akuntansi penerimaan kas sebuah perusahaan sangat penting hal ini bertujuan untuk
menjaga agar kas yang masuk ke perusahaan sesuai dengan transaksi yang terjadi, sistem penerimaan
kas dijelaskan yaitu menetapkan tanggungjawab pengelolahan dan pengawasan fisik (Bariadwan
2009:88).
Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan penerimaan kas dalam bentuk tunai harus
segera disetor ke Bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk
melakukan internal check. Penerimaan kas dari penjualan tunai juga dilakukan melalui transaksi kartu
kredit, yang melibatkan Bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.
Sistem Penerimaan Kas dari Piutang
Sistem penerimaan kas dari piutang dalam perusahaan berasal dari penjualan tunai dan penerimaan kas
dari pelunasan piutang, sumber penerimaan kas dari dari suatu perusahaan berasal dari pelunasan
piutang oleh para customer, dimana produk perusahaan dengan cara mengirim barang sesuai dengan
order yang diterima dari pembeli dan dalam jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan
kepada pembeli tersebut. Berdasarkan struktur pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas
dari piutang harus menjamin diterimanya kas dari customer perusahaan, bukan dari karyawan yang
tidak berhak menerimanya untuk menjamin diterimanya kas oleh perusahaan.
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
Sistem akuntansi pengeluaran kas terbagi menjadi dua bagian yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas
dengan cek dan sistem dana kas kecil.
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek
Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah pengeluaran kas dalam perusahaan yang
dilakukan dengan menggunakan cek. Pengeluaran kas yang dilakukan dengan cek biasanya karena
jumlahnya relatif besar.
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Dana Kas Kecil
Soemarso (2010:87) Pengeluaran dana kas kecil dapat diselenggarakan dengan 2 cara yaitu sebagai
berikut :
1. Saldo berfluktuasi
Dalam sistem ini saldo berfluktuasi penyelenggaraan dana kas kas kecil dilakukan sebagai
berikut;
a. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening
dana kas kecil. Saldo rekening kas kecil ini tidak boleh berubah dari yang telah ditetapkan
sebelumnya, kecuali jika saldo yang telah ditetapkan tersebut dinaikkan atau dikurangi.
b. Pengeluaran kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan dan
dicatat dengan mendebet rekening dana kas kecil.
Dengan demikian dalam sistem saldo berfluktuasi, catatan kas perusahaan tidak dapat
direkonsiliasikan dengan catatan bank oleh karena itu rekonsiliasi bank merupakan alat
pengendalian bagi catatan kas perusahaan.
5. Http: //dinastirev.org/JIMT
Info@dinastirev.org
P-ISSN: 2686-5246, E-ISSN: 2686-4924
Doi/xxx/999/xxx
Submission Date: 01/09/2019, No. 1, Vol. 1, Issue 1, Sept 2019
Accepted Date: 11/09/2019,
Published Date: 21/09/2019, Page: 5
2. Impres System
Dalam sistem ini penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan sebagai berikut;
a. Pemberitahuan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebet rekening
kas kecil.
b. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal, sehingga tidak mengkredit rekening
dana kas kecil, bukti-bukti pengeluaran dana kas kecil dikumpulkan saja dalam arsip
sementara yang diselenggarakan oleh pemegang dana kas kecil.
c. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam
kumpulan bukti pengeluaran kas kecil, pengisian kembali dana kas kecil ini dilakukan
dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening biaya dan mengkredit rekening kas.
Unsur-unsur Pengendalian Internal dalam Kas
Unsur-unsur pengendalian internal yang baik dalam kas adalah sebagai berikut (Mulyadi, 2010:516-
522):
1. Organisasi.
a. Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.
b. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh bagian
keuangan sejak awal hingga akhir, tanpa campur tangan pihak lain.
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan.
a. Pengeluaran kas harus mendapatkan otorisasi dari pejabat yang berwenang.
b. Pembukuan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan dari pejabat yang
berwewenang.
c. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas harus didasarkan bukti kas keluar yang telah
mendapatkan otorisasi dari pejabat yang berwewenang dan dilampirkan dengan dokumen
lengkap.
3. Praktik yang sehat.
a. Saldo kas harus dilindungi dari kemungkinan penggunaan yang tidak semestinya.
b. Dokumen dasar dari pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap “LUNAS”
oleh bagian keuangan setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan.
c. Penggunaan rekening Koran bank, yang merupakan informasi dari pihak ketiga untuk
mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi pemeriksaan intern yang merupakan fungsi yang
tidak terlibat dalam pencatatan dan penerimaan kas.
4. Karyawan yang berpotensi.
a. Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya.
b. Pengembangan pendidikan karyawan selama karyawan menjadi karyawan perusahaan,
sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk
memaparkan atau menggambarkan permasalahan atau temuan-temuan di lapangan yang kemudian
dianalisis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
Menurut Moh. Nazir bahwa “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status
kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang”.
Penelitian ini dilakukan di PT. Multi Prima Mandiri Sukses yang bertempat di Jl. Hidup Baru,
Komplek Gunung Sahari Permai Blok D No. 6, Jakarta Utara.
Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu jenis data kualitatif bermakna.
Penelitian ini tidak hanya data dari dokumentasi tetapi diperlukan juga keterangan-keterangan yang
mendukung penelitian ini. Data yang diperoleh dari hasil wawancara pada narasumber serta
dokumentasi pendukung berupa gambaran umum dan struktur organisasi PT. Multi Prima Mandiri
6. Http: //dinastirev.org/JIMT
Info@dinastirev.org
P-ISSN: 2686-5246, E-ISSN: 2686-4924
Doi/xxx/999/xxx
Submission Date: 01/09/2019, No. 1, Vol. 1, Issue 1, Sept 2019
Accepted Date: 11/09/2019,
Published Date: 21/09/2019, Page: 6
Sukses serta dokumen pendukung lainnya terkait dengan pengendalian internal penerimaan kas serta
pengeluaran kas.
Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, sumber data dan jenis data penelitian dipaparkan sebagai berikut.
1. Data Primer
Merupakan data yang langsung dapat dan disajikan sebagai sumber dari penelitian dan pengamatan
secara langsung pada objek atau perusahaan, dimana dilakukan dengan cara penelitian lapangan
melalui wawancara dengan pihak yang langsung yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari teknik wawancara, kemudian
akan diolah, seperti : wawancara dengan Sekretaris & ADM, General Manager, Staff Accounting &
Finance. Dengan dilakukannya wawancara akan diperoleh informasi mengenai pengendalian internal
penerimaan dan pengeluaran kas yang ada pada PT. Multi Prima Mandiri Sukses.
2. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui sumber lain yang dikategorikan
sebagai data sekunder misalkan melalui catatan atau arsip perusahaan dengan cara membaca,
mempelajari dan memahami melalui media lain. Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh
dari dokumen-dokumen, catatan-catatan, laporan-laporan, maupun arsip-arsip resmi perusahaan terkait
penerimaan dan pengeluaran kas selain itu sejarah PT. Multi Prima Mandiri Sukses, daftar karyawan
PT. Multi Prima Mandiri Sukses tahun 2018, susunan organisasi dan tata kerja PT. Multi Prima
Mandiri Sukses, Laporan Harian Kas serta Laporan Pengeluaran Kas.
Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi.
1. Observasi
Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses peneliti dalam melihat situasi penelitian.
Pengamatan dapat dilakukan secara bebas dan terstruktur. Alat yang bisa digunakan dalam
pengamatan adalah lembar pengamatan, ceklist, catatan kejadian dan lain-lain.
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku,
kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu. Alasan peneliti melakukan observasi
adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan,
untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap
aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi (observation) dengan teknik observasi
terus terang atau tersamar, dimana dengan kedua teknik tersebut peneliti dapat mendapatkan hasil
observasi dengan lebih terarah dan fokus sehingga informasi yang dikumpulkan menjadi lebih efektif.
2. Wawancara
Menurut Esterberg (dalam Sugiyono 2014: 316) Wawancara adalah merupakan pertemuan dua
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu topik tertentu.
Interview merupakan hatinya peneliti sosial. Bila anda lihat jurnal dalam ilmu sosial, maka
akan anda temui semua penelitian sosial didasarkan pada interview, baik yang standar maupun yang
dalam. Esterberg (dalam Sugiyono 2014: 317).
Dalam penelitian ini, peneliti berencana menggunakan wawancara tidak terstruktur atau
terbuka. Wawancara dilakukan kepada beberapa narasumber guna mengumpulkan data serta
melakukan validasi data yaitu narasumber Sekretaris & ADM, General Manager, Staff Accounting &
Finance mengenai unsur-unsur sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT.
Multi Prima Mandiri Sukses. Untuk membantu peneliti dalam melakukan wawancara, maka akan
digunakan alat bantu berupa daftar pertanyaan wawancara dan alat perekam suara.
7. Http: //dinastirev.org/JIMT
Info@dinastirev.org
P-ISSN: 2686-5246, E-ISSN: 2686-4924
Doi/xxx/999/xxx
Submission Date: 01/09/2019, No. 1, Vol. 1, Issue 1, Sept 2019
Accepted Date: 11/09/2019,
Published Date: 21/09/2019, Page: 7
3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2014:326) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen
yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), criteria, biografi,
peraturan, kebijakan.
Dokumentasi digunakan dalam penelitian sebagai pengumpulan data karena dapat
dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Penelitian ini mengggunakan
dokumen dari PT. Multi Prima Mandiri Sukses mengenai pengendalian internal penerimaan dan
pengeluaran kas.
Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mempelajari dan memahami struktur organisasi PT. Multi Prima Mandiri Sukses serta tugas dan
tanggung jawab masing-masing.
2. Mengidentifikasi prosedur penerimaan dan pengeluaran kas dengan cara wawancara, serta
membandingkan hasil penelitian dengan teori-teori yang mendukung.
3. Menganalisis pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas untuk perencanaan dan
pengendalian keuangan.
4. Mengusulkan desain pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Unsur-unsur Pengendalian Internal COSO
1. Lingkungan Pengendalian.
Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Struktur organisasi
merupakan kerangka kerja pembagian tugas fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk
PT Multi Prima Mandiri Sukses untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan pada PT. Multi
Prima Mandiri Sukses telah digambarkan adanya struktur kepegawaian beserta uraian tugas
masing-masing. Struktur organisasi tersebut untuk pengendalian internal penerimaan kas
perusahaan, secara umum PT Sinar Galesong Prima telah menetapkan pemisahan secara
struktural maupun organisasional antara fungsi kas dan fungsi penagihan perusahaan.
2. Penilaian Resiko.
Penentuan resiko merupakan hal yang penting bagi manajemen. Manajemen perusahaan harus
berupaya untuk meminimalisir resiko penerimaan kas, yang akan berpengaruh terhadap
operasional perusahaan. Keuangan kasir, para penagih dan bagian keuangan perusahaan tidak
diasuransikan oleh perusahaan. Hal ini memungkinkan terjadinya kecurangan yang dilakukan
oleh karyawan bagian keuangan dan penagih, kas dalam perjalanan juga tidak diasuransikan
keberadannya. Seharusnya asuransi diperlukan untuk melindungi kekayaan perusahaan. Dengan
dilaksanakannya penentuan resiko tersebut, maka akan mendukung efektivitas dan efisiensi
perusahaan, dimana pada intinya perusahaan tidak akan dirugikan karena adanya penyelewengan
yang dilakukan karyawan.
3. Aktivitas Pengendalian.
Dalam hal unsur pengendalian internal perusahaan berupa sistem otorisasi dan prosedur
pencatatan pada PT. Multi Prima Mandiri Sukses, fungsi penagihan melakukan penagihan hanya
atas dasar daftar piutang yang harus ditagih yang dibuat oleh bagian akuntansi. Dengan kondisi
yang demikian maka otorisasi dari fungsi penagihan akan ada karena adanya otorisasi fungsi
akuntansi. Demikian pula sebaliknya fungsi akuntansi tidak dapat melakukan penagihan tanpa
fungsi penagihan.
8. Http: //dinastirev.org/JIMT
Info@dinastirev.org
P-ISSN: 2686-5246, E-ISSN: 2686-4924
Doi/xxx/999/xxx
Submission Date: 01/09/2019, No. 1, Vol. 1, Issue 1, Sept 2019
Accepted Date: 11/09/2019,
Published Date: 21/09/2019, Page: 8
4. Infomasi dan Komunikasi.
Informasi mengenai kas pada PT. Multi Prima Mandiri Sukses berupa informasi dari setiap
bagian yang membidangi kas. Informasi dari para penagih mengenai pencairan dari perusahaan
pembiayaan, informasi dari bagian keuangan mengenai saldo kas.
5. Pengawasan atau Pemantauan.
Manajemen PT. Multi Prima Mandiri Sukses telah menggariskan tanggung jawab kepada masing-
masing personil secara jelas. Karena memang antara bagian yang satu dengan bagian yang
lainnya berkaitan. Pemantauan terhadap kas menjadi tanggung jawab manajer keuangan. Setiap
personil selalu dipantau berdasarkan informasi dan setiap akhir bulan diadakan pemeriksaan
terhadap kas oleh Manager Keuangan.
Unsur-Unsur Pengendalian Internal Penerimaan Kas
Unsur-unsur pengendalian internal dalam sistem akuntansi penerimaan kas yang menjadi dasar
terhadap pembahasan dan penilaian pengendalian internal yaitu:
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
Struktur organisasi merupakan kerangka kerja pembagian tugas fungsional kepada unit-unit
organisasi yang dibentuk PT. Multi Prima Mandiri Sukses untuk melaksanakan kegiatan pokok
perusahaan pada PT. Multi Prima Mandiri Sukses telah digambarkan adanya struktur
kepegawaian beserta uraian tugas masing-masing. Struktur organisasi tersebut untuk sistem
akuntansi penerimaan kas perusahaan, secara umum PT. Multi Prima Mandiri Sukses telah
menetapkan pemisahan secara struktural maupun organisasional antara fungsi kas dan fungsi
penagihan perusahaan.
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan.
Unsur pengendalian internal perusahaan berupa sistem otorisasi dan prosedur pencatatan pada
PT. Multi Prima Mandiri Sukses, fungsi penagihan melakukan penagihan hanya atas dasar daftar
piutang yang harus ditagih yang dibuat oleh bagian akuntansi. Dengan kondisi yang demikian
maka otorisasi penagihan dari fungsi penagihan akan ada karena adanya otorisasi fungsi
akuntansi. Demikian pula sebaliknya fungsi akuntansi tidak dapat melakukan penagihan tanpa
fungsi penagihan. Penyelewengan mungkin akan muncul apabila ada kerjasama antara bagian
akuntansi dan bagian penagihan. Kondisi ini harus segera dicermati secara lebih seksama dengan
melibatkan pihak lain dalam pemeriksaan dan pengawasan yang memiliki otorisasi yang kuat.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
Observasi mengenai sistem dan prosedur penerimaan kas terlihat bahwa hasil perhitungan
kas yang dicatat langsung oleh bagian keuangan perusahaan pada buku kas bank, buku back up
dan bila merupakan pembayaran piutang akan dicatat dalam kartu piutang dan bagian akuntansi
akan menginput jurnal yang akan diperlukan sebagai input data komputer, mencatat ke dalam sub
ledger, ledger untuk pelaporan dan untuk penerimaan tunai akan disetor penuh ke bank dengan
segera.
Unsur-Unsur Pengendalian Internal Pengeluaran kas
Unsur-unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi pengeluaran kas yang menjadi dasar terhadap
pembahasan dan penilaian pengendalian internal yaitu:
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
Unsur pengendalian internal perusahaan, struktur organisasi dalam sistem pengeluaran kas
pada PT. Multi Prima Mandiri Sukses telah menetapkan pemisahan antara fungsi akuntansi dan
fungsi penyimpanan kas. Struktur organisasi pada PT. Multi Prima Mandiri Sukses menetapkan
bahwa sistem pengeluaran kas tidak boleh dilakukan oleh bagian keuangan dalam hal ini kasir
perusahaan dari awal sampai akhir. Untuk pengeluaran kas dengan check dan tunai melibatkan
9. Http: //dinastirev.org/JIMT
Info@dinastirev.org
P-ISSN: 2686-5246, E-ISSN: 2686-4924
Doi/xxx/999/xxx
Submission Date: 01/09/2019, No. 1, Vol. 1, Issue 1, Sept 2019
Accepted Date: 11/09/2019,
Published Date: 21/09/2019, Page: 9
staff akuntansi, manajer akuntansi, Manajer keuangan dan direktur. Sedangkan untuk pengeluaran
kas dengan bank melalui transfer melibatkan manajer keuangan, bank, dan direktur. Pengeluaran
kas dengan dana kas kecil melibatkan fungsi yang memerlukan dana, kasir perusahaan, dan
manajer keuangan.
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan.
Transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk
menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Pada PT. Multi Prima Mandiri Sukses setiap dokumen
yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas harus diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.
Seperti untuk pengeluaran kas dengan check/tunai maka untuk memo perincian pembayaran,
invoice, data pendukung, dan cheque harus diotorisasi oleh direktur, manajer keuangan dan
manajer akuntansi.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
Hasil penelitian didapatkan bahwa PT. Multi Prima Mandiri Sukses melakukan penyetoran
kas, giro dan cek ke bank oleh kurir pada dilakukan segera pada hari yang sama dalam jumlah
yang penuh. Untuk kas yang ada di tangan disimpan di dalam brangkas besi yang berada satu
ruangan dengan karyawan lainnya. Penempatan kasir dan brangkas satu ruangan dengan
karyawan lainnya tidak efektif. Melihat jumlah uang yang disimpan cukup besar seharusnya kasir
diberikan ruangan sendiri dan hanya pihak yang berkepentingan saja yang boleh memasuki
ruangan tersebut. Hal ini untuk melindungi kasir dari kehilangan dan pencurian. Selain itu
sebaiknya kasir diasuransikan untuk menghindari kerugian akibat penyelewengan dana.
Pengeluaran kas dengan jumlah kecil yang dilaksanakan oleh PT. Multi Prima Mandiri
Sukses telah menggunakan sistem dana kas kecil yang penyelenggaraannya dilakukan dengan
imprest system. Pengeluaran kas kecil dilakukan dengan pengajuan kasbon dengan pengisian
formulir permintaan uang oleh pemakai dana. Setiap pengajuan kasbon akan dicatat sebagai
pengeluaran dan kas kecil. Pengeluaran tersebut merupakan pengeluaran perusahaan untuk
kegiatan operasional perusahaan. Job rotation pada PT. Multi Prima Mandiri Sukses tidak
dilakukan sehingga timbul kejenuhan pada karyawan perusahaan dalam melaksanakan
aktivitasnya. Selain itu juga akibat tidak adanya job rotation ini akan menimbulkan peluang bagi
karyawan tersebut dapat melakukan hal-hal yang tidak diinginkan seperti penggelapan dan lain-
lain. Hal ini perlu diperhatikan agar pimpinan perusahaan melakukan job rotation minimal satu
tahun sekali sehingga prestasi kerja karyawan dapat ditingkatkan.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Penerimaan karyawan pada PT. Multi Prima Mandiri Sukses seleksi secara objektif untuk
mendapatkan karyawan yang bermutu, yang memiliki pengetahuan dan kecakapan yang sesuai
dengan bidang masing-masing, kemudian dilatih dan dikembangkan agar menjadi pegawai yang
cakap melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya. Pengadaan training dan seminar-
seminar diharapkan dapat meningkatkan mutu karyawan.
Pembahasan
Pengendalian internal penerimaan kas pada PT. Multi Prima Mandiri Sukses sudah efektif. Diketahui
bahwa manajemen perusahaan memberikan perhatian yang baik terhadap penerimaan kas dengan
memisahkan fungsi akuntansi, fungsi penagihan, dan fungsi penerimaan kas, sistem otorisasi dan dan
pencatatan yang sesuai dengan unsur pengendalian internal penerimaan kas. Pengendalian Intern
pengeluaran kas pada PT. Multi Prima Mandiri Sukses belum efektif. Struktur organisasi, Sistem
otorisasi dan pencatatan, karyawan yang berkompeten sudah sesuai dengan unsur-unsur pengendalian
internal pengeluaran kas. Namun, unsur pengendalian internal pengeluaran kas yaitu praktik yang
sehat penempatan kasir yang berada satu ruangan dengan karyawan lain, kas yang ada ditangan tidak
diasuransikan, kas dalam perjalanan tidak diasuransikan.
10. Http: //dinastirev.org/JIMT
Info@dinastirev.org
P-ISSN: 2686-5246, E-ISSN: 2686-4924
Doi/xxx/999/xxx
Submission Date: 01/09/2019, No. 1, Vol. 1, Issue 1, Sept 2019
Accepted Date: 11/09/2019,
Published Date: 21/09/2019, Page: 10
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Multi Prima Mandiri Sukses, maka peneliti mengambil
kesimpulan :
1. Sistem pengendalian internal penerimaan kas di PT. Multi Prima Mandiri Sukses telah efektif.
Dilihat dengan telah memenuhi unsur-unsur pengendalian internal.
2. Sistem pengendalian internal pengeluaran kas di PT. Multi Prima Mandiri Sukses belum efektif,
karena masih terdapat unsur-unsur pengendalian internal di dalam perusahaan yang belum
sepenuhnya dilakukan, antara lain penempatan kasir yang berada satu ruangan dengan karyawan
lainnya, kas yang ada ditangan dan bagian kasir tidak di asuransikan, rekonsiliasi bank tidak
dilakukan oleh bagian pemeriksaan internal, dan juga PT. Multi Prima Mandiri Sukses tidak
melakukan perputaran jabatan secara rutin sehingga kemungkinan terjadinya penyelewengan
masih sangat besar.
Saran
Saran yang dapat disampaikan sebagai berikut :
1. Kasir yang bertugas menyimpan kas seharusnya di tempatkan di ruangan yang berbeda dengan
karyawan lainnya dan hanya pihak yang berkepentingan yang boleh masuk.
2. Kas yang ada di tangan dan bagian kasir seharusnya diasuransikan mengingat jumlahnya cukup
besar.
3. Rekonsiliasi bank dilakukan oleh controlling untuk memastikan keandalan dan ketelitian catatan
akuntansi perusahaan.
4. Perputaran jabatan perlu dilakukan oleh perusahaan. Hal ini sangat penting dilakukan karena
apabila ada karyawan pada salah satu fungsi melakukan penyelewengan maka akan diketahui
oleh karyawan yang menggantikan fungsi tersebut.
5. Keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan perlu diingatkan untuk meningkatkan
loyalitas karyawan terhadap perusahaan, sehingga penyelewengan penggunaan dana dapat di
minimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
Adistya, 2011. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penjualan Jasa Perawatan Air Conditioner dan
Piutang pada CV. Mavista Technic. Universitas Diponegoro. Semarang.
Anastasia Diana dan Lilis, Setiawati. 2010. Sistem Informasi Akuntansi, Andy, Yogyakarta.
Bariadwan. 2009. Sistem Akuntansi. Andi, Yogyakarta.
Dilarasika, Eldia dan Hidayati, Kusni. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern atas Sistem Penerimaan
dan Pengeluaran Kas pada PT. Harapan Abadi Surabaya. Jurnal Akuntansi UBHARA. ISSN :
2460-7762.
Fengky, Hendrik dan Sabijono, Harijanto. 2019. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Internal
Penerimaan Kas pada Hotel Yuta Manado. Jurnal EMBA Vol. 7 No. 1 Januari 2019, Hal. 1001-
1010. ISSN 2303-1174.
Gondodiyoto Sanyoto. 2007. Audit Sistem Informasi + pendekatan CobIT, Edisi Revisi, Mitra Wacana
Media, Jakarta.
Harahap. 2011. Laporan Arus Kas. Salemba Empat, Jakarta.
Hery. 2011. Auditing I, Dasar-dasar Pemeriksaan Akuntansi, Kencana, Jakarta.
11. Http: //dinastirev.org/JIMT
Info@dinastirev.org
P-ISSN: 2686-5246, E-ISSN: 2686-4924
Doi/xxx/999/xxx
Submission Date: 01/09/2019, No. 1, Vol. 1, Issue 1, Sept 2019
Accepted Date: 11/09/2019,
Published Date: 21/09/2019, Page: 11
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.
Mahfiza. 2018. Penerapan Sistem Pengendalian Intern Kas dan Implikasinya terhadap Kewajaran
Pengelolaan Kas. Jurnal Akuntansi Volume 1, Nomor 1, Juni 2018 Hal. 112-123.
Margaretha Manoppo, Rannita. 2013. Analisis Sistem Pengendalian Intern Penerimaan dan
Pengeluaran Kas pada PT. Sinar Galesong Prima Cabang Manado. Jurnal EMBA Vol.1 No. 4
Desember 2013, Hal. 1007-1015. ISSN 2303-1174.
Moh. Nazir., Metode Penelitian, Cetakan ke-7, Ghalia Indonesia, Bogor, 2011, hal.54.
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Palungan, Franklyn dan Karamoy, Herman. 2015. Evaluasi Pengendalian Internal Terhadap Prosedur
Pengeluaran Kas Pada PT. Jamsostek di Kota Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Vol. 15
No. 04 Tahun 2015.
Pradana, Kadek Arya dan Erni Sulindawati, Ni Luh Gede. 2017. Analisis Sistem Pengendalian Intern
Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Koperasi Unit Desa (KUD) Seririt. e-jurnal S1 Ak
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 ( Vol: 8 No 2 Tahun 2017)
Rohmah, Nur dan Ragil Handayani, Siti. 2017. Evaluasi Pengendalian Intern atas Sistem Akuntansi
Pengadaan Tebu dan Pengeluaran Kas (studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara X Pabrik
Gula Meritjan Kediri. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 54 No. 1 Januari 2017.
Sabella, Meidiana Azalia. Analisis Sistem Pengendalian Internal Atas Penerimaan Kas pada
Perusahaan Distributor (Studi Kasus pada PT. Javas Tripta Gemala).
Simamora. 2012. Akuntansi. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Soemarso. 2010. Pengantar Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta
Titik, 2009. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Penerimaan Kas pada Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) kota Surakarta Kas Pembantu Sumber. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Zandra, Rosy Aprieza Puspita dan Sholihah, Zumrotus. 2018. Efektivitas Pengendalian Internal Atas
Transaksi Kas. Jurnal Kajian Akuntansi, Vol. 2, (1), 2018, 54-66. e2579-9991, p2579-9975.