Dokumen tersebut membahas tentang perilaku kompetitif dalam Islam, khususnya dalam berbuat kebaikan. Beberapa ayat Al-Quran seperti Surah Al-Baqarah dan Surah Fatir menganjurkan umat Islam untuk bersaing secara sehat dalam melakukan amal saleh. Perilaku kompetitif dalam kebaikan dapat mendorong motivasi untuk selalu berbuat baik dan menjadi manusia yang lebih baik.
3. Surah – Surah Al Qur’an Tentang
Perilaku Kompetitif
Al-qur’an surah Al-qashas ayat 79-82.
• [28:79] Maka keluarlah Karun kepada
kaumnya dalam kemegahannya.Berkatalah
orang-orang yang menghendaki kehidupan
dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai
seperti apa yang telah diberikan kepada Karun;
sesungguhnya ia benar-benar mempunyai
keberuntungan yang besar".
4. • QS. Al-Baqarah [2]: 148 tentang Anjuran
Berlomba dalam Kebaikan
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri)
yang ia menghadap kepadanya. Maka
berlomba-lombalah (dalam membuat)
kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti
Allah akan mengumpulkan kamu sekalian
(pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.”
5. • Isi Kandungan
1. Setiap umat mempunyai kiblat. Umat Nabi Ibrahim dan Nabi
Ismail menghadap ke Ka’bah, Bani Israil dan orang-orang Yahudi
menghadap ke Baitul Maqdis, dan Allah telah memerintahkan
supaya kaum muslimin menghadap Ka’bah dalam salat.
2. Hendaklah kaum muslimin bersatu, bekerja dengan giat, beramal,
bertobat dan berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan dan tidak
menjadi fitnah atau cemooh dari orang-orang yang ingkar sebagai
penghambat.
3. Allah akan menghimpun seluruh manusia untuk dihitung dan
diberi balasan atas segala amal perbuatannya. Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu dan tidak ada yang dapat melemahkan-Nya
untuk mengumpulkan seluruh manusia pada hari pembalasan.
4. Berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan berarti menaati dan
patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya
dengan semangat yang tinggi. Allah akan membalas orang yang
beriman, berbuat baik dan suka menolong dengan surga dan
berada didalamnya kekal selama-lamanya.
6. • QS. Fatir [35]: 32 tentang Keuntungan Orang
yang Lebih Dahulu Berbuat Kebaikan
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada
orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba
Kami, lalu di antara mereka ada yang
menganiaya diri mereka sendiri dan di antara
mereka ada yang pertengahan dan diantara
mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat
kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu
adalah karunia yang amat besar.”
7. • Isi Kandungan
Tingkatan-tingkatan seorang muslim dalam
mengamalkan kitab (Al Qur’an) ada tiga, yaitu:
a. Mereka yang menzalimi diri sendiri, yaitu mereka
yang tidak menggunakan Al Qur’an sebagai pedoman
hidup. Tandanya, mereka selalu berbuat kesalahan dan
kejahatan. Antara kebaikan dan kejahatan lebih banyak
kejahatannya.
b. Mereka yang bersifat pertengahan (muqtasid). Orang
yang semacam ini kebaikan dan keburukannya kadang
seimbang. Kadang mereka banyak berbuat baik, tetapi
banyak pula berbuat salah.
c. Mereka yang beruntung, yaitu mereka yang dengan
izin Allah berbuat kebaikan. Hidupnya senantiasa
dihiasi oleh amal saleh ( sabiqun bil khairat )
8. Hikmah Perilaku Kompetitif
• Tanamkan keimanan yang kuat di dalam hati agar tidak
mudah tergoda oleh bujuk rayu setan yang hendak
menjerumuskan manusia ke jurang kenistaan.
• Pahami dengan seksama, mana perilaku yang baik dan
manapula yang buruk agar kita dapat memilih dan menentukan
perbuatan yang pantas dan tidak pantas dilakukan.
• Tanamkan keyakinan dalam hati bahwa berkompetisi atau
bersaing secara sehat untuk menjadi yang terbaik dan dalam
hal kebaikan sangat dianjurkan dalam agama islam.
• Pandanglah semua orang sebagai pesaingmu dalam berbuat
kebaikan sehingga kamu mempunyai motivasi untuk berlomba
dalam hal kebaikan.
9. Perilaku kompetitif itu dilakukan dimana saja dan kapan
saja. Di sekolah, di rumah, di tempat kursus / bimbel,
dan lain-lain. Perilaku kompetitif itu sangat
bermanfaat untuk kita, yaitu kita bisa menjadi
manusia yang memancarkan cahaya kebaikan, tidak
iri, tidak sombong, dan segala sifat buruk lainnya.
Berlombalah kamu dalam kebaikan. Jika ada
kesempatan untuk berbuat kebaikan, mengapa tidak ?
Perilaku kompetitif dalam berbuat kebaikan ini bisa
menjadi lahan untuk beribadah.